Arsip Tag: smesco Indonesia

Gandeng Pemprov Papua, Smesco Sediakan Solusi Ekosistem Dukung UMKM Papua Naik Kelas

Jakarta:(Globalnews.id)- Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (LLP-KUKM) atau Smesco Indonesia menggandeng Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua, menginisiasi Smesco Papua Event, dengan memperkenalkan berbagai potensi produk-produk dari UMKM Papua, seiring dengan penyelenggaraan PON XX Papua 2021 yang berlangsung 2-15 Oktober 2021.

Dalam hal ini, Smesco menyediakan akses pemasaran produk UKM lewat berbagai kanal yang terlibat secara khusus, dalam pameran di Gedung Smesco dan melalui program live shoping produk UMKM Lokal Brand Papua unggulan yang dapat warga net ikuti pada website smesco.go.id dan kanal media sosial Smesco Indonesia.

Direktur Utama Smesco Indonesia Leonard Theosabrata mengatakan, kolaborasi kedua pihak ini menjadi titik awal. Khususnya dalam mendukung kebijakan-kebijakan dalam hal peningkatan kapabilitas wirausaha menjadi Future UMKM seperti pengembangan produk kreatif Papua.

“Kami ingin menampilkan sesuatu yang unik dari produk UMKM Papua dan belum dikenal luas di masyarakat. Mengingat sumber daya alam dan kebudayaan yang ada di Papua sangat besar. Sehingga ke depan, Papua bisa menjadi rantai pasok, terutama di Smesco Hub Timur yang tengah kami bangun,” jelas Leo dalam konferensi pers Smesco Papua Event yang mengusung tema PON XX Papua 2021 Sukses, Torang Bisa! UMKM/IKM Naik Kelas secara daring, Senin (13/9).

Tak hanya itu kata Leo, Smesco melakukan pengembangan boarderless event promotion, yang merupakan peningkatan sisi branding dan pemasaran. Yang semuanya ditujukan meningkatkan daya saing produk UMKM, dalam memenuhi pasar dalam negeri dan pasar bebas ASEAN yang dimulai dengan akan dioperasionalkannya Smesco Hub Timur, di ITDC BALI.

Ia merinci, beberapa layanan yang akan difasilitasi Smesco yaitu, solusi logistik. Di mana saat ini, Smesco mewujudkan inisiatif terbaru yang akan menjadi solusi logistik bagi para pelaku UMKM dari Papua dan daerah lain di Indonesia dalam hal pendistribusian produknya, yaitu Smesco Fulfillment Center (SFC) dan Smesco Indonesia Retail Network (SIREN).

“Smesco Fulfillment Center adalah sebuah fasilitas packing warehouse. Di sini kami kolaborasi dengan JNE dan YukBisnis, nantinya UMKM Papua bisa mengirim barang dengan harga ongkos kirim (ongkir) murah dan flat ke wilayah Barat dan Pusat Indonesia di luar Papua,” kata Leo.
 
Selain itu, Smesco juga menyediakan layanan usaha lain bagi pelaku UMKM yakni Pusat KUR BRI, Xpora, Pusat Wastra Nusantara, Apindo UMKM Akademi, Smesco Labo, Sky Eat Cloud Kitchen & Retort Machine.

“Dengan kelengkapan ekosistem yang ada, diharapkan memberi manfaat yang baik bagi keberlangsungan Smesco Indonesia serta UMKM yang tergabung dalam binaan Pemda Papua khususnya untuk naik kelas,” ujarnya.

Di kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perindagkop UKM dan Naker Provinsi Papua Omah Laduani Ladamay menjelaskan, beberapa produk yang menjadi unggulan Papua untuk diperkenal di event ini mulai dari kopi, sagu, buah merah, hasil perikanan, Noken hingga batik tulis khas Papua, yang memang belum banyak dikenal luas.

