KemenKopUKM Dorong Koperasi Nelayan di Batubara dan Asahan Dikelola Layaknya Korporasi

Kab.Batubara:(Globalnews.id)-Kementerian Koperasi dan UKM melalui Deputi Bidang Perkoperasian dan berkolaborasi dengan Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) mengadakan Pelatihan Koperasi Modern sebagai salah satu upaya terciptanya 500 koperasi modern pada tahun 2024 mendatang.

Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Bidang Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan Riza Damanik menyampaikan sudah saatnya Koperasi di sektor kelautan dan perikanan harus tumbuh dan berkembang, karena nelayan dan pembudidaya menjadi andalan dalam menopang kedaulatan pangan nasional.

“Kontribusi para nelayan dalam penciptaan lapangan pekerjaan juga sangat penting. Pelaku usaha perikanan, langsung maupun tidak langsung, jumlahnya sangat besar. Sehingga apabila koperasi nelayan dapat bertransformasi menjadi Koperasi Modern, maka dapat meningkatkan taraf hidup dan kualitas ekonomi nelayan meningkat” ungkap Riza dalam acara Pelatihan Koperasi Modern di Kabupaten Batubara, Sumatera Utara beberapa waktu lalu.

Riza menjelaskan bahwa koperasi sebagai milik bersama dari, oleh dan untuk anggota. Oleh karena itu akan menjadi kekuatan ekonomi komonal yakni para nelayan, untuk keluar dari lingkaran kemiskinan.

“Koperasi nelayan harus dikelola sebagaimana dengan mengelola perusahaan, dan terhubung dengan lembaga pembiayaan dan akses pasar (offtaker)”, tegas Riza.

Pelatihan tersebut juga dihadiri Asisten Deputi Bidang Pengembangan SDM Perkoperasian dan Jabatan Fungsional KemenKopUKM Nasrun, Asisten III Bidang Perekonomian Sahala Nainggolan yang mewakili Bupati Batubara dan beberapa praktisi.

Asisten Deputi Bidang Pengembangan SDM Perkoperasian dan Jabatan Fungsional KemenKopUKM Nasrun menambahkan pihaknya bersama kementerian lain dan lembaga terkait membangun sinergi dan kolaborasi dalam rangka korporatisasi nelayan melalui koperasi.

Sinergi tersebut telah diimplementasikan dibeberapa tempat seperti di Gersik, OKU Timur, Batam, Cilacap, Subang dan lain-lain. Dengan pemodelan bisnis koperasi nelayan dibeberapa lokasi tersebut dapat menjadi rujukan dan direflikasi pengembangan koperasi nelayan di Batubara dan di Tanjung Balai.

“Harapannya melalui pelatihan ini, kedepan para nelayan tidak sebatas hanya menangkap ikan namun juga mampu mengolah hasil tangkapan dalam bentuk lain yang memiliki nilai tambah ekonomis. Misalnya, menciptakan produk olahan ikan yang bernilai rendah dalam kemasan (packaging) yang lebih menarik serta lebih awet (higienis) sehingga memiliki nilai jual yang tinggi dan dapat bersaing ketika dijual kemasyarakat, toko, swalayan bahkan eksport serta dikonsolidasikan oleh koperasi sebagai offtaker pertama (agregator),” ucap Nasrun.

Sementara itu, Asisten III Bidang Perekonomian Sahala Nainggolan, mewakili Bupati Batubara mengucapkan terimakasih dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada KemenKopUKM yang sudah memberikan pelatihan bagi para pengurus, pengelola maupun anggota koperasi di Kabupaten Batubara.

Dalam kesempatan itu, KemenKopUKM menyempatkan waktu untuk melakukan kunjungan kerja ke gudang ikan yang berada di sepanjang jalan Yos Sudarso, Kecamatan Teluk Nibung, Kota Tanjung Balai bersama Plt Walikota Tanjung Balai H. Waris Thalib dan Kadis Perikanan dan Kelautan Nefri Siregar.

Kunjungan tersebut dalam rangka mendengar langsung aspirasi para nelayan yang ada di Teluk Nibung.

Riza menyampaikan bahwa perlu dibangun sebuah koperasi untuk para nelayan di Teluk Nibung. Pemkot Tanjung Balai juga mendukung berdirinya koperasi nelayan di Kota Tanjung Balai.

Di tempat yang sama Plt. Walikota Tanjung Balai H. Waris Thalib mengatakan sangat berharap dibangunnya Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Pelabuhan Teluk Nibung, karena hasil tangkapan nelayan di daerah ini cukup besar.(Jef)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.