Arsip Tag: LPDB KUMKM gelar Vaksinasi masal

Bantu Kebangkitan Wisata Labuan Bajo, LPDB-KUMKM Gelar Vaksinasi


Manggarai Barat:(Global ews.id)- Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) kembali menggelar vaksinasi di Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Vaksinasi ini dilaksanakan berkat kerja sama dengan Koperasi Kredit (Kopdit) Obor Mas, Bank NTT, dan Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai Barat.

Kegiatan vaksinasi ini bertujuan agar terciptanya kekebalan komunal (herd immunity) di kawasan Labuan Bajo sebagai salah satu tempat tujuan wisata prioritas.

Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo, menjelaskan bahwa pihaknya selama ini tidak hanya melaksanakan penyaluran pinjaman/pembiayaan kepada koperasi-koperasi yang membawahi banyak pelaku UMKM. Namun pihaknya juga fokus untuk menyukseskan program vaksinasi yang telah ditetapkan sebagai program nasional.

Supomo berharap agar sektor pariwisata di Labuan Bajo kembali bangkit setelah terpuruk akibat pandemi dengan dimulai dari menyehatkan masyarakatnya melalui vaksinasi terlebih dahulu. Terlebih, Labuan Bajo akan dijadikan tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 dan ASEAN Summit Tahun 2023 mendatang.

Oleh sebab itu, UMKM dan seluruh stakeholder lainnya harus dipastikan dalam kondisi siap dan prima sebelum pertemuan internasional tersebut.

“Vaksinasi ini ada kaitannya dengan upaya kita mendorong wisata di Labuan Bajo, karena Labuan Bajo adalah destinasi prioritas apalagi nanti untuk G20 di Indonesia Timur, di Bali atau Hub Timur, maka kita perlu siapkan masyarakatnya supaya sehat semuanya dalam menyongsong itu,” kata Supomo dalam kunjungan kerjanya meninjau vaksinasi di Labuan Bajo, Jumat (22/10).

Pelaksanaan vaksinasi ditargetkan sebanyak 2.000 orang terdiri dari kalangan anggota koperasi, pelaku UMKM, siswa dan masyarakat umum.

Adapun kegiatan vaksinasi ini diselenggarakan di Aula Youth Center yang menjadi bagian dari Gereja Paroki Roh Kudus, Labuan Bajo dengan melibatkan tim medis dari LPDB-KUMKM dan Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat, dengan jenis vaksin yang digunakan adalah Sinovac.

Supomo menegaskan pihaknya masih akan terus menyelenggarakan program serupa di berbagai wilayah di Indonesia agar target herd immunity secara nasional bisa segera terbentuk. Dengan cara ini diharapkan ekonomi bisa bergerak kembali seperti sebelum terjadinya pandemi Covid-19.

“Vaksinasi akan kita lakukan terus, kan vaksin itu ada gelombang pertama gelombang dua nah itu masih ada. Kita sebagai bagian dari kepanjangan tangan pemerintah harus hadir dengan program seperti vaksinasi ini,” lanjut Supomo.

Supomo mengapresiasi semangat dari pelaku koperasi dan UMKM di wilayah Labuan Bajo yang tetap gigih menjalankan usahanya meski terdampak pandemi. Pihaknya siap mengawal dan membantu koperasi di wilayah ini untuk tetap produktif dengan menyediakan pembiayaan yang murah. Dengan keunggulan wisata alam, Supomo yakin program pemulihan ekonomi di Labuan Bajo akan terakselerasi setelah pelaku ekonominya dalam kondisi sehat.

“Kondisi UMKM di NTT bagus sekali. Di daerah NTT itu minat masyarakat untuk berkoperasi cukup tinggi,” pungkasnya.

Sementara itu Ketua Kopdit Obor Mas, Andreas M. Mbete, berterima kasih atas penyelenggaraan vaksinasi yang diinisiasi oleh LPDB-KUMKM. Menurutnya, program ini sangat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat di Labuan Bajo terutama anggotanya yang mencapai sekitar 2.536 orang di Cabang Labuan Bajo.

Vaksinasi ini diyakini akan memberikan rasa optimisme yang tinggi bagi kebangkitan usaha para anggotanya.

“Harapan kami dengan vaksinasi ini masyarakat bisa sehat, lalu upaya pengembangan usaha bisa dilakukan. Apalagi Labuan Bajo ini daerah wisata, sehingga kalau anggota kami sehat tentu bisa lebih produktif lagi. Ini sangat membantu bagi lembaga Obor Mas atau dari anggota itu sendiri,” ucap dia.

Dijelaskan Andreas bahwa selama masa pandemi ini, Kopdit Obor Mas telah menjalankan program relaksasi bagi anggota koperasi demi mengurangi beban usaha.

Program itu meliputi relaksasi dengan membebaskan anggota membayar cicilan pokok dan hanya diwajibkan membayar bunganya saja. Kemudian memberikan grace periode bagi anggota yang kesulitan mencicil angsuran selama periode tertentu. Pihaknya juga siap memberikan modal tambahan bagi anggota yang terkikis modal usahanya selama pandemi.

“Kami tidak mengenakan denda sama sekali bagi anggota kami kalau mereka tidak mengangsur pokok. Dan Alhamdulillah meski di tengah pandemi rata – rata mereka masih penuhi kewajibannya sehingga kinerja kami Kopdit Obor Mas tetap solid,” tukas Andreas.

