Kinerja Asuransi Jiwa Kuartal III 2016 Tetap Tumbuh Meski Perekonomian Belum Pulih

asuransi

JAKARTA – (Globalnews.id) : Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Hendrisman Rahim mengatakan, meskipun perekonomian ekonomi belum pulih sepenuhnya, namun industri asuransi jiwa di Indonesia terus tumbuh. Hal ini terlihat dari kinerja asuransi jiwa pada kuartal III tahun 2016, misalnya untuk total pendapatan mencapai Rp 158,65 triliun atau meningkat 78,1 petrsen dari gtahun 2015 yang mencapai Rp 89,10 persen,

Menyinggung tentang prediksi tahun 2017, Hendrisman memperkirakan pada tahun 2017 mendatang industri asuransi jiwa di Indonesia akan tumbuh sekitar 10-30 persen. Hal ini dikarenakan adanya perbaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2017.Selain itu adanya prospek bisnis asuransi semakin banyak yang dilakukan serta adanya pertambahan perusahaan asuransi di Indonesia.

“Kondisi pasar asuransi jiwa di Indonesia pasti mengalami pertumbuhan setiap tahun. Dalam 10 tahun terakhir tidak pernah asuransi ini tidak tumbuh, pasti mengalami pertumbuhan. Tahun 2017 asuransi jiwa diperkirakan akan mengalami pertumbuhan sekitar 10-30 persen,” katanya. .

“Walaupun ekonomi belum sepenuhnya pulih, tetapi inustri asuransi jiwa tetap tumbuh, Hal ini terlihat dari kinerja asuransi jiwa pada kuartal III tahun 2016, misalnya untuk total pendapatan mencapai Rp 158,65 triliun atau meningkat 78,1 persen dari tahun 2015 yang mencapai Rp 89,10 persen,” kata Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Hendrisman Rahim pada acara paparan kinerja AAJI pada kuartal III tahun 2016 di Jakarta, Jumat (18/11).

Sementara untuk total aset pada kuartal III tahun ini juga meningkat 23,1 persen mencapai Rp 437,28 triliun sedangkan tahun lalu hanya Rp 355,37 triliun dan diperkirakan hingga akhir tahun mencapai Rp 453,53 triliun.

Sedangkan untuk jumlah investasi, pada kuartal III tahun ini mencapai Rp 386,18 triliun meningkat 25,7 persen dari tahun lalu yang mencapai Rp 307,29 triliun dan diperkirakan sampai akhir tahun mencapai Rp 404,68 triliun.

Sedangkan untuk jumlah pendapatan premi mencapai Rp 116,06 triliun atau meningkat 15,1 persen dibanding periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 100,80 triliun.

Adapun rincian pendapatan premi ini antara lain, untuk premi baru, pada kuartal III tahun ini mencapai Rp 69,42 triliun atau meningkat sebesar 20,5 persen dari rahun lalu yang mencapai Rp 57,60 triliun dan diperkirakan sampai akhir tahun mencapai Rp 94,29 triliun.

Sedangkan untuk jumlah premi lanjutan, pada kuartal III tahun ini mencapai Rp 46,64 triliun atau meningkat sebesar 7,9 persen dari gtahun lalu yang mencapai Rp 43,21 triliun dan diperkirakan sampai akhir tahun mencapai Rp 62,4 triliun.

Sementara itu, pembayaran klaim nilai tebus mencapai Rp 39,82 triliun, atau meningkat sebesar 38,3( persen dibanding tgahun sebelumnya.Adapun rincian klaim ini antara lain, klaim kesehatan meningkat 22,3 persen menjadi Rp 7,34 triliun dari Rp 6 triliun yang dibayarkan pada gtahun 2015.

Adapun klaim akhir kontrak meningkat 17,8 persen menjadi Rp 7,06 triliun dari Rp 5,99 triliun pada tahun 2017.Dan klaim meninggal dunia meningkat 16,5 persen menjadi Rp 6,12 triliun dari Rp 5,26 triliun tahun lalu

Jumlah Tertanggung

Sementara itu, Kepala Departemen AAJI Nini Sumohandoyo mengatakan,  untuk jumlah tertanggung individu, pada kuartal III tahun ini mencapai 17,41 juta orang  dan diperkirakan sampai akhir tahun mencapai 17,54 juta orang. Serta untuk jumlah tertanggung kumpulan , pada kuartal III tahun ini mencapai 40,75 juta orang  dan diperkirakan sampai akhir tahun mencapai 42,11 juta orang.

Adapun  jumlah agen, pada kuartal III tahun ini mencapai 520 ribu orang atau meningkat 16,3 persen tahun 2015 yang mencapai 447 ribu orang dan diperkirakan sampai akhir tahun mencapai 535,27 orang. jumlah agen yang berlisensi dengan rincian, jumlah tenaga pemasaran dari saluran keagenan meningkat 11,9 persen menjadi 471.667 orang dibanding dengan tahun lalu yang mencapai 421.338 orang.

Jumlah pemasar dari saluran bancassurance meningkat 70 persen menjadi 2/6 ribu orang dibanding tahun lalu yang mencapai 15.303 orang dan jumlah pemasar dari saluran alternatif meningkat 109 persen menjadi 220,594 orang dari tahun lalu yang mencapai 421.338 orang. (jef)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.