Arsip Tag: Garuda Indonesia

GARUDA INDONESIA DAN THAMRIN NINE JALIN KERJA SAMA STRATEGIS HADIRKAN PREMIUM EXPERIENCE BAGI PENGGUNA JASA

Jakarta:(Globalnews.id)- Maskapai nasional Garuda Indonesia terus memperkuat komitmennya dalam memberikan _added value_ bagi para pengguna jasa di mana kali ini Garuda Indonesia bersinergi bersama Thamrin Nine mengoptimalkan pangsa pasar premium melalui program _premiun experience_. Sinergi tersebut ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU) yang dilaksanakan oleh Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra dengan Presiden Direktur PT Putragaya Wahana Alvin Gozali pada hari ini, Jumat (18/10) di Jakarta.

Melalui sinergi tersebut, kedua instansi sepakat untuk mengoptimalkan potensi lini usaha masing masing entitas bisnis untuk memberikan _added value_ bagi pengguna jasa serta meningkatkan _brand value_ kedua perusahaan yang akan dilaksanakan secara bertahap di antaranya dengan menghadirkan _premium experience_ yaitu melalui program GarudaBoardingPass di mana penumpang akan mendapatkan penawaran khusus di berbagai _tenant_ dan hotel yang berada di kawasan Thamrin Nine hingga _partnership_ untuk mengoptimalkan berbagai fasilitas yang dimiliki kedua perusahaan.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengatakan bahwa inisiasi kolaborasi komersial ini merupakan salah satu wujud dari komitmen berkelanjutan Garuda Indonesia untuk menghadirkan nilai tambah bagi para pengguna jasanya khususnya dalam menunjang _end-to-end experience_ _premium services_ bagi para pengguna jasa.

“Kami memahami bahwa konsep layanan penerbangan premium tidak hanya terbatas pada layanan yang diberikan pada saat melaksanakan penerbangan, namun juga mencakup nilai tambah yang dapat dihadirkan untuk menunjang pengalaman terbang para pengguna jasa. Bersinergi dengan Thamrin Nine yang memiliki konsep sebagai komplek Transit Oriented Development (TOD) bergengsi di Kota Jakarta ini kiranya dapat mengoptimalkan _positioning_ Garuda Indonesia pada segmen premium namun juga diharapkan akan dapat mengoptimalkan _experience_ para pengguna jasa khususnya dalam mengkases berbagai _benefit_ yang didapatkan setelah melaksanakan penerbangan bersama Garuda Indonesia,” papar Irfan.

“Kami meyakini dengan kerja sama yang terjalin bersama Thamrin Nine dengan keunggulan kelengkapan fasilitas yang menyasar pangsa pasar premium ini, kiranya juga dapat menjadi sebuah peluang tersendiri untuk memperluas pengguna jasa Garuda Indonesia yang dalam hal ini merupakan pelanggan Thamrin Nine,” tutup Irfan.(jer)

FUNDAMEN KINERJA PERUSAHAAN SEMAKIN KUAT, GARUDA INDONESIA KONSISTEN BUKUKAN PERTUMBUHAN BISNIS DI TAHUN2023

Jakarta:(Globalnews.id)- PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (BEI: GIAA) (“Garuda”) konsisten catatkan kinerja positif yang terefleksikan dalam pertumbuhan pendapatan usaha konsolidasi di tahun kinerja 2023, yang tumbuh sekitar 40% atau sebesar US$2,94 miliar dibandingkan dengan pendapatan usaha di tahun sebelumnya yaitu US$2,1 miliar. Hal ini merupakan salah satu indikator langkah penyehatan kinerja usaha yang terus berjalan on the track.

Pendapatan usaha tersebut didorong dari pendapatan penerbangan berjadwal yang naik 41% y-o-y menjadi US$2,37 miliar dari sebelumnya US$1,68 miliar sejalan dengan pergerakan masyarakat yang menggunakan transportasi udara di fase pascapandemi terus bergerak mendekati situasi sebelum pandemi. Lebih lanjut pada penerbangan berjadwal penumpang sendiri, tumbuh 52% dari tahun sebelumnya menjadi US$2,21 miliar.

