JAKARTA:(GLOBALNEWS.ID)– PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (BEI: “CSAP”), Kamis (25/06/2020) melanjutkan rencana ekspansi Mitra10 dengan melakukan Grand Opening Mitra10 ke-35 di Mataram, Lombok. Gerai baru ritel modern bahan bangunan ini menempati area lahan seluas 15.000m2 yang berlokasi di jalan Terusan Bung Hatta, Monjok, Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat.
CSAP merupakan perusahaan distribusi terbesar dan terkemuka bahan bangunan, kimia dan consumer goods/FMCG, dan pemilik jaringan toko ritel modern Mitra10 & ritel furnitur Atria. Saat ini CSAP memiliki 42 cabang distribusi bahan bangunan di 40 kota besar, 4 cabang distribusi kimia, 38 area distribusi FMCG, 35 gerai Mitra10 ritel modern bahan bangunan & home improvement dan 12 gerai Atria ritel modern home rurnishing.
“Menyambut new normal dan untuk kembali menggerakkan perekonomian nasional, khususnya Lombok, kami hari ini meresmikan Mitra10 ke-35 di Lombok. Dimana Mitra10 Lombok menawarkan lebih dari 80% produk buatan dalam negeri dan menyerap sekitar 140 tenaga kerja lokal,” papar Idrus Widjajakusuma, Sekretaris Perusahaan PT Catur Sentosa Adiprana Tbk, selaku induk perusahaan Mitra10 dalam Zoom Conference yang diadakan pada Kamis (25/06/2020).
Mitra10 sejak awal memberlakukan protokol pencegahan penyebaran Covid-19 sesuai arahan dan peraturan dari pemerintah baik pusat maupun daerah, baik kepada pengunjung maupun kepada setiap karyawan untuk memberikan rasa aman dan nyaman dalam berbelanja.
“Seluruh karyawan kami telah dilengkapi dengan alat pengaman diri (APD) berupa masker, sarung tangan dan face shield, serta menyediakan cairan disinfektan di sekitar area penjualan dan secara berkala melakukan penyemprotan disinfektan di seluruh area toko,” jelas Idrus.
Para pengunjung pun harus lolos uji suhu tubuh sebelum masuk, mengenakan masker selama berada dalam kawasan toko dan mencuci tangan sebelum dan sesudah memasuki toko. “Hal ini merupakan standar prosedur di setiap toko Mitra10,” ujar Idrus Widjajakusuma.
Beragam produk ini terbagi dalam 13 kategori, mulai dari cat dan variannya, lantai dan dinding, kamar mandi, dapur, pintu dan jendela, instalasi pipa (plumbing), material bangunan, listrik dan lampu, perkakas rumah (hardware), tools, hobi, perabot rumah tangga (houseware), hingga home appliances.
“Kami menyasar end user yakni para pemilik rumah yang hendak merenovasi atau membangun hunian baru. Mereka dapat berbelanja kebutuhan bahan bangunan dengan beragam pilihan disain yang lengkap dan nyaman dengan konsep belanja satu atap seperti layaknya berbelanja di mall,” tambah Idrus Widjajakusuma.
Lombok dibidik karena dianggap punya potensi besar terutama sebagai destinasi wisata premium seperti Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika dan beberapa destinasi wisata lain seperti Gili Trawangan. Pertumbuhan bisnis di sektor properti termasuk menjanjikan, baik untuk kebutuhan penginapan sebagai area wisata, hunian atau tempat tinggal maupun untuk kebutuhan komersial. (jef)