Arsip Tag: Sarinah

MenKopUKM Dukung Langkah Konkret Sarinah Jadi Agregator Batik Lokal Mendunia

Jakarta:(Globslnews.id)- Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki memberikan dukungan dan apresiasi terhadap PT Sarinah (Persero) yang berkomitmen membuka peluang bagi UMKM lokal untuk semakin berkembang.

“Upaya ini memberikan wadah serta memfasilitasi UMKM dalam memperluas pasarnya baik di dalam maupun luar negeri,” kata MenKopUKM Teten Masduki dalam acara Panggung Karya Nusantara yang mengusung tema Batik Indonesia Era Sukarno di Sarinah, Jakarta, Jumat (24/11/2023).

Salah satu wujud konkret tersebut yakni melalui penyelenggaraan Panggung Karya Nusantara yang menghadirkan dan memamerkan 30 karya batik langka di era Presiden Pertama Indonesia, Sukarno.

“Sarinah bukan hanya menjadi rumah bagi karya anak bangsa yaitu UMKM lokal, saat ini Sarinah juga menjadi panggung bagi batik langka Tanah Air sehingga mampu menjadi daya tarik wisata dan memperkuat sektor ekonomi kreatif kita,” ucapnya.

MenKopUKM mengatakan, Sarinah selama dua tahun bertransformasi juga aktif melakukan berbagai kegiatan dan menyelenggarakan event yang mampu menarik masyarakat untuk berkunjung. “Setiap ada tamu dari luar negeri datang ke Sarinah, kagum dengan karya anak bangsa yang ditampilkan di sini. Sarinah tak hanya menjadi mall tapi juga menjadi tempat wisata belanja,” ujarnya.

Dikatakan Teten, selama ini batik warisan leluhur, terutama di era Sukarno sangat monumental di tengah perkembangan batik di Tanah Air. “Saya kagum betul dengan sosok Presiden Sukarno yang menggunakan batik sebagai simbol persatuan. Hari ini, batik sudah digunakan sehari-hari oleh masyarakat indonesia,” katanya.

Batik adalah salah satu jenis wastra Indonesia yang paling terkenal, dengan beragam teknik pembuatan, motif, serta masing-masing memiliki makna filosofis.

Indonesia begitu kaya, memiliki lebih dari 300 motif batik yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Harus ada perlindungan terhadap kekayaan intelektual atau motif batik yang menjadi ciri khas daerah.

Berdasarkan Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) Kementerian Perindustrian, ada 3.159 unit usaha batik yang tercatat di seluruh Indonesia.

Industri batik skala besar-sedang berjumlah 208 unit. Usaha batik mikro-kecil menengah berjumlah 2.951 unit. UMKM batik memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia. Kontribusinya sebesar 1,2 persen terhadap PDB Indonesia dan menyerap 3,5 juta tenaga kerja.

“Nilai ekspor batik pada 2022 mencapai Rp1 triliun dan diekspor ke lebih dari 100 negara di dunia. Target pemerintah adalah mencapai ekspor hingga 100 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau Rp1,5 triliun pada 2023,” ucap Teten.

MenKopUKM mendorong batik untuk menggunakan unsur TKDN lebih tinggi (karena selama ini menggunakan katun impor). Salah satunya melalui fasilitasi sinergi Asia Pacific Rayon sebagai produsen viscose rayon lokal dengan koperasi perajin batik di Pekalongan.

“KemenKopUKM juga mendorong perajin batik untuk mengoptimalkan ekosistem agregator. Dalam hal ini, Sarinah sudah sangat tepat, untuk mengambil peran sebagai super agregator untuk di subsektor wastra dan kriya nusantara, khususnya batik,” ucapnya.

Melalui model bisnis agregasi diharapkan pembatik dapat terkonsolidasi, kualitas produksi dan manajemen meningkat, sampai akses pengetahuan, teknologi, pembiayaan serta akses pasar semakin terbuka.