Selaras dengan penerbangan berjadwal, pendapatan penerbangan tidak berjadwal juga mencatat pertumbuhan hingga 65% atau sebesar US$288,03 juta dari tahun sebelumnya yaitu US$174,81 juta, di mana pendapatan penerbangan haji di tahun 2023 menyumbang kenaikan signifikan hingga 145% menjadi US$235,17 juta dibandingkan tahun sebelumnya yaitu US$92,48 juta. Kemudian, pendapatan lain-lain turut naik 15% dari kinerja 2022 menjadi US$270,58 juta.

Setelah melewati fase yang penuh tantangan di era pandemi beberapa tahun lalu dengan melaksanakan berbagai langkah perbaikan, Garuda Indonesia berhasil membukukan laba tahun berjalan sebesar US$251.996.580 yang semakin memperkuat fundamen positif kinerja usaha Garuda Indonesia pasca merampungkan restrukturisasi di akhir tahun 2022 lalu.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menjelaskan, “Implementasi aksi strategis korporasi dalam upaya percepatan pemulihan kinerja pascarestrukturisasi dibarengi dengan geliat pergerakan penumpang yang terus tumbuh, diharapkan dapat semakin memperkokoh landasan entitas bisnis Garuda Indonesia secara grup untuk fokus dalam mengoptimalkan pendapatan usaha serta upaya pembukuan laba kinerja perusahaan secara berkelanjutan,” jelasnya di Jakarta Senin (1/4)

“Sepanjang tahun 2023, Garuda Indonesia Group berhasil mencatatkan kinerja operasional melalui pertumbuhan jumlah angkutan penumpang hingga 34% yakni mencapai 19.970.024 penumpang dibandingkan pada periode sebelumnya 14.848.195 penumpang. Dalam capaian tersebut, Garuda Indonesia berhasil mengangkut penumpang sebanyak 8.291.094 dan Citilink sebanyak 11.678.930 penumpang,” jelas Irfan.

Lebih lanjut dalam pembukuan kinerja keuangan FY 2023, sejalan dengan perampungan restrukturisasi yang telah dilaksanakan Perusahaan di akhir tahun 2022 lalu pasca situasi pandemi dimana terdapat penurunan nilat asset, Garuda Indonesia juga mencatatkan pendapatan lain-lain bersih sebesar US$ 344,794,114 yang dikontribusikan salah satunya dari penerapan pembalikan penurunan nilai aset non-keuangan (reversal impairment asset) dengan nilai sebesar US$198 juta. Penerapan perlakuan akuntasi tersebut tentunya telah dilaksanakan secara penuh kehati-hatian dan prudent dengan melibatkan Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) serta melalui prosedur audit dari kantor akuntan publik yang ditunjuk Perusahaan.

Selain penerapan pembalikan penurunan nilai aset non-keuangan, dalam hal pembukuan laba buku juga turut mencatat keuntungan atas penarikan kembali obligasi senilai US$63.88 juta yang dilaksanakan pada bulan Desember 2023 lalu melalui pembelian kembali sebagian Obligasi Baru 2022 di mana selisih nilai tercatat dan jumlah yang dibayarkan dibukukan sebagai keuntungan pembelian kembali obligasi.

Irfan menambahkan, “Aksi korporasi pembelian kembali sebagian obligasi tersebut menjadi salah satu proses pemenuhan kewajiban restrukturisasi, di mana dalam hal ini para pemegang Surat Utang dan Sukuk mayoritas merupakan para kreditur Garuda yang mengikuti tahapan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).”

