Arsip Tag: vaksinasi gratis

KemenkopUKM Apresiasi Penyelengaraan Vaksinasi Booster Oleh Kospin Jasa

Pekalongan:(Globalnews.id)- Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) mengapresiasi inisiatif dari Koperasi Simpan Pinjam Jasa (Kospin Jasa) Pekalongan yang menggelar vaksinasi booster atau vaksin lanjutan. Pelaksanaan vaksinasi oleh koperasi ini menjadi salah satu bentuk perhatian pelaku koperasi untuk membantu percepatan program vaksinasi pemerintah demi terciptanya herd immunity.

Asisten Deputi Bidang Pengembangan SDM Perkoperasian dan Jabatan Fungsional KemenKopUKM, Nasrun, berharap dengan upaya pemberian vaksin booster bagi anggota koperasi dan masyarakat dapat membantu meningkatkan kesehatan. Dengan begitu aktivitas sosial, ekonomi masyarakat dapat berjalan dengan baik meski pandemi belum berakhir.

Dijelaskan Nasrun bahwa tahun pertama pandemi Covid-19 seluruh sektor kena
Dampak, termasuk koperasi dan UMKM serta kehidupan sosial. Untuk itu demi bisa bangkit dan kembali ke fase kehidupan new normal, vaksinasi menjadi salah satu kunci utamanya.

“Ini kita apresiasi artinya vaksinasi ini menjadi bagian dari upaya kita bersama sama untuk percepatan, kita ajak koperasi terutama yang jumlah anggotanya banyak, kita dorong terus supaya anggotanya ikut vaksinasi sehingga harapannya kita bisa keluar dari pandemi menuju endemi kata Nasrun dalam acara Vaksinasi Covid-19 Dosis Lanjutan (Booster) di Kospin Jasa Pekalongan, Rabu (16/3/2022).

Ditambahkan bahwa pelaksanaan vaksinasi di KOSPIN Jasa Pekalongan dengan tema Bakti Koperasi Untuk Negeri ini. Saya berharap kegiatan vaksinasi yang dimotori oleh koperasi seperti ini dapat direfleksi dan direplikasi oleh koperasi lain. Mengingat koperasi sebagai badan usaha yang berazaskan kekeluargaan dan entitas bisbis berwatak sosial dapat mengkonsolidasikan anggota dan masyarakat sekitar.

“Kita akan fokus di sektor ekonomi dan juga kesehatan. Kita ingin jalankan dua sektor ini bergerak bersama agar kesehatan terjaga dan ekonomi juga tumbuh,” sambung Nasrun.

Meski sudah melakukan vaksin sampai tahap lanjutan, Nasrun berharap masyarakat dan anggota koperasi tetap patuh dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Menurutnya vaksinasi hanyalah salah satu strategi pemerintah dalam menghadapi pandemi Covid-19.

“Saya menghimbau bapak dan ibu sekalian untuk tetap menjaga kesehatan pribadi, keluarga, dan masyarakat dengan selalu mematuhi protokol kesehatan dalam beraktifitas,” pungkasnya.

Di tempat yang sama Walikota Kota Pekalongan, Adzan Arslan Djunaid bersyukur semakin banyak pihak yang terlibat dalam percepatan program vaksinasi di wilayahnya. Kospin Jasa dinilai menjadi salah satu lembaga yang berperan aktif selama ini dalam mengkampanyekan vaksinasi Covid-19.

“Alhamdulillah dengan sinergi dan bantuan dari Kementerian Koperasi dan UKM bekerja sama dengan Kospin Jasa dan pihak-pihak lainnya kita bisa mengadakan vaksinasi ini,” kata Arslan.

Berkat kerjasama yang erat dari berbagai pihak dalam penanganan pandemi, laju kasus Covid-19 di Kota Pekalongan relatif terkendali dengan baik. Dari 1.900 yang terdeteksi di gelombang ketiga, sekarang tinggal 180 yang masih terkonfirmasi aktif. Ini menandakan tingkat kesembuhan para penyintas di Kota Pekalongan sangat tinggi.

“Kita harap ini (pandemi Covid-19) jadi endemi, memang syaratnya untuk bisa jadi endemi itu nggak mudah karena itu nanti terkait tentang jumlah vaksin tentang perkembangan kasus sendiri dan penerapan protokol kesehatan,” pungkasnya.(Jef)

Kolaborasi KemenkopUKM, KSP  Nasari, dan PT Pos Indonesia Gelar Vaksinasi Booster

Jakarta:(Globalnews id) – Kementerian Koperasi dan UKM terus mendorong percepatan pelaksanaan vaksinasi tahap III (Booster), khususnya bagi para pelaku koperasi dan UKM. “Untuk itu, kami meminta kepada koperasi yang jumlah anggotanya banyak di Indonesia untuk berkontribusi dalam percepatan vaksinasi dalam upaya percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional melalui program vaksinasi bagi para anggota dan masyarakat di sekitarnya,” kata Deputi Bidang Perkoperasian Kemenkop dan UKM Ahmad Zabadi di dampingi Asdep Pengembangan SDM Perkoperasian dan Jabatan Fungsional, saat meninjau pelaksanaan vaksinasi lanjutan (Booster) di Gedung Pos Ibukota, Jakarta, Senin (7/3).

