JAKARTA: (Globalnews.id)- Anggota DPR menegaskan BPK(badan pemeriksa keuangan) harus mengaudit kegiatan CSR PT Telkom yang dikelola serta disalurkan secara tidak proporsional.
“Saya kira ini memang harus diaudit oleh BPK. GCG ini harusnya proprosional sesuai yang diperuntukkan untuk masyarakat secara adil” Kata Azam Azman, Wakil Ketua Komisi VI DPR pada diskusi “menyoal kinerja PT Telkom” di Warung daun cikini(24/4).
Turut hadir ekonom Indef bhima yudhistira,Ismed Hasan Putro (Pemerhati BUMN); serta Marwan Batubara (Indonesian Resources Studies).
Sebelumnya Koordinator Aliansi Masyarakat untuk Keadilan (AMUK) Jamal saat menggelar demo di Gedung PT Telkom, Senin (16/4/2018) mendesak Direktur Utama (Dirut) PT Telkom mundur dari jabatannya terutama dana CSR untuk rumah ibadah yang dibagikan tidak secara adil dan proporsional.
Menurut Azam, Gejala ketidakadilan ini jika dibiarkan, akan berdampak buruk karena PT Telkom terkesan pilih kasih dalam memberikan bantuan kepada rumah ibadah.
“Untuk menghindari perbedaan besaran terkait penyaluran CSR PT Telkom yang sudah marak di medsos apalagi sudah menyangkut pernyataan petinggi ormas keagamaan, maka sebaiknya ada audit khusus oleh BPK” kata politikus Partai demokrat tersebut.
Marwan Batubara dari Indonesian Resources Studies menegaskan, harus ada permintaan secara resmi kepada BPK bisa melalui anggota dewan atau Presiden langsung yang menyampaikan kepada Menneg BUMN sebagai pemegang komando tertinggi di perusahaan pelat merah demi memperbaiki kinerjanya.
Sementara jika dilihat dari sisi kinerja PT Telkom, Azam azman menyoroti, kendati perseroan mampu mencatatkan laba bersih sebesar Rp22,1 triliun pada 2017, atau tumbuh 14,43 persen dibanding laba 2016 yang senilai Rp19,35 triliun. Namun pertumbuhan laba 2017 lebih lambat dibandingkan laba 2016 yang mampu menanjak 24,94 persen (year-on-year/yoy).
“Ini menjadi sangat penting bahwa keberadaan Telkom ini harus lebih cepat pertumbuhan kinerjanya, kalau enggak akan tertinggal jauh, dan kalau saya lihat, perlu didukung oleh manajemen yang lebih baik, perlu didukung manajemen puncak yang lebih agresif”tegas Azam. (jef)