Jakarta:(Globalnews.id)- PT Pelayaran Nasional Indonesia atau PT PELNI (Persero) berencana untuk menambah hadirnya mesin cetak _boarding pass_ tiket kapal secara mandiri _(vending machine)_ pada pelabuhan keberangkatan kapal. Hal tersebut dilakukan sebagai wujud komitmen Perusahaan dalam meningkatkan pelayanan kepada pelanggan kapal PELNI.
Pjs. Kepala Kesekretariatan Perusahaan Opik Taufik menyampaikan sebagai Perusahaan penerima dana _Public Service Obligation_ (PSO), PELNI berkomitmen untuk melaksanakan penugasan yang diberikan oleh Pemerintah dengan sebaik-baiknya. “Peningkatan layanan terus dilakukan secara berkelanjutan mulai dari sisi fasilitas di atas kapal hingga sarana penunjang lainnya,” ungkap Opik.
Opik menerangkan pada awal penggunaan _vending machine_ tahun 2019, PELNI telah menyediakan di 7 pelabuhan keberangkatan meliputi pelabuhan Tanjung Priok, Surabaya, Semarang, Makassar, Belawan, Bitung, dan Ambon. “Hingga tahun 2020, PELNI telah menambah fasilitas _vending machine_ di pelabuhan BauBau, Denpasar, dan Balikpapan. Tahun ini, Perusahaan mengupayakan agar dapat terpasang pada tiga pelabuhan lain seperti di Batam, Tanjung Pinang dan Tanjung Balai Karimun,” ungkapnya.
Manajemen mengharapkan agar mesin cetak _boarding pass_ tiket kapal mandiri dapat terpasang pada seluruh pelabuhan keberangkatan kapal PELNI sehingga dapat memudahkan seluruh pelanggan kapal. “Perusahaan berkomitmen untuk terus memberikan kemudahan. Penumpang tidak lagi harus mendatangi kantor cabang untuk menukarkan tiket tapi kini bisa langsung cetak pada hari h keberangkatan di pelabuhan,” terangnya.
Selain itu, Layanan prima juga tetap dilakukan Perusahaan dalam meningkatkan protokol kesehatan selama berlayar di masa pandemi Covid-19. Kru kapal secara rutin melakukan pemeriksaan terhadap fasilitas dan sarana yang ada diatas kapal seperti mini gym, seat/kasur penumpang, penyediaan handsanitizer pada sudut-sudut kapal, termasuk melakukan penyemprotan disinfektan pada ruang-ruang kapal. “Dalam pelayanan makan selama pelayaran, pengambilan makanan dan minuman saat ini dilakukan secara mandiri oleh penumpang _(self service)_. Makanan juga telah kami kemas dalam box sehingga tetap higienis,” tambah Opik.
Sebagai informasi, saat ini 26 kapal penumpang PELNI telah dilengkapi dengan fasilitas GeNose C-19. “Perusahaan menyediakan fasilitas GeNose sebagai alat screening kesehatan seluruh kru kapal yang bertugas. Namun, alat GeNose C-19 juga dapat dipergunakan untuk melakukan _screening_ kepada penumpang yang tiba-tiba memiliki gejala tertentu dalam pelayaran. Kami pun juga menghimbau agar para penumpang tetap mematuhi protokol kesehatan dengan selalu menjaga jarak saat tiba di pelabuhan yang menjadi tanggung jawab otoritas pelabuhan,” tutupnya.
PELNI sebagai Perusahaan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak pada bidang transportasi laut hingga saat ini telah mengoperasikan sebanyak 26 kapal penumpang dan menyinggahi 76 pelabuhan serta melayani 1.058 ruas.
Selain angkutan penumpang, PELNI juga melayani 45 trayek kapal perintis yang menjadi sarana aksesibilitas bagi mobilitas penduduk di daerah 3TP di mana kapal perintis menyinggahi 285 pelabuhan dengan 3.811 ruas. PELNI juga mengoperasikan sebanyak 16 kapal Rede. Sedangkan pada pelayanan bisnis logistik, kini PELNI mengoperasikan 9 trayek tol laut serta 1 trayek khusus untuk angkutan ternak.(Jef)