Vaksinasi yang dilakukan atas kerjasama antara KSP Nasari dan PT Pos Indonesia dan didukung Kemenkop dan UKM, diikuti 600 orang peserta yang terdiri dari karyawan PT. Pos Ibukota dan anggota Koperasi Nasari, serta masyarakat sekitar.

“Kami mengapresiasi kerjasama ini dalam rangka pelaksanaan vaksinasi, ini menunjukkan eksistensi dan bukti bakti dan keperdulian koperasi terhadap anggota dan masyarakat serta karyawan PT.Pos Indonesia,” tandas Zabadi.

Zabadi berharap pelaksanaan vaksinasi booster bisa tuntas akhir tahun ini, sehingga para pelaku koperasi dan UMKM semakin kuat imunnya terhap Covid-19, sehingga aktivitas dan geliat ekonomi meningkat.
Kementerian Koperasi dan UKM-Deputi Bidang Perkoperasian “Dalam minggu-minggu ke depan, juga akan dilakukan vaksinasi di berbagai koperasi di sejumlah daerah di Indonesia,” ungkap Zabadi.

Di tempat yang sama, Ketua KSP Nasari Frans Panggabean juga mengungkapkan terima kasihnya atas dukungan KemenkopUKM dan PT Pos Indonesia dalam pelaksanaan vaksinasi ini. “Kita harapkan apa yang kita harapkan bersama, yaitu bangkitnya dunia usaha bangkitnya perekonomian, khususnya bagi para pelaku koperasi dan UMKM dapat tercapai,” harap Frans.

Frans juga mengucapkan terima kasih kepada Angkatan Muda Koperasi Indonesia (AMKI) yang juga mendukung acara ini.

Sementara itu Ka.SBU Lending and Saving PT Pos Indonesia, Dodo mengungkapkan, sebagai BUMN pihaknya sangat mendukung pelaksanaan vaksinasi ini. Sehingga, adanya kerjasama ini sangat menguntungkan para pihak, termasuk bagi karyawan PT Pos Indonesia dan anggota Koperasi. (Jef)

Vaksinasi Massal LPDB-KUMKM Sasar 3.200 Santri Ponpes Darussyifa Al-Fitroh

Sukabumi:(Globalnews id)- Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) kembali menggelar vaksinasi massal Covid-19 dalam rangka mendukung program pemerintah mempercepat cakupan vaksinasi.

Kegiatan vaksinasi ini dilaksanakan di Pondok Pesantren Darussyifa Al-Fitroh, Sukabumi, Jawa Barat dengan target peserta vaksinasi sebanyak 3.200 santri dan jenis vaksin yang digunakan adalah Pfizer.

“Dalam kegiatan ini, LPDB-KUMKM bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Sukabumi dan sejumlah Puskesmas. Kami juga membawa tenaga kesehatan dari pusat untuk membantu,” ungkap Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo disela kunjungannya di Pondok Pesantren Darussyifa Al-Fitroh, Sabtu (20/11/2021).

Supomo menyampaikan, LPDB-KUMKM secara berkelanjutan terus menggelar vaksinasi massal, setelah sebelumnya sukses digelar di Jakarta, Pengalengan Bandung, Tangerang, Purbalingga Jawa Tengah, Labuan Bajo NTT, Garut Jawa Barat, dan Kulonprogo Yogyakarta.

Supomo berharap rangkaian kegiatan vaksinasi massal ini dapat membantu Pemerintah mempercepat terciptanya herd immunity atau kekebalan kelompok sehingga Indonesia bisa segera melewati situasi pandemi dan ekonomi nasional berangsur pulih.

Ditempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Sukabumi, Harun Al Rasyid menyampaikan apresiasinya kepada LPDB-KUMKM karena telah membantu Pemerintah Daerah Sukabumi dalam meningkatkan cakupan vaksinasi di Kota Sukabumi. Dalam kegiatan vaksinasi ini, sambungnya, Dinkes Sukabumi mengkoordinir 12 puskesmas, tenaga kesehatan, dan vaksinator.

Sementara itu, Wakil Ketua Yayasan Ponpes Darussyifa Al-Fitroh, Enjon ZM menyampaikan terima kasihnya kepada LPDB-KUMKM atas penyelenggaraan vaksinasi kepada 3.200 santri Ponpes Darussyifa Al-Fitroh. Ia berharap vaksinasi ini dapat mencegah penularan Covid-19 di lingkungan Ponpes.

*Pendampingan UMKM*

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo, juga mengunjungi Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah (KSPPS) BMT Ibaadurrahman yang telah menerima pembiayaan dana bergulir di tahun 2021.

Selanjutnya, juga mengunjungi tempat produksi komponen suku cadang milik PT Fahmi Cipta Abadi, UKM anggota KSPPS BMT Ibaadurahman.

Ketua KSPPS BMT Ibaadurahman, Hj. Eti Rusmiati mengatakan, pembiayaan dana bergulir yang telah diterima pihaknya menumbuhkan semangat baru di tengah tekanan akibat situasi ekonomi yang terdampak pandemi.

Saat ini, KSPPS BMT Ibaadurahman memiliki kurang lebih 1.000 anggota dari pelaku UMKM dengan berbagai jenis usaha yang mayoritas bergerak dibidang kuliner dan perdagangan.

