Arsip Tag: Universitas Mercu Buana

Rektor Universitas Mercu Buana: “Local Wisdom Menjadi Sangat Penting di Tengah Pergaulan Global”

Jakarta:(Globalnews.id)- Di tengah isu globalisasi yang masif, local wisdom atau kearifan lokal menjadi instrumen penting bagi sebuah bangsa bertahan di tengah-tengah masyarakat dunia yang semakin kompetitif. Kearifan lokal atau local wisdom dalam bentuk nilai-nilai moral, tradisi dan budaya menjadi identitas penting di tengah-tengah pergaulan global.

Demikian pesan yang disampaikan Prof. Dr. Andi Andriansyah. M. Eng., Rektor Universias Mercu Buana (UMB) pada Wisuda Diploma LII, Sarjana LVI, Magister XLIII, dan Doktor V Tahun Akademik 2022/2023.

“Nilai-nilai kearifan lokal atau local wisdom dalam bentuk nilai-nilai moral menjadi instumen penting di tengah arus global akibat kemajuan teknologi informasi. Lokalitas nilai budaya tidaklah bertentangan dengan globalisasi, justru sebaliknya. Keduanya dapat berkolaborasi dalam mendorong kesejahteraan kehidupan manusia. Kemajuan teknologi informasi atau internet memungkinkan setiap individu melakukan aktivitas dengan skill dan kapasitas global dengan mindset kearifan lokal,” tegas Andi.

Pada acara wisuda yang digelar di ICE BSD (21/12) Universitas Mercu Buana melantik 2.540 wisudawan dan wisudawati. Terdiri dari 10 wisudawan-wisudawati program Diploma, 2.264 wisudawan-wisudawati program Sarjana, 262 wisudawan-wisudawati program Magister dan 4 wisudawan program Doktoral. Tampil sebagai wisudawan terbaik Muhammad Bilal Asshogiri, S.I.Kom dari Program Studi Ilmu Komunikasi dengan IPK 3,96 dengan total skor prestasi 92,50.

Sesuai dengan tema wisuda, yaitu “Berpijak pada Nilai Kearifan Budaya, Menyambut Generasi Merdeka”, Universitas Mercu Buana, didirikan (alm) H. Probosutedjo, merupakan sebuah perguruan tinggi yang tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahun atau science sesuai perkembangan zaman, melainkan juga mengajarkan dan menanamkan nilai-nilai moral yang diambil dari kearifan lokal yang ada. “Universitas Mercu Buana harus menyediakan kualitas pendidikan yang baik, dan mampu memberikan pendidikan watak yang baik mengiringi pendidikan keilmuan,” terang Profesor peneliti Robot Humanoid itu mengutip pesan pendiri UMB.

Dalam kesempatan tersebut Prof. Dr. Andi Andriansyah, M. Eng juga menyampaikan capaian prestasi yang diraih Univeritas Mercu Buana dalam satu tahun terakhir, antara lain; Pada bulan Agustus 2022, Universitas Mercu Buana mendapatkan Akreditasi Unggul dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi atau BAN-PT. Akreditasi Unggul adalah peringkat tertinggi yang diberikan kepada perguruan tinggi.

Pada bulan November 2022, Program Studi Magister Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Mercu Buana, juga mendapatkan Akreditasi Unggul dari LAMEMBA. Perkumpulan Lembaga Akreditasi Mandiri Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi.

Selanjutnya, Universitas Mercu Buana PTS Peringkat Satu di Indonesia Berdasarkan Analisis AD Scientific Index. Peringkat 4 Perguruan Tinggi Swasta Terbaik di Indonesia, Peringkat 2 Perguruan Tinggi Swasta Terbaik di Jakarta versi Webometrics 2022. Rangking 3 se-Indonesia dalam Capaian IKU MBKM Terbaik th 2022.