“Indonesia harus mampu memanfaatkan momentum pertumbuhan ekonomi untuk membangkitkan kejayaan batik melalui berbagai event internasional dan event nasional seperti Panggung Karya Nusantara,” kata MenKopUKM.

Terkait hal tersebut, Direktur Utama Sarinah Fetty Kwartati mengatakan, sejak transformasi hampir 2 tahun lalu, segala kegiatan dan event di Sarinah dilakukan salah satunya Panggung Karya Nusantara yang menjadi trademark sebagai panggung karya unggulan UMKM Indonesia.

“Sarinah sudah menggelar banyak event bersama UMKM. Saat ini kami telah bekerja sama dengan 500 UMKM dengan 500 event, performance yang dilaksanakan. Sarinah hadir melalui langkah konkret bagi para kreator,” ucapnya.

Panggung Karya Nusantara digelar pada 24-29 November 2023 di lantai 6 Gedung Sarinah. Event tersebut digelar sebagai event signature dan menjadi ikon yang diharapkan bisa diulang setiap tahun.

“Mudah-mudahan event bisa menjadi benchmark bagi para penggemar batik dan kreator batik. Dan tahun depan diharapkan menjadi gerakan batik nasional,” katanya.(Jef)

Langkah Erick Thohir Revitalisasi Lokasi Bersejarah Dipuji Megawati

JAKARTA:(GLOBALNEWS.ID) – Revitalisasi lokasi bersejarah adalah salah satu gebrakan yang dilakukan Menteri BUMN Erick Thohir. Salah satunya dituangkan lewat transformasi Sarinah. Tak hanya memugar fisik Sarinah, tapi Erick mengembalikan ide Bung Karno untuk menjadikan Sarinah sebagai pusat perbelanjaan produk asli Indonesia yang mampu bersaing dengan produk bangsa lain.

Saat mengunjungi Sarinah, putri Bung Karno yang juga presiden kelima Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri mengapresiasi langkah Erick memugar Sarinah.

Seperti yang termuat dalam buku biografi berjudul (Bukan) Kisah Sukses Erick Thohir, Mega menilai bahwa transformasi Sarinah telah mengembalikan sejarah yang selama beberapa waktu sempat tertutupi.

“Luar biasa sekali karena mungkin anak muda sekarang mungkin belum mengetahuinya (Sejarah Sarinah). Jadi dari sisi makna, itu bukan main, Indonesia,” ujar Mega seperti termuat dalam buku (Bukan Kisah) Sukses Erick Thohir halaman 266.

Tak hanya Sarinah, Erick juga melakukan transformasi pada lokasi bersejarah yang selama ini nyaris terlupakan.

Erick menghidupkan kembali lokasi bersejarah sebagai sentra utama anak muda dalam beraktivitas.

Ini seperti langkah Erick mentransformasi Post Bloc di Blok M dan Kota Tua. Yang teranyar adalah langkah Erick bersama Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dalam menghidupkan kembali gedung Lokananta di Solo.

Revitalisasi lokasi bersejarah menjadi sentra baru anak muda yang digagas Erick ini tak hanya menjadi langkah strategis secara ekonomis, melainkan pula secara historis.

Sebab anak muda jadi mengerti dan paham jejak masa lalu bangsanya. Ini sesuai pula dengan amanah Bung Karno, jangan sekali-kali melupakan sejarah (Jas Merah).

“Revitalisasi sejumlah lokasi berserah yang terkait BUMN punya ide yang luas tak sekadar membangkitkan kembali sentra ekonomi masa lalu, melainkan juga agar kita semua tidak terputus dengan sejarah kita. Sebab bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai dan belajar dari sejarahnya,” tutup Erick.(Jef)

MenKopUKM: Sarinah Jadi Rumah Bagi UMKM untuk Menjadi Lebih Berkelas

Jakarta:(Globalnews.id)-Pelaku UMKM memerlukan rumah sendiri untuk dapat berkembang dan menjual produknya. Dengan adanya rumah bagi pelaku UMKM, produk mereka akan menjadi lebih berkelas dan memiliki narasi yang kuat.

