Semua tulisan dari globalnewsid

Kolaborasi MenkopUKM-Mendikbudristek Perkuat Daya Saing UMKM Dalam Platform SIPLah


Jakarta:(Globalnews.id)- Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menegaskan bahwa sinergi dan kolaborasi berkelanjutan antara Kementerian Koperasi dan UKM dengan Kemendikbudristek harus terus dilakukan.

“Tujuannya, guna menghubungkan dunia pendidikan dengan pelaku usaha lokal. Sehingga, tercipta SDM KUMKM unggul dan berdaya saing,” kata Teten, pada acara peluncuran peningkatan platform Sistem Informasi Pengadaan Sekolah (SIPLah), secara daring, Kamis (26/8).

Namun, Teten mengakui, khususnya terkait partisipasi UMKM dan Koperasi yang masih rendah di platform SIPlah, program kolaborasi yang telah berjalan dari tahun 2020 seperti sosialisasi dan pendampingan UMKM onboarding ke platform SIPlah, akan terus dimaksimalkan.

“Kami akan terus mendorong UMKM dan koperasi untuk onboarding di platform PBJ satuan pendidikan SIPlah,” tandas MenkopUKM.

Pasalnya, lanjut Teten, potensi disana sangatlah besar. Secara rata-rata belanja sekolah pertahun sebesar Rp54 triliun. “UMKM dan koperasi berpeluang untuk berperan aktif paling sedikit 4% dari nilai potensi belanja tersebut,” ulas Teten.

MenkopUKM menambahkan, berdasarkan hasil evaluasi bersama Kemendikbud ristek, kendala utama adalah masih sedikitnya produk dan harga yang belum kompetitif dibandingkan pasar offline.

“Untuk itu, upaya yang kami lakukan untuk mempersiapkan UMKM dan koperasi tidak hanya onboarding ke SIPlah. Tetapi juga meningkatkan daya saing dan kualitas produknya,” ucap Teten.

Diantaranya, pelatihan dan pendampingan KUMKM berbasis adaptasi dan inovasi teknologi, serta sesuai dengan target dan standarisasi pasar dilakukan.

Teten pun memberikan apresiasinya terhadap peningkatan SIPLah serta akan terus melakukan pembinaan dan pendampingan kepada KUKM secara proaktif agar dapat mewujudkan peningkatan kualitas produk KUKM sehingga mereka dapat berperan aktif dalam ekosistem pasar logistik pendidikan di era digital ini.

“Dengan adanya percepatan sinergitas berkelanjutan antara dunia pendidikan dengan pelaku usaha lokal, diharapkan dapat meningkatkan daya saing industri dan ekonomi lokal, serta mengakselerasi kualitas SDM wirausaha utamanya KUKM di Indonesia,” tukas MenkopUKM.

Penyaluran Dana BOS

Dalam kesempatan itu, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim menjelaskan, pada 2021 pemerintah pusat menyalurkan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sebesar Rp53,4 triliun ke lebih dari 216 ribu sekolah untuk membantu kebutuhan belanja operasional.

Total anggaran BOS meningkat dari Rp51,2 triliun di tahun 2019 menjadi Rp53,4 triliun di tahun 2021. “Dengan SIPlah, sekolah membelanjakan dana BOS secara fleksibel sesuai kebutuhan sekolah, termasuk untuk melengkapi daftar periksa Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas yang diatur di dalam SKB Empat Menteri,” tutur Nadiem. 

Tahun 2019, Kemendikbud merilis SIPLah sebagai sistem elektronik untuk pembelanjaan dana BOS. SIPLah adalah sistem elektronik yang dapat digunakan sekolah untuk melaksanakan proses pengadaan barang dan jasa secara daring yang dananya bersumber dari dana BOS.

“Hingga saat ini, jumlah sekolah pengguna SIPLah terus meningkat dan SIPLah telah melayani lebih dari satu juta transaksi pembelanjaan,” pungkas Nadiem.(Jef)

UKM Didorong Masuk Pasar Digital dan Manfaatkan Smesco sebagai Center of Excellence UMKM


Jakarta:(Globalnews.id) – Para pelaku UMKM di Indonesia didorong masuk ke pasar digital dan memanfaatkan dengan optimal Smesco sebagai center of excellent UMKM sebagai upaya untuk menggarap potensi digital Indonesia yang diperkirakan bisa mencapai 1.700 triliun pada 2025.

Deputi Bidang UKM Kementerian Koperasi dan UKM Hanung Harimba Rachman dalam konferensi pers secara virtual Kamis, 26 Agustus 2021, mengatakan jumlah UMKM yang telah on boarding pada ekosistem digital mencapai 15,3 juta (23,9%) atau naik 7,3 juta selama pandemi. Sementara target sampai dengan tahun 2024 mencapai 30 Juta UMKM.

“Potensi Digital Indonesia pada tahun 2025 mencapai USD124 Milyar atau lebih dari Rp1.700 triliu  dan merupakan penggunaan e-commerce tertinggi se-Asia Tenggara,” katanya.

Berdasarkan data dari Kementerian Perdagangan tahun 2021, jumlah transaksi e-commerce tahun 2020 mencapai Rp.266 triliun. Sedangkan sampai dengan triwulan II tahun 2021 jumlah transaksi e-commerce telah mencapai Rp.186,75 T atau meningkat 63,36% (yoy), hal ini menunjukkan potensi yang cukup besar. “Beberapa tantangan kita ke depan antara lain persaingan usaha yang tidak sehat, keamanan siber, literasi digital dan industri teknologi informasi komunikasi yang masih di dominasi produk impor,” katanya.

Oleh karena itu, kata Hanung, Kementerian Koperasi dan UKM terus berupaya mendorong para pelaku UMKM agar dapat masuk ke dalam sistem ekosistem digital melalui penguatan kapasitas dan daya saing KUMKM seperti EDUKUKM, webinar sparc campus, kakak asuh UMKM, pendampingan GEBER UMKM dan Inkubator Usaha.

Pada kesempatan itu, Kementerian Koperasi dan UKM menyiapkan SMESCO sebagai Center Of Excellence UMKM dengan beberapa strategi yakni Smesco Labo sebagai laboratorium eksplorasi serta riset UMKM masa depan; kurasi produk melalui Sparc Trade, hingga akses dan pendampingan UKM ekspor di BNI Xpora; serta pendampingan melalui Kakak Asuh UMKM, Sparc Campus, hingga kolaborasi dengan asosiasi pendamping UMKM.

Selain itu inovasi dukungan logistic melalui fulfillment center (konsolidasi pemrosesan logistik produk UMKM); factory sharing melalui cloud kitchen; dan Siren.id.

“Melalui Center Of Excellence UMKM SMESCO diharapkan dapat menjawab beberapa permasalahan seperti perluasan pasar, bahan baku, sumber daya manusia, analisis data, dan logistik. Saya berharap sinergi dan kolaborasi terus dilakukan antara Kementerian/Lembaga, SMESCO, Pemerintah Daerah, BUMN, Swasta dan seluruh stakeholder sehingga dapat melahirkan UMKM unggul di masa depan,” katanya.

