Arsip Kategori: koperasi dan ukm

Legislator Tantang E-Commerce Bersaing Secara Sehat Majukan UMKM

JAKARTA:(Globalnews.id)-Sejumlah Anggota DPR RI menyambut baik kolaborasi Tokopedia dan Tiktok. Kerjasama dua platform di bisnis e-commerce ini dinilai dapat meningkatkan kapasitas para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau UMKM.

Anggota Komisi VI DPR RI dari Partai Golkar, Singgih januratmoko, menyebutkan bergabungnya Tokopedia -Tiktok mampu menyelesaikan permasalahan yang selama ini menjadi tantangan berat pelaku UMKM, yakni akses pasar. “Kita harapkan kolaborasi ini bisa membantu dan bisa meningkatkan penjualan temen-teman UMKM. Karena memang selama ini kan UMKM masalahnya ada pada penjualannya. UMKM kita mampu memproduksi barang berkualitas, tapi sulit menjualnya terutama ketika konsumen semakin beralih ke belanja online,” ucap Singgih.

Maka itu, Singgih menilai inisiatif Kemendag untuk mengizinkan UMKM untuk berjualan kembali di Tiktok, sebagai bagian proses transisi dan integrasi ke Tokopedia, adalah hal positif. Dampak itu kian terasa karena selama periode transisi berlangsung, bersamaan dengan momentum Ramadan.

“Bulan ramadhan kan memang daya beli meningkat. Istilahnya, inilah musim panen para pedagang karena permintaan selalu melonjak jauh di atas rata rata. Saya berharap para UMKM kita yang berdagang via e-commerce bisa melipatgandakan penjualan,” katanya.

Singgih bahkan berharap Tiktok Tokopedia berperan lebih besar dalam membantu UMKM melewati musim panen ini. Misalnya memberikan program unggulan seperti promo dan diskon atau gratis pengiriman. “Kalau ada ongkos kirim gratis dan murah kan akan meningkatkan lagi daya belinya,” katanya sambil memuji kampanye Beli Lokal Tokopedia sebagai bentuk keberpihakan yang nyata.

Anggota Komisi VI DPR RI fraksi PKB Nasim Khan menambahkan, kolaborasi Tiktok dan Tokopedia diharapkan mampu meningkatkan penggunaan produk dalam negeri. “Munculkan dulu cinta produk indonesia. E-commerce mana pun yang menjalankan program cinta produk lokal, wajib kita dukung karena memberikan manfaat yang besar untuk masyarakat,” kata Nasim.

Tapi Nasim mengingatkan para pelaku e-commerce untuk tidak berhenti di program kampanye cinta produk lokal saja. Mereka juga mesti bertindak lebih jauh dengan melatih UMKM agar lebih mahir mengoptimalkan teknologi digital. Keahlian dan kreativitas UMKM dalam memanfaatkan e-commerce bakal berbanding lurus dengan angka penjualan.

“Kerjasama apapun, dan siapapun yang menjalankan, harus bisa memberikan dampak dan nilai tambah. Konsumen merasa aman dan nyaman, sementara produsen tumbuh terus penjualannya. Kolaborasi Tiktok Tokopedia harusnya bisa meningkatkan produktivitas UMKM, meningkatkan daya saing, meningkatkan penjualan dan akhirnya meningkatkan keuntungan,” katanya.

Tak hanya itu , Nasim juga menyebutkan hal ini sejalan dengan program peningkatan digitalisasi UMKM yang digagas pemerintah. ” Kepentingan digitalisasi UMKM dan lain-lain itu harus didukung infrastruktur dan sosialisasi pelatihan yang berkelanjutan. Tugas kita dan pemerintah adalah memudahkan mereka melakukan itu. Masyarakat kita butuh hal seperti itu, ketimbang hanya berpolemik soal bisnis model e-commerce,” katanya.(Jef)

Koperasi TMI Tegal Dukung Kemajuan UMKM Melalui Dana Bergulir

Jakarta:(Globalnews.id)- Koperasi merupakan salah satu badan usaha penopang ekonomi rakyat yang terus hadir di tengah masyarakat sesuai dengan karakateristik unit usahanya. Menjadi pelaksana program pemerintah dalam memberdayakan dan menjaga tatanan perekonomian, koperasi di Indonesia memiliki banyak jenis, bukan hanya sebagai penyedia modal dan barang-barang kebutuhan masyarakat, melainkan juga memberikan pelayanan dibidang jasa.

Seperti halnya koperasi di Kabupaten Tegal yaitu Koperasi Tegal Manufaktur Indonesia (TMI). Koperasi yang beralamatkan di Kawasan Industri Kecil Takaru Jalan Raya Dampyak km 04 Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal Jawa Tengah, berdiri pada tahun 2018 dan hingga kini memiliki total karyawan sebanyak tujuh orang dan jumlah anggota sebanyak 24 orang.

Koperasi TMI merupakan badan usaha berbentuk koperasi yang beranggotakan Industri Kecil dan Menengah (IKM) logam Kabupaten Tegal dalam berbagai bidang. Antara lain, komponen otomotif, alat berat, perkapalan, peralatan rumah tangga dan lain sebagainya. Koperasi TMI berangkat dari Kelompok Usaha Bersama (KUB) Tegal Manufacture Parts pada tahun 2016.