“Pelaku UMKM anggota kami banyak yang terdampak pandemi dan membutuhkan tambahan modal kerja, Alhamdulillah disituasi ini LPDB-KUMKM memberikan pembiayaan dana begulir,” ucapnya.

Supomo mengatakan, LPDB-KUMKM akan melakukan pendampingan kepada KSPPS BMT Ibaadurrahman agar memiliki grand design pengembangan usaha melalui model bisnis kemitraan antara kelompok usaha besar dan UMKM.

“Tadi kami lihat salah satu anggota ini bergerak dibidang pembuatan komponen onderdil kendaraan, dan ternyata banyak juga anggota serupa lainnya dan berjalan sendiri-sendiri. Anggota ini akan dihimpun dan akan kami dorong membentuk kemitraan dengan anggota lainnya yang bergerak dibidang serupa sehingga rantai pasok bisa terhubung langsung dengan industri besar,” ucapnya.

Supomo melanjutkan, setelah terbentuk kemitraan, nantinya masing-masing UKM kami sarankan membuat perseroan terbatas di bawah payung koperasi dengan pembiayan dari LPDB-KUMM. Dengan begitu, pelaku-pelaku UKM ini bisa naik kelas dan meningkat skala usahanya.

“Model bisnis koperasi seperti ini sesuai dengan keinginan Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki,” pungkas Supomo.(Jef)

LPDB-KUMKM Kolaborasi Bersama Kopsyah BMI Lanjutkan Vaksinasi Tahap Dua di Tangerang

Tangerang:(Globalnews.id) Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) bersama dengan Koperasi Syariah (Kopsyah) Benteng Mikro Indonesia (BMI) kembali melanjutkan komitmen dengan melaksanakan kegiatan vaksinasi tahap kedua di Gerai Tangerang Gemilang, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (6/10).

Kegiatan vaksinasi ini terselenggara berkat kolaborasi antara LPDB-KUMKM dengan Pemkab Tangerang, Kopsyah BMI, Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, dan juga Puskesmas Cikupa.

Turut hadir dalam kegiatan vaksinasi tahap kedua ini Direktur SDM Kopsyah BMI Agus Suherman, Kepala Puskesmas Cikupa Lely Aryuni, dan Kepala Divisi Umum LPDB-KUMKM Saefudin.

Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengatakan, LPDB-KUMKM terus berkomitmen dalam percepatan program vaksinasi yang berkolaborasi dengan mitra-mitra koperasi di berbagai daerah.

Hal ini dilakukan LPDB-KUMKM sebagai upaya dalam mempercepat program vaksinasi pemerintah dan juga mendorong Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

“Kolaborasi vaksinasi ini terus kami lanjutkan, bukan hanya tahap satu, sampai tahap dua juga kami terus laksanakan bersama dengan mitra-mitra koperasi di berbagai daerah,” kata Supomo.

Tercatat LPDB-KUMKM telah rutin menggelar vaksinasi Covid-19, mulai dari vaksinasi massal di Pangalengan Kabupaten Bandung Selatan, di Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah, dan juga di Tangerang, Banten.

“Upaya kolaborasi vaksinasi ini juga menjadi kehadiran LPDB-KUMKM dalam memberikan perhatian kepada pelaku koperasi, dan juga para pelaku UMKM di Indonesia agar mudah memperoleh vaksin Covid-19,” tambah Supomo.

Kegiatan vaksinasi ini diikuti oleh 1032 orang peserta vaksinasi yang terdiri dari masyarakat umum, anggota koperasi, dan pelaku UMKM, dengan melibatkan tenaga kesehatan sebanyak 37 orang yang berasal dari LPDB-KUMKM sebanyak 27 orang, dan dari Puskesmas Cikupa sebanyak 10 orang.

Adapun jenis vaksin yang digunakan dalam kolaborasi LPDB-KUMKM dengan Kopsyah BMI ini adalah vaksin Pfizer.

“Banyak negara yang sedang gencar melaksanakan vaksinasi, sebab dengan cara ini akan memberikan dampak pemulihan dari sektor kesehatan, dan pemulihan ekonomi juga bisa beriringan, tentu harapannya pertumbuhan ekonomi nasional semakin tumbuh positif dipenghujung 2021 ini,” ujar Supomo.

Sementara itu, Supomo menegaskan, mendekati akhir tahun 2021 ini LPDB-KUMKM terus berkomitmen menyalurkan dana bergulir kepada koperasi di seluruh Indonesia.

“Kami terus komitmen untuk pemulihan ekonomi nasional melalui penyaluran dana bergulir yang mudah, cepat, dan murah kepada koperasi di seluruh Indonesia, baik koperasi sektor riil maupun koperasi simpan pinjam,” kata Supomo.

Seperti diketahui, dalam menyalurkan dana bergulir pada masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, LPDB-KUMKM tengah menjalankan 5 (lima) strategi percepatan penyaluran untuk pemulihan dan pertumbuhan ekonomi.

Adapun, lima strategi percepatan yang dilakukan LPDB-KUMKM diantaranya, perluasan penyaluran melalui komunitas, melakukan fleksibilitas layanan dengan memberikan tarif murah, pemberian grace period.