Langkah restrukturisasi utang Garuda Indonesia yang dimulai sejak akhir tahun 2021 lalu mampu membawa Perusahaan untuk bangkit kembali setelah menerima persetujuan dari kreditur yang tertuang dalam perjanjian homologasi pada tahun 2022 lalu atas penurunan nilai utang hingga 50% yakni dari nilai utang yang sebelumnya US$10,9 miliar menjadi US$4,79 miliar.

Hingga saat ini Perusahaan terus melakukan pemenuhan kewajiban pembayaran utang melalui sejumlah skema diantaranya yaitu yaitu (1) melakukan pelunasan bertahap melalui arus kas operasional, (2) melakukan konversi utang menjadi Ekuitas Baru, Surat Utang Baru, Tagihan Utang Lokal dan Sukuk Baru (3) melakukan konversi utang jangka Panjang untuk kreditur Bank, BUMN dan Anak Perusahaan, dan (4) melakukan Pelunasan Sebagian Surat Utang Baru dan Sukuk Baru melalui Tender Offer.

“Kami tentunya berharap upaya pembayaran utang secara bertahap sesuai Perjanjian Perdamaian yang telah disepakati serta langkah akselerasi kinerja Perusahaan yang dioptimalkan ini mampu mewujudkan fokus Garuda Indonesia sebagai bisnis yang sehat, meskipun tidak dapat dipungkiri proses pemulihan yang sedang berlangsung ini membutuhkan waktu tidak sebentar di tengah adanya berbagai tantangan di masa mendatang yang perlu dihadapi secara strategis,” jelas Irfan.

*Tingkatkan Alat Produksi, Garuda Indonesia Targetkan Penambahan 8 Pesawat Hingga Akhir Tahun 2024*

Lebih lanjut, di tahun 2024 ini Perusahaan fokus mengoptimalkan pendapatan usaha melalui sejumlah aksi korporasi, di antaranya Garuda Indonesia menargetkan penguatan armada dengan penambahan 8 pesawat yang terdiri atas 4 narrow body jenis Boeing 737-800NG dan 4 wide-body jenis Boeing 777-300ER (2) dan Airbus 330-300 (2) yang akan datang secara bertahap di sepanjang 2024 untuk memaksimalkan tingkat keterisian penumpang serta mendukung perluasan jaringan penerbangan baik domestik maupun internasional.

Dengan adanya proyeksi penambahan pesawat tersebut, Garuda Indonesia sebagai mainbrand diperkirakan dapat mengoperasikan hingga 80 pesawat pada akhir tahun 2024.

Adapun sepanjang tahun 2023, Garuda Indonesia turut mencatatkan pertumbuhan tingkat utilisasi armada menjadi 07:55 jika dibandingkan dengan tahun 2022 sebesar 06:46. Konsistensi pertumbuhan indikator aspek operasional tersebut juga terefleksikan melalui jumlah frekuensi penerbangan Garuda Indonesia Group yang dilayani sepanjang tahun 2023 yakni sebesar 145.500 tumbuh sekitar 38% jika dibandingkan dengan tahun 2022 lalu.

*Optimalisasi Kinerja Anak Usaha Melalui Peluang Diversifikasi dan Perluasan Portofolio Bisnis*

Selain itu, inisiatif peningkatan kinerja turut dimaksimalkan melalui kinerja anak usaha Garuda Indonesia. Hal ini tercermin dari beberapa prospek bisnis yang mulai dijajaki oleh lini usaha GMF Aero Asia (GMFI) – bergerak di bidang perawatan pesawat udara – yang pada tahun kinerja 2023 juga turut berhasil mencatatkan pencapaian pendapatan usaha sebesar US$373.2 juta, menandai pertumbuhan yang signifikan sebesar 56.9% dari tahun sebelumnya. GMFI juga berhasil mencatatkan laba bersih sebesar US$20.2 juta sepanjang tahun 2023. Hal ini ditunjang oleh prospek diversifikasi bisnis yang dijalankan GMFI yang kini turut memperluas pangsa pasarnya pada layanan perawatan pesawat pertahanan dan industrial solutions.