Sementara itu, Direktur Utama Smesco Indonesia Leonard Theosabrata, mengatakan Smesco Indonesia memetakan pertumbuhan platform digital seperti e-commerce, ride hailing, dan pembayaran digital telah membawa Indonesia menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar dan tercepat di ASEAN kurun dua tahun ini.

“SMESCO telah menuntaskan lima pilar pendekatan percepatan pemulihan ekonomi mikro yakni; Platform digital untuk menjangkau pelanggan, Platform digital untuk menjangkau pemasok, Platform digital untuk back office, Platform digital untuk analitic data dan Platform digital untuk logistic,” kata Leonard.

Lebih lanjut, Leonard memaparkan, SMESCO menargetkan digitalisasi 158.000 UMKM hingga tahun 2023, dalam kurun waktu tersebut akan terbentuk sebuah ekosistem UMKM SMESCO yang memiliki kekuatan ekonomi digital unggul.

Keberadaan UMKM tersebut akan didukung dengan tujuh fasilitas layanan usaha bagi pelaku UMKM yakni; Pusat Wastra Nusantara, Xpora, Fulfillment Center, Smesco Hub Timur, Smesco Labo, Pusat Layanan UKM dan Siren.id.

Siren.id sebuah platform dropship dan re-seller  yang dapat dimanfaatkan bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk membantu pemasaran produk UMKM dan member bisa mendapatkan keuntungan dari proses penjualan produk UMKM tersebut. Keistimewaan platform ini, yakni menetapkan satu harga harga ongkos kirim atau flat untuk tujuan kirim dari dan ke seluruh Indonesia.

Leonard mengatakan terciptanya sinergi antara UMKM, pemerintah dan stakeholder pendukung lainnya bisa dipastikan proses transformasi digital UMKM akan dapat berjalan sempurna.

Dengan begitu target pemerintah untuk memperbanyak UMKM berbasis digital dapat segera terwujud. Dalam ekosistem ekonomi digital Indonesia, yang bisa menjadikan SMESCO sebagai hub transformasi digitalisasi UMKM masa depan.(Jef)

MenkopUKM: Pengembangan Industri Halal harus Sejalan dengan kebijakan Pro UMKM

Jakarta:(Globalnews.id)- Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, dalam pengembangan dan perluasan usaha syariah dengan mengembangkan industri halal, menjadi pull factor agar usaha mikro dan kecil syariah dapat menjadi bagian dari rantai nilai industri halal global.

“Dalam hal ini pengembangan industri halal harus sejalan dan selaras dengan kebijakan Pro-UMKM,” tandas Teten, pada acara Kick Off “Sinergi Akselerasi Pengembangan UMKM Industri Halal”, secara daring, Rabu (25/8).

Diantaranya, penyederhanaan dan percepatan perizinan, fasilitasi sertifikasi halal, program pembinaan melalui pusat-pusat inkubasi usaha halal di berbagai daerah sebagai pusat pembinaan dan penyemaian.

“Selain itu, perlu pula dibangun pusat-pusat bisnis syariah (Sharia Business Center) yang didukung oleh infrastruktur digital sebagai sarana interaksi antar pelaku bisnis syariah,” ucap Teten.

Untuk itu, lanjut MenkopUKM, pihaknya terus berkomitmen kuat dan concern mendukung akselerasi pengembangan industri halal produk UMKM. “Kami mengedepankan pendekatan terintegrasi hulu-hilir dan kolaborasi,” tukas Teten.

Yakni, sinergi pendaftaran sertifikasi halal bersama Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) dan Lembaga Pemeriksa Halal LPPOM-MUI. “Kami juga mengapresiasi proses kepengurusan Sertifikasi Halal saat ini telah mengalami perbaikan kepengurusan sertifikasi dengan pelayanan audit dari LPH secara online dan pemangkasan durasi kepengurusan yang lebih cepat,” ungkap MenkopUKM.

Menurut Teten, ini semua merupakan rencana strategis pemerintah dalam pengembangan kemandirian dan Go Global UMKM Indonesia yang dilakukan melalui penguatan fokus pembangunan ekonomi dan keuangan syariah.

“Pengembangan industri halal dengan langkah strategis, seperti penguatan industri produk halal melalui pembentukan kawasan-kawasan industri halal maupun zona-zona halal di dalam kawasan industri yang sudah ada,” papar Teten.

Ada juga pembangunan data perdagangan Industri Produk Halal yang terintegrasi. Melakukan penyatuan database dan kodefikasi untuk mensinergikan data sertifikasi produk halal dengan data perdagangan dan ekonomi.

“Tak lupa, mengimplementasikan program sertifikasi halal produk ekspor secara kuat, memperkuat sistem ketertelusuran halal (halal traceability), hingga melakukan program substitusi impor dan mendorong perkembangan industri bahan substantif material halal pengganti (substitusi material non halal),” jelas MenkopUKM.

Bagi Teten, ini merupakan komitmennya menjalankan amanat Undang-Undang Cipta Kerja. Sehingga, dalam kurun waktu kurang lebih 21 hari kerja, sertifikasi halal yang difasilitasi dapat terbit dan diserahkan kepada pelaku usahamikro,” tegas MenkopUKM.

Di samping itu, menciptakan kolaborasi transformasi usaha informal ke formal dan transformasi digitalisasi KUMKM dengan melibatkan Kementerian/Lembaga terkait, pelatihan dan pendampingan standarisasi dan sertifikasi produk, dukungan kebijakan kemudahan akses pembiayaan dan akses pasar domestik maupun internasional, hingga pembentukan Satgas percepatan ekspor bagi UKM yang dapat memberikan solusi terkait permasalahan ekspor dan mendorong produk UKM Indonesia ke pasar global.

Teten berharap Kick-off Sinergi Akselerasi Pengembangan UMKM Industri Halal yang mendapat dukungan dari Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) ini dapat menjadi momentum Gerakan Bersama untuk mendukung pengembangan UMKM. Juga, mendorong kebangkitan ekonomi pasca pandemik dan mampu menjadikan produk termasuk produk halal Indonesia mampu berdaya saing di dunia internasional.

“Saya meyakini, kegiatan ini menjadi pionir gerakan nyata dalam mengorkestrasi inisiatif penguatan UMKM dan Bisnis Industri Halal di Indonesia yang berbasis digital,” pungkas Teten.(Jef)

Tingkatkan Jaminan Kesehatan Bagi Pelaku Koperasi dan UMKM, KemenkopUKM Gandeng BPJS Kesehatan


Jakarta:(Globalnews id)– Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha di bidang koperasi dan UMKM melalui perlindungan program Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) menandatangani nota kesepahaman dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Penandatanganan nota kesepahaman ini meliputi Pertukaran data dan informasi melalui integrasi data kepesertaan, Koordinasi, sosialisasi dan edukasi program Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) kepada pelaku usaha di bidang koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah.

Lebih lanjut, Mendukung koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah masuk dalam kepesertaan Program JKN-KIS dan Membuka kesempatan bagi koperasi untuk menjadi mitra dalam mendukung pelaksanaan program JKN-KIS.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyampaikan, pada era pandemi seperti ini isu kesehatan dan ekonomi menjadi dua hal yang tidak terpisahkan, Bagaikan dua sisi mata uang yang saling berpengaruh satu sama lain.

