Arsip Tag: Role Model Koperasi Perikanan Nasional Modern

MenKopUKM Dorong Agar Koperasi Fans Slank “Slankops” Jadi Role Model

Jakarta:(Globalnews.id)- Grup legenda musik rock and roll Indonesia Slank meluncurkan koperasi konsumen multipihak berbasis komunitas atau fans club Slankers, bernama Slankops yang kemudian diapresiasi tinggi oleh Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki yang juga mendorong agar Slankops menjadi role model bagi koperasi lainnya.

MenKopUKM Teten Masduki menegaskan, Slank menjadi band pertama di Indonesia yang secara konkrit memikirkan kesejahteraan fansnya. Salah satu caranya melalui wadah koperasi yang dibentuk khusus untuk penggemar setianya. Nilai-nilai koperasi dianggap sangat tepat untuk mengelola potensi besar bagi penggemar Slank.

“Slank ini memang enggak ada matinya. Idenya terus tumbuh. Saya sendiri menyukai lirik lagu Slank, di mana banyak lirik Slank ini mengangkat soal perubahan sosial. Jika ini sukses dan terus berkembang, saya kira band sebesar Rolling Stones juga akan bikin,” kata Menteri Teten seraya bercanda dalam acara Launching Koperasi Konsumen Multipihak ‘Slank Jurus Tandur’ Slankops di Markas Slanker, Potlot III, Jakarta Selatan, Selasa (19/7).

Slankops menjadi koperasi pertama berbasis fans club yang menerapkan konsep multipihak. Sehingga memungkinkan berbagai pihak untuk menjadi investor dalam koperasi.

Dalam kesempatan tersebut, turut hadir Menteri BUMN Erick Thohir, anggota Band Slank (Kaka, Bimbim, Ridho, Abdee, dan Ivan) serta diramaikan puluhan anggota Slanker.

Lebih lanjut MenKopUKM mengatakan, kalau di dunia, ada koperasi berbasis fans club sepakbola Barcelona. Indonesia punya koperasi Slankops. Menurutnya, dengan nama Slank yang sangat besar, apapun yang lahir dari Slank akan mempunyai value yang tinggi.

“Itu kenapa ketika awal ingin membentuk Slankops ini, kita usulkan ke Bimbim untuk menggunakan konsep koperasi multipihak. Bagaimana bisa berbagi secara fair. Slank itu brand, pasti punya nilai,” ujarnya.

Di saat yang bersamaan, juga diluncurkan kopi Potlot yang merupakan salah satu produk dari Slankops. “Pas kalau minum kopi Potlot sambil dengerin musik Slank,” ucap Teten.

Tak hanya itu, Slankops juga ke depan menjadikan koperasi menjadi koperasi digital di era Web 3 maupun era _blockchain close loop_ salah satunya melalui lahirnya koperasi.

“Slankops ini juga menjadi koperasi berbasis _crowdfunding_. Misalnya anggota Slankops sebanyak 1 juta orang dengan iuran Rp50 ribu per bulan, maka ada capital sekitar Rp50 miliar. Dana sebesar ini bisa bikin warung di mana-mana. Itu kenapa saya senang sekali dan bisa menyebut Slankops sebagai role model koperasi berbasis fans club,” kata Menteri Teten.

Senada disampaikan Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan, Slank ini merupakan sebuah ikonik. Karena tidak banyak grup band yang konsisten mendorong pergerakan, baik sosial dan lainnya.

“Ini tidak mudah. Slank ini punya merek. Ke depan, napas dari merek ini dapat menjadi kegiatan ekonomi yang berputar jangan hanya menetes ke yang kaya saja, tapi bergerak ke masyarakat yang banyak. Setelah berhasil, pemerintah harus bisa intervensi dalam mengembangkan ekonomi kerakyatan. Jadi lebih merata dan seimbang. Salah satunya melalui koperasi,” ucap Erick.

BUMN, kata Menteri Erick, memastikan mengembangkan ekonomi kerakyatan melalui pembiayaan dan pendampingan. Salah satunya, Pemerintah saat ini tengah menggenjot pengurusan NIB (Nomor Induk Berusaha), di mana sebelumnya untuk mengurus izin membutuhkan biaya hingga jutaan, namun sekarang gratis.

“Di bank BUMN tadinya kesulitan mendapat data ultra mikro atau UMKM, sekarang lebih jelas dan tepat sasaran. Maka sekarang ini contoh _sucess story_ kita punya PNM Mekaar yang memiliki 12,7 juta nasabah yang mengelola dana puluhan triliun,” kata Erick.

Ia menegaskan, Slank melalui Slankops bisa membantu mengembangkan ekonomi kerakyatan menjadi fundamental ekonomi Indonesia. “Kita gulirkan terus ekonomi kerakyatan dan kreatif yang dapat membuka ekonomi baru,” katanya.

