Arsip Tag: Deputi UKM Hanung harimba

Dorong UKM Go Ekspor, KemenKopUKM Fasilitasi Sertifikasi HACCP

Jakarta:(Globalnews id) – Untuk Mendorong pelaku UKM Go Ekspor, Kementerian Koperasi dan UKM telah memfasilitasi 17 pelaku UKM di Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali untuk memperoleh Sertifikasi Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP).

Sertifikat HACCP adalah sistem pengawasan dan pengendalian keamanan pangan yang secara preventif bersifat ilmiah, rasional dan sistematis, dengan tujuan untuk mengidentifikasi, memonitor dan mengendalikan bahaya (hazard) mulai dari bahan baku, proses produksi/pengolahan, manufacturing, penanganan, distribusi, pemasaran hingga sampai kepada pengguna akhir.

Deputi Bidang UKM Kementerian Koperasi dan UKM Hanung Harimba Rachman menyampaikan,  Dengan memperoleh sertifikasi HACCP maka pelaku UKM dapat mengekspor produknya ke luar negeri.

“Untuk mendukung pelaku UKM naik kelas dan go ekspor Kementerian Koperasi dan UKM terus berupaya memberikan berbagai dukungan, salah satunya melalui sertifikasi HACCP kepada pelaku UKM. Sertifikat HACCP merupakan salah satu syarat keamanan pangan oleh buyer. Selain itu, sertifikat HACCP telah diakui otoritas Food and Agriculture Organization (FAO) dan World Health Organization (WHO),” tegas Hanung dalam keterangannya, di Jakarta, Kamis, (11/11).

Pelaku UKM yang mandapatkan Sertifikasi HACCP telah melakukan ekspor ke beberapa negara antara lain Eropa, Saudi Arabia, Mesir, Senegal, China, Qatar, Amerika dan beberapa negara ASEAN dan Timur Tengah.

Hanung menceritakan, salah satu UKM yang telah menerima Sertifikasi HACCP yaitu UKM Restu Mande yang berada di Kabupaten Bandung. UKM ini memproduksi makanan olahan seperti rendang, dendeng, bumbu masakan padang.

Pada tahun 2021 pelaku UKM Restu Mande diikutsertakan dalam pameran Dubai Expo 2020 dengan memperkenalkan produknya di Restoran Indonesia di Dubai guna mendukung pagelaran Spice Up The World serta mendapatkan kerjasama berkelanjutan dengan restoran yang ada di Riyadh.

“Kami berharap, pelaku UKM yang telah mendapatkan sertifikasi HACCP,  dapat lebih meningkatkan kapasitas usaha nya, untuk senantiasa adaptif, inovatif dan memanfaatkan teknologi dalam menjalankan usahanya, sehingga dapat bersaing di pasar global,” pungkas Hanung. (Jef)

Nelayan Sikka dan fishOn Lakukan Ekspor Perdana ke Malaysia dan Jepang

Sikka:(Globalnews.id)- Nelayan Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur mengukir sejarah baru. Pertama kalinya nelayan Sikka dapat melakukan ekspor produk tuna sashimi dan katsuobushi skipjack ke Malaysia dan Jepang. Ekspor berhasil dilakukan berkat binaan dari PT Daya Gagas Indonesia yang merupakan perusahaan startup fishOn yang telah membantu menjawab permasalahan nelayan dan PT Samudera Emas Anugerah sebagai aggregator.

Pelepasan ekspor perdana ke Malaysia dan Jepang ini dilakukan di fishOn Cloud Factory (Ex-KCBS) di Desa Wailiti, Sikka, Nusa Tenggara Timur, Sabtu, 30/10/2021 Oktober 2021. “Acara pelepasan ekspor perdana ikan tuna sebanyak 15 ton ke Malaysia dan Jepang merupakan tanda bahwa UKM sektor kelautan dan perikanan bisa menjadi pengungkit ekonomi sekaligus peluang di masa pandemi,” kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki saat memberikan sambutan secara virtual di acara pelepasan ekspor perdana.

Hadir pada acara ekspor perdana Deputi UKM Kementerian Koperasi dan UKM Hanung Harimba, Asisten Deputi Peningkatan Daya Saing Deputi Sumber Daya Maritim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Dedy Miharja, Wakil Pimpinan Wilayah 8 Bank BNI Bapak Mustakim dan Bupati Sikka Robby Nong.

Menteri Teten mengatakan sektor perikanan merupakan potensi ekspor yang sangat besar karena permintaan pasar internasional terhadap hasil perikanan sangat tinggi. Untuk ekspor komoditas ikan tuna, cakalang dan tongkol telah mencapai US$334,7 juta atau menyumbang 12,9% total ekspor.

Untuk itu, Menteri Teten menyampaikan apresiasi kepada PT Daya Gagas Indonesia melalui aplikasi fishOn yang memberikan bantuan terhadap permasalahan perikanan yang dihadapi nelayan dan PT Samudera Emas Anugerah sebagai aggregator.