“Ini sejarah baru bagi Papua sebagai tuan rumah PON XX. Kami juga sangat mengapresiasi ide Smesco yang telah meluncurkan terobosan baru yang inovatif dan sangat berarti bagi UMKM. Serta solusi logistik bagi UMKM yang selama ini menjadi kendala,” ucap Laduani.

Penyelenggaraan PON XX ini juga bagi Papua sambung Laduani, menjadi momen kebangitan UMKM Papua. Bagaimana UMKM Papua mengambil peran secara lokal, nasional maupun global. Hingga diharapkan UMKM Papua bisa naik kelas.

Apalagi PON XX ini juga mendorong semangat 6 ribu UMKM yang tersebar di seluruh wilayah Papua. Namun sayangnya, pelaksanaan PON di 3 Kabupaten ini hanya mampu menampung sekitar 600 UMKM saja yang bisa diakomodir dalam bentuk pameran.

“Tadi siang kami diskusi dengan KemenkopUKM dan kementerian lain, bagaimana agar ada penambahan booth setidaknya 1/3 dari semangat UMKM kita ini. Mudah-mudahan bisa tercapai,” kata Laduani.

Ia juga optimistis, PON XX bisa meraih target transaksi yang cukup besar, termasuk lewat Smesco Papua Event. Laduani mengkalkulasi, sedikitnya dari 10.476 atlet yang hadir mengeluarkan Rp 1 juta, maka potensi transaksinya cukup besar, ditambah dengan konfirmasi adanya kehadiran penonton selama 2 minggu PON XX berlangsung.

Sementara, Ketua Bidang II PB PON Roy Letlora menuturkan, Papua sebagai tuan rumah PON XX turut menggerakkan dan melibatkan UMKM untuk menjual berbagai kerajinan dan makanan. Bahkan produk UMKM Papua dijadikan suvenir dalam PON XX. “Banyak pelaku UMKM yang dilibatkan. Salah satunya untuk tujuan mendorong ekonomi Papua lewat event PON XX,” pungkasnya. (Jef)

Kolaborasi KemenkopUKM dan Grup Perhotelan Accor Serap Produk UMKM Wilayah Jawa Tengah & Yogyakarta


Yogyakarta:(Globalnews id)- Kolaborasi antara Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) dan perusahaan grup perhotelan Accor untuk menyerap produk UMKM mulai diwujudkan. Kali ini adalah produk-produk UMKM di Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Komitmen kedua pihak diwujudkan dalam penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara The Phoenix Hotel Yogyakarta-MGallery dengan UMKM Rumah Keju Jogja dan Coklat nDalem. Kedua UMKM tersebut adalah hasil kurasi bersama antara Smesco Indonesia dan grup Accor. Penandatanganan PKS disaksikan oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki di The Phoenix Hotel Yogyakarta-MGallery, Jumat (27/8).

Program ini merupakan kelanjutan dari penandatanganan Nota Kesepahaman antara grup Accor dengan Smesco Indonesia, tentang Pembentukan Kerja Sama dalam Pengembangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah untuk mendukung Pemulihan Ekonomi pada Bidang Jasa Perhotelan pada 3 April 2021 lalu.

Dalam kunjungan ke The Phoenix Hotel Yogyakarta-MGallery ini pula, Teten melihat langsung kemitraan hotel dengan para pelaku UMKM yang sudah berjalan. Ia mengatakan, implementasi antara KemenkopUKM dan grup Accor sudah banyak kemajuan serta menghasilkan beberapa hal konkret. Saat ini, sudah ada beberapa produk UMKM yang dikurasi dan kemudian dikerjasamakan dengan beberapa hotel jaringan grup Accor.

“Saya lihat ditampilkan dengan baik. Ini satu contoh bagus antara produk UMKM dan hotel kerja sama saling mendukung karena kedua sektor bisnis ini sama-sama mengalami dampak akibat pandemi Covid-19,” imbuhnya.

UMKM ditantang untuk mencari solusi bersama yang dibutuhkan hotel. Hal ini diakui Menteri Teten menjadi berkah di tengah pandemi Covid-19. Upaya perbaikan rantai pasok terus dilakukan, mulai dari produk kuliner, fesyen, hingga groceries.

