Kuartal III/2017, Laba BTN Naik 24% Tembus Rp 2 Triliun

 

JAKARTA : (Globalnews.id)- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. optimistis mampu mencapai target perseroan pada akhir tahun ini. Optimisme tersebut didukung realisasi kinerja pada kuartal III/2017 yang mencatatkan laju positif ditopang pertumbuhan di berbagai lini bisnis. Adapun, mengakhiri kuartal III/2017, Bank BTN mencatatkan perolehan laba bersih senilai Rp2 triliun atau naik 24% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp1,62 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Direktur Utama Bank BTN Maryono mengatakan dengan pertumbuhan positif bisnis perseroan pada kuartal III/2017 tersebut semakin mengukuhkan optimistis perseroan untuk mencapai kinerja pada akhir tahun nanti. “Meski tahun ini diwarnai berbagai tantangan global, namun kami meyakini tetap mampu mencapai target yang telah ditetapkan pada 2017 didukung berbagai inovasi dan transformasi, serta kebijakan pemerintah yang proaktif dalam memberikan stimulus bagi pertumbuhan industri khususnya perbankan serta properti,” jelas Maryono dalam Konferensi Pers Paparan Kinerja Bank BTN Kuartal III/2017 di Menara BTN, Jakarta, Senin (23/10).

Capaian laba bersih Bank BTN pada kuartal III/2017 tersebut disumbang oleh pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang naik 16,95% yoy dari Rp5,59 pada September 2016 menjadi Rp6,54 triliun. Kenaikan NII tersebut bersumber dari peningkatan kredit dan pembiayaan. Pertumbuhan NII juga didukung beban bunga yang mencatatkan kenaikan yang lebih lambat dibanding peningkatan pendapatan bunga. Beban bunga Bank BTN tercatat hanya tumbuh sebesar 9,21% yoy per September 2017, atau berada di bawah kenaikan pendapatan bunga sebesar 12,59% yoy.

Maryono memaparkan pada kuartal III/2017, Bank BTN juga terus mencetak pertumbuhan kredit dan pembiayaan yang berada di atas rata-rata industri perbankan nasional. Pada September 2017, kredit dan pembiayaan Bank BTN naik sebesar 19,95% yoy atau naik dari Rp153,81 triliun pada kuartal III/2016 menjadi Rp184,5 triliun. Adapun, dari data bank sentral menunjukkan pinjaman yang disalurkan perbankan nasional hanya tumbuh sebesar 8,3% yoy per Agustus 2017.

Kenaikan pinjaman emiten bersandi saham BBTN tersebut disokong peningkatan kredit perumahan yang menempati porsi sebesar 90,61% dari total pinjaman. Per September 2017, kredit perumahan Bank BTN tercatat naik 19,32% yoy menjadi Rp167,16 triliun. Di segmen ini, Kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi mencatatkan kenaikan paling tinggi atau sebesar 30,78% yoy menjadi Rp68,34 triliun pada September 2017. Dengan capaian tersebut, per September 2017, Bank BTN menguasai 96,69% pangsa pasar KPR subsidi. Di samping itu, untuk KPR secara keseluruhan, Bank BTN menjadi pemimpin pasar dengan pangsa sebesar 35,62% per Juni 2017.

Kredit konstruksi dan KPR non-subsidi pun mencetak pertumbuhan positif sebesar masing-masing 17,87% yoy dan 12,59% yoy. Kredit non-perumahan pun turut mencetak kinerja positif. Pada kuartal III/2017, kredit non-perumahan Bank BTN naik 26,44% yoy menjadi Rp17,33 triliun.

Dengan tumbuhnya kredit dan pembiayaan Bank BTN tersebut, lanjut Maryono, juga turut meningkatkan total aset perseroan. Pada kuartal III/2017, aset Bank BTN naik 17,56% yoy menjadi Rp231,93 triliun atau naik dari Rp197,29 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya. Kenaikan pinjaman yang disalurkan Bank BTN juga diiringi dengan perbaikan kualitas kredit. Rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross Bank BTN pada September 2017 terpantau turun dari 3,6% di September 2016 menjadi 3,07%. NPL nett Bank BTN per September 2017 pun tercatat sebesar 2,06% atau turun dari 2,4% pada bulan yang sama tahun sebelumnya.