Menelisik Upaya Universitas Mercu Buana Mendorong Bangkitnya Lagi Pariwisata Indonesia

Oleh :Dr. Ira Purwitasari, M.I.Kom Dosen Universitas Mercu Buana,Kepala Biro Humas UMB Jakarta

KEJADIAN aneh terjadi saat Panglima pasukan muslim Zaid Bin Tarikh, kini namanya diabadikan menjadi sebuah negara di bawah pengawasan Inggris- Gibraltar yang menginjak kaki daratan Andalusia Spanyol Benua Eropa diawal penaklukannya.

Begitu seluruh prajuritnya mendarat, ia memerintahkan seluruh kapalnya dibakar habis. “Lihatlah kini kalian tidak punya apa2 lagi untuk pulang. Karena tak ada kata lain kecuali memenangi pertempuran,” kata Zaid. Akhirnya 700 tahun, Andalusia dikuasai sebelum akhirnya kembali ke kerajaan Spanyol.

Tanpa bermaksud berlebihan, kisah itu nampaknya menginspirasi Menteri Pariwisata Sandiaga Uno untuk membangkitkan lagi pariwisata nasional setelah 2 tahun dihantam badai pandemi.
Badai Pasti Berlalu, demikian mengutip judul sebuah lagu legenda di tahun 1980-an. Sandiago Uno terus melangkah tegap dengan mengusung berbagai program.

Upayanya itu dikobarkannya lagi saat menjadi Keynote Speaker Seminar Pariwisata Internasional bertajuk  “Society Empowerment amidst the New Normal: Communication, Socio-Cultural, Political, Economic, and Technological Perspectives” yang dilaksanakan 2-3 November di Hotel Harris Riverview, Denpasar, Kuta, Bali lalu.

Mengutip epos Don Quisot dalam kisah “Menunggu Sang Godot”, sepertinya Sandiaga Uno kembali menggelorakan semangat agar pariwisata Indonesia bangkit lagi. Sandi pun mengajak masyarakat untuk menerapkan tiga strategi tersebut agar mampu bangkit dari pandemi Covid-19. Menurutnya, masyarakat harus mulai memformulasi arah kebijakan program dan strategi parekraf ke depan.

Ia pun mengajak masyarakat untuk menerapkan tiga strategi tersebut agar mampu bangkit dari pandemi Covid-19. Menurutnya, masyarakat harus mulai memformulasi arah kebijakan program dan strategi parekraf ke depan.Dua tahun terakhir ini pandemi Covid-19 menyebabkan target capaian kinerja sektor parekraf kita terganggu, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan Nusantara mengalami kontraksi atau penurunan.

Hal ini berdampak pada menurunnya jumlah okupansi hotel serta devisa hingga mengurangi pemasukan pelaku industri pariwisata. Dia melanjutkan, kondisi itu juga menutup saham hingga tidak sedikit pekerja parekraf yang dirumahkan serta kehilangan pekerjaan.

Kendati di saat yang bersamaan masyarakat harus menumbuhkan optimisme dan harapan. Dia mengatakan hal itu mengingat 34 juta masyarakat Indonesia menggantungkan hidupnya pada sektor pariwisata. “Percayalah badai pasti berlalu. Kemenparekraf juga telah hadir dengan aktif menerapkan program yang berkeadilan dan tentunya tepat waktu, sasaran dan tujuan mulai di fase tanggap darurat di awal terjadinya pandemi sampai ke fase pemulihan,” masih mengutip Sandi.

Ia kembali menegaskan, pemerintah aktif memperlancar program dalam penanganan kesehatan, memberikan perlindungan sosial, intensif ke dunia usaha, memfasilitasi peningkatan SDM parekraf. Sandiaga melanjutkan pula bahwa pemerintah hingga saat ini pun tetap gencar mendukung program vaksinasi di wilayah destinasi wisata.

Kini lebih dari 40 juta lapangan kerja yang harus diselamatkan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Langkah ini sangat membutuhkan peran ketiga kementerian untuk mewujudkan hal tersebut. Mengingat, kebijakan ketiga kementerian sangat memengaruhi kebangkitan ekonomi rakyat.

