Arsip Tag: Bank BNI

Dapat Mandat Menjadi Bank Global Dari Menteri Erick Thohir, Ini Strategi BNI Dorong UMKM Ekspor

Jakarta:(Globalnews.id)-
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI berkomitmen untuk terus berperan aktif mendukung pengembangan UMKM lokal menembus pasar internasional.

Hal ini diwujudkan BNI melalui program Xpora, yaitu sebuah solusi digital yang dikembangkan BNI bagi UMKM yang ingin meningkatkan kapasitas bisnisnya.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Retail Banking BNI Putrama Wahju Setyawan dalam webinar bertajuk BNI Angkat UMKM Go Global bersama Republika, Jumat (6/10/2023).

“Sebagai BUMN yang mendapat mandat untuk menjadi bank global dari Menteri BUMN Erick Thohir, kami selalu memaksimalkan program BNI Xpora menawarkan beragam layanan digital yang bisa digunakan oleh pelaku UMKM dari berbagai tingkatan, mulai dari yang masih merintis hingga yang siap memperluas marketnya ke kancah global,” katanya.

Di dalam peta jalan pemberdayaan UMKM menuju go global ini, Putrama menjelaskan BNI memiliki tiga kategori fase untuk UMKM, mulai dari fase inisiasi atau go productive, fase akselerasi atau go digital dan fase scale up atau go global.

Pada fase inisiasi, UMKM berorientasi ekspor akan mendapatkan pelatihan dan pendampingan yang diinisiasi oleh Xpora dan beberapa partner. BNI akan memberikan support berupa fasilitas pembiayan, cash management, serta produk lain dalam rangka meningkatkan kapabilitas UMKM.

Saat UMKM memasuki fase akselerasi, perseroan akan mendorong UMKM untuk menerapkan efisiensi di sisi operasional basis melalui proses digitalisasi. UMKM juga berkesempatan untuk meningkatkan kapabilitas pengelolaan keuangan dengan melalukan pencatatan keuangan secara digital.

Pada fase ini, BNI semakin aktif *mendorong UMKM untuk on boarding di e-commerce* sehingga memiliki kemampuan produk lebih besar dan lebih berkualitas.

Di fase ketiga atau fase go global, UMKM akan mendapatkan bantuan pendampingan BNI Xpora untuk melakukan business matching dengan buyer di luar negeri.

“Di tahap akhir ini, kami juga semakin proaktif mengajak UMKM untuk berpartisipasi di pameran nasional hingga internasional. Tentunya ini dilakukan dengan memanfaatkan outlet internasional BNI yang terdapat di 7 negara,” ujarnya. (Jef)

BNI Dorong Literasi Keuangan Pada Anak dan Remaja

Jakarta:(Globalnews.id)-PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) berkomitmen untuk menyediakan layanan perbankan bagi seluruh segmen nasabah, termasuk anak-anak dan remaja. BNI telah memiliki produk Taplus Anak dan Taplus Muda guna memenuhi kebutuhan transaksi keuangan nasabah pada segmen tersebut.

Melalui Taplus Anak, nasabah anak-anak berkesempatan untuk merasakan layanan perbankan dengan diberikan buku tabungan dan kartu debit.

Sedangkan, Taplus Muda memberikan pengalaman perbankan yang fleksibel karena tidak membutuhkan buku tabungan untuk dapat bertransaksi di teller.

Kedua produk tersebut juga memungkinkan nasabah untuk menggunakan fotonya sendiri sebagai desain kartu debitnya.

Anggota Komisi XI DPR Siti Mufattahah mengapresiasi langkah BNI tersebut.

“Dengan Taplus Anak dan Taplus Muda, BNI turut mendorong literasi keuangan tidak hanya bagi nasabah orang dewasa tapi juga anak-anak hingga remaja. Hal ini menjadi penting agar dapat membiasakan anak-anak untuk menabung dan bertransaksi secara non-tunai sejak dini,” ujar Siti.

Siti menambahkan bahwa literasi keuangan sejak muda akan memiliki multiplier effect terhadap pertumbuhan ekonomi, stabilitas sistem keuangan, pengentasan kemiskinan, hingga penurunan kesenjangan ekonomi masyarakat.

“Pada akhirnya, akses keuangan yang merata bagi masyarakat dapat meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. Karena mereka sudah merencanakan tujuan keuangan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang,” tutup Siti.(Jef)

Makin Positif, Kinerja Kredit BNI Diproyesikan Naik Tahun Ini

Jakarta:(Globalnews.id)-Pertumbuhan portofolio kredit PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI pada tahun ini diproyeksikan semakin mengalami peningkatan.

Senior Vice President Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan menyampaikan perbankan tahun ini menghadapi tren kenaikan suku bunga.

Dia berpendapat manajemen BNI sangat tepat mengambil strategi penguatan portofolio kredit BNI lebih mengarah pada stabilitas, sehingga membuat pertumbuhan semakin baik khususnya pada semester kedua 2023.