“Saya ingin meletakkan Koperasi dan UMKM sebagai sentral dalam pemulihan ekonomi dalam negeri. Mengapa? karena 99,9% dari pelaku usaha di Indonesia adalah UMKM, berkontribusi 61% dari PDB nasional, menyerap 97 persen tenaga kerja atau 116.97 juta orang. Demikian pula dengan koperasi, jumlah koperasi aktif di akhir tahun 2020 mencapai 127.124 unit, dengan total anggota mencapai 25.098.807 anggota,” kata Teten dalam acara penandatanganan MoU antara KemenkopUKM dan BPJS Kesehatan, selasa (24/8).

Teten menegaskan, ekonomi nasional kita bergantung dengan Koperasi dan UMKM, sehatnya ekonomi Koperasi dan UMKM, sehat pula ekonomi nasional. Sosialisasi dan edukasi juga perlu terus dilakukan kepada seluruh pelaku UMKM dan koperasi terkait jaminan kesehatan.

MenkopUKM menambahkan Kepedulian para pelaku Koperasi dan UMKM terhadap pentingnya jaminan kesehatan terutama di masa-masa sulit seperti ini harus terus ditingkatkan. Jaminan kesehatan sangat dibutuhkan oleh pelaku koperasi dan UMKM, hal ini dikarenakan banyak dari mereka berada di sektor informal.

“Saya mengapresiasi langkah BPJS Kesehatan yang proaktif dalam melakukan perluasan kepesertaan termasuk menjangkau pelaku Koperasi dan UMKM, melalui kerja sama dengan pihak kami,” tutup Teten.

Diwaktu yang sama Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan, Perjanjian kerjasama ini diharapkan dapat menciptakan integrasi data kepesertaan, koordinasi, sosialisasi dan edukasi Program JKN-KIS kepada pelaku usaha di bidang koperasi dan UMKM. Selain itu, adanya kerja sama terkait perlindungan jaminan kesehatan nasional pada non-Aparatur Sipil Negara yang menjadi karyawan di Kementerian Koperasi & UKM.

“Kami berharap, KemenkopUKM mendukung serta mendorong pelaku UMKM, pengurus, pengawas dan anggota koperasi untuk dapat menjadi peserta aktif Program JKN-KIS. Dengan menjadi peserta aktif, maka pembiayaan kesehatan dapat terjamin sehingga akan berdampak terhadap produktivitas dan peningkatan kualitas UMKM serta koperasi sebagai pondasi perokonomian Indonesia,” kata Ghufron.

Ghufron menambahkan dengan melakukan integrasi data anggota koperasi dan data UMKM di KemenkopUKM dengan data kepesertaan BPJS Kesehatan, kita bisa melihat potensi kepesertaan yang bisa kita dorong untuk segera menjadi peserta JKN-KIS. (Jef)

BNI Luncurkan Platform Transaksi Valas Berbasis Web  BNIFX


Jakarta:(Globalnews.id)-PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI meluncurkan sebuah Web untuk transaksi valuta asing atau valas bernama BNIFX. Peluncuran tersebut dilaksanakan pada acara Grand Launching BNIFX dan Talkshow ”The Future Digital Transaction Platform for Corporate Clients” yang diikuti nasabah-nasabah korporasi dan BNI Hi-Movers.
 
Peluncuran BNIFX ini didasari oleh kebutuhan nasabah dalam mendapatkan kemudahan dan kenyamanan transaksi valas. Sejak awal 2020 pandemi Corona Virus (Covid-19) belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Bergesernya pola perilaku nasabah dalam melakukan transaksi, ditambah lagi dengan adanya pembatasan aktivitas selama pandemi, memberikan tantangan baru bagi dunia perbankan untuk mengupayakan percepatan proses digitalisasi transaksi perbankan pada tahun 2021 ini.
 
Kondisi tersebut mengakibatkan pergeseran perilaku transaksi nasabah yang terlihat dari data transaksi digital banking yang melonjak signifikan selama pandemi Covid-19. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh IDX Channel, data volume transaksi digital banking pada bank-bank di Indonesia selama pandemi telah melonjak tinggi sebesar 41,53%. Oleh karena itu, BNI sebagai salah satu Bank yang terdepan dalam mengembangkan infrastruktur digital selalu membuat inovasi  baru yang bertujuan meningkatkan pelayanan.
 
Direktur Treasury dan International BNI Henry Panjaitan mengatakan, BNI mempercepat transformasi digital yang akan membuat layanan menjadi semakin cepat, ringkas, dan aman. Salah satu kebijakan strategisnya adalah meningkatkan digital capability dalam memenuhi kebutuhan nasabah.

BNI akan selalu membuat produk-produk BNI yang lebih inovatif dan customer centric sehingga relevan dengan kebutuhan nasabah. Salah satu inovasi layanan digital BNI yang dilluncurkan pada 23 Agustus 2021 adalah BNIFX, yaitu platform digital berbasis web yang dapat diakses melalui jaringan internet oleh nasabah korporasi untuk melakukan transaksi valuta asing.

Direktur IT dan Operasi YB Hariantono menekankan, ”Cashless transaction menjadi sesuatu yang umum untuk menurunkan interaksi pada era pandemi. Dimana 98% transaksi dilakukan secara elektronik atau digital. Saat ini, BNI terus melakukan transformasi bisnis, dimana pandemi telah mempercepat penerimaan kita dalam melakukan inovasi terhadap pelayanan digital”.

Pengembangan digitalisasi di BNI dilakukan terhadap 3 area yaitu, proses pengembangan produk dan layanan BNI, digitalisasi platform layanan nasabah, serta digitalisasi ekosistem melalui kolaborasi dengan channel digital yang lain.

Platform BNIFX sendiri mempermudah nasabah dalam melakukan transaksi valas melalui sistem. Saat ini BNIFX berbasis web, kedepannya akan diarahkan pada inovasi berbasis aplikasi mobile. Saat ini, BNI telah memiliki aplikasi transaksi untuk digital consumer, yaitu BNI Mobile Banking, dan untuk banking customer yaitu BNI Direct. Layanan digital BNIFX yang terintegrasi dengan BNI Direct ini membuat transaksi valas lebih cepat, tepat, dan aman untuk nasabah.

*Bisnis Tresuri*

Saat ini, BNI memiliki layanan tresuri yang berada di 12 Treasury Regional Area yang tersebar di seluruh Indonesia dan Jaringan 6 Kantor Cabang Luar Negeri. BNI Treasury memiliki lebih dari 15.860 nasabah yang aktif bertransaksi, terdiri atas 51% nasabah Wholesale dan 49% nasabah ritel, dengan rata-rata penambahan new customer sebesar 8% setiap tahunnya.

Lebih jauh SEVP Tresuri BNI Ita Tetralastwati menyebutkan, “Pada tahun 2020, Divisi Treasury BNI berhasil membukukan Earning Before Tax yang  tumbuh 20,3% dibandingkan tahun 2019”.

BNI menawarkan solusi tresuri untuk kebutuhan transaksi valas nasabah,  termasuk  solusi transaksional, simpanan, investasi, hingga solusi Hedging (Lindung Nilai). Ita menambahkan, “Setiap kebutuhan transaksi tresuri Anda, solusinya pasti ada di BNI. Sehingga, ketika nasabah membutuhkan kemudahan dan kenyamanan untuk bertransaksi valas maka BNIFX adalah jawabannya,” ujarnya.