Ekosistem FishOn yang telah dibangun merupakan implementasi pembinaan UMKM dari hulu ke hilir dimana nelayan memperoleh pendampingan teknis, pembiayaan serta kepastian pasar. FishOn, sebagai startup aplikasi perikanan tangkap, masuk ke Kabupaten Sikka dan mulai melakukan pembinaan untuk nelayan Tuna dan Cakalang. Di Kabupaten Sikka, fishOn juga mengoperasikan factory sharing yang disebut fishOn Cloud Factory, hasil kerjasama dengan KCBS, perusahaan perikanan PMA dari Jepang.

“Kami hadir ke Kabupaten Sikka dan melepas ekspor perdana UKM nelayan binaan fishOn ini bertujuan untuk memastikan program agregasi UKM untuk peningkatan ekspor ini betul-betul dapat berjalan sesuai dengan arahan Menteri Koperasi dan UKM. UKM nelayan harus kita berikan karpet merah, mulai dari pembiayaan operasional melaut hingga menghubungkan dengan market ekspor,” kata Hanung Harimba, Deputi UKM Kementerian Koperasi dan UKM.

Acara dimulai dengan melihat proses pendaratan ikan, kegiatan penimbangan dan sortir, lelang online, proses pengolahan ikan tuna sirip kuning menjadi produk akhir Tuna Sashimi dan pengolahan ikan Cakalang menjadi Katsuobushi Skipjack.

Fajar Widisasono, CEO fishOn mengatakan fishOn Cloud Factory merupakan inovasi layanan baru dari fishOn untuk pebisnis ikan di dalam dan luar negeri, mereka tidak perlu menghabiskan biaya investasi untuk membangun pabrik dan membina nelayan. Saat ini, pembeli dari Jakarta dan Surabaya sudah mulai bergabung dengan layanan fishOn Cloud Factory ini seperti CV Sumaco Inti Samudera dan PT Samudera Emas Anugerah. Juga pembeli dari Jepang, Malaysia, Tiongkok dan bahkan dari salah satu retail ikan modern di London, Inggris sudah mulai penjajakan untuk melakukan transaksi pembelian ikan langsung di Maumere.

Salah seorang nelayan dari Desa Nangahure Lembah, Engga Diaz (53), menyatakan kerja sama fishOn dapat mengangkat harga ditingkat nelayan dan menjaga kestabilan harga. “Sebelum fishOn ada, kami sering dikecewakan oleh petugas penerima di pabrik, selain timbangan yang selalu dibulatkan ke bawah, penentuan kualitas ikan pun selalu merugikan kami, kualitas A dibilang B, itu sudah biasa. Setelah fishOn hadir, kualitas tangkapan kami selalu dapat penilaian tinggi dan timbangan dihitung sampai ke angka koma dibelakang. Juga harga tidak naik turun setiap hari seperti dulu dan yang paling penting pembayarannya pun langsung lunas dan tidak dihutang” jelas Engga Diaz.

Saat ini, ada 184 nelayan Tuna dan Cakalang yang merasakan manfaat fishOn. Mereka mendapatkan permodalan Rp5juta-7 juta per nelayan hasil kerjasama dengan KUR Bank BNI.(Jef)

UKM Indonesia Bidik Pasar Dunia di Dubai Expo 2020


Jakarta:(Globalnews id)– UKM Indonesia turut berpartisipasi dalam Dubai Expo 2020 yang diselenggarakan 1 Oktober 2021 – 31 Maret 2022.

Keterlibatan UKM Indonesia dalam Dubai Expo 2020 merupakan ajang strategis untuk menunjukkan potensinya kepada pasar dunia.

“Ini merupakan momen yang tepat untuk menciptakan iklim investasi, kerjasama dan peluang perdagangan berkelanjutan bagi UMKM di tanah air,” kata Deputi UKM Kementerian Koperasi dan UKM Hanung Harimba,  yang turut hadir dalam Dubai Expo 2020.

Tema Paviliun Indonesia pada Dubai Expo 2020  adalah “Creating the Future, From Indonesia To the World.” Paviliun Indonesia dalam Dubai Expo 2020 selama enam bulan ke depan akan menampilkan lebih dari 300 produk UMKM siap ekspor antara lain komoditas, kerajinan, interior, tekstil hingga produk fesyen.

Pada ajang ini, Kementerian Koperasi dan UKM berpartisipasi dengan membawa produk yang memanfaatkan natural resources, produk rempah olahan untuk mendorong program spice up to the world, penerapan research and development dalam waste management, dan healthy food.

Peran serta Indonesia dalam Dubai Expo 2021 merupakan kolaborasi antar Kementerian/Lembaga antara lain Kementerian Perdagangan yang juga langsung hadir Menteri Perdagangan M.Lutfi, Dubes RI untuk UEA, Konjen RI untuk Dubai, serta ITPC Dubai. Semua pihak mendukung adanya kerjasama Kemenkop UKM melalui Smesco Indonesia dengan Atase Perdangan dan ITPC di 44 negara dalam pengembangan ekspor UKM khususnya market intelligence, promosi luar negeri, dan business matching.

“KemenKopUKM membuat desain kebijakan pengembangan UMKM dengan menciptakan ekosistem bisnis, mulai dari pelatihan peningkatan kualitas produk, pembiayaan, adaptasi teknologi, pemasaran, dan sistem rantai pasok,” kata Hanung Harimba.