Acara vaksinasi ini juga dihadiri oleh Direktur Umum dan Hukum LPDB-KUMKM Jaenal Aripin, Asisten Administrasi Umum dan Kesra Setda Manggarai Barat Ismail Surdi, Direktur Pemasaran Kredit Bank NTT P. Stefen Messakh, dan Dinas Perindagkop Kabupaten Manggarai Barat Fransiskus Xaverius Sukur.

Dalam kunjungan kerja tersebut Direksi LPDB-KUMKM bersama rombongan juga meninjau usaha tanaman hias dari anggota Kopdit Obor Mas. Kemudian Direksi juga melakukan dialog dengan para UMKM binaan Bank NTT dan dilanjutkan peninjauan produk unggulan dari UMKM tersebut.(Jef)

LPDB-KUMKM Kolaborasi Bersama Kopsyah BMI Lanjutkan Vaksinasi Tahap Dua di Tangerang

Tangerang:(Globalnews.id) Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) bersama dengan Koperasi Syariah (Kopsyah) Benteng Mikro Indonesia (BMI) kembali melanjutkan komitmen dengan melaksanakan kegiatan vaksinasi tahap kedua di Gerai Tangerang Gemilang, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (6/10).

Kegiatan vaksinasi ini terselenggara berkat kolaborasi antara LPDB-KUMKM dengan Pemkab Tangerang, Kopsyah BMI, Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, dan juga Puskesmas Cikupa.

Turut hadir dalam kegiatan vaksinasi tahap kedua ini Direktur SDM Kopsyah BMI Agus Suherman, Kepala Puskesmas Cikupa Lely Aryuni, dan Kepala Divisi Umum LPDB-KUMKM Saefudin.

Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengatakan, LPDB-KUMKM terus berkomitmen dalam percepatan program vaksinasi yang berkolaborasi dengan mitra-mitra koperasi di berbagai daerah.

Hal ini dilakukan LPDB-KUMKM sebagai upaya dalam mempercepat program vaksinasi pemerintah dan juga mendorong Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

“Kolaborasi vaksinasi ini terus kami lanjutkan, bukan hanya tahap satu, sampai tahap dua juga kami terus laksanakan bersama dengan mitra-mitra koperasi di berbagai daerah,” kata Supomo.

Tercatat LPDB-KUMKM telah rutin menggelar vaksinasi Covid-19, mulai dari vaksinasi massal di Pangalengan Kabupaten Bandung Selatan, di Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah, dan juga di Tangerang, Banten.

“Upaya kolaborasi vaksinasi ini juga menjadi kehadiran LPDB-KUMKM dalam memberikan perhatian kepada pelaku koperasi, dan juga para pelaku UMKM di Indonesia agar mudah memperoleh vaksin Covid-19,” tambah Supomo.

Kegiatan vaksinasi ini diikuti oleh 1032 orang peserta vaksinasi yang terdiri dari masyarakat umum, anggota koperasi, dan pelaku UMKM, dengan melibatkan tenaga kesehatan sebanyak 37 orang yang berasal dari LPDB-KUMKM sebanyak 27 orang, dan dari Puskesmas Cikupa sebanyak 10 orang.

Adapun jenis vaksin yang digunakan dalam kolaborasi LPDB-KUMKM dengan Kopsyah BMI ini adalah vaksin Pfizer.

“Banyak negara yang sedang gencar melaksanakan vaksinasi, sebab dengan cara ini akan memberikan dampak pemulihan dari sektor kesehatan, dan pemulihan ekonomi juga bisa beriringan, tentu harapannya pertumbuhan ekonomi nasional semakin tumbuh positif dipenghujung 2021 ini,” ujar Supomo.

Sementara itu, Supomo menegaskan, mendekati akhir tahun 2021 ini LPDB-KUMKM terus berkomitmen menyalurkan dana bergulir kepada koperasi di seluruh Indonesia.

“Kami terus komitmen untuk pemulihan ekonomi nasional melalui penyaluran dana bergulir yang mudah, cepat, dan murah kepada koperasi di seluruh Indonesia, baik koperasi sektor riil maupun koperasi simpan pinjam,” kata Supomo.

Seperti diketahui, dalam menyalurkan dana bergulir pada masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, LPDB-KUMKM tengah menjalankan 5 (lima) strategi percepatan penyaluran untuk pemulihan dan pertumbuhan ekonomi.

Adapun, lima strategi percepatan yang dilakukan LPDB-KUMKM diantaranya, perluasan penyaluran melalui komunitas, melakukan fleksibilitas layanan dengan memberikan tarif murah, pemberian grace period.

Kemudian, fokus kepada koperasi sektor riil dibidang pertanian, perikanan, dan peternakan, melakukan pengembangan skema venture approach untuk mendorong koperasi dibidang pangan atau berbasis ekspor, dan optimalisasi peran koperasi besar untuk memberikan multiplier effect.

