JAKARTA: (Globalnews.id)-DPP Generasi Muda Mathla’ul Anwar menggelar Dialog Publik bertema Radikalisme Agama dan Ancamannya terhadap NKRI, di Jakarta, Selasa (6/2/2018). Dialog itu menampilkan tiga pembicara , yaitu Prof.Dr Azyumardi Azra MA CBE (Guru besar UIN Syarif Hidayatullah), Dr Ahmad Mukhlis Yusuf M Mgt (Pokja Revolusi Mentan Kemenkp BPMK) dan K.H. Zaenal Abidin Syuza’i Lc (Wakil Kteua Umum PB Mathla’ul Anwar) .
Terkait digelarnya dialog ini, Ketua Umum DPP Gema Mathla’ul Anwar, Ahmad Nawasi Ssi menjelaskan, semula istilah radikal merujuk pada karakter berfikir filsafat yang mendalam hingga menyentuh akar suatu masalah.
“Namun lamban lain, makna positif tersebut bergeser menjadi negatif ketika radikal menjadi sebuah radikalisme yang berarti paham atau aliran yang radikal dalam politik maupun paham atau aliran yang menginginkan perubahan sosial dan politik dengan cara kekerasan atau drastis, maupun sikap ekstrem dalam aliran politik,” katanya.
Pada konteks beragama, sering dimaknakan, sikap ekstrem dalam beragama yang merupakan wujud dari cara berkipir ekslusif yang mengedepankan truth claim, sehinga berujung pad asikap intoleren. Sikap turunannya berupa meras amenjadi kelompok yang paling benar. “Sikap ekstrem dalam beragama tersebut ada dalam semua agama,” katanya.
Logika radikalisme menjaid bermaslah jika merambah ke ruang publik yang serba heterogen dengan begaram keyakinan, agam dan ras dan warna kulit, suku bangsa dan bahsan.
“Diperlukan langkah penyeimbang yang responsif, relevan, dan kokoh ditengah kondisi agar keutuhan NKRI tetap terjaga, itulah latar belakang digelarnya dialog publik ini,” tutupnya. (jef)