“Kalau saya melihat kinerja kredit BNI mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan masih adanya pertumbuhan di tengah tren kenaikan suku bunga,” tulisnya kepada media.

Lebih lanjut, Trioksa menambahkan bahwa faktor yang menopang kredit BNI masih seputar kredit korporasi yang pada tahun ini geliatnya akan semakin baik.

“Tentunya segmen korporasi ini akan membuat pertumbuhan kredit BNI mengalami pertumbuhan hingga akhir tahun,” sebutnya.

Adapun, BNI optimis pertumbuhan kredit pada tahun ini akan tumbuh pada kisaran 8% hingga 10% secara tahunan (YoY). Hal ini didukung oleh pertumbuhan kredit *semester* kedua 2023 yang diproyeksikan akan lebih baik *dibandingkan* dengan akhir semester pertama 2023.

Permintaan kredit juga diproyeksikan mengalami peningkatan dengan diimbangi likuiditas perbankan yang memadai. Di samping itu, kebijakan regulator yang akomodatif terutama ke sektor-sektor yang belum pulih, UMKM, KUR, dan pembiayaan hijau dalam rangka pemulihan ekonomi nasional masih akan terus dilanjutkan di 2023.

Faktor pendukung lainnya adalah prospek makro yang lebih positif, terutama dari sisi fiskal, dengan potensi peningkatan belanja pemerintah di semester kedua 2023.

Sementara itu, kredit korporasi selama tahun ini juga dikatakan telah melakukan ekspansi kredit, hal ini tercermin dari pertumbuhan per posisi Agustus 2023 yang telah tumbuh positif dibandingkan akhir 2022. (Jef)

BNI Dapat Tugas dari Menteri BUMN Erick Thohir untuk lLndungi Pekerja Migran

Jakarta:(Globalnews.id)- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI mendapat tugas krusial dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thorir untuk semakin memperkuat program perlindungan pekerja migran melalui pegelolaan data dan pembuatan produk jasa keuangan.

Hal tersebut disampaikan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam diskusinya bersama para diaspora di acara Indonesia Cafe Talk, di Tokyo, Jepang, Senin (21/8/2023).

Erick menyampaikan, data pekerja migran Indonesia di luar negeri selama ini belum terkelola dengan baik, sehingga perlu ada institusi yang berinisiatif pada hal tersebut. Dari lima juta pekerja migran Indonesia yang ada di luar negeri, sebanyak 4,5 juta berstatus ilegal.

Menurut Erick, sebagai bank milik negara yang memiliki banyak kantor cabang di luar negeri dan telah eksis selama puluhan tahun, BNI mampu untuk mengelola data tersebut sehingga bisa membuat program perlindungan yang tepat guna bagi para pekerja migran.

“BNI memang dari tahun 50 sudah ada di luar negeri, kenapa BNI enggak jadi bank internasionalnya Indonesia, artinya tugas BNI yaitu menjaga pekerja migran,” ujarnya.

Erick menyampaikan, kebanyakan pekerja migran Indonesia di luar negeri saat ini sangat rentan karena tidak memiliki perlindungan hukum, perlindungan jaminan kesehatan dan kecelakaan kerja di tempat kerja karena statusnya yang ilegal.

Bahkan, Erick mendengar cerita dari anak muda Indonesia yang cacat akibat kecelakaan kerja dan tidak mendapatkan benefit asuransi perlindungan kerja di tempat kerjanya di luar negeri.

Untuk itu, Erick menekankan, BNI juga memiliki tugas untuk mengakomodir para diaspora agar bisa mengembangkan usahanya di luar negeri dengan kemudahan akses perbankan.

“Saya minta BNI menjadi ekosistem databased pekerja migran. Saya juga minta kepada BNI untuk diaspora di luar negeri dibantu secara perbankan,” sebutnya.

Lebih lanjut, kata Erick, untuk mempermudah pengelolaan data para pekerja migran dan diaspora, sebaiknya perlu adanya dual citizenship atau kewarganegaraan ganda. Hal ini dinilai Erick bisa membantu pembangunan negara melalui sinergitas antara BNI, kedutaan besar di masing-masing negara, diaspora, hingga pekerja migran.

“Saya dorong kalau bisa ke depan ada dual citizenship. Kalau dari bangsa Indonesia bisa membangun bangsanya sendiri kenapa enggak, hal-hal yang ini yang mau kita dorong bikin terobosan,” pungkasnya. (Jef)

BNI Siap Melaksanakan Aturan Modal Minimum Baru

Jakarta:(Globalnews.id)- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI berkomitmen untuk selalu patuh dan proaktif dalam menerapkan prinsip prudential banking, terutama dalam hal menentukan kecukupan modal perseroan.

Saat ini, otoritas sedang memantau pelaksanaan dari Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 27 Tahun 2022 mengenai Perubahan Kedua terhadap POJK Nomor 11/POJK.03/2016 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) bagi Bank Umum.

