Arsip Tag: Ketua Umum Dekranas Hj. Wury Ma’ruf Amin Membuka Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha Tenun Ikat di NTT

Dekranas dan KemenKopUKM Sinergi Koneksikan Perajin Kriya Dan Wastra Hulu Ke Hilir Wujudkan Ekosistem Bisnis

Bali:(Globalnews.id) – Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) bersama Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) bersinergi mengembangkan UMKM daerah dari mulai perajin di bidang kriya, wastra, dan penyandang disabilitas agar terhubung ke dalam ekosistem bisnis dari hulu ke hilir.

Ajang yang mengangkat tema Cerita Kriya ini turut menggandeng WhatsApp dan Yayasan Perempuan Tangguh Indonesia (PTI).

Dalam acara yang digelar untuk sekaligus dapat mengaktivasi Bali Collection ini, KemenKopUKM menghadirkan berbagai program dan kegiatan, mulai dari perluasan akses program KUR, dana bergulir dari LPDB KUMKM, pendampingan untuk pengembangan kapasitas pelaku UKM di bidang manajerial SDM, business matching UKM anggota koperasi, pembuatan NIB bagi pelaku usaha mikro, hingga peluncuran chatbot WhatsApp Tumbuh JagoWAn.

Tidak kalah penting, Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki dan Ketua Umum Dekranas Wury Ma’ruf Amin juga meluncurkan katalog UMKM yang dapat diakses di UKMJagoWAn.id. Chatbot dan WhatsApp katalog ini adalah hasil kolaborasi antara Kementerian Koperasi dan UKM, WhatsApp Indonesia melalui UKMINDONESIA.ID, dan didukung oleh Dekranas. Teknologi ini diharapkan dapat memudahkan pelaku usaha terutama pengrajin dalam mengakses materi edukasi dari mana dan kapan saja, serta potensi multiplier effect dari program ini.

Ketua Umum Dekranas Wury Ma’ruf Amin menyambut baik dan mengapresiasi setinggi-tingginya atas kontirbusi berbagai pihak dalam mengembangkan industri kerajinan nasional. Wury menegaskan, Dekranas merupakan lembaga independen bersifat nirlaba yang menghimpun semua pemangku kepentingan yang bersinergi untuk mengembangkan produk kerajinan yang sebagian besar di-drive oleh UMKM.

“Sehingga mereka bisa menggali potensi produk yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi, serta mendapat kesempatan untuk berusaha dan menjadi pendapatan masyarakat. Dekranas bersama KemenKopUKM mengembangkan identitas bangsa melalui wastra dan kriya,” ujar dalam sambutannya di acara pembukaan Cerita Kriya bertajuk Perajin Berdaya, Indonesia Bangkit yang diselenggarakan di di Gedung Art Bali, Bali Collection, The Nusa Dua, Kamis (8/9).

Turut hadir MenkopUKM Teten Masduki, Anggota Dekranas Bidang Pendanaan Suzana Teten Masduki, dan beberapa anggota Dekranas lainnya, Gubernur Bali I Wayan Koster, Ketua Dekranasda Bali Putri Suastini Koster, Dirut LPDB-KUMKM Supomo, Dirut LLP-KUMKM (Smesco) Leonard Theosabrata, serta jajaran Deputi KemenKopUKM.

Wury berharap, sinergitas antar pemangku kepentingan ini menciptakan wirausaha baru dengan melakukan promosi perluasan pasar produk kerjainan baik online maupun offline. Kerajinan sebut Wury, merupakan subsesktor industri yang berciri khas indonesia yang memiliki kerarifan lokal pariwisata berbahan baku lokal.

Bahkan subsektor kerajinan ini mampu mencatatkan nilai ekspor hingga 49 persen atau mencapai 916 juta dolar Amerika Serikat setara Rp 13,65 triliun dibandingkan dengan pencapaian tahun 2020 sebesar 829 juta dolar AS (Rp 12,35 triliun). Sumbangan subsektor kerajinan terhadap PDB tahun 2020 mencapai hingga Rp 166,3 triliun dengan jumlah perajin atau bekerja di dalamnya sebanyak 3,9 juta orang.