Kemenpar perlu sekali bantuan dari  Menteri Perdagangan dari segi kebijakan-kebijakan perdagangan yang mudah-mudahan bisa berpihak kepada kebangkitan ekonomi rakyat.
Adapun dari Menteri Investasi sudah dapat komitmen bahwa ekonomi kreatif dan sektor pariwisata mendapatkan satu insentif untuk investasi. Jadi bagi para pelaku usaha sektor pariwisata bahwa Pak Bahlil Lahadalia  siap mendukung.

Kolaborasi yang sangat menentukan agar visi dan misinya terlaksana, menurut Sandi terletak di tangan Menteri Erick Thohir. Sebab menurutnya, kebijakan yang dilahirkan Erick Thohir sangat memengaruhi ekonomi nasional secara menyeluruh. 

Dan ini yang paling banyak anggaran dananya adalah Kementerian BUMN. Karena, dalam satu tahun ini sektor pariwisata nasional akan banyak sekali
keterbatasan, tapi Pak Erick Thohir ini punya keleluasaan dalam menggunakan balance sheet yang dimiliki sektor BUMN ini.

Karena itu, Kemenpar berharap mudah-mudahan ini menjadi sumbangsih pertama dalam dharma bakti terhadap kebangkitan ekonomi nasional,  kepulihan mengatasi Covid-19 dan kesempatan untuk membuka lapangan kerja seluas-luasnya.

Dari data tercatat, jumlah kunjungan wisatawan Indonesia terus mengalami peningkatan seiring dengan turunnya kasus COVID-19. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara dapat naik antara 1,8 hingga 3,6 juta individu dengan kontribusi terhadap PDB nasional mencapai 4,3% di tahun 2022. Beberapa program dan inovasi telah digulirkan untuk mencapai target ini, salah satunya adalah program desa wisata.

Desa wisata merupakan suatu program pengembangan pariwisata berkelanjutan yang mendorong desa-desa di seluruh Indonesia untuk menggali dan mengelola potensi wisata secara mandiri dan kreatif. Salah satu potensi yang dimiliki desa wisata untuk menumbuhkan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan adalah memanfaatkan perkembangan teknologi digital.

Adapun kendala dalam membangkitkan kondisi pariwisata dapat diwujudkan melalui kolaborasi dan kontribusi semua pihak. Indeks Pariwisata Global Indonesia melesat naik 12 peringkat. Hal ini mampu dicapai karena inovasi, adaptasi, dan kolaborasi.

708.000 lapangan kerja di sektor ekonomi kreatif dan 400.000 di sektor pariwisata bisa diwujudkan melalui solusi inovatif yang terintegrasi. PanduDesa hasil kolaborasi dengan Ayoconnect adalah bentuk komitmen untuk membangkitkan ekonomi kreatif dan pariwisata melalui pembukaan lapangan kerja.

Kemenparekraf terus memberikan berbagai dukungan bagi pelaku industri pariwisata dan ekonomi kreatif untuk bangkit dan inovatif. Salah satunya adalah rencana diluncurkannya aplikasi PanduDesa yang dibuat secara kolaboratif dengan Ayoconnect, perusahaan teknologi finansial di balik platform Open Finance terbesar di Indonesia.

Open Finance sendiri merupakan sebuah sistem yang membangun interkonektivitas antara penyedia jasa keuangan dengan bisnis lain melalui API (application programming interface).

Beberapa fitur yang akan dihadirkan dalam aplikasi PanduDesa meliputi layanan isi ulang pulsa, pembelian data internet, dan pembayaran tagihan listrik dan air. Fitur ini dapat dimanfaatkan oleh komunitas desa wisata untuk pembukaan lapangan kerja meningkatkan nilai jual kepada wisatawan, dan menambah penghasilan.