Tercatat, Koperasi TMI menjadi penyumbang terhadap ekonomi nasional. Pada saat terjadi pandemi Covid-19 tahun 2020 lalu, Koperasi TMI mampu meningkatkan omzet hingga 100 persen. Hingga kini, sebanyak kurang lebih 15 perusahaan besar telah bekerja sama dengan Koperasi TMI dalam memesan produk koperasi, termasuk PT Astra dan PT PLN.

Menurut Ketua Koperasi TMI Tri Sukamto, koperasi di Indonesia bisa menjadi soko guru perekonomian nasional dan menjadi leader dalam pengembangan UMKM di Indonesia. Mengingat potensi pasar raw material yang cukup besar, terutama kebutuhan anggota koperasi, sehingga membutuhkan tambahan modal usaha yang cukup besar untuk bisa mengakomodir kebutuhan raw material.

“Melalui kunjungan Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA), Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM), dan Direktur Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) ke wilayah LIK Takaru Tegal, kami mulai mengenal pinjaman bertarif rendah LPDB-KUMKM yang berasal dari pemerintah,” ujar Tri Sukamto.

Informasi mengenai sumber dana murah dari APBN, lanjut Tri, memberi oase segar bagi Koperasi TMI dalam meningkatkan produktivitas usaha, khususnya setelah mendapat suntikan modal LPDB-KUMKM. Dukungan dana bergulir LPDB-KUMKM berdampak signifikan bagi perkembangan bisnis Koperasi TMI, yang terlihat dari berkembangnya unit usaha material yang membantu dalam ketersediaan stok.

“Selain sinergi dengan YDBA, Kementerian Koperasi dan UKM, dan LPDB-KUMKM, pihak-pihak lain pun turut terlibat dalam pembinaan dan peningkatan usaha Koperasi TMI. Di antaranya, Kementerian Perindustrian, Bank Indonesia, Dinas Perindustrian Kabupaten Tegal, serta Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Tegal,” papar Tri.

Di samping itu, jelas Tri, guna meningkatkan kinerja dan layanan, Koperasi TMI juga menerapkan aplikasi berbasis digital yang merupakan bantuan dari Kementerian Perindustrian. Di antaranya, aplikasi management inventory untuk pengecekan stok gudang dan mengetahui in-out stok secara real time, dan aplikasi Grandstream Device Management System (GDMS) sebagai logistik center dan mengetahui posisi armada, jumlah, dan jenis barang yang dibawa

Tri menambahkan, untuk tahun 2024, Koperasi TMI juga memiliki strategi dan upaya dalam meningkatkan produktivitas usaha. Di antaranya, trading yang berfokus pada tender Astra (mebeuler), peningkatan kapasitas produksi project yang telah berjalan seperti bak cargo roda tiga, serta material center berupa peningkatan penjualan raw material melalui efektifitas tenaga pemasaran.

“Koperasi Tegal Manufaktur Indonesia berharap, melalui LPDB-KUMKM, lebih banyak koperasi-koperasi di Indonesia yang mendapatkan permodalan dana bergulir dengan rate bunga yang lebih rendah lagi. Ke depan, kami mengharapkan LPDB-KUMKM terus mendukung kemajuan koperasi dan anggotanya yaitu UMKM, sehingga perkembangan KUMKM di Indonesia bisa lebih maju dan modern,” harap Tri.

Senada dengan Koperasi TMI, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo menyampaikan, LPDB-KUMKM memiliki tugas dan tanggung jawab yang besar dalam mendukung peningkatan akses permodalan terhadap koperasi sehingga layanan pembiayaan terhadap anggota menjadi lebih mandiri dan berkelanjutan.

Pemerintah melalui LPDB-KUMKM, lanjut Supomo, berupaya memberi kemudahan akses pembiayaan, investasi, dan pemasaran kepada pelaku UMKM melalui koperasi. Selain itu, fungsi pendampingan juga dilakukan LPDB-KUMKM dalam membantu koperasi sehingga mampu memenuhi syarat-syarat dan kriteria pengajuan pinjaman atau pembiayaan LPDB-KUMKM.

“Pendampingan kepada koperasi potensial menjadi poin penting dalam menjaring mitra baru. Tahapan ini menjadi cikal bakal dalam membentuk ekosistem yang baik, sehingga koperasi dapat menjadi aggregator bagi para anggotanya,” papar Supomo.

Dengan memaksimalkan prinsip pelayanan termasuk pendampingan, LPDB-KUMKM berharap dapat menyalurkan dana bergulir yang murah, mudah, dan ramah sehingga dapat memberi kontribusi positif terhadap sektor koperasi dan UMKM dan memberi efek ganda terhadap perekonomian nasional, tutup Supomo.(Jef)

BNI Exporters Forum Bantu UMKM Tembus Pasar Amerika

Jakarta:(Globalnews.id)- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI konsisten mendorong UMKM Go Global dan meningkatkan devisa negara.