Dalam peraturan tersebut, Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk risiko pasar akan digunakan dalam menghitung Rasio Kecukupan Modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) mulai Januari 2024.

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menyatakan, permodalan menjadi fokus utama BNI dalam mengembangkan usaha sambil mengelola berbagai risiko yang dihadapi.

Oleh karena itu, BNI telah mempersiapkan infrastruktur untuk mendukung penerapan ketentuan baru dalam perhitungan ATMR untuk risiko pasar sesuai dengan aturan OJK tersebut.

“Kami akan selalu bekerja sama dengan otoritas. BNI telah melakukan simulasi. Tahun depan, kami sudah siap untuk aturan baru ini. Kenaikan kami dari ATMR sebelumnya kurang dari 10%, jadi sangat minimal,” ujar Royke.

Secara khusus, BNI telah melaporkan hasil dari perhitungan Uji Coba ATMR untuk risiko pasar sesuai dengan ketentuan POJK 27/2022 untuk posisi Juni 2023.

Hasil perhitungan ATMR untuk risiko pasar BNI menunjukkan peningkatan yang tidak signifikan dan masih di bawah 10%. Hal ini disebabkan oleh karakteristik portofolio dan transaksi BNI per Juni 2023 yang relatif sederhana.

Royke melanjutkan, BNI terus menjaga rasio kecukupan modal atau CAR pada level yang sangat kuat, yaitu 21,6% per Juni 2023, naik dari 18,4% pada periode yang sama tahun lalu. Posisi ini jauh di atas persyaratan minimum sebesar 13,8%.

Oleh karena itu, Royke percaya bahwa posisi kecukupan modal BNI saat ini sangat prudent.

Dalam hal ini, Royke juga mengapresiasi inisiatif OJK dalam menerbitkan peraturan tersebut. Menurutnya, aturan ini sangat positif bagi industri perbankan untuk menjadi lebih prudent dalam pemilihan investasi.

Selain itu, aturan tersebut juga akan mendorong perbankan untuk tidak terlalu terfokus pada penerbitan surat berharga.

“Menurut saya, ini adalah aturan yang sangat baik untuk membuat bank lebih prudent dalam memilih investasi. Selain itu, pada dasarnya bank adalah lembaga kredit, sehingga portofolionya seharusnya lebih banyak terdiri dari kredit daripada surat berharga,” tambahnya. (Jef)

Transformasi SDM Jadi Kunci Keberhasilan BNI Go Global

Jakarta:(Globalnews.id)- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI kini tengah fokus menggarap transformasi dari berbagai lini. Hal ini diyakini akan membuat BNI menjadi bank yang dapat bersaing secara global.

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara II Rosan Roeslani mengatakan, transformasi khususnya dari segi sumber daya manusia (SDM) akan menjadi kunci keberhasilan BNI.

Menurutnya, Menteri BUMN Erick Thohir telah secara jelas menetapkan BNI sebagai bank global karena memiliki pengalaman dalam menggarap potensi pasar luar negeri, khususnya dengan 7 channel di 7 negara di luar negeri.

“Berarti BNI akan berkompetisi dengan bank lain di luar. Oleh karena itu, ini bukan hal mudah. Maka dari itu, sumber daya manusia menjadi kunci transformasi yang baik dan benar ke depan,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Rosan menegaskan, transformasi akan menjadi hal yang lebih mudah jika SDM juga ikut bertransformasi. Pasalnya, menurut dia, aset terbesar yang dimiliki oleh perbankan adalah SDM.

“Kami tidak melihat aset terbesar kita adalah gedung dan lainnya tapi SDM. Sebagai aset terbesar, tentu kita harus bisa meningkatkan diri apabila kita ingin memiliki pertumbuhan yang berkelanjutan,” tegas Rosan.

“Karena kalau manusianya tidak ikut tumbuh, pertumbuhan itu tidak akan menjadi pertumbuhan yang berkualitas dan saya meyakini pertumbuhan yang berkualitas apabila manusianya ikut tumbuh baik secara hati, pikiran, dan akhlak,” sambungnya.

Dia pun mengajak agenda transformasi untuk dimulai dari masing-masing SDM yang ada di BNI. Menurutnya, hal ini akan membawa dampak dan manfaat yang besar ke depannya.

“Transformasi ini akan berjalan dengan baik apabila kita punya visi dan misi yang sama. Kalau visi dan misi sama, itu akan menjadi gerbong yang luar biasa. Kita ingin BNI menjadi kebanggaan. Bukan hanya bagi yang bekerja di BNI saja, tapi juga kebanggaan seluruh rakyat Indonesia,” pungkasnya. (Jef)

Bukukan Pertumbuhan Berkualitas, Analis Saham Apresiasi BBNI

Bukukan Pertumbuhan Berkualitas, Analis Saham Apresiasi BBNI

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI pada enam bulan pertama tahun ini fokus menjalankan strategi pertumbuhan yang prudent berorientasi pada profitabilitas jangka panjang, di antaranya adalah melalui disiplin dalam menyalurkan kredit ke segmen perusahaan berfundamental kokoh.

