Arsip Tag: Bimtek usaha Mikro melalui e-Commerce dan Bela Pengadaan

KemenKopUKM Bersama NKI dan Anggota DPR Nasim Khan Gelar Kegiatan Pemasyarakatan E-Commerce Bagi Usaha Mikro di Banyuwangi, Situbondo dan Bondowoso

SITUBONDO :Deputi Usaha Mikro pada Asisten Deputi Pengembangan Kapasiltas Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM RI berkolaborasi dengan Nasim Khan Indonesia dan Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PKB, Ir HM Nasim Khan melaksanakan kegiatan Pemasyarakatan E-Commerce Bagi Usaha Mikro yang berlangsung di Aula Hotel Lotus, Panji, Situbondo, Sabtu (23/7/2022). Kegiatan yang sama juga digelar di Banyuwangi (21/7) dan di Bondowoso pada Minggu (24/7)

Kegiatan Pemasyarakatan E-Commerce Bagi Usaha Mikro ini dihadiri oleh Darmono Kepala Bagian Umum dan Keuangan Deputi Usaha Mikro pada Kementerian Koperasi dan UKM RI, Direktur NKI Anzeb Khan, Ketua Dewan Syuroh DPC PKB, Habib Husein, Ketua DPC PKB Situbondo Ali Yafi Mughni, KH Ham Masrur Syam Sekretaris Dewan Syuroh PKB, H. Tolak Atin Ketua Fraksi dan anggota Fraksi PKB DPRD Situbondo, Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Situbondo dan Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PKB, Ir HM Nasim Khan.

Adapun peserta yang mengikuti Kegiatan Pemasyarakatan E-Commerce Bagi Usaha Mikro ini, antara lain Komunitas Mami Kasih, Perempuan Kreatif Bersatu NKI Situbondo, Gemasaba Situbondo, PKL Alun-Alun Situbondo, Pasopati Situbondo dan para Pengusaha Online Kabupaten Situbondo.

Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PKB, Ir HM Nasim Khan dalam sambutannya menjelaskan bahwa, kegiatan Pemasyarakatan E-Commerce Bagi Usaha Mikro yang dilaksanakan Deputi Usaha Mikro pada Asisten Deputi Pengembangan Kapasitas Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM RI bekerjasama dengan Nasim Khan Indonesia bertujuan agar para peserta UMKM Kabupaten Situbondo mampu menghadapi pasar menghadapi perdagangan bebas di era digitalisasi seperti sekarang ini.

Oleh karena itu, Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PKB, Nasim Khan mengajak pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) untuk mengoptimalkan penggunaan perdagangan elektronik (e-commerce) dalam bertransaksi.

“Kita berada di era digital, dimana semua hal memungkinkan kita kendalikan jarak jauh. Teknologi informasi sangat dibutuhkan dalam perkembangan ekonomi digital, kegiatan ini sebagai semangat baru kita, sinergi dalam mengupayakan pertumbuhan perekonomian di Kabupaten Situbondo,” ujar politisi Partai Kebangkitan Bangsa.

Tak hanya itu yang disampaikan, Nasim Khan dalam sambutannya. Namun, wakil rakyat dari Daerah Pemilihan Kabupaten Situbondo-Bondowoso-Banyuwangi ini, meminta kepada Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Situbondo agar tidak mempersulit pelaku UMKM Situbondo dalam mengakses perkembangan informasi terkait pelaku UMKM.

“Program yang sudah kami kolaborasikan ini agar direalisasikan kepada masyarakat. Untuk itu, kami minta kepada Kepala Diskoperindag agar tidak mempersulit kebutuhan pelaku UKM Situbondo dalam menjalankan aktivitasnya. Kami juga berharap Kepala Diskoperindag Situbondo bisa bersinergi dengan Kementerian Koperasi UKM RI dalam mengupate bantuan-bantuan UMKM,” jelas Nasim Khan.

