Koperasi Wadah yang Cocok Lawan Rentenir


SUKABUMI:(GLOBALNEWS.ID)- Kementerian Koperasi dan UKM mendorong koperasi di daerah Sukabumi, Jawa Barat untuk tumbuh berkembang, sehingga menjadi koperasi yang kuat dan memiliki daya pikat masyarakat. Hal itu sebagai langkah antisipasi agar masyarakat tidak terjebak dalam mata rantai tengkulak (rentenir).

“Saya kira itu harus dilawan (renternir) secara sistematis, karena masalahnya masyarakat tidak punya pilihan. Maka koperasi harus tampil sebagai lembaga yang memiliki daya tarik dengan tingkat suku bunga yang terjangkau,” kata Sekretaris Kemenkop dan UKM Prof Rully Indrawan di sela-sela Peringatan Harkopnas ke-72 di Kabupaten Sukabumi, Selasa (6/8/2019).

Salah satu upaya yang dilakukan Kemenkop dan UKM agar mendorong koperasi menjadi lembaga yang kuat, yakni dengan memberikan perkuatan modal. Rully menyatakan kesiapannya untuk memfasilitasi koperasi asal Sukabumi untuk mendapat dukungaan pinjaman dana bergulir dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM.

“Saya kira ini nanti saya akan bantu mediasi dengan LPDB agar koperasi di Sukabumi punya modal dengan biaya dana yang lebih murah, sehingga bisa bersaing dengan para rentenir itu,” ujar Rully.

Peringatan Harkopnas Sukabumi

Dalam rangka kunjungan kerja ke Kabupaten Sukabumi, Sekretaris Kemenkop dan UKM Prof Rully Indrawan menghadiri peringatan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke-72 tingkat Wilayah yang dipusatkan di lapangan Walagri Parakan Salak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Rully didampingi Asdep Pendampingan Usaha Kemenkop dan UKM Rahmadi.

Rully mengatakan momentum peringatan Harkopnas ini dapat memotivasi para pelaku koperasi dan UKM setempat supaya berbenah diri searah dengan program reformasi total koperasi. Pihaknya memberi ruang bagi KUMKM untuk tumbuh berkembang, bukan hanya dari sisi dukungan perkuatan modal, tetapi juga dalam bentuk pelatihan dan fasilitasi promosi.

“Masyarakat Sukabumi diharapkan termotivasi menjadi pelaku usaha yang kuat, kreatif, dan diikat oleh lembaga koperasi supaya semua urusan menjadi mudah dan usaha-usaha anggota terbantu,” katanya.

“Sukabumi itu Allah berikan kelebihan sangat dekat dengan pusat pertumbuhan Jakarta maupun Bandung. Jadi saatnya masyarakat termotivasi untuk bisa memanfaatkan potensi peluang ini, alamnya kaya raya, budayanya yang bagus. Semoga Sukabumi ke depan bisa mengembangkan jiwa-jiwa entrepreneur yang nanti dibalut oleh kelembagaan koperasi,” tambah Rully.

Bupati Sukabumi Marwan Hamami mengatakan dalam upaya mendorong koperasi berbenah diri, meningkatkan kualitas SDM, dan membangun jaringan usaha, perlu diimbangi dengan kerja keras, komitmen yang kuat dari gerakan koperasi melalui mekanisme kekeluargaan, kemandirian dan tanggung jawab.

“Bila dapat dilakukan secara konsisten maka kesejahteraan anggota koperasi yang tersebar di seluruh wilayah Sukabumi dapat tercapai,” papar Marwan.

Era revolusi industri 4.0 yang tengah dihadapi saat ini, menurut Bupati Marwan koperasi dituntut bertransformasi dengan mengembangkan karakter inovatif, dan kreatif. Sebab dikatakan dengan langkah inovatif, koperasi bisa menata diri baik dari sisi kelembagaan, organisasi dan strategi bisnisnya.

“Penataan koperasi dimulai dengan pengelolaan organisasi yang profesional, memanfaatkan IT secara baik, mengoptimalkan pelayanan secara cepat terhadap anggota, serta menjalankan koperasi sesuai dengan prinsip-prinsip koperasi yang menjadi jati diri,” papar dia.(jef)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.