Hal ini dilakukan LPDB-KUMKM karena untuk memberikan dukungan kepada koperasi maupun pelaku UMKM dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Tercatat, hingga 30 september 2021 LPDB-KUMKM telah menyalurkan dana bergulir sebesar Rp1.242 triliun kepada 150 mitra, yang terdiri dari mitra konvensional sebanyak 96, dan mitra syariah sebanyak 54. (Jef)

Dorong Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional, LPDB-KUMKM Lanjutkan Vaksinasi Tahap Dua di Kulon Progo

Kulon Progo:(Globalnews id)-Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) melanjutkan komitmen dengan melaksanakan kegiatan vaksinasi tahap kedua di Gedung Kesenian, Kulon Progo, D.I Yogyakarta, Selasa (28/9).

Kegiatan vaksinasi ini terselenggara berkat kolaborasi antara LPDB-KUMKM dengan Pemkab Kulon Progo, Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah Baitul Maal wat Tamwil (KSPPS BMT) Beringharjo Yogyakarta, Kodim 0731Kulon Progo, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi DIY dan Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Kulon Progo.

Turut hadir dalam rangkaian kegiatan vaksinasi tahap kedua ini Direktur Umum dan Hukum LPDB-KUMKM Jaenal Aripin, Wakil Bupati Kabupaten Kulon Progo Fajar Gegana, Dandim Kulon Progo Letkol Inf Yefta Sangkakala, dan Kepala Dinas Koperasi san UKM Kabupaten Kulon Progo Sri Harmintanti.

Direktur Umum dan Hukum LPDB-KUMKM Jaenal Aripin mengatakan, LPDB-KUMKM terus berkomitmen dalam percepatan program vaksinasi yang berkolaborasi dengan mitra di berbagai daerah.

“Kami akan terus melanjutkan komitmen dalam melaksanakan vaksinasi massal bersama mitra koperasi, selain untuk percepatan pemulihan ekonomi nasional, vaksinasi yang kami laksanakan bersama mitra juga untuk memberikan perhatian kepada gerakan koperasi dan UKM,” kata Jaenal.

Tercatat LPDB-KUMKM telah rutin menggelar vaksinasi Covid-19. Sebelum di Kulon Progo, LPDB-KUMKM telah melakukan vaksinasi massal di Pangalengan Kabupaten Bandung Selatan, di Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah, dan juga di Tangerang, Banten.

“Selain memberikan perhatian kepada koperasi dan UKM, vaksinasi yang kami laksanakan dengan mitra adalah bentuk kehadiran LPDB-KUMKM sebagai bagian dari pemerintah,” tambah Jaenal.

Kegiatan vaksinasi ini diikuti oleh 776 orang peserta vaksinasi yang terdiri dari masyarakat umum, anggota koperasi, dan pelaku UMKM, dengan melibatkan tenaga kesehatan sebanyak 29 orang.

Adapun tenaga kesehatan itu merupakan gabungan dari Dinas Kesehatan Kulon Progo, Kodim 0731Kulon Progo, RS Ciputra, RS Pusat Pertamina, RSIA Brawijaya, Klinik Fakhira Manggarai, Klinik Makmur Jaya Ciputat, dan
Puskesmas Jagakarsa.

“Diharapkan dengan kegiatan vaksinasi massal ini akan memberikan dampak pemulihan dari sektor kesehatan, sebab dengan gencarnya vaksinasi, maka pemulihan ekonomi nasional juga bisa beriringan, dan harapannya tentu pertumbuhan ekonomi nasional semakin baik,” jelas Jaenal.

Sementara itu, sebagai badan usaha, koperasi saat inj terus dilibatkan oleh LPDB-KUMKM dalam hal kegiatan kolaborasi vaksinasi di berbagai daerah, hal ini sejalan dengan arahan dari Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki yang mengharapkan fungsi sosial koperasi harus terus ditampilkan di tengah masyarakat.

“Dengan koperasi yang semakin baik, dan menjalankan fungsi sosialnya seperti kegiatan vaksin ini, maka minat untuk bergabung kepada koperasi dari masyarakat maupun pelaku UMKM juga akan meningkat, imbasnya kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan melalui kelembagaan koperasi yang baik, sehat, dan profesional,” pungkas Jaenal.

Seperti diketahui, dalam menyalurkan dana bergulir pada masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, LPDB-KUMKM tengah menjalankan 5 (lima) strategi percepatan penyaluran untuk pemulihan dan pertumbuhan ekonomi.

Adapun, lima strategi percepatan yang dilakukan LPDB-KUMKM diantaranya, perluasan penyaluran melalui komunitas, melakukan fleksibilitas layanan dengan memberikan tarif murah, pemberian grace period.

Kemudian, fokus kepada koperasi sektor riil dibidang pertanian, perikanan, dan peternakan, melakukan pengembangan skema venture approach untuk mendorong koperasi dibidang pangan atau berbasis ekspor, dan optimalisasi peran koperasi besar untuk memberikan multiplier effect.

Hal ini dilakukan LPDB-KUMKM karena untuk memberikan dukungan kepada koperasi maupun pelaku UMKM dalam menghadapi pandemi Covid-19.(Jef)

LPDB-KUMKM Salurkan Rp10 Miliar kepada KSPPS Abdi Kerta Raharja

Tangerang:(Globalnews.id)- Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) terus mendorong pemulihan ekonomi di daerah melalui penyaluran pembiayaan/pinjaman dana bergulir kepada koperasi. Kali ini giliran KSPPS Abdi Kerta Raharja asal Kabupaten Tangerang yang mendapat pembiayaan Rp10 miliar.

Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki kepada Ketua KSPPS Abdi Kerta Raharja E. Farida, dengan disaksikan Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, dan KadiskopUKM Kabupaten Tangerang Nurul Hayati.

“Koperasi ini sangat berguna bagi masyarakat kecil. LPDB-KUMKM wajib bantu, usaha kecil boleh akses ke koperasi ini. Mudah-mudah pandemi bisa berakhir walaupun belum bisa memastikan kapan berakhir. Oleh karena itu, kita siap-siap beralih dari pandemi ke endemi,” kata Teten saat acara penyerahan bantuan LPDB-KUMKM di kantor KSPPS Abdi Kerta Raharja, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (15/9/2021).

Teten mengatakan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) bisa menjadi solusi bagi penyaluran pinjaman untuk usaha mikro di tengah pandemi Covid-19. Sebab kata dia, tidak sedikit usaha mikro yang terdampak akibat mewabahnya virus Covid-19.

“Kita tahu pandemi banyak usaha mikro yang kesulitan membayar cicilannya, karena omzet mereka turun dan bahkan mereka juga banyak yang tidak bisa top up KUR misalnya karena sudah masuk dengan program restrukturisasi,” terang Teten.

“Oleh karena itu, saya sudah menyampaikan kepada Menteri Keuangan sebenarnya untuk memulai usaha baru butuh pembiayaan, tapi terkendala dengan aturan di perbankan bisa disalurkan lewat Koperasi Simpan Pinjam sehingga betul Koperasi Simpan Pinjam bisa menjadi solusi pembiayaan bagi usaha mikro di tengah-tengah pandemi,” tambahnya.

Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo menjelaskan bahwa perkuatan pembiayaan bagi KSPPS Abdi Kerta Raharja sudah yang kedua kalinya dengan total sebesar Rp20 miliar. Rinciannya, tahap pertama sebesar Rp10 miliar pada tahun 2020, dan tahap kedua dengan cara top up sebesar Rp10 miliar pada tahun 2021.

“AKR ini adalah yang kedua dari LPDB selama Covid-19, karena beberapa bulan sebelum kita melakukan monitoring dan evaluasi pertumbuhannya dengan adanya PPKM itu melonjak cepat, sehingga momen itulah yang dibutuhkan oleh AKR untuk membantu para UKM-UKM ini untuk cepat bangkit,” kata Supomo kepada wartawan.

Supomo mengungkapkan alasan mengapa pihaknya melakukan top up pembiayaan bagi KSPPS Abdi Kerta Raharja.

“Dulu Rp10 miliar habis tahun 2020 tapi kondisinya sehat, stabil, lancar jadi ini top up Rp10 miliar lagi. Koperasinya sehat dalam artian dari sisi kelembagaannya dari sisi keuangannya, maupun operasionalnya,” papar Supomo.

Ia menilai selama ini sumbangan koperasi terhadap perekonomian di daerah sangat berarti, bahkan memberikan multiplayer effect bagi masyarakat. Meski begitu Supomo menekankan bahwa pinjaman/pembiayaan dana bergulir dari LPDB-KUKM dikhususkan bagi anggota koperasi yang produktif.

“Yang terpenting monitor dari LPDB-KUMKM memang dipersyaratkan kita untuk hanya kepada anggota (koperasi) yang produktif bukan konsumtif sehingga untuk peningkatan multiplayer effect di masyarakat biar terasa,” tandasnya.

KSPPS Abdi Kerta Raharja sejak berdiri 12 tahun lalu mempunyai keinginan untuk melayani masyarakat berpenghasilan rendah di Kabupaten Tangerang. Hingga saat ini koperasi ini sudah menunjukkan kinerja yang positif hingga diganjar berbagai penghargaan pemerintah.

“Dengan hebatnya kita sudah peroleh penghargaan Koperasi Berprestasi tingkat masional 2014, Koperasi Award dengan pertumbuhan anggota paling cepat, koperasi pemupukan modal sendiri dan penganugerahan Bhakti Koperasi, serta penganugerahan Satyalencana Wira Karya dari presiden,” kata ketua KSPPS Abdi Kerta Raharja, E. Farida.

Penyaluran pinjaman/pembiayaan kepada usaha mikro yang menjadi anggota KSPPS Abdi Kerta Raharja selama 12 tahun sudah mencapai Rp791 miliar dengan rata-rata setiap tahun mencapai Rp172 miliar.

Tidak hanya itu, kinerja pengurus KSPPS Abdi Kerta Raharja juga berhasil mendongkrak peningkatan jumlah aset menjadi Rp117 miliar pada tahun 2021, dan simpanan anggota Rp45 miliar, dan mendirikan 17 kantor cabang.

“Memang dampak dari pandemi Covid-19 sangat luar biasa mengajarkan kita untuk mandiri, kuat dan banyak hikah yang bisa kita ambil,” kata Farida.