Sementara itu, Managing Director dan Partner BCG Edwin Utama mengatakan bahwa Peran bank bukan sekadar layanan banking, namun bagaimana beyond banking dapat menjadi solusi bagi nasabah. Tim Riset BCG telah melakukan benchmarking terhadap beberapa bank di dunia, survey, dan interview kepada client BCG di Perusahaan Goblal di Dunia yang mengulas trend terkait digital korporasi pada nasabah korporasi dan wholesale banking.

Sebelum adanya pandemi Covid – 19, nasabah corporate banking sudah menunjukkan ketertarikan transaksi digital perbankan, dimana 85% nasabah menyatakan memiliki preferensi dalam transaksi digital. Saat pandemi terjadi shock yang berdampak pada pendapatan UMKM di Indonesia.

Kondisi tersebut diikuti oleh perubahan perilaku nasabah yang mendesak akselerasi go digital pada perbankan dalam menyediakan layanan keuangan. Biasanya transformasi digital dilakukan dalam jangka waktu 2 tahun sekali. Namun, saat ini transformasi digital menjadi sangat penting dan mendesak.

Sebagai Bank yang mempunyai semangat inovasi khususnya pada era digitalisasi perbankan, BNI berupaya untuk terus meningkatkan dan menyempurnakan kualitas layanannya yang tiada henti secara berkelanjutan. Sehingga inisiasi peluncuran BNIFX ini menjadi solusi beyond banking yang terdepan dengan berbasis digital.

BNIFX ini dapat diakses pada laman https://bnifx.bni.co.id. Informasi terkait BNIFX (fitur, manfaat & keunggulan serta cara aktifasi BNIFX) dapat dilihat di website https://bni.co.id. (Jef)

MenkopUKM Dorong Pegawai Jadi Fasilitator Bagi Pelaku KUMKM


Jakarta:(Globalnews id)- Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengajak segenap pegawai dilingkungan Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) untuk meningkatkan kerjasama dan kolaborasi dengan berbagai pihak dan melakukan pendekatan profesi ketimbang regulasi, guna mencapai target – target yang telah ditetapkan.

“Cakupan tugas KemenkopUKM itu sangat besar, dimana 60% perekonomian RI itu tergantung pada UMKM, meski ada 22 K/L yang memiliki program UMKM namun KemenkopUKM menjadi leader dalam pengembangan UMKM,” kata MenkopUKM dalam acara Kopi Daring dengan pegawai di lingkungan Kementerian Koperasi dan UKM. Jakarta, Senin (23/8).

Dalam acara tersebut juga dilakukan pemberian penghargaan pada pegawai KemenkopUKM berupa Satya Lencana Karya Satya 10 tahun, 20 tahun dan 30 tahun, serta pemberian beasiswa pada pegawai KemenkopUKM.

Menteri Teten berpesan, pegawai dilingkungan KemenkopUKM agar bisa juga menjadi fasilitator yang baik, dengan cara tertib anggaran, regulasi dan kebijakan yang implementasinya melalui kerjasama dengan stakeholders UMKM dan koperasi.

“Harapannya pegawai KemenkopUKM bisa menjadi berwibawa, mampu tumbuh berkembang dan mendapat apresiasi dari pihak lain,” katanya.

Untuk itu, pengembangan SDM di lingkungan KemenkopUKM akan terus dilakukan untuk meningkatkan kinerja, motivasi kerja, intregitas pribadi maupun lembaga.

“Terlebih saat ini perubahan terjadi sangat dinamis, kita harus mampu mengantisipasinya bahkan bisa menjadi inovator,” ujar MenkopUKM.

Diwaktu yang sama Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Arif Rahman Hakim menambahkan, dalam rangka meningkatkan kinerja pegawai dilingkungan Kementerian Koperasi dan UKM, pihaknya akan memberikan penghargaan bagi pegawai yang nenjadi agent of change dilingkungan kerjanya dan juga beasiswa bagi pegawai di lingkungan Kementerian Koperasi dan UKM yang ingin mengembangkan kompetensi diri.

“Dalam kesempatan ini ada 5 pegawai yang diusulkan dari berbagai unit kerja kedeputian yang akan mendapatkan penghargaan. Perdana di tahun ini kami juga memberikan beasiswa, dan alhamdulilah mereka diterima di Universitas Indonesia. Kami rencakanakan di tahun depan juga akan diadakan kembali dan juga ditingkatkan,” tutup Arif.

*Dorong Untuk Lebih Produktif*

Menteri Teten juga memaparkan, meskipun UMKM menyumbang 60% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) perekonomian RI, namun persentase sebesar itu dinilai belum cukup produktif, hal ini dikarenakan jumlah populisi usaha yang merupakan pelaku UMKM mencapai 99,9%.

“Harusnya bisa lebih besar lagi kontribusinya, makanya kita targetkan kontribusi UMKM sebesar 65% pada 2024 nanti, dengan cara fokus pada kegiatan produksi dan peningkatan daya saing UMKM,”  kata Menteri Teten.

Persentase yang relatif masih rendah juga terlihat pada kontribusi ekspor, dimana sumbangan UKM terhadap ekspor baru mencapai 14%, dan ditargetkan menjadi 17% pada 2024.

Rasio kewirausahaan juga dinilai masih rendah, baru 3,47% atau tertinggal dibanding negara sesama ASEAN seperti Malaysia, Singapura dan Thailand.

“Kita berharap rasio kewirausahaan bisa menjadi 4% pada 2024. Angka 4% itu merupakan persentase minimal bagi sebuah negara untuk bisa dikatakan sebagai negara maju,” ujar MenkopUKM.

Menteri Teten menambahkan, ada tugas yang tak kalah pentingnya yaitu menyiapkan UKM masa depan atau sering disebut sebagai the future UKM, dimana UKM ini sudah masuk dalam industri pasok nasional maupun global.

“UKM masa depan adalah UKM yang memiliki background dan bisnis model yang bagus, dan menguasai teknologi,” pungkas Teten. (Jef)

MenkopUKM: Pemikiran Bung Karno dan Bung Hatta Penting untuk Mendorong Kemajuan Koperasi di Indonesia


Jakarta:(Globalnews id)– Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyampaikan, Bung Karno dan Bung Hatta yang sejak muda tumbuh dalam perjuangan kolonialisme memiliki visi yang kuat dalam membangun kemandirian politik, budaya, dan ekonomi bangsa Indonesia.

“Buah perjuangan 2 tokoh proklamator ini dirumuskan sangat jelas dalam pasal 33 Undang Undang Dasar (UUD) Tahun 1945, yaitu sistem perekonomian yang berasaskan kekeluargaan. Menurut Bung Hatta, sistem ekonomi kekeluargaan berwujud dalam koperasi,” kata Menteri Teten dalam webinar Internalisasi Pemikiran Bung Karno dan Bung Hatta: Literasi Kebangsaan Memperkokoh Nasionalisme, Jakarta, Senin (23/8).

Bung Hatta pernah menyampaikan “Jatuh bangunnya negara ini, sangat tergantung dari bangsa ini sendiri. Makin pudar persatuan dan kepedulian, Indonesia hanyalah sekedar nama dan gambar seuntaian pulau di peta.”

