Jakarta:(Globalnews.id)–Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) bekerja sama dengan Ministry of SMEs and Startups of the Republic Korea (MSS), ASEM SMEs Eco-Innovation Center (ASEIC), Green Business Center (GBC) dengan Shinhan Future’s Lab, menyelenggarakan Demo Day sebagai acara puncak Korea – ASEAN Business Model Competition on Digital Economy for SDGs telah diselenggarakan secara daring.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, dalam sambutannya secara virtual menyampaikan, penyelenggaraan event ini, sejalan dengan KemenKopUKM dalam mendorong pengembangan UKM/Start Up, terutama dalam hal pengembangan jaringan dan pendanaan.
“Saya mengapresiasi event ini, sekaligus mengucapkan selamat kepada 3 Startup Indonesia yang terpilih sebagai pemenang. Saya berharap para pemenang dapat menjadi startup Tangguh, berdaya saing serta berdampak,” ungkap Menteri Teten saat memberikan sambutan secara virtual, Kamis, (2/12).
Menteri Teten menambahkan, event seperti ini menjadi peluang besar bagi para milenial yang notabene generasi yang cakap akan teknologi untuk mengembangkan usahanya yang terhubung dengan ekosistem digital.
“Para peserta, khususnya finalis, merupakan contoh konkrit dari usaha – usaha yang dilahirkan dengan mengkombinasikan inovasi dan digitalisasi, serta berdampak pada pencapaian Sustainable Develoopment Goals (SDGs),” ujarnya.
Ia berharap Business Model Competition 2021, dapat menjadi ajang tolak ukur pengembangan usaha, dalam memperluas jejaring antar pengusaha, serta meningkatkan peluang pendanaan antar startup dikawasan ASEAN dan Korea.
Untuk diketahui, dalam ajang “Korea – ASEAN Business Model Competition 2021 on Digital Economy for SDGs” Peserta yang mendaftar tercatat 173 dari 10 negara ASEAN minus Thailand dan Korea. Proses seleksi selanjutnya adalah Top 30 dan Top 10. Setelah melakukan penilaian dan diskusi yang ketat terhadap 10 peserta melalui video pitchdeck dan sesi Q & A, 4 Startup terpilih menjadi pemenang dari 5 kategori. Dari 4 pemenang tersebut, 3 Startup berasal dari Indonesia dan 1 Startup berasal dari Korea Selatan.
Adapun 3 Startup yang berasal dari Indonesia adalah Hear Me, sebuah startup yang bergerak di bidang digital aplikasi untuk difabel, berhasil menyabet 2 kategori sekaligus yakni SDGs Category dan pemenang pertama dalam kompetisi ini. Tidak hanya Hear Me yang menyabet pemenang dalam SDGs Category, pemenang lain dalam SDGs Category juga diberikan kepada Neurafarm, sebuah startup yang bergerak di bidang digitalisasi agrikultur. Pemenang kedua pada kompetisi ini diberikan kepada Soulparking yang bergerak di bidang digitalisasi fasilitas lahan parkir. Sedangkan, untuk juara ketiga diberikan kepada Coconut Silo, startup yang bergerak di bidang mobilitas khusus kendaraan logistik asal Korea Selatan.
Masing-masing pemenang berhak mendapatkan hadiah uang tunai dengan total USD 6,500; peluang mendapatkan networking untuk mengembangkan bisnis, kesempatan untuk menggunakan co-working space di Green Business Center dan Shinhan Future’s Lab. Tidak hanya pemenang, para finalis juga nantinya akan mendapatkan Sertifikat Penghargaan dari Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia.
Para pemenang Business Model ini diharapkan mendapat dukungan dalam satu ekosistem sehingga dapat bertumbuh menjadi Future SMEs sehingga menciptakan lapangan kerja yang berdampak baik bagi people, profit, planet.(Jef)