Perseroan terus memperkuat kapabilitas UMKM Binaannya guna menjadi lebih kompetitif dalam melalukan penetrasi di pasar global.

Melalui BNI Xpora, perseroan bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri, dalam hal ini KJRI New York untuk menyelenggarakan BNI Exporters Forum dengan tema Road to New York Shoppe Object 2024, pada 16 Maret 2024 di BNI Corporate University, Slipi, Jakarta.

New York Shoppe Object merupakan salah satu pameran dagang kriya terbesar di Amerika Utara yang bersifat B2B dengan estimasi pengunjung sebanyak 10.000 orang dan exhibitor sebanyak 700 brand, yang dapat membantu UMKM untuk memperluas pasar mereka.

Direktur Retail Banking BNI Corina Leyla Karnalies menegaskan bahwa UMKM berperan sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia dan memiliki potensi yang sangat besar dalam mengoptimalkan pasar global.

Oleh karena itu, perseroan proaktif meningkatkan kapasitas dan kapabilitas usaha UMKM dengan menggandeng berbagai pihak.

“Dengan diselenggarakannya acara ini, kami harap akan menjadi solusi atas salah satu pain point para pelaku UMKM dalam menjalankan usahanya terkait perluasan akses pasar di luar negeri,” katanya.

Corina melanjutkan BNI Exporters Forum bertujuan untuk mempersiapkan UMKM dalam mengikuti Shoppe Object yang akan diadakan di New York. Acara ini dihadiri sekitar 30 UMKM Mitra BNI yang siap untuk memperluas pasar mereka dan menembus pasar Amerika.

Sejumlah produk UMKM akan dipilih melalui proses kurasi dalam kegiatan ini untuk diikutsertakan dalam acara New York Shoppe Object 2024.

Corina memaparkan, BNI Exporters Forum mendatangkan seorang kurator, Jennifer Isaacson, dari New York sebagai narasumber, sehingga para pelaku UMKM yang hadir berkesempatan memperoleh informasi terkini mengenai prospek pasar ekspor serta regulasi di Amerika.

Selain itu, kurator yang dihadirkan dari New York akan ikut serta memberi pendampingan bagi UMKM terpilih hingga Agustus 2024 sehingga produknya mampu bersaing di pasar Amerika.

“UMKM yang mengikuti acara ini berasal dari segmen kecil dan menengah yang sudah siap ekspor dari berbagai jenis produk dengan kategori fesyen, aksesori, handicraft, home decor, dan furniture,” pungkasnya. (Jef)

Peran Krusial UMKM Di Sektor Akuakultur dan agrikultur Dorong Ekonomi Berkelanjutan

Jakarta:(Globalnews.id) – Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi bagian terpenting yang harus dilibatkan dalam proses hilirisasi, terutama dalam pengembangan produk di bidang Akuakultur dan agrikultur. UMKM ditargetkan mampu berperan dalam menggerakkan roda ekonomi di Indonesia di sektor aquaculture dan agrikultur.

Hillirisasi, atau integrasi vertikal dan horizontal, dalam sektor Akuakultur dan agrikultur menjadi penting dalam upaya memaksimalkan potensi yang dimiliki oleh UMKM.

Untuk itu, Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki menekankan, pentingnya proses hilirisasi tidak hanya ditujukan untuk skala usaha besar. Ini merupakan strategi krusial yang juga sangat relevan bagi sektor pertanian, peternakan, perikanan, dan kelautan yang banyak digerakkan oleh Koperasi dan UMKM.

“Hilirisasi tidak hanya tentang peningkatan nilai tambah. Tetapi ini tentang mengubah paradigma ekspor bahan mentah menjadi produk bernilai tinggi, yang pada gilirannya akan mendorong transformasi pembangunan ekonomi kita ke arah yang lebih berkelanjutan dan inklusif,” katanya dalam diskusi bersama FORWAKOP (Forum Wartawan Koperasi dan UKM) dengan tema ‘Peran UMKM dalam Hilirisasi sektor Akuakultur dan agrikultur,’ di Auditorium Kemenkop UKM, Jakarta, Jumat (8/3/2024).

Dalam acara diskusi yang didukung oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Permodalan Nasional Madani (PMN) dan PT Perum Bulog ini, Menkop UKM menegaskan, hilirisasi dalam konteks industrialisasi bukan meningkatkan value added produk UMKM, tetapi juga membawa produk UMKM masuk dalam ekosistem bisnis ke industri atau masuk dalam rantai pasok.

“Mengapa sampai hari ini UMKM masih sulit mengakses teknologi modern, pembiayaan maupun akses pasar? Karena UMKM kita disconnect (tidak terhubung) dengan industri. Karena didominasi mikro, kebanyakan UMKM kita bersifat mandiri. Beli bahan baku sendiri, packaging sendiri dsb,” ucap Teten.

Seharusnya, bagaimana hilirisasi membuat UMKM sebagai benchmark seperti apa yang dilakukan Korea Selatan, Jepang dan negara lainnya, di mana UMKM telah menjadi rantai pasok industri tak berjalan sendiri.