Sandiaga melanjutkan, membangkitkan industri pariwisata harus dengan 3G: Gercep, Geber dan Gaspol. Dengan gercep (gerak cepat), geber (gerak bersama), dan gaspol (garap potensi lapangan pekerjaan yang ada) bersama-sama kita semua memanfaatkan potensi untuk membangkitkan dan mempertahankan industri pariwisata.

Ini sangat logis, mengingat kemajuan ekonomi suatu negara dapat dicapai dengan jauh lebih cepat ketika terdapat sinergi yang solid antara pemerintahan, sektor swasta, dan masyarakat umum.
Kolaborasi para pihak, Kemenparekraf, dan ribuan desa wisata yang tersebar di seluruh Indonesia adalah sebuah contoh yang saya harap dapat menginspirasi lebih banyak agent of change di Indonesia dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelas dunia.

Ke depannya, para pihak, perusahaan maupun perseorangan dan Kemenparekraf akan terus bekerja sama untuk menghadirkan lebih banyak inovasi-inovasi di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif.

Universitas Mercu Buana menyelenggarakan seminar ini menggandeng sejumlah perguruan tinggi dalam negeri dan luar negeri, dari Malaysia antara lain International University of Malaya-Wales, Universiti Sains Islam Malaysia, Multimedia University Malaysia. Sementara co Host dari universitas di Indonesia, yaitu STISIPOL Candradimuka-Palembang dan Politeknik Tempo.

Pembicara internasional dan nasional dihadiri oleh Prof. Dr. Oliver Hahn dari Passau University, Germany; Assoc. Prof. Dr. Sabariah M. Saleh dari Universiti Kebangsaan Malaysia, Malaysia; Prof. Rajab Ritonga, M.Si dari Universitas Gunadarma, Indonesia; Assoc. Prof. Jantima Kheokao, Ph. D. dari University of the Thai Chamber of Commerce, Thailand; Dr. Ma Theresa B. Nardo dari Tarlac Agricultural University, Philippines; Rizki Briandana, M.Comm., Ph.D dari Universitas Mercu Buana, Indonesia.

Konferensi ini didukung oleh BPJS Ketenagakerjaan, Bakti Kominfo, Pandi.id dengan media partners: IDN Times Bali, Media Group Network, Media Indonesia, Medcom.id, Metro TV dan MG Radio,PT Suara Merdeka Grup.(Jef)

L

Ternyata Ini Strategi Pemerintah Bangkitkan Wisata Yang Terdampak Pandemi Covid19

Bali:(Globalnews.id)- Pemerintah tengah gencar mempromosikan tagar wisata #diindonesitasaja dalam rangka menumbuhkan kembali sektor parisiwisata yang terpuruk akibat pandemi Covid-19. Wisawatan domestik dapat memilih objek wisata seperti Bali, Labuan Bajo, Danau Toba, Toraja dan banyak lagi objek wisata lainnya.

“Kita harus bangkit dari pandemi covid-19, pelaku wisata harus siap antisipasi pola berwisata masyarakat akibat pandemi covid-19” kata Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI saat menyampaikan sambutan pada International Conference on Communication Science Universitas Mercu Buana di Bali, 2 November 2022.

Pemerintah menggalakkan kunjungan wisata desa yang menawarkan pengalaman komplit dengan memadukan komponen budaya, alam, dan keunikan dari setiap desa wisata, sehingga jadi alternatif wisata yang seru dan menarik. “desa wisata merupakan salah satu model bisnis yang terbukti dapat bertahan melewati masa-masa sulit. desa wisata juga bisa dioptimalkan untuk menggerakkan sektor UMKM yang mampu menciptakan 97 persen lapangan kerja dan berkontribusi 60 persen terhadap ekonomi Indonesia” Kata Sandiaga

Program wisata desa juga dapat disingkronkan dengan kampanye bangga buatan Indonesia dimana wisatawan dihimbau untuk membeli produk UMKM sehingga tercipta perputaran ekonomi “bila ini kita lakukan secara konsisten dan berkelanjutan saya yakin Indonesia bisa pulih lebih cepat bangkit lebih kuat dalam sektor wisata dan ekonomi kreatif” pungkasnya

Seperti diketahui Universitas Mercu Buana UNIVERSITAS Mercu Buana menggelar Seminar Internasional bertajuk “Society Empowerment amidst the New Normal: Communication, Socio-Cultural, Political, Economic, and Technological Perspectives” yang dilaksanakan 2-3 November di Hotel Harris Riverview, Denpasar, Kuta, Bali.

