Arsip Tag: Rakernas REI

BTN Siap Mendukung REI Wujudkan Rumah Rakyat Yang Berkualitas

YOGYAKARTA-(GLOBALNEWS.ID)- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) siap bersinergi dan mendukung REI dalam penyediaan hunian rumah yang berkuailitas dalam perayaan HUT REI ke-50 Tahun. Kolobarasi antara Bank BTN dan REI telah mampu memberikan dampak positif bagi pembangunan perumahan dan permukiman di Indonesia.

“Harapannya di ulang tahun REI ke 50 Tahun, REI semakin solid dan mampu memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan perumahan dan permukiman di Indonesia. Bersama dengan REI, Bank BTN semakin optimistis dapat menyukseskan program sejuta rumah dengan menyediakan rumah yang berkualitas,” ujar Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo dalam konferensi pers HUT REI ke-50 di Yogyakarta, Kamis (19/05/2022).

Haru mengatakan, dalam ekosistem perumahan, REI adalah salah satu pemain penting, untuk itu Bank BTN mengharapkan dukungan dari REI untuk saling melengkapi dan bersinergi. Apalagi, usia 50 tahun adalah momen yang spesial bagi Real Estat Indonesia. “Sinergi antara REI dengan Bank BTN adalah sebuah perjalanan yang panjang. Perjalanan panjang yang sudah ditempuh dengan berbagai dinamika akan menjadi bekal untuk menempuh perjalanan berikutnya,” jelasnya.

Menurut Haru, Bank BTN dan REI memiliki tujuan yang sama sekaligus sama-sama mengemban tugas negara untuk bisa menyediakan rumah yang terjangkau, sehat, dan berkualitas. Karena itu Bank BTN berharap, para pengembang anggota REI bisa bersama-sama mencapai tujuan ini. “Bank BTN akan terus mendukung pembiayaan KPR untuk anggota REI di seluruh Indonesia baik subsidi ataupun non-subsidi. Kerjasama antara Bank BTN dan REI sangat diperlukan, dan keharmonisan antara kedua belah pihak harus terus ditingkatkan,” tegasnya.

Haru menilai hubungan kerjasama antara Bank BTN dengan REI telah berjalan sangat baik selama ini. Kerjasama yang telah terbangun tidak sekedar untuk kepentingan bisnis semata, namun juga bertujuan untuk sosial yang diwujudkan melalui penyediaan hunian rumah yang berkualitas.

“Bank itu dari pembiayaan baik konsumen maupun supplier, karena itu dalam pembangunan dan penyediaan rumah harapannya agar para anggota REI selalu memperhatikan betul mengenai layanan kepada konsumen misalnya sertifikat bisa selesai tepat waktu, kualitas bangunan dan juga mengenai prasarana jalan, listrik, air. Walaupun rumah sederhana bukan berarti rumahnya rumah murahan jadi harus yang layak (proper) dan mudah (portable),” tuturnya.

Haru mengatakan dari sisi pembiayaan saat ini porsi total kredit perseroan 90 persen di sektor perumahan dan pemegang saham mayoritas Bank BTN dalam hal ini pemerintah telah mengukuhkan dari 4 Bank Himbara, BTN adalah bank yang fokus ke perumahan. Perseroan berharap sinergi dengan REI saling bahu membahu untuk menyediakan perumahan bagi masyarakat Indonesia, khususnya rumah sederhana hingga saatnya nanti seluruh masyarakat memiliki rumah.

“Kami akan terus melanjutkan tugas ini serta bersinergi dengan REI dalam menyediakan rumah-rumah khusus yang menengah ke bawah, khususnya subsidi yang berkualitas untuk masyarakat Indonesia,” katanya.

Haru menambahkan sebagai bank yang diamanatkan pemerintah sebagai bank penyalur KPR Bersubsidi yang merupakan program dari dalam rangka mendukung Program Satu Juta Rumah, perseroan akan terus meningkatkan peranannya sehingga menjadi contoh bagi bank-bank lainnya dalam penyaluran KPR. “Ayo sama-sama membantu Indonesia menyediakan rumah masyarakat layak dan mudah,” urainya.

Sebagai perbankan, terang Haru, tentunya Bank BTN berperan bagaimana mempercepat proses pembiayaan, kemudian mempermudah permintaan (demand).

Perseroan melihat bahwa jumlah pasokan rumah banyak, namun permintaan masih terbatas. Dari kondisi tersebut bagaimana Bank BTN mempermudah konsumen untuk memiliki akses dengan kondisi keuangan terbatas dan menjadi sebuah solusi.

“Mudah-mudahan dari REI punya porsinya bagaimana rumah itu misalnya dibuat murah, layak, dengan teknologi yang baik dan bagus, green, multifungsi sehingga tidak standar-standar saja,” terangnya.

Sebagai bentuk apresiasi Bank BTN kepada mitra pengembang dengan performa baik, lanjut Haru, Bank BTN tengah menyusun kebijakan kemudahan proses kredit yang akan diberlakukan mulai tahun ini. Nantinya seluruh pengembang akan dikategorikan berdasarkan faktor penilaian yang meliputi kualitas kredit, keuangan, dan manajemen. Kategori pengembang akan terdiri dari Developer Nasional, Platinum, Gold, Silver, dan Bronze.

“Dengan semakin tinggi tingkat performa tentunya akan mendapatkan privilege yang lebih banyak seperti kemudahan akad dengan proses yang lebih cepat dan kemudahan-kemudahan lainnya yang dapat mendukung kecepatan bisnis serta cash flow pengembang,” katanya.

