Arsip Tag: smesco Indonesia

SMESCO Indonesia Jadi Markas Besar Produk Lokal

Jakarta:(Globalnews.id) – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menginisiasi LLP-KUMKM atau SMESCO Indonesia untuk menjadi markas besar (mabes) produk lokal sehingga diharapkan bisa dikunjungi banyak konsumen yang ingin mendapatkan produk berkualitas dan terjangkau.

“Saya sudah bilang ayo SMESCO jadikan mabes produk lokal. Jangan mahal-mahal, Pemerintah kan tidak cari untung. Ayo kita bangun sama-sama branding bahwa SMESCO markasnya UMKM dan brand lokal,” kata MenKopUKM Teten Masduki dalam acara Indonesia Local Brand Meet Up, di SMESCO, Kamis (21/12).

Indonesia Local Brand Meet Up merupakan wadah bertemunya para founder brand-brand lokal dengan aggregator dan pemerintah untuk saling bertukar pikiran dalam mewujudkan “Gerakan Agregasi Lokal Brand”.

Menteri Teten melanjutkan, dengan adanya SMESCO sebagai mabes produk lokal diharapkan dapat mendorong nasionalisme konsumen. ”Dengan keberadaan mabes produk lokal ini, kami siap dan berani mendorong nasionalisme konsumen kita karena pasokan sudah siap dan tentunya dengan kualitas yang baik,” kata MenKopUKM.

Dia mencontohkan di Korea Selatan, terdapat kawasan ekonomi khusus untuk UMKM, di mana terdapat 36 pabrik untuk produk UMKM sehingga seluruh kebutuhan UMKM terintegrasi dalam satu tempat.

“Mungkin satu tower ada 145 pabrik, jadi terintegrasi semua sehingga lebih efisien enggak sendiri-sendiri dan based on teknologi. Hal ini bisa kita uji coba di SMESCO, kan sudah ada SMESCO Labo, bisa diperbesar jadi rumah produksi,” kata Menteri Teten.

Selain itu, model agregasi harus dikembangkan pada UMKM, mulai dari sisi produksi, distribusi, pasar, membangun brand image hingga ke pembiayaan. ”Agregasi penting bagi pelaku usaha rintisan skala kecil supaya tidak lagi sendiri-sendiri,” kata Teten.

Teten menjelaskan, soal pembiayaan saat ini sudah ada KUR Klaster yang tidak lagi menerapkan kolateral tapi menggunakan kredit skoring. Selain itu, sudah ada koperasi multi pihak untuk memudahkan dalam pengadaan bahan baku, pembiayaan, hingga logistik.

Lebih lanjut, Menteri Teten menambahkan, pemerintah saat ini sedang mengatur arus masuk barang impor agar dapat melindungi produk UMKM, sehingga tidak kalah dengan produk luar negeri baik yang dijual secara online maupun online.

“Perdangan secara elektronik kita atur walau ada beberapa yang terganggu awalnya namun kita harus berpikir dalam jangka panjang,” ucap Menteri Teten.

Dalam kesempatan yang sama, Chief Executive Officer (CEO) Jakcloth Ruddy Lasut menyampaikan acara Indonesia Local Brand Meet Up ini adalah tempat berbagi ide bagi para pelaku UMKM lokal untuk berkembang bersama.

Ruddy menambahkan keberadaan SMESCO dapat berperan untuk mendukung perkembangan brand-brand lokal. “Menurut saya dengan adanya Gedung SMESCO ini, dapat memfasilitasi event-event seperti jakcloth dan event-event lain yang sama-sama mendukung perkembangan brand-brand lokal,” katanya.(Jef)

Smesco Indonesia Siap Gelar Kembali Indonesia Digital MeetUp

Jakarta:(Globalnews.id)- Smesco Indonesia kembali mengadakan acara Indonesia Digital MeetUp 2023 (IDM23) pada tahun ini dengan tema khusus Festival Wirausaha Mudah, yang akan diselenggarakan di Gedung Smesco Indonesia pada 5-6 Oktober 2023.

Direktur Utama Smesco Indonesia, Leonard Theosabrata di Jakarta, Selasa (3/10), mengatakan kegiatan ini menjadi satu-satunya acara di Indonesia yang berisikan solusi-solusi digital bagi UKM yang ingin melakukan scaling-up bisnis.

Tahun ini dengan edisi khusus Festival Wirausaha Mudah, IDM23 membawa tema Datang Bawa Ide, Pulang Punya Bisnis. Dikarenakan adanya tema khusus, IDM23 tidak hanya membidik audience wirausaha mapan digital seperti tahun lalu, tetapi juga wirausaha pemula dan calon wirausaha.

Acara ini akan terdiri dari Exhibition Day dan Conference Day. Di mana Exhibition Day di IDM23 akan menjadi tempat showcasing ekosistem kemudahan berwirausaha untuk mendukung target pencapaian rasio 4 persen jumlah wirausahawan pada tahun 2024.

“Jadi kalau kita mau masuk ke dalam kategori negara maju, jumlah wirausaha harus dinaikkan rasionya, oleh karena itulah mengapa Smesco Indonesia bersama Kementerian Koperasi dan UKM menciptakan ekosistem yang mendukung,” katanya.

