Arsip Tag: KUD Mina Saroyo

Akses Dana Begulir Sejak 2013, KUD Mino Saroyo Rasakan Manfaat Bermitra dengan LPDB-KUMKM

Cilacap:(Globalnews.id)-Sebagai salah satu negara dengan garis pantai terpanjang di dunia, potensi sektor kelautan dan perikanan di Indonesia tak bisa dianggap sebelah mata, selain menjadi sektor riil yang dapat memberikan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Sektor kelautan dan perikanan juga menjadi salah satu penopang laju perekonomian nasional dengan perkiraan potensi ikan tertangkap pada 2022 mencapai 1,5 juta ton dengan nilai Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp3,875 triliun, sedangkan pada 2024 potensi ikan tertangkap mencapai 5 juta ton, dengan nilai PNBP sebesar Rp14,554 triliun berdasarkan data Komisi Nasional Penngkajian Sumber Daya Ikan Tahun 2022.

Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) sebagai lembaga yang fokus pada perkuatan permodalan koperasi, juga terus memberikan perhatiannya kepada pengembangan koperasi di Indonesia, termasuk koperasi-koperasi yang mendukung tumbuh kembangnya ekonomi masyarakat dari sektor perikanan, pertanian, perkebunan, hingga simpan pinjam.

Salah satu mitra LPDB-KUMKM dari wilayah Cilacap, Jawa Tengah, yakni Koperasi Unit Desa (KUD) Mino Saroyo tengah merasakan berbagai manfaat setelah bermitra dengan LPDB-KUMKM sejak tahun 2013 hingga saat ini. Mulai dari pertumbuhan anggota yang telah mencapai 8.441 anggota, kemudian pertumbuhan aset, dan juga bisnis atau usaha koperasi.

Ketua Koperasi KUD Mino Saroyo, Untung Jayanto, mengungkapkan pihaknya telah mengakses dana bergulir dari LPDB-KUMKM sejak tahun 2013 untuk kebutuhan modal kerja koperasi dan investasi.

“Untuk pengajuan pinjaman ke LPDB-KUMKM memang cukup mudah, kembali semua dengan persyaratan secara administrasi dan sistem manajemen, yang ada di koperasi sama ini sangat membantu sekali didalam proses pengajuan ke LPDB-KUMKM,” ujar Untung, Jumat (18/11/2022).

Menurut Untung, berbagai manfaat telah banyak diberikan oleh LPDB-KUMKM, mulai dari kemudahan untuk mengakses dan bergulir, pemenuhan persyaratan pinjaman, hingga pendampingan LPDB-KUMKM kepada KUD Mino Saroyo.

“Apabila ada kesulitan dari koperasi, kami selalu minta bantuan dari LPDB-KUMKM, seperti pada saat merubah AD/ART koperasi. Kami menggunakan dana bergulir LPDB-KUMKM sudah tiga kali, pertama tahun 2013 mengakses Rp1 miliar untuk modal kerja simpan pinjam, dan tahun 2015 Rp2 miliar untuk modal kerja usaha solar BBM Nelayan, dan ditahun 2022 Rp7,5 miliar untuk modal kerja pembangunan investasi sarana prasaranan dan modal kerja penebusan BBM, karena kami punya 7 titik stasiun pengisian bahan bakar khusus nelayan,” ungkap Untung.

Untung menjelaskan, dalam menjalankan bisnis koperasi yang berdaya saing dan bermanfaat bagi anggota, diperlukan strategi yang matang dan penuh perhitungan.

“Pertama kita harus berani untuk melakukan diversifikasi usaha yang baru, namun dengan perhitungan yang matang, yang namanya mengembangkan unit usaha harus dihitung dari segi Break Even Point (BEP) kapan, karena masa bakti kami pengurus satu periode lima tahun, jangan sampai BEP-nya lebih dari lima tahun. Paling tidak setiap masa terbaik itu harus selesai,” kata Untung.

Selanjutnya, diperlukan juga melakukan kerja sama dengan pihak ketiga, seperti KUD Mino Saroyo yang bermitra dengan LPDB-KUMKM guna perkuatan modal koperasi.

“Alhamdulilah selama ini telah diberikan kepercayaan oleh LPDB-KUMKM untuk bisa mengakses dana bergulir, dan kami sudah mengakses sebanyak tiga kali, dan Alhamdulillah kami mendapat kepercayaan dan belum pernah keterlambatan mengangsur,” pungkasnya.

Dukung Ekosistem Koperasi

Sementara itu, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo menegaskan, pihaknya sebagai lembaga yang fokus pada akses permodalan koperasi, akan terus hadir memberikan perkuatan promodalan koperasi melalui dana bergulir yang mudah, murah, dan ramah.

“Kami akan terus memberikan dukungan penuh kepada ekosistem koperasi, sebab dalam satu ekosistem banyak pihak yang dilibatkan, mulai dari anggota koperasi sebagai UMKM, koperasi sebagai offtaker, kemudian pihak ketiga sebagai buyer yang menberli produk dari koperasi, dengan begitu dana bergulir yang diberikan memberikan manfaat nyata dalam menggerakan roda perekonomian masyarakat,” kata Supomo.

Selain menyalurkan dana bergulir, Supomo melanjutkan, pihaknya akan terua memberikan pendampingan kepada mitra maupun calon mitra, pelaksanaan bimbingan teknis pengajuan pinjaman dana bergulir, dan juga pendampingan kepada bisnis koperasi.

“Pendampingan juga kamu jalankan dengan program Inkubator Wirausaha LPDB-KUMKM yang bekerja sama dengan berbagai lembaga inkubator universitas dan swasta dalam mendukung para UMKM atau startup meraih pendanaan dari investor atau koperasi mitra LPDB-KUMKM,” pungkas Supomo.(Jef)