Hanung menjelaskan produk yang dipromosikan pada Dubai Expo 2020 adalah produk makanan kemasan dari Restu Mande Bandung, Matoh Banyuwangi; olahan kelapa dari Kulaku Banyuasin; produk makanan organik dari Ladang Lima Surabaya; produk kopi oleh Virgil Flores; dan produk homedecor rumah premium oleh Indo Risakti Bantul dan Raja Mas Cilacap.

“Produk homedecor premium memanfaatkan bahan alami dan bahan daur ulang seperti eceng gondok, lamun, kulit pisang, mendong dan kayu daur ulang. UKM bekerja sama dengan pengrajin rumah tangga dan menciptakan ekosistem usaha yang berkelanjutan dan fair trade,” kata Hanung.

Semakin intensifnya UMKM Indonesia dalam berbagai pameran diyakini sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kontribusi ekspor UKM terhadap nilai ekspor nasional. Hanung optimistis UMKM dapat berkontribusi lebih dari 17% terhadap nilai ekspor nasional pada 2024. Nilai ekspor Indonesia priode Januari – Juli 2021 naik 31,36% di banding periode yang sama tahun 2020.

Kementerian Koperasi dan UKM di Dubai Expo 2020 menggelar Business  Forum dan Business Matching pada tanggal 4 Oktober 2021 yang mengundang pembeli potensial dari perusahaan hotel, restoran dan kafe, serta perusahaan retailer di UEA. (Jef)

Pelabuhan Merak – Bakauheni Jadi Salah Satu Usulan Pilot Project Penyediaan Tempat Promosi dan Pengembangan UMKM

Serang:(Globalnews.id)– Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Pelindungan dan Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, dalam Pasal 60 mengamanatkan bahwa Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah, BUMN, BUMD dan/atau Badan Usaha Swasta wajib melakukan penyediaan tempat promosi dan pengembangan Usaha Mikro dan Usaha Kecil paling sedikit 30% total luas lahan area komersial, luas tempat perbelanjaan, dan/atau tempat promosi yang strategis pada infrastruktur publik meliputi terminal, bandar udara, pelabuhan, stasiun kereta api, tempat istirahat dan pelayanan jalan tol.

Menindaklanjuti PP tersebut, PT ASDP Indonesi Ferry telah menyediakan lebih dari  30% lahan untuk tempat promosi usaha mikro dan kecil di Pelabuhan Merak-Bakauheni.

“PT ASDP Indonesia Ferry sebagai pengelola Pelabuhan Merak, menjadi salah satu usulan pilot project dalam implementasi mandat PP 7 Tahun 2021 khususnya penyediaan tempat promosi dan pengembangan Usaha Mikro dan Usaha Kecil,” kata Deputi Usaha Kecil Kementerian Koperasi dan UKM Hanung Harimba, Kamis (16/09/2021) saat meninjau kesiapan Pelabuhan Merak.

Hanung mengatakan PP No. 7 Tahun 2021 bertujuan untuk membuat koperasi dan UMKM semakin berdaya saing, terlebih lagi 99 persen UMKM adalah usaha mikro. Sektor usaha ini harus didorong untuk naik kelas sehingga porsi usaha kecil dan menengah menjadi lebih besar.

Dalam kunjungan tersebut, KemenkopUKM dan PT ASDP Indonesia Ferry sepakat untuk melakukan kolaborasi untuk membantu memberikan informasi jasa dan produk yang dibutuhkan, membantu kurasi produk UMKM, membantu display produk UMKM unggulan. 

“Kerjasama dengan ASDP sangat strategis. Mereka memiliki ratusan pelabuhan yang bisa dijadikan sebagai ruang promosi UMKM. Di Pelabuhan Merak saja, setiap hari  ada lalu lintas 26.000 orang. Kerja sama ini bukan CSR tapi bisnis yang saling menguntungkan antara ASDP dan UMKM.  Pemerintah dalam hal ini akan mendukung peningkatan kompetensi UMKM,” kata Hanung.

Febrizal Efendi, Manajer  Kerjasama Usaha PT ASDP Indonesi Ferry mengatakan sudah menyediakan alokasi tempat berusaha bagi pelaku UMKM  lebih dari 30%. Saat ini sudah mencapai 39 % melebihi dari yang diamanatkan PP No. 7 Tahun 2021.

“Kami menyatakan bahwa UMKM  adalah partner kami, karena kami melihat kegiatan bisnis UMKM sangat potensial, Kami berharap sinergi program ini dapat terus ditingkatkan sesuai dengan arahan pemerintah,” kata Febrizal.

Pelabuhan-pelabuhan di bawah pengelolaan PT ASDP,  termasuk Terminal Terpadu Merak dan Bakauheni Harbour City akan menyediakan sentra UMKM untuk mendukung tercapai UMKM naik kelas. 

PT ASDP Indonesia Ferry mengalokasikan sebagian area  yang dimanfaatkan oleh UMK pada Dermaga Reguler Merak dan Terminal tepadu Merak  dengan ragam jenis usahanya meliputi rumah makan, souvenir/oleh-oleh, fotocopy, dan toko kelontong (bahan pokok, makanan dan minuman).