Lebih lanjut, Leonard menambahkan, pentingnya ekosistem bagi UKM tersebut akan mempermudah UKM dalam mengelola usaha yang ada di dalam ekosistem tersebut terdapat enabler (penggerak) dari mulai hulu sampai hilir.

“Ini menjadi penting karena teman-teman UKM yang mau membuka usaha kalau bisa mendapatkan fasilitas seperti ini, baik itu akses ke bahan baku, manufacturing, logistik, marketing, sampai kemudian channel digital ke penjualan, ini akan menjadi lebih mudah dan produk bisa lebih kompetitif,” kata dia.

Direktur Bisnis dan Pemasaran Smesco Indonesia Wientor Rah Mada menambahkan bahwa IDM23 bertujuan untuk menjadi titik temu para pelaku UKM guna saling bertukar strategi, bertukar pikiran, berdiskusi mengenai kondisi yang sekarang maupun kondisi yang akan datang, dan lain-lainnya.

Terdapat 80 booth perusahaan yang menawarkan 6 jenis kemudahan yang akan didapat on the spot oleh pengunjung di antaranya kemudahan perizinan, kemudahan produksi, kemudahan logistik, kemudahan marketing, kemudahan enabler, dan kemudahan pembiayaan.

“Conference Day berupa talkshow, firechat, monotalk dari para praktisi atau UKM yang telah berhasil dengan strategi digital yang akan menjadi topiknya. Beberapa yang dibahas antara lain live streaming, video ads, video organic viral, Facebook ads, Instagram Ads, SEO, Google ads, copywriting, landing page, email marketing, strategi IPO untuk UKM, social media guerilla marketing, dan lain-lain,” kata Wientor.

Dalam acara ini, dilangsungkan juga peluncuran buku branding oleh Arto Biantoro yang merupakan Indonesia Brand Activist, konsultasi hukum gratis untuk UKM, foto produk gratis untuk UKM, serta konsultasi iklan dan branding di sosial media.

Sementara Rudi Kurniawan, Head of commercials of Southeast Asia Snack Video menambahkan, kehadiran Snack Video dalam IDM23 bertujuan meningkatkan kapasitas para pelaku UMKM di Indonesia.

“Sebagai aplikasi Video ke-2 terbesar di Indonesia, Snack Video bisa digunakan untuk konten kreatif, memperluas konten video pendek. Kami akan berpartisipasi dalam mengedukasi para pelaku UMKM,” ujar Rudi.

Dia menegaskan, Snack Video berbeda dengan Tiktok Shop dan senantiasa menaati ketentuan pemerintah dalam hal ini untuk mendukung UKM.

Tidak kalah menarik, Evermos sebuah platform connected commerce yang memberdayakan brand lokal dan underserved communities juga akan menandatangani nota kesepahaman dalam komitmennya mendukung pemerintah dalam memajukan ekonomi bangsa.

Menurut VP of Business Strategy & Operations Evermos Azlan Indra, pihaknya akan mendukung pemerintah dalam acara IDM 2023 dengan menghadirkan berbagai pandangan hasil riset data terkait potensi pelaku Internet Marketing sebagai salah satu pemeran penting penggerak roda perekonomian.

“Selain itu, akan ada peluncuran dua solusi layanan terbaru berbasis fitur di platform Everpro, sebuah unit bisnis milik Evermos yang berfokus untuk menyediakan solusi lengkap bagi para pelaku bisnis, yaitu Everpro Funnel dan Everpro CRM untuk mempermudah pembuatan aset digital dan pengelolaan data pelanggan untuk meningkatkan jumlah pesanan bagi UKM,” kata Azlan.

IDM23 ini diharapkan akan dihadiri oleh lebih dari 3.000 UKM dari seluruh Indonesia dan akan dibuka oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki yang akan memberikan pidato kunci dan dimoderatori oleh Dirut Smesco Indonesia.(Jef)

FIKSI 2023, SMESCO Indonesia Kurasi Karya Inovatif Generasi Muda Tanah Air

Jakarta:(Globalnews.id) – Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI), Kementerian Pendididkan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggelar Festival Inovasi Kewirausahaan Siswa (FIKSI) pada 27-30 September 2023 di Gedung SMESCO, Jakarta. Program ini merupakan sebuah ajang perlombaan inovasi kewirausahaan tingkat siswa sekolah menengah se-Indonesia.

Tercatat, sebanyak 4.026 siswa dari 578 sekolah di 36 provinsi menjadi peserta program ini. Para peserta ini berkompetisi pada enam cabang lomba, yang dibagi dua kelompok siswa SMA dan siswa SMK.

Bagi kelompok siswa SMA cabang yang dilombakan antara lain kriya, game, aplikasi & video animasi, fesyen, desain grafis, boga, dan lintas usaha. Sedangkan bagi kelompok siswa SMK cabang yang dikompetisikan agak sedikit berbeda sebagaimana spektrum dari cabang keahlian kurikulum yakni agribisnis, agroteknologi, dan kemaritiman; kesehatan dan wirausaha sosial; pariwisata dan kuliner; industri kreatif; dan teknologi digital.

