Jakarta:(Globalnews.id) – Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) selaku Focal Point Indonesia dalam menjalin kerja sama dengan Sub Regional mencakup Brunei, Indonesia, Malaysia, Filipina, East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA) Small and Medium Enterprises Development Working Group (SMED-WG), melaksanakan rapat koordinasi bersama Dinas Koperasi dan UKM 15 Provinsi wilayah BIMP-EAGA beberapa hari lalu meliputi Pulau Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua Barat di Serpong, Banten.
“Rapat koordinasi dilaksanakan, guna merumuskan posisi Indonesia pada pertemuan Strategic Planning Meeting (SPM) SMED WG tahun 2023 yang akan digelar di Malaysia,” kata Asisten Deputi Bidang Kemitraan dan Perluasan Pasar Deputi Bidang UKM KemenKopUKM sekaligus Head of Delegation Indonesia untuk SMED WG, Fixy, dalam keterangan resmi, di Jakarta, Sabtu (29/10).
Ia menyampaikan perkembangan kerja sama terbaru, serta hal-hal yang harus ditindaklanjuti bersama berdasarkan hasil pertemuan sebelumnya.
“Melalui pertemuan ini diharapkan kita dapat menjalin komitmen yang lebih erat antara KemenKopUKM dengan Dinas Koperasi dan UKM di provinsi yang menjadi wilayah BIMP-EAGA, sebagai daerah pelaksanaan kegiatan untuk memilki ownership terhadap BIMP-EAGA,” ujarnya.
Fixy berharap, agar Dinas Koperasi dan UKM di wilayah BIMP-EAGA dapat lebih berperan aktif dalam pelaksanaan berbagai project maupun mengusulkan inisiatif baru yang dapat dimanfaatkan bagi UMKM di daerah masing-masing.
Ia menjelaskan, Project Virtual Business Centre yang di inisiasi oleh Dinas Provinsi Sulawesi Utara saat ini dalam tahap pengembangan. Business Center dapat dimanfaatlan sebagai fasilitas product galery, sumber informasi pelatihan, serta sumber informasi lainya yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha di wilayah BIMP-EAGA sebagai etalase produk UMKM berbagai Propinsi BIMP-EAGA.
Pertemuan tersebut juga turut menghadirkan perwakilan dari Kemenko Perekonomian, selaku Sekretariat Nasional Indonesia untuk BIMP-EAGA yang perwakilannya pada kesempatan itu menjelaskan terkait sejarah dan gambaran struktur kerja BIMP-EAGA, serta potensi pendanaan yang dapat dimanfaatkan untuk membiayai project BIMP-EAGA yang diusulkan oleh pemerintah daerah.
Lebih lanjut perwakilan dari Kementerian Perdagangan menjelaskan perkembangan project di bawah nauangan Trade and Investment Cluster yang salah satunya terkait UKM.
“Pertemuan menyepakati komitmen pemerintah daerah untuk berpartisipasi aktif pada forum kerja sama BIMP-EAGA, serta dukungan optimalisasi project Business Center. Di mana tiap provinsi akan mengirimkan data UKM berorientasi ekspor untuk dapat dimasukan pada platform Business Center,” ucap Fixy.(Jef)