Bandung:(Globalnews id)- Pindahnya Kantor Satuan Tugas Daerah LPDB-KUMKM Wilayah Jawa Barat dari lokasi sebelumnya ke Gedung Wisma Koperasi, diharapkan mampu memberi semangat dan komitmen baru kepada para mitra-mitranya. Termasuk meningkatkan pelayanan LPDB-KUMKM terkait penyaluran dana bergulir khususnya kepada koperasi yang telah dilakukan sejak tahun 2020 lalu sehingga semakin baik dan dekat dengan gerakan koperasi, khususnya di wilayah Jawa Barat.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) Supomo, pada acara peresmian kantor Satuan Tugas Daerah LPDB-KUMKM Wilayah Jawa Barat, di Kota Bandung, Kamis (20/5).
Menurut Supomo, Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia dengan jumlah penduduk yang cukup besar. Berdasarkan data BPS di tahun 2020 jumlah penduduk Jawa Barat sejumlah 49,56 juta jiwa atau 18,38% dari total penduduk Indonesia (269,60 juta jiwa). “Jumlah tersebut tentunya menyimpan potensi ekonomi yang baik,” ucap Supomo.
Dari sisi gerakan koperasi, data menunjukkan per 31 Maret 2021, koperasi di Jawa Barat sebanyak 14.804 koperasi (sumber data ODS per 31 Maret 2021). Dari jumlah tersebut, 333 pelaku KUMKM di antaranya telah menjadi mitra LPDB-KUMKM sejak tahun 2008 dengan nilai nominal penyaluran pinjaman/pembiayaan terakumulasi adalah sebesar Rp1,26 triliun dan nilai outstanding pinjaman/pembiayaan saat ini sebesar Rp632,51 miliar.
Pada tahun 2020 lalu, koperasi di Jawa Barat mampu menyerap dana bergulir LPDB-KUMKM sebesar Rp241,25 miliar dengan rentang fasilitas yang bervariasi mulai dari pinjaman dengan plafon Rp350 juta sampai pinjaman dengan plafon Rp100 miliar.
Sampai dengan 30 April 2021, jumlah serapan dana bergulir baru sebesar Rp33,04 miliar dengan rentang fasilitas pinjaman Rp250 juta sampai dengan Rp10 miliar.
“Harapannya ke depan, jumlah permohonan pinjaman/pembiayaan dana bergulir yang berasal dari Provinsi Jawa Barat dapat terus tumbuh baik dari sisi nominal maupun jumlah koperasi,” tandas Supomo.
Oleh karena itu, Supomo mengharapkan dukungan penuh dari Dinas Koperasi dan UKM, baik di tingkat Provinsi, maupun di tingkat Kabupaten/Kota di wilayah kerjanya masing-masing, agar senantiasa membantu memberikan pemahaman dan sosialisasi kepada koperasi-koperasi binaannya yang memiliki potensi untuk mendapatkan akses pinjaman/pembiayaan dana bergulir LPDB-KUMKM.
“Sehingga, sinergi antara LPDB-KUMKM dengan Dinas Koperasi dan UKM ke depan semakin baik dan tangguh,” kata Supomo.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jabar Kusmana Hartadji berharap momentum perpindahan kantor baru ini bisa membawa semangat baru untuk meningkatkan kualitas koperasi di Jawa Barat, khususnya melalui aspek penguatan permodalan.
”Koperasi mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan ekonomi, baik regional maupun nasional,” kata Kusmana.
Namun, Kusmana mengakui, masalah permodalan merupakan masalah klasik yang dihadapi koperasi dan UMKM di Indonesia. “Saya berharap melalui LPDB-KUMKM perluasan akses permodalan terhadap koperasi dapat terpenuhi sesuai dengan kebutuhan,” pungkas Kusmana.(Jef)