“Saya kira ini sangat mendalam sekali, saat ini kita sedang diuji bagaimana bangsa Indonesia dapat bersatu padu untuk melewati masa – masa sulit. Pandemi harus kita sikapi sebagai momentum memperkuat kemandirian, begitupun dalam melewati masa – masa sulit akibat dampak pandemi Covid-19,” ucap Teten.

Dalam rangka menyiapkan tatanan normal baru MenkopUKM mengajak masyarakat luas untuk bersama – sama memperkuat koperasi.

“Kekuatan kemandirian ekonomi itu ada di tangan masyarakat. Itulah mengapa koperasi bukan hanya kegiatan ekonomi, koperasi juga merupakan kegiatan sosial dan pendidikan bagi masyarakat,” tegas Teten.

Dengan berkoperasi, lanjut Teten, petani skala kecil akan memiliki posisi tawar yang kuat memudahkan integrasi usaha hulu-hilir dengan pelibatan kemitraan para pihak dalam rantai pasok (inclusive closed loop), adopsi teknologi, akses pembiayaan, terhubung dengan offtaker, dan memiliki tata kelola dan manajemen lebih profesional.

“Dengan begitu, untung usahanya dinikmati seluruh anggota. Resiko usahanya juga terasa kecil karena dibagi rata kepada seluruh anggota,” kata MenkopUKM.

Teten menegaskan, bahwa pihaknya saat ini tengah fokus dalam mengembangkan Koperasi Modern, di mana pada tahun 2021 ini ia menargetkan lahir 100 koperasi modern dengan 40-nya adalah Koperasi Pangan.

“Kami percaya di sektor panganlah keunggulan kita. LPDB-KUMKM selaku Badan Layanan Umum (BLU) kami, kita hadirkan 100% untuk koperasi dengan prioritas sektor riil. Kami juga mendukung digitalisasi melalui Portal IDX COOP (Portal Inovasi Koperasi) yang mendokumentasikan berbagai gagasan dan praktik inovasi perkoperasian,” ujar Teten.

Teten berharap dengan berbagai upaya hal tersebut dapat meningkatkan kontribusi koperasi terhadap perekonomian nasional meningkat dari 5% di tahun 2020 menjadi 5,5% di tahun 2024.

Sementara itu, Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando mengatakan, berdasarkan arahan Bapak Presiden, pihaknya telah memberikan dukungan berupa penguatan literasi bagi pelaku UMKM dalam rangka pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi.

“Kami telah mengumpulkan artikel-artikel berbasis UMKM yang nantinya bisa dikerjasamakan dengan Kementerian Koperasi dan UKM. Kami berharap Pak Menteri bisa memerintahkan jajaran di Kementerian Koperasi dan UKM untuk mempublikasikan segala bentuk program-program ke dalam platform Aplikasi Perpustakaan Digital Perpustakaan Nasional (Ipusnas) sehingga dapat menjangkau seluruh masyarakat dalam bentuk digital,” kata Syarif.

Lebih lanjut, Syarif menambahkan, pihaknya juga siap bersinergi dengan Kementerian Koperasi dan UKM dengan membuat pojok baca di 100 Koperasi Modern. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan literasi masyarakat sehingga koperasi dan UMKM dapat semakin maju di Indonesia,” pungkas Syarif. (Jef)

MenkopUKM Resmikan Tani Bangga Store Milik Koperasi Petani Binaan LPDB-KUMKM dan Ekspor Buncis ke Singapura


Purbalingga:(Globalnews.id)- Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menegaskan bahwa pihaknya akan terus membangun dan memperkuat bisnis model di sektor pertanian (pangan), agar bisa masuk skala ekonomi. “Untuk itu, para petani berlahan sempit harus bergabung atau mendirikan koperasi, agar masuk skala ekonomi,” kata Teten, dalam kunjungan kerja di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Sabtu (21/8).

Dalam kunjungan kerja kali ini, MenkopUKM meninjau musim petik komoditas buncis (jenis lokal dan Kenya) untuk ekspor ke Singapura, di Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja dan meresmikan Tani Bangga Store (Pasar Tani milik koperasi) di Desa Gemuruh, Kecamatan Padamara, Purbalingga.

Menurut Teten, dengan berkoperasi, para petani tidak lagi memikirkan produknya mau dijual kemana. “Koperasi yang akan berhadapan dengan pasar, agar ada kepastian harga dan pasar bagi produknya,” imbuh MenkopUKM.

Di depan Dirut Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM Supomo, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, dan Ketua Koperasi Petani Max Yasa Ngahadi Hadi Prawoto, MenkopUKM mengungkapkan, jika petani yang langsung berhadapan dengan pasar (buyer), terutama peritel besar, maka akan selalu kalah dalam posisi tawar.

Oleh karena itu, Teten pun mengapresiasi atas apa yang sudah dilakukan Ngahadi dalam membangun bisnis model di sektor pertanian, dengan menempatkan koperasi sebagai OffTaker. “Untuk membangun bisnis model seperti itu, kita harus bekerjasama antara pemerintah pusat dengan para Kepala Daerah dan para Local Heroes seperti Mas Ngahadi ini,” ujar MenkopUKM.

Teten pun menunjuk LPDB-KUMKM yang memang ditugaskan untuk memperkuat kelembagaan dan permodalan koperasi di Indonesia. “Kalau petani langsung jual ke supermarket atau pasar moderen, pembayarannya mundur tiga bulan, petani yang susah. Dengan berkoperasi, maka koperasi yang akan membeli hasil petani. Permodalan koperasinya akan diback-up LPDB-KUMKM,” papar Teten.

Bagi Teten, koperasi memang harus memiliki kemampuan finansial untuk membeli seluruh hasil pertanian dari petani. “Kelembagaan koperasi harus terus diperkuat agar mampu menjadi OffTaker bagi produk pertanian para petani,” tegas Teten.

Teten menyebutkan, sudah membangun Pilot Project dan bisnis model sektor pertanian di beberapa daerah, seperti Lampung (pisang), Aceh (kopi), dan sebagainya. “Nantinya, hal itu bisa direplika di berbagai daerah lain,” tandas Teten.

Sementara itu, Dirut Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM Supomo mengatakan, pihaknya akan lebih memprioritaskan penyaluran dana bergulir untuk memperkuat permodalan koperasi di sektor produksi, terutama sektor pertanian.

“Dalam hal ini, LPDB-KUMKM telah melakukan upaya jemput bola, sekaligus pendampingan kepada koperasi-koperasi sektor riil potensial dan berorientasi ekspor,” ucap Supomo.

Supomo mencontohkan, dengan pinjaman dana bergulir LPDB-KUMKM melalui Koperasi Makmur Mandiri (KMM), Ngahadi memanfaatkannya untuk penambahan modal kerja komoditas sayur mayur, modal kerja teknologi pengemasan atau packaging berorientasi ekspor.

Bahkan, lanjut Supomo, sejalan dengan KemenkopUKM, end-user binaan koperasi juga diharapkan melakukan korporatisasi petani agar bisa memasarkan produk lebih luas dan volume besar.