Kepala BPTI, Asep Sukmayadi mengatakan bahwa setelah melalui proses seleksi yang ketat, sebanyak 96 tim SMA dengan jumlah 182 orang siswa dan 80 tim SMK berjumlah 147 siswa dari 199 jumlah sekolah yang berasal dari 24 Provinsi lolos menjadi finalis FIKSI 2023. Finalis terbanyak berasal dari Provinsi D.I Yogyakarta dengan perwakilan 23 tim SMA dan 23 tim SMK.

Di tempat kedua, diwakili Provinsi Jawa Timur sebanyak 15 tim SMA dan 15 tim SMK. Selanjutnya, di tempat ketiga diwakili oleh Provinsi Jawa Tengah dengan 14 tim SMA dan 11 tim SMK.

Ia menyebut, sebagai wujud dari implementasi kebijakan manajemen talenta nasional di bidang kewirasusahaan, sekaligus implementasi merdeka belajar dan pendidikan karakter secara konsisten, peserta akan lebih memiliki kesempatan untuk mengembangkan gagasan secara jitu dan berdampak nyata.

“Selama proses rangkaian program FIKSI 2023, peserta mengasah kemampuan softskill dasar yang harus dikuasai lulusan SMA/MA dan SMK, yaitu kemampuan berkomunikasi, berpikir kritis, memecahkan masalah, berinteraksi, memiliki karakter yang tangguh, mandiri dan bertanggung jawab, kreatif serta kemampuan bekerja secara efektif dengan pihak lain dan berjiwa wirausaha,” jelasnya.

Direktur Bisnis dan Pemasaran SMESCO Indonesia, Wientor Rah Mada mengatakan bahwa pihaknya berperan sebagai salah satu kurator nasional hasil karya dan model bisnis kreatif yang dipamerkan oleh peserta lomba baik tim SMA dan tim SMK pada FIKSI 2023 ini. Ratusan tim dari sekolah-sekolah di seluruh Indonesia berkompetisi menampilkan inovasi produk, jasa, serta teknologi yang siap menjadi solusi bagi masyarakat.

“Dalam tiga hari pelaksanaannya, FIKSI 2023 sukses menarik ribuan pengunjung, baik dari kalangan siswa, guru, maupun masyarakat umum. Festival ini menjadi bukti bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam dunia kewirausahaan, terutama dari generasi mudanya,” katanya di Jakarta, Rabu (27/9).

Menurutnya, era globalisasi dan revolusi industri 4.0 menuntut masyarakat untuk selalu beradaptasi dengan perkembangan teknologi digital. Generasi muda memiliki peran krusial dalam menyongsong masa depan Indonesia yang lebih cerah. FIKSI 2023 menjasi platform yang menginspirasi siswa untuk berpikir out of the box dan solutif terhadap permasalahan.

“Kami (SMESCO) memiliki beberapa kriteria dalam mengkurasi karya inovasi kewirausahaan, di antaranya, sejauh mana produk atau jasa yang ditawarkan menampilkan keunikan, kreativitas, dan solusi terhadap rintangan yang ada. Apakah ide bisnis memiliki potensi untuk berkembang, mendapatkan keuntungan, dan berkelanjutan di masa depan. Apakah produk atau jasa tersebut sudah siap untuk diterima oleh pasar dan memenuhi kebutuhan konsumen, sustainability, dampak sosial dan apiknya kerjasama tim,” jelasnya. (Jef)

MenKopUKM Usulkan Smesco Indonesia Jadi ASEAN IB Center

Bali(globalnews.id) – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menegaskan Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggaraan ASEAN Inclusive Business (IB) Summit 2023 di Nusa Dua, Bali, memberikan beberapa usulan terkait komitmen para pemimpin negara-negara ASEAN dalam menciptakan Komunitas Ekonomi ASEAN yang tangguh, inklusif, dan terintegrasi dengan ekonomi global.

Salah satunya usulannya yakni agar menjadikan Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (LLP-KUKM) atau Smesco Indonesia sebagai ASEAN IB Center yang akan berfungsi sebagai platform pelayanan UMKM dari hulu ke hilir bagi seluruh UMKM di negara ASEAN.

“Smesco saat ini sudah menjadi ekosistem start-up hub entrepreneur, sehingga akan ditawarkan itu sebagai hub bisnis inklusif di kawasan ASEAN,” kata MenKopUKM dalam keterangannya, Bali, Kamis (24/8).

SMESCO Indonesia akan memberikan layanan promosi dan pemasaran bagi UMKM Indonesia dan negara-negara ASEAN. Termasuk sebagai platform informasi pasar, mendukung promosi dan distribusi produk, konsultasi dan inkubasi usaha.

Selain mengusulkan Smesco sebagai ASEAN IB Center, pihaknya juga mengusulkan pembentukan ASEAN Micro and Small Enterprises Financing Institution (AMSEF) untuk meningkatkan aksesibilitas keuangan UMKM antara negara ASEAN.