Pembicara internasional dan nasional dihadir oleh Prof. Dr. Oliver Hahn dari Passau University, Germany; Assoc. Prof. Dr. Sabariah M. Saleh dari Universiti Kebangsaan Malaysia, Malaysia; Prof. Rajab Ritonga, M.Si dari Universitas Gunadarma, Indonesia; Assoc. Prof. Jantima Kheokao, Ph. D. dari University of the Thai Chamber of Commerce, Thailand; Dr. Ma Theresa B. Nardo dari Tarlac Agricultural University, Philippines; Rizki Briandana, M.Comm., Ph.D dari Universitas Mercu Buana, Indonesia.

Universitas Mercu Buana menyelenggarakan seminar ini menggandeng sejumlah perguruan tinggi dalam negeri dan luar negeri, dari Malaysia antara lain International University of Malaya-Wales, Universiti Sains Islam Malaysia, Multimedia University Malaysia. Sementara co Host dari universitas di Indonesia, yaitu STISIPOL Candradimuka-Palembang dan Politeknik Tempo. Konferensi ini didukung oleh BPJS Ketenagakerjaan, Bakti Kominfo, Pandi.id dengan media partners: IDN Times Bali, Media Group Network, Media Indonesia, Medcom.id, Metro TV dan MG Radio.(Jef)

UMB Gelar Seminar Internasional Guna Mencari Solusi Penguatan Masyarakat Menjelang Pandemic Covid 19 Berakhir

Jakarta:(Globalnews.id)-
Universitas Mercu Buana akan menggelar Seminar Internasional bertajuk “Society Empowerment amidst the New Normal: Communication, Socio-Cultural, Political, Economic, and Technological Perspectives” yang akan dilaksanakan 2-3 November di Hotel Harris Riverview, Denpasar, Kuta, Bali.

Menurut Heri Budianto, Kaprodi Magister Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana, bahwa dasar dilaksanakannya seminar ini yakni pandemi Covid-19 akan segera berakhir. Namun, masyarakat harus berhasil beradaptasi dengan perubahan yang terjadi dan mengadopsi teknologi digital yang dapat memudahkan berbagai aktivitas. Kemajuan teknologi telah menjembatani seluruh aspek kegiatan komunikasi selama dan di era pascapandemi seperti pendidikan, perawatan kesehatan, politik, dan ekonomi dimediasi dan menjadi kumpulan isu kontemporer yang mengeksplorasi bidang-bidang baru, mendefinisikan kembali konsep-konsep sebelumnya, dan mengusulkan wacana atas teori-teori komunikasi di tepi krisis global oleh pandemi Covid-19. “Konferensi ini akan menjadi forum internasional yang sangat baik untuk berbagi pengetahuan dan hasil penelitian bagi semua kalangan” tuturnya

Sementara itu menurut Nur Kholisoh, Ketua Panitia Seminar bahwa konferensi ini bertujuan untuk menyediakan platform yang menarik dan bermanfaat bagi para akademisi untuk berbagi sudut pandang dan pengalaman mereka melalui makalah penelitian dan presentasi lisan yang berkaitan dengan tren ilmu komunikasi saat ini. “Konferensi ini mengedepankan penelitian ilmu komunikasi yang berkaitan dengan kemajuan teknologi digital, transformasi teknologi komunikasi, serta mempertimbangkan perkembangan aspek sosial budaya, ekonomi kreatif dan politik serta lingkungan sosial dalam menghadapi new normal pasca pandemi Covid 19” imbuhnya.

