JAKARTA:(GLOBALNEWS.ID)- FLYNAS, maskapai penerbangan nasional Kerajaan Arab Saudi (KSA) dan maskapai berbiaya rendah terkemuka di Timur Tengah, mengumumkan rencananya untuk mengoperasikan penerbangan baru antara Jakarta dan Madinah dan Jeddah ke Jakarta untuk melayani permintaan penerbangan yang semakin meningkat dari Indonesia.
Peluncuran beroperasinya Flynas berlangsung di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Minggu (22/9) dihadiri oleh Duta Besar Saudi untuk Indonesia, Esam Abed Althagafi dan Hajji Mohamad Arfi Hatim – Direktur Dewan Umrah & Haji – Kementerian Urusan Agama KSA, juga dihadiri beberapa pejabat dari Kementerian Agama RI, Penerbangan Sipil dan Otoritas Bandara, serta dari Asosiasi Layanan Haji & Umrah, dan Asosiasi Agen Perjalanan.
Ahmed Ibrahim Al-Musained, Direktur Jenderal Komunikasi dan juru bicara Flynas mengatakan bahwa Flynas menghargai wisatawan, kepercayaan, dan preferensi orang Indonesia sebagai pembawa haji dan umrah favorit mereka.
“Jakarta telah menjadi salah satu tujuan wisata utama dan favorit Flynas. Maskapai pemenang penghargaan ini telah mengangkut lebih dari 200 ribu jemaah haji dan haji sejak 2018, dengan tujuan untuk meningkatkan jumlah ini menjadi 5 juta per tahun. Hal ini juga untuk mengimbangi target ambisius visi Kerajaan Arab Saudi 2030 untuk menampung 30 juta tamu umrah dan 5 juta jamaah haji setiap tahunnya”, ucap Ahmed.
Seperti diketahui, Flynas akan melayani basis tamu haji dan umrah Indonesia yang terus bertambah dengan dua penerbangan nonstop setiap minggu antara Jakarta dan Madinah dan Jeddah ke Jakarta, membawa 500 penumpang sekali jalan. Hari-hari penerbangan yang dijadwalkan adalah Minggu & Selasa dari Jakarta ke Median dan Sabtu & Senin dari Jeddah ke Jakarta.
Sementara itu, Maen A. Hussein, Direktur Komersial Flynas, mengakui potensi pasar yang besar dari Indonesia. Oleh karena itu, pihaknya telah menempatkan dan menambahkan Indonesia sebagai pasar strategis utama dan rute ke jaringan Flynas.
“Perlu dicatat, jumlah visa umrah yang dikeluarkan untuk pasar Indonesia pada tahun 1440 H melebihi 1 juta visa dan jumlah penumpang haji di 1440 H melebihi 220.000 jamaah,” sambung Huseein.
Flynas mengoperasikan pesawat B747 untuk operasi Jakarta, Flynas juga telah menyusun rencana pertumbuhan operasi komersial SMART di pasar Indonesia untuk meningkatkan frekuensi dan menambah kota-kota baru ke dalam operasi dan jaringan Flynas.
b
Flynas saat ini mengoperasikan lebih dari 1.100 penerbangan setiap minggu ke 17 tujuan domestik dan 53 tujuan internasional. Sebagai bagian dari strategi ekspansi, Flynas membuka tujuan baru, termasuk meluncurkan penerbangan musim panas ke Lahore, Islamabad, Erbil, Baghdad, Sarajevo, Wina, dan Batumi serta mengoperasikan penerbangan sepanjang tahun ke Tbilis dan Baku.
Banyak Pilihan
Sementara Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (DPP AMPHURI) Joko Asmoro menyampaikan ucapan selamat atas pengoperasian dan peresmian rute baru Flynas ini, dan berharap akan lebih banyak pilihan penerbangan untuk melayani jemwah unrah menuju Arab Saudi.
Joko berharap, Flynas terbang dari sejumlah kota lain mengingat tingginya minar masyarakat di daerah untuk melaksanakan umrah. “Tadi disebutkan bahwa Flynas juga akan melayani jemaah umrag dari Medan, Surabaya, dan Makassar,” kata Joko.
Terkait dengan harga, Joko mengatakan, sekarang masalah harga sangat terbuka dan masyarakat bisa memilih penerbangan yang diinginkan baik oleh penyelenggara maupun oleh jemaah itu sendiri. Namun kebanyakan jemaah Indonesia memilih terbang langsung ke Madinah dan pulang lewat Jeddah. “Flynas mengambil moment untuk terbang menuju Madinah dan kembali lewat Jeddah,” papar Joko.
Menyinggung target jemaah umrah, Joko mengatakan, tiap tahun selama dua tahun terakhir ini jemaah umrah mencapai 1 juta orang. Ia memperkirakan tahun ini naik.menjadi 1,2 juta orang.
Menurut Joko, realitas tersebut tidak lepas dari adanya perubahan peraturan daei Pemerintah Arab Saudi, sehingga memudahkan masyarakat untuk melaksanakan umrah. Seperti biometrik yang menurut Joko saat ini tidak lagi.menjadi syarat untuk.mengurua visa. Selain itu, tidak ada lagi aturan umrah berulang yang diwajibkan membayar 2000 riyal, tetapi diganti dengan guverment fee sebesar300 riyal. (jef)