Sementara itu, Citilink saat ini juga terus memperkuat pangsa pasar dengan memfokuskan pengembangan jaringan penerbangan pada segmentasi pasar low-cost serta penerbangan perintis. Melalui langkah pengembangan portofolio bisnis yang dilakukan Citilink, pada tahun 2023 maskapai penerbangan yang bergerak di segmentasi low cost carrier ini berhasil mencatatkan pertumbuhan penumpang sebesar 25,74% menjadi 11,68 juta penumpang. Capaian tersebut diperlihatkan melalui tingkat keterisian kursi pesawat untuk YTD Desember 2023 dimana Citilink mencatatkan angka 78,70%, tumbuh sebesar 1,50pp dibanding capaian tahun sebelumnya yang mencatatkan angka sebesar 77,20%. Berbagai capaian tersebut yang turut tercemin pada langkah penyehatan kinerja keuangan yang menunjukan outlook positif oleh Citilink.

*Fundamen Kinerja Keuangan dan Operasi Solid, Garuda Indonesia Fokus Optimalkan Penguatan Landasan Kinerja*

Sejalan dengan kinerja yang terus bertumbuh positif, Garuda Indonesia turut mencatatkan pertumbuhan fundamen kinerja keuangan dan operasi yang solid. Hal tersebut salah satunya direpresentasikan melalui posisi EBITDA FY 2023 yang terus mencatatkan improvement dibandingkan kinerja FY 2022. Selain itu, liabilitas jangka pendek Garuda Indonesia juga mencatatkan penurunan sekitar 30% dari tahun 2022 sebesar US$1,681,029,672 menjadi US$1,165,155,552. Penurunan liabilitas jangka pendek ini menjadi inidikator penting dalam menggambarkan soliditas penyehatan kinerja keuangan khususnya terkait nilai utang usaha pada tahun kinerja berjalan.

Selain itu, indikator ASK (available seat kilometer) juga menunjukkan pertumbuhan yang positif sebesar 33,5% dari tahun 2022 lalu. Lebih lanjut, angkutan kargo yang sebelumnya menunjukan tren penurunan hingga pertengahan tahun lalu, pada penutup tahun kinerja 2023 juga menunjukan pertumbuhan dengan outlook yang positif yakni sebesar 11,3 % menjadi 48,5 ribu ton pada kuartal 4-2023 jika dibandingkan dari tahun kuartal 3-2023 sebesar 44,1 ribu ton.

Dengan beberapa indikator tersebut, langkah akselerasi kinerja usaha Garuda Indonesia di tahun 2024 ini akan difokuskan pada upaya memaksimalkan potensi revenue pada lini komersial termasuk kargo dan penerbangan berjadwal dan tidak berjadwal serta ancillary revenue, penyelarasan landasan kinerja korporasi terkait dengan pengelolaan beban usaha secara ideal hingga optimalisasi tatalaksana manajemen risiko dalam mengukur kemampuan pemenuhan kewajiban usaha perusahaan secara jangka panjang.

*2024 Diproyeksikan Menjadi Momentum Akselerasi Recovery Garuda Indonesia*

Pasca restrukturisasi, Garuda Indonesia terus melakukan pembenahan optimalisasi kinerja sejalan dengan proyeksi pemulihan industry penerbangan yang diperkirakan akan tumbuh bertahap. “Dirampungkannya restrukturisasi pada akhir tahun 2022 lalu, memberikan kesempatan bagi Perusahaan untuk melakukan perubahan fundamen secara menyeluruh pada seluruh landasan bisnis kinerja usaha yang keseluruhan prosesnya kami lakukan secara prudent,” jelas Irfan.

