YOGYAKARTA: Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga menegaskan pihaknya konsisten menjalankan Reformasi Total Koperasi untuk mengejar peningkatan PDB koperasi yang bertujuan meningkatkan pemerataan kesejahteraan masyarakat.
Hal itu disampaikan Puspayoga dalam pembukaan Rapat Anggota Tahunan ke-36 Koperasi Kopma UGM, Selasa (30/1) di Auditorium FMIPA UGM, Yogyakarta. Hadir Rektor UGM Prof. Panut Mulyono, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Pemprov DI Yogyakarta Tri Saktiyana, Ketua Kopma UGM Ahmad Faqihuddin dan para mahasiswa anggota Kopma UGM.
Menteri menegaskan pelaksanaan kebijakan Reformasi Total Koperasi dalam dua tahun telah membuahkan hasil. PDB koperasi meningkat dari hanya 1,71% tahun 2014 menjadi 4% pada 2016. Demikian juga pada periode yang sama, rasio kewirausahaan naik dari 1,65 menjadi 3,1%. Bahkan ditargetkan rasio kewirausahaan akan mencapai 5% tahun 2019.
“Inilah lompatan yang kita capai dengan kerja sama yang baik, dengan niat yang ikhlas dan tidak membawa ini ke ranah politik praktis terjadi kenaikan PDB koperasi dan rasio kewirausahaan,” kata Puspayoga.
Kinerja koperasi juga berkembang, kini sudah ada koperasi melalui anak usahanya tercatat di Bursa Efek Indonesia, yakni anak usaha Kospin Jasa, PT Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi (JMAS). Disamping itu, dua koperasi kini menjadi penyalur KUR.
Menteri menegaskan jika koperasi dikelola secara profesional dan tidak asal-asalan koperasi mampu mencatatkan omzet triliunan rupiah. Contohnya Koperasi Sidogiri. “Koperasi kalau dikelola baik akan sangat besar,” tegasnya.
Capaian tersebut sesuai harapan Presiden Jokowi yang bertujuan memberikan pemerataan kesejahteraan masyarakat. Tanpa peningkatan PDB koperasi, pemerataan tidak akan terjadi, pertumbuhan hanya akan dinikmati segelintir orang.
Dia mengungkapkan kebijakan reformasi koperasi bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kemandirian koperasi. Karena itu, sekarang tidak ada lagi bantuan uang bagi koperasi, yang diberikan adalah bantuan pelatihan dan pembiayaan bunga rendah seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang kini suku bunganya turun menjadi 7%.
Dalam sambutannya, Puspayoga mengapresiasi penyelenggaraan RAT ke-36 Kopma UGM. Dia mengatakan Kopma UGM merupakan contoh koperasi mahasiswa yang mampu menjalankan koperasinya dengan baik.
Dia berharap lahirnya koperasi beranggotakan mahasiswa, dosen dan karyawan, alumni. Dengan jumlah anggota sangat besar, diyakini mampu mencatatkan transaksi besar dan berpotensi mengikuti proyek-proyek yang didanai APBN.
Ketua Kopma UGM Ahmad Faqihuddin mengatakan perjalanan 36 tahun Kopma UGM telah mewarnai pergerakan koperasi di Indonesia. Dalam 36 tahun Kopma UGM mampu menghadirkan kebermanfaatan tidak hanya materi tapi juga pengalaman berorganisasi. “Pengalaman berorganisasi di koperasi sebagai kesempatan yang sangat luar biasa bagi kami,” kata Faqihuddin.
Koperasi Kopma UGM mempunyai anggota 861 orang dengan omzet tahun 2017 mencapai Rp 8,9 miliar. Kopma UGM memiliki unit bisnis kafetaria, swalayan, postel dan jasa pengiriman barang dan konveksi. (jef)