Sebagai satu model, Indonesia merupakan negara besar di kawasan ASEAN, sehingga aksi Indonesia sebagai leadership di kawasan ASEAN sangat ditunggu-tunggu oleh negara-negara di Asia Tenggara.

“Karena saat ini salah satu yang menjadi strategi dagang maupun ekonomi konsep pengembangannya berada di kawasan atau regional. Jadi tidak bisa satu per satu, maka dalam remark saya mengingatkan kepada negara-negara ASEAN, bahwa ASEAN dari sisi market global pangsanya besar sekali yakni sekitar 8 persen. Bahkan bisa dikatakan, ekonomi bergerak ke wilayah Asia,” tutur MenKopUKM.

Dirinya juga meyakini, sudah sepatutnya UMKM di kawasan ASEAN masuk ke pasar global sehingga ASEAN harus memiliki platform bisnis bersama. “Jadi bukan hanya kita dimanfaatkan sebagai market yang besar, tetapi kita juga memanfaatkan segala sumber daya ekonomi yang luar biasa. Kita ingin ASEAN menjadi pusat produksi dunia,” kata Teten.

Tak hanya itu, pihaknya juga memberikan warning mengenai digital ekonomi ASEAN jika tidak memiliki produk unggul, maka market digital terancam akan diserbu dari luar ASEAN, baik legal maupun ilegal, dan itu akan membunuh pelan-pelan UMKM di kawasan ASEAN.

“Ini yang kami tawarkan lagi, selain itu perlunya kita kerja sama ASEAN untuk mempromosikan financial institution for SME, karena isu besar UMKM di ASEAN itu sama, yakni ada problem akses ke pembiayaan,” ujarnya.

Sementara di dunia sudah banyak penyediaan pembiayaan murah. Namun tak sedikit UMKM di kawasan ASEAN yang masih membutuhkan kemudahan pembiayaan, sehingga perlu membangun jembatan melalui konsep yang Indonesia tawarkan.

“Hal ini juga yang kami tawarkan dari ASEAN untuk juga dihadirkan di event G20 tahun depan di India sebagai tuan rumah, dan selanjutnya Brazil kemudian di Asia Tenggara. Sehingga hal ini menjadi momentum beberapa tahun ke depan dalam mempromosikan agenda bisnis inklusif di negara-negara ASEAN dan membawa hasil ini ke G20 forum,” ucap MenKopUKM.(Jef)

Bangun Ekosistem UMKM Bidang Teknologi, Lima Start-Up Taiwan Sambangi Smesco

Jakarta:(Globalnews.id)– Sebanyak lima kelompok start-up asal Taiwan di bidang teknologi smart city, digital games, pangan dan agritech, Environmental, Social, and Governance (ESG) serta e-commerce, menyambangi SMESCO dalam rangka membangun ekosistem bersama bagi pelaku UMKM Indonesia bidang teknologi.

Kegiatan ini juga menjadi upaya peningkatan hubungan perdagangan dan investasi bagi pengusaha muda, sekaligus menjadi agenda kerja sama bilateral melalui penyelenggaraan program pertukaran ilmu dan teknologi antara kedua negara dalam Taiwan-Indonesia (TW-ID) Start-Up Exchange Program 2023.

Direktur Bisnis dan Pemasaran Smesco Indonesia Wientor Rah Mada mengatakan, kehadiran start-up dari Taiwan yang dimotori oleh anak-anak muda tersebut telah membuka level bisnis baru bagi UMKM kedua negara.

“Kehadiran teknologi yang diciptakan start-up Taiwan tersebut, nantinya harus dikembangkan bersama UMKM Indonesia jika start-up asal Taiwan memperluas jaringan rantai pasok di Indonesia,” kata Wientor dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat (21/7).

Hal tersebut juga sejalan dengan program pemerintah, dalam hal ini Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) yang menargetkan 30 juta UMKM masuk ke dalam ekosistem digital pada 2024, di mana saat ini sebanyak 22 juta UMKM telah onboarding per Maret 2023.

Di sisi lain, CEO Indonesia Prima, Diah Yusuf, menambahkan penandatangan nota kesepahaman antara Indonesia Prima, Raintree Innovation, dan Start-up Terrace Kaohsiung telah dilakukan pada 10 Mei 2023. Hal ini menjadi langkah awal untuk kerja sama penyelenggaraan TW-ID Start-up Exchange Program 2023 dan menjadi peluang tersendiri bagi Indonesia Prima sebagai mitra strategis dan entitas pembangun kemitraan yang berjejaring bisnis global.

”Dalam waktu dekat akan dilaksanakan seleksi bagi start-up Indonesia, di mana bagi start-up Indonesia yang berhasil lolos seleksi akan dikirim ke Taiwan sebagai delegasi pada Agustus-September,” ujar Diah.

Lebih lanjut, Diah Yusuf menekankan kerja sama Indonesia dan Taiwan ini tujuan besarnya adalah untuk merambah pasar Asean, dengan teknologi yang dibawa start-up Taiwan dan meningkatkan kapasitas start-up Indonesia agar bisa menghasilkan sesuatu yang besar, sekaligus bersatu menguatkan dan menyatukan potensi kekuatan melalui kerja sama dengan bangsa-bangsa lain.