Strategi pertumbuhan berkelanjutan itu dinilai positif oleh sejumlah analis. Realisasi kinerja keuangan semester pertama 2023 bank berkode saham BBNI itu juga dinilai telah sesuai dengan ekspektasi para analis tersebut.

Dikutip dari platform Bloomberg, dari 35 analis pasar modal yang mereview BNI, 33 analis memberikan rekomendasi “Buy” dan tidak ada yang memberikan rekomendasi “Sell” dengan rata-rata proyeksi target price mencapai Rp11.350.

Analis BRI Danareksa Sekuritas Eka Savitri mengatakan, langkah agresif BNI untuk menyalurkan kredit korporasi bagi perusahaan-perusahaan blue chip sektor tertentu, seperti telekomunikasi, utilitas, dan transportasi, merupakan keputusan tepat.

Dengan penyaluran kredit korporasi secara selektif, menjadikan biaya kredit yang dikeluarkan BNI relatif rendah dan risiko penyaluran kredit turun. Selain korporasi, perseroan tetap gencar menawarkan kredit payroll dan mencari sumber dana murah (CASA) yang berkelanjutan.

“Kami memproyeksikan pertumbuhan kredit korporasi perseroan mencapai 11% tahun ini dengan kontribusi sebanyak 51,2% terhadap total kredit yang disalurkan,” kata Eka dalam risetnya.

Eka menambahkan, penurunan biaya kredit (CoC) BNI menjadi sentimen positif terhadap kinerja keuangan dan target harga saham BBNI.

Dengan langkah tersebut, dia mengatakan, pertumbuhan laba bersih BBNI diprediksi mencapai 19,2% menjadi Rp21,8 triliun tahun ini.

Kenaikan tersebut didukung ekspektasi pertumbuhan kredit sebesar 8,8% tahun 2023, NIM diprediksi terjaga di kisaran 4,8%, dan pertumbuhan belanja operasional hanya 7,5%.

Lonjakan laba bersih tersebut juga didukung ekspektasi biaya kredit hanya 149 bps tahun ini atau lebih rendah dari realisasi tahun lalu 187 bps.

Keputusan *perseroan* memfokuskan ekspansi kredit ke korporasi bagus mendorong BRI Danareksa Sekuritas untuk merevisi naik target harga saham BBNI dari Rp11.500 menjadi Rp12.000 dengan rekomendasi dipertahankan beli. Target tersebut juga mengimplikasikan perkiraan PBV tahun 2024 sekitar 1,4 kali.

Pandangan senada juga diungkapkan analis Samuel Sekuritas, Brandon Boedhiman, dan Prasetya Gunadi.

Mereka menyebutkan, BNI diproyeksikan mampu *mempertahankan* peningkatan kualitas sistem manajemen risiko, terutama untuk sektor wholesale. Hal ini diharapkan menciptakan kualitas aset yang terus membaik ke depan.

“Fokus tersebut mendorong kami untuk mempertahankan rekomendasi beli saham BBNI dengan target harga Rp12.700 per saham. Target harga tersebut menyiratkan perkiraan PBV tahun ini sekitar 1,3 kali,” tulis Brandon dan Prasetya dalam riset terbarunya.

Terkait pertumbuhan laba bersih semester pertama 2023, Boedhiman dan Gunadi mengatakan, sudah sesuai ekspektasi Samuel Sekuritas atau merefleksikan 47,1% dari target sepanjang tahun ini.

Pertumbuhan laba bersih tersebut didorong sejumlah faktor, seperti peningkatan pendapatan bunga bersih (NII) sebesar 5,1%.

Meski kenaikan NII lebih rendah dibandingkan semester pertama 2022, dia mengatakan, bisa dimaklumi sejalan dengan fokus perseroan dalam menciptakan peningkatan kualitas aset dengan penyaluran kredit ke segmen berisiko rendah.

Fokus penguatan kualitas aset, terang mereka, tidak akan membuat penyaluran kredit BNI terseret. BNI diprediksi bisa mencapai pertumbuhan kredit berkisar 7-9% sepanjang 2023 dengan kredit lebih aman.

Segmen korporasi swasta tier 1 akan menjadi penggerak utama. Penguatan kualitas aset juga berimbas terhadap margin bunga bersih (NIM) dengan prediksi mencapai 4,6% dan biaya kredit (CoC) diproyeksikan turun jauh menjadi 1,5% tahun ini.

Target harga saham tersebut juga mempertimbangkan proyeksi BNI mampu mempertahankan rasio dividen sebesar 40% hingga 50% dalam tahun-tahun mendatang.

Proyeksi kenaikan laba bersih BNI menjadi Rp21,86 triliun tahun 2023, dibandingkan realisasi tahun lalu Rp18,31 triliun.