Menkop UKM mengatakan, dalam menghadapi tantangan global dan nasional yang kompleks, termasuk kerawanan pangan yang signifikan dan dampak perubahan iklim terhadap kemiskinan ekstrem, memerlukan tindakan strategis dan kolaboratif.
Tercatat, kontribusi sektor pertanian di tahun 2023 terhadap PDB sebesar Rp 2.617 triliun atau 12,5 persen. Sedangkan pertumbuhan sektor pertanian selama 5 tahun terakhir (2018-2023) rata-rata sebesar 2,1 persen atau masih di atas kenaikan jumlah penduduk 1,13 persen namun di bawah pertumbuhan rata-rata total PDB Nasional sebesar 3,4 persen (data BPS).

Dalam upaya mendorong hilirisasi, Kementerian Koperasi dan UKM telah dan sedang membangun 11 Rumah Produksi Bersama (RPB).

Termasuk empat yang berfokus pada komoditas pertanian seperti coklat di Jembrana Bali, pasta cabai di Batu Bara, Fitofarmaka Jahe di Kaltim, dan susu di Sleman DIY, serta 7 RPB khusus untuk minyak makan merah. Pembangunan ini, yang didukung oleh Dana BPDKS, LPDB, dan mandiri.

“Ke depannya, rencana akan dikembangkan RPB yang akan berfokus pada rumput laut dan hidrolisat ikan, bertujuan untuk mengkonversi ikan menjadi susu, menunjukkan komitmen berkelanjutan terhadap inovasi dan diversifikasi produk,” tuturnya.

Hilirisasi produk pertanian yang lebih hilir terus didorong seperti minyak nilam dan produk turunannya, plastik, pupuk dan beras analog, kosmetik dari rumput laut, serta bahan organik lainnya.

“Hilirisasi sangat penting dilakukan untuk menaikkan kelas petani dan nelayan menjadi bagian dari Industri yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan,” ungkap Teten.

Kemenkop UKM juga berkomitmen untuk memastikan bahwa ekosistem bisnis terjaga, contohnya melalui dukungan pembiayaan kepada Koperasi Al-Itifaq. Koperasi ini tidak hanya melakukan hilirisasi pertanian tetapi juga pemberdayaan berbasis komunitas pesantren, berperan sebagai agregator dan distributor produk pertanian anggotanya.

Selain itu, saat ini sedang dikembangkan Indonesia Trading House (ITH) di China, yang akan memainkan peran penting dalam memasarkan dan mengolah produk pertanian Indonesia, seperti durian, kelapa, dan nangka dari Parigi Mountong.

“Rencananya termasuk kerja sama dengan petani untuk menanam nangka sekitar 10 ribu hektar, memperluas jangkauan dan memperkuat posisi pasar produk pertanian Indonesia,” terangnya.

Di kesempatan yang sama, Deputi Deputi Bidang UKM Kemenkop UKM Hanung Harimba Rachman menambahkan, Kemenkop UKM terus mendorong agar terciptanya semacam pohon industri. Indonesia memiliki banyak sumber daya yang selama ini dijual dalam bahan mentah. Seperti, sarang walet, ikan, udang, maupun rumput laut.

“Produk mentah tersebut, kalau diolah dengan melibatkan UMKM tentu akan memiliki nilai tambah. Bahkan jika dipromosikan dengan baik, kita harapkan akan terbentuk ekosisitem,” katanya.

Kemenkop UKM sambung Hanung, terus melakukan piloting dengan kerja sama bersama koperasi dan Pemerintah Daerah melalui program Rumah Produksi bukan hanya membangun secara fisik, tetapi juga mengembangkan model bisnis.

“Termasuk ekosistemnya. Kami juga dorong dari sisi Research and Development (RnD). Jika butuh lembaga keuangan kita juga membentuk skema menarik agar mudah diakses oleh para pelaku UMKM.

Agar UMKM menjadi bagian dari ekosistem yakni indutrialisasi, maka perbaiki di sektor hulu sehingga menghasilkan hilirisasi yang memiliki prospek tinggi. “Hilirisasi merupakan kerja sama dengan usaha besar agar saling mengisi,” ucapnya.

*Dukungan Dan Tantangan*

Kepala Badan Logistik dan Rantai Pasok KADIN Indonesia Akbar Djohan mengatakan, KADIN Indonesia selalu berupaya memberikan sosialisasi dan edukasi untuk meningkatkan daya saing UMKM, sehingga dapat membantu mereka untuk berkompetisi di pasar regional maupun internasional.

“Rencana Go Global dalam persaingannya, bagaimana UMKM bisa memiliki pemahaman komoditas yang strategis dan penguasaan teknologi, akan membantu KADIN logistik promote the trade, dengan harapannya membangun ekosistem trade yang mature,” ungkap Akbar di acara yang sama.

Selain itu, Akbar menekankan perlu adanya opportunity yang sustain dan langkah konkret dari Pemerintah dalam mendorong UMKM masuk dalam industri rantai pasok. “Kalau bicara rantai pasok namun opportunity belum konkret maka sulit terwujud,” ujarnya.