Ia berharap, kerja sama jaringan Accor dengan UMKM tidak berhenti hanya di Hotel Phoenix saja, tetapi dapat diduplikasi ke jaringan grup Accor lainnya. Bukan hanya di Indonesia tetapi juga di jaringan internasional.

“Kerja sama ini merupakan suatu proses mendorong produk UMKM naik kelas. Sekaligus untuk mem-branding produk UMKM dan membuktikan bahwa kualitas produk UMKM mampu bersaing dengan brand besar,” tegas Teten.

KemenkopUKM menyambut baik kerja sama grup Accor yang telah memakai produk-produk UMKM komoditas pertanian seperti sayuran, buah, beras, dan lainnya. Apalagi penyerapan produk UMKM dilakukan saat banyak UMKM terdampak pandemi Covid-19. Ia berharap situasi makin membaik dan pembukaan pembatasan kegiatan masyarakat akan membuat penyerapan produk UMKM semakin besar.

“Grup Accor diharapkan dapat membuka kesempatan yang lebih besar untuk UMKM sektor-sektor lain yang memiliki nilai tambah seperti makanan olahan, craft, fesyen, dan lain-lain,” tutup Teten.

Di waktu yang sama, Deputi Bidang Usaha Kecil dan Menengah KemenkopUKM Hanung Harimba Rachman menambahkan, Smesco telah mengkurasi bersama sejumlah produk UMKM yang dibutuhkan oleh hotel dan restoran, seperti dekorasi, toiletries, amenitis, kebutuhan rumah tangga, minibar, dan kebutuhan restoran.

Saat ini sudah terkurasi lebih dari 80 dari 600 UMKM yang memiliki produk unggulan yang dapat memenuhi industri perhotelan. Saya mengapresiasi agenda  penandatanganan kontrak kerja sama antara The Phoenix Hotel dengan 3 UMKM produsen keju, butter, dan cokelat.

“Saya berharap melalui kerja sama ini, grup Accor juga lebih banyak lagi menyerap produk-produk UMKM binaan Kementerian Koperasi dan UKM yang telah dikurasi oleh Smesco,” ujarnya.

Sementara itu, Chief Executive Officer Accor Southeast Asia, Japan, South Korea Garth Simmons mengatakan, “Kami merasa terhormat dapat berkontribusi pada program pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM terhadap perkembangan UMKM Indonesia dan keberhasilan gerakan Bangga Buatan Indonesia. Grup bersemangat untuk melanjutkan dukungannya melalui kolaborasi ini.”

Simmons menambahkan, berbagai kemitraan dengan UMKM lokal dan hotel Accor yang tersebar di seluruh Indonesia dilakukan, termasuk menampilkan produk mereka di area hotel, konsinyasi, penggunaan produk dalam operasional hotel, serta penyerapan produk yang selaras dengan program promosi dan pemasaran brand. “Kemitraan ini akan terus kami kembangkan, termasuk kerja sama dengan Kemenkopukm dan Smesco Indonesia,” tambah Simmons.

The Phoenix Hotel Yogyakarta – MGallery mengkurasi produk UMKM sejalan dengan program brand MGallery, Inspired by Her dan Memorable Moment. Inspired by Her adalah program yang dirancang oleh dan untuk perempuan, menawarkan produk herbal, kosmetik, spa, dan cokelat yang disesuaikan. Program Memorable Moment diwujudkan melalui pameran repro furnitur khas Soekarno untuk ruang kerja museum Bung Karno di property ini, menggunakan produk-produk dari UKM serta Soekarno Signature Dish– pilihan makanan favorit Bung Karno menggunakan bahan-bahan dari UKM termasuk keju sebagai salah satu dari bahan-bahannya.