Pandangan positif terhadap BBNI juga datang dari analis RHB Sekuritas Indonesia, David Chong.

Menurut dia, BNI menunjukkan prospek kinerja yang lebih baik memasuki semester kedua 2023. Tren tersebut terlihat dari perbaikan sejumlah indikator perseroan pada kuartal kedua, dibandingkan dengan kuartal pertama 2023.

Peningkatan *outlook* perseroan didukung faktor ekspektasi penyerapan belanja pemerintah lebih tinggi menjelang pelaksanaan pemilu dan ekspektasi pertumbuhan konsumsi masyarakat pada paruh kedua. Begitu juga dengan proyeksi biaya kredit di bawah 1,5% ikut memberikan sentimen positif.

Hal ini mendorong RHB Sekuritas untuk mempertahankan rekomendasi beli saham BBNI dengan target harga Rp11.700 per saham.

Target tersebut merefleksikan estimasi kenaikan laba bersih menjadi Rp23,64 triliun pada 2023 dan kembali diproyeksikan meningkat menjadi Rp26,01 triliun pada 2024.

Lebih lanjut dari proyeksi optimis para analis tersebut, BNI juga tetap layak terus menjadi koleksi investasi karena dari sisi valuasi, rasio Price to Book Value (PBV) BNI masih di kisaran 1,2 kali, sangat atraktif bila dibandingkan emiten besar lainnya, serta masih di bawah rata-rata PBV BNI dalam 10 tahun terakhir yang mencapai 1,4 kali, sehingga bisa dibilang saat ini saham BNI undervalued.

Selain itu, dengan asumsi dividend payout ratio 40% sama seperti tahun 2022, BBNI berpotensi menghasilkan dividend yield 5% sampai 6% bagi investor tahun 2023 ini.(Jef)

Tembus 14,9 Juta User, BNI Mobile Banking Kian Dipercaya

Jakarta:(Globalnews.id)- Di tengah makin meningkatnya adopsi digital dari masyarakat, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI terus mampu mencatatkan pertumbuhan kinerja digital banking yang baik.

Perseroan mampu konsisten meningkatkan kapabilitas, dan terus inovatif dalam pengembangan solusi keuangan digital yang sesuai dengan kebutuhan nasabah khususnya di segmen ritel dengan BNI Mobile Banking.

Jumlah pengguna BNI Mobile Banking pada semester I-2023 mencapai 14,9 juta. Pertumbuhan tersebut sejalan dengan pencetakan nilai transaksi yang mampu mencapai Rp544 triliun, dengan jumlah transaksi lebih dari 460 juta.

Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati menyampaikan, perseroan berupaya untuk menjadikan BNI Mobile Banking sebagai One Stop Financial Solutions guna mampu menjawab berbagai kebutuhan layanan keuangan nasabah.

Melalui BNI Mobile Banking, BNI juga terus memperluas layanan dengan memanfaatkan ekosistem BNI Group, dan global partners, guna menjawab berbagai kebutuhan nasabah di era perbankan digital modern saat ini.

“Kami sangat bangga dengan pencetakan kinerja yang baik ini. Kami bertujuan untuk membantu memberikan solusi mulai dari transaksi dasar hingga keuangan yang lebih advance seperti investasi dan remitansi,” ujar Susi.

Adi Sulistyowati yang akrab disapa Susi menyampaikan hal ini menunjukkan keberhasilan BNI dalam memberikan layanan perbankan yang inovatif dan memenuhi kebutuhan transaksi digital masyarakat. BNI akan terus berkomitmen untuk memberikan pengalaman perbankan terbaik kepada para nasabah.

Adapun, BNI Mobile Banking menyediakan layanan perbankan yang memudahkan nasabah untuk bertransaksi langsung melalui smartphone secara aman, mudah, dan cepat.

BNI Mobile Banking menawarkan berbagai layanan seperti informasi saldo, transfer, pembayaran tagihan telepon, pembayaran kartu kredit, pembayaran tiket pesawat, pembelian pulsa, pembukaan rekening Taplus, pembukaan rekening Deposito, dan masih banyak lagi.

BNI Mobile Banking juga dapat diaktifkan dan digunakan untuk bertransaksi di luar negeri.

“Kami akan terus menjaga momentum pertumbuhan ini untuk memberikan layanan yang semakin baik kepada masyarakat. Dengan inovasi dan pengembangan yang terus-menerus, BNI Mobile Banking menjadi lebih efisien, aman, dan mudah digunakan,” pungkasnya. (Jef)

BNI Jaga Momentum Pertumbuhan Berkualitas Jangka Panjang

Jakarta:(Globalnews.id)- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI mampu mempertahankan kinerja positif pada semester pertama 2023. Perseroan secara disiplin menjalankan strategi pertumbuhan selektif dan terukur dengan berfokus pada profitabilitas jangka panjang.