Kemudian, fokus kepada koperasi sektor riil dibidang pertanian, perikanan, dan peternakan, melakukan pengembangan skema venture approach untuk mendorong koperasi dibidang pangan atau berbasis ekspor, dan optimalisasi peran koperasi besar untuk memberikan multiplier effect.

Hal ini dilakukan LPDB-KUMKM karena untuk memberikan dukungan kepada koperasi maupun pelaku UMKM dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Tercatat, hingga 30 september 2021 LPDB-KUMKM telah menyalurkan dana bergulir sebesar Rp1.242 triliun kepada 150 mitra, yang terdiri dari mitra konvensional sebanyak 96, dan mitra syariah sebanyak 54. (Jef)

Sinergi KemenKopUKM, Kospin Jasa, dan HIPPINDO Gelar Vaksinasi Massal di Brebes


Brebes:(Globalnews.id)- Kementerian Koperasi dan UKM bersinergi dengan Koperasi Simpan Pinjam Jasa (Kospin Jasa) dan Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO) kembali menyelenggarakan program vaksinasi massal. Kali ini, program percepatan vaksinasi menyasar masyarakat dan pelaku KUMKM di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

“Dengan target pemerintah sebanyak 2 juta orang per hari yang divaksin, tentunya pemerintah tak bisa melakukan itu sendiri. Harus kolaborasi dengan banyak pihak,” kata MenKopUKM Teten Masduki, saat meninjau sentra vaksinasi kerja sama Kospin Jasa dan HIPPINDO di Islamic Center Brebes, Jawa Tengah, Sabtu (25/9/2021).

Terlebih lagi, lanjut Teten, vaksinasi merupakan jalan keluar bagi pemulihan ekonomi nasional yang selama satu tahun lebih terdampak akibat pandemi Covid-19.

“Dalam kondisi seperti sekarang, saatnya koperasi menunjukkan fungsi sosialnya di tengah masyarakat,” tandas MenKopUKM.

Di acara yang juga dihadiri anggota Komisi VI DPR RI Siti Mukaromah, Teten mengakui, dengan banyak dibatasi kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat, menyebabkan omzet pelaku UMKM menurun drastis.

“Maka, kalau ingin kembali seperti dulu, kita harus sukseskan program vaksinasi,” kata Teten.

Teten berharap, yang sudah divaksin bisa mengajak masyarakat lainnya agar mau divaksin.

“Saya meyakini, dengan tingginya vaksinasi maka ekonomi kita bisa kembali normal. Di negara lain, semakin tinggi tingkat vaksinasi, pertumbuhan ekonominya juga turut meningkat,” ulas MenKopUKM.

Bupati Brebes Hj. Idza Priyanti juga mengajak komunitas masyarakat untuk turut menyosialisasikan program vaksinasi.

“Tujuannya, agar masyarakat menjadi sehat setelah divaksin,” kata Bupati Brebes.

Idza menambahkan bahwa Kabupaten Brebes masih berada di PPKM level 3 karena capaian vaksinnya belum menembus 50%.

“Kita akan mempercepat program vaksinasi di Kabupaten Brebes,” kata Bupati Brebes.

Sementara itu, Ketua Umum Kospin Jasa Andy Arslan Djunaid mengatakan bahwa pihaknya berkewajiban turut membangkitkan kembali ekonomi masyarakat dengan vaksinasi bagi para anggota koperasi dan keluarganya serta masyarakat sekitar.

“Masyarakat yang divaksin juga didominasi pelaku UMKM. Bahkan, saat di Pekalongan, karena lokasi vaksinasi ada di sebuah sekolah, maka banyak anak-anak sekolah yang juga divaksin. Kesadaran masyarakat untuk divaksin sudah tinggi,” ucap Andi.

Sebelum di Brebes, Kospin Jasa sudah menyelenggarakan vaksinasi di 11 titik di beberapa wilayah lain di Jateng. Antara lain, Pekalongan, Pemalang, Batang, dan Tegal.

“Total yang sudah divaksin sebanyak 6.000 orang,” imbuh Andi.

Sementara HIPPINDO sebelumnya telah menggelar vaksinasi massal untuk pelaku usaha ritel dan UMKM di berbagai kota di Indonesia.

“Kami akan terus mendukung pelaksanaan program vaksinasi di seluruh Indonesia agar pemulihan ekonomi nasional bisa segera tercapai,” pungkas Ketua Umum HIPPINDO Budihardjo Iduansjah. (Jef)

MenKopUKM Gencarkan Vaksinasi di Kabupaten Garut Melalui Kolaborasi LPDB-KUMKM dan Koperasi

Garut:(Globalnews.id)– Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) terus bergerak menyasar insan KUMKM dan juga masyarakat umum di tanah air, dalam mendukung program percepatan vaksinasi.

Kali ini, LPDB-KUMKM menggelar vaksinasi di Kecamatan Kadungora dan Alun-Alun Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, dengan target penerima vaksin sebanyak 3.500 orang. Masing-masing di Kadungora sebanyak 1.000 orang dan Limbangan 2.500 orang.

“Vaksinasi merupakan kunci pemulihan ekonomi nasional, dengan peserta vaksinasi diprioritaskan kepada pelaku UMKM dan masyarakat sekitar,” kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, saat meninjau pelaksanaan vaksinasi di Kecamatan Kadungora, Garut, Jabar, Sabtu (11/9).