Sebagai salah satu agregator para petani di sektor aquaculture (blue economy), e-Fishery menjadi startup Aqua-Tech pertama di Asia, yang konsisten membangun ekosistem aquakultur berkelanjutan dengan teknologi yang membantu budidaya ikan dan udang.

Head of RGR e-Fishery Luciana Dita Chandra Murni menyampaikan, aquakultur memiliki potensi untuk berperan penting dalam meningkatkan ketahanan pangan.

“Kami percaya bahwa aquakultur adalah kunci dalam mengatasi isu kelaparan global,” ucapnya.

E-Fishery hadir sambung Luciana, memberikan layanan dari hulu ke hilir untuk pembudidaya ikan. Menyediakan mulai dari kemudahan dalam transaksi pakan, akses ke institusi keuangan yang terdaftar dan terawasi, serta platform untuk menjual ikan hasil panen secara menguntungkan.

“Rantai pasok blue economy masih sangat terganggu dari sisi pakan yang sangat mahal. Maka, kami hadir dengan pemberian pakan. Kami mampu memangkas 74 persen waktu panen. Dari yang biasanya proses mencapai 4-5 bulan, hanya menjadi 2,5-3 bulan,” jelas Luciana.

Ia menambahkan, e-Fishery membantu pembudidaya yang terlilit utang untuk membeli pupuk dan pakan. Maka, e-Fishery membentuk Kabayan (Kasih, Bayar Nanti) yang merupakan layanan finansial bagi pembudidaya tanpa menggunakan jaminan.

“Jaminannya itu dari sistem validasi kolam. Nanti dari situ akan dilihat kelayakannya dan hitungan dalam memberi pakan atau pupuk,” katanya.

Luciana berharap, dalam membantu keberlangsungan hilirisasi dari aquaculture melalui budidaya ikan dan udang, ada kerja sama stakeholder agar bisa memantau harga ikan dan udang di daerah-daerah.

Menyoroti hal ini, dalam diskusi yang sama, Direktur Eksekutif CORE Indonesia Mohammad Faisal mengungkapkan, hilirisasi yang awalnya pertambangan, tetapi saat ini juga bicara melalui sketor Akuakultur dan agrikultur yang sifatnya lebih banyak menyerap tenaga kerja.

“Ada produktivitas dari hulu ke hilir, mengurangi emisi karbon. Sementara hilirisasi pertanian dekat dengan green economy menciptakan sirkular ekonomi. Bukan hanya sekadar menghasilkan industri mikro produk barang jadi,” katanya.

Untuk itu, Faisal menyebutkan, setidaknya ada tiga syarat yang harus dipenuhi dalam melakukan hilirisasi agar UMKM masuk dalam rantai pasok. Pertama, standar spek harus memenuhi ekspetasi konsumen. Kedua, memiliki volume besar.
“Dalam memenuhi hal ini, maka diperlukan peran agregator. Di mana produk petani yang kecil dikumpulkan untuk bisa mensuplai ke industri besar membangun inkubator, serta kemudahan sertifikasi dan lainnya,” ungkap Faisal.

Ketiga, adalah kontinuitas. Menurut Faisal, tidak ada hilirisasi tanpa hulu yang kuat. Karena UMKM harus menyediakan suplai yang banyak dan berkelanjutan.

“Industri besar banyak sudah memenuhi tapi banyak juga yang terkendala hulu kurangnya bahan baku. Maka, tiga hal ini yang biasa menjadi permasalahan. Dibutuhakn peran Pemerintah dalam memastikan tiga hal ini bisa dipenuhi. Serta peran berbagai stakeholder menyelesaikan permasalahan tersebut,” tegasnya.(Jef)

BNI Exporters Forum Dukung UMKM Tembus Pasar Global

Jakarta:(Globalnews.id)-PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI melalui program Xpora berkomitmen untuk mendukung UMKM Go Global dan meningkatkan devisa negara.

Memahami hal tersebut, BNI Xpora bekerja sama dengan Ditjen Bea & Cukai, Kementerian Luar Negeri, dan Kementerian Perdagangan *dalam menyelenggarakan BNI Exporters Forum dengan tema Export Market Prospect 2024, hari ini Rabu 6 Maret 2024 di Hotel Aryaduta Menteng.

Forum ini dilaksanakan dengan tujuan memberi wawasan dan informasi terbaru terkait prospek pasar ekspor di mancanegara kepada para pelaku UMKM.

Sekitar 50 UMKM siap ekspor (Ready To Export) segmen kecil dan menengah yang sudah menjajakan berbagai jenis produk serta komoditas unggulan dari Indonesia menghadiri acara ini sebagai mitra BNI dan mitra Ditjen Bea dan Cukai di Jabodetabek.

Direktur Ritel Banking BNI, Corina Leyla Karnalies menegaskan bahwa UMKM harus didorong untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitasnya dalam berusaha karena UMKM memiliki peran penting sebagai tulang punggung perekonomian di Indonesia.

“Salah satu kunci utama dalam meningkatkan skala usaha adalah dengan menembus pasar ekspor. Selain dukungan dalam bentuk pelatihan, pendampingan, maupun pembiayaan, UMKM juga perlu didukung dari sisi penyediaan akses pasar guna memperluas cakupan pasar, terutama ke luar *negeri” ujar Corina.