“Kami  mendorong  agar dapat dibentuk koperasi sebagai pengelola tempat promosi dan pengembangan usaha bagi UMK secara professional,” kata Hanung.

Dari sisi pembiayaan, pemerintah pun telah mendukung UMK dengan program BPUM dan KUR. Penyaluran KUR per 5 september 2021 mencapai Rp 177,71 triliun atau sebesar 70,06% dari target Rp 253,6 triliun. (Jef)

KemenkopUKM bersinergi dengan Komisi VI DPR RI mendorong pelaku UMKM masuk ke Platform Digital

Indramayu:(Globalnews.id)-KemenkopUKM bersama dengan Komisi VI DPR RI terus berupaya meningkatkan kualitas SDM UKM melalui Pelatihan Vokasional Digitalisasi Produk UKM, yang saat ini diadakan di Indramayu, Jawa Barat. Pelatihan ini diharapkan agar pelaku usaha mempunyai jangkauan pemasaran yang lebih luas, bahkan bisa sampai ke pelosok negeri.

Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menyambut baik sinergi ini. Ia mengungkapkan,
permasalahan yang dihadapi para pelaku UKM dalam memasaran produk UKM melalui digital atau online, terkadang masalah demand dan supply. Terkadang demandnya tinggi suplaynya rendah, sehingga produknya tidak terpenuhi, sebaliknya suplaynya tinggi penjualannya kurang.

“Untuk itu bagaimana  institusi Kementerian KoperasiUKM penting kehadirannya untuk menjamin kestabilan antara demand dan supply,” kata Herman Khaeron, saat membuka “Pelatihan Vokasional Digitalisasi Produk UKM”, hasil kerja sama dengan KemenkopUKM, di Indramayu, (12/9/2021).

Ia menambahkan, kini pasar UKM makin luas dengan adanya peraturan agar pemenuhan kebutuhan belanja pemerintah dari produk UKM, dan ini menurutnya kesempatan bagi UKM.

Di tempat yang sama Deputi bidang Usaha Kecil dan Menengah KemenkopUKM Hanung Harimba Rachman mengatakan, untuk memasaran produk UKM secara digital harus ditingkatkan literasinya. “Pengetahuan menggunakan tekhnologi sudah ada, tapi bagaimana hal itu bisa dijadikan sebagai kegiatan pemasaran produk UKM,” kata Hanung.

Sasaran yang ingin dicapai dari pelatihan ini juga bukan kota-kota besar, tapi di kota yang memiliki produk UKM potensial. “Untuk memasarkan produk UKM secara digital atau pasar daring itu tidak bisa dilakukan secara langsung, untuk itu Kementerian Koperasi UKM membangun mereka secara bertahap, pertama melalui media sosial sebelum masuk ke e-commerce,” jelas Hanung, kepada wartawan yang didampingi Asdep Pengembangan SDM UKM Dwi Andriani.

Ia juga berharap, pelaku UKM yang memasarkan produknya secara digital harus jujur disampaikan ke pembeli dan tetap menjaga kualitas produk. Dengan demikian kepercayaan pembeli tetap terjaga.

Pelatihan ini merupakan strategi pemerintah dalam meningkatkan kualitas SDM pelaku UKM dan meningkatkan nilai tambah produk dan pemanfaatan.
Ini merupakan salah satu solusi agar UKM melakukan digitalisasi dalam pengelolaan usaha pemasaran.

Sementara itu, Kadis UKM, Perindustrian dan Perdagangan kabupaten Indramayu H Didi Riyadi mengungkapkan,
program pelatihan ini yang ditunggu-tunggu pelaku UMKM di Kabupaten Indramayu.
Pelaku UMKM saat ini yang terdampak paling besar oleh pandemi. “Semoga dengan pelatihan ini para pelaku UMKM memperoleh manfaat dari pelatihan. Era saat ini sudah berbeda yaitu era 4.0, sehingga digitalisasi suatu keharusan,” pungkas Didi.(Jef)

Ajang UKM Festival 2021 Dorong Terciptanya UMKM PLUT Go Digital Dan Go Global


Jakarta:(Global ews.id)- Kementerian Koperasi dan UKM menyelenggarakan UKM Festival 2021, yang menampilkan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) dari tujuh provinsi di Indonesia. Diharapkan, event UKM Festival 2021 secara daring ini bisa mendorong UMKM naik kelas, go digital dan go global.

PLUT merupakan Lembaga pendamping KUMKM, yang memberikan pendampingan dan pelayanan untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing KUKMM. Sehingga dengan adanya PLUT, KUMKM bisa bertahan ditengah pandemi, lebih cepat naik kelas, go digital dan go global.

UKM Festival 2021 juga menjadi ajang promosi produk unggulan daerah, agar dapat lebih dikenal oleh daerah lain sehingga terjadi perluasan pasar dari produk unggulan tersebut.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengapresiasi atas terselenggaranya ajang UKM Festival 2021. Karena di saat yang sama, Bank Indonesia (BI) mencatat, transaksi ekonomi dan keuangan digital tumbuh pesat seiring meningkatnya preferensi masyarakat untuk berbelanja daring.

