Arsip Kategori: ekbis

Koordinasi dengan Tim OK OC, Bank DKI Siap Dukung Program Pembangunan UMKM

direksi Bank DKI bersama Wagub DKI Sandiaga Uno

JAKARTA;(Globalnews.id)- Bank DKI mendukung pengembangan Jakarta dengan menjadi bank pilihan untuk transaksi, UMKM dan mewujudkan masyarakat “less-cash”.

Dalam rangka mewujudkan misi tersebut Bank DKI terus berkontribusi dalam berbagai pogram kebijakan pembangunan ekonomi yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kepada masyarakat.

Demikian disampaikan Corporate Communication Bank DKI, Herry Djufraini dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (11/1)

“Dengan berkembangnya pemberitaan di media beberapa hari terakhir ini, dapat kami sampaikan bahwa Bank DKI berkoordinasi dengan TIM OK OCE sedang menyusun program demi memajukan perekonomian masyarakat. Bahkan minggu depan ini kami masih akan melakukan diskusi dengan Tim OK OCE,” katanya.

Disamping itu, Bank DKI terus mendorong penyaluran kredit melalui produk Kredit Monas 25, 75  dan 500 dengan plafon mulai dari Rp 25 juta hingga Rp 500 juta yang dapat dimanfaatkan sebagai akses tambahan modal bagi para pelaku UMKM.

“untuk membantu memudahkan pelaku UMKM, Bank DKI juga telah melakukan pengembangan Mobile Collection dalam melakukan pengumpulan angsuran kredit mikro” tutup Herry

Herry juga menyatakan, bahwa Bank DKI tentu akan menyambut positif sinergi dengan Tim OK OCE sebagi perluasan penyaluran kredit kepada UMKM. Program OK OCE yang mencapai ribuan UMKM tentu akan menjadi basis customer Bank DKI. (jef)

Lengkapi Fasilitas KA Bandara, BNI Buka 1 Outlet & 4 ATM, Peroleh Naming Right

JAKARTA:(Globalnews.id)-Kebutuhan masyarakat dalam memperoleh pelayanan perbankan sudah semakin cepat dan menuntut kenyamanan yang optimal, termasuk para penumpang Kereta Api Bandara Soekarno Hatta.

       Untuk itu, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI membangun beragam fasilitas di dalam beberapa stasiun yang dilalui oleh Kereta Api Bandara Soekarno Hatta untuk melayani para penumpangnya agar dapat bertransaksi dengan lebih mudah, lebih cepat, lebih nyaman, dan tetap aman.

       BNI membuka 1 outlet khusus di dalam Stasiun BNI City di kawasan Dukuh Atas, Jakarta. Sebanyak 2 mesin ATM juga melengkapi outlet tersebut, plus 1 mesin ATM Bersama di lokasi yang berbeda dan 1 mesin ATM di stasiun Soetta.

         Pengoperasian jaringan layanan BNI di Stasiun-stasiun KA Bandara Soekarno Hatta tersebut dimulai sejak kunjungan Presiden RI Joko Widodo di stasiun KA Bandara yang berada di Bandar Udara Soekarno Hatta, Jakarta (2 Januari 2018).

         Pada kesempatan itu, Presiden juga berkesempatan mencoba KA Bandara dari Stasiun Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten menuju Stasiun BNI City, Jakarta.

       Presiden didampingi oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI Rini Soemarno, Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi, Menteri Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat Mochamad Basoeki Hadimoeljono, Direktur Utama BNI Achmad Baiquni, Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro, Wakil Direktur Utama BNI Herry Sidharta.

           Berbagai upaya telah dilakukan BNI untuk mendukung terselenggaranya pelayanan KA Bandara melalui kerja sama dengan para penyedia jasanya, baik PT KAI maupun PT Railink. Kerja sama itu antara lain adalah membangun outlet baru dengan konsep BNI Digital Branch Devisa, yaitu kantor cabang yang tidak hanya berfungsi sebagai penyedia jasa perbankan, melainkan juga sebagai Money Changer.

       Outlet di Stasiun BNI City ini melengkapi jaringan outlet di seluruh Indonesia yang kini menjadi sebanyak 2.133 outlet. Pengunjung dapat memanfaatkan outlet ini untuk Pembukaan Rekening, Transaksi Tarik Tunai dan setor, penukaran valuta asing, penjualan dan top up produk uang elektronik yaitu BNI TapCash, hingga bill payment. Dengan kelengkapan fasilitas tersebut, masyarakat pengguna KA Bandara dan warga disekitar Stasiun BNI City akan terlayani dengan maksimal.

          Kerja sama juga dilakukan untuk memastikan pembelian tiket KA Bandara dapat dilakukan dengan E-ticketing. Pembelian tiket  dapat dilakukan dengan menggunakan Kartu Debit BNI, Kartu Kredit BNI, Kartu BNI TapCash, BNI Debit Onine, Virtual Account (VA) BNI.

       Dan kedepannya pembayaran dapat dilakukan menggunakan aplikasi yap! (your all payment) yaitu pembayaran menggunakan aplikasi handphone dengan cara melakukan scan QR code yang sudah tersedia dengan 3 pilihan sumber dana yaitu kartu kredit, kartu debit, dan uang elektronik “UnikQu” serta menu di ATM BNI.