Grand Mercure & ibis Yogyakarta Adisucipto mengkurasi produk dengan UMKM sesuai dengan esensi brand hotel “Inspired by Local” – atau terinspirasi oleh kearifan lokal. Kemitraan dilakukan dengan UKM, membatik dengan gaya klasik Yogyakarta, pembuat moonpia (jajanan khas hotel), pengrajin wayang kulit membuat wayang, dan ditangani oleh ahli seni tradisional pewayangan, dan lain-lain.

Novotel Yogyakarta mendukung petani dan peternak lokal seperti beras, telur, krecek, ayam kampung, nangka muda, ikan, bumbu-bumbu rempah, dan kopi, dan UMKM lokal dengan membuat tampilan baru untuk menu-menu makanan berkonsep tradisional yang dibalut dengan modernitas. Tim hotel bahkan mengunjungi langsung para petani lokal yang ada di Yogyakarta dan melihat proses hasil pertanian.

Novotel Suites Yogyakarta Malioboro bermitra dengan UMKM di Yogyakarta dan sekitarnya, mengemasnya menjadi “Jajanan Mataram” berbagai macam makanan dan minuman ringan ciri khas Yogyakarta dan Jawa Tengah seperti lumpia dari tumbas lumpia, jamu dari leli jamu hingga kudapan kesukaan Sri Sultan Hamengku Buwono-VIII yang diolah dari singkong hasil budidaya petani dan UMKM lokal.

ibis Styles Yogyakarta bekerja sama dengan beberapa UMKM seperti berbagai produk wedang, empon-empon dan lainnya yang bisa menjadi pilihan tamu yang ingin menikmati minuman kesehatan. Hotel juga bekerja sama dengan UMKM yang menghasilkan kudapan tradisional seperti bakpia, fesyen , asesoris, juga pemasok daging , sayur, telur, beras, dan lainnya.

ibis Yogyakarta Malioboro bekerjasama dengan UMKM sebagai pemasok buah, sayur, daging, ikan, beras dan bahan makanan lainnya serta oleh-oleh.

Sementara itu, ibis Semarang Simpang Lima bermitra dengan koperasi peternak unggas, produsen roti, dan pemasok kopi lokal di Jawa Tengah. ibis Semarang Simpang Lima juga menata Coffee Corner hotel, salah satu area favorit para tamu dengan kopi lokal di Jawa Tengah.

The Royal Surakarta Heritage-MGallery, Novotel Solo dan ibis Styles Solo, berkolaborasi dengan UMKM untuk makanan khas Solo yang disajikan untuk tamu VIP serta pakaian batik dan kerajinan khas dari Solo yang dipajang di hotel.

Novotel Semarang dan ibis budget Semarang bermitra dengan UMKM di Jawa Tengah melalui pemanfaatan produk untuk kebutuhan hotel, konsinyasi, dan kegiatan pameran UMKM. Produk seperti kopi, wingko, enting-enting gepuk batu, roti dan puluhan produk UMKM lainnya dapat dinikmati oleh para tamu di area restoran dan lobby hotel. (Jef)

Smesco dan Accor Kurasi Produk UMKM Unggulan untuk Memenuhi Kebutuhan 30.000 Kamar di 140 Jaringan Hotel

Bandung:(Globalnews.id)- Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan bahwa sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak terus dilakukan untuk membantu dan memperluas jaringan pemasaran produk UMKM.

Hal tersebut disampaikan Teten saat penandatangan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) antara Smesco Indonesia dan Accor Indonesia di Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (3/4/2021). Smesco dan Accor berkomitmen untuk membuka kesempatan produk-produk UMKM untuk mengisi kebutuhan 30.000 kamar di 140 jaringan hotel Accor seluruh Indonesia.

“Bukan sekadar showcase, melainkan juga bisa meningkatkan branding dan promosi produk UMKM,” kata Teten.

Bagi Teten, kerja sama ini sangat membantu pelaku UMKM karena akan banyak produk mereka yang terhubung dengan jaringan hotel milik Accor Indonesia.

“Saya meyakini, MoU ini merupakan kolaborasi mutualisme atau saling menguntungkan,” ujar Teten.

