Arsip Tag: Culinary Bazaar di KTT G20l

MenKopUKM Sampaikan Substansi Deklarasi Bali dan Komitmen KTT Bali

Jakarta:(Globalnews.id)- Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menyampaikan substansi Deklarasi Bali dan Komitmen KTT Bali sebagai bagian aksi G20 untuk penguatan pemulihan yang inklusif dan berkelanjutan.

“Ada sejumlah komitmen setelah G20 di antaranya untuk keuangan berkelanjutan, dikembangkan upaya untuk memperkuat stabilitas dan ketahanan keuangan,” kata MenKopUKM Teten Masduki di Jakarta, Selasa (29/11).

Selanjutnya harus ada dukungan pada negara rentan melalui aliran modal berkelanjutan, mengembangkan pasar modal lokal, memperkuat Financial Safety Net dan IMF, komitmen alokasi Special Drawing Rights, dan implementasi dua pilar paket pajak G20.

Menteri Teten menambahkan, untuk komitmen pada pembangunan, ada terkait inisiatif bantuan negara berkembang dengan fokus UMKM, perlindungan sosial, ekonomi hijau dan biru.

Memobilisasi pembiayaan melalui blended finance untuk mencapai target SDGs 2030 (G20 Roadmap for Stronger Recovery and Resilience in Developing Countries, G20 Principles to Scale up Blended Finance)

Pemulihan Negara Rentan

Menteri Teten menambahkan bahwa Dukungan Pemulihan Negara Rentan
G20 dan IMF telah sepakat atas alokasi Special Drawing Right (SDR) sebesar 81,6 miliar dolar AS untuk pemulihan ekonomi negara rentan dalam bentuk Resilience and Sustainability Trust (RST).

“RST ini terutama untuk program-program kesehatan dan penanganan pandemi serta mitigasi dan adaptasi perubahan iklim,” katanya.

Sementara untuk Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII) dengan komitmen investasi sebesar 600 miliar dolar AS dari Pemerintah G7 dan sektor bisnis dalam bentuk pinjaman dan hibah untuk proyek infrastruktur berkelanjutan bagi negara berkembang.

Teten menambahkan terkait komitmen Millennium Challenge Corporation (MCC) Compact senilai 698 juta dolar AS dengan 649 juta dolar AS dari Amerika Serikat dan 49 juta dolar AS dari Indonesia untuk pembiayaan infrastruktur, pembiayaan UMKM, dan evaluasi serta administrasi program.

Program hibah MCC Compact merupakan program perjanjian hibah lima tahun antara Pemerintah Amerika Serikat yang dikelola oleh Lembaga Millennium Challenge Corporation (MCC) dan negara yang tergolong eligible (memenuhi syarat).

Dan Indonesia kembali terpilih menjadi negara eligible pada tahun 2018 untuk program Compact tahap dua setelah sebelumnya berhasil menyelesaikan compact tahap 1 di tahun 2013-2018.

Teten mengatakan tujuan dari compact ini adalah untuk mengurangi tingkat kemiskinan di Indonesia dengan menstimulasi pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Indonesia.

Di mana Compact tahap 2 ini mencakup tiga proyek, antara lain Advancing Transport and Logistics Accessibility Services Project (ATLAS Project); Financial Markets Development Project (FMD Project); serta proyek Access to Finance for Women-owned/ Micro, Small and Medium Enterprises Project (MSME Finance Project yang akan diimplementasikan oleh Kementerian Koperasi dan UKM.

Sementara MSME Finance Project bertujuan untuk meningkatkan pembiayaan inklusif oleh penyedia jasa keuangan formal kepada usaha mikro, kecil, dan menengah yang dimiliki oleh perempuan atau laki-laki di sektor dan rantai nilai prioritas di Provinsi Sasaran.

“Di mana sektor sasaran akan ditentukan berdasarkan orientasi pertumbuhan, yakni pada tahap awal akan diambil dari sektor usaha yang potensi pertumbuhannya tinggi,” katanya.

MSME Finance Project mencakup empat aktivitas, yakni Gender-inclusive value chain finance activity; Digital and Financial Literacy Enhancement Activity; MSME Capacity Enhancemenet Activity; dan Augmenting Government Data on MSMEs Activity.

Dari keempat aktivitas tersebut, dua diantaranya akan dikoordinir oleh KemenKopUKM yaitu Digital and Financial Literacy Enhancement Activity dan MSME Capacity Enhancemenet Activity.

Total anggaran Compact 2 untuk pembiayaan UMKM diperkirakan mencapai 135,8 juta dolar AS atau sekitar Rp2 triliun untuk periode pelaksanaan 2023–2028.