Usai menyerahkan pembiayaan bagi KSPPS Abdi Kerta Raharja, MenkopUKM Teten Masduki bersama rombongan langsung munuju Gerai Tangerang Gemilang guna meninjau acara vaksinasi Covid-19 yang diselenggarakan oleh LPDB-KUMKM berkerja sama dengan Kopsyah BMI. Vaksinasi ini menyasar anggota koperasi, pelaku UKM dan masyarakat sekitar dengan jumlah 1.032 peserta.(Jef)

Dukung Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional, LPDB-KUMKM dan BMT Itqan Targetkan 3.500 Peserta Vaksin Covid-19 di Kabupaten Garut


Garut:(Globalnews.id)-Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) terus bergerak menyasar insan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (KUMKM), dan juga masyarakat umum di Tanah Air.

Setelah dilaksanakan vaksinasi massal di Pangalengan, Kabupaten Bandung Selatan, Jawa Barat, lalu kegiatan dilanjutkan ke Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, dan di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Rangkaian kegiatan vaksinasi massal LPDB-KUMKM dilanjutkan di Kecamatan Kadungora dan Limbangan Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (11/9) dengan target penerima vaksin sebanyak 3.500 orang.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki, Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum, Bupati Garut Rudi Gunawan, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat Kusmana Hartadji, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Garut Suhartono, dan Ketua KSPPS BMT Itqan Adhy Suryadi.

Pelaksanaan vaksinasi massal ini diselenggarakan di dua tempat, yakni di Kantor Kecamatan Kadungora dengan melibatkan 1.000 peserta vaksinasi, dan di Alun-Alun Kecamatan Limbangan dengan melibatkan 2.500 peserta vaksinasi.

Menkop UKM Teten Masduki yang turut hadir dalam vaksinasi massal LPDB-KUMKM tersebut, mengatakan vaksinasi merupakan kunci pemulihan ekonomi nasional, dengan peserta vaksinasi diprioritaskan kepada pelaku UMKM.

“Vaksinasi merupakan kunci pemulihan ekonomi nasional, dengan peserta vaksinasi diprioritaskan kepada pelaku UMKM dan masyarakat sekitar,” kata Teten, saat meninjau pelaksanaan vaksinasi di Kecamatan Kadungora, Garut, Jawa Barat, Sabtu (11/9).

Teten mengatakan bahwa dengan makin banyaknya upaya percepatan vaksinasi tentunya makin mendorong pemulihan kondisi yang ada, akan segera ada peralihan dari pandemi ke endemi.

“Artinya, kita akan segera melonggarkan pembatasan yang selama ini dilakukan. Unit-unit usaha akan dibuka, namun Covid-19 harus terus dikendalikan,” ujarnya.

Teten menambahkan, pelaku UMKM sebagai penggerak ekonomi nasional sangat terdampak atas wabah Covid-19. Oleh karena itu, mereka menjadi prioritas dalam program percepatan vaksinasi. “Saya meyakini, vaksinasi akan memiliki efek positif bagi perekonomian,” imbuh Teten.

Menurut Teten, ini saatnya sosok koperasi menampilkan fungsi sosialnya dengan menunjukkan kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat sekitar. “Selain fungsi ekonomi, koperasi juga memiliki fungsi lain. Yakni, fungsi sosial dan pendidikan,” tandasnya.

Pada kesempatan itu Teten mengingatkan, meski sudah divaksin, masyarakat harus tetap disiplin menerapkan Protokol Kesehatan. “Tetap jaga kesehatan dan memakai masker,” tandas Teten.

Teten tampak puas dengan kegiatan vaksinasi massal LPDB-KUMKM di Garut ini, terutama saat melihat membludaknya peserta, termasuk kalangan pelajar yang ada di Kecamatan Limbangan. Bahkan Menkop sempat diminta berfoto bersama dengan para pelajar yang telah mengikuti pemberian vaksin tersebut.

Senada dengan Menteri Koperasi dan UKM, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengatakan, LPDB-KUMKM bertugas untuk menyukseskan program percepatan vaksinasi yang diusung pemerintah. “Selain menyasar masyarakat umum, vaksinasi yang kami lakukan juga menyasar para pelaku usaha (UMKM) yang merupakan anggota koperasi, di mana koperasi merupakan mitra LPDB-KUMKM. Inti program vaksinasi yang dilaksanakan LPDB-KUMKM adalah pemerintah hadir di tengah masyarakat,” kata Supomo.

Dalam vaksinasi massal, LPDB-KUMKM bersinergi dengan sejumlah pihak, terdiri dari Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Itqan (KSPPS BMT Itqan), KSPPS BMT Beringharjo, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Daerah Kabupaten Garut, dan juga Komando Daerah Militer (Kodam) Siliwangi.

Sementara itu, KSPPS BMT Itqan berdiri sejak tahun 2007, memiliki anggota sebanyak 15.509 orang, dengan 1 (satu) kantor pusat dan 9 (sembilan) kantor cabang yang tersebar di Provinsi Jawa Barat. Koperasi ini telah menjadi mitra LPDB-KUMKM sejak tahun 2020, dan tahun ini kembali mendapat pembiayaan LPDB-KUMKM sebesar Rp7 miliar, sehingga total pinjaman yang diperoleh berjumlah Rp12 miliar.