Irfan memaparkan, “Dengan fundamen kinerja yang secara bertahap terus menunjukan pemulihan yang konsisten termasuk melalui langkah perbaikan ekuitas yang terukur, kami optimis tahun 2024 akan menjadi tahun yang monumental dalam langkah akselerasi kinerja usaha Garuda Indonesia. Sejalan dengan proyeksi IATA yang meramalkan industri penerbangan di tahun 2024 akan menyelesaikan fase recovery-nya secara bertahap.”

“Berangkat dari capaian kinerja yang menunjukkan upaya perbaikan dan luasnya potensi pengembangan usaha yang dapat dimaksimalkan di fase pascapandemi, kami optimis mengejar akselerasi performa Perusahaan yang adaptif, agile sehingga siap untuk menjadi bisnis yang menguntungkan,” tutup Irfan.(jef)

Dukung Penguatan Ekosistem Aviasi Global, Capital A dan Garuda Indonesia Group Jajaki Kemitraan Berbasis Value Layanan Komersial dan Logistik di wilayah ASEAN

JAKARTA;(Globalnews.id) – Capital A, induk perusahaan dari maskapai berbiaya hemat terkemuka di Asean, AirAsia, bersama Garuda Indonesia Group – national flag carrier Indonesia, mengumumkan kemitraan strategisnya dalam mendukung penguatan ekosistem aviasi global pasca pandemi. Kemitraan antara kedua entitas dijajaki pada perluasan jaringan di lini usaha jasa penerbangan komersial berbiaya hemat, AirAsia dan Citilink, usaha layanan logistik, Teleport dan Garuda Indonesia Cargo, hingga layanan Maintenance Repair and Overhaul (MRO) bersama Asia Digital Engineering (ADE) milik Capital A dan anak usaha Garuda Indonesia Group, yakni GMF AeroAsia.

Dalam acara penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) di Jakarta, bersama dengan President & CEO Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, CEO Capital A, Tony Fernandes, mengatakan, “Kita saat ini sedang menjadi saksi dari kemitraan luar biasa antara dua perusahaan terkemuka di Asean, yang dicintai oleh jutaan orang karena value, kualitas, serta pilihan layanan terbaik yang ditawarkan. Hubungan baik kami dengan Garuda telah bermula ketika Citilink bergabung dalam aplikasi airasia Superapp. Kami sangat bersemangat untuk terus memperkukuh relasi ini dengan menggabungkan kekuatan serta sumber daya yang kami miliki untuk menambah pengalaman terbaik bagi masyarakat.”

President & CEO Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, mengatakan bahwa langkah kolaborasi ini menjadi penanda penting terhadap optimisme outlook industri aviasi yang bergerak semakin progresif. “Kami percaya pasca pandemi, kolaborasi bersama ekosistem aviasi menjadi sebuah keniscayaan untuk terus dioptimalkan. Berangkat dari komitmen tersebut, kolaborasi bersama dengan Capital A ini kami harapkan tidak hanya dapat memberikan pondasi outlook bisnis yang semakin solid bagi kedua perusahaan namun juga dapat memperkuat komitmen bersama dalam menghadirkan nilai tambah layanan penerbangan terbaik bagi masyarakat”, jelas Irfan.

Irfan menekankan, “Berbagai inisiatif yang dilaksanakan Garuda Indonesia Group melalui kolaborasi bersama berbagai mitra strategis, termasuk Capital A menjadi sebuah manifestasi bagi komitmen perusahaan untuk terus tumbuh bersama menghadirkan ekosistem usaha industri aviasi yang semakin agile dan adaptif menjawab tantangan kinerja industri penerbangan global serta menghadirkan greater impact atas keberadaan pelaku sektor aviasi bagi masyarakat dunia.”

Pilar pertama dari kemitraan transformasional ini adalah MoU interlining antara AirAsia dengan Citilink, yang ditandatangani hari ini oleh CEO Grup AirAsia, Bo Lingam, dan CEO Citilink, Dewa Kadek Rai. Sekaligus menandai layanan interline perdana bagi Grup Maskapai AirAsia, kerja sama ini siap memberikan akses tanpa batas bagi para pelaku perjalanan udara ke berbagai kota di Indonesia.