Stasiun BNI City

           PT KAI dan PT Railink juga menyetujui pemberian Hak Penggunaan Nama (Naming Right) Stasiun BNI City. Sebelumnya nama stasiun KA Bandara yang berada di dekat Patung Jenderal Sudirman ini diberi nama stasiun Sudirman Baru, dengan adanya Sinergi BUMN maka nama Stasiun menjadi Stasiun BNI City.

       Dengan nama tersebut diharapkan masyarakat lebih mudah mengingatnya, dan tidak tertukar dengan stasiun lainnya yang sebelumnya memiliki nama hampir sama dan berdekatan lokasinya, yaitu Stasiun Sudirman (yang tidak digunakan untuk pemberhentian KA Bandara).

          Pemberian nama Stasiun BNI City ini merupakan salah satu langkah yang telah disiapkan BNI bekerjasama dengan BUMN lainnya untuk memaksimalkan kawasan Dukuh Atas  sebagai kawasan yang menjadi daerah Transit Oriented Development (TOD) terbesar di Jakarta.

         Langkah ini sangat tepat mengingat jarak Stasiun BNI City ke Gedung Kantor Pusat BNI tidak terpaut jauh, sekitar 300 meter. Dengan demikian, keberadaan Stasiun BNI City menjadi lebih bermakna karena dikaitkan dengan Gedung Tinggi pertama yang dibangun di kawasan Dukuh Atas (yaitu Kantor Pusat BNI di Jalan Jenderal Sudirman No 1) dan Bank Pertama yang didirikan Bangsa Indonesia setelah Kemerdekaan RI.

       Selain itu, kekuatan Branding akan menjadi semakin optimal bagi BNI karena kawasan tersebut dikelilingi oleh nama BNI, yaitu Kantor Pusat BNI, Stasiun BNI City, dan salah satu icon Jakarta: Gedung Wisma BNI.

            “Seluruh fasilitas yang kami siapkan itu kami persembahkan untuk Jakarta dan warga pengguna Kereta Api Bandara serta sebagai bentuk kontribusi kami dalam mendukung percepatan pembangunan sarana dan prasarana penting bagi masyarakat,” ujar Achmad Baiquni.

         BNI juga mengoptimalkan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Area Stasiun BNI City yaitu dengan menanam ratusan pohon untuk meneduhkan dan memperindah kawasan Stasiun BNI City dan sekitarnya.  Dengan demikian, Stasiun BNI City tidak hanya menjadi City Railway Station (CRS) yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas modern, tetapi juga lebih hijau.

Pembiayaan Sindikasi

        Dukungan BNI lainnya adalah melalui Sindikasi Pembiayaan project KA Bandara Soetta (bersama 3 bank lainnya) dengan porsi pembiayaan dari BNI sebesar Rp 515,27 miliar (25% dari total kredit sindikasi kepada PT KAI & PT Railink). Kredit sindikasi ini terdiri atas fasilitas Kredit Investasi (KI) kepada PT KAI sebesar Rp 362,27 Miliar dan fasilitas KI kepada PT Railink sebesar Rp 153 miliar.

             Kredit sindikasi tersebut menambah catatan dukungan BNI terhadap Kelompok Usaha PT Kereta Api Indonesia (KAI). Total pembiayaan yang disiapkan BNI untuk pengembangan kelompok usaha PT KAI adalah sekitar Rp 7,843 triliun.

       Pembiayaan yang disiapkan tersebut termasuk untuk pembiayaan sindikasi LRT sebesar Rp 2,78 triliun; Kredit Investasi Sindikasi untuk pengadaan gerbong & lokomotif, Kredit Investasi Sindikasi Proyek Prasarana KA Basoetta; Kredit Investasi Sindikasi untuk PT Kereta Commuter Indonesia; dan Kredit Investasi Sindikasi untuk PT Railink.   (jef)

Fokus Kembangkan UMKM, Bank DKI Tambah 9 Kantor Layanan di Pasar

teks foto : Direktur Kepatuhan Bank DKI, Budi Mulyo Utomo (paling kanan) bersama Pemimpin Bank DKI Cabang Utama Balaikota, Dewi Sumampouw (paling kiri) menyaksikan penandatanganan perjanjian kredit usai meresmikan Kantor Kas Bank DKI dan peresmian UPB senen Blok III & VI serta mendampingi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ,di Jakarta, (29/12).

JAKARTA:(Globalnews.id) Sebagai wujud komitmen untuk terus fokus kembangkan bisnis di segmen UMKM, Bank DKI membuka 9 (sembilan) kantor layanan baru yang    tersebar di sejumlah  pasar   dan pusat perbelanjaan di Jakarta   dan sekitarnya.

Peresmian 9 (sembilan) kantor layanan tersebut dilakukan secara terpusat di UPB Senen Blok III& VI yang dalam kesempatan tersebut diresmikan oleh Direktur Kepatuhan Bank DKI, Budi Mulyo Utomo di Jakarta (29/12).

Sembilan Kantor layanan baru yang dibuka adalah Kantor Kas Unit Pasar Besar Mayestik, Kantor Kas UPB Senen Blok III & VI, Kantor Kas Pasar Kedoya, Kantor Kas Pasar Sunter Podomoro, Kantor Kas Pasar Jembatan Lima, Kantor Kas Pasar Pademangan Timur, Kantor Kas Pasar Kembang Rawa Belong, Kantor Kas Plaza Baru Ciledug dan Kantor Kas Pasar Baru Bekasi.