Hal ini diungkapkan oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki saat melakukan kunjungan ke Gedung Sarinah, Jakarta, Senin (28/3), bersama Kepala Dinas Koperasi dan UKM dari berbagai provinsi yang juga sedang mengikuti acara Rakornas Transformasi Digital dan Pendataan Lengkap KUMKM 2022.

Dalam Kunjungannya Menteri Teten menekankan agar para Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi agar dapat mendorong produk unggulan daerah masing-masing untuk memanfaatkan Sarinah sebagai tempat promosi.

“Produk UMKM itu bisa jadi berkelas karena rumahnya sendiri dan narasinya sendiri. Dulu saya agak ngotot ke pengelola mal agar 20% space diberikan untuk UMKM. Tapi ternyata itu bukan rumah mereka, enggak bisa bersaing (pelaku UMKM). Nah ini Sarinah jadi rumah UMKM yang nyaman,” kata Menteri Teten.

Menurutnya, Sarinah juga dapat menjadi contoh nyata bagi pemerintah daerah untuk membangun rumah bagi UMKM. Hal ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan gedung tua milik pemerintah yang diubah menjadi tempat oleh-oleh yang nyaman dan memiliki kualitas produk berdasarkan kurasi terlebih dahulu.

Menteri Teten menegaskan bahwa tempat oleh-oleh itu pasti buatan lokal dan produk UMKM. Tentu tempat tersebut akan memiliki captive market tersendiri dan harus menjamin kualitas produk yang dipasarkan.

“Jadi ke depan UMKM itu harus punya narasi kuat untuk menjualnya dan punya tempat sendiri. Kita ini punya banyak gedung-gedung tua di banyak daerah. Jadi jangan lagi jualan di emperan, enggak bakal dihargai,” tuturnya.

Menteri Teten juga mengusulkan agar pemerintah daerah untuk memiliki agregator yang dapat menampung produknya, di mana nantinya dapat ditampilkan di Sarinah.

“Saya usul daerah itu harus punya agregator, baik itu koperasi atau perusahaan daerah yang membeli dulu produknya, nanti dari perusahaan daerah itu baru masuk ke Sarinah. Tentu nanti kurasi dan sebagainya antara agregator daerah dengan Sarinah. Kalau satu per satu kan akan rumit. Jadi peran agregator itu sangat penting dalam sistem produksi yang kecil atau mikro. Ini kan sulit suplai mereka untuk stabil, baik kuantitas dan kualitas. Sehingga bisa di substitusi oleh yang lainnya,” ujar Menteri Teten.

Di tempat yang sama, Direktur Utama Sarinah Fetty Kwartati mengaku senang dengan kunjungan dari MenKopUKM dan dinas dari berbagai daerah. Menurutnya, Sarinah mendapat apresiasi karena telah menjadi tempat untuk membuat UMKM naik kelas.

“Sarinah yang baru ini sangat erat kaitannya dengan KemenKopUKM. Kita bisa lakukan sinergi secara lebih luas, di mana dari hulu ke hilir dapat di take care dengan baik serta Sarinah mampu memberikan akses kepada market dan capacity building sehingga UMKM dapat naik kelas,” kata Fetty.

Menurutnya, Sarinah telah bertransformasi dan banyak lakukan pembenahan di segala bidang. Mulai dari konsep bisnis yang sekarang telah menjadi community mall, branding di mana Sarinah menjadi destinasi wajib kunjung serta menjadi ruang sosial dan budaya.

Sarinah juga menghadirkan beragam fitur baru, seperti culinary center, trading house, distrik seni dan masih banyak lainnya. Ke depan, Sarinah juga akan melakukan kerja sama dengan berbagai dinas daerah untuk mengkurasi produk UMKM untuk ditampilkan di sana.

“Kami membahas kerja sama dari kepala dinas berbagai daerah yang juga melakukan kunjungan tadi, di mana masing-masing daerah dapat menjadi agregator dan melakukan kurasi dari produk mereka dan nantinya akan diseleksi kembali oleh Sarinah untuk ditampilkan kepada masyarakat,” pungkasnya.(Jef)