“Nilai transaksi e-commerce pada triwulan I dan II 2021 meningkat 63,36 persen (year-on-year/yoy) menjadi Rp 186,75 triliun. Diproyeksikan meningkat 48,4 persen yoy mencapai Rp 395 triliun sepanjang 2021,” ucap Teten dalam sambutannya pada penyelenggaraan UKM Festival 2021 secara daring, Rabu (8/9).

Teten menegaskan, Presiden Jokowi telah mengamanatkan pendekatan pembangunan ekonomi nasional ke depan akan berbasis usaha mikro, kecil dan menengah.

“Karena itu target UMKM naik kelas, akan menjadi pondasi untuk memperkuat ekonomi masyarakat dengan mempermudah akses pembiayaan, mendorong UKM ke pasar yang lebih luas dan sekaligus masuk ke dalam pasar global,” kata Menteri Teten.

Hadirnya PLUT lanjutnya, diharapkan dapat mendorong UMKM untuk onboarding kedalam ekosistem digital. Teten juga berharap, semoga ajang ini dapat menjadikan UMKM yang tangguh, Go-Digital, dan Go-Global.

“Serta dapat memacu PLUT untuk lebih baik lagi dalam memberikan pelayanan dan pendampingan kepada UMKM di wilayahnya masing-masing,” imbuh Teten.

Deputi Bidang Usaha Kecil dan Menengah KemenkopUKM Hanung Harimba Rachman menuturkan, UKM Festival 2021 dimaksudkan untuk menampilkan PLUT yang selama ini kurang dikenal. Padahal kata Hanung, sudah banyak UMKM PLUT yang memiliki standarisasi dan kualitas yang bagus.

“Jadi ajang ini juga sebagai sarana komunikasi PLUT dengan kementerian. Mencoba mencari jalan keluar, solusi terhadap berbagai kendala mulai dari perizinan, pembiayaan hingga akses pasar yang dihadapi UMKM PLUT,” jelas Hanung di kesempatan yang sama.

KemenkopUKM lanjutnya, ingin PLUT tak hanya menjadi pusat pembinaan tetapi juga sebagai sarana logistik bagi UMKM yang siap masuk ke pasar digital dan global yang lebih luas.

Diakuinya, pandemi Covid-19 berdampak pada terganggunya aktivitas ekonomi, khususnya UMKM karena adanya pembatasan aktivitas sosial dalam bentuk PSBB dan PPKM. Memberikan tekanan terhadap UMKM baik sisi supply maupun demand, mulai dari penurunan omzet hingga penutupan usaha karena menurunnya daya beli masyarakat.

Hanung mengutip, dari Survei Bank Dunia 2020 menunjukkan, 80 persen UMKM Indonesia mengalami penurunan penjualan, 77 persen mengalami penurunan cash flow, 73 persen mengalami penurunan bahan baku dan 40 persen tutup sementara.

Hingga kini, sudah terdapat 71 PLUT yang difasilitasi pembangunannya oleh KemenkopUKM dengan jumlah pendamping sebanyak 354 pendamping di mana 264 orang sudah tersertifikasi.

Hanung menegaskan, PLUT diharapkan dapat mendorong terjadinya akselerasi digital UMKM setempat melalui pelatihan dan pendampingan yang diberikan. “Sehingga target UMKM digital secara bertahap dari tahun 2021 sebanyak 13,7 juta, 2022 sebanyak 19 juta, 2023 sebanyak 24,5 juta dan 2024 sebanyak 30 juta dapat tercapai lebih cepat,” pungkasnya.(Jef)

UKM Didorong Masuk Pasar Digital dan Manfaatkan Smesco sebagai Center of Excellence UMKM


Jakarta:(Globalnews.id) – Para pelaku UMKM di Indonesia didorong masuk ke pasar digital dan memanfaatkan dengan optimal Smesco sebagai center of excellent UMKM sebagai upaya untuk menggarap potensi digital Indonesia yang diperkirakan bisa mencapai 1.700 triliun pada 2025.

Deputi Bidang UKM Kementerian Koperasi dan UKM Hanung Harimba Rachman dalam konferensi pers secara virtual Kamis, 26 Agustus 2021, mengatakan jumlah UMKM yang telah on boarding pada ekosistem digital mencapai 15,3 juta (23,9%) atau naik 7,3 juta selama pandemi. Sementara target sampai dengan tahun 2024 mencapai 30 Juta UMKM.

“Potensi Digital Indonesia pada tahun 2025 mencapai USD124 Milyar atau lebih dari Rp1.700 triliu  dan merupakan penggunaan e-commerce tertinggi se-Asia Tenggara,” katanya.

Berdasarkan data dari Kementerian Perdagangan tahun 2021, jumlah transaksi e-commerce tahun 2020 mencapai Rp.266 triliun. Sedangkan sampai dengan triwulan II tahun 2021 jumlah transaksi e-commerce telah mencapai Rp.186,75 T atau meningkat 63,36% (yoy), hal ini menunjukkan potensi yang cukup besar. “Beberapa tantangan kita ke depan antara lain persaingan usaha yang tidak sehat, keamanan siber, literasi digital dan industri teknologi informasi komunikasi yang masih di dominasi produk impor,” katanya.

