Arsip Tag: Wamentan Sudaryono

Tingkatkan Minat Milenial di Dunia Pertanian, Wamentan Sudaryono Gandeng Raffi Ahmad

Jakarta;(Globalnews.id) — Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono, mengungkapkan akan memperkuat kolaborasi dengan Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pelaku Seni, Raffi Ahmad, untuk mendorong regenerasi petani milenial. Langkah ini diambil guna mewujudkan swasembada pangan dan memperkenalkan sektor pertanian sebagai peluang karier yang menarik bagi generasi muda.

Wamentan Sudaryono, yang akrab disapa Mas Dar, menilai sektor pertanian memerlukan kontribusi anak muda karena mereka memiliki sifat inovatif, kreatif, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan teknologi. Hal ini penting untuk membawa perubahan positif di dunia pertanian.

“Jadi hari ini saya ketemu dengan Utusan Khusus Presiden, Raffi Ahmad di kediamannya dalam rangka kolaborasi pada sektor pertanian. Ada beberapa hal yang kita bicarakan. Pertama, kita ingin mendorong kolaborasi untuk peningkatan produksi pangan. Kemudian meningkatkan minat generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian,” ujarnya saat mengunjungi kediaman Raffi Ahmad di Andara, Jawa Barat pada Rabu (13/11/2024).

Wamentan Sudaryono menilai sosok Raffi Ahmad yang dikenal sebagai influencer dengan jutaan pengikut di media sosial, dianggap memiliki potensi besar untuk menginspirasi anak muda agar lebih tertarik dengan dunia pertanian.

Wamentan Sudaryono pun menegaskan bahwa sektor pertanian merupakan salah satu profesi yang menjanjikan bagi anak-anak muda.

“Banyak anak muda yang sudah berhasil di dunia pertanian. Ini yang harus kita tekankan. Kita akan terus dorong agar sektor pertanian dapat menjadi pilihan karier yang menarik, bahkan menjanjikan,” kata Wamentan Sudaryono yang juga Bapak Petani Milenial ini.

Wamentan Sudaryono menjelaskan, akan segera membuat program kerja dengan Raffi Ahmad untuk meningkatkan peran generasi muda dalam pembangunan pertanian nasional. Termasuk peningkatan ekspor komoditas pertanian dan hilirisasi industrialisasi hasil-hasil pertanian.

Wamentan berharap melalui kolaborasi ini, dapat tercipta sebuah gerakan besar yang mengundang lebih banyak anak muda untuk terlibat langsung dalam dunia pertanian, serta memberikan kontribusi nyata bagi ketahanan pangan Indonesia.

“Jadi saya kira Mas Raffi juga sepakat. Intinya kita akan membuat semacam program kerja, kita akan buatkan semacam roadmap-nya, kemudian kita eksekusi. Saya tidak ingin hanya ceremonial, kita betul-betul ingin ini membawa dampak,” tambahnya.

Usai berdiskusi, Wamentan Sudaryono bersama istri mengajak Raffi Ahmad menyantap makanan yang disuguhkan menggunakan wadah rantang. Dengan menu yang sederhana, kedua tampak menikmati makanan yang tersaji di atas wadah yang kerap digunakan petani saat di pematang sawah tersebut.

Sebelumnya, Sultan Andara Raffi Ahmad membagikan potret bahagianya saat wakil Menteri Pertanian Sudaru Sudaryono dan istri berkunjung ke kediamannya di Andara, Jawa Barat. 

Dalam agenda tersebut, Raffi menyambutnya dengan penuh bahagia dan menjamunya untuk sarapan bersama.

“Pagi Ini menerima Tamu Special Mas @sudaru_sudaryono (Wakil Menteri Pertanian bersama istri tercinta @tami_titis,” tulis @Raffinagita1717, 13 November 2024.

Tak hanya sekedar berkunjung dan melakukan sarapan bersama, Sudaryono dan Raffi Ahmad pun melakukan diskusi bersama guna mensinergikan program kerja bersama, sebagai Utusan Khusus Bidang Pembinaan Generasi Pemuda dan Pelaku Seni dan Kementrian Pertanian di era pemerintahan Prabowo-Gibran.

“sarapan @warungmbaktami dan diskusi bersama untuk mensinergikan program kerja untuk kedepan Berkolaborasi sesusai arahan Bapak Presiden @prabowo,” sambungnya.(jef)

Retreat Berakhir, Mentan-Wamentan Ungkap Kesan Selama di AKMIL Magelang

MAGELANG:(Globalnews.id)– Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dan Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengungkapkan kesannya setelah merampungkan retreat Kabinet Merah Putih.