Panitia seminar telah menerima ratusan artikel dari dalam dan luar negeri yang akan dibahas pada seminar tersebut. Artikel-artikel yang terpilih akan diterbitkan diantaranya: Jurnal Komunikasi: Malaysian Journal of Communication dari Universiti Kebangsaan Malaysia, Jurnal Komunikasi Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI), Jurnal Komunika, Komunikator, Bricolage dan Jurnal ASPIKOM serta diterbitkan dalam bentuk prosiding.

Rencananya seminar ini akan dibuka oleh Airlangga Hartarto Menteri Koordinator Bidang Perekenomian RI dan Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif selaku pembicara kunci (Keynote Speaker). Pembicara Internasional dan nasional yang telah konfirmasi hadir antara lain: Prof. Dr. Oliver Hahn dari Passau University, Germany, Assoc. Prof. Dr. Sabariah M. Saleh dari Universiti Kebangsaan Malaysia, Malaysia, Prof. Rajab Ritonga, M.Si dari Universitas Gunadarma, Indonesia, Prof. Jantima Kheokao dari University of the Thai Chamber of Commerce, Thailand, Dr. Ma Theresa B. Nardo dari Tarlac Agricultural University, Philippines, Rizki Briandana, M.Comm., Ph.D dari Universitas Mercu Buana, Indonesia.

Universitas Mercu Buana menyelenggarakan seminar ini menggandeng sejumlah perguruan tinggi dalam negeri dan lingkup ASEAN, yakni: Universiti Sains Islam Malaysia, Multimedia University Malaysia, International University of Malaya-Wales, STISIPOL Candradimuka-Palembang dan Politeknik Tempo. “Selain seminar akan dilaksanakan juga pelatihan penulisan artikel ilmiah” pungkas Nur Kholisoh.(Jef)

Universitas Mercu Buana dan PWI Jaya Gelar Seminar Kuliah Tamu bertajuk “Robot Journalist Sebagai Tantangan Broadcaster Muda

Jakarta:(Globalnews.id) – Mewujudkan kerjasama yang sudah disepakati beberapa waktu lalu, PWI Jaya dan Universitas Mercu Buana menggelar kegiatan bersama berupa Seminar Kuliah Tamu bertajuk “Robot Journalist Sebagai Tantangan Broadcaster Muda”.

Seminar Kuliah Tamu ini dilaksanakan hibrid dihadiri sekitar 30 mahasiswa semester 4 dan 6 jurusan Broadcasting Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana yang hadir langsung secara tatap muka, serta sebanyak 118 mahasiswa lainnya mengikuti event ini secara online.

Acara dilaksanakan di Gedung Multi Media Kampus Universitas Mercu Buana Jalan Meruya Selatan Jakarta Barat, Rabu, (15/6/2022).

Tampil sebagai pembicara sekaligus mewakili PWI Jaya, Wakil Ketua PWI Jaya Bidang Antar Lembaga Amy Atmanto yang juga dikenal selaku Jurnalis Senior, Desainer dan Pemerhati Jurnalisme Digital.
Turut hadir Ketua PWI Jaya Sayid Iskandarsyah, Wakil Ketua PWI Jaya Bidang Pendidikan Budi Nugraha.

Sedangkan dari Universitas Mercu Buana hadir Ketua Program Studi Broadcasting Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana Dr Suraya Muflihun, MSi, Kepala Biro Humas Universitas Mercu Buana Riki Arsendi, Wakil Kepala Biro Humas Dudi Hartono.

Seminar sendiri dipandu oleh Ridho Azlam Ambo Asse yang juga Sekretaris Bidang Studi Broadcasting Fakultas Ilmu Komunikasi.
Dalam sambutannya Ketua PWI Jaya Sayid Iskandarsyah mengharapkan kegiatan ini bermanfaat bagi para mahasiswa sekaligus menjadi motivasi para mahasisiswa jurusan Broadcast dalam menyelesaikan studinya.

