Arsip Tag: Koperasi nelayan

KemenKopUKM Dorong Koperasi Nelayan di Malra Merger Agar Lahirkan Koperasi Modern

Malra ;(Globalnews.id)- Kabupaten Maluku Tenggara memiliki potensi sektor kelautan yang dapat dikelola koperasi nelayan. Oleh karena itu, Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) mendorong koperasi-koperasi nelayan tersebut melakukan merger sehingga dapat melahirkan koperasi modern.

“Koperasi nelayan yang jumlahnya banyak sebaiknya dimerger. Sehingga, lahir koperasi besar modern yang dapat menggerakkan ekonomi lokal,” kata Asisten Deputi Pengembangan SDM Perkoperasian KemenKopUKM Nasrun Siagian, di sela-kegiatan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Tata Kelola Koperasi Modern di Langgur, Malra, beberapa hari yang lalu.

Nasrun berharap koperasi nelayan di Malra mengkonsolidasikan para nelayan-nelayan tradisional bersama nelayan rumput laut dalam wadah koperasi. Tak hanya itu, harus ada juga koperasi pengelola toko yang menyiapkan sarana usaha dan produksi nelayan seperti alat-alat tangkap, dan sparepart kapal.

“Dan berharap juga sinergi dengan LPDB-KUMKM, untuk pengembangan alat tangkap nelayan berupa pengadaan kapal modern. Dengan seperti ini nelayan di Maluku Tenggara akan lebih sejahtera,” ujar Nasrun.

Menurut Nasrun, koperasi tidak sebatas pengepul (agregator), namun juga dapat memberikan value added (nilai tambah), dengan pengolahan, menghasilkan produk turunan.

Nasrun berharap peserta dapat mengimplementasikan materi yang diberikan sehingga semangat mewujudkan koperasi modern bisa terwujud. “Bukan hanya itu, tetapi yang utama adalah untuk kesejahteraan koperasi dan anggotanya,” ucapnya.

Bupati Malra yang diwakili Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia (SDM) Afan B Ifat mengakui bahwa berbagai program dan kegiatan yang dilakukan pemerintah daerah untuk kemajuan koperasi di Malra belum terlaksana dengan baik.

Hal tersebut tidak hanya disebabkan karena keterbatasan anggaran, melainkan juga keterbatasan SDM dan penguasaan teknologi yang relatif rendah. Untuk itu, menurut Bupati, diperlukan upaya yang terus-menerus dan berkelanjutan, termasuk penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bagi pengurus dan pengelola koperasi.

Pemkab Malra sendiri, lanjut Bupati, lewat Dinas Koperasi dan UKM telah dan akan terus melaksanakan berbagai kegiatan dalam rangka meningkatkan SDM pelaku usaha, terutama koperasi yang bergerak di sektor riil.

“Dengan Diklat yang dilaksanakan hari ini dapat mencetak pengurus dan pengelola koperasi yang berkualitas dan memiliki kemampuan manajerial dan teknikal yang membawa koperasi ke arah lebih baik,” ucap Bupati melalui Ifat.

Sementara Ketua Panitia penyelenggara Agus Santoso mengatakan, Diklat ini bertujuan untuk meningkatkan SDM koperasi di Malra, khususnya untuk dapat berdaya saing dan bertahan dalam menjalankan bisnis koperasinya.

“Melalui kegiatan ini dapat melahirkan SDM koperasi yang berkualitas sehingga mendorong terwujudnya pemulihan ekonomi masyarakat,” kata Agus.

Para peserta mengikuti Diklat selama tiga hari hingga 28 November 2022.
Mereka diberi materi pelatihan tentang kebijakan pengembangan kelembagaan koperasi menuju koperasi modern, kelembagaan jejaring bisnis koperasi, dan menyusun model bisnis koperasi.