Oleh karena itu, kata Hanung, Kementerian Koperasi dan UKM terus berupaya mendorong para pelaku UMKM agar dapat masuk ke dalam sistem ekosistem digital melalui penguatan kapasitas dan daya saing KUMKM seperti EDUKUKM, webinar sparc campus, kakak asuh UMKM, pendampingan GEBER UMKM dan Inkubator Usaha.

Pada kesempatan itu, Kementerian Koperasi dan UKM menyiapkan SMESCO sebagai Center Of Excellence UMKM dengan beberapa strategi yakni Smesco Labo sebagai laboratorium eksplorasi serta riset UMKM masa depan; kurasi produk melalui Sparc Trade, hingga akses dan pendampingan UKM ekspor di BNI Xpora; serta pendampingan melalui Kakak Asuh UMKM, Sparc Campus, hingga kolaborasi dengan asosiasi pendamping UMKM.

Selain itu inovasi dukungan logistic melalui fulfillment center (konsolidasi pemrosesan logistik produk UMKM); factory sharing melalui cloud kitchen; dan Siren.id.

“Melalui Center Of Excellence UMKM SMESCO diharapkan dapat menjawab beberapa permasalahan seperti perluasan pasar, bahan baku, sumber daya manusia, analisis data, dan logistik. Saya berharap sinergi dan kolaborasi terus dilakukan antara Kementerian/Lembaga, SMESCO, Pemerintah Daerah, BUMN, Swasta dan seluruh stakeholder sehingga dapat melahirkan UMKM unggul di masa depan,” katanya.

Sementara itu, Direktur Utama Smesco Indonesia Leonard Theosabrata, mengatakan Smesco Indonesia memetakan pertumbuhan platform digital seperti e-commerce, ride hailing, dan pembayaran digital telah membawa Indonesia menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar dan tercepat di ASEAN kurun dua tahun ini.

“SMESCO telah menuntaskan lima pilar pendekatan percepatan pemulihan ekonomi mikro yakni; Platform digital untuk menjangkau pelanggan, Platform digital untuk menjangkau pemasok, Platform digital untuk back office, Platform digital untuk analitic data dan Platform digital untuk logistic,” kata Leonard.

Lebih lanjut, Leonard memaparkan, SMESCO menargetkan digitalisasi 158.000 UMKM hingga tahun 2023, dalam kurun waktu tersebut akan terbentuk sebuah ekosistem UMKM SMESCO yang memiliki kekuatan ekonomi digital unggul.

Keberadaan UMKM tersebut akan didukung dengan tujuh fasilitas layanan usaha bagi pelaku UMKM yakni; Pusat Wastra Nusantara, Xpora, Fulfillment Center, Smesco Hub Timur, Smesco Labo, Pusat Layanan UKM dan Siren.id.

Siren.id sebuah platform dropship dan re-seller  yang dapat dimanfaatkan bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk membantu pemasaran produk UMKM dan member bisa mendapatkan keuntungan dari proses penjualan produk UMKM tersebut. Keistimewaan platform ini, yakni menetapkan satu harga harga ongkos kirim atau flat untuk tujuan kirim dari dan ke seluruh Indonesia.

Leonard mengatakan terciptanya sinergi antara UMKM, pemerintah dan stakeholder pendukung lainnya bisa dipastikan proses transformasi digital UMKM akan dapat berjalan sempurna.

Dengan begitu target pemerintah untuk memperbanyak UMKM berbasis digital dapat segera terwujud. Dalam ekosistem ekonomi digital Indonesia, yang bisa menjadikan SMESCO sebagai hub transformasi digitalisasi UMKM masa depan.(Jef)

Sinergi KemenkopUKM, Hippindo, Apindo, dan UNIQLO Gelar Vaksinasi Bagi Ribuan UMKM di Tangerang


Tangerang:(Globalnews.id)- Kementerian Koperasi dan UKM, Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo), dan UNIQLO (perusahaan ritel global asal Jepang) kembali melanjutkan komitmen bersinergi membantu percepatan pemulihan ekonomi nasional dengan program vaksinasi.

Setelah di Surabaya, kali ini UNIQLO mendukung Sentra Vaksinasi KemenkopUKM-Hippindo yang bekerjasama dengan Pemprov Banten dan Apindo, di Sport Hall Citra Raya, Tangerang, Banten.

Sentra Vaksinasi ini beroperasi setiap Rabu hingga Minggu pukul 08.00-15.00 Wib dengan target 2.500 akseptor perhari. Vaksin tahap pertama akan berlangsung sejak 14 Agustus 2021 hingga 29 Agustus 2021. Sedangkan tahap kedua pada 11-26 September 2021.

“Hasil kolaborasi pelaku usaha dan pemerintah ini diharapkan bisa mempercepat pembentukan kekebalan komunitas, sekaligus menciptakan rasa nyaman bagi konsumen saat berbelanja,” kata Deputi Bidang UKM Kementerian Koperasi dan UKM Hanung Harimba Rahman, pada acara vaksinasi di Sentra Vaksinasi Hippindo, kawasan Citra Raya, Tangerang, Banten, Sabtu (14/7).

Hanung menambahkan, saat sekarang merupakan momentum membangun kebersamaan dan kerjasama dengan banyak pihak dalam menghadapi Covid-19. “Pandemi ini diperkirakan masih berlangsung lama. Maka, kita harus mampu hidup berdampingan dengan Covid melalui vaksinasi,” jelas Hanung.