Di acara yang juga dihadiri Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum, Bupati Garut Rudi Gunawan, dan Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo, serta Ketua KSPPS BMT Itqan Adhy Suryadi, Teten mengatakan bahwa akan segera terjadi peralihan dari pandemi ke endemi.

“Artinya, kita akan segera melonggarkan pembatasan yang selama ini dilakukan. Unit-unit usaha akan dibuka, namun Covid-19 harus terus dikendalikan,” ujar MenKopUKM.

Teten menambahkan, pelaku UMKM sebagai penggerak ekonomi nasional sangat terdampak atas wabah Covid-19. Oleh karena itu, mereka menjadi prioritas dalam program percepatan vaksinasi.

“Saya meyakini, vaksinasi akan memiliki efek positif bagi perekonomian,” ulas Teten.

Selain itu, lanjut Teten, ini saatnya sosok koperasi menampilkan fungsi sosialnya dengan menunjukkan kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat sekitar.

“Selain fungsi ekonomi, koperasi juga memiliki fungsi lain yakni fungsi sosial dan pendidikan,” tandas MenKopUKM.

Meski begitu, Teten mengingatkan, meskipun sudah divaksin, masyarakat harus tetap disiplin menerapkan Protokol Kesehatan.

“Tetap jaga kesehatan dan memakai masker,” tandas Teten.

Sementara Wagub Jabar mengungkapkan bahwa sebanyak 80% masyarakat Jabar menjadi target vaksinasi hingga akhir Desember 2021.

“Kami optimis karena saat ini antusiasme masyarakat begitu tinggi,” kata Wagub.

Dalam kesempatan itu, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengatakan, pihaknya bertugas untuk menyukseskan program percepatan vaksinasi yang diusung pemerintah.

“Selain menyasar masyarakat umum, vaksinasi yang kami lakukan juga menyasar para pelaku UMKM yang merupakan anggota koperasi. Di mana koperasi tersebut merupakan mitra LPDB-KUMKM. Inti program vaksinasi yang dilaksanakan LPDB-KUMKM adalah pemerintah hadir di tengah masyarakat,” kata Supomo.

Supomo menjelaskan, dalam vaksinasi massal, LPDB-KUMKM bersinergi dengan sejumlah pihak. Di antaranya, Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Itqan (KSPPS BMT Itqan), KSPPS BMT Beringharjo, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Kabupaten Garut, dan Komando Daerah Militer (Kodam) Siliwangi.

“Sebelum di Garut, LPDB-KUMKM sudah melaksanakan vaksinasi massal di Kabupaten Bandung, Pangalengan (Jabar), Kabupaten Purbalingga (Jateng), dan Kabupaten Kulon Progo (DI Yogyakarta),” pungkas Supomo.(Jef)

MenKopUKM Dukung Vaksinasi bagi UMKM dan Masyarakat Kaki Gunung

Sukabumi:(Globalnews.id)+ Mandalawangi yang merupakan bagian dari perkumpulan organisasi pecinta alam Mapala UI dan Wanadri, bekerja sama dengan pengelola Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) turut berpartisipasi dalam mempercepat program vaksinasi nasional dengan mengadakan Program Vaksinasi Masyarakat Kaki Gunung.

“Kita sangat berterima kasih kepada Mandalawangi yang membantu melaksanakan vaksinasi di daerah-daerah yang terpencil, seperti masyarakat dan pelaku UMKM di wilayah kaki gunung,” ujar Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, saat meninjau program vaksinasi Masyarakat Kaki Gunung Gede-Pangrango, di Selabintana, Sukabumi, Sabtu (4/9).

Menurut Teten, vaksinasi merupakan kunci pemulihan ekonomi dan dunia usaha. Di banyak negara sudah terbukti bahwa di mana semakin banyak yang divaksin, maka potensi pertumbuhan ekonomi semakin membaik pula.

“Oleh karena itu, kita harus terus membangun kesadaran masyarakat untuk divaksin,” tegas MenKopUKM.

Apalagi, lanjut Teten, banyak usaha mikro dan kecil yang sangat terdampak dari pandemi ini. Ada yang usahanya tutup, ada yang pendapatannya turun, dan sebagainya.

“Dengan vaksinasi, saya meyakini kegiatan ekonomi dan usaha bisa pulih kembali,” ulas Teten.

Bagi Teten, upaya mendukung percepatan program vaksinasi terutama bagi masyarakat yang kesulitan mendapatkan akses, akan terus digulirkan.

“Upaya layanan vaksinasi yang dilakukan Mandalawangi menjadi harapan untuk memperluas dan mendorong masyarakat untuk melakukan vaksinasi. Dan antusiasme masyarakat untuk mau divaksin semakin tinggi,” kata Teten.

Teten menambahkan, untuk mempercepat program vaksinasi, pemerintah menargetkan sebanyak dua juta orang per hari mendapatkan divaksin. Terlebih lagi, saat ini suplai vaksin sudah membaik.

Meskipun demikian, Teten mengingatkan, masyarakat harus tetap disiplin menerapkan Protokol Kesehatan.

“Tetap jaga kesehatan dan memakai masker,” tandas Teten.