Bahkan, lanjut Teten, dengan semakin banyaknya produk UMKM tampil di banyak hotel berbintang, masyarakat pun bakal semakin respect terhadap kualitas produk UMKM.

“Misalnya, di setiap hotel Accor, ada kedai kopi yang kopinya merupakan produk khas di daerah tersebut. Begitu juga dengan kulinernya. Sehingga, akan terasa betul aura dari diversity of Indonesia,” imbuh MenkopUKM.

Dalam kesempatan yang sama, Dirut Smesco Indonesia Leonard Theosabrata menjelaskan, jenis produk UMKM yang akan mengisi jaringan hotel Accor antara lain untuk memenuhi kebutuhan restoran, bedroom, bathroom, toiletries, amenities, home decor, household, hingga minibar.

“Kebutuhan snack untuk meeting room juga akan diakomodasi dari produk UMKM,” imbuh Leonard.

Selain itu, lanjut Leonard, produk UMKM juga diharapkan dapat berperan memenuhi kebutuhan hotel-hotel yang akan dibangun di beberapa wilayah di Indonesia lainnya. Di antaranya, Jawa Timur dan Banten.

“Kurasi akan dilakukan sesegera mungkin agar setelah pembangunan selesai produk UMKM sudah bisa digunakan yang tentunya melalui kurasi bersama antara Smesco dan Accor,” papar Leonard.

Menurut Leonard, proses informasi kerja sama Smesco dan Accor dikoordinasikan melalui Dinas Koperasi dan UKM di seluruh Indonesia dan disosialisasikan melalui media sosial.

“Proses pendaftaran melalui link secara online. Antusiasme pelaku UMKM untuk bergabung sangat bagus dan sudah terdaftar lebih dari 600 pelaku usaha yang tahap berikutnya akan diseleksi dan dikurasi oleh Smesco dan Accor,” kata Leonard.

Sebagai pilot project, kerja sama Smesco dan Accor tersebut dimulai di Hotel Pullman, Central Park, Jakarta pada April 2021 ini yang sudah memasuki tahap kurasi.

“Ini merupakan implementasi dari Gernas BBI, di mana Accor menggunakan produk lokal dari UMKM,” tukas Leonard.

Sementara Senior Vice President Operations and Government Relation Accor Indonesia dan Malaysia Adi Satria menjelaskan, Accor yang memiliki 140 hotel di seluruh Indonesia sangat mendukung pemberdayaan UMKM.

“Tahun ini, kita akan bangun lima hotel baru, yaitu dua di Surabaya, satu di Jakarta, satu di Malang, dan satu di Mandalika, Lombok,” kata Adi.

Adi menambahkan bahwa pihaknya akan melakukan kurasi bersama dengan Smesco Indonesia untuk produk jasa dan kreatif.

“MoU ini merupakan bagian dari Gernas Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata di Indonesia,” pungkas Adi.(Jef)

Smesco dan BUMN Kimia Farma Lakukan Kurasi dan Pasarkan Produk Herbal dan Spa UKM

Jakarta:(Globalnews.id) – Sebagai tindak lanjut dari MoU antara Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dengan Menteri BUMN Erick Thohir tentang sinergi membantu UKM di sektor ritel, Smesco Indonesia (BLU dari Kemenkop UKM) menjalin kerja sama dengan PT Kimia Farma Tbk (BUMN) dalam membangun pemasaran produk herbal dan spa UKM.

“Saya berharap sinergi ini dapat dimanfaatkan pelaku UKM di tanah air untuk mendapatkan akses pemasaran yang lebih luas. Sehingga, skala ekonominya lebih efisien dan menjadi katalisator perekonomian Indonesia,” kata Teten, pada acara penandatanganan nota kesepahaman (MoU) pembentukan kerja sama dalam pengembangan koperasi dan UKM, antara Smesco Indonesia dengan PT Kimia Farma Tbk, di Jakarta, Rabu (3/3).

