UKM Manufaktur Indonesia Dapat Pendampingan dari Ahli Korea Lewat Program TASK – KIAT

JAKARTA:(Globalnews.id)-Guna meningkatkan kualitas produk, sejumlah UKM manufaktur yang bergerak di industri otomotif dan mold and die, berkesempatan mendapatkan pelatihan dari Korea. Mereka mendapatkan solusi dan saran perbaikan dari expert Korea secara langsung melalui kunjungan ke Korea.

“Ini merupakan tindak lanjut kerjasama ASEAN Coordinating Committee on Micro Small Medium Enterprises (ACCMSME) dengan Korea pada tahun 2016-2017 ini Indonesia menjalankan program Technology Advice and Solution from Korea (TASK) yang dijalankan oleh Korea Institute for Advancement Technology (KIAT) dengan sektor manufacturing khususnya industri mold and die dan part automotive,’ujar Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kemenkop dan UKM, I Wayan Dipta, di Jakarta, Sabtu (9/12)

Wayan menjelaskan, sebelumnya pihaknya telah mengusulkan 20 UKM yang bergerak di industri automotivedan mold and die sebagai calon peserta progam.  Pada tahun 2016, melalui KIAT terpilih 6 UKM Indonesia.

Sedangkan untuk tahun 2017 ini hanya 4 UKM yang lanjut dan berkesempatan untuk mengunjungi perusahaan manufaktur Korea untuk melihat secara langsung perkembangan teknologi manufaktur di Korea dan memiliki kesempatan untuk kerjasama B2B dengan perusahaan korea dalam upaya pengembangan bisnis UKM Manufaktur Indonesia.

UKM Manufaktur Indonesia yang terlibat dalam program TASK KIAT ini adalah  PT. Bahana Unindo Teknik, PT. Kreasi Presisi Metalindo, PT. Aristo Satria MandiriDan PT. Eran Teknikatama

Solusi Nyata

I Wayan Dipta menyatakan bahwa program TASK – KIAT ini dapat memberikan solusi nyata bagi UKM Indonesia, dengan mendatangkan expert dan pelaku dari perusahaan Korea untuk melihat permasalahan teknis dilapangan dan memberikan solusi teknis serta transfer of knowledge secara langsung.

Selain itu perusahaan Korea membuka kesempatan bagi pelaku UKM Indonesia untuk upgrade knowledge dengan site visit ke perusahaannya dan menawarkan program magang yang saat ini masih dalam proses pembahasan B2B.

Dengan melihat manfaat program bagi UKM Indonesia, Indonesia melalui Kementerian Koperasi dan UKM bersama dengan Korea melalui KIAT berencana akan melanjutkan program ini yang akan diimplementasikan pada tahun 2019-2020.

Kementerian Koperasi dan UK c.q. deputi bidang produksi dan pemasaran telah mengirimkan usulan sektor yang untuk menjadi fokus pengembangan dalam program TASK – KIAT selanjutnya yaitu auto part, food processing, textile dan electricity equipment. Usulan tersebut telah dikomunikasikan sebelumnya kepada Kementerian Perindustrian c.q Ditjen IKM.

Saat ini KIAT sedang menyiapkan rencana anggaran implementasi program TASK-KIAT untuk tahun 2019 dan memasukkan Indonesia sebagai partner kerjasama yang potensial khususnya dalam sektor automotive part.

Program ini merupakan salah satu bentuk upaya Kementerian KUKM dalam peningkatan daya saing dan internasionalisasi produk UKM. Efisiensi dan efektivitas program ini tercipta karena dukungan dan keseriusan seluruh pihak,

Kedepan sinergitas antar Kementerian khususnya Kementerian Perindustrian sangat diharapkan untuk melibatkan lebih banyak sektor UKM yang membutuhkan pengembangan teknologi. (jef)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.