BNI berkomitmen untuk terus setia melayani masyarakat dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional yang ditunjukkan dengan diluncurkannya berbagai channel dan program unggulan.

Transformasi yang dilakukan BNI telah memberikan output berupa layanan transaksi sekaligus berbagai solusi layanan perbankan yang baik bagi seluruh segmen nasabah. Selain menyederhanakan proses bisnis, transformasi ini juga meningkatkan efisiensi operasional perseroan.

Seperti yang disampaikan Presiden RI Joko Widodo dalam perayaan HUT ke-77 BNI, saat ini BNI telah membuktikan diri dan berhasil menjawab tantangan global dengan beragam transformasi.

Presiden berharap, BNI dapat terus meningkatkan peran dan kontribusi bagi perekonomian nasional, dengan memberikan dukungan pembiayaan dan pendampingan bagi UMKM dan pelaku usaha nasional agar naik kelas ke taraf internasional.

“Teruslah berinovasi dan memberdayakan potensi-potensi terbaik untuk memberikan layanan yang lebih baik lagi kepada masyarakat,” kata Presiden.

BNI terus berupaya mendukung Pemerintah untuk dapat memberikan dorongan positif pada pertumbuhan ekonomi sambil tetap menjaga kontribusi pada penerimaan negara. Dengan program konsolidasi, BNI terus mendorong transformasi pada perusahaan anak sehingga berdampak positif pada kinerja dan kontribusinya pada BNI Group.

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menyampaikan, program serta solusi yang ditawarkan BNI telah berdampak pada kemampuan perseroan untuk mencetak kinerja positif pada semester pertama 2023. Hal ini diikuti dengan strategi bisnis yang konsisten kepada segmen potensial, serta optimalisasi digital.

Kinerja fungsi intermediasi yang optimal, kualitas aset yang terus membaik, pertumbuhan Current Account Saving Account (CASA) yang sehat, serta struktur permodalan yang kuat adalah pondasi utama BNI untuk terus melakukan ekspansi bisnis sambil tetap memperkuat daya tahan terhadap risiko yang dihadapi.

“Kami bersyukur semester pertama dapat dilampaui dengan baik. Tentunya ada ruang untuk tumbuh lebih baik lagi dan akan kami akselerasi di semester kedua,” katanya.

Royke melanjutkan, perseroan juga fokus dalam penguatan likuiditas guna menopang akselerasi penyaluran kredit pada semester berikutnya. BNI akan mengoptimalkan pipeline penyaluran kredit, sekaligus mengakuisisi debitur sehat.

“BNI yakin akselerasi pada semester kedua ini akan lebih baik. Transformasi perusahaan sudah mulai memberikan output dan dampak positif pada kinerja yang lebih baik dalam hal portofolio, likuiditas, hingga profitabilitas,” katanya.

Laba bersih BNI mampu tumbuh 17% year-on-year (YoY) mencapai Rp10,3 triliun. Pencapaian ini diperoleh dengan tetap mengedepankan pertumbuhan bisnis yang selektif dan prudent untuk menghasilkan pendapatan jangka panjang yang optimal.

Portofolio kredit BNI pada semester pertama 2023 mencapai Rp650,8 triliun, yang ditopang oleh segmen korporasi swasta Blue Chip yang tumbuh 17% YoY dan segmen konsumer yang tumbuh 12% YoY.

Kualitas kredit juga semakin baik dengan rasio Non-Performing Loan (NPL) turun 71 basis points (bps) menjadi 2,5%. Rasio pencadangan kredit bermasalah (NPL Coverage ratio) tetap dijaga di level yang aman yaitu di 3,1 kali pada Juni 2023. Ekspansi kredit juga ditopang oleh dana pihak ketiga (DPK) yang tumbuh 10,6% YoY menjadi Rp765 triliun, sehingga membuat likuiditas menjadi lebih kuat dengan Loan To Deposits Ratio di posisi 85,1%.

“Dari sisi permodalan, hingga Juni tahun 2023 CAR BNI berada pada level yang kuat sebesar 21,6%. Tentunya, hal tersebut merupakan hasil dari kinerja BNI yang terjaga sehingga memungkinkan penguatan modal dapat terus terjadi secara organik,” katanya.

Segmen Corporate Top Tier, Enterprise & Consumer Jadi Motor Pengerek

Direktur Finance BNI Novita Widya Anggraini memaparkan, kinerja fungsi intermediasi perseroan didukung oleh segmen korporasi swasta Blue Chip pada pertengahan tahun ini, yang portofolionya mencapai Rp239,3 triliun, diikuti pula oleh segmen enterprise dengan portofolio Rp52,1 triliun.

Adapun, segmen konsumer mampu membukukan kinerja yang sangat baik di secured segmen seperti griya dan payroll loan dengan pertumbuhan mencapai 11,7% YoY menjadi Rp116,4 triliun.