*Target 10 Gunung*

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Mandalawangi Bergerak Rahmi Hidayati menjelaskan, pihaknya akan melakukan aksi serupa di kaki gunung lainnya.

“Target kami ada 10 gunung di Indonesia yang akan disasar. Setiap satu gunung diperkirakan sebanyak 3.000 orang yang akan divaksin,” ungkap Rahmi.

Rahmi menambahkan, sasaran dari aksi Mandalawangi ini adalah semua orang dan elemen masyarakat yang terkait dengan wisata alam pendakian gunung.

“Banyak juga pelaku UMKM yang terlibat dalam usaha wisata alam di daerah pegunungan,” ujar Rahmi.

Rahmi berharap gerakan Mandalawangi Bergerak terus mendapat dukungan dari pihak-pihak terkait dalam menggelar program Vaksinasi di Kaki Gunung. Setelah di Cibodas (pilot project), dan di pos Selabintana ini, pada 14-15 September akan dilaksanakan di pos Gunung Putri.

Mandalawangi Bergerak merupakan program vaksinasi yang dibentuk atas inisiatif Mapala UI dan Wanadri yang fokus di titik-titik pendakian gunung. Cibodas, Selabintana, dan Gunung Putri adalah tiga titik awal pendakian di gunung Gede-Pangrango yang disasar pertama Mandalawangi Bergerak.

Rahmi menjelaskan, aktivitas pendakian di Indonesia tergolong cukup tinggi selama pandemi ini. Dengan kondisi demikian, warga yang hidup di sekitar pos pendakian menjadi rentan.

“Ini sebagai bentuk kecintaan kita terhadap masyarakat di kaki gunung yang sudah mendukung kita naik gunung. Karena kalau kita tidak peduli dengan masyarakat sekitar sini, mereka nanti bisa saja terkena,” papar Rahmi.

Sejumlah gunung memang masih membuka pendakian. Namun, tak sedikit pengelola yang memutuskan menutup jalur pendakian selama pandemi guna mencegah penularan Covid-19. Warga yang mengandalkan kegiatan pendakian sebagai mata pencaharian utama pun terkena imbasnya.

“Alhasil, vaksinasi jadi jawaban utama untuk melindungi warga dan kehidupannya. Pasalnya, masyarakat kaki gunung banyak menggantungkan hidupnya dari kegiatan pendakian,” pungkas Rahmi.(Jef)

LPDB-KUMKM Bersama BMT Beringharjo Gelar Vaksinasi Massal bagi 1.000 Pelaku UMKM dan Masyarakat Kulon Progo

Kulon Progo:(Globalnews.id)-Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) menggelar vaksinasi massal bagi anggota BMT (Baitul Maal wat Tamwil Beringharjo, pelaku UMKM dan masyarakat Kabupaten Kulon Progo, di Taman Budaya Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (27/8/2021).

Kegiatan vaksinasi percepatan ini terwujud berkat kolaborasi antara LPDB-KUMKM dengan Pemkab Kulon Progo, Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah Baitul Maal wat Tamwil (KSPPS BMT) Beringharjo Yogyakarta, Dandim 0731/KLP, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi DIY dan Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Kulon Progo.

Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengatakan program vaksinasi percepatan ini merupakan wujud dari komitmen LPDB-KUMKM kepada masyarakat termasuk di dalamnya koperasi dan UMKM agar secepatnya target vaksinasi 80 persen dari seluruh penduduk Indonesia segera terwujud, dan menjadi landasan bagi terciptanya herd immunity atau kekebalan masyarakat.

“Sesuai pesan pak Presiden Jokowi, vaksinasi percepatan ini dilakukan secara gotong royong. Kami dari LPDB-KUMKM telah rutin menggelar vaksinasi Covid-19. Sebelum di Kulon Progo, kami telah melakukan vaksinasi massal di Pangalengan Kabupaten Bandung Selatan, di Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah, dan juga di Jakarta,” jelas Supomo.

“Kemudian ke depan kita juga akan melaksanakan bersama mitra yang rencananya dilaksanakan di beberapa daerah seperti di Garut, Serang, Bogor, Bekasi, sampai Nusa Tenggara Timur. Terkait hal tersebut, pengadaan vaksin tersebut akan didesentralisasi di daerah-daerah, jadi kita bersama-sama dan berkolaborasi dalam membantu program pemerintah,” lanjut Supomo.

*Dikunjungi MenkopUKM*

Vaksinasi percepatan yang digelar di Taman Budaya Kulon Progo dikunjungi langsung oleh Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki.

Pemberian vaksinasi massal ini hasil kerja sama LPDB-KUMKM dengan pihak terkait, mulai Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, dari Dinas Koperasi dan UKM Provinsi dan Kabupaten, Distrik Militer (Dandim) setempat maupun mitra LPDB-KUMKM yaitu KSPPS BMT Beringharjo.

“Ini merupakan kolaborasi yang baik dan saya juga melihat pelaksanaan vaksin berjalan lancar dengan prokes yang baik, sebagaimana arahan Presiden RI bahwa percepatan vaksinasi harus dikerjakan secara gotong royong. Dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan,” kata MenkopUKM.

Teten mengatakan, vaksinasi penting dilakukan sebagai game changer dalam rangka pemulihan ekonomi nasional, sehingga pemulihan ekonomi ini bisa seiring dengan keberhasilan vaksinasi.