Supomo juga berharap, langkah Ngahadi semakin berkembang memberikan pendampingan kepada petani-petani lokal dari sisi kualitas produk, kemasan atau packaging, dan juga perluasan akses pasar produk pertanian, baik pasar domestik untuk kalangan hotel, restoran dan katering, maupun pasar ekspor

Sedangkan Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi menyebutkan bahwa pihaknya terus berkomitmen untuk mengembangkan UMKM, khususnya sektor pertanian yang menjadi potensi besar perekonomian Purbalingga.

“Bahkan, untuk mendukung bisnis model sektor pertanian yang digulirkan Kemenkop dan UKM, kami akan mendorong BUMD yang ada untuk menjadi OffTaker,” tandas Dyah Hayuning.

Terlebih lagi, lanjut Bupati Purbalingga, potensi ekspor produk pertanian asal Purbalingga, bukan hanya buncis Kenya. Melainkan ada komoditas lain seperti gula kelapa yang sudah ekspor ke AS dan Eropa (Yunani) dan kopi ke Amerika. “Bahkan, industri knalpot kita sudah ekspor ke pabrik mobil di Jerman,” kata Dyah Hayuning.

Berorientasi Ekspor

Dalam kesempatan yang sama, Ngahadi Hadi Prawoto yang juga Ketua Koperasi Petani Max Yasa menjelaskan, Tani Bangga Store (minimarket/pasar moderen) didirikan bertujuan untuk mencetak petani-petani lebih moderen dalam pola pikir dan proses produksi, serta berorientasi ekspor.

“Sejak awal tanam hingga proses petik hasil, kami mendampingi para petani agar mampu menghasilkan produk berkualitas tinggi dengan kemasan produk yang baik,” kata Ngahadi.

Ngahadi yang merupakan anggota Koperasi Makmur Mandiri (KMM) yang berpusat di Bekasi, Jawa Barat (mitra LPDB-KUMKM) menyebutkan bahwa Tani Bangga Store menyediakan segala kebutuhan dapur para ibu. Tak hanya menyediakan komoditas sayuran dan buah-buahan, Tani Bangga Store juga menyediakan produk lain, seperti ikan, daging, minyak goreng, dan lain-lain.

Ngahadi mengaku, untuk pengembangan usahanya itu, sudah banyak bank (BUMN dan swasta) yang menawarkan kredit berbunga sangat rendah. “Tapi, saya memilih menjadi anggota koperasi. Dan setelah berkembang, kami mendirikan koperasi sendiri, yaitu Koperasi Petani Max Yasa, yang artinya menuju kemakmuran dalam bahasa Sangsekerta,” kata Ngahadi.

Atas kiprahnya tersebut, belum lama ini, Ngahadi mendapat pengakuan dari pemerintah sebagai Duta Petani Andalan yang dikukuhkan oleh Presiden RI Joko Widodo.

“Tujuan hidup saya bukan untuk memperkaya diri, melainkan untuk membangun dan mengembangkan ekonomi petani, khususnya di Purbalingga. Kalau untuk pribadi, saya sudah cukup hidup dari peternakan ayam yang menghasilkan telur ayam sebanyak 360 kilogram perhari,” terang Ngahadi.

Memang, Koperasi Max Yasa baru didirikan Ngahadi pada Februari 2020. Namun, kiprah Ngahadi membina sekitar 500 petani di Purbalingga sudah dilakukan sejak 2014 lalu. “Saat itu, langkah pertama saya adalah mengubah pola pikir atau mindset petani. Selain mengubah pola produksi, saya juga meyakinkan mereka bahwa petani juga adalah enterpreneur,” ungkap Ngahadi.

Sebagai OffTaker, Ngahadi juga melakukan aneka pendampingan dan pembinaan para petani. Dari mulai menyediakan bibit yang unggul, pupuk, cara menanam dan memetik yang baik, hingga pemasaran.

Ngahadi mencontohkan petani buncis jenis kenya dan lokal. Sebelum mendapat pembinaan dan pendampingan, mereka hanya mampu melakukan enam kali petik. “Sekarang, mereka sudah mampu 24 kali petik dengan hitungan sehari petik sehari tidak dalam kurun waktu dua bulan,” jelas Ngahadi.

Bahkan, dari sisi harga pasaran buncis, Ngahadi berani membeli dari petani dengan harga tinggi, di atas harga pasar. Misalnya, pernah harga buncis anjlok hingga hanya Rp500 perkilogram. Tapi, Ngahadi tetap membeli dari petani dengan kisaran harga Rp5000-Rp10000.

“Saya pernah mengalami kerugian ratusan rupiah. Tapi, saya tidak menyerah dan jalan terus. Karena, saya meyakini produk-produk pertanian yang kami hasilkan, memiliki prospek yang bagus,” tandas Ngahadi.

Ngahadi yang juga Ketua Pemuda Tani Purbalingga menjelaskan, beberapa komoditas yang dihasilkan para anggota koperasi sudah masuk ke pasar ekspor. Seperti labu madu, tomat, daun pisang, dan uni, dikirim ke Singapura. Sedangkan buah rambutan, pernah menghiasi pasar di Dubai.

“Selain untuk ekspor, kami juga memasok komoditas kentang sebanyak 320 ton ke industri besar Wings Food sejak tahun 2020,” imbuh Ngahadi.(Jef)

16 Ide dan Peluang Usaha yang Cocok di Masa Pandemi

Jakarta: (Globalnews.id) – Semenjak adanya pandemi covid 19, hal itu menuntut masyarakat harus bekerja melalui rumah. Hal tersebut merupakan upaya yang dilakukan pemerintah untuk menekan angka penyebaran virus. Orang-orang yang awalnya di sini perlu berangkat ke kantor atau ke tempat kerja, kini harus melalui rutinitas yang baru, yaitu bekerja melalui rumah mereka masing-masing.

Dikarenakan mereka harus bekerja dari rumah, sebagian besar orang tersebut akhirnya mempunyai waktu yang cukup luang, oleh karena dapat bebas untuk mengatur jadwal aktivitas mereka, selama itu tidak berbenturan dengan pekerjaan.

Waktu luang itulah yang akhirnya dimanfaatkan oleh sebagian besar orang untuk melakukan berbagai macam aktivitas, seperti contohnya memasak, berkebun, berolahraga, bermain game dan aktivitas lain yang sebelum mungkin hal tersebut sulit untuk dilakukan, oleh karena aktivitas kerja yang terlalu padat.

Bahkan saat ini sebagian orang juga telah memilih untuk mulai membuka usaha mereka sendiri di rumah untuk bisa menambah pemasukan di tengah pandemi covid 19. Berikut ini akan diulas mengenai ide bisnis dan peluang usaha apa saja yang cocok untuk di lakukan ketika masa pandemi?

Apa Saja Bisnis yang Cocok untuk Ditekuni Saat Masa Pandemi?

 

Menjadi Reseller atau Dropshiper

Salah satu bidang atau sektor yang disini cukup untuk bertahan saat pandemi covid 19 yaitu bisnis ritel. Raksasa ritel yang beroperasi secara online mengalami pertumbuhan yang luar biasa selama masa tersebut.

Hal itu disebabkan oleh karena makin banyak konsumen yang tidak dapat melakukan pembelian secara langsung di toko, sehingga lebih memanfaatkan untuk lakukan pembelian secara online. Peluang itu dapat dimanfaatkan dengan Anda menjadi seorang reseller atau dropshipper online untuk sebuah produk yang saat ini banyak dicari para pembeli, seperti contohnya makanan ataupun pakaian.