Sedangkan BMT Beringharjo berdiri sejak tahun 1997, memiliki jumlah anggota sebanyak 21.900 orang tersebar di 16 kantor cabang, dengan total karyawan sebanyak 188 orang. Koperasi ini telah menjadi mitra LPDB-KUMKM sejak tahun 2012 dan telah mendapatkan pinjaman dari LPDB-KUMKM sebesar Rp58 miliar.(Jef)

MenKopUKM Gencarkan Vaksinasi di Kabupaten Garut Melalui Kolaborasi LPDB-KUMKM dan Koperasi

Garut:(Globalnews.id)– Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) terus bergerak menyasar insan KUMKM dan juga masyarakat umum di tanah air, dalam mendukung program percepatan vaksinasi.

Kali ini, LPDB-KUMKM menggelar vaksinasi di Kecamatan Kadungora dan Alun-Alun Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, dengan target penerima vaksin sebanyak 3.500 orang. Masing-masing di Kadungora sebanyak 1.000 orang dan Limbangan 2.500 orang.

“Vaksinasi merupakan kunci pemulihan ekonomi nasional, dengan peserta vaksinasi diprioritaskan kepada pelaku UMKM dan masyarakat sekitar,” kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, saat meninjau pelaksanaan vaksinasi di Kecamatan Kadungora, Garut, Jabar, Sabtu (11/9).

Di acara yang juga dihadiri Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum, Bupati Garut Rudi Gunawan, dan Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo, serta Ketua KSPPS BMT Itqan Adhy Suryadi, Teten mengatakan bahwa akan segera terjadi peralihan dari pandemi ke endemi.

“Artinya, kita akan segera melonggarkan pembatasan yang selama ini dilakukan. Unit-unit usaha akan dibuka, namun Covid-19 harus terus dikendalikan,” ujar MenKopUKM.

Teten menambahkan, pelaku UMKM sebagai penggerak ekonomi nasional sangat terdampak atas wabah Covid-19. Oleh karena itu, mereka menjadi prioritas dalam program percepatan vaksinasi.

“Saya meyakini, vaksinasi akan memiliki efek positif bagi perekonomian,” ulas Teten.

Selain itu, lanjut Teten, ini saatnya sosok koperasi menampilkan fungsi sosialnya dengan menunjukkan kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat sekitar.

“Selain fungsi ekonomi, koperasi juga memiliki fungsi lain yakni fungsi sosial dan pendidikan,” tandas MenKopUKM.

Meski begitu, Teten mengingatkan, meskipun sudah divaksin, masyarakat harus tetap disiplin menerapkan Protokol Kesehatan.

“Tetap jaga kesehatan dan memakai masker,” tandas Teten.

Sementara Wagub Jabar mengungkapkan bahwa sebanyak 80% masyarakat Jabar menjadi target vaksinasi hingga akhir Desember 2021.

“Kami optimis karena saat ini antusiasme masyarakat begitu tinggi,” kata Wagub.

Dalam kesempatan itu, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengatakan, pihaknya bertugas untuk menyukseskan program percepatan vaksinasi yang diusung pemerintah.

“Selain menyasar masyarakat umum, vaksinasi yang kami lakukan juga menyasar para pelaku UMKM yang merupakan anggota koperasi. Di mana koperasi tersebut merupakan mitra LPDB-KUMKM. Inti program vaksinasi yang dilaksanakan LPDB-KUMKM adalah pemerintah hadir di tengah masyarakat,” kata Supomo.

Supomo menjelaskan, dalam vaksinasi massal, LPDB-KUMKM bersinergi dengan sejumlah pihak. Di antaranya, Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Itqan (KSPPS BMT Itqan), KSPPS BMT Beringharjo, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Kabupaten Garut, dan Komando Daerah Militer (Kodam) Siliwangi.

“Sebelum di Garut, LPDB-KUMKM sudah melaksanakan vaksinasi massal di Kabupaten Bandung, Pangalengan (Jabar), Kabupaten Purbalingga (Jateng), dan Kabupaten Kulon Progo (DI Yogyakarta),” pungkas Supomo.(Jef)

Percepat Pemulihan Negeri, LPDB-KUMKM Kembali Gelar Vaksinasi Massal di Jakarta


Jakarta;(Globalnews.id)-Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) kembali melaksanakan kegiatan vaksinasi massal di Kantor LPDB-KUMKM, Jakarta. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka membantu percepatan pemulihan negeri baik dari sektor kesehatan maupun sektor ekonomi.

Sebab, saat ini kunci keberhasilan penanganan pandemi Covid-19 adalah dengan percepatan program vaksinasi kepada masyarakat guna menciptakan imunitas kekebalan kelompok atau herd immunity, dan juga protokol kesehatan yang dilaksanakan dengan ketat dan berkesinambungan.

Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengatakan, selaku Satuan Kerja (satker) Kementerian Koperasi dan UKM, kehadiran LPDB-KUMKM sangat dibutuhkan bagi insan koperasi dan pelaku UMKM di seluruh Indonesia.

Akses permodalan atau pembiayaan menjadi hal yang sangat krusial bagi koperasi maupun UMKM dalam menghadapi pandemi Covid-19.

“Pandemi Covid-19 belum usai, tetapi kami harus terus hadir melayani koperasi di seluruh Indonesia, memberikan layanan akses permodalan atau pembiayaan, dan juga tentunya pendampingan. Dengan itulah kami berkolaborasi dengan para mitra untuk melakukan vaksinasi massal di berbagai daerah,” ujar Supomo di Jakarta, Rabu (1/10/2021).