Sedangkan Pemerintah Indonesia akan berkontribusi 7,5 persen dari total anggaran, yakni sebesar Rp150 miliar dalam bentuk pelaksanaan program dan kegiatan yang relevan, seperti program pendataan lengkap untuk UKM, pelatihan literasi digital dan keuangan, pengembangan skema pembiayaan rantai nilai, dan peningkatan kapasitas.

“Secara keseluruhan, Kegiatan Compact 2 akan berkontribusi dalam pencapaian target pengembangan UMKM, terutama dalam meningkatkan rasio kredit UMKM,” kata Teten Masduki.(Jef)

MenkopUKM: Culinary Bazaar di KTT G20 Momentum Perluas Pasar UMKM Melalui Aplikasi Digital

Bali:(Globalnews.id) – Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki mengatakan GoFood Culinary Bazaar, di kawasan Bali Collection, Nusa Dua, Bali, yang digelar untuk menyemarakkan KTT G20 menjadi momentum untuk memperluas pasar UMKM khususnya kuliner melalui penggunaan aplikasi digital.

MenKopUKM Teten Masduki juga menekankan pentingnya bagi UMKM yang sudah terhubung dengan digital untuk terus diberdayakan agar mereka bisa memperluas pasar dengan dukungan platform digital dengan lebih optimal.

“Presidensi G20 Indonesia menjadi momentum yang tepat untuk menunjukkan bahwa UMKM tanah air terus berkembang dan adaptif terhadap teknologi digital, salah satunya melalui inisiatif dari platform digital untuk menciptakan ekosistem yang baik bagi UMKM dalam mengembangkan bisnisnya,” kata MenkopUKM Teten Masduki saat meninjau GoFood Culinary Bazaar, di kawasan Bali Collection, Nusa Dua, Bali, Senin (14/11).

Menteri Teten berharap, UMKM bisa terus tumbuh dan go global. Mengingat, dari beberapa plaftorm juga bisa memfasilitasi UMKM untuk diintegrasikan dengan beberapa layanan, serta program pemberdayaan UMKM.

“Tinggal nanti Pemerintah bisa menghubungkan dengan akses pembiayaan, akses pasar, termasuk memfasilitasi usaha mereka dengan membentuk badan usaha, dan meraih sertifikasi halal, produk, dan sebagainya,” kata Menteri Teten.

Saat ini, kata Menteri Teten, pemerintah sedang melakukan penyempurnaan regulasi kebijakan terkait ekonomi digital khususya dari sisi keamanan data pribadi. “Pemerintah tak hanya melindungi industri, platformnya, tapi juga melindungi UMKM maupun konsumen perdagangan digital,” ujar MenkopUKM.

Bagi Menteri Teten, ini merupakan kerja yang terintegrasi satu sama lain. Sebab, Indonesia punya potensi digital ekonomi yang sangat besar dan harus benar-benar digarap. “Sehingga, perlu disiapkan dari hulu ke hilirnya. Tujuannya, agar memaksimalkan untuk kesejahteraan masyarakat, khususnya pelaku UMKM,” ucap MenKopUKM.

Menurut MenkopUKM, kolaborasi bisnis yang dilakukan dua startup raksasa Gojek dan Tokopedia (GoTo), melalui pembentukan GoTo diharapkan mampu menciptakan integrasi layanan yang semakin efisien dan mempecepat penguatan bisnis di sektor UMKM.

Di samping itu, Menteri Teten juga memberikan apresiasi kepada GoTo atas keterlibatannya dalam menyediakan kendaraan listrik untuk mobilitas para delegasi G20.

Menurutnya, langkah tersebut mampu menjadi sarana mempromosikan ekosistem ramah lingkungan, sekaligus menunjukkan kredibilitas produk-produk dalam negeri khususnya GoTo dalam berinovasi ke kancah dunia.

Dalam kesempatan yang sama, CEO GoTo Andre Soelistyo menuturkan, GoFood Culinary Bazaar menjadi salah satu upaya dalam memperkenalkan kuliner lokal dan pelaku UMKM kuliner ke dunia internasional.

“Ekosistem GoTo berkomitmen untuk turut mendukung kesuksesan KTT G20 melalui berbagai rangkaian inisiatif, salah satunya lewat GoFood Culinary Bazaar yang menampilkan jajaran UMKM kuliner asli Bali,” kata Andre.

Andre menambahkan, pihaknya berkolaborasi dengan Kementerian Koperasi dan UKM RI serta SMESCO untuk menyemarakkan KTT G20 dengan meningkatkan keterlibatan UMKM lokal. “Kolaborasi ini sejalan dengan misi GoTo untuk mendorong kemajuan UMKM Indonesia,” kata Andre.

Andre berharap melalui partisipasi GoFood di KTT G20, para pelaku UMKM kuliner lokal bisa semakin terfasilitasi, makin dikenal, serta mendapat apresiasi di salah satu ajang internasional paling penting di tahun 2022 ini.(Jef)