Wury juga mendukung hadirnya chatbot WhatsApp, website serta katalog UMKM yang dapat diakses di UKMJagoWAn.id bagi para UMKM. Ia berharap, kemudahan teknologi menjadi langkah nyata transformasi perajin kriya dan wastra masuk ke platform digital. “Saya optimis, produk kerajinan nasional kita makin menguasai pasar di dalam maupun luar negeri,” pungkasnya.

Senada, MenKopUKM Teten Masduki mengatakan pelaku UMKM di daerah khususnya para perajin kriya, wastra, dan penyandang disabilitas didorong agar terhubung ke dalam ekosistem bisnis yang berkelanjutan. Dengan begitu, teman-teman disabilitas dapat menjadi pelaku usaha yang berdaya dan khususnya perajin yang dapat naik kelas dan mampu menjadi kekuatan ekonomi daerah dan kebanggaan nasional di pasar global.

“Melalui Program Cerita Kriya diharapkan dapat tercipta ekosistem inklusif antara UMKM perajin kriya dengan agregator yang memiliki peran untuk menkonsolidasikan proses bisnis, seperti konsolidator produksi (factory sharing), rumah pengemasan bersama, on boarding digital, memahami tren pasar sehingga dapat melakukan ekspor untuk pasar dunia,” kata MenKopUKM.

Lebih jauh, Menteri Teten menyampaikan program ini diyakini dapat mendukung perluasan ekosistem digital sebagai program pemberdayaan UMKM perajin dan penyandang disabilitas produktif.

“Kegiatan bersama WhatsApp Indonesia dan Yayasan Perempuan Tangguh Indonesisa ini, adalah salah satu bentuk kolaborasi dalam rangka mendorong terbentuknya ekosistem digital bagi kalangan UMKM pengrajin dan penyandang disabilitas. Hal ini sejalan dengan target dari Presiden Jokowi agar sebanyak 30 juta UMKM dapat terhubung dengan ekonomi digital pada 2024,” kata Menteri Teten.

Untuk itu MenKopUKM mendorong sektor swasta seperti WhatsApp maupun Yayayan PTI yang menggandeng perajin disabilitas menjadi penyedia platform yang semakin mendorong produk di sektor ini masuk dalam value chain kriya tingkat dunia.

“Peran Dekranas sangat penting mendorong UMKM melalui pelatihan serta pendampingan, pemberian NIB, hingga kemudahan usaha lainnya seperti penyerahan KUR. Di mana keseluruhan upaya mendorong sektor kriya dan wastra lebih modern, resilien, dan penggerak pasar yang dinamis,” tegasnya.

Hadir dalam kesempatan yang sama, Direktur Global untuk Dampak Sosial WhatsApp, Clair Deevy, menambahkan WhatsApp berkomitmen untuk mendukung Pemerintah Indonesia dalam memberdayakan UKM untuk go digital dan scale up (mengembangkan usaha).

“Kami percaya UKM di Indonesia memiliki kapasitas digital dan siap mengambil bagian dalam ekosistem ekonomi digital Indonesia. UKM yang dapat berinteraksi dan memasarkan produk secara online diharapkan dapat mempertahankan dan mengembangkan usahanya di pasar yang semakin kompetitif,” kata Deevy.

Clair menyampaikan, dengan diluncurkannya chatbot WhatsApp Tumbuh JagoWAn, UMKM dari Sabang sampai Merauke diharapkan dapat belajar berbagai bahan untuk go digital dan scale up, hingga mendapatkan sertifikasi, kapan saja sesuai ketersediaan waktu, dan gratis.

Selanjutnya, UMKM yang sudah terlatih dan berkembang dapat mengajukan diri untuk ditampilkan di website terkurasi UKMJagoWAn.id yang bertujuan menyediakan wadah keberlanjutan dari pelatihan, memperluas akses pasar UMKM, dan membantu promosi UMKM lokal Indonesia, tuturnya.

Cerita Kriya diselenggarakan di Gedung Art Bali, Bali Collection, The Nusa Dua, yang terletak di dalam kawasan Nusa Dua, Bali.