Adapun, kolaborasi yang telah dilakukan oleh LPDB-KUMKM bersama dengan mitra koperasi, pemerintah daerah, TNI, dan Polri sudah terlaksana di beberapa daerah, dan mendapat antusias yang tinggi dari masyarakat.

“Kami sudah lakukan vaksinasi massal bersama KPBS Pangalengan Kabupaten Bandung, Jawa Barat, dengan Koperasi Makmur Mandiri di Purbalingga, Jawa Tengah, kemudian dengan BMT Beringharjo di Kulon Progo, D.I Yogyakarta,” tambahnya.

Selain itu, kolaborasi vaksinasi massal selanjutnya akan dilaksanakan bersama dengan BMT Itqan di wilayah Garut, Jawa Barat, pada 11 September 2021 mendatang.

Sedangkan untuk, vaksinasi 1 September 2021 hari ini merupakan vaksinasi tahap dua dengan jumlah peserta sebanyak 220 peserta dengan jenis vaksin Sinovac.

Jumlah peserta vaksinasi tersebut terdiri dari pegawai Kementerian Koperasi dan UKM, keluarga besar LPDB-KUMKM, serta Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN). Kegiatan vaksinasi ini bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta, dan Puskesmas Kecamatan Pancoran.

Adapun jumlah tenaga kesehatan yang terlibat berjumlah 15 orang dari klinik LPDB-KUMKM, Rumah Sakit (RS) Ciputra, RS Pusat Pertamina, Labkesda Kota Sungai Penuh, Klinik Fakhira, dan Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.

“Semakin banyak masyarakat yang divaksin, maka herd immunity cepat tercapai, dampaknya dunia usaha kembali bangkit, daya beli masyarakat meningkat, koperasi dan UMKM juga bertumbuh, dengan itu tentu ekonomi kita pulih kembali,” papar Supomo.

Sementara itu, Direktur Umum dan Hukum LPDB-KUMKM Jaenal Aripin mengatakan, sebagai bagian dari pemerintah, LPDB-KUMKM harus hadir melayani masyarakat, termasuk dalam kegiatan vaksinasi massal.

“Kami ini kepanjangan tangan dari pemerintah, tentunya harus hadir melayani masyarakat, disamping fokus utamanya pada pembiayaan koperasi, dengan itu kami juga gencar laksanakan kegiatan vaksinasi massal,” ungkap Jaenal.

Tak hanya vaksinasi massal, LPDB-KUMKM sebagai lembaga pelayanan publik yang melayani masyarakat secara intensif juga terus menerapkan protokol kesehatan (prokes) dengan ketat, pembatasan jumlah karyawan masuk kantor atau WFO.

Kemudian, swab test antigen secara rutin, dan pembagian perlengkapan prokes seperti masker, vitamin, madu, dan hand sanitizer secara rutin kepada seluruh pegawai LPDB-KUMKM.

“Berbagai upaya kami tempuh, untuk pemulihan ekonomi nasional berjalan dengan cepat, tak hanya sektor kesehatan, sektor ekonomi juga sangat penting untuk segera pulih kembali normal,” tambah Jaenal.

*Percepat Penyaluran Dana Bergulir*

Kemudian, dari sisi kinerja penyaluran, LPDB-KUMKM juga melakukan adaptasi dan transformasi strategi dalam penyaluran dana bergulir.

Harapannya, dengan strategi yang dilakukan ini akan semakin banyak koperasi yang mudah mengakses pembiayaan atau permodalan dari LPDB-KUMKM, dan berdampak pada permodalan pelaku UMKM.

Adapun lima strategi yang dijalankan LPDB-KUMKM guna mendukung percepatan penyaluran untuk pemulihan dan pertumbuhan ekonomi mulai dari perluasan penyaluran melalui komunitas, melakukan fleksibilitas layanan dengan memberikan tarif murah, pemberian grace period.

Selain itu, fokus kepada koperasi sektor riil dibidang pertanian, perikanan, dan peternakan.

“Melakukan pengembangan skema venture approach untuk mendorong koperasi dibidang pangan atau berbasis ekspor. Optimalisasi peran koperasi besar untuk memberikan multiplayer effect,” pungkas Supomo.(Jef)

LPDB-KUMKM Bersama BMT Beringharjo Gelar Vaksinasi Massal bagi 1.000 Pelaku UMKM dan Masyarakat Kulon Progo

Kulon Progo:(Globalnews.id)-Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) menggelar vaksinasi massal bagi anggota BMT (Baitul Maal wat Tamwil Beringharjo, pelaku UMKM dan masyarakat Kabupaten Kulon Progo, di Taman Budaya Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (27/8/2021).

Kegiatan vaksinasi percepatan ini terwujud berkat kolaborasi antara LPDB-KUMKM dengan Pemkab Kulon Progo, Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah Baitul Maal wat Tamwil (KSPPS BMT) Beringharjo Yogyakarta, Dandim 0731/KLP, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi DIY dan Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Kulon Progo.

Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengatakan program vaksinasi percepatan ini merupakan wujud dari komitmen LPDB-KUMKM kepada masyarakat termasuk di dalamnya koperasi dan UMKM agar secepatnya target vaksinasi 80 persen dari seluruh penduduk Indonesia segera terwujud, dan menjadi landasan bagi terciptanya herd immunity atau kekebalan masyarakat.