Software Engineer Start-up ChoozMo Jason King mengungkapkan, kedatangannya ke Indonesia untuk memperkenalkan layanan yang dibuat untuk membantu UMKM membuat konten promosi berbasis Statistical Analysis System (SAS). Melalui produk yang diberi nama AI Spokes Person itu dimungkinkan untuk dihasilkan video, teks, suara, dan grafis dengan menggunakan program excel, kemudian konten tersebut di ekstrak menggunakan program ZIP. Kemudian konten yang dihasilkan dapat dengan mudah ditayangkan di media sosial.(Jef)

SMESCO Indonesia Tingkatkan Kapasitas UMKM Perempuan di Dolly Jatim

Jakarta:(Globalnews.id)- Direktur Bisnis dan Pemasaran SMESCO Indonesia Wientor Rah Mada, mengatakan, berupaya meningkatkan kapasitas dan kompetensi UMKM perempuan di Kampung Dolly, Jawa Timur, agar terbangun visi wilayah itu sebagai pusat ekonomi dan UMKM masa depan yang berkelanjutan.

”Strategi utama dalam program peningkatan keterampilan hidup bagi kelompok UMKM wanita di Dolly yakni dengan menggali seperti visi mereka terhadap Dolly di masa depan,” kata Wientor Rah Mada dalam keterangannya, Jakarta, Kamie (22/6).

Selain itu peningkatan kapasitas yang mereka butuhkan dan inginkan agar berhasil saat memulai bisnis UMKM sehingga produknya mampu menembus pasar yang lebih luas.

“Harapannya tentu saja agar proses pembangunan berkelanjutan dan inklusif yang melibatkan semua elemen masyarakat, seperti yang telah dilakukan dalam program ini, dapat diterapkan secara lebih luas lagi di Indonesia,” ucap Wientor.

Kampung Dolly dalam sejarahnya dianggap sebagai pusat konsentrasi prostitusi tertinggi di kawasan Asia Tenggara sebelum akhirnya pemerintah melakukan penertiban dan penutupan pada tahun 2014.

Keputusan pemerintah menutup industri prostitusi di Dolly terutama karena pertimbangan realitas praktik perdagangan manusia, eksploitasi perempuan dan anak di bawah umur, serta kompleksitas penyebaran penyakit menular seksual. Penutupan tersebut juga bertujuan untuk menyelamatkan generasi berikut dengan pencapaian terbaik pendidikan anak-anak setempat.

Namun di sisi lain, dampak perekonomian lokal sempat terkena imbas dari penutupan tersebut karena banyak penduduk lokal yang bergantung pada industri turunan ini sebagai sumber pendapatan utama mereka. Banyak penduduk Putat Jaya sempat kehilangan pekerjaan dan 18 persen di antara mereka masih hidup di bawah garis kemiskinan.

Oleh karena itu, Smesco Indonesia dan Kedutaan Besar Inggris di Indonesia berkolaborasi mengembangkan Future Cities (Kota Masa Depan) di Dolly, Kecamatan Putat Jaya, Surabaya, yang berfokus pada strategi pengembangan UMKM masa depan yang berkelanjutan.

Program Manager Kota Masa Depan, Kedutaan Besar (Kedubes) Inggris untuk Indonesia, Barikatul Hikmah, mengungkapkan kolaborasi Kedubes Inggris untuk Indonesia dengan SMESCO Indonesia dilakukan dalam upaya pemberdayaan UMKM di Kampung Dolly dan sekitarnya.

Sebanyak tiga strategi kemudian diterapkan mencakup yakni pertama, menjadikan Dolly sebagai kawasan inovasi kampung bisnis berbasis e-learning dan capacity building for business termasuk untuk UMKM perempuan dan kelompok diabilitas.

“Kedua, sebagai replikasi dari business hub di Bali, sesuai dengan tujuan G20. Ketiga, scaling up kampung bisnis bersama dengan 120 kampung lainnya yang tergabung dalam Ikatan Kampung Nusantara,” kata Barikatul Hikmah.

Barikatul Hikmah menambahkan konsepnya tentu saja menghubungkan supply chain dengan continuous demand. Beberapa strategi keberlanjutan dalam program ini seperti menyambungkan UMKM Dolly dengan program CSR perusahaan di wilayah Surabaya dan Jawa Timur secara umum.

Barikatul menjelaskan strategi kolaboratif lokal yang telah dilakukan dalam meningkatkan penghasilan UMKM di Kampung Dolly tersebut seperti CSR dengan hotel bintang lima di Jawa Timur.

“Jadi setiap enam bulan, hotel melakukan pergantian bedsheet sprei dan selimut dengan yang baru. Maka limbah yang masih bagus kondisinya ini didaur ulang dan dibatik oleh UMKM di Dolly, hasilnya kemudian dipesan sebagai seragam karyawan hotel bintang lima tersebut. Selain itu, pihak hotel juga memesan makanan ringan dan masakan tradisional untuk event-event mereka dari UMKM Dolly,” ucap Barikatul Hikmah.