Sementara Ketua Umum DPP REI Paulus Totok Lusida mengungkapkan seiring waktu berjalan sudah 50 tahun REI berkiprah dalam pembangunan perumahan di Indonesia dan sebagai organisasi perusahaan properti tertua dan terbesar di Indonesia, anggota REI sudah ikut memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan perumahan dan permukiman di Tanah Air.

“REI akan akan terus bersinergi dengan seluruh pemangku kebijakan dan mitra kerja dalam pembangunan perumahan dan permukiman secara berkelanjutan, salah satunya bekerjasama dengan Bank BTN karena kami melihat hingga saat ini Bank BTN adalah porsi terbesar dari fasilitas untuk kredit di properti, jadi bukan hanya di KPR tapi juga di kredit konstruksi dan BTN merupakan bank terbesar untuk sektor properti,” paparnya.

Adapun saat ini anggota REI mencapai sekitar 6.300 perusahaan properti yang tersebar di 34 provinsi.

Dengan semua sumber daya yang dimiliki, REI juga akan terus mewarnai kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah di sektor properti terutama perumahan dan permukiman.

“Sektor properti memiliki multiplier effect bagi sekitar 174 industri terkait lainnya dan 350 UMKM sehingga jika sektor properti bangkit maka dampaknya akan terasa terhadap perekonomian negara secara keseluruhan,” tegasnya.(Jef)

Presiden Jokowi: Pembangunan Perumahan Berkontribusi 13,6% Terhadap PDB Naasional

JAKARTA (Globalnews.id)- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa properti merupakan sektor yang strategis, karena aktivitas pembangunan perumahan berkontribusi 13,6 persen terhadap priduk domestik bruto (PDB) nasional pada 2020. 

“Kebangkitan industri properti ini sangat penting, karena memiliki rantai pasok yang tinggi, ke industri turunannya” ujarnya dalam sambutan Rakernas Real Estate Indonesia (REI) 2021 secara virtual, Senin (20/12/2021). 

Jokowi pun meminta anggota Real Estat Indonesia untuk memanfaatkan momentum kondisi saat ini untuk menggerakkan sektor properti. Apalagi, saat ini pandemi Covid-19 relatif terus terkendali. 

Dari sisi tenaga kerja, sektor property, terutama perumahan memiliki tenaga kerja sekitar 8,5 juta orang, atau sebesar 6,9 persen dari total tenaga kerja nasional di 2020.

Sektor tersebut berkaitan dengan 172 bisnis lainnya, seperti membeli material seperti batu, semen, cat, dan lantai yang sangat tinggi konten lokalnya. Hal tersebut berarti pemulihan dan kebangkitan industri properti akan membuka kembali kesempatan kerja dari berbagai sektor.

“Industri rantai pasok akan berkembang, sehingga membantu akselerasi pemulihan ekonomi nasional,” urai Jokowi. 

Dalam rangka pemulihan sektor properti, lanjutnya, pemerintah memberikan insentif pajak untuk sektor properti. Insentif tersebut berupa Pajak Pertambahan Nilai yang Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) sebesar 100 persen untuk hunian di bawah Rp2 miliar, 

Kemudian, memberikan insentif PPN DTP sebesar 50 persen kepada hunian dengan harga Rp2 miliar hingga Rp5 miliar untuk rumah tapak dan rumah susun (rusun) baru. Selain itu, pemerintah juga memberikan subsidi dan bantuan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). 

“Tidak hanya masyarakat menengah yang diberikan insentif, tetapi MBR juga diberikan bantuan perumahan, seperti subsidi selisih bunga, subsidi bantuan uang muka, pembiayaan perumahan, dan lain-lain, termasuk pembebasan pajak PPN rumah sederhana dan sangat sederhana,” jelas Presiden. 

Jokowi berharap, REI dapat memanfaatkan momentum pemulihan ekonomi Indonesia bukan hanya untuk sektor konstruksi, tetapi juga menumbuhkan industri terkait. Sebab dalam pembangunan industri properti memiliki multiplier ke 172 subkontraktor. 

“Gunakan produk dalam negeri semaksimal mungkin, rekrut tenaga kerja dan ciptakan kesempatan kerja. Saya juga meminta anggota REI selalu bersatu dan bangkit kembali mengisi berbagai peluang yang muncul pasca-pandemi. Memenuhi kebutuhan masyarakat akan produk properti yang semakin berkualitas dan terjangkau. Selain itu, mendukung Program Sejuta Rumah dan juga pembangunan Ibu Kota Negara baru di Kalimantan Timur,” tandas Presiden. 

Insentif Terbukti 

Sementara itu m, Dirjen Perumahan Kementerian Pekerja Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen-PUPR) Khalawi Abdul Hamid menyampaikan, insentif yang diberikan pemerintah terbukti telah memberikan dampak pada pergerakan pasar yang bergeser ke menengah ke atas.

“Pertumbuhan penjualan terjadi secara signifikan pada segmen rumah dengan harga Rp500 juta hingga Rp1 miliar dan lebih dari Rp2 miliar, sehingga terjadi tren peningkatan penjualan rumah tipe menengah dan besar, masing-masing sebesar 7,01 persen dan 45,57 persen,” paparnya. 

Kementerian PUPR sebagai pemegang kebijakan di sektor perumahan pun telah menyediakan fasilitas bantuan pembiayaan perumahan, seperti Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT), dan Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM).

“Arah kebijakan dan strategi penyediaan akses perumahan dan permukiman layak harus memenuhi supply side dan juga demand side, serta dapat menciptakan lingkungan yang mendukung untuk pencapaian sektor perumahan,” imbuhnya. (Jef)