Lebih lanjut, Nasim Khan mengatakan, bantuan UMKM jangan hanya diberikan kepada penerima yang itu itu saja. Namun, penyaluran bantuan untuk pelaku UMKM Situbondo harus bergantian. “Berdasarkan pengawasan kami, penyaluran bantuan kepada UMKM di Situbondo hanya diberikan kepada orang itu itu saja. Oleh karenanya, kedepan penyaluran bantuan untuk UMKM harus bergiliran,” pinta Nasim Khan kepada Kepala Diskoperindag Kabupaten Situbondo.

Dengan dilaksanakannya kegiatan Pemasyarakatan E-Commerce Bagi Usaha Mikro ini, sambung Nasim Khan, diharapkan para pengusaha online di Kabupaten Situbondo bisa lebih maju lagi dan mampu bersaing pada perdagangan elektronik. “Harapan kami pengusaha online di Kabupaten Situbondo mampu merebut dan mengoptimalkan perdagangan elektronik,” pungkasnya

Tantangan dan Peluang Dunia Digital

Sementara itu, Kabag Umum dan Keuangan Deputi Bidang Usaha Mikro KemenKopUKM, Darmono – mewakili Deputi Bisa g Usaha Mikro KemenKopUKM Eddy Satriya – mengatakan Pelaku Usaha yang hadir dalam kegiatan ini, adalah bagian dari jumlah terbesar (lebih dari 63 juta unit usaha) sebagai bagian dari pembangunan yang diakui perannya sangat penting dalam perekonomian nasional.

Darmono menguraikan di era globalisasi dan digital, telah menjadikan pelaku usaha mikro mau tidak mau harus mampu beradaptasi. Terlebih terjadinya pandemi Covid 19 menjadikan tantangan Usaha Mikro makin berat. Untuk bertahan, untuk pulih para pelaku usaha mikro, terhubung dengan digitalisasi adalah salah satu strateginya.

Dalam hal ini Pelaku usaha Mikro perlu meningkatkan keterampilan digital atau ecommercenya dan mengoptimalkan gadget atau perangkat digital yang dimiliki untuk pengembangan usahanya. Seperti mencari informasi pasar, mempromosikan dan memasarkan produk unggulannya serta hal lain yang mendukung usaha Bapak Ibu” kata Darmono.

Menurut Darmono, selain untuk pengembangan digitalisasi bagi pelaku UMKM, Pemerintah juga fokus membangun ekosistem digital bagi UMKM. Salah satunya di sisi hulu adalah memberikan pengetahuan dan pendampingan untuk meningkatkan kapasitas SDM pelaku UMKM. Upaya ini dilakukan melalui pelatihan vokasi dengan target sasaran pengembangan usaha mikro di 7 sektor prioritas, manajemen keuangan, skill bagi pelaku UMik difabel dan e-commerce.

“Kegiatan pemasyarakatan hari ini adalah bagian dari upaya trsebut . Hal ini sekaligus upaya untuk mendorong pelaku usaha mikro terhubung ke ekosistem digital sehingga harapan 20 juta UMKM masuk ke pasar online dapat tercapai, tegas Darmono.

Diakuinya, meski ada hambatan untuk digitalisasi, satu hal yang perlu tetap diingat ecommerce dapat memberikan manfaat untuk mengembangkan jejaring usaha dan pemasaran usaha mikro. Bergabung secara e commerc juga menjadi jalan bagi untuk mengembangkan keterampilan digital

Dijelaskan, dukungan pengembangan bagi pelaku usaha mikro terus diupayakan tentunya Pemerintah khususnya Kementerian Koperasi dan UKM tidak dapat bekerja sendiri selalu perlu dukungan dari berbagai pihak termasuk komunitas masyarakat dan terutama sekali dukungan pihak Pemerintah Kabupaten Banyuwangi

” Kami berharap seperti harapan Ketua Panitia kegiatan ini membawa manfaat. kegiatan ini harapannya tidak hanya dapat memberikan pencerahan digital, dan pemahaman ecommerce. Selain juga berinteraksi sesama pelaku usaha disini. Dan tentunya pertemuan ini sekaligus jadi media bersilaturahmi secara langsung untuk menyampaikan aspirasi Bapak/Ibu tentu terkait pengembangan usaha kedepannya.” katanya.