Lebih lanjut Barikatul menambahkan, kontribusi Kedutaan Inggris dan SMESCO Indonesia juga menyasar pada perluasan pasar hasil produksi UMKM Dolly.

Program kolaborasi ini, dengan dukungan dari NetAsia, telah mengkurasi produk UMKM dari kelompok perempuan dan disabilitas untuk menembus pasar internasional, yaitu Singapura. Bukan pameran atau promosi produk, namun trial market, yaitu sudah dipasarkan langsung di beberapa departemen store di sana seperti di Plaza Singapura dan CK Tangs.(jef)

Kolaborasi Smesco Indonesia Latih 22 Tuna Rungu Jadi Make Up Artis Profesional

Jakarta:(Globalnews.id)- Menyadari akan pentingnya kesetaraan berkarya nyata, SMESCO Indonesia dan Yayasan Perempuan Tangguh Indonesia berkolaborasi melatih 22 disabilitas sahabat tuli, angkatan ketiga, untuk menjadi make-up artis profesional di Smesco Labo, Jakarta, Selasa (20/6).

Ketua Yayasan Perempuan Tangguh Indonesia Myra Winarko mengatakan, gerakan ini tercetus pada saat pandemi COVID-19, untuk membantu masyarakat yang terkena dampak pandemi. Kemudian, aksi nyata bergerak pada masalah kemanusiaan dan pengembangan UMKM untuk penyandang diabilitas.

“Tujuannya, agar dapat menjadi tenaga kerja profesional yang setara, mandiri, dan mampu bersaing di dunia wirausaha sehingga tidak ada satupun dari mereka yang tertinggal,” kata Myra.

Pelatihan yang sama sebelumnya telah berhasil melahirkan para Make Up Artis Profesional yang telah berkarya di bidangnya. “Pelatihan kali ini akan diselenggarakan selama lima hari, untuk menggali kemampuan individu agar dapat meningkatkan taraf kehidupan para sahabat tuli,” ujar Myra.

Myra menambahkan, para sahabat tuli yang mengikuti pelatihan scaling up saat ini, nantinya akan dinilai setiap sesinya dan dianalisis oleh perwakilan brand make up artis yang hadir sebagai mentor berdasarkan metode kebutuhan dunia profesional make up artis.

“Tujuannya, setelah kegiatan ini berakhir, para sahabat tuli berkesempatan dapat bekerja sebagai salah satu make up artis dalam ekosistem industri iklan dan pertelevisian nasional,” kata Myra.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Bisnis dan Pemasaran SMESCO Indonesia Wientor Rah Mada menambahkan, ceruk pasar make up artis profesional masih terbuka lebar untuk dijalani sebagai profesi yang berkelanjutan.

Saat ini, belum ramai vlogger dan tutorial make up artis profesional yang dilakukan penyandang disabilitas tunga rungu dan tuna wicara. “Kelas kecantikan ini akan memperluas ceruk pasar brand make-up kepada konsumen khusus melalui profesional user yang kita latih saat ini,” ujar Wientor.

Sementara itu, Cindy, salah satu peserta dari Bekasi, melalui juru bahasa isyarat menceritakan awalnya ia mendapat informasi pelatihan make up artis profesional dari Instagram dan temannya, kemudian dia mendaftar dan melewati tahapan seleksi.

“Ini pengalaman pertama saya, saya sangat suka sekali dengan dunia make up ini. Saya pikir awalnya bayar, ternyata gratis, saya dapat alat-alat make up supaya bisa berusaha buka usaha sendiri, terus saya juga dapat ilmu baru juga di sini,” ujar Cindy dengan wajah tersenyum ceria.

Lebih lanjut, Cindy berharap setelah pelatihan ini bisa dibantu disalurkan menjadi salah satu tenaga make up artis agar mampu menjadi salah satu make up artis profesional.(Jef)

Smesco Indonesia Fasilitasi Layanan HAKI Bagi UMKM di Kabupaten Solok

Jakarta:(Globalnews.id) – Kementerian Koperasi dan UKM melalui Smesco Indonesia bersama Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Solok Sumbar berkolaborasi mendorong UMKM naik kelas, tanggap terhadap digitalisasi, dan inovatif sebagai bentuk komitmen melalui dukungan pemasaran dan perlindungan originalisasi produk UMKM.

Kolaborasi yang telah dilakukan sejak beberapa waktu terakhir itu mulai membuahkan hasil dengan terbitnya Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) bagi dua pengusaha UMKM Kabupaten Solok.

Adapun UMKM tersebut adalah UMKM Subarda Coffee asal Jorong Pasar Nagari Simpang Tanjuang Nan IV Kecamatan Danau Kembar Kabupaten Solok Provinsi Sumatra Barat, Produsen Kopi (arabica atau robusta) yang berasal dari pilihan biji kopi unggul asli Kabupaten Solok.

Satu lagi adalah Pelida sebagai produsen bawang goreng asal Batu Bagiriek Nagari Alahan Panjang Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok Provinsi Sumatra Barat.