Kawasan The Nusa Dua merupakan kompleks pariwisata terintegrasi yang dikelola oleh PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/ITDC, BUMN pariwisata yang juga mengembangkan kawasan The Mandalika di Lombok NTB. Sebagai sebuah kompleks pariwisata kelas dunia, The Nusa Dua telah banyak dipercaya menjadi tempat penyelenggaran event-event internasional.(Jef)

Ketua Umum Dekranas Hj. Wury Ma’ruf Amin Membuka Secara Resmi Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha Tenun Ikat di NTT


Jakarta:(Globalnews.id)- Pada Minggu, 17 Oktober 2021 bertempat di Gedung Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Nusa Tenggara Timur, dilaksanakan program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) yang dibuka secara resmi oleh Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Ibu Hj. Wury Ma’ruf Amin dan dihadiri oleh para pengurus Dekranas, Sekjen Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Ketua Dekranasda Provinsi Nusa Tenggara Timur dan beberapa Ketua Dekranasda Kabupaten/Kota se-Provinsi Nusa Tenggara Timur serta pejabat pemerintah daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur.    

Kegiatan Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) ini diselenggarakan secara luring dan diikuti oleh 1.000 orang peserta yang berasal dari 18 (delapan belas) Kabupaten/Kota se-Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Adapun para peserta PKW diutamakan adalah anak usia sekolah yang tidak sekolah atau yang telah lulus sekolah namun tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi yang berusia antara 15 s.d. 25 tahun. Selain itu juga diutamakan adalah warga masyarakat yang belum memiliki pekerjaan.

Kegiatan PKW itu sendiri dilakukan secara bersamaan di beberapa daerah dengan jumlah jam pelaksanaan mencapai 200 jam yang dimulai pada tanggal 17 Oktober 2021. Pelaksanaan kegiatan itu sendiri mencakup pendidikan teori paling banyak 40% dan praktek keterampilan paling sedikit 60%. 

Kegiatan PKW di Provinsi Nusa Tenggara Timur ini merupakan wujud kemitraan antara Dekranas dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi dan Dekranasda Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kementerian Komunikasi dan Informatika sebagai salah satu Kementerian pendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia turut mendukung adanya program PKW dalam menciptakan wirausaha baru berbasis komoditi tenun dan meningkatkan kecakapan wirausaha generasi muda Nusa Tenggara Timur dalam pelestarian tenun ikat.

Dalam sambutan pembukaan, Ibu Hj. Wury Ma’ruf Amin selaku Ketua Dekranas berharap agar dengan adanya program PKW, nantinya akan tumbuh wirausaha-wirausaha baru yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan serta berkontribusi dalam upaya pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan sektor-sektor ekonomi, salah satunya yaitu kerajinan tenun yang merupakan salah satu komoditi unggulan di Provinsi Nusa Tenggara Timur dan dalam rangka pelestarian warisan budaya setempat.

Beliau juga menghimbau agar Dekranas turut aktif berperan serta untuk menggerakkan kembali sektor kerajinan, di mana dalam situasi saat ini, pemberdayaan ekonomi rakyat menjadi salah satu hal yang penting dan urgen untuk dilakukan. Penciptaan dan pengembangan wirausaha baru harus terus digalakkan di berbagai sektor agar ekonomi masyarakat terus bertumbuh, tegas beliau. Dalam kesempatan yang sama, Ibu Hj. Wury Ma’ruf Amin juga menyampaikan bahwa tenun akan diusulkan sebagai warisan budaya tak benda Indonesia di UNESCO.

Sementara itu Ketua Harian Dekranas, Ibu Tri Tito Karnavian menyampaikan bahwa selain program PKW, diadakan juga fasilitasi bantuan sarana produksi berupa peralatan tenun dan alat pendukungnya yang diharapkan dapat membantu akselerasi penumbuhan wirausaha baru di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Sementara Ibu Endang Budi Karya sebagai Ketua Bidang Wirausahabaru juga menyampaikan bahwa potensi produk kerajinan di Provinsi Nusa Tenggara Timur sangat baik. Oleh karena itu beliau pada kesempatan ini melaksanakan pameran wastra Nusa Tenggara Timur dan pameran 1000 topi Ti’i Langga hasil Pelatihan 100 generasi muda untuk menjadi Wirausaha Baru. 

Ketua Dekranasda NTT, Julie Sutrisno Laiskodat juga menambahkan, “1000 Peserta ini nantinya mendapatkan pelatihan menenun, pemasaran dan merintis usaha. Tiap peserta mendapatkan Rp. 6.000.000 yang terbagi dalam alat tenun, benang serta modal untuk merintis usaha dan modal yang diberikan tersebut dapat terus berputar sehingga mereka bisa terus berjalan sebagai wirausahawan.(Jef)