Ketua Pengurus Koperasi Slankops Bimo Setiawan Almachzumi menceritakan, ide awal pembentukan Slankops sudah ada sejak awal 2020, namun lantaran pandemi COVID-19 membuat ide konsep Slankops tertunda dan baru resmi diluncurkan pada Selasa (19/7). Slankops ini terdiri dari beberapa unit usaha seperti Warslank, Slanklin, Slankmart, SlankStyle, Slank, Kopi Potlot, dan SlankShop.

“Sejalan dengan lagu Slank soal solidaritas, dan lingkungan. Bagaimana memberdayakan penggemar kami yang tersebar dari Sabang-Merauke mandiri secara ekonomi. Dan menumbuhkan jiwa wirausaha kepada anggota koperasi Slankops,” katanya.(Jef)

KemenKopUKM Gencarkan Pengembangan Kapasitas Pelaku Usaha Mikro Sektor Perikanan

Pamekasan:(Globalnews.id) – Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) terus menggencarkan pengembangan kapasitas dan kemampuan pelaku usaha mikro melalui kegiatan pelatihan vocational salah satunya pada sektor perikanan.

Asisten Deputi Kapasitas Usaha Mikro Deputi Bidang Usaha Mikro KemenKopUKM Hariyanto mengatakan pengembangan sektor perikanan menjadi kebutuhan prioritas di Indonesia karena berkaitan langsung dengan kebutuhan manusia. Hal ini dikarenakan Indonesia memiliki potensi pada sektor perikanan yang cukup kuat khususnya di Kabupaten Pamekasan Jawa Timur.

“Kabupaten Pamekasan memiliki _supply_ ikan hasil tangkapan, budidaya, dan produk olahan perikanan yang cukup besar,” ucap Hariyanto saat membuka acara Pelatihan Vocational Bagi Usaha Mikro Sektor Perikanan/Peternakan di Kabupaten Pamekasan Provinsi Jawa Timur, Selasa (05/07/2022).

Berdasarkan potensi yang ada, pengolahan produk-produk makanan berbahan dasar ikan menjadi peluang usaha yang menguntungkan. Prospek yang bagus ini disebabkan karena permintaan yang semakin tinggi di pasaran, namun belum diimbangi dengan meningkatnya hasil produksi serta desain kemasan produk yang kurang menarik.

Hal inilah yang membuat peluang usaha di sektor perikanan semakin besar. Oleh karena itu pengembangan kapasitas pelaku usaha mikro perlu ditingkatkan. Pelatihan diikuti oleh 30 pelaku usaha mikro di Kabupaten Pamekasan yang bergerak pada sektor perikanan. “Pelatihan vocational bagi usaha mikro sektor perikanan bertujuan untuk mendorong dan memotivasi pelaku usaha mikro khususnya sektor perikanan serta dapat memperluas pasar mereka melalui online,” tegas Hariyanto.

Mereka diharapkan dapat tumbuh dan berkembang kembali dalam meningkatkan produktivitas usahanya di masa Pandemi Covid-19. Selanjutnya KemenKopUKM terus berupaya melakukan transformasi dari informal ke formal salah satunya dari sisi perizinan melalui penerbitan Nomor Induk Berusaha (NIB).

“Dengan memiliki NIB, pelaku usaha akan dipermudah untuk mengakses BPUM dan KUR,” ucapnya. Lebih lanjut, Hariyanto berharap ilmu yang didapat melalui pelatihan vocational yang diselenggarakan oleh KemenKopUKM dan berkolaborasi dengan Dinas Koperasi dan UKM ini dapat diterapkan pelaku usaha mikro yang berada di Kabupaten Pamekasan dalam mengembangkan usahanya.

Pada kesempatan yang sama Sekretaris Daerah Kabupaten Pamekasan Totok Hartono menyampaikan salah satu prioritas Kabupaten Pamekasan pada sektor Usaha Kecil dan Menengah adalah menciptakan 10 ribu wirausaha pemula. “Oleh karena itu, kami mengapresiasi Kementerian Koperasi dan UKM yang telah menyelenggarakan kegiatan vocational untuk pelaku usaha mikro di Kabupaten Pamekasan yang bergerak di sektor perikanan,” ucap Totok.

Totok menambahkan tentunya kegiatan pelatihan ini sangat membantu masyarakat khususnya untuk pelaku UMKM di Kabupaten Pamekasan. “Pelatihan ini menjadi wujud nyata pemerintah telah hadir untuk meningkatkan SDM pelaku UMKM,” tegas Totok.(Jef)

KemenKopUKM Tetapkan KUD Mino Saroyo Jadi Role Model Koperasi Perikanan Nasional Modern

Cilacap:(Globalnews.id) – Kementerian Koperasi dan UKM menargetkan terciptanya 500 koperasi modern pada tahun 2024 mendatang. Koperasi Unit Desa (KUD) Mino Saroyo, menjadi salah satu pilot project, sekaligus role model, sebagai Koperasi Perikanan Nasional Modern di tahun 2021.