Direktur Bisnis dan Pemasaran Smesco Indonesia Wientor Rah Mada mengatakan keberhasilan UMKM Kabupaten Solok tidak terlepas dari program bersama yang telah dilakukan pada 2022 melalui pelatihan UMKM Solok Bangkit bersama Smesco Indonesia yang diikuti oleh 200 pelaku UMKM terdiri atas 140 UMKM bidang kuliner, 41 UMKM bidang fesyen, dan 19 UMKM bidang kerajinan.

“Selama program berlangsung, semua peserta tersebut telah menjalani pelatihan standardisasi UKM, pelatihan produk untuk meningkatkan kualitas, pelatihan media sosial, pelatihan packaging, pelatihan konten kreatif, pelatihan pemasaran online, dan pelatihan manajemen keuangan,” katanya di Jakarta, Kamis (15/6).

“Seluruh materi pelatihan tersebut bertujuan agar UMKM memiliki pengetahuan komprehensif untuk menyejajarkan posisi mereka dengan perkembangan digitalisasi bisnis saat ini,” ucap Wientor.

Sementara itu, Bupati Solok Epyardi Asda mengatakan kegiatan ini bertujuan mendorong kesadaran UMKM dari Solok terkait pentingnya perlindungan kekayaan intelektual, khususnya merek asli yang akan menjadi representasi produk UMKM unggulan asal Kabupaten Solok dan mendukung UMKM naik kelas dalam hal pemasaran.

“Jadi kami (pemerintah) mengajak UMKM naik kelas dengan membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya nilai kekayaan hak cipta dan hak kekayaan industri,” kata Epyardi.

Dalam kesempatan itu, UMKM produsen kopi asal Solok Muhammad Yani menyatakan setelah mengikuti pelatihan yang diselenggarakan Kabupaten Solok dan Smesco, ia merasa sangat terbantu karena difasilitasi dan dibimbing dalam pembuatan izin HAKI merek Subarda Coffee.

“Saat ini sudah terbit izin HAKI untuk merek Subarda Coffee. Fasilitas pendampingan untuk mengurus HAKI merek ini juga tentu sangat menguntungkan usaha saya,” ujar Yani.

HAKI akan sangat berguna untuk perlindungan terhadap sebuah merek, karya cipta, dan produk atas pelaku usaha Subarda Coffee sehingga dapar terhindar dari kemiripan atau plagiasi terhadap merek lain serta di sisi lain juga meningkatkan pemasaran usaha kopi Subarda.

“Dampaknya sebelum ada label merek, sedikit konsumen melirik dan kurang peminatnya, tapi setelah ada label merek hasilnya sangat positif, dan setelah mendapatkan HAKI Merek, konsumen lebih percaya dengan produk ini yang sudah disertifikasi labelnya,” katanya.

Yani mengungkapkan, dalam pendaftaran HAKI melalui Smesco, dirinya tidak merasa kesulitan meski berbeda provinsi, saat ini cukup menemukan informasi di website resmi www.smesco.go.id dari menu pembuatan HAKI. Selain itu juga bisa dengan menghubungi petugas dari Smesco melalui kolom chat dan dapat berkomunikasi melalui nomor telpon call center yang tercantum di website.(Jef)

SMESCO Indonesia Gandeng Indofarma Upayakan Produk Herbal Masuk Rantai Industri Herbal dan Natural Ekstrak

Jakarta: (Globalnews.id) SMESCO Indonesia dan PT Indofarma Tbk sepakat mengupayakan agar produsen produk herbal unggulan Indonesia bisa masuk ke dalam rantai industri herbal dan natural ekstrak.

Direktur Utama SMESCO Indonesia Leonard Theosabrata mengatakan, melalui kerja sama ini SMESCO dan Indofarma berharap dapat membantu para pelaku UKM dalam meningkatkan pemasaran dan penjualan produk mereka, sehingga dapat mendorong pertumbuhan bisnis UKM lokal dan berdampak positif pada ekonomi nasional dengan bantuan teknologi.

“Nota Kesepahaman ini untuk mendorong, memajukan dan memberikan kontribusi bagi pembentukan hubungan kemitraan yang saling menguntungkan dalam pengembangan maupun akses usaha, distribusi dan pemasaran produk UKM serta sarana prasarana untuk mendukung pemulihan ekonomi,” kata Leonard seusai menandatangani Nota Kesepahaman, beberapa hari yang lalu di Gedung SMESCO.

Leonard meyakini dampak positif kerja sama ini akan meningkatkan kapasitas UKM dalam meningkatkan kemampuan teknik produksi UKM herbal.

Ia juga menambahkan dengan adanya kerja sama ini, diharapkan akan terjalin kemitraan penyediaan sarana dan prasarana serta inisiasi dan fasilitasi dalam rangka transfer pengetahuan industrial kepada UKM herbal.

“UKM akan mendapatkan pelatihan oleh Indofarma terkait pengembangan produk herbal berkualitas, penggunaan bahan baku herbal organik yang higienis sehingga memenuhi standar manufaktur modern, agar beberapa tahun kedepan Indonesia memiliki UKM masa depan yang berdaya saing,” ujar Leonard.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Indofarma, Agus Heru Darjono menambahkan, pihaknya sangat bersemangat dengan kerja sama ini.