Untuk itu, BNI Exporters Forum kali ini menghadirkan narasumber yang berkompeten dari Kementerian Perdagangan dan Ditjen Bea dan Cukai, sehingga para pelaku UMKM berkesempatan untuk memperoleh informasi terkini mengenai prospek pasar, peraturan, serta regulasi ekspor di berbagai negara.

Tidak hanya itu, para pelaku UMKM juga diberi solusi perihal transaksi finansial dan transaksi ekspor serta wawasan dan pengetahuan baru dengan tujuan membantu UMKM menembus pasar global.

Corina menambahkan, BNI Exporters Forum merupakan bentuk komitmen BNI dalam mendukung UMKM untuk meningkatkan kualitas usahanya agar mampu bersaing di pasar internasional dan dapat mendongkrak devisa negara.

“BNI akan terus berinovasi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memberikan solusi terbaik bagi para pelaku UMKM.”

Rencananya kegiatan BNI Exporters Forum akan diadakan di 20 kota besar di Indonesia dengan harapan dapat berdampak luas pada peningkatan UMKM Go Global.(jef)

Dukung Inacraft 2024, BNI Dorong UMKM Go Global

Jakarta:(Globalnews.id)-PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI dengan proaktif mendukung gelaran bertajuk The 24th Jakarta International Handicraft Trade Fair (Inacraft 2024). Pameran produk kerajinan terbesar di Asia Tenggara yang akan berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC) pada tanggal 28 Februari hingga 3 Maret 2024.

Presiden RI Joko Widodo hadir dan membuka secara langsung pameran Inacraft 2024. BNI dan Asosiasi Eksportir dan Pengusaha Handicraft (ASEPHI) telah menjalin kerja sama sejak tahun 2005 atau selama 20 tahun melalui event Inacraft.

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan, BNI terus mempererat engagement dengan UMKM peserta Inacraft 2024 dengan menyediakan wadah UMKM Go Global melalui Xpora.

“BNI Xpora berkomitmen untuk mendukung pemberdayaan UMKM melalui program one-stop export solution. Sebagai BUMN dengan mandat bank go global, BNI berupaya proaktif membantu UMKM memperluas penetrasi pasar luar negeri,” ujarnya.

Pada acara Inacraft 2024, BNI Xpora akan memberikan layanan konsultasi bisnis Go Global di booth BNI. Pelaku UMKM dapat mengajukan pertanyaan seputar pemberdayaan UMKM, termasuk berbagai pelatihan, pendampingan, program pembiayaan, serta potensi bisnis matching dengan calon pembeli dari luar negeri.

“Kami berharap lebih banyak pelaku UMKM dapat bergabung dengan portal digital BNI Xpora, sehingga mereka akan mendapatkan akses ke berbagai informasi serta kesempatan untuk mengikuti program pelatihan, pendampingan, business matching, dan event pameran dalam dan luar negeri,” tambah Royke.

Royke mengungkapkan, dalam Inacraft 2024 kali ini, BNI Xpora memberikan kesempatan UMKM untuk melakukan business matching dengan calon pembeli dari luar negeri. Adapun hingga akhir Desember 2023, Xpora telah menyelenggarakan 83 pelatihan dengan jumlah peserta mencapai 7.429 UMKM.

“Partisipasi Xpora dalam berbagai acara baik di dalam maupun di luar negeri telah mencapai 72 acara yang diikuti oleh 1.033 UMKM. BNI juga memanfaatkan koneksi Cabang Luar Negeri dan Diaspora untuk menyelenggarakan 793 acara business matching hingga saat ini,” jelasnya.

Selain itu, BNI menawarkan berbagai keuntungan menarik kepada pelaku UMKM yang berpartisipasi dalam Inacraft pada Februari 2024. Antara lain, bonus saldo rekening hingga Rp3 juta untuk tenant dengan peningkatan saldo tertinggi.

Selain itu ada juga TapCash dengan saldo hingga Rp750 ribu dan Logam Mulia bagi tenant dengan transaksi EDC & QRIS tertinggi, serta special merchandise bagi tenant yang menukarkan struk settlement EDC.

Dalam event Inacraft 2024 ini, terdapat 14 UMKM Binaan Xpora yang merupakan debitur dan nasabah setia yang turut serta, antara lain Genta Guitar & Ukulele, 1719, Aryasena Craft, Golden Dragon Melamine, Nuanza Porcelain, Maeswara Basket, Sunandsand, Apikmen, Mira Muraza Songket, Mendong Jaya, Mamnich, DOWA, Oak Leather Gallery, dan Rumah Mode Bunga. (Jef)

Ciptakan Solusi Transaksi Digital, BNI Raih Penghargaan Best Banking API Solution in Indonesia.

Jakarta:(Globalnews.id)-PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI kembali meraih penghargaan dari Alpha Southeast Asia dengan kategori Best Banking API Solution. Penghargaan ini dianugerahkan kepada BNI pada forum 17th Annual Award 2023 Alpha Southeast Asia di Jakarta.