Memanfaatkan sedikitnya 50 destinasi domestik yang dijangkau Citilink serta 150 destinasi internasional milik AirAsia di Asean, peluncuran perdana pada rute-rute pilihan antara kedua maskapai direncanakan mulai beroperasi pada kuartal pertama tahun 2024. Layanan yang terintegrasi ini akan memberikan pengalaman proses transfer yang lebih mudah dan nyaman bagi para pelaku perjalanan udara dengan proses check-in bagasi dan penerbitan boarding pass cukup dari kota keberangkatan.

CEO Grup AirAsia, Bo Lingam, mengatakan, “Kami senang dengan kerjasama yang membuka awal perjalanan baru lagi bagi AirAsia; sesuatu yang saya yakini penting untuk fase pertumbuhan kami. Citilink merupakan partner yang ideal dengan rute domestiknya yang kuat. Bersama dengan rute internasional dari kami, kemitraan ini akan menciptakan sinergi yang luar biasa. Kedepannya, kita akan melihat kolaborasi menarik lain seperti Citilink yang akan memperkuat AirAsia, semakin mendekatkan jarak bagi masyarakat. Saya juga mengapresiasi mitra kami airasia MOVE (airasia Superapp) yang telah menjembatani hubungan simbiotik, menciptakan peluang menarik bagi Grup Maskapai AirAsia.”

“Citilink menyambut baik kolaborasi dengan AirAsia sebagai bentuk upaya perluasan pasar Citilink di ranah internasional. Melalui integrasi pemanfaatan jaringan yang dimiliki oleh kedua maskapai, baik kekuatan rute di Asean yang dimiliki AirAsia maupun kekuatan rute domestik yang dimiliki Citilink diharapkan mampu menggerakkan industri transportasi udara untuk melaju lebih baik pasca pandemi. Kolaborasi ini juga merupakan sebuah milestone penting bagi Citilink untuk memberikan nilai tambah bagi pelanggan melalui penyediaan konektivitas yang lebih luas. Dengan demikian, kolaborasi ini diharapkan mampu meningkatkan pengalaman terbang bagi pelanggan dengan layanan yang seamless dan hassle-free,” ujar Direktur Utama Citilink Dewa Kadek Rai.

Kemitraan berbasis value antara Capital A dan Garuda Indonesia juga secara strategis mencakup beberapa entitas utama dari masing-masing ekosistem; memadukan dan memperkuat kapabilitas kedua belah pihak dalam memenuhi kebutuhan pelanggan. Pada kesempatan yang sama hari ini, lini bisnis logistik, Teleport, dari Capital A, yang dipimpin oleh CEO, Pete Chareonwongsak, telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan Garuda Indonesia Cargo yang diwakili oleh Vice President Cargo Commercial Garuda Indonesia, Denny Perdana Wirawan.

Kolaborasi ini akan menggabungkan jaringan logistik udara kedua belah pihak dan memungkinkan kedua perusahaan untuk mengangkut barang melintasi jaringan Teleport yang sudah mencakup 160 destinasi di seluruh Asia Pasifik dan konektivitas Garuda yang memiliki lebih dari 90 destinasi di seluruh dunia, dengan satu bukti pengiriman udara (single airway bill). Teleport akan dapat memanfaatkan konektivitas domestik yang kuat dari Garuda serta menyediakan kapasitas tambahan ke sektor-sektor dengan permintaan tinggi, seperti ke Singapura, Shenzhen, dan Hong Kong. Sementara Garuda akan dapat mengakses jaringan kuat dari Teleport di seluruh kawasan Asia Tenggara dan China, dengan konektivitas hingga ke kota-kota utama di Asia Pasifik seperti Taipei, Sydney, Auckland dan Delhi serta kota-kota lainnya.

