JAKARTA:(GLOBALNEWS.ID)–Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PDI-P Mayjen TNI (Mar) Purn Sturman Panjaitan mengatakan Kepulauan Riau terdiri dari 2000-an pulau dimana baru sekitar 1700-an pulau yang sudah diberi nama sehingga masih ada 300 pulau yang belum diberi nama hingga saat ini.
Karena daerah kepulauan, untuk melakukan perjalanan dari satu kabupaten ke kabupaten lainnya, membutuhkan transportasi udara atau kapal laut. Padahal setiap tahun, ada waktu selama empat bulan untuk menghadapi angin utara sehingga menjadi kendala bagi operasional transportasi.
“Sekarang ini, manfaat digitalisasi sangat dirasakan oleh Kepulauan Riau. Namun, diantara tantangannya adalah bagaimana mewujudkan infrastruktur telekomunikasi agar seluruh wilayah Indonesia mendapatkan akses internet,” katanya dalam Webinar Ngobrol Bareng Legislator Menghadapi Tantangan Digitalisasi, Kamis 21 April 2022.
Tantangan lainya adalah bagaimana literasi digital menjadi program untuk mewujudkan penggunaan internet yang sehat karena jutaan informasi yang harus disharing agar tidak membahayakan pengguna internet. “Pemerintah perlu bekerja keras untuk mengantisipasi berita-berita tidak benar,” ujarnya.
Pada webinar hasil kerja sama Kemkominfo dan DPR RI itu, dia menjelaskan untuk menciptakan keamanan digital, DPR RI sedang menyiapkan UU Perlindungan Data Pribadi. UU ini sangat dibutuhkan agar data pribadi tidak disebarkan kepada siapapun yang dapat membahayakan keutuhan bangsa.
“RUU Perlindungan Data Pribadi masih belum selesai dibahas di DPR karena memang ada beberapa hal yang masih harus disingkronisasi. Tetapi, kami terus mendorong Pemerintah untuk menyiapkan infrastruktur digital di Indonesia dan mengontrol konten-konten internet agar bersih dari informasi-informasi tidak benar,” katanya.
Konsultan Bisnis dan CEO Tender Indonesia Tito Loho mengatakan digitalisasi telah mengubah dunia dan menghadirkan lompatan kehidupan masyarakat secara drastis. “Kalau kita tidak serius untuk menghadirkan ruang literasi, lompatnya bisa kebawah, bukan ke atas sesuai harapan,” katanya.
Dia menjelaskan teknologi digitalisasi yang diikuti dengan perkembangan infrastruktur yang memadai pada akhirnya menghasilkan produk-produk seperti gadget dengan harga terjangkau sehingga mendorong semua hal yang ada di dunia bisa ada dalam genggaman tangan.
Menurut dia, kita perlu berfikir bahwa dunia digital telah menghadirkan peluang yang tidak terbayangkan sebelumnya antara lain berobat atau layanan kesehatan secara online, layanan hukum, renovasi, pengiriman barang, hiburan, bengkel dan sebagainya. “Tadinya tidak ada, tetapi menjadi ada karena online digital,” ujarnya.
Albert Aritonang, Tokoh Keagamaan Kepulauan Riau mengatakan digitalisasi sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan kita, termasuk dalam segala proses kegiatan keagamaan. “Semua sudah memasuki era digitalisasi,” katanya.(Jef)