Menurut Teten, kerja sama ini sangat penting bagi para UKM karena kualitas produk UKM sudah sangat baik. Hal ini salah satu alasan Kimia Farma bersedia memasarkan produk UKM.

“Momentum ini juga menunjukkan komitmen BUMN dalam mendampingi dan membantu para UKM,” ujar MenkopUKM.

Apalagi, saat ini, Kimia Farma sudah memiliki 1.300 gerai apotek di berbagai daerah yang dapat menjadi jalur pemasaran strategis bagi UKM.

“BUMN dapat menjadi lokomotif UKM, menjadi pendamping, agregator, dan offtaker produk-produk UMKM,” imbuh Teten.

Teten meyakini kerja sama ini dapat berbuah manis. Apalagi, produk kesehatan yang di dalamnya terdiri dari produk herbal dan spa saat ini sedang bertumbuh.

“Tren belanja masyarakat terhadap vitamin, suplemen kesehatan, dan obat cenderung meningkat sejalan dengan kesadaran gaya hidup sehat pada masa pandemi Covid-19,” papar Teten.

Data konsumsi dalam negeri berdasarkan hasil survei Global Consumer Insights 2020 PricewaterhouseCoopers (PwC) pada Agustus 2020 menyatakan, walaupun pandemi ini menyebabkan pendapatan masyarakat turun, terdapat peningkatan belanja konsumen. Masing-masing, produk kesehatan (77%), bahan makanan (67%), hiburan & media (54%), pengambilan/pengiriman makanan (47%), dan DIY/perbaikan rumah/berkebun (32%).

Bahkan, dengan memiliki tidak kurang dari 30 ribu spesies tumbuhan maupun sumber daya laut, Indonesia berpotensi menjadi pengekspor produk obat herbal terbesar di dunia.

“UKM harus memanfaatkan peluang ini. Kita sediakan akses pasar yang luas agar UKM dapat berdaya saing,” kata MenkopUKM.

Selain dengan Kimia Farma, KemenkopUKM juga telah bekerja sama dengan beberapa BUMN dalam pendampingan UMKM, seperti Bank Himbara dalam pembiayaan UMKM, BGR dalam mengembangan warung pangan, PT KAI dalam menyediakan dukungan logistik, PT Pertamina dalam pemberdayaan UKM bidang energi, hingga PT Angkasa Pura dalam pendampingan UMKM.

“Saya mengajak BUMN untuk terus bersinergi bersama pemerintah guna mendorong UMKM dapat bertahan dan bertumbuh menghadapi tantangan ekonomi di masa pandemi. Mari kita tingkatkan konsumsi terhadap produk-produk UKM negeri ini,” jelas MenkopUKM.

*Sistem Pembayaran*

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Smesco Indonesia Leonard Theosabrata mengakui bahwa kerja sama ini disambut positif para pelaku UKM karena sistem pembayarannya tidak memberatkan.

“Yaitu sistem Beli Putus dengan retur 14 hari. Sistem pembayaran dilakukan 14 hari setelah barang masuk. Begitu juga promosi produk akan dilakukan secara bersama-sama,” tukas Leonard.

Leonard menambahkan, sudah ada 43 UKM yang telah dikurasi dengan total produk sebanyak 174 produk herbal dan spa.

Sementara itu, Direktur Utama Kimia Farma Verdi Budidarmo berharap kerja sama ini dapat mempermudah akses pasar bagi produk UKM serta meningkatkan promosi dan penjualan produk
UKM.

“Kami akan memberikan fasilitas display produk untuk mendukung penjualan produk koperasi dan UKM yang telah memenuhi standar dan selaras dengan industri 4.0,” ujar Verdi.

Verdi menambahkan, sinergi tersebut dijalankan melalui kegiatan penyediaan sarana dan prasarana serta inisiasi dan fasilitasi akses pasar. Termasuk kolaborasi program Pelatihan Peningkatan Mutu Produk seperti branding packaging/kemasan, desain, food safety, dan standarisasi produk Koperasi dan UKM.(Jef)