Pemilihan 9 lokasi kantor layanan Bank DKI inididasarkan atas potensi ekonomi dari pasar termasuk PasarSenen Blok III & VI akan diisi oleh kurang lebih 2.500-3.000 pelaku UMKM yang terdiri dari pedagang tradisional, pedagang sembako, pedagang elektronik, serta garmen.

“Jumlah dan segmentasi pedagang ini merupakan potensi bagi Bank DKI untuk dapat menyalurkan modal usaha bagi mereka”, ungkap Budi Mulyo.

Budi menambahkan,dari 9 kantor layanan tersebut, 6 (enam) diantaranya merupakan pasar kelolaan PD Pasar Jaya. Hal ini merupakan perwujudan sinergi BUMD dimana Bank DKI sepanjang tahun 2017 banyak membuka kantor layanan di pasarkelolaan PD Pasar Jaya.

Sampai dengan akhir Desember 2017, kantor layanan Bank DKI yang ada di pasar dan sekitarnya sebanyak 72 pasar. Sedangkan lokasi yang ada di pasar kelolaan PD Pasar Jaya berjumlah sebanyak 40 kantor. Direncanakan Bank DKI akan menambah 28 kantor layanan lagi di pasar dan sekitarnya.

Pada Segmen UMKM, Bank DKI mempunyai produk Kredit Monas 25, 75, dan 500 dengan plafon dari Rp. 25 juta hingga Rp. 500 juta yang dapat dimanfaatkan sebagai akses tambahan modal bagi para pelaku UMKM.

Selain itu, Bank DKI juga mempunyai aplikasi layanan keuangan JakOne Mobile sebagai solusi pembayaran praktis bagi pelaku UMKM. ”Bagi pedagang yang menggunakan JakOne Mobile sebagai alat transaksi, konsumen hanya perlu melakukan scanning pada QR Code yang disediakan oleh pedagang melalui aplikasi JakOne Mobile”, ujarBudi Mulyo. (jef)

 

Optimis Masuk 5 Besar, BTN Rombak Susunan Pengurus Perseroan

JAKARTA: PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dengan agenda utama Perubahan Susunan Pengurus Perseroan.

Adapun RUPSLB yang digelar di Menara Bank BTN ini sebagai tindak lanjut dari Surat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) no. S-117/PB.313/217 tanggal 22 November 2017 perihal Pengangkatan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi PT Bank BTN. RUPSLB juga dilatarbelakangi pengangkatan Handayani sebagai Direksi Bank BRI pada tanggal 18 Oktober silam.

RUPSLB Bank BTN memutuskan perubahan pengurus perseroan dengan mengangkat Dasuki Amsir sebagai Direktur Bank BTN. Dasuki, kelahiran Jakarta 28 Juni 1963 sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III dan sebelumnya pernah berkarir di Bank BNI.

Dengan demikian, susunan terbaru dari Direksi Bank BTN dan Komisaris Bank BTN adalah sebagai berikut:
Direktur Utama : Maryono
Direktur : Iman Nugroho Soeko
Direktur : Adi Setianto
Direktur : Oni Febriarto Rahardjo
Direktur : R. Mahelan Prabantarikso
Direktur : Nixon L.P Napitupulu
Direktur : Budi Satria
Direktur : Dasuki Amsir
Sementara untuk Komisaris adalah sebagai berikut:
Komisaris Utama/ Independen : I Wayan Agus Mertayasa
Komisaris Independen : Kamaruddin Sjam
Komisaris Independen : Arie Coerniadi
Komisaris Independen : Lucky Fathul Aziz Hadibrata
Komisaris Independen : Garuda Wiko
Komisaris : Sumiyati
Komisaris : Maurin Sitorus
Komisaris : Iman Sugema

“Kami menyambut baik Dasuki Amsir sebagai bagian dari keluarga besar Bank BTN, semoga dengan bergabungnya Dasuki dapat memberikan kontribusi yang positif bagi BTN kedepannya,” kata Direktur Utama Bank BTN, Maryono, usai RUPSLB di Jakarta, Kamis (28/12).

Selama tahun 2017, Bank dengan kode saham BBTN mencatatkan kinerja yang positif, dengan mencatatkan pertumbuhan aset, kredit maupun Dana Pihak Ketiga di atas 18% sementara perbankan nasional hanya tumbuh di kisaran 10%.

“Dengan pencapaian tersebut, kami optimistis pada akhir tahun ini Bank BTN bisa menembus peringkat lima besar perbankan nasional,” kata Maryono.

Dilatarbelakangi kinerja yang apik pada tahun 2017, Bank BTN mematok target pertumbuhan moderat pada tahun 2018.

Konsisten dengan misi dan visi bank, target jangka pendek dan menengah Bank BTN adalah memperkuat posisinyanya di bidang perumahan dengan mendukung realisasi Program Sejuta Rumah.

Sejumlah strategi pun dipasang, untuk strategi pertumbuhan kredit, BTN fokus pada penyaluran kredit perumahan dengan menyasar segmen mass dan perluasan pada segmen affluent serta emerging affluent.