“Kinerja kredit ini, didukung dengan loan yield yang baik sekaligus kompetitif, sehingga kami mampu terus memfasilitasi kebutuhan ekspansi, sekaligus akuisisi debitur baru sebagai basis pertumbuhan ke depan,” kata Novita.

Dari sisi komposisi likuiditas, upaya BNI untuk menumbuhkan basis nasabah aktif tetap menjadi fokus bisnis ke depan. Penambahan ini akan memperkuat basis likuiditas, khususnya pada CASA yang di pertengahan tahun ini mampu dijaga pada posisi 69,6% terhadap total DPK. Rasio CASA ini, membawa Perseroan pada pencapaian Cost of Fund yang terjaga di posisi 1,98%.

“Dengan berbagai tantangan dalam penghimpunan likuiditas, BNI mampu mengelola kondisi ini, sehingga tetap dapat menjaga posisi likuiditas yang baik. Upaya perbaikan kualitas kredit, melalui monitoring, penanganan, dan kebijakan perseroan sejauh ini telah berjalan cukup efektif,” katanya.

Novita menuturkan, strategi pengelolaan kualitas aset yang disiplin ini, berdampak positif pada perbaikan kualitas aset BNI. Rasio kredit berisiko (Loan at Risk atau LAR) per Juni 2023 berada pada level 16,1%, membaik signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 19,6%. LAR terdiri atas NPL, kredit pada kolektibilitas 2, dan kredit kolektibilitas lancar yang sedang direstrukturisasi.

Perbaikan rasio LAR terjadi konsisten pada ketiga aspek tersebut. Non-Performing Loan (NPL) BNI per Juni 2023 pada level 2,5%, atau membaik jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 3,2%. Sementara itu, total kredit lancar yang direstrukturisasi juga membaik 270 bps menjadi 9,3% seiring dengan berjalannya skema restrukturisasi kredit dan pulihnya bisnis debitur.

Novita mengatakan, perbaikan kualitas aset tetap diimbangi dengan penyediaan pencadangan pada level yang kuat untuk mengantisipasi risiko. Rasio pembentukan beban CKPN terhadap total kredit atau credit cost pada semester pertama tahun 2023 sebesar 1,4%, menurun 70 bps dibandingkan credit cost yang dibentuk periode yang sama tahun lalu sebesar 2,2%.

Meskipun credit cost yang dibentuk lebih rendah dibanding tahun lalu, BNI berpandangan hal ini sudah memadai untuk meng-cover kebutuhan penambahan CKPN bagi debitur-debitur yang masih dalam perhatian khusus.

“Kami optimis ekspansi kredit yang lebih tinggi di semester kedua tahun ini, akan tetap berkorelasi positif pada kualitas kredit yang semakin baik. Kami menargetkan rasio kredit NPL untuk terus turun hingga akhir 2023,” katanya.

Solusi Digital BNI Kian Dipercaya

Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati menyampaikan BNI tetap melanjutkan pertumbuhan kinerja digital banking yang baik. Perseroan mampu konsisten meningkatkan kapabilitas, dan terus inovatif dalam pengembangan solusi keuangan digital yang sesuai dengan kebutuhan nasabah.

Dari segmen retail, jumlah pengguna BNI Mobile Banking pada semester pertama 2023 mencapai 14,9 juta.

Pertumbuhan tersebut sejalan dengan pencetakan nilai transaksi yang mampu mencapai Rp544 triliun, dengan jumlah transaksi lebih dari 460 juta.

BNI tetap melanjutkan pertumbuhan kinerja digital banking yang baik. Perseroan mampu konsisten meningkatkan kapabilitas, dan terus inovatif dalam pengembangan solusi keuangan digital yang sesuai dengan kebutuhan nasabah.

Dari segmen retail, jumlah pengguna BNI Mobile Banking pada semester pertama 2023 mencapai 14,9 juta. Pertumbuhan tersebut sejalan dengan pencetakan nilai transaksi yang mampu mencapai Rp544 triliun, dengan jumlah transaksi lebih dari 460 juta.

Pencapaian kinerja tersebut sejalan dengan strategi perseroan untuk menjadikan BNI Mobile Banking sebagai One Stop Financial Solutions, sehingga mampu menjawab berbagai kebutuhan layanan keuangan nasabah.

“Melalui BNI Mobile Banking, kami terus memperluas layanan dengan memanfaatkan ekosistem BNI Group, dan global partners, guna menjawab berbagai kebutuhan nasabah di era perbankan digital modern ini. Kami bertujuan untuk membantu memberikan solusi mulai dari transaksi dasar hingga keuangan yang lebih advance seperti investasi dan remitansi,” katanya.

Dari segmen wholesale banking, jumlah pengguna BNIDirect mencapai lebih dari 138.000 user. Hal ini mendorong pertumbuhan volume transaksi cash management mencapai Rp3.168 triliun, dengan jumlah transaksi mencapai 384 juta transaksi.