Hanung pun berharap, dengan program percepatan vaksinasi ini dapat diikuti dengan mengaktivasi kegiatan ekonomi di seluruh sektor. “Ekonomi masyarakat harus segera dipulihkan. Namun, meski sudah vaksin, harus tetap disiplin menerapkan Protokol Kesehatan,” kata Hanung.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Perdagangan RI Jerry Sambuaga menunjukkan rasa senangnya melihat banyak pihak saling bekerjasama dalam membantu percepatan vaksinasi untuk membentuk herd immunity. “Tentu harapannya, ini akan mempercepat ekonomi negara pulih dan dunia perdagangan kembali bergairah,” kata Jerry.

Senada dengan Jerry, Ketua Umum Hippindo Budihardjo Iduansjah menyebutkan bahwa vaksinasi adalah satu langkah awal untuk mengembalikan daya beli masyarakat yang sempat terjun bebas karena pandemi. “Sehingga, ekonomi bisa pulih kembali,” tandas Budihardjo.

Selain itu, lanjut Budihardjo, pembukaan sentra vaksinasi di berbagai daerah merupakan dukungan kepada pemerintah dalam percepatan vaksinasi untuk mencapai herd immunity yang diharapkan, sehingga pemulihan ekonomi segera terwujud.

“Harapannya, kalau herd immunity sudah terbentuk, belanja pun menjadi tenang, dunia perdagangan kembali normal, ekonomi pun kembali pulih,” kata Budihardjo.

Untuk wilayah Jakarta, Hippindo mencatat jumlah dosis vaksin yang diberikan mencapai 101.239 dosis yang terdiri atas vaksin Covid-19 tahap 1 kepada 91.669 penerima dan vaksin tahap 2 kepada 9.570 penerima dari seluruh Jabodetabek.

Vaksinasi berjalan selama 17 Juni sampai 22 Juli 2021. Para penerima terdiri dari dari anggota Hippindo dan ekosistem di dalamnya (sejumlah asosiasi dan pelaku UKM), masyarakat umum, anak berusia di atas 12 tahun, dan penyandang disabilitas.

Targetnya, vaksinasi tahap pertama yang akan berakhir 14 Agustus ini akan diberikan kepada 150.000 penerima dengan kuota 5.000 penerima perhari. “Ini juga menjadi bentuk kepedulian kami kepada masyarakat agar akses untuk mendapatkan vaksinasi gratis makin mudah,” tukas Budihardjo.

Sementara Director of Corporate Affairs UNIQLO Irma Yunita mengatakan, sentra vaksinasi buah kolaborasinya dengan Hippindo ini merupakan bentuk dukungan UNIQLO kepada masyarakat Indonesia, sekaligus sebagai komitmen untuk mendukung program pemerintah dalam percepatan vaksinasi Covid-19.

“Kami berharap sentra vaksinasi ini dapat menjangkau masyarakat yang lebih luas, khususnya yang berada di Tangerang dan sekitarnya, dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Indonesia,” pungkas Irma.(Jef)

Adakan Vaksinasi Di jawa Timur, KemenkopUKM Sasar 300.000 Pelaku UMKM

Surabaya:(Globalnews.id)- Deputi UKM Kementerian Koperasi dan UKM RS Hanung Harimba Rachman menegaskan, kunci pemulihan ekonomi dan kesehatan adalah dengan melakukan vaksinasi agar pelaku usaha khususnya UMKM dapat kembali menggerakan sektor ekonomi.

Hanung menargetkan, sebanyak 300.000 pelaku UMKM di Provinsi Jawa Timur mendapatkan vaksin “Tahap awal kami sediakan 50.000 vaksin. Kami juga telah mengajukan ke Kemenkes untuk mendapatkan vaksin tambahan sebesar 250.000 bagi pelaku UMKM, peritel dan ekosistemnya di Jawa Timur, jadi kita targetkan 300.000 vaksin,” Kata Hanung saat membuka sentra vaksinasi di Surabaya, Jumat (30/07/2021).

Hanung menjelaskan vaksinasi menjadi penting dalam mengatasi pandemi, meskipun vaksin tidak bisa menghindarkan kita dari virus seratus persen, namun setidaknya dapat memberikan daya tahan tubuh kita untuk lebih kebal terhadap infeksi.

“Dengan sudah divaksin, UMKM juga diharapkan dapat lebih nyaman dalam berjualan dengan resiko penularan yang lebih rendah. Namun perlu diingat tetap memperhatikan protokol Kesehatan harus tetap dijalankan,” tegas Hanung.

Hanung menambahkan, pemerintah telah menyediakan vaksin sebanyak 535.000 dosis bagi pelaku UMKM yang telah tersebar di beberapa kota.

“Dari dosis vaksin yang sudah disesiakan, harapan kami akan terus ditambah lagi kedepannya, sehingga target pemerintah untuk membentuk herd immunity dapat tercapai. Selain itu saya juga menghimbau, meskipun pandemi belum berakhir, masyarakat khususnya pelaku UMKM harus mampu bertahan bahkan tumbuh sehingga ekonomi kita dapat segera pulih kembali,” tutup Hanung.

