Arsip Tag: Koperasi makmur mandiri

Pandemi Covid-19 Menjadi Momentum Transformasi Koperasi ke Ekonomi Digital

Jakarta:(Globalnews.id)- Rapat Anggota Tahunan (RAT) merupakan forum tertinggi sebuah koperasi serta sebagai wujud komitmen tanggung jawab pengurus dan pengawas kepada anggota. Pelaksanaan RAT juga sebagai bukti kepada anggota bahwa Koperasi tetap eksis dan mampu beradaptasi di tengah pandemi Covid-19.

Hal itu diungkapkan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, pada acara Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi Simpan Pinjam Makmur Mandiri Tahun Buku 2020, secara daring, Kamis (28/1).

Meskipun demikian, Teten memahami bahwa kondisi ekonomi global termasuk perekonomian Indonesia, terkontraksi akibat pandemi Covid-19. Berdasarkan hasil survei KemenKopUKM pada Juli 2020, turbulensi ekonomi tersebut juga memberikan dampak bagi koperasi.

Tiga kelompok usaha koperasi paling terdampak pandemi masing-masing Koperasi Simpan Pinjam (41%), Koperasi Konsumen (40%), dan Koperasi Produsen (10%).

Permasalahan utama yang dihadapi koperasi di masa pandemi Covid-19 adalah permodalan (47%), penjualan menurun (35%), dan produksi terhambat (8%).

“Namun, pandemi Covid-19 menjadi momentum dan menghadirkan keniscayaan terhadap transformasi Koperasi dan UMKM ke arah ekonomi digital. Hal ini didukung fakta bahwa mereka yang terhubung ke dalam ekosistem digital lebih memiliki daya tahan di tengah pandemi,” jelas MenKopUKM.

Teten menambahkan, dalam mengembangkan koperasi di Indonesia, digitalisasi koperasi menjadi salah satu fokus pemerintah, untuk mencapai efisiensi dan efektivitas layanan koperasi tanpa harus mengubah nilai-nilai dasar dan prinsip koperasi.

Salah satu prinsip koperasi adalah pendidikan anggota. Dalam perspektif ini, koperasi harus berperan mencerdaskan anggota, sehingga dapat meningkatkan kapasitas orang-orang di dalamnya, sekaligus menumbuhkembangkan koperasi.

“Karakteristik itulah yang memposisikan koperasi menjadi wadah tumbuhnya jiwa kewirausahaan karena koperasi memberikan ruang bagi anggota untuk berkreasi dan menemukan cara-cara terbaik dalam menyejahterakan secara bersama-sama,” ujar MenKopUKM.

Oleh karena itu, Teten menggarisbawahi bahwa ujung tombak pengawasan koperasi ada pada anggota sebagai pemilik sekaligus pengguna koperasi, yang mendelegasikan tugas pengawasan koperasi kepada jajaran Pengawas Koperasi.

Karena itu, lanjut Teten, pengawas internal koperasi hendaknya menjalankan amanat anggota dengan sungguh-sungguh, melaksanakan dengan efektif untuk mengawal usaha koperasi agar berjalan sesuai rencana kerja dan tetap berada dalam koridor yang tepat.

“Selanjutnya melaporkan hasil pengawasan di dalam RAT, sehingga anggota dapat mengetahui apabila ada penyimpangan atau kesalahan yang terjadi di dalam tubuh koperasi,” tukas MenKopUKM.

Bonus Demografi

Teten juga menekankan bahwa pada 2030 mendatang, Indonesia negara akan memperoleh Bonus Demografi. Jumlah usia produktif yakni penduduk berusia 15 hingga 64 tahun adalah yang dominan.

Teten mengingatkan, peluang tersebut tidak akan memberikan dampak yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi jika potensi generasi muda saat ini tidak menempa diri untuk terus belajar, berkreasi, berinovasi, dan berkolaborasi.

“Untuk itu, koperasi juga dapat berperan sebagai inkubator wirausaha muda,” pungkas MenkopUKM.(Jef)

Tingkatkan Layanan dan Jaga Kepercayaan Anggota, Koperasi Makmur Mandiri Mampu Berkembang di Masa Pandemi

Medan:(Globalnews.id)- Meningkatkan kualitas layanan dan menjaga kepercayaan anggota, membuat Koperasi Simpan Pinjam Makmur Mandiri (KMM), sebagai salah satu koperasi tingkat nasional, mampu bertahan di masa Pandemi, bahkan kini kinerjanya sudah mendekati seperti masa sebelum pandemi Covid-19.