Berdasarkan Rencana Bisnis Bank, Bank BTN membidik pertumbuhan kredit mencapai kurang lebih 24% pada tahun 2018.

Angka tersebut jauh di atas rata-rata target industri perbankan yang dihimpun OJK yang hanya sebesar 13-14%.

“Program sejuta rumah masih menjadi pendorong utama kredit Bank BTN, karena itu kami akan optimal mendukung pemerintah untuk program subsidi baik Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan, Subsidi Selisih Bunga, Bantuan Uang Muka maupun Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT),” kata Maryono.

Sementara untuk strategi pendanaan masih diintensifkan untuk mengejar dana murah.

AdapunTarget DPK Bank BTN pada tahun 2018 adalah sebesar 24% dengan porsi dana murah sebesar 48-49% dari total DPK.

Angka tersebut juga di atas rata-rata target perbankan secara umum sebesar 14%.

“Persaingan perebutan DPK akan sangat ketat pada tahun 2018, kami akan melakukan sejumlah strategi diantaranya meningkatkan CASA , meningkatkan DPK komersil berbasis construction value chain, dan pendanaan institusi berbasis KPR dan memperluas wholesale funding, penerbitan surat utang, (obligasi), pinjaman, Negotiable Certificate Deposit (NCD), ataupun pinjaman luar negeri,” kata Maryono. (jef)

BNI Turut Biayai Tol Bakauheni – Terbanggi Besar Rp 2 Triliun

 JAKARTA:(Globalnews.id)- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI turut membiayai Proyek Jalan Tol Ruas Bakauheni-Terbanggi Besar (bagian dari Ruas Tol Trans Sumatera)yang dikerjakan oleh PT Hutama Karya (Persero).

Porsi BNI dalam pembiayaan sindikasi ini adalah sebesar Rp 2 triliun atau setara 24,8% dari porsi sindikasi perbankan yang mencapai Rp 8,06 triliun. Pembiayaan sindikasi ini menutup sebagian dari kebutuhan pembiayaan proyek Jalan Tol Ruas Bakauheni-Terbanggi Besar yang mencapai Rp 16,8 triliun.

Penandatanganan Perjanjian Kredit Sindikasi Pembangunan Jalan Tol Ruas Bakauheni-Terbanggi Besar tersebut dilaksanakan di Jakarta, Rabu (27 Desember 2017). Hadir pada kesempatan tersebut Menteri Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat Republik Indonesia (RI) Basuki Hadimuljono, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI Rini Soemarno, Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati, Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero) Tbk I Gusti Ngurah Putra, Wakil Direktur Utama BNI Herry Sidharta, Direktur Bisnis Menengah BNI Putrama Wahju Setyawan, serta para Direktur anggota sindikasi.

Hutama Karya memegang konsesi Jalan Tol Ruas Bakauheni-Terbanggi Besar(sepanjang 140,9 kilometer/ km)dengan masa konsesi selama 40 tahun, yaitu sejak 2015 hingga 2055.

Total nilai proyek tersebut mencapai Rp 16,7 triliun dan dibiayai secara sindikasi berupa Kredit Investasi dari perbankan termasuk BNI sebesar Rp 8,07 triliun atau 48% terhadap project cost. Selain itu, proyek juga memperoleh fasilitas Cash Deficiency Support (CDS) dari PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) sebesar Rp 7,53 triliun. Dengan demikian, total pembiayaan dari sindikasi perbankan plus SMI mencapai Rp 15,59 triliun.

“Di era globalisasi saat ini, pembangunan jalan tol adalah merupakan salah satu upaya Pemerintah dalam menciptakan konektivitas antar wilayah dalam rangka percepatan pertumbuhan ekonomi, khususnya proyek tol Trans Sumatera yang menghubungkan antara Bakauheuni mulai dari Provinsi Lampung hingga Aceh sepanjang 2.818 km. Dengan demikian akselerasi pertumbuhan dan pemerataan pembangunan infrastruktur jaringan jalan tol di Pulau Sumatera akan dapat lebih menjangkau dan meningkatkan akses bagi masyarakat Indonesia yang lebih luas,” ujar Herry Sidharta.

Dalam perjanjian kredit sindikasi tersebut, BNI bertindak sebagai Joint Mandated Lead Arrangerand Book Runner (JMLAB) sekaligus Agen Fasilitas. Bank-bank yang juga turut terlibat dalam pembiayaan sindikasi tersebut Bank Mandiri, BCA, Maybank, CIMB Niaga, ICBC, Bank Permata, dan SMI.

Progres proyek sampai dengan September 2017 untuk pembebasan lahan telah mencapai 91,80%, sedangkan konstruksi sudah mencapai 49,03%.Operasi keseluruhan Jalan Tol Ruas Bakauheni-Terbanggi Besardirencanakan pada Q4 2019.