“Makin banyak penduduk Indonesia yang divaksin, maka pertumbuhan ekonomi makin tumbuh. Kesadaran vaksinasi terus disosialisasikan sebagai jalan keluar dari pandemi dalam mewujudkan pemulihan ekonomi nasional,” tegas Teten.

Menurut MenkopUKM penurunan level PPKM menjadi Level 3 merupakan upaya dalam mempersiapkan penanganan wabah corona ini dari  pandemi ke endemi. Artinya para ahli dan WHO belum bisa memastikan kapan pandemi Covid-19 ini selesai, sehingga perubahan pandemi ke endemi harus dimaknai positif, dan masyarakat bisa berdampingan dengan Covid-19 layaknya virus yang sudah ada seperti TBC maupun Influenza.

“Dengan begitu, kegiatan masyarakat jadi bisa dilakukan dengan tetap menjaga prokes. Minimal memakai masker, ini diutamakan supaya kegiatan usaha bisa tetap dilakukan,” pungkasnya.

Bupati Kulon Progo, Sutedjo menyatakan terimakasih dan  menyambut gembira vaksinasi massal yang dilaksanakan di wilayahnya.

“Kami menyampaikan terima kasih sebesar- besarnya pada Bapak Menteri Koperasi dan UKM beserta jajarannya atas terselenggaranya vaksinasi massal di Kulon Progo. Masyarakat kami menyambut dengan antusias, bahkan pendaftarnya lebih dari 1.000 orang. Semoga ini bisa memberikan dorongan dan semangat bagi masyarakat dan UMKM di Kulon Progo,” kata Bupati Sutedjo.

*Peresmian Kantor KSPPS BMT Beringharjo Cabang Kulon Progo*

Masih dalam rangkaian kegiatan vaksinasi, dilaksanakan peresmian kantor cabang KSPPS BMT Beringharjo cabang Kulon Progo, yang merupakan cabang ke-19.

“Kehadiran KSPPS BMT Beringharjo di Kulon Progo merupakan wujud komitmen kami kepada masyarakat dan UMKM Kulon Progo untuk bersama-sama bangkit,” kata Ketua KSPPS BMT Beringharjo, Mursida Rambe.

Mursida menjelaskan, untuk tahap awal, BMT akan memberikan bantuan kepada 100 pedagang di Pasar Wates berupa pinjaman tanpa bunga masing-masing sebesar Rp2 juta.

“Harapannya, para pedagang tidak lagi meminjam dana ke rentenir sebagai modal usahanya,” jelasnya.

Mursida juga menyatakan terima kasih kepada LPDB-KUMKM karena koperasinya mendapat dana Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang sangat membantu dan menjaga likuiditas KSPPS BMT Beringharjo. Akibat terjangan Covid-19, banyak anggotanya yang menarik simpanan secara besar-besaran karena usahanya terdampak pandemi.

“Alhamdulillah kami mendapat dana PEN dan terserap habis. Tentu pandemi memberi dampak signifikan kepada anggota, sehingga ada pengambilan besar hampir Rp20 miliar. Namun, untung ada LPDB-KUMKM yang menyuntik kita dengan pinjaman sebesar Rp50 miliar, sehingga koperasi dapat memenuhi dan  membiayai sektor-sektor yang masih dapat tumbuh. Dengan kehadiran kami disini, mudah- mudahan kami dapat memberikan yang terbaik bagi UMKM dan masyarakat di Kabupaten Kulon Progo,” jelas Mursida.(Jef)

Kolaborasi LPDB-KUMKM, Koperasi, dan Pemkab Gelar Vaksinasi Bagi UMKM di Purbalingga


Purbalingga:(Global ews.id)- Berkolaborasi dengan Koperasi Makmur Mandiri dan Pemkab Purbalingga, Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) menggelar program percepatan vaksinasi Covid-19 di Desa Tlahab Kidul, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Sabtu (21/8).

Sasaran vaksinasi kali ini yang melibatkan sekitar 18 orang tenaga kesehatan (nakes) adalah sebanyak 530 orang yang merupakan para petani buncis, kentang, tomat, labu madu, dan lain-lain, serta masyarakat desa setempat.

“Kalau kita mau kembali ke kehidupan normal dan ekonomi kembali berjalan, maka masyarakat harus divaksin,” ucap Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, saat meninjau lokasi vaksinasi.

Teten menambahkan, dampak dari pandemi Covid-19, ekonomi seluruh dunia tengah terpuruk, termasuk Indonesia. “Kunci pemulihan ekonomi adalah vaksinasi. Oleh karena itu, Presiden Jokowi sudah meminta seluruh menteri untuk mendorong percepatan vaksinasi di seluruh Indonesia,” ungkap MenkopUKM.

Untuk itu, Teten berharap kerja sama dan sinergi berbagai pihak terus diciptakan untuk menyukseskan program vaksinasi. “Kami akan prioritaskan pelaku UMKM untuk divaksin karena UMKM menjadi kunci pemulihan ekonomi nasional,” tukas Teten.

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi menekankan bahwa meski sudah divaksin, Protokol Kesehatan harus tetap dijaga dalam kehidupan sehari-hari. “Karena, pandemi Covid-19 belum usai,” tegas Bupati Purbalingga.