“Kami sangat bersemangat dengan kerja sama ini. Kami yakin bahwa dengan menggabungkan kekuatan, kami dapat memberikan kontribusi positif bagi pemulihan ekonomi Indonesia,” kata Agus Heru Darjono. (Jef)

Dua UMKM Binaan Smesco Indonesia Sukses Tembus Pasar Eropa

Jakarta:(Globslnews.id)- Indonesia patut berbangga ketika Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) melalui Smesco Indonesia mampu memperluas akses pemasaran produk UMKM dan meningkatkan mutu produk makanan produksi dalam negeri, setelah dua UMKM binaan Smesco Indonesia sukses menembus pasar Eropa.

UMKM Agritek Desa Indonesia sebagai produsen kripik buah dan sayur organik asal Wonosobo, Jawa Tengah, serta UMKM Aristokrat Indonesia Global, asal Kebumen, Jawa Tengah, produsen keripik lanthing yang terbuat dari singkong telah memenuhi berbagai syarat mutlak produk layak konsumsi dan mendapatkan pesanan ekspor ke Eropa untuk memenuhi kebutuhan pasar makanan ringan.

Keberhasilan dua UMKM Smesco Indonesia untuk masuk dalam rantai pasok makanan ringan di Eropa merupakan hasil kerja sama KemenKopUKM dengan Program Promosi Impor Swiss (SIPPO) dalam kerangka kerja sama pembangunan ekonomi untuk memperkuat dan mempermudah integrasi para UMKM masuk ke dalam sistem perdagangan dunia.

“Indonesia memiliki keunggulan sebagai pemasok utama berbagai produk hasil pertanian tropis di pasar global, sehingga Smesco melihat adanya permintaan pasar global. Dengan latar belakang itulah kemudian Smesco menyeleksi para pelaku UMKM yang memiliki produk eksotis lokal Indonesia untuk pasar ekspor,” ucap Direktur Utama Smesco Indonesia Leonard Theosabrata, dalam rilisnya, di Jakarta, Sabtu (13/5).

Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki yang mendorong UKM agar berkontribusi dalam pasar ekspor sehingga target kontribusi ekspor produk UMKM Indonesia tahun 2024 dapat menembus 17 persen.

Program Promosi Impor Swiss atau SIPPO telah menyeleksi produsen produk UMKM mitra Smesco Indonesia sebanyak 431 UMKM terdaftar, lalu SIPPO dan tim kurasi Smesco menyaring sebanyak 111 UMKM yang memenuhi kriteria standar produksi produk dan pangan yang baik.

Pelaku UMKM tersebut tersebar di D.I Yogyakarta, Kulon Progo, Boyolali, Surabaya, Malang, dan Pasuruan dengan berbagai latar produk unggulan, di antaranya UMKM herbal dan jamu, UMKM produsen kecap manis kelapa, UMKM rempah vanilla, koperasi produsen gula kelapa semut, dan UMKM produsen tepung singkong.

“Setelah melalui proses kurasi produk yang ketat berstandar internasional, Program Promosi Impor Swiss atau SIPPO memilih UMKM Agritek Desa Indonesia sebagai produsen kripik buah dan sayur organik asal Wonosobo, Jawa Tengah, serta UMKM Aristokrat Indonesia Global, asal Kebumen, Jawa Tengah, produsen keripik lanthing yang terbuat dari singkong sebagai UMKM terpilih yang akan mendapatkan fasilitasi ekspor terintegrasi,” tuturnya.

Pasar Eropa khususnya Swiss memiliki standar keamanan pangan yang holistik dengan tingkat keamanan pangan tinggi, sehingga ini merupakan sebuah prestasi tersendiri bagi UMKM ketika produknya kini bisa menembus pasar Eropa. Setidaknya ada dua belas poin penilaian yang dilakukan oleh tim audit dari Program Promosi Impor Swiss yang menjadi acuan, apakah sebuah produk UMKM layak konsumsi dan aman.

Untuk pasar ekspor, UMKM utamanya kini harus memiliki sertifikat Hazard Analysis Critical Control Point atau HACCP yaitu sebuah sistem berstandar internasional untuk memastikan keamanan produk pangan hasil produksi UMKM.

Program Promosi Impor Swiss menerapkan sistem seleksi independen yang sangat detil terhadap calon UMKM mitra terpilih, selain isu keamanan pangan, kebersihan ruang produksi dan originasi bahan baku, dampak sirkulasi ekonomi terhadap petani serta masyarakat sekitar menjadi poin yang sangat penting dalam proses seleksi.

“Keunggulan UMKM terpilih tersebut yakni tidak hanya sehat dan aman untuk dikonsumsi. Perbedaan signifikan ada di ekosistem bisnisnya yang berdampak terhadap peningkatan ekonomi petani, dengan komposisi setiap petani bukan hanya sebagai pemasok saja, namun juga menjadi bagian dari porsi pemilik saham, sehingga model bisnis UMKM seperti ini memberikan dampak peningkatan ekonomi berkesinambungan bagi petani dan masyarakat sekitar,” kata Leonard.(Jef)