Penghargaan tersebut diberikan kepada BNI karena dinilai mampu menciptakan dan meningkatkan solusi transaksi digital di Indonesia melalui 280 layanan Application Programming Interface (API) yang disetujui regulator, terbanyak dibandingkan kompetitor.

Secara khusus, BNI berhasil memenangkan enam penghargaan pada tahun 2020-2023, salah satunya adalah “The Best Overall Developer Portal” berturut-turut sejak tahun 2020-2022 dan yang terbaru adalah “The Best International & Localized Portal” pada tahun 2023 dari Devportal Awards.

Dalam keterangannya, Direktur Digital & Integrated Transaction Banking BNI Corina Leyla Karnalies menyampaikan apresiasi kepada Alpha Southeast Asia yang telah memilih BNI untuk kembali meraih penghargaan ini.

“Kami ucapkan terima kasih setingi-tingginya kepada Alpha Southeast Asia karena terus memberikan kepercayaan kepada kami. BNI terus menjadi pionir dalam penguatan digital ekosistem pembayaran di Indonesia,” ujarnya.

Corina menjelaskan, BNI memberikan solusi pembayaran digital yang terintegrasi langsung terhadap nasabah, baik individu maupun korporasi. Dalam hal ini, BNI terus berinovasi dalam meningkatkan layanan API untuk nasabah korporasi.

“Kami juga proaktif dalam menilai kebutuhan nasabah. Ini alasan mengapa kami terus mengembangkan kemampuan baru agar mampu melayani nasabah melalui layanan API BNI yang terintegrasi,” jelasnya.

Adapun solusi BNI API diperuntukkan bagi nasabah korporasi termasuk fintech, di mana nasabah dapat mengakses layanan perbankan, terutama yang berkaitan dengan transaksional dalam aplikasi keuangan yang dibangun secara mandiri oleh masing-masing perusahaan dengan mengintegrasikan langsung dengan API BNI. Melalui BNI API, kerja sama Business to Business (B2B) dapat dilakukan dengan mudah. Nasabah juga dapat langsung explore BNI API melalui website digital
https://digitalservices.bni.co.id

Untuk itu, kata Corina, penghargaan ini diharapkan bisa menjadi jembatan bagi perusahaan untuk memberi kepercayaan kepada nasabah dan terus mengembangkan solusi layanan transaksi digital BNI yang semakin canggih.

“Semoga penghargaan ini terus memacu kami untuk berkomitmen menciptakan solusi perbankan untuk masyarakat luas,” pungkasnya. (Jef)

Jembatani Diaspora, BNI Sukses Bawa UMKM Sidoarjo Ekspor Keripik Singkong ke Belanda

Jakarta:(Globalnews.id)-PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI proaktif mengantarkan para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk mengembangkan bisnisnya menembus pasar internasional.

Melalui BNI Xpora, UMKM asal Sidoarjo, Jawa Timur, PT Indorasa Utama, berhasil mengekspor 1 container berukuran 40 feet yang berisikan 1.360 box produk snack olahan singkong ke Rotterdam, Belanda. Selain itu juga terdapat 400 box snack produk olahan teri dan 2.800 box produk olahan bawang ke negara yang sama.

Pengiriman perdana ini merupakan hasil business matching yang dijembatani BNI Xpora, antara PT Indorasa Utama di Sidoarjo dengan Diaspora Buyer Ben Helen Trading yang merupakan anggota Asosiasi Pengusaha Indonesia (ASPINA) di Amsterdam, Belanda.

Acara serah terima produk UMKM tersebut dilakukan di Daxel Warehousing, Rotterdam, Netherland, *akhir Januari 2024.*

Hadir dalam acara Wakil Duta Besar Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Den Haag Freddy Martin Panggabean, Atase Perdagangan Sabbat Christian Jannes Sirait, Anggota Presidium Asosiasi Pengusaha Indonesia (ASPINA) Belanda Lubis, Head of Amsterdam Office BNI Amsterdam Dwi Wibowo, serta Benny dan Helen dari Ben Helen Trading Belanda.

Dalam keterangannya, Direktur Retail Banking BNI Putrama Wahju Setyawan mengatakan, upaya perseroan dalam menjembatani para pelaku UMKM dan diaspora di Belanda kini menunjukkan hasil yang nyata. Hal ini membuktikan bahwa produk-produk UMKM Indonesia memiliki kualitas yang mumpuni sehingga diminati di pasar global.

“Ini adalah hasil business matching yang telah kita arrange di tanggal 10 Juli 2023 secara daring dan kita berhasil mewujudkannya. Semoga ini menjadi awal yang baik,” ujarnya.

Putrama menjelaskan, proses business matching tersebut dilakukan melalui tahapan yang panjang, dari mulai pembahasan spesifikasi produk, packaging, kirim sampel produk, penentuan harga produk, dan pembahasan sales contract untuk kerjasama jangka panjang, hingga akhirnya pengiriman dilakukan pada tanggal 13 November 2023 melalui pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, dan tiba di Rotterdam pada Senin, 22 Januari 2024. Ben Helen Trading akan mendistribusikan produknya melalui beberapa toko Asia yang ada di sekitar Belanda.

