UKM diminta Warnai Pertemuan Tahunan IMF dan Ajang Asian Games

Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga Meninjau stand produk UKM pada saat Sinergi Program Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM dengan Pemerintah Daerah Nusa tenggara Barat didampingi Wakil Gubernur NTB Muhammad Amin dan Deputi Bidang Pembiayaan Kemenkop UKM Braman Setyo. Mataram, Jumat (12/5/2017)
Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga Meninjau stand produk UKM pada saat Sinergi Program Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM dengan Pemerintah Daerah Nusa tenggara Barat didampingi Wakil Gubernur NTB Muhammad Amin dan Deputi Bidang Pembiayaan Kemenkop UKM Braman Setyo. Mataram, Jumat (12/5/2017)

MATARAM:((Globalnews.id)- Indonesia akan menjadi tuan rumah dua event internasional pada 2018, yakni pertemuan tahunan International Monetary Fund (IMF)-World Bank dan Asian Games XVIII.

Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga pun meminta pelaku UKM untuk bersiap diri menyambut event tersebut dengan menyiapkan produk unggulan yang bisa dijajakan kepada para peserta.

Permintaan itu disampaikan Puspayoga dalam pembukaan acara sinergi program pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM dengan pemerintah daerah Nusa Tenggara Barat (NTB) di Kota Mataram, Jumat (12/5/2017). Acara ini dihadiri kurang lebih 289 peserta dari pelaku KUMKM NTB.

Turut hadir dalam acara ini diantaranya, Deputi Pembiayaan Kemenkop UKM Braman Setyo, Direktur Utama LPDB Kemas Danial, Wakil Gubernur NTB Muhammad Amin, anggota forum koordinasi NTB, Kadis KUMKM NTB, para pimpinan bank penyalur kredit usaha rakyat (KUR), serta perwakilan OJK, Jamkrindo, dan Askrindo setempat.

“Kita bisa pajang UKM kita yang berkualitas dan mampu memenuhi tawaran. Kesiapan harus dilakukan sekarang jangan sampai mereka pesan kita tidak bisa memenuhi itu,” pinta Puspayoga.

Untuk diketahui pertemuan tahunan IMF-World Bank akan berlangsung di Bali dengan diikuti 12 ribu-15 ribu peserta dari 189 negara. Sedangkan Asian Games yang akan menjadi Edisi ke 18 dari acara multi event olahraga regional Asia rencananya akan diselenggarakan di Jakarta dan Palembang serta beberapa tempat sebagai tuan rumah pendukung seperti Lampung, Jawa Barat, dan Banten.

Makanya Menkop Puspayoga mengatakan perlunya dukungan pemerintah daerah untuk membina pelaku UKM agar supaya bisa berdaya saing. Pemerintah pusat melalui Kemenkop UKM siap memberikan dukungan perkuatan modal usaha baik melalui skema KUR, dana bergulir maupun kredit ultra mikro (Umi).

“Ini program yang kita berikan untuk meningkatkan UKM kita. Bagus bisa dimanfaatkan, karena satu satunya jalan pemerataan kesejahteraan bagi masyarakat adalah melalui pemberdayaan KUMKM,” tandas Puspayoga.

*KUKM Penopang Utama Ekonomi NTB*

Sektor unggulan di Provinsi NTB adalah pariwisata. Namun pembangunan sektor ini dilakukan beriringan dengan pengembangan usaha ekonomi krearif dari UKM. Sehingga Menkop Puspayoga merasa perlu diberikan pelatihan, perkuatan modal, bimbingan teknis dan akses pemasaran bagi pelaku UKM lokal.

“Kalau pariwisata berkembang otomatis UKM akan berkembang dibina gak rumit. Untuk itu saya apresiasi kalau NTB kembangkan diri untuk pariwisata ke depan bisa bermenafaat bagi KUMKM,” ujar Menkop.

Wagub NTB Muhammad Amin mengatakan KUKM merupakan sektor utama yang menjadi pilar penopang ekonomi NTB. Selain karena merupakan gerbong bagi bergeraknya ekonomi rakyat, KUKM juga merupakan penyelamat ekonomi saat terjadi krisis dan bisa berperan sebagai penyerap sebagian besar tenaga kerja.

“Sektor KUKM akan terus kami dorong untuk dapat berkolaborasi dengan berbagai komoditas pertanian unggulan maupun dalam sektor pariwisata, dengan terus mengembangkan kreativitas dan inovasi ke arah industrialisasi,” ujar Amin.

Namun demikian, kata Amin ada kendalan seringkali menjadi penghambat KUKM di NTB, yakni terkait dengan kurangnya akses permodalan dan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu, pemda dengan berbagai programnya diantaranya peningkatan kualitas kelembagaan koperasi dan perkembangan kewirausahaan serta keunggulan kompetitif UKM.

“Sebagaimana kendala klasik terkait akses permodalan kiranya acara ini dapat membuka ruang informasi dan akses permodalan yang lebih terbuka dan kemudahan masyarakat untuk menafaatkan fasilitas pembiayaan yang disediakan pemerintah,” tuturnya.

Deputi bidang Pembiayaan Kemenkop UKM Braman Setyo menjelaskan kegiatan sinergi program pembiayaan Kemenkop dengan pemda NTB diadakan dalam rangka mempertemukan antar pelaku KUMKM di NTB. Supaya diharapkan akan terjadi suatu jaringan bisnis antar pelaku usaha maupun lembaga pembiayaan baik bank maupun non bank serta meningkatkan daya saing produk. Selain diisi dengan kegiatan Bimbingan Teknis dan Sosialisasi (Bimteksos),

Pada kesempatan itu juga diserahkan secara simbolis bantuan kepada pelaku KUMKM. Berupa KUR, bantuan pemerintah untuk pengembangan wirausaha pemula, ijin usaha mikro kecil, sertifikat hak atas tanah, akta pendirian koperasi, nomor induk koperasi dan dana bergulir oleh Menkop Puspayoga. (jef)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.