PT Hutama Karya selaku kontraktor mendapat penugasan dari Pemerintah untuk membangun dan mengembangkan Jalan Tol Trans Sumatera melalui Peraturan Presiden No. 100 Tahun 2014 juncto Perpres No. 117 tahun 2015. (jef)

 

Dukung Program Satu Juta Rumah, BTN Siap Membuka Ruang Salurkan FLPP

BOGOR: (Globalnews.id)- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. siap membuka ruang untuk menyalurkan dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) pada tahun 2018. Kesiapan tersebut dilandasi realisasi kinerja perseroan selama tiga tahun dalam Program Satu Juta Rumah.
       Komitmen tersebut juga untuk mendukung pencapaian target program nasional yang diinisiasi Pemerintahan Presiden Joko Widodo mengingat masih ada sekitar 11,4 juta lebih masyarakat Indonesia yang belum memiliki rumah.
       Direktur Utama Bank BTN Maryono berharap pada tahun 2018 perseroan diizinkan kembali oleh Kementerian PUPR untuk menyalurkan KPR FLPP. Pasalnya, sebagai bank yang berfokus pada perumahan sejak 1976, perseroan terus berupaya mendukung Program Satu Juta Rumah.
       Maryono melanjutkan, dukungan tersebut dilakukan dengan menggelar berbagai langkah strategis, inovasi, dan transformasi. Berbagai aksi tersebut dilakukan untuk membantu pemerintah mengimplementasikan Nawa Cita ke-5 yakni menjangkau semakin banyak masyarakat memiliki rumah dengan harga terjangkau.
       Dengan berbagai aksi strategis yang dilakukan Bank BTN, tambah Maryono, perseroan telah menyalurkan kredit perumahan untuk lebih dari 1,61 juta unit rumah terhitung sejak ditunjuk menjadi agen Program Satu Juta Rumah hingga November 2017.
       “Kami tetap berkomitmen mendukung Program Satu Juta Rumah. Kami membuka ruang untuk dapat menyalurkan kembali FLPP 2018 agar semakin banyak masyarakat bisa memiliki rumah dengan harga terjangkau dan memenuhi target program nasional tersebut. Ini adalah program pemerintah dan kami siap mendukung. Semoga BTN diberikan ijin untuk dapat kembali menyalurkan FLPP mendampingi bank lain untuk mendukung program pemerintah tersebut,” tegas Maryono di Bogor, Minggu (24/12).
       Adapun, sejak ditunjuk menjadi bank pembiayaan dalam Program Satu Juta Rumah pada 2015, Bank BTN pun selalu mencatatkan realisasi penyaluran kredit perumahan lebih dari target yang ditetapkan.
       Misalnya, pada 2015, realisasi penyaluran pinjaman perumahan Bank BTN mencapai 110% dari jumlah yang dibidik atau setara 474.099 unit rumah. Begitu pula pada tahun berikutnya. Dari target sebesar 570.000 unit rumah, realisasi penyaluran kredit perumahan oleh Bank BTN telah mencapai 104,5% atau setara 595.540 unit rumah.
       Hingga November 2017, emiten bersandi saham BBTN ini pun telah menyalurkan kredit perumahan untuk 549.699 unit rumah. Realisasi tersebut tercatat melebihi separuh dari total realisasi seluruh agen Program Satu Juta Rumah.
       “Kami sebagai bank milik pemerintah terus berkomitmen memacu layanan dan kinerja agar semakin banyak masyarakat Indonesia bisa memiliki rumah. Dengan membuka ruang FLPP 2018, akan mempercepat dan mempermudah masyarakat Indonesia untuk memiliki hunian sendiri,” ujar Maryono.
Diapresiasi
       Sementara itu, CEO Indonesia Property Watch Ali Tranghanda mengapresiasi langkah Bank BTN membuka ruang untuk kembali menyalurkan dana FLPP pada 2018.
       “Rencana komitmen tersebut harus diapresiasi sebagai bentuk kepedulian Bank BTN terhadap penyediaan rumah rakyat. Dengan kembalinya Bank BTN dalam FLPP, maka para pengembang perumahan sederhana pun tidak perlu khawatir lagi dengan keberlangsungan pembiayaan perumahan, karena akan menambah besar porsi penyerapan kredit rumah ke depannya,” jelas Ali.
       Menurut Ali, sejak BTN tidak lagi menyalurkan FLPP pada 2017, data IPW merekam sebanyak 33 bank lain penyalur FLPP hanya mengambil porsi sebesar 12,3% dari total dana pemerintah tersebut. Sebaliknya, secara total Bank BTN masih memegang porsi terbesar yakni 87,7% dari penyaluran FLPP.
       Ali mengkhawatirkan belum terlibatnya Bank BTN dalam penyaluran FLPP 2018. Dia menilai kondisi tersebut akan membuat penyerapan FLPP akan terus merosot.
       Data November 2017 mencatat penyaluran FLPP baru mencapai 43,06% dari target atau hanya sebanyak 17.227 unit. Angka tersebut, lanjut Ali, anjlok 61,8% secara tahunan (year-on-year/yoy).
       Menilik dari nilai penyaluran pun terpantau merosot 55,6% yoy dari Rp4,42 triliun pada November 2016 menjadi hanya Rp1,97 triliun di bulan yang sama tahun ini.
       Ali menjelaskan banyak bank yang tidak mau ikut menyalurkan KPR subsidi karena mekanisme yang kompleks dan rumit hingga tersendatnya pencairan dana dari pemerintah.
       Selain itu, dengan nilai kredit yang relatif sangat kecil membuat bank harus melakukan effort lebih dibandingkan penyaluran kredit untuk segmen menengah ke atas yang lebih menguntungkan. “Dengan sepak terjang Bank BTN sebagai penyalur FLPP dengan core perumahan seharusnya membuat pemerintah tidak tutup mata dengan peran Bank BTN,” tegas Ali.
       Dalam kesempatan yang sama, Kepala Ekonom Bank BTN Winang Budoyo mengatakan sektor perumahan di Indonesia masih memiliki peluang yang besar untuk dikembangkan.
       Adanya dukungan pemerintah, bonus demografi, serta kebijakan relaksasi loan-to-value Bank Indonesia (LTV BI) terus mendorong pertumbuhan kredit pemilikan rumah (KPR) serta menjaga kualitas kredit.
      Dengan potensi besar tersebut, didukung melesatnya kinerja Bank BTN dalam Program Satu Juta Rumah, selama tiga tahun terakhir telah membuat harga saham BBTN melesat sebesar 191%. Kenaikan tersebut jauh meninggalkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang tumbuh di level 19% untuk periode yang sama.
       Winang menyebutkan harga saham BBTN pada awal 2017 tercatat berada di posisi Rp1.740 dan terus melesat mencapai titik tertinggi di Rp3.350 pada 7 Desember 2017. Beberapa analis, tambah dia, menyebut target price bergerak di antara 3.300-4.000 dalam dua belas bulan ke depan. “Potensi kenaikan harga BBTN masih terbuka lebar, apalagi melihat kondisi historis yang ada,” tutur Winang. (jef)