Lebih lanjut Daemono mengatakan, Transformasi digital usaha mikro juga harus dibarengi dengan transformasi formal usaha mikro. Pemerintah juga menyediakan akses pendampingan Nomor Induk Berusaha (NIB). Begitu juga Sertifikasi Usaha/Produk (PIRT, Merek, Halal, Ijin edar MD).

Darmono berharap pelaku usaha dikabuoaten Banywangi, Situbondo dan Bondowoso, khususnya bisa memiliki legalitas dan sertifikasi.
Ini kebijakan afirmasi dari pemerintah utk mengalokasikan 40 persen anggarannya untuk pengadaan barang/jasa dari UMKM. Maka apabila teman2 punya produk kebutuhan Pemerintah bisa meregistrasi produknya ke laman tersebut. Bisa lewat bela pengadaan dan e- katalog. (Jef)

KemenkopUKM Dorong Usaha Mikro Go Digital dan Masuk Laman Bela Pengadaan LKPP

Kuningan:(Globalnews.id) – Kementerian Koperasi dan UKM mendukung program UMKM Go digital, salah satunya melalui program Bela Pengadaan. Dengan bergabung ke dalam marketplace disebut akan menjadikan pengadaan belanja pemerintah lebih inklusif, meningkatkan penggunaan produksi dalam negeri, serta meningkatkan transparasi dan akuntabilitas Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (PBJP).

“Di sini peran pemerintah mendorong usaha mikro onboarding untuk masuk di laman Bela Pengadaan. Harapannya, kegiatan ini dapat memfasilitasi onboarding usaha mikro 100%,” ujar Asdep Pengembangan Rantai Pasok Usaha Mikro KemenkopUKM, Sutarmo pada acara Bimbingan Teknis Pengembangan Usaha Mikro melalui e-Commerce dan Bela Pengadaan, di Kuningan, Jawa Barat, Selasa (27/4).

Menurut Sutarmo, Bimtek ini sebagai implementasi dari Perpres Nomor 12 tahun 2021 tentang pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, dimana sebagian besar peserta adalah yang belum menjadi mitra Grab dan ingin sekali bergabung dengan Grabfood sehingga nantinya masuk dalam laman Bela Pengadaan.

“Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan kapasitas usaha mikro dalam ekosistem digital melalui perluasan jangkauan pemasaran Usaha Mikro di e-commerce Grabfood dan laman Bela Pengadaan,” ungkap Sutarmo,

Tujuan lain, memberikan informasi dan bimbingan kepada pelaku usaha mikro cara mengakses dan bergabung dalam e-commerce, memberikan pendampingan kepengurusan legalitas usaha mikro melalui Online Single Submission (OSS), dan digitalisasi system pembukuan laporan keuangan pelaku usaha mikro melalui aplikasi Lamikro.

“Pelaksanaan kegiatan ini juga sebagai rangkaian dari kampanye Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia yang pada April tahun 2021, dimana Kementerian Koperasi dan UKM ditunjuk sebagai Movement Manager dengan mengambil tema UKM Jabar Paten,” pungkas Sutarmo.

Kegiatan diikuti sebanyak 30 peserta yang merupakan pelaku usaha mikro sektor kuliner yang ada di wilayah Kabupaten Kuningan, serta menghadirkan beberapa narasumber yang berkompeten. Antara lain dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), PT Grab Teknologi Indonesia, dan Konsultan pendamping PLUT KUMKM Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

Dalam kesempatan itu pula, ada cerita sukses dari pelaku usaha mikro bidang kuliner bernama Abed. Pemilik usaha Got Beef Burger itu telah berhasil dalam usahanya dengan bergabung dengan GrabFood, di awal usahanya tahun 2019. Sebelum bergabung dengan GrabFood, Abed dengan usaha Got Beef Burger memiliki omzet Rp120 juta/bulan, setelah bergabung dengan Grabfood pada tahun 2019 juta, usaha Abed mampu beromzet Rp180 juta per bulan.(Jef)