“Luar biasa, kompak, Kabinet Merah Putih kompak,” kata Mentan Amran saat meninggalkan Kompleks Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, Minggu (27/10/2024).

Amran menjelaskan bahwa pelatihan tidak hanya menguatkan kebersamaan antara pejabat di Kabinet Merah Putih, tetapi juga memantapkan komitmen untuk mewujudkan cita-cita bangsa.

“Pembekalan ini menegaskan kembali komitmen untuk bekerja dengan hati dan penuh integritas, serta kekompakan di bawah komando Presiden Prabowo,” ujarnya.

Sepakat dengan Mentan Amran, Wamentan Sudaryono mengaku menjadi semakin bersemangat untuk menjalankan pemerintahan yang mengabdi kepada kepentingan rakyat. Salah satunya mewujudkan gagasan besar untuk swasembada pangan.

“Kita dapat pengarahan Presiden, di sini kita benar-benar fokus dan kompak. Kami siap menyukseskan pemerintahan Prabowo-Gibran. Semangat, swasembada, swasembada, tidak bisa ditawar,” jelasnya.

Seperti diketahui, Presiden Prabowo Subianto mengumpulkan jajaran pejabat di Kabinet Merah Putih untuk mengikuti pembekalan selama tiga hari. Kegiatan retreat menekankan pentingnya kebersamaan, disiplin, dan kesatuan visi antara para menteri di Kabinet Merah Putih.

Dalam berbagai kesempatan selama di AKMIL Magelang, Mentan Amran dan Wamentan Sudaryono terlihat sering bersama dan berdiskusi serius di sela-sela kegiatan. Kekompakan dan kebersamaan punggawa kementerian yang mengurusi produksi pangan rakyat Indonesia ini, kerap kali menjadi sorotan para menteri lainnya. “Wah Menteri dan Wamen nya kompak nih pertanian. Naik mobil (golf car) aja barengan,” celetuk salah satu menteri Kabinet Merah Putih.

Di tengah suasana diskusi dan evaluasi, keduanya menunjukkan kerja sama yang solid, mencerminkan keharmonisan dalam upaya bersama membangun sektor pertanian Indonesia.

Menggunakan pakaian safari dengan warna senada, dihari kedua pelaksaaan Retreat di Magelang ini, Mentan Amran dan Wamentan Sudaryono tidak hanya terekam aktif berdiskusi, tetapi juga berkolaborasi dengan semangat yang positif.

“Pokoknya mantap lah ini,” ujar Mentan Amran, tersenyum puas saat berbicara tentang rangkaian kegiatan retreat yang berlangsung dengan lancar. Tidak lama setelah itu, Wamentan Sudaryono, yang akrab disapa Mas Dar, menimpali dengan penuh semangat, “Gas pol rem blong gitu aja, Pak ya!”

Kekompakan ini menegaskan betapa solidnya kepemimpinan Mentan Amran dan Wamentan Sudaryono dalam mengemban visi untuk memajukan sektor pertanian. Lewat acara ini, keduanya tidak hanya memperkuat komunikasi dan koordinasi, tetapi juga menegaskan komitmen untuk terus mempercepat inovasi dan pencapaian di bidang pertanian demi kesejahteraan petani dan ketahanan pangan nasional.(jef)

Pemerintah Luncurkan Program Cetak Sawah untuk Perkuat Ketahanan Pangan

JAKARTA:(Globalnews.id) – Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan nasional, pemerintah tengah mempersiapkan program cetak sawah baru yang menargetkan pengembangan 3 juta hektar lahan sawah hingga tahun 2029. Program ini diharapkan dapat memastikan keberlanjutan pasokan pangan nasional serta mendukung sektor pertanian sebagai pilar ekonomi yang kokoh di tengah ancaman krisis pangan global.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Andi Nur Alam Syah, menekankan pentingnya pemanfaatan rawa dan lahan suboptimal lainnya untuk pertanian. Menurutnya, ini merupakan keniscayaan karena lahan produktif terus menyusut sementara kebutuhan pangan semakin meningkat.

“Kami fokus memanfaatkan lahan potensial yang belum tergarap optimal, seperti rawa dan lahan suboptimal, untuk mendukung produksi pangan nasional. Pada tahap awal, 150.000 hektar akan dicetak pada tahun 2025,” ujar Andi, Kamis 24/10/2024.

Program cetak sawah ini akan dilaksanakan secara bertahap, dimulai dari perencanaan, survei teknis lapangan, hingga penyusunan regulasi dan panduan teknis. Pemerintah juga akan melibatkan berbagai instansi terkait dalam pelaksanaannya.

