Apresiasi dan Penghargaan Motivasi Generasi Muda Menjadi Entrepreneur

JAKARTA : (Globalnews.id)- Junior Chamber International (JCI) Indonesia memberikan penghargaan kepada 10 pemuda terbaik yang memiliki pengaruh terhadap lingkungan di sekitarnya, negaranya, bahkan di dunia.

Apresiasi ini diberi nama ‘Ten Outstanding Young Person Awards (TOYP)  2018’. Hadir dalam acara ini Local President JCI Jayakarta Victor Oscar, Senate President JCI Indonesia Aldo Tobing, National President JCI Indonesia Zulfikar Priyatna, Deputy President JCI Indonesia Alexander Tio, dan Kepala Biro Sekretariat Pimpinan MPR Muhammad Rizal.

Adapun ke-10 pemuda yang mendapatkan apresiasi dalam TOYP 2018 adalah Michael Ginarto, Charles Honoris, Merry Riana, Rina Sa’adah, Inayah Wahid, Michelle Christina, Abraham Sridjaja, Nadiem Makarim, Kevin Raharjo, dan Gede Yuda Sugiarta.

Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Agus Muharram, usai menghadiri dan memberikan sambutan dalam event yang dihelat pada Sabtu (4/8) malam di Ciputra Artpreneuer, Jakarta, mengatakan, pemerintah mengapresiasi apa yang dilakukan oleh JCI Jakarta ini.

Menurutnya, TOYP 2018 dapat memotivasi generasi muda untuk menjadi entrepreneur atau kewirausahaan yang sejalan dengan program Kementerian Koperasi dan UKM. Pengembangan kewirausahaan, katanya, dilalui dalam 3 tahap.

“Yaitu dilatih, dikompetisikan, lalu diberi award. Award ini bentuk apresiasi dan penghargaan terhadap suatu karya yang dapat mendorong dan memotivasi yang lain yang belum berprestasi untuk bisa ikut berprestasi,” katanya.

Dengan cara seperti ini, kata Agus, dapat mendorong jumlah kewirausahaan di Indonesia yang sekarang mendekati angka 4 persen. Pemerintah sendiri tak sekedar menumbuhkembangkan jumlah wirausaha terutama di kalangan anak muda. Namun juga dimonitor bagaimana ke depannya untuk sebagai bahan evaluasi.

“Pemerintah memberikan fasilitasi berupa kebijakan kondusif untuk memulai usahanya. Yang terbaru yang dikeluarkan oleh Presiden Jokowi yaitu keringanan pajak 0,5 persen dari omzet UMKM, tadinya kan 1 persen,” ujarnya.

Aturan tersebut telah ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 23 Tahun 2018 yang berlaku efektif untuk peredaran usaha UMKM di Juli, dan pajaknya dibayarkan di Agustus dengan tarif 0,5%. 

Tak hanya itu. Pemerintah juga memperluas akses pembiayaan, dan menginisiasi UU Kewirausahaan. Dengan UU ini bisa menjembatani para pengusaha pemula untuk bisa mendapatkan jumlah kredit yang proporsional dari perbankan.

Badan Ekonomi Kreatif dan Kewirausahaan

Agus Muharram menilai kewirausahaan sangat dekat dengan kreativitas anak muda. Kewirausahaan dan ekonomi kreatif bagaikan saudara kembar. Karenanya, ke depan harus disinergikan dalam satu badan atau kementerian. Bisa Badan Ekonomi Kreatif dan Kewirausahaan.

Menurutnya, dengan adanya lembaga ini, orang-orang yang sudah dan belum mendapatkan penghargaan bisa difasilitasi dan diciptakan iklim kondusif untuk berkembang dalam berusaha. Lembaga inilah yang berperan melakukan beberapa langkah kebijakan sehingga para wirausaha muda segera bisa action.

“Pembentukan lembaga ini harus dilakukan dalam jangka pendek karena generasi muda banyak yang menunggu bagaimana nih pemerintah. Bagaimana aturan pajaknya, pembiayaannya, eksportnya, lokasinya, waktu berbisnisnya, ini kan masih harus banyak diperbaiki. Bisnis tanpa ruang dan waktu itu juga kan harus dibina,” terangnya.

Jadi, ke depannya, Kementerian Koperasi yang berperan mengembangkan dan membina koperasi dari sektor hulu hingga hilir. Sedangkan sektor-sektor yang dilakukan oleh swasta mandatnya di kementerian sektoral.

“Dan start up-start up ini, kewirausahaan-kewirausahaan ini, yang inovatif kreatif ini mandatnya Badan Ekonomi Kreatif dan Kewirausahaan, yang harus dilakukan dalam jangka pendek sebagai jawaban mewadahi generasi-generasi 4.0,” tambahnya.

Sementara itu, National President JCI Indonesia Zulfikar Supriatna, menyatakan, pemuda memegang peranan penting dalam peradaban bangsa. Karena itu, dengan memberikan penghargaan 10 kategori pemuda ini, ke depannya akan lahir pemimpin-pemimpin muda yang berkualitas dan bermanfaat untuk masyarakat luas.

“Dengan adanya penghargaan ini, kita semua sebagai generasi muda akan termotivasi untuk memberikan yang lebih baik lagi untuk masyarakat, mengaplikasikan segala pencapaian hari ini untuk kemajuan bangsa. Kegiatan yang kita lakukan sehari-hari harus punya dampak positif untuk masyarakat,” katanya.

Kepala Biro Sekretariat Pimpinan MPR Muhammad Rizal, yang mewakili Ketua MPR Zukifli Hasan, mengatakan, pihaknya mengapresiasi atas perhatian JCI Indonesia yang memberikan award kepada pemuda yang berprestasi.

“Terlebih penghargaan ini juga memiliki nilai-nilai keindonesiaan yaitu Pancasila. Nilai-nilai yang hidup yang bisa menjaga dan membentengi Indonesia dari pengaruh luar. Nilai yang tetap terjaga dan hidup di tengah kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujarnya.

Karena itu,  pihaknya berharap para penerima TOYP 2018 ini tetap menjaga nilai keindonesiaan dan menjaga jati diri bangsa. Meski banyak yang bersekolah di luar negeri, tetap harus terjaga nilai keindonesiaan.

“Dengan memperhatikan kemampuan dari berbagai generasi muda ini menjadi potensi memgingat masih banyak sumberdaya alam yang belum dikelola yang sesuai dengan nilai keindonesiaan,” tandasnya.

Junior Chamber International (JCI) Indonesia sendiri adalah organisasi nasional pemuda non-politik dan non-sektarian, bagian dari organisasi kepemudaan internasional terbesar di dunia yang berafiliasi pada PBB, Junior Chamber International.

Organisasi ini merupakan komunitas internasional berusia antara 18 sampai 40 dengan maksud dan tujuan untuk menciptakan perubahan positif di seluruh dunia, yang konsern membangun dan mengapresiasi pemuda yang berkarya. (jef)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.