“Pandemi ini memang berdampak pada ekonomi kerakyatan tak terkecuali Koperasi, Makmur Mandiri, namun berkat peningkatan layanan dan menjaga kepercayaan anggota, KMM mampu bertahan dan kini kinerjanya mulai mendekati masa normal dulu,” ujar Tumbur Naibaho, Ketua KMM saat kunjungannya ke beberapa Cabang KMM di Medan, Jum’at (6/11/2020).

Menurut ia kepercayaan dan dukungan anggota sangat penting untuk memastikan kelangsungan usaha koperasi. Terlebih jika jumlah anggota cukup besar seperti KMM yang memiliki 63 ribu anggota dan 145 cabang di 21 provinsi.

Oleh karenanya KMM terus berupaya memberikan layanan terbaik agar anggota koperasi merasa nyaman dan aman dan meningkat kesejahteraannya. ” Kami berkomitmen memberikan layanan terbaik bagi anggota terlebih di masa Pandemi ini dimana banyak Anggota mengalami kesulitan. Dalam hal ini KMM memberikan keringanan cukup membayar uang jasa saja sementara pembayaran cicilan ditunda sampai setahun ke depan,” kata Tumbur.

Selaras dengan itu, KMM juga melakukan transformasi digital dengan meluncurkan Makmur Mandiri Mobile yang memiliki beragam fitur antara lain penyetoran simpanan maupun pinjaman, permohonan pinjaman,pengajuan menjadi anggota, pembelian pulsa, pembayaran listrik, pembelian token dll.

” Dengan aplikasi ini layanan kepada Anggota menjadi lebih mudah. Saat ini aplikasi mobil makmur mandiri masih dalam uji coba di lima cabang di Bogor dan Bekasi. Rencananya awal 2021 sudah bisa diterapkan bagi seluruh anggota,” tambah Tumbur. Kebijakan digitalisasi layanan ini sangat tepat dan sejalan dengan tren perubahan perilaku masyarakat dalam bertransaksi yang mengarah pada fleksibilitas.

Beli Dua SPBU

Tumbur memaparkan KMM tidak hanya mengandalkan usaha simpan pinjam saja, namun juga sudah mulai merambah bisnis diantaranya dengan membeli dua SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) yaitu di Kabupaten Samosir Sumut dan di Klaten Jawa Tengah. ” kenapa kami membeli dua SPBU itu? Selain diversifikasi usaha, kami juga ingin menunjukkan pada anggota bahwa KMM itu memiliki likuiditas yang cukup dan bisa merambah pada usaha usaha yang memberikan ketuntungan pada koperasi,” ujar Tumbur.

Dalam hal perluasan jaringan cabang, KMM juga menargetkan pada 2023 akan ada 200 cabang di 34 provinsi, dan seiring dengan itu jumlah anggota juga ditargetkan menjadi 100 ribu anggota dibanding saat ini yang 63 ribu orang anggota.

” Bulan depan kami tambah cabang di Malang dan Brebes, Kuningan, Garut dan Tanjung Pinang sehingga tahun ini cabang kami ada 150 kantor cabang. Kami yakin semakin banyak cabang akan membuat masyarakat percaya pada koperasi asalkan tetap menjaga komitmen pada anggota,” tegasnya.

Sejalan dengan target penambahan anggota dan cabang, volume usaha pun digenjot menjadi Rp750 miliar dan modal sebesar Rp185 miliar dengan rasio kecukupan modal sebesar 20 persen hingga akhir tahun ini.

” Kami cukup optimis, apalagi kami sudah mendapatkan pinjaman LPDB KUMKM sebesar Rp50 miliar yang dibagi dalam dua tahap yaitu Rp40 miliar yang sudah tersalurkan semua pada 9050 anggota di 21 provinsi. Dan rencananya Rp10 miliar tahap kedua akan cair pada November dan akan disalurkan semua pada anggota,’ ” jelas Tumbur.

Tumbur menambahkan, jika sebelum Pandemi pihaknya mampu menyalurkan pinjaman sampai Rp70 miliar perbulan. ” Disaat Pandemi pinjaman yang tersalur menurun hingga kami hanya mampu menyalurkan Rp40 miliar perbulan. namun Oktober kemarin sudah naik lagi menjadi Rp70 miliar perbulan.” Dengan tren yang mulai membaik ini, kami menargetkan pada 2022 pembiayaan akan mencapai Rp1 triliun,” tambah Tumbur. (Jef)