“Supaya para mahasiswa broadcast ini dapat mendapat ilmu langsung dari praktisi media sehingga ilmu yang diperoleh para mahasiswa menjadi lengkap,” harapnya.

Sementara itu Ketua Jurusan Program Studi Broadcasting Dr Suraya Muflihun,MSi mengatakan,program ini sangat bermanfaat karena dirasakan langsung manfaatnya oleh para mahasiswa.

“Dengan mendapat ilmu dari praktisi langsung apalagi praktisi tingkat nasional, tentunya pengetahuan mahasiswa kian bertambah Tentu hal ini sangat positif,” kata Dr Suraya Muflihun MSi.

Dalam pemaparannya, Amy Atmanto mengungkapkan Robot Jurnalism yang merupakan wujud Artificial Intelligence (AI) alias kecerdasan buatan, menurut Stanford Computer Science, didefinisikan sebagai ilmu dan rekayasa pembuatan mesin cerdas, yang melibatkan mekanisme untuk menjalankan suatu tugas menggunakan komputer.

AI merupakan sebuah teknologi yang memungkinkan komputer, perangkat lunak, dan robot, untuk ‘berpikir’ cerdas layaknya manusia.

AI dipakai untuk bekerja taktis dengan zero mistake. Saat ini, AI melalui ragam jenis robot dan mesin sudah hadir di dunia industri (manufacturing) lalu mendepak ribuan pekerja manusia dari pabrik

“AI kemudian tidak hanya hadir di manufaktur tapi juga masuk ke jurnalisme, ranah yang selama ini identik dengan kemampuan berpikir kritis, logika, dan kepiawaian menulis,” kata Amy.

Lantas, apakah robot akan mengambil alih jurnalisme?. “Tidak akan pernah,” tegas Charlie Beckett, Direktur media think tank Polis di London School of Economics, yang baru-baru ini memimpin penelitian terhadap 71 organisasi berita di 32 negara,kutip Amy Atmanto.

Lebih lanjut Amy memaparkan, laporan penelitian tim Beckett menunjukkan bahwa ruang redaksi umumnya menggunakan AI dalam tiga bidang yaitu pengumpulan berita, produksi, dan distribusi.

Beckett melihat potensi kecerdasan buatan, pembelajaran mesin, dan pemrosesan data dapat dimanfaatkan jurnalis sebagai kekuatan baru. Namun demikian, “kekuatan baru” tersebut membuahkan tanggung jawab baru bagi jurnalis untuk memastikan kebenaran data tersebut.

Jurnalis Masa Depan

Gary Cameron dari Reuters menyatakan jurnalis manusia tetap dibutuhkan untuk membuat template naskah. Jurnalis manusia juga dibutuhkan karena memiliki “rasa” untuk memilih diksi yang tepat dan sesuai konteks. Hal yang tak bisa dilakukan robot atau komputer.

Ada beberapa aktivitas jurnalisme yang tetap membutuhkan eksistensi jurnalis manusia. Hubungan dengan Narasumber di mana Jurnalis manusia terampil dalam mengembangkan hubungan dengan narasumber untuk menggali lebih banyak informasi semua hal yang tidak bisa dilakukan AI.

Arti lain, adalah adaptasi dengan Media Sosial yang berarti Platform media sosial juga membentuk tren dalam jurnalisme, karena semakin banyak ruang redaksi yang menggunakan Facebook dan Twitter untuk menyampaikan berita secara real time.
Masih kata Amy, Jurnalisme Merek
Jurnalisme merek merupakan paduan komunikasi korporat, hubungan masyarakat, dan pemasaran konten.

Bentuknya berupa blog, artikel online, dan unggahan media sosial berisi hal positif seputar perusahaan/ produk demi membangkitkan kesukaan terhadap merek tersebut.

Terakhir, Berita Terbaru (Breaking News)
Liputan berita terkini (breaking news) akan sangat sulit dibuat oleh AI.