Adi Sulistyowati yang akrab disapa Susi mengatakan, perseroan terus mendapat dorongan positif dari semakin menguatnya transaksi di fitur unggulan seperti payment management, collection management, transaksi valuta asing, dan pembayaran pajak. Selain itu, terdapat juga fitur lain seperti online account information, online account opening, giro multi-currency, transfer dana keluar negeri dan BNIDirect KCLN yang ikut mendorong penguatan transaksi.

“Selanjutnya, BNI akan merilis berbagai fitur baru yang lebih baik seperti single sign-on, financial dashboard, online & digital onboarding, investment management, chatbot, dan BNIDirect lite version. Kami terus mendorong BNIDirect mampu menyediakan kanal digital dari business banking guna membantu nasabah bertransaksi kapan pun, di mana pun dalam satu portal terintegrasi,” katanya.

Susi menambahkan, BNI juga memiliki agen laku pandai BNI Agen46 sebanyak lebih dari 173.000, tersebar di 6.000 kota dan 34.000 desa dengan total transaksi pada semester pertama mencapai Rp28,4 triliun.

Lebih lanjut, transformasi Perusahaan Anak yang tengah BNI lakukan, berjalan cukup baik sampai dengan semester pertama 2023. Perusahaan Anak terus berinovasi dalam menggali potensi bisnis baru untuk dapat menjadi yang terdepan di industri.

Secara keseluruhan, laba bersih Perusahaan Anak di Juni 2023 tumbuh 50,1% YoY mencapai Rp255,2 miliar, didukung oleh kinerja baik seluruh Perusahaan Anak, terutama BNI Life dan hibank. BNI bersyukur upaya penguatan kinerja Perusahaan Anak sudah menunjukkan tren yang cukup positif.

Berbagai penguatan telah dilakukan, antara lain mulai dari aspek people, process, system, dan manajemen risiko secara terintegrasi, untuk memastikan bisnis Perusahaan Anak tumbuh berkelanjutan dan mampu bersaing di industri yang semakin kompetitif.

Sebagai digital-first SME Bank di Indonesia, hibank mampu mencatatkan pertumbuhan kredit 56,9% YoY menjadi Rp4,74 triliun, khususnya dengan penyaluran kredit channeling UMKM melalui kolaborasi dengan beberapa fintech.

“Penguatan bisnis hibank ke depan, akan kami lakukan dengan membangun digital core banking baru, modernisasi sistem IT, dan pengembangan basic mobile banking. hibank juga akan memperkuat customer digital touch point yang akan dikembangkan dalam sebuah super platform, data analytics & artificial intelligence, hingga machine learning system,” pungkasnya. (Jef)

Hati-Hati Modus Baru Penipuan, Salah Transfer Uang

Jakarta:(Globalnews.id)-Di era digital saat ini, modus penipuan online semakin beragam dan terus berkembang hingga menjadi ancaman serius bagi masyarakat. Salah satu modus terbarunya yakni salah transfer uang untuk menjebak korban menanggung beban tagihan pinjaman online (pinjol) yang tidak dilakukannya.

Melihat fenomena ini, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dengan mengikuti langkah-langkah pencegahan yang direkomendasikan oleh lembaga keuangan dan pihak berwenang.

“Modus penipuan saat ini semakin beragam. Kami mengimbau masyarakat agar tetap berhati-hati dan tidak mudah terperdaya oleh berbagai taktik yang dilakukan oleh para pelaku kejahatan,” kata Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo.

Okki menjelaskan, dalam modus baru salah transfer uang, pelaku penipuan akan mentransfer sejumlah uang ke rekening korban, lalu menghubungi korban dan mengaku telah melakukan kesalahan transfer.

Mereka akan meminta korban untuk mengirimkan uang tersebut ke rekening lain. Namun, saat korban mengembalikan uang, malah harus menanggung beban tagihan dari pinjaman online yang tidak dilakukannya.

Terkait hal itu, Okki pun memberikan beberapa saran kepada masyarakat untuk menghindari penipuan modus baru tersebut. Pertama, abaikan panggilan atau pesan dari pihak yang mengaku melakukan salah transfer uang dan meminta untuk mengembalikannya.

Kedua, jika sudah terlanjur menerima transfer tersebut, segera hubungi bank dan jangan terbujuk untuk mengirimkan kembali uang tersebut. Selain itu, jangan pernah membuka tautan atau link yang mencurigakan serta tetap menjaga kerahasiaan data pribadi.

Dan ketiga, bagi nasabah BNI yang menerima modus penipuan semacam itu, diharapkan segera menghubungi BNI melalui kontak resmi, yaitu 1500046, WhatsApp 08115881946, dan email bnicall@bni.co.id.

“Dengan tetap waspada dan berhati-hati, kita dapat melindungi diri kita sendiri dan orang-orang terdekat dari ancaman penipuan online yang semakin canggih dan merugikan,” pungkasnya. (Jef)