Putrama menambahkan, melalui BNI Xpora, perseroan mendukung peningkatan potensi UMKM Indonesia agar dapat mengembangkan bisnisnya menuju UMKM GO Productive, Go Digital, dan Go Global. Tak hanya itu, melalui channel tersebut, BNI siap melayani para diaspora Indonesia yang berprofesi sebagai pengusaha di luar negeri untuk menemukan potential supplier di Indonesia.

“Semoga semakin banyak produk-produk lokal Indonesia bisa go global, sehingga para pelaku UMKM bisa naik kelas,” pungkasnya. (Jef)

Pelepah Pisang Jadi Komoditas Berharga di Luar Negeri

Jakarta:(Globalnews.id)-CV Nikmat Sentausa merupakan pelaku UMKM produsen anyaman yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan. Berbahan baku dari pelepah pisang lokal, olahan anyaman CV Nikmat Sentausa telah dipasarkan tidak hanya di dalam negeri melainkan hingga ke Italia.

Pemilik CV Nikmat Sentausa, Hendri Sugiaji mengatakan bahwa dirinya telah menjalin kerjasama bisnis dengan berbagai mitra di Italia.

“Para buyer dari Italia memberikan order kemasan botol minuman anggur dari anyaman pelepah pisang. Selain estetika, anyaman ini berfungsi untuk menahan benturan saat pengiriman dan memberikan aroma wangi yang khas,” ujar Hendri.

Hendri menambahkan bahwa PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) telah banyak membantunya dalam menjalankan bisnis ekspornya melaluui program BNI Xpora.

“Bersama BNI, usaha ekspor saya berhasil. Tidak hanya kredit, BNI banyak memudahkan saya untuk berbagai transaksi keuangan baik di dalam maupun luar negeri,” ujar Hendri.

Melihat hal tersebut, Anggota Komisi XI DPR RI Marinus Gea memberikan apresiasi terhadap langkah BNI dalam mendukung UMKM Go Global.

“Banyak sekali UMKM termasuk UMKM di Tangerang yang memproduksi barang yang unik dan bernilai tinggi sehingga layak untuk dipasarkan di luar negeri. Terima kasih kepada BNI atas dukungannya bagi UMKM sehingga bisa melakukan ekspor melalui program BNI Xpora,” ujar Marinus.

Marinus juga mengatakan bahwa upaya BNI dalam mewujudkan semakin UMKM yang Go Global menjadi modal penting dalam membangun perekonomian rakyat.

“Tidak hanya UMKM-nya saja yang maju, tetapi turut menggerakan perekonomian salah satunya membuka lebih banyak lapangan kerja bagi masyarakat setempat,” tutupnya.(Jef)

Erick Thohir Sebut, BUMN Diubah Jadi Koperasi Merupakan Isu Tidak Sehat

JAKARTA:(Globalnews.id)- Menteri BUMN, Erick Thohir menilai pandangan timses salah satu paslon yang menyatakan akan membubarkan BUMN dan diganti dengan koperasi sama saja dengan memunculkan pengangguran baru sebanyak 1,6 juta orang yang merupakan pegawai BUMN. Padahal, Erick menambahkan, selama puluhan tahun para karyawan BUMN telah membuktikan diri sebagai agen perubahan dalam pembangunan ekonomi Indonesia yang pertumbuhannya mencapai 5%.

“Sungguh ironis pandangan seperti itu. Jika ingin dibubarkan dan diganti dengan koperasi, maka sama saja memunculkan pengangguran baru di saat semua orang butuh lapangan pekerjaan. Sangat tidak masuk akal. Apalagi selama ini, para karyawan BUMN sudah menunjukkan hasil kerjanya sebagai agen perubahan dalam menumbuhkan ekonomi Indonesia,” ujar Erick Thohir di Jakarta, Sabtu(3/2).

Sederet sumbangsih BUMN sebagai agen perubahan dan pada tahun 2023 telah menghasilkan deviden terbesar dalam sejarah dari BUMN ke negara senilai Rp 82,1 triliun, menurut Erick, telah menjadi pondasi kuat bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini.

“BUMN itu agent of change atau tempat perubahan dengan munculnya banyak investasi awal seperti kereta api, airport, ataupun saat COVID dengan membagikan vaksin gratis kepada masyarakat. Yang jelas, jika dibubarkan maka 1,6 juta hilang pekerjaan, ditambah keluarganya, ini menurut saya isu yang tidak sehat,” tambah Erick.

Erick juga memastikan saat ini, seluruh BUMN bekerja dengan baik dan penugasan-penugasan yang diberikan pemerintah sudah dilakukan dengan baik.

“Jika dinilai ada kekurangan, memang tidak ada yang sempurna. Tapi kita lihat hasilnya hari ini sudah terbukti bagaimana BUMN itu bisa untung Rp 250 triliun, sudah memberikan kontribusi besar, kepada negara yang dipakai untuk program-program yang sedang dilakukan pemerintah, seperti program kesehatan, pangan,” tegasnya.(Jef)