Dibutuhkan jurnalis manusia untuk melaporkan langsung dari lokasi, mengabarkan setiap perkembangan secara intens ,sekaligus bergerak mencari sidebar informasi untuk mempertajam analisis.

Selama lebih kurang satu jam Amy Atmanto memaparkan robot jurnalis ini yang mendapat respon positif dari peserta. Sehingga diskusi berlangsung interaktif karena sejumlah mahasiswa secara bergantian mengajukan berbagai pertanyaan.

Di akhir acara diberikan penghargaan berupa souvenir kepada penanya terbaik baik yang bertanya langsung di ruang acara maupun yang lewat zoom.

Usai acara, Amy Amanto beserta pengurus PWI Jaya dan jajaran Jurusan Broadcasting Universitas Mercu Buana melakukan foto bersama.(Jef)

PWI Jaya Jalin Kerjasama dengan UMB Gelar Sejumlah Kegiatan mulai dari Pameran Foto dan Diskusi Mwdia dengan Mahasiswa

JAKARTA:(GLOBALNEWS.ID)- PWI Jaya menjalin kerja sama dengan Universitas Mercu Buana (UMB).Kerjasama tersebut ditandai dengan kesepakatan bersama yang dilakukan oleh Ketua PWI Jaya Sayid Iskandarsyah dan Kepala Biro Humas Universitas Mercu Buana Riki Arswendi ,S.Sos,M.Ikom di Aula PWI Jaya Lantai 9 Gedung Prasadha Sasana Karya Jakarta Pusat ,Jumat,(8/4).

Dalam pertemuan tersebut,dari PWI Jaya hadir Wakil Sekretaris 1 Naek Pangaribuan, Wakil Sekretaris 2 Herry SL , Wakil Ketua Bidang Pendidikan Budi Nugraha, serta Kepala Kesekretariatan Ivan Syahruna Lubis. Sedangkan dari Universitas Mercu Buana, ikut hadir ,Dudi Hartono S Kom IKom selaku Kepala Bagian Humas UMB dan jajaran Humas UMB lainnya.

Pertemuan juga ditandai dengan penyerahan plakat dari Kepala Biro Humas Universitas Mercu Buana Riki Arswendi kepada Ketua PWI Jaya Sayid Iskandarsyah dan diakhiri buka puasa bersama.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua PWI Jaya Sayid Iskandarsyah mengatakan kerja sama antara PWI Jaya dan Universitas Mercu Buana ini meliputi pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang direalisasikan dalam wujud kegiatan dan aktivitas nyata di lapangan yang sinergi dengan program PWI Jaya dan Universitas Mercu Buana.

Sementara menurut Kepala Biro Humas Universitas Mercu Buana (UMB) Riki Arswendi kesepakatan ini sekaligus bertujuan bertujuan untuk mensinergikan potensi dan sumber daya yang dimiliki kedua belah pihak guna mengembangkan kerjasama pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang mencakup penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Selain itu sebagai sarana peningkatan dan pengembangan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM),” terang Riki.

Beberapa kegiatan yang rencana akan digelar adalah pameran foto Jakarta,yang diharapkan diikuti oleh media,mahasiswa dan pelajar se-DKI Jakarta. Serta diskusi media dan mahasiswa terkait pengembangan pendidikan penyiaran di perguruan tinggi.

Dalam kesempatan tersebut,Riki menyebutkan kedua event tersebut direncanakan akan digelar Juni 2022 mendatang. Riki Arswendi juga mengajak PWI Jaya untuk bersama-sama mewujudkan event yang bermanfaat bagi kedua lembaga tersebut.

Dia berharap dari kerja sama ini akan melahirkan kolaborasi antara PWI Jaya dan Universitas Mercu Buana terutama dalam kaitan bidang pendidikan.
“Kami berharap dengan kerjasama ini bisa menjadi jalan bagi Universitas Mercua Buana (UMB) untuk bisa berkolaborasi dengan PWI Jaya,” harap dia. (Jef)