Deputi Bidang Perkoperasian Kementerian Koperasi dan UKM, Ahmad Zabadi menyampaikan, pihaknya telah mengidentifikasi dan menetapkan lokus di Kabupaten Cilacap, KUD Mino Saroyo sebagai salah satu piloting koperasi pangan modern di tahun 2021.

“Sejalan dengan penetapan koperasi pangan modern, pemilihan KUD Mino Saroyo juga menjadi salah satu koperasi di sektor perikanan dan kelautan yang akan diunggulkan, menjadi role model pada program Korporasi Petani dan Nelayan, dalam rangka peningkatan pendapatan petani dan nelayan,” ungkap Ahmad Zabadi Deputi Bidang Perkoperasian Kementerian Koperasi dan UKM saat meninjau Tempat Pelelangan Ikan KUD Mino Saroyo, Cilacap, Sabtu (20/12).

Zabadi menjelaskan, KUD Mino Saroyo menjadi buah bibir dari berbagai pihak, baik pemerintah dan juga swasta, karena pencapaiannya.

“KUD Mino Saroyo telah memiliki 14 unit usaha, seperti unit pengelola Tempat Pelelangan Ikan (TPI), Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), Warung Serba Ada (Waserda), dan lainnya. Saat ini jumlah anggota sebanyak 8.428 orang dengan kepemilikan aset sebesar Rp28,8 miliar serta omzet sebesar Rp234,9 miliar. Selain itu, KUD Mino Saroyo juga telah bekerjasama dengan berbagai pihak, termasuk pengusaha Jepang dan PT Toxindo Prima yang berperan menjadi offtaker,” ungkap Zabadi.

Untuk itu lanjut Zabadi, Kementerian Koperasi dan UKM akan melakukan pendampingan bagi KUD Mino Saroyo, agar menjadi role model bagi koperasi lainnya.

“Bisnis yang dikelola oleh KUD Mino Saroyo memberikan suatu gambaran bahwa terintegrasi nya usaha-usaha yang dilakukan koperasi ini dalam rangka memenuhi kebutuhan nelayan mulai dari tempat pelelangan ikan, penyediaan sarana prasarana, penangkapan ikan, termasuk kebutuhan bahan bakarnya. Ini sangat bagus, kita ingin jadikan role model untuk Koperasi Perikanan Nasional. Karenanya, kami melihat potensi dan capaian oleh KUD Mina saroyo, kami sangat respek, apresiasi dan ikut bangga,” jelas Zabadi.

Zabadi menambahkan, untuk menjaga kualitas ikan agar tetap baik, segar, dan kemudian memenuhi standar ekspor, proses sertifikasi ekspor tentu diperlukan beberapa pemenuhan standart.

“Sertifikasi sebagai eksportir sedang kita bantu siapkan, InsyaAllah kita dalam proses ini, kita akan dampingi. Saat ini kami juga bekerjasama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan sedang memberikan bimbingan teknis dalam rangka menyiapkan KUD Mino Saroyo, bukan saja untuk digitalisasinya tapi juga proses manajemen yang memenuhi kapasitas sebagai eksportir,” tutup Zabadi.

Diwaktu yang sama, Ketua KUD Mino Saroyo Untung Jayanto mengatakan, hal Ini merupakan terobosan baru bagi KUD Mino Saroyo, selain dapat menjadi contoh bagi koperasi lain, ia berharap dapat mendorong peningkatan skala ekonomi bagi anggotanya.

“Kami memberikan apresiasi terhadap pemerintah dalam hal ini Kementerian Koperasi dan UKM, dan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Ini merupakan penyemangat bagi kami,” tegas Untung.

Ia menceritakan, seluruh Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Kabupaten Cilacap ini dikelola oleh KUD Mino Saroyo.

“Kami mendapat kepercayaan dari Pemerintah Kabupaten Cilacap untuk mengelola TPI ini. Maka semangat kami adalah bagaimana kami dapat meningkatkan kesejahteraan anggota dan nelayan,” ucap Untung.

Untung menambahkan, pihaknya akan melakukan terobosan usaha yang baru, salah satunya ekspor. TPI sudah dikelola oleh koperasi, selanjutnya harus mampu melakukan ekspor.

“Untuk mencapai hal tersebut, kita masih butuh support dari pemerintah, bantuan dari pemerintah berupa pendampingan digitalisasi agar semua unit-unit usaha kami dapat berkembang,” pungkas Untung. (Jef)