Diwaktu yang sama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, mengapresiasi kegiatan vaksinasi ini. Khofifah optimis bahwa Sentra Vaksinasi ini akan memperluas jangkauan warga masyarakat Jawa Timur untuk mendapatkan vaksin covid-19.

“Ini menjadi semangat untuk kita mewujudkan percepatan herd immunity. Ada dua hulu penanganan covid-19, Yang sangat penting antara lain adalah vaksinasi dipercepat, yang kedua adalah protokol kesehatan diperketat. Dua point ini adalah pintu pembuka apakah kegiatan ekonomi, kegiatan sosial, kegiatan di bidang keagamaan dan kegiatan di banyak tempat supaya bisa beroperasi kembali secara normal,” jelas Khofifah.

Ketua Umum Hippindo Budiharjo Iduansjah mengungkapkan, sentra vaksinasi yang tersebar di beberapa wilayah merupakan upaya dari KemenkopUKM bekerjasama dengan Hippindo beserta ekosistem, untuk menggerakkan kembali perekonomian di Indonesia. Dengan harapan setelah dilakukan vaksinasi, pelaku UMKM dapat segera beraktifitas dan ekonomi pulih Kembali.

“Vaksin merupakan investasi negara yang diberikan secara gratis kepada masyarakat dan harus dimanfaatkan, agar penularan segera menurun dan ekonomi segera pulih”. tutup Budiharjo.

Dalam penyelenggaraan vaksinasi pelaku UMKM di Surabaya, Kementerian Koperasi dan UKM bekerjasama dengan Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo), Pemerintah Provinsi Jawa Timur, TNI, Kamar Dagang Indonesia (KADIN) dan Forum Komunikasi Asosiasi Pengusaha (FORKAS) Jawa Timur.(Jef)

KemenkopUKM Percepat Vaksinasi Pelaku UMKM Didaerah

SEMARANG:(GLOBALNEWS.ID)- Dalam rangka upaya mendukung akselerasi pemulihan kesehatan dan ekonomi Indonesia. Kementerian Koperasi dan UKM  bekerjasama dengan Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo), Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, TNI, Ikatan Alumni Universitas Diponegoro, dan Kamar Dagang Indonesia (KADIN) menggelar sentra vaksinasi bagi pelaku Koperasi dan UMKM di Kota Semarang.

Deputi Bidang UKM Kementerian Koperasi dan UKM Hanung Harimba Rachman mengatakan, Pelaku UMKM masih menjadi target utama penerima vaksinasi, mengingat UMKM lebih banyak berhadapan langsung dengan masarakat, sekaligus turut berperan besar dalam menciptakan lapangan kerja.

“Di Kota Semarang melalui program vaksinasi yang masif ini, diharapkan kondisi dapat segera pulih dan para pelaku UMKM dapat menjadi pembangkit ekonomi nasional. Untuk provinsi Jawa Tengah, kita upayakan vaksinasi bagi 150.000 pelaku UMKM,” kata Hanung pada saat kunjungannya di sentra vaksinasi, Rabu (28/07/2021).

Hanung menambahkan model kerjasama vaksinasi seperti ini perlu ditiru ditempat lain. Kolaborasi saling melengkapi bersama-sama, merupakan kunci memerangi pandemi Covid-19.

Diwaktu yang sama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo didampingi Wakil Walikota Semarang, Hevearita G Rahayu, menyambut baik hadirnya sentra vaksinasi di kota Semarang.

“Kami mengapresiasi atas pelaksanaan percepatan vaksinasi di Provinsi Jawa Tengah dalam upaya mendorong atau mendongkrak pertumbuhan perekonomian, dimulai dari vaksinasi pelaku UMKM, sehingga harapannya kedepan pelaku UMKM punya daya tahan tubuh terhadap Covid-19, sehingga toko-toko cepat buka, perekonomian  cepat bangkit,” ujar Gubernur Ganjar.

Wakil Walikota Semarang, Hevearita G Rahayu juga menambahkan, pihaknya menghaturkan terimakasih, karena masyarakat kota Semarang khususnya pelaku UMKM sangat diperhatikan oleh banyak pihak.

“Diharapkan pelaku UMKM setelah mendapatkan vaksin bisa melakukan aktifitas dengan lebih aman, sehingga harapan kami UMKM dapat menjadi pendongkrak ekonomi,” katanya.

Sementara itu Ketua Umum Hippindo Budihardjo Iduansjah menambahkan Sentra vaksinasi di Kota Semarang menjadi pertama kalinya kolaborasi yang dilakukan antara KemenkopUKM dan Hippindo dengan unsur akademisi Universitas.

“Sentra vaksinasi di Kota Semarang ini berkat dukungan dari Ikatan Alumni Universitas Diponegoro, relawan tenaga Kesehatan juga kami dapat berasal dari mahasiswa-mahasiswa Universitas Diponegoro. Untuk tahap pertama telah disediakan 5000 vaksin dan masih ada kemungkinan untuk ditambahkan lagi nantinya, mengingat kebutuhan vaksin di Jawa Tengah yang cukup besar,” Pungkas Budihardjo. (Jef)