Meski Merupakan Pelaku Mayoritas, Namun Kontribusi UMKM Terhadap Nilai Ekspor Masih Kecil

Jakarta:(Globalnews id)- Menteri Perdagangan RI Muhammad Lutfi mengungkapkan, pemerintah terus menggenjot UMKM eksportir, terutama dari sisi nilai ekspornya. Pasalnya, meskipun 85 persen eksportir adalah UMKM, namun dari sisi nilai ekspor relatif masih kecil kontribusinya.

” Pasalnya 85 persen eksportir yang meurpakan UMKM itu, nilai ekspornya hanya berkisar 5 persen dari total ekspor non migas, ini berarti ada tantangan yang harus diperbaiki oleh UMKM eksportir kita,” kata Mendag Lutfi dalam peluncuran laman Inaproduct.com sebagai katalog UMKM Indonesia, di Jakarta, Kamis (28/10/2022).

Mendag menyebut tiga tantangan yang dihadapi para UMKM di Indonesia saat ini adalah, pertama kurangnya pengalaman, jadi agak sulit beradaptasi. Kemudian yang kedua, adalah kurangnya jaringan atau networking, yang menyulitkan untuk berkompetisi, dan ketiga, kurang pendanaan,” papar Mendag

Ketiga permasalahan tersebut, menurut Mendag, menyebabkan UMKM Indonesia belum mempunyai daya saing yang baik. Karena itu pihaknya menegaskan siap membantu Kemenkop UKM untuk bersama-sama meningkat kan daya saing UMKM Indonesia, antara lain dengan adanya platform inaproduct.com sebagai direktori produk Indonesia. Platform ini dapat dimanfaatkan oleh pelaku UMKM di Tanah Air untuk menjalankan bisnis mereka.

Sementara itu MenkopUKM Teten Masduki mengatakan di tengah peringatan hari Sumpah Pemuda, akhirnya harapan untuk punya direktori digital mengenai produk Indonesia terlaksana.

Teten mengaku menyambut baik kerja sama dengan Ina Product Indonesia dalam mendukung digitalisasi, produksi, dan pemasaran produk UMKM melalui inisiasi platform direktori Produk Indonesia, inaproduct.com. Dengan adanya Inaproduct.com ini, ia berharap nantinya UMKM kita semakin mudah terhubung dengan pembeli di seluruh negeri.

Kementerian Koperasi dan UKM awalnya berniat membuat platform direktori produk Indonesia. Namun hal ini diurungkan. “Saya bilang ini harus dibikin oleh swasta, sehingga bisa berkelanjutan dan terus berkembang, karena ini juga harus dikelola secara bisnis, bukan secara birokrasi,” ujarnya.

Kementerian Koperasi dan UKM sejak awal membuka kerja sama seluas-luasnya dengan berbagai pihak dengan prinsip transparan, akuntabel, dan semata-mata demi memajukan koperasi dan UMKM di Tanah Air.
Kementerian Koperasi dan UKM sejak awal membuka kerja sama seluas-luasnya dengan berbagai pihak dengan prinsip transparan, akuntabel, dan semata-mata demi memajukan koperasi dan UMKM di Tanah Air.

Menanggapi masukan dari Mendag RI, MenkopUKM Teten Masduki mengakui bahwa masih banyak catatan terkait kekurangan UMKM Indonesia. “Tetapi masih ada kehebatannya, yaitu UMKM ini tahan banting,” jelas Teten Masduki.

“Dari berbagai krisis ke krisis, UMKM bisa menyelamatkan ekonomi nasional. Karena itu, kita semua harus berterima kasih kepada UMKM, dan karenanya kita harus mendukung mereka untuk bangkit,” pungkasnya. (Jef)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.