 

Usaha Kuliner

usaha kuliner pandemi
foto: kompas.com

Dengan adanya peraturan pembatasan makan di tempat yang berlaku di banyak daerah di Indonesia, maka keberadaan dari tempat makan atau restoran yang menyediakan layanan pesan antar makin digandrungi.

Terlebih lagi tak semua orang saat ini mampu dan mau untuk memasak sendiri di rumah mereka, sehingga produk makanan cenderung mengalami peningkatan. Pemasaran produk tersebut dapat dilakukan dengan cara online, yaitu dengan memakai social media seperti Instagram, Facebook atau bahkan media chat online seperti Whats App dan telegram.

 

Jual Makanan Hewan Peliharaan

Bagi orang-orang yang sangat mencintai hewan peliharaannya, tentu kesehatan serta kesejahteraan dari hewan mereka akan jadi perhatian dan prioritas.

Dengan Anda membuka klinik hewan tentunyanya di sini Anda memerlukan pendidikan yang memadai sebagai seorang dokter. Namun jika di sini Anda hanya berjualan makanan untuk hewan peliharaan, maka semua orang pun boleh untuk melakukannya.

Terlebih lagi untuk pakan hewan peliharaan yang saat ini telah banyak diproduksi dengan bentuk kemasan dan kering, sehingga para penjual nantinya tidak perlu repot-repot menakar ataupun khawatir makanan akan jadi kadaluarsa.

 

Menjadi Tutor Fitness secara Online

Kebijakan untuk mencegah akgifitas di luar serta menyarankan tinggal di rumah yang telah ditetapkan selama masa pandemi covid 19 membuat banyak orang mulai mencari metode baru untuk dirinya tetap sehat dan bugar.

Hal itu dikarenakan memang saat ini banyak sekali tempat gym yang ditutup sementara. Oleh karena itulah, bagi Anda yang memiliki peralatan lengkap di rumah, bisa menjadi seorang tutor fitness online.

Terutama bagi Anda yang merupakan seorang ahli di bidang kebugaran tubuh. Di sini Anda bisa membuka peluang bisnis dengan menjadi seorang konsultan kebugaran dan menawarkan jasa Anda pada konsumen secara online yang memerlukan.

Apakah Bimbingan Belajar Online Cocok saat Masa Pandemi?

 

Membuka Bimbingan Belajar Secara Online

bimbingan belajar online
blibli.com

Saat ini dengan beralihnya sistem pembelajaran di sekolah menjadi pembelajaran daring, maka hal itu semakin membuka peluang untuk bimbingan belajar online makin bertumbuh. Hal itu dikarenakan banyak sekali orang tua yang memerlukan bantuan agar buah hati mereka dapat mengerti materi pelajaran di sekolah dan mampu menyelesaikan pekerjaan rumah mereka.

Pasar yang besar untuk siswa tingkat atas juga akan menarik minat bagi para guru untuk mulai mencoba karir di bidang bimbingan belajar secara online.

 

Jual Tanaman Hias

Peluang usaha selanjutnya yang sangat cocok dilakukan ketika masa pandemi yaitu dengan berjualan tanaman hias. Diketahui selama masa pandemi trend tanaman hias cenderung mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Bahkan dilaporkan penjualan tanaman hias di beberapa daerah mengalami peningkatan hingga lima kali lipat jika dibanding dengan masa-masa sebelum adanya covid 19. Hal itu dikarenakan harga dari tanaman hias yang dibudidayakan tersebut juga mempunyai variasi harga, yaitu mulai dari ratusan juta rupiah hingga belasan ribu rupiah.

Oleh karena itulah, bagi Anda yang kebetulan sangat gemar dengan tanaman hias dan berencana untuk menaikkan pendapatan Anda selama  pandemi ini, maka bisa mencoba peluang berjualan tanaman hias. Selain nantinya Anda akan memperoleh tambahan pemasukan, disini Anda pun juga bisa tetap menjalankan hobi, yaitu merawat dan memelihara tanaman hias.

 

Jualan Ikan Cupang

Hingga saat ini masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat terus diperpanjang. Dan itu tentunya akan membuat banyak sekali warga masyarakat yang merasa bosan. Untuk melepas kebosanan mereka, salah satu cara yang bisa dilakukan yaitu dengan merawat hewan peliharaan.

Beberapa orang memilih untuk merawat ikan cupang, dan hal itu berimbas pada makin tingginya peluang untuk Anda yang ingin memulai jualan ikan cupang ini. Dilaporkan bahwasannya permintaan untuk ikan cupang jauh mengalami lonjakan ketika masa pandemi covid 19, baik itu di area dalam negeri ataupun untuk permintaan luar negeri.

Salah seorang pedagang ikan cupang mengakui bahwasanya ia mampu menjual hingga 30.000 ekor ikan cupang dalam waktu hanya sebulan. Pebisnis ikan cupang tersebut diketahui telah merintis usahanya ini dari tahun 2005 dan membandrol harga kisaran Rp 3.000 hingga Rp 300.000 untuk tiap ekornya. Sedangkan untuk ikan cupang yang memiliki kualitas baik bisa dijual dengan harga mencapai Rp 1.000.000 per ekor.

Diketahui menurut pengakuan para pedagang, bahwasannya perawatan dari ikan cupang itu sendiri cenderung mudah. Di sini Anda hanya cukup rutin membersihkan airnya serta memberi mereka makan yang cukup.

Pemberian makan untuk ikan cupang ini perlu diselingi dengan cacing sutra setidaknya 2 hari sekali. Konsep yang bisa didapat dengan bisnis ikan cupang tersebut bisa mencapai 20 juta hingga 40 juta rupiah tiap bulannya.

 

Aroma Terapi

Selama masa bekerja di rumah saja tentunya setiap dari kita perlu untuk menjaga kondisi tubuh agar bisa tetap bugar dan hal tersebut juga perlu diimbangi dengan kondisi psikologi yang juga bugar. Salah satu hal yang bisa membuat kondisi dari psikologi seseorang dari jauh lebih tenang yaitu dengan menggunakan aromaterapi.

Oleh karena itulah, selama masa pandemi covid 19, maka banyak orang yang perlu untuk memakainya di rumah sehingga membuat bisnis pengharum atau aroma terapi ini menjadi ladang yang cukup banyak diminati.

Hal itu juga senada dengan yang diucapkan oleh seorang penjual aromaterapi, dia mengaku bahwa dirinya laris pembeli selama masa pandemi. Ada banyak macam aroma terapi yang bisa dijual, seperti contohnya lilin aromaterapi, hampers dan lain sebagainya.

Bisnis ini sangat cocok bagi Anda yang memang tengah kebingungan mencari peluang apa kira-kira yang bisa dijalankan untuk dapat menambah perekonomian keluarga ketika masa-masa seperti saat ini.

Apakah Itu Bisnis Kopi Siap Antar?

 

Kopi Siap Antar

Masyarakat Indonesia dikenal dengan hobinya yang suka sekali nongkrong di warung kopi. Namun hal tersebut saat ini perlahan mulai dibatasi oleh karena menghindari penyebaran virus covid 19. Oleh karena itulah, di sini Anda bisa membuka sebuah usaha untuk membuat kopi yang nikmat dan lezat, serta mengantarkannya pada calon konsumen.