“Langkah awal kami adalah survei kesesuaian lahan dan investigasi untuk memastikan komoditas yang paling sesuai dikembangkan di tiap lokasi. Ini termasuk kajian izin, HGU, tata ruang, dan kriteria teknis lainnya,” tambah Andi.

Selain pemanfaatan lahan suboptimal, program ini juga menyasar daerah dengan akses irigasi yang memadai untuk mendukung produktivitas optimal. Kawasan-kawasan seperti Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Sumatera Selatan menjadi prioritas untuk pengembangan sawah baru.

Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, menambahkan bahwa program ini tidak hanya bertujuan memperluas lahan, tetapi juga meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat pedesaan.

“Ini bukan hanya tentang memperluas lahan, tetapi juga memastikan produktivitas pertanian meningkat signifikan untuk mencukupi kebutuhan masyarakat,” kata Sudaryono.

Dengan persiapan yang matang dan target yang jelas, pemerintah optimis bahwa program cetak sawah ini dapat memperkuat ketahanan pangan Indonesia sekaligus mendukung stabilitas ekonomi dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.(jef)

Wamentan Sudaryono Ungkap Pentingnya Cetak Sawah 3 Juta Hektar di Indonesia

Jakarta:(Globalnews.id)- Pemerintah Indonesia tengah menggencarkan program cetak sawah baru seluas 3 juta hektar guna memastikan ketahanan pangan di tengah tantangan global dan pertumbuhan penduduk yang terus meningkat.

Program ini, menjadi bagian dari langkah strategis dalam menghadapi ancaman krisis pangan global serta menjaga stabilitas nasional di sektor pertanian.

Menurut Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono, dengan proyeksi pertumbuhan penduduk Indonesia yang diperkirakan mencapai 330 juta pada tahun 2050, kebutuhan akan bahan pangan juga meningkat pesat.

“Saat ini, lahan pertanian yang ada sudah semakin terbatas akibat alih fungsi lahan menjadi kawasan industri dan perumahan. Oleh karena itu, cetak sawah baru menjadi solusi krusial untuk memperluas area produksi beras, komoditas pangan utama bangsa,” ujar Wamentan Sudaryono dalam keterangannya, Kamis (24/10/2024).

Ia menjelaskan, program yang menjadi prioritas pemerintahan Presiden Prabowo tersebut selain karena faktor domestik, juga lantaran dinamika global juga berperan penting dalam urgensi cetak sawah ini.

“Ketidakpastian ekonomi global, perubahan iklim, dan terganggunya rantai pasokan pangan internasional akibat berbagai konflik geopolitik, termasuk perang Rusia-Ukraina, memperparah kondisi pangan dunia,” kata pria yang akrab disapa Mas Dar itu.

“Indonesia, sebagai negara dengan populasi besar, tak bisa bergantung pada impor pangan. Kemandirian dalam sektor pertanian menjadi semakin vital untuk menghadapi ketidakpastian ini,” imbuh Wamentan Sudaryono.

Wamentan Sudaryono yang berasal dari keluarga petani tersebut juga menyampaikan, bahwa program cetak sawah ini tentu akan diintegrasikan dengan program pertanian modern yang memanfaatkan teknologi, seperti penggunaan benih unggul, irigasi modern, dan mekanisasi pertanian.

“Ini bukan hanya tentang memperluas lahan, tetapi juga memastikan produktivitas pertanian bisa meningkat signifikan untuk mencukupi kebutuhan masyarakat,” ungkapnya.

Lebih lanjut, cetak sawah juga menjadi bagian dari strategi nasional untuk mengurangi ketergantungan pada impor bahan pangan. Meski Indonesia telah swasembada beras beberapa tahun terakhir, ancaman krisis pangan global mengingatkan betapa pentingnya meningkatkan kapasitas produksi dalam negeri agar tetap dapat memenuhi kebutuhan di masa depan.

Pemerintah saat ini juga menargetkan, bahwa cetak sawah ini tentu akan menciptakan lapangan kerja baru di sektor pertanian dan mendorong perekonomian desa.

“Cetak sawah bukan hanya upaya peningkatan ketahanan pangan, tetapi juga cara untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan mengurangi kemiskinan di daerah pedesaan,” terang Wamentan Sudaryono.

Dengan langkah strategis ini, Indonesia diharapkan mampu menjaga ketahanan pangan nasional sekaligus siap menghadapi perubahan dan ketidakpastian kondisi global yang semakin kompleks.(jef)