“Sesuai pesan pak Presiden Jokowi, vaksinasi percepatan ini dilakukan secara gotong royong. Kami dari LPDB-KUMKM telah rutin menggelar vaksinasi Covid-19. Sebelum di Kulon Progo, kami telah melakukan vaksinasi massal di Pangalengan Kabupaten Bandung Selatan, di Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah, dan juga di Jakarta,” jelas Supomo.

“Kemudian ke depan kita juga akan melaksanakan bersama mitra yang rencananya dilaksanakan di beberapa daerah seperti di Garut, Serang, Bogor, Bekasi, sampai Nusa Tenggara Timur. Terkait hal tersebut, pengadaan vaksin tersebut akan didesentralisasi di daerah-daerah, jadi kita bersama-sama dan berkolaborasi dalam membantu program pemerintah,” lanjut Supomo.

*Dikunjungi MenkopUKM*

Vaksinasi percepatan yang digelar di Taman Budaya Kulon Progo dikunjungi langsung oleh Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki.

Pemberian vaksinasi massal ini hasil kerja sama LPDB-KUMKM dengan pihak terkait, mulai Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, dari Dinas Koperasi dan UKM Provinsi dan Kabupaten, Distrik Militer (Dandim) setempat maupun mitra LPDB-KUMKM yaitu KSPPS BMT Beringharjo.

“Ini merupakan kolaborasi yang baik dan saya juga melihat pelaksanaan vaksin berjalan lancar dengan prokes yang baik, sebagaimana arahan Presiden RI bahwa percepatan vaksinasi harus dikerjakan secara gotong royong. Dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan,” kata MenkopUKM.

Teten mengatakan, vaksinasi penting dilakukan sebagai game changer dalam rangka pemulihan ekonomi nasional, sehingga pemulihan ekonomi ini bisa seiring dengan keberhasilan vaksinasi.

“Makin banyak penduduk Indonesia yang divaksin, maka pertumbuhan ekonomi makin tumbuh. Kesadaran vaksinasi terus disosialisasikan sebagai jalan keluar dari pandemi dalam mewujudkan pemulihan ekonomi nasional,” tegas Teten.

Menurut MenkopUKM penurunan level PPKM menjadi Level 3 merupakan upaya dalam mempersiapkan penanganan wabah corona ini dari  pandemi ke endemi. Artinya para ahli dan WHO belum bisa memastikan kapan pandemi Covid-19 ini selesai, sehingga perubahan pandemi ke endemi harus dimaknai positif, dan masyarakat bisa berdampingan dengan Covid-19 layaknya virus yang sudah ada seperti TBC maupun Influenza.

“Dengan begitu, kegiatan masyarakat jadi bisa dilakukan dengan tetap menjaga prokes. Minimal memakai masker, ini diutamakan supaya kegiatan usaha bisa tetap dilakukan,” pungkasnya.

Bupati Kulon Progo, Sutedjo menyatakan terimakasih dan  menyambut gembira vaksinasi massal yang dilaksanakan di wilayahnya.

“Kami menyampaikan terima kasih sebesar- besarnya pada Bapak Menteri Koperasi dan UKM beserta jajarannya atas terselenggaranya vaksinasi massal di Kulon Progo. Masyarakat kami menyambut dengan antusias, bahkan pendaftarnya lebih dari 1.000 orang. Semoga ini bisa memberikan dorongan dan semangat bagi masyarakat dan UMKM di Kulon Progo,” kata Bupati Sutedjo.

*Peresmian Kantor KSPPS BMT Beringharjo Cabang Kulon Progo*

Masih dalam rangkaian kegiatan vaksinasi, dilaksanakan peresmian kantor cabang KSPPS BMT Beringharjo cabang Kulon Progo, yang merupakan cabang ke-19.

“Kehadiran KSPPS BMT Beringharjo di Kulon Progo merupakan wujud komitmen kami kepada masyarakat dan UMKM Kulon Progo untuk bersama-sama bangkit,” kata Ketua KSPPS BMT Beringharjo, Mursida Rambe.

Mursida menjelaskan, untuk tahap awal, BMT akan memberikan bantuan kepada 100 pedagang di Pasar Wates berupa pinjaman tanpa bunga masing-masing sebesar Rp2 juta.

“Harapannya, para pedagang tidak lagi meminjam dana ke rentenir sebagai modal usahanya,” jelasnya.

Mursida juga menyatakan terima kasih kepada LPDB-KUMKM karena koperasinya mendapat dana Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang sangat membantu dan menjaga likuiditas KSPPS BMT Beringharjo. Akibat terjangan Covid-19, banyak anggotanya yang menarik simpanan secara besar-besaran karena usahanya terdampak pandemi.

“Alhamdulillah kami mendapat dana PEN dan terserap habis. Tentu pandemi memberi dampak signifikan kepada anggota, sehingga ada pengambilan besar hampir Rp20 miliar. Namun, untung ada LPDB-KUMKM yang menyuntik kita dengan pinjaman sebesar Rp50 miliar, sehingga koperasi dapat memenuhi dan  membiayai sektor-sektor yang masih dapat tumbuh. Dengan kehadiran kami disini, mudah- mudahan kami dapat memberikan yang terbaik bagi UMKM dan masyarakat di Kabupaten Kulon Progo,” jelas Mursida.(Jef)