Bank DKI -Taspen Perluas Kerjasama Layanan Keuangan untuk Pensiunan PNS

teks foto :Direktur Bisnis PT Bank DKI, Antonius Widodo Mulyono (kedua dari kiri) bersama Kepala Cabang Utama PT Taspen, Tawab (kedua dari kanan) melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama antara PT Bank DKI dan PT Taspen tentang Pembayaran Tabungan Hari Tua, Pensiun, Jaminan Kecelakaan Kerja, dan Jaminan Kematian di Jakarta, (19/12). Melalui rekening Bank DKI, para pensiunan Dapem memiliki berbagai manfaat menggunakan kartu ATM combo seperti akses layanan transjakarta gratis serta pengajuan fasilitas kredit multiguna bagi pensiunan

 

JAKARTA:(Globalnews.id)-Guna mendukung perluasan akses layanan keuangan kepada pensiunan PNS, Bank DKI melanjutkan kerjasama dengan PT Taspen dalam hal pembayaran Tabungan Hari Tua, Pensiun, Jaminan Kecelakaan Kerja, dan Jaminan Kematian melalui rekening Bank DKI.

Penandatanganan perjanjian kerjasama tersebut dilakukan oleh Direktur Bisnis Bank DKI, Antonius Widodo Mulyono dan Kepala Cabang Utama Jakarta PT Taspen (Persero), Tawab, di Penang Bistro, Jakarta (19/12).

Direktur Bisnis Bank DKI, Antonius Widodo mengatakan, “sinergi ini merupakan wujud komitmen Bank DKI dalam memberikan layanan keuangan kepada para pensiunan peserta Taspen khususnya pensiunan PNS DKI Jakarta baik yang terkait dengan pembayaran hak pensiun, fasilitas kredit dengan bunga yang lebih murah dari bank-bank lain serta layanan TransJakarta gratis dengan Kartu Debit Combo Bank DKI”.

Dalam perluasan kerja sama ini, Bank DKI dan PT Taspen (Persero) telah memanfaatkan teknologi informasi, yaitu penerapan aplikasi E-Dapem. Aplikasi tersebut digunakan untuk memudahkan ketepatan pembayaran, pemantauan, dan pelaporan pembayaran Pensiun Bulanan peserta Taspen. Dan ke depan, dengan produk JakOne Mobile,

Bank DKI juga akan mengembangkan kemudahan untuk melakukan otentifikasi bulanan bagi para pensiunan, termasuk produk atau layanan lain yang akan dikembangkan oleh PT. TASPEN.

Antonius Widodo juga menyebutkan, “pensiunan Dapem melalui Rekening Bank DKI dapat menggunakan fasilitas kartu debit combo bagi nasabah pensiunan untuk mengakses layanan TransJakarta gratis serta dapat mengajukan fasilitas kredit multiguna pensiunan. Termasuk adalah pilihan untuk menerima pembayaran pensiun melalui rekening tabungan berbasis syariah di Kantor Layanan Bank DKI Syariah.”katanya (jef)

BTN Optimis Prospek Industri Properti 2018 Cerah

JAKARTA:(Globalnews.id)- – PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) optimistis prospek industri properti pada 2018 seiring tumbuhnya perekonomian Indonesia tahun depan yang diperkirakan di atas 5%. Sejumlah sektor pendorong perekonomian akan menjadi perhatian utama pemerintah, termasuk sektor properti.