Sejalan dengan laju positif pertumbuhan kredit dan pembiayaan tersebut, Bank BTN juga mencatatkan kenaikan dana pihak ketiga (DPK). Per September 2017, DPK Bank BTN tercatat naik 13,96% yoy menjadi Rp168,05 triliun. Peningkatan DPK tersebut didukung kenaikan penghimpunan tabungan yang melesat 27,83% yoy menjadi Rp37,17 triliun. Kemudian, giro pun tercatat naik 16,65% yoy menjadi Rp44,51 triliun. Dengan pertumbuhan tersebut, Bank BTN berhasil meningkatkan dana murah dari 45,59% pada September 2016 menjadi 48,6% di bulan yang sama tahun ini. Pendanaan Bank BTN pun kian menguat dengan posisi liquidity coverage ratio (LCR) yang berada di level 154,56% atau cukup untuk membiayai pertumbuhan kredit.

Sementara, rasio kecukupan modal (capital adequacy rasio/CAR) Bank BTN pun masih kuat untuk menopang rencana penyaluran kredit pada tahun ini. Per September 2017, CAR Bank BTN tercatat sebesar 16,97%.

Di sisi lain, sejalan dengan upaya Bank BTN dalam meningkatkan produk dan pelayanan, fee based income (pendapatan berbasis komisi/FBI) perseroan pun turut menunjukkan kinerja positif. Per September 2017, FBI Bank BTN naik 38,23% yoy dari Rp851,85 miliar di September 2016 menjadi Rp1,17 triliun. Adapun, pendapatan berbasis komisi dari pos pelayanan mencatatkan peningkatan tertinggi atau sebesar 47,62% yoy.

UUS Bank BTN

Sementara itu, Unit Usaha Syariah (UUS) Bank BTN juga terus mencetak kinerja positif atau searah dengan bisnis konvensional. Per September 2017, laba bersih UUS Bank BTN naik 36,31% yoy dari Rp230,19 miliar menjadi Rp313,77 miliar. Capaian laba bersih BTN Syariah tersebut disokong kenaikan pembiayaan yang naik sebesar 26,89% yoy dari Rp13,03 triliun pada September 2016 menjadi Rp16,54 triliun di bulan yang sama tahun ini. Kualitas pembiayaan juga terus membaik dari rasio pembiayaan bermasalah (non-performing financing/NPF) gross sebesar 1,12% pada September 2016 menjadi 0,84% di September 2017. Unit syariah yang juga berfokus pada pembiayaan pemilikan rumah ini juga telah menghimpun DPK senilai Rp17,39 triliun pada kuartal III/2017 atau naik 29,83% yoy dari Rp13,39 triliun di periode yang sama tahun lalu.

Terus Dukung Program Sejuta Rumah

Maryono menuturkan pada tahun ini perseroan akan terus berkomitmen menjadi integrator utama Program Satu Juta Rumah. Sejak awal program nasional milik Pemerintah Presiden Joko Widodo tersebut diluncurkan, Bank BTN telah berpartisipasi menyalurkan kredit perumahan untuk 1,53 juta unit rumah atau setara Rp167,86 triliun pada September 2017. Realisasi tersebut telah mencapai lebih dari setengah realisasi total Program Satu Juta Rumah secara nasional.

Per kuartal III/2017, dalam rangka menyukseskan program tersebut,  Bank BTN juga telah menyalurkan kredit senilai total Rp50,94 triliun untuk 466.251 unit rumah. Realisasi tersebut terdiri atas penyaluran kredit subsidi untuk 319.798 unit rumah senilai Rp22,2 triliun dan kredit non-subsidi untuk 146.453 unit rumah senilai Rp28,74 triliun. Adapun pada tahun ini, Bank BTN membidik akan memberikan dukungan pembiayaan perumahan untuk 666.000 unit rumah dalam rangka menyukseskan Program Satu Juta Rumah. Dengan realisasi pada September 2017, Bank BTN telah mencapai 70% dari target. “Kami optimis akan mencapai target realisasi Program Satu Juta Rumah tersebut pada akhir tahun nanti,” pungkas Maryono. (jef)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.