PESISIR BARAT LAMPUNG: (Globalnews.id)- Masyarakat yang tergabung dengan Koperasi Serba Usaha ‘Bina Karya’ di Desa Pekon Tanjung Rejo, Kecamatan Bengkunat, Kabupaten Pesisir Barat Provinsi Lampung berhasil meningkatkan nilai jual kopi yang produksinya melimpah di daerah itu. Peningkatan nilai jual itu tak lepas dari pendampingan usaha yang dilakukan Kementerian Koperasi dan UKM.
Awalnya masyarakat menjual kopi kiloan, 1 kg green bean kopi dijual hanya seharga Rp25.000. Namun setelah mereka mendapat pelatihan-pelatihan dari Kemenkop dan UKM, mereka dapat menjual kopi dengan harga yang lebih baik dan dikemas unik dengan merk Tanjung Bika Coffee. Kopi yang dikemas dalam ukuran 200 gram dijual seharga Rp20.000. Selain 200 gram, mereka juga mengemas dalam ukuran 100 gram, 0,5 kg dan 1 kg.
“Alhamdulillah kini mereka dapat meningkatkan nilai jual kopi tiga kali lipat lebih dari sebelumnya,. Ini tak lain sentuhan teknologi dari hasil pelatihan-pelatihan yang kita lakukan beberapa tahun lalu,” ujar Kabid Jasa dan Aneka Usaha Deputi Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM Eko Adi Priyono, saat melakukan monitoring dan evaluasi di Koperasi Bina Karya, Kamis (18/10/2018). Ia didampingi Kasubid Aneka Usaha Rusdi Tahir.
Kemenkop dan UKM pada 2015 merasa prihatin, karena di desa yang dilewati jalan negara Lampung-Bengkulu tersebut, belum teraliri listrik. Sementara saat itu ratusan masyarakat antri ingin menggunakan listrik dan meminta bantuan Kemenkop dan UKM.
“Kebetulan di Kabupaten Pesisir Barat ini terdapat Sungai Pintau yang debit airnya sangat melimpah dan deras serta tidak kering ketika musim kemarau. Jadi tepat kita bantu masyarakat melalui koperasi dengan program pengembangan usaha koperasi produktif berbasis energi baru terbarukan (PLTMH),” jelas Eko Adi.
Dengan adanya energi listrik ini, usaha pun tumbuh, dan saat ini yang sangat menonjol adalah usaha pengolahan kopi. Selain itu para anggota koperasi juga melakukan usaha bengkel mobil/motor, fotokopi, toko-toko dan lain-lain.
Tak hanya itu, Koperasi Bina Karya kini juga mendirikan unit simpan pinjam (USP). USP ini didirikan untuk menghindarkan masyarakat dari jerat rentenir yang sangat marak di daerah itu.
Ketua Koperasi Bina Karya Fathurrohman mengungkapkan terimakasihnya kepada Kemenkop dan UKM yang telah membantu masyarakat dengan program PLTMH ini. Dengan aliran listrik PLTMH ini, masyarakat menjadi kreatif dan berinovasi dengan berbagai usaha. “Dulu masyarakat di sini banyak nganggur, sekarang mereka sudah mempunyai kegiatan,” ungkap Fathurrahman yang didampingi badan pengawas Eko Gunawan.
Ia juga mengatakan, aliran listrik PLTMH ini telah menghasilkan multiplier effect yang luar biasa, dimana tempat ibadah sekarang teraliri listrik secara gratis, anak bisa belajar dengan baik, dan sekolahan siang malam sudah tidak ada kendala dengan listrik. Koperasi ini pun menjadi aktif dan sehat dengan kegiatan kreatif masyarakat berkat adanya aliran listrik PLTMH ini.
Sementara Kabid Koperasi dan UKM Dinas Koperindag Kabupaten Pesisir Barat Ahmadi mengungkapkan, adanya PLTMH ini secara tidak langsung juga mendidik masyarakat untuk menjaga lingkungan. “Mereka tidak lagi menebang pohon sembarangan di sekitar PLTMH sehingga tetap menjaga ketersediaan air, masyarakat menyiasati menanami pohon buah di sekitar PLTMH seperti duren, bambu, jengkol, petai dan lain-lain agar tidak ditebang,” papar Ahmadi.(jef)