“Menghadapi 2018, Kami tetap konsisten menjadi integrator untuk industri properti di tanah air, tidak hanya dari sisi permintaan dengan pengucuran KPR, namun juga pasokan dengan mengalirkan kredit konstruksi ke pengembang,” kata Direktur Utama BBTN, Maryono, usai seminar bertajuk Rumah Layak untuk Rakyat, Dukungan Akses Perbankan Terhadap Program Sejuta Rumah, di Jakarta Selasa (19/12/2017)

Turut hadir dalam seminar tersebut Dirjen Pembiayaan Perumahan Kementrian PUPR, Lana Winayanti, Associate Director Colliers International, Ferry Salanto, Perencana Keuangan, Agustina Fitria Aryani dan sebagai keynote speaker, Wamenkeu Mardiasmo.
Maryono menjelaskan, setidaknya ada empat tantangan dari sektor properti di 2018 yaitu kekurangan pasokan rumah (backlog) hingga 13,38 juta unit karena tingginya kebutuhan rumah, namun tidak tercukupi pasokan, tidak tersedianya lahan yang cukup untuk membangun properti, regulasi pertanahan yang belum terstandardisasi untuk di setiap daerah.

“Selain itu, sedikitnya masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR yang masuk kategori bankable, sehingga sulit mengakses pembiayaan KPR,” imbuh Maryono.

Untuk menghadapi tantangan tersebut, Bank BTN terus menjadi yang terdepan dalam membantu pemerintah merealisasikan Program Sejuta Rumah.

“Tercatat di era pemerintahan Presiden Joko Widodo selama 2015 hingga November 2017, pencapaian target kami selalu di atas 100%, BTN telah berkontribusi lebih dari 1,6 juta unit rumah baik berbentuk KPR ataupun kredit konstruksi perumahan dengan nilai lebih dari Rp177,24 triliun,” paparnya.

Dengan konstribusi tersebut, perseroan selalu meraih capaian di atas target dalam Program Sejuta Rumah dan menguasai pangsa pasar KPR Subsidi. “Tahun 2018, kami siap mendukung skema baru yaitu Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) yang baru saja diluncurkan oleh Kementerian PUPR,” ujarnya.

BP2BT merupakan bantuan pembiayaan KPR ke golongan MBR yang berpenghasilan di bawah 3 juta per bulan. Caranya, dengan menabung secara rutin selama enam bulan dan menyiapkan uang muka sebesar 5% untuk membeli rumah.

Skema bantuan pembiayaan KPR dengan syarat menabung rutin sebenarnya telah diterapkan Bank BTN lewat tersebut lewat produk KPR Mikro dan KPR Subsidi dengan bermitra dengan salah satu perusahaan penyedia jasa ojek online bagi para ojek yang dikelolanya.

“BTN akan merangkul semua pihak, baik BUMN, instansi pemerintah, maupun swasta untuk mendorong percepatan pencapaian program sejuta rumah,” tegas Maryono.

(jef)

BNI Siap Sambut Natal dan Tahun Baru


JAKARTA: (Globalnews.id)- Menjelang Natal dan Tahun Baru, Bank Negara Indonesia ( BNI) menyediakan kebutuhan uang tunai buat masyarakat sebesar Rp 32,10  triliun atau meningkat 10 persen dari tahun lalu yang mencapai Rp 29,088 triliun.

Adapun kebutuhan uang cash ini  dibagi dua yakni kebutuhan internal mencapai Rp 22, 386 triliun sedangkan kebutuhan eksternal hanya Rp 9, 723 triliun.

“ Total kebutuhan uang tunai buat masyarakat menjelang Natal dan Tahun Baru 2019 sebesar Rp 32,10  triliun atau meningkat 10 persen dari tahun lalu yang mencapai Rp 29,088 triliun,” kata Direktur BNI Bob Yasika Ananta di Jakarta, Senin ( 18/12).

Dipaparkan, dari dana cash yang dibutuhkan masyarakat tersebut akan mengisi 

Dipaparkan, dari dana castersebut, kebutuhan untuk ATM mencapai Rp 17 triliun, untuk kebutuhan outlet Rp Rp 13, 88 triliun dan setor ke Bank Indonesia ( BI) sebesar Rp Rp 1,21 triliun.

Uang tunai tersebut paling banyak di distribusikan untuk ATM di Jabodetabek  sebesar  Rp 4,308 triliun  atau sekitar 25 persen dan luar Jabodetabek sebesar Rp 12,70  triliun. 

Sedangkan untuk outlet akan di distibusikan uang tunai ini sebesar Rp 13, 88 triliun dengan rincian untuk Jabodetabek sebesar Rp 2, 209 triliun atau sekitar 18 persen dan luar Jabodetabek mencapai  Rp 11,67  triliun. Serta setoran ke BI sebesar Rp 3,218 triliun dengan rincian untuk Jabodetabek sebesar Rp  29 miliar dan luar Jabodetabek sebesar Rp Rp 1, 18 triliun.

Sebenarnya tambah Bob,  peningkatan kebutuhan uang cash ini karena adanya penambahan outlet BNI dan agen bank sekitar 20 persen. Sementara penambahan uang cash ini hanya sekitar 20 persen.

“sebenarnya kebutuhan uang cash ini cenderung menurun karena adanya penggunaan uang non tunai. Selain itu juga karena adanya penambahan outlet BNI dan agen bank sekitar 20 persen. Sementara peningkatan uang cash hanya 10 persen,” tegasnya.

Dikatakan, bila melihat tahun lalu, dana cash menjelang Natal dan Tahun Baru yang terpakai 98 persen, dan diperkirakan tahun ini juga penggunaannya uang tunai ini mencapai 98 persen.