Kemudian, perencanaan bisnis (pengembangan usaha), tata kelola koperasi yang baik, penyusunan rencana kerja pendapatan dan anggaran koperasi, akuntansi dan manajemen keuangan, dan digitalisasi koperasi. (Jef)

Perkuat SDM dan Tata Kelola, KemenKopUKM Magangkan Pengurus Koperasi Nelayan di KUD Mino Saroyo

Cilacap:(Globalnews.id) – Untuk memperkuat sumber daya manusia (SDM) dan usaha koperasi nelayan, Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) membuka program magang bagi para pengurus koperasi nelayan dari beberapa daerah untuk magang di Koperasi Mino Saroyo di Cilacap, Jawa Tengah (Jateng).

Asisten Deputi Bidang Pengembangan SDM Perkoperasian dan Jabatan Fungsional Deputi Bidang Perkoperasian Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) Nasrun Siagian pada acara penyerahan peserta magang dan studi banding pengurus dari 9 koperasi nelayan di Cilacap, Jawa Tengah, Jumat (21/10), menyebutkan pengurus koperasi yang ikut magang di antaranya datang dari Aceh, Sumut, NTB, Jatim, dan Jateng.

“Pengurus koperasi nelayan yang ikut magang, selepas pemagangan diharapkan bisa membawa perubahan untuk tata kelola dan bisnis koperasinya menjadi lebih baik,” ujar Nasrun.

Alasan memilih Mino Saroyo sebagai tempat magang kata Nasrun, salah satunya karena sejarah dan pengalaman KUD Mino Saroyo yang panjang sehingga banyak hal bisa dipelajari. Koperasi ini berdiri sejak 1942 dengan nama Gyo-Gyo Kumiai (Bahasa Jepang) yang kemudian berganti nama menjadi KUD Mino Saroyo.

Selain itu, Koperasi Unit Desa Mino Saroyo juga telah menerapkan tata kelola koperasi yang baik (Good Cooperative Governance/GCG) dengan omzet dan aset yang besar.

KUD ini juga sudah memiliki kapal sendiri untuk mencari ikan, memiliki 6 unit SPBU Nelayan, 1 unit FBA, serta 8 unit Tempat Pelelangan Ikan.

Bagi Nasrun, keberhasilan Koperasi Mino Saroyo perlu disosialisasikan. Tujuannya, agar masyarakat dan kaum milenial tertarik masuk untuk mengurusi koperasi.

Saat ini, kata Nasrun, masih sedikit kaum milenial menjadi pengurus koperasi. Sebagian besar masih belum tertarik dan menganggap koperasi tidak menjanjikan.

“Memang, pengurus koperasi harus orang-orang yang benar-benar punya jiwa pejuang dan petarung dalam pengembangan lembaga bisnis yang berwatak sosial,” kata Nasrun.

“KemenKopUKM sedang terus memodernisasi koperasi, terutama koperasi sektor rill dan difokuskan lagi di sektor pangan,” kata Nasrun.

Nasrun menambahkan, tata kelola koperasi harus terus ditingkatkan sebagaimana tata kelola perusahaan modern (korporatisasi koperasi).

Sementara itu, Ketua KUD Mino Saroyo, Untung Jayanto mengatakan kunci kesuksesan koperasi yaitu pengurus harus fokus, amanah, dan istiqomah. “Karena, tidak mudah untuk mengembangkan koperasi,” katanya.

Untung menjelaskan, KUD Mino Saroyo juga sudah lama menjadi koperasi percontohan. “Kami berusaha sebaik mungkin untuk mengembangkan koperasi dan setiap ada masalah yang muncul segera diselesaikan dan dikomunikasikan agar penyelesaiannya cepat,” kata Untung.

Pada kesempatan yang sama Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Cilacap Umar Said, menyambut baik KemenKopUKM yang mengadakan acara di Cilacap. Karena, hal itu akan memberikan dampak yang baik untuk koperasi di wilayah tersebut.

Menurut Umar, rata-rata kelemahan koperasi di wilayahnya adalah dalam hal pengelolaan dan managemen keuangannya yang masih tradisional.

“Mino Saroyo menjadi koperasi percontohan, karena kinerjanya memang sangat baik dan menjadi koperasi terbaik di Cilacap. Keberhasilan Mino Saroyo perlu dicontoh dan ditularkan ke koperasi yang lain,” kata Umar.(Jef)