Perbincangan kerja sama juga berlangsung dari sisi penyediaan perawatan (maintenance) pesawat, antara Asia Digital Engineering (ADE), yang merupakan bagian dari Capital A, dengan GMF AeroAsia, milik Garuda Indonesia. Kedua belah pihak saat ini tengah melakukan eksplorasi secara lebih mendalam untuk mengidentifikasi langkah-langkah optimal dalam memanfaatkan kapabilitas, efisiensi, dan keuntungan strategis yang dimiliki oleh masing-masing entitas, dengan tujuan menghadirkan layanan MRO dengan penawaran nilai terbaik dan berbiaya hemat kepada seluruh maskapai yang memerlukan.

Mahesh Kumar, CEO ADE, meyakini kemitraan antara ADE dan GMF AeroAsia akan membawa perubahan besar terhadap layanan MRO, yang tidak hanya akan menjangkau wilayah Asean tetapi juga kawasan lain secara lebih luas. “Dengan teknologi terkini dari ADE yang dikombinasikan dengan dekade pengalaman serta keahlian yang dimiliki GMF AeroAsia, kami akan dapat menciptakan keunggulan yang belum pernah ada sebelumnya dan mengangkat industri ini ke puncak baru. Langkah ini juga semakin memperkuat komitmen kami untuk terus memberikan servis yang prominen serta konsisten mengembangkan inovasi dalam hal pemeliharaan pesawat. The sky is no longer our limit; langit adalah kanvas untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah dan efisien,” ujar Mahesh.

Direktur Utama GMF, Andi Fahrurrozi, mengatakan, “Kolaborasi dengan ADE adalah salah satu langkah yang akan memperkuat posisi GMF pada pasar Asia Tenggara. Penggabungan dua kekuatan dari GMF dan ADE diharapkan dapat meningkatkan daya saing MRO Asia Tenggara di kancah persaingan global, tentunya dengan mengedepankan layanan terintegrasi dengan harga yang mampu bersaing. Dan tentunya kami berharap, peluang untuk mendukung sustainable profitable growth dapat diwujudkan,” katanya.(Jef)

Libur Lebaran, Rute Bali Jadi Tujuan Favorit Kalahkan Tujuan Mudik Terbanyak Surabaya

Jakarta:(Globalnews.id)- Libur Lebaran 2023 yang cukup panjang membuat masyarakat banyak memilih tempat favorit untuk berlibur.

Penumpang Garuda Indonesia dan Citilink banyak memilih rute-rute favorit seperti Bali, Padang, Lampung, dan Semarang dan Jogjakarta.

“Kami prediksi bakal ada kenaikan penumpang hingga 69% pada periode angkutan lebaran tahun ini. Bali masih jadi tujuan favorit bahkan melebihi rute mudik yang paling banyak yaitu Surabaya,” ujar Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra di Jakarta, Jumat (14/4/2023).

Ada 7.000 frekuensi penerbangan yakni 4.200 dari Citilink dan 2.800 dengan Garuda.

Pihaknya kata Irfan menyiapkan 98 armada baik Garuda 53 dan Citilink 44 armada selama periode angkutan Lebaran. “Khusus untuk extra flight hingga kini kami sudah mengajukan 50 penerbangan tambahan,” ungkap dia.

Sedangkan pada rute internasional menurutnya juga ada dan didominasi rute ke Singapura dan juga Hong Kong.

Pihaknya bersungguh- sungguh dalam operasional pada angleb ini dengan melakukan ramp check, persiapkan sumber daya manusia (SDM) awak kabin dan pilot dengan sebaik mungkin dan mencukupi kebutuhan layanan. Dari sisi layanan, pada periode angleb pihaknya juga menggelar program menarik bagi penumpang yang akan terbang ke Jakarta dari daerah.

“Diperkirakan puncak angkutan mudik lebaran pada 19-20 April dan arus balik pada 25-26 April 2023,” tutup Irfan.(Jef)