Layanan Kas

Bob juga menambahkan,  BNI selama Natal dan Tahun baru akan tetap beroperasi terbatas, norm Hanya pada tanggal 31 Desember yang libur.

Dijelaskan, untuk tanggal 23-24 Desember merupakan weekand banking. Tanggal 25-26 Desember operasional terbatas hanya 77 outlet. Pada tanggal 27-29 Desember operasional normal dan tanggal 30 Desember operasional terbatas  dengan 202 outlet.

Adapun layanan operasional terbatas yang diberikan antara lain, membuka rekening, setor tunai, tarik tunai, pembayaran BBM dan non BBM, pemindahan buku atau transfer BNI serta setoran penerimaan negara

Sedangkan ATM BNI tetap beroperasi 24 jam dengan 30 ribu ATM BNI. Serta ATM link antara bank himbara. ( jef)

Bank BTN Raih Penghargaan Internasional


JAKARTA: (Globalnews.id)-
Bank BTN Raih Penghargaan Gold Award – Excellence in Corporate Governance and Investor Relations dari The Asset.

Penghargaan yang diperoleh Bank BTN di kancah internasional ini sekaligus membuktikan Bank BTN telah siap bertransformasi menjadi bank dengan layanan berkelas dunia.

Prestasi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. di kancah internasional makin bersinar. Bank BTN meraih The Asset Corporate Awards untuk kategori Gold Award – Excellence in Corporate Governance and Investor Relations. Penghargaan tersebut diberikan The Asset kepada perusahaan yang memiliki tata kelola perusahaan dan hubungan investor terbaik di Asia.

Bank BTN meraih prestasi tersebut pada event yang diselenggarakan oleh The Asset pekan lalu di Hongkong. Bank BUMN ini termasuk yang mewakili perusahaan di Indonesia yang menerima penghargaan tersebut.

Prestasi ini merupakan peningkatan dari pencapaian yang diraih Bank BTN pada event yang sama tahun sebelumnya.

Tahun 2016 Bank BTN menerima penghargaan dari The Asset untuk kategori Platinum.

Seperti tahun lalu, Bank BTN bersaing dengan beberapa perusahaan besar di Cina, Hong Kong dan Thailand serta negara Asia lainnya dalam merebut penghargaan tersebut.

“Penghargaan ini merupakan salah satu bukti bahwa Bank BTN telah berjalan pada koridor yang tepat untuk melangkah ke proses transformasi selanjutnya yaitu menjadi Bank dengan layanan kelas dunia,” kata Direktur Utama Bank BTN, Maryono usai menerima penghargaan tersebut pekan lalu di Hongkong.

Penghargaan ini merupakan pengakuan dari lembaga keuangan internasional terhadap pencapaian Bank BTN, baik dari sisi kinerja keuangan maupun tata kelola perusahaan.

Tidak itu saja, menurut Maryono kinerja perseroan yang baik juga tercermin dari peningkatan harga saham BBTN yang telah meningkat sebesar 98 % (ytd), dari harga Rp1.740 pada 31 Desember 2016 menjadi Rp 3.450 pada penutupan 11 Desember 2017.

Sebagaimana diketahui, 70% dari pemegang saham publik BBTN merupakan investor asing yang memiliki prospek investasi jangka panjang.

The Asset Corporate Awards merupakan Environment, Sustainability & Governance (ESG) award terlama di Asia, dimana perusahaan-perusahaan terbuka di Asia dievaluasi berdasarkan kinerja keuangan, kualitas tata kelola, tanggung jawab sosial dan lingkungan serta relasinya dengan para investor. The Asset juga meminta masukan dari komunitas investor di Asia untuk melengkapi proses penilaian terhadap perusahaan.
Asset Publishing and Research Ltd yang merupakan sebuah perusahaan integrated multi-media yang melayani komunitas investasi dan perusahaan-perusahaan terkemuka di Asia. The Asset menerbitkan banyak pengayaan materi and riset mengenai industri keuangan di Asia.

Kami menyambut sangat gembira apresiasi yang diberikan oleh The Asset ini. Award ini akan menambah semangat kami untuk bekerja lebih baik ke depan. Apalagi saham BBTN juga telah diapresiasi masuk ke dalam kelompok saham unggulan dalam MSCI. Kami terpacu untuk bagaimana ke depan Bank BTN dapat membawa prestasi lebih unggul tidak saja di dalam negeri, tetapi juga di kancah internasional, tambah Maryono.

Sebelumnya, Bank BTN juga meraih prestasi di Asia Tenggara di ajang ASEAN Risk Award. Bank BTN mendapatkan penghargaan Government Risk and Compliance Award sebagai perusahaan yang melakukan manajemen risiko dan kepatuhan terhadap peraturan pemerintah dengan baik se-Asia Tenggara.

“Penghargaan tersebut membuktikan bahwa dengan pertumbuhan bisnis yang kuat didukung oleh penerapan manajemen risiko, kepatuhan dan audit yang berkualitas, ” kata Maryono.

Selain berprestasi di ajang internasional, Bank BTN juga berjaya di dalam negeri dengan menyabet puluhan penghargaan, diantaranya Annual Report Award 2017, TOP 50 Best Company 2017 versi Forbes dan meraih BUMN Performance Excellence Award 2017 di kategori Emerging Industry Leader dari Forum Excellence BUMN milik Kementerian BUMN. (jef)