Dyah Hayuning berharap, masyarakat yang sudah divaksin untuk menyosialisasikan kepada masyarakat lainnya agar mau divaksin. “Dengan divaksin, artinya kita sudah membentengi diri kita dari virus Covid-19. Vaksin itu halal dan aman,” ujar Dyah Hayuning.

Prokes Ketat

Sementara itu, Dirut LPDB-KUMKM Supomo menegaskan bahwa pihaknya berkewajiban turut serta menyukseskan program percepatan vaksinasi yang tengah diusung pemerintah. “Prioritas kami adalah para pelaku usaha anggota koperasi yang menjadi mitra LPDB-KUMKM, berikut masyarakat sekitar,” kata Supomo.

Supomo menambahkan, gelaran vaksinasi ini dengan menerapkan Protokol Kesehatan yang sangat ketat. “Kita sudah menciptakan alur vaksinasi dengan menghindari terciptanya kerumunan,” tandas Supomo.

Sebelum di Purbalingga, LPDB-KUMKM sudah menggelar vaksinasi bagi 1.200 petani anggota Koperasi Peternakan Bandung Selatan (KPBS) Pangalengan. Berikutnya, vaksinasi akan digelar di Kulon Progo, DI Yogyakarta, dengan menyasar sekitar 1.000 orang anggota koperasi BMT Beringharjo.

Bahkan, lanjut Supomo, gelaran serupa  akan dilaksanakan di wilayah Indonesia Bagian Timur. “Inti dari program vaksinasi dari LPDB-KUMKM ini adalah pemerintah hadir,” pungkas Supomo.(Jef)

KemenkopUKM dan Papmiso Gelar Vaksinasi Bagi Pedagang Bakso di Bekasi


Bekasi:(Globalnews id)- Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menekankan bahwa pemberian vaksinasi merupakan kunci agar terbentuk herd immunity sebagai prasyarat pemulihan ekonomi.

“Kita akan terus berkolaborasi dan kerja sama dengan banyak pihak, seperti Pemda, asosiasi pelaku usaha, dan sebagainya, untuk percepatan program vaksinasi di seluruh Indonesia,” ucap Teten, saat meninjau acara 1.000 Vaksinasi Merah Putih untuk para pelaku UMKM sektor kuliner, pedagang mie dan bakso, di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Minggu (8/8).

Teten pun memberi apresiasi langkah Pengurus Paguyuban Pedagang Mie dan Bakso (Papmiso) Indonesia menyelenggarakan 1.000 Vaksinasi Merah Putih untuk para pelaku UMKM, pedagang mie, dan bakso di Kabupaten Bekasi.

Menurut Teten, jika penyebaran Covid-19 bisa terkendali, maka Pemda bisa memastikan pelonggaran PPKM untuk kegiatan usaha. Namun, tetap dengan ketat menerapkan Protokol Kesehatan.

“Pandemi sekarang ini harus kita gunakan untuk sama-sama beradaptasi. Pedagangnya beradaptasi, pembelinya juga harus beradapatasi,” tandas MenkopUKM.

MenkopUKM mencontohkan Banyuwangi (Jawa Timur), di mana Bupati mengeluarkan sertifikasi usaha bagi pelaku usaha, termasuk usaha kuliner. “Artinya, kegiatan usaha bisa berjalan dengan tetap mengendalikan penyebaran Covid. Kalau melanggar Prokes, cabut sertifikasi usahanya,” ujar Teten.

Teten menambahkan, pemerintah telah menyiapkan program untuk membantu pelaku usaha mikro, termasuk pedagang kuliner dan bakso, agar bertahan di tengah pandemi. Di antaranya, program Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM) yang telah disalurkan kepada 11,84 juta usaha mikro dengan nilai Rp14,2 triliun.

“Direncanakan total 12,8 juta usaha mikro tersalur di bulan Agustus ini,” kata Teten.

Selain itu, ada program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan subsidi bunga rendah 3%. KUR telah disalurkan kepada 3,98 juta UMKM dengan nilai sebesar Rp147,33 triliun atau 58,09% dari target sebesar Rp253,64 triliun.

“Saya berharap seluruh pelaku usaha kuliner dan pedagang bakso sehat dan tetap terapkan disiplin Protokol Kesehatan,” imbuh MenkopUKM.

*Gerakan Berani*

Dalam kesempatan yang sama, (Pj) Bupati Bekasi H. Dani Ramdan menyebutkan pihaknya sudah menggulirkan Gerakan Berani, yakni berani berantas pandemi, berani vaksinasi, dan berani berbuat agar pandemi berakhir.

“Kami menargetkan hingga akhir tahun ini, 80% penduduk Kabupaten Bekasi sudah divaksin. Sehingga, herd immunity bisa segera terbentuk,” ungkap Dani.

Sementara itu, Ketua Umum Paguyuban Pedagang Mie dan Bakso (Papmiso) Indonesia Bambang Hariyanto menyatakan bahwa pihaknya akan terus menggelar vaksinasi lagi di beberapa titik di Kabupaten Bekasi.

“Bekerja sama dengan Polres Bekasi, kita akan menyasar sekitar 10 ribu pelaku usaha, khususnya pedagang mie dan bakso di Kabupaten Bekasi,” pungkas Bambang. (Jef)