Tahun 2021, LPDB-KUMKM Juga Fokus Kembangkan Koperasi Syariah

Jakarta:(Globalnews.id)-Di samping fokus memberikan pendampingan kepada koperasi potensial, Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) juga fokus akan menggandeng lebih banyak lagi koperasi syariah (Baitul Maal wa Tamwil/BMT) pada tahun ini.

“Upaya ini sudah mulai dilakukan sejak tahun lalu. Syariah ini baru di LPDB-KUMKM. Kemarin, sekitar 40 BMT menjadi mitra kami,” kata Supomo, dalam rilisnya di Jakarta, Sabtu (23/1).

Menurut Supomo, BMT baru merasakan kehadiran LPDB-KUMKM baru-baru ini, atau tepatnya sejak empat tahun lalu. Terlebih, semenjak LPDB-KUMKM memiliki Direktorat khusus Syariah.

“Awalnya LPDB-KUMKM tidak mempunyai sistem syariah kan. Syariah sama sistem konvensional tidak ketemu, tidak bisa. Sekarang sudah bisa terhubung. Baru tahun kemarin lebih giat,” kata Supomo.

Supomo melihat tren BMT akan lebih bagus ke depan. Untuk menggandeng lebih banyak BMT, tim LPDB-KUMKM khusus syariah sedang terjun ke Yogyakarta dan Semarang.

Untuk tahun ini, LPDB-KUMKM menargetkan dapat menyalurkan Rp1,6 triliun dana bergulir kepada koperasi. Mengingat situasi pandemi Covid-19 masih berlangsung, Supomo berharap jumlah penerima koperasi penerima dana bergulir lebih besar dibandingkan 2020.

“Kami sepenuhnya fokus 100 persen kepada koperasi, dan itu fokus kepada koperasi sektor riil. Seperti pangan, peternakan, dan perikanan yang berorientasi pada ekspor,” ujar Supomo.

Jika berkaca pada 2020, LPDB-KUMKM telah menyalurkan pinjaman/pembiayaan dana bergulir kepada koperasi di Tanah Air sebesar Rp2 triliun. Melebihi target yang diberikan pemerintah sebesar Rp1,85 triliun.

Begitu juga dari sisi penyaluran dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Dari alokasi yang ditargetkan pemerintah Rp1 triliun, LPDB-KUMKM juga mencatat penyaluran lebih tinggi daripada target sebesar Rp1,292 triliun.

Terkait PEN tahun ini, Supomo mengatakan pihaknya belum mendapatkan arahan baru dari pemerintah, dalam hal ini Satgas PEN. Namun, pada intinya, pihaknya bisa saja menjalankan program ini meskipun tidak mendapatkan uang dari negara.

Salah satu tantangan yang dihadapi pada tahun ini yaitu wabah virus korona (Covid-19). Wabah covid-19 yang menyebabkan lumpuhnya berbagai aktivitas membuat pertumbuhan ekonomi menjadi turun. Hal ini juga berdampak pada koperasi.

Menghadapi tantangan ini, Supomo mengatakan akan menguatkan dari sisi internal dahulu. Dalam hal ini memastikan setiap pegawai LPDB-KUMKM tertib melaksanakan protokol kesehatan ketika sedang bertugas.

“Pasukan saya wajib rapid antigen ketika dinas ke luar kota. Begitu juga ketika pulang, wajib rapid antigen. Saya juga setiap pulang malam sampai rumah harus disemprot disinfektan,” kata Supomo.

Setiap bulan, masing-masing pegawai diberikan suplemen vitamin, masker, dan hand sanitizer. “Kami harus jemput bola (ke koperasi). Kalau tidak tahan (kesehatan) bagaimana mau jauh jemput bola ketika kami sudah lumpuh,” pungkas Supomo.(Jef)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.