Kemas hasil kreasi Anda tersebut dengan cara yang menarik untuk dapat mendatangkan para konsumen agar bisa kembali serta juga menciptakan keuntungan yang berkali-kali lipat lebih besar.

 

Jual Makanan Siap Saji

Peluang usaha berikutnya yang juga sangat cocok untuk Anda saat ini di tengah-tengah pandemi yaitu dengan Anda menjual makanan siap saji. Hal itu dikarenakan ketika masa-masa  pandemi banyak sekali orang yang mengurangi rutinitas mereka makan secara langsung di luar rumah.

Sehingga di sini banyak orang lebih memilih untuk membeli makanan siap saji yang bisa dibawa pulang oleh mereka. Oleh karena itulah, di sini Anda sangat disarankan untuk membuka usaha bidang makanan siap saji yang jauh lebih praktis jika dibanding makanan-makanan lainnya.

Dengan Anda membuka makanan siap saji tersebut, tentu tak hanya akan memperoleh keuntungan saja, namun di sini Anda juga bisa membantu orang lain dalam memenuhi kebutuhan gizi mereka tiap harinya.

 

Jual Masker Siap Pakai

Selain dengan berjualan makanan siap saji, terdapat peluang usaha lain yang juga bisa Anda terapkan, yaitu dengan Anda berjualan masker kain yang siap pakai untuk menangkal virus. Caranya tergolong mudah saja, yaitu dengan Anda membuat masker sesuai kreativitas Anda sendiri.

Namun di sini tak lupa juga untuk tetap memenuhi standar masker kaji yang dikeluarkan oleh organisasi kesehatan dunia. Dengan begitu nantinya Anda bisa memperbaiki kondisi ekonomi yang Anda alami sekarang secara bertahap dengan berjualan masker kain tersebut.

 

Membuka Jasa Penerjemah dan Penulis

jasa penerjemah online
tribunnews.com

Jasa menjadi penerjemah dan juga penulis di masak-masa pandemi ini terbukti tidak ada matinya. Teknologi yang saat ini semakin berkembang dengan pesat akhirnya menyeret perusahaan untuk mulai beralih ke sistem pemasaran secara digital.

Akibatnya Dengan begitu perusahaan tersebut memerlukan sebuah konten yang berkualitas, sehingga akan mampu untuk memasarkan produk secara online. Bagi Anda yang berminat untuk menjadi seorang penerjemah ataupun penulis, maka disini Anda bisa bergabung di laman-laman website untuk para freelance.

Tawarkan jasa Anda di tempat tersebut. Namun sebelum itu Anda perlu memastikan harga pasaran untuk jasa penerjemah dan juga penulis. Makin tinggi kuantitas serta kualitas dari tulisan yang nantinya diminta oleh klien, maka tentunya harga jasa pun juga otomatis makin besar.

Ada banyak sekali keuntungan yang bisa Anda peroleh dengan menjadi penerjemah ataupun penulis. Salah satu keuntungannya yaitu dengan Anda dapat mengambil beberapa job sekaligus dari perusahaan berbeda selama hal tersebut membuat Anda masih mampu untuk mengerjakannya.

Kelebihan lainnya yaitu di sini Anda dapat mengerjakan job Anda tersebut di mana saja, asal harus sesuai dengan deadline yang diberikan. Pekerjaan ini memang tidak mengharuskan Anda untuk hadir di tempat. Usaha jasa tersebut tentunya dapat menjadi karir baru yang sangat menjanjikan jika Anda tekuni.

Bagaimana Cara Membuka Usaha Jasa Titip?

 

Membuka Jasa Titip

Jika disini Anda tidak memiliki cukup modal untuk membuat atau membuka sebuah bisnis, maka nyatanya terdapat juga peluang bisnis lain yang tidak memerlukan modal. Peluang bisnis tersebut yaitu dengan Anda membuka jasa titip. Anda perlu menawarkan jasa titip tersebut dengan sistem pre-order agar nantinya di sini Anda tidak perlu mengeluarkan modal sama sekali.

Namun sebelumnya Anda juga perlu mencari atau mengumpulkan foto dari barang-barang yang nantinya hendak Anda tawarkan kemudian setelah itu Anda bisa menyebarnya di media sosial dan tunggu pesanan serta transfer dari para pembeli.

Pastikan bahwasannya Anda memperoleh transfer uang lebih dahulu. Hal itu bertujuan agar terhindar dari tindak penipuan konsumen yang nantinya menolak untuk membayar karena memang kasus-kasus seperti itu sangat mungkin terjadi.

 

Jualan Cemilan

Minat masyarakat untuk produk yang bisa menemani mereka melakukan kegiatan dan aktivitas di rumah selama masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau disingkat dengan PPKM masih terbilang tinggi. Salah satu cara yang dilakukan sebagian besar orang dengan mencari camilan.

Mayoritas dari mereka membeli camilan agar nantinya bisa menemani menghabiskan waktu selama di rumah, yaitu ketika mereka bekerja ataupun mendampingi putra-putri mereka yang sedang belajar melalui rumah.

Peluang tersebut sangat bisa untuk Anda manfaatkan dengan membuka bisnis jualan cemilan. Anda yang memang pandai dalam membuat camilan, maka bisa menjual produk Anda sendiri ataupun di sini Anda juga bisa jadi reseller dari beberapa produk yang telah memiliki nama.

 

Berjualan Rempah Tradisional

Penyakit korona hingga saat ini memang masih belum ditemukan obatnya, namun meski begitu Anda bisa memperkecil kemungkinan terserang oleh virus tersebut dengan cara meningkatkan kekebalan tubuh. Rempah-rempah tradisional misalnya jamu diketahui dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh secara efektif.

Jika disini Anda berjualan jamu tradisional, tentunya akan banyak sekali orang yang mulai berminat, utamanya disini orang tua yang memang telah percaya sejak lama dengan obat jamu atau rempah-rempah tradisional yang bisa meningkatkan kesehatan tubuh. Seperti contohnya kunyit temulawak, kayu manis, daun sereh, laos, kencur dan lain sebagainya.

Di sini Anda dapat berinovasi dengan sistem penjualannya. Yaitu dengan pesan antar agar jauh lebih memudahkan konsumen. Namun perlu diingat bahwa Anda perlu meramu dengan benar agar orang-orang makin sehat dengan meminum jamu Anda tersebut.

 

Membuka Bisnis Emas

Telah dikonfirmasi bahwasannya harga emas saat pandemi covid 19 yang menyerang di seluruh dunia mengalami kenaikan. Terlebih saat-saat menjelang bulan Ramadhan, toko emas cenderung ramai dikunjungi oleh para pembeli.

Bagi Anda yang memang tidak berbakat dalam bidang makanan atau bidang lainnya, maka Anda bisa membuka bisnis emas ini secara online. Banyak sekali e-commerce saat ini yang telah menyediakan fasilitas berupa asuransi agar nantinya emas yang Anda jual jadi lebih aman.

Sekalipun disini Anda perlu mengisolasi diri di dalam rumah, namun tentunya kreativitas perlu harus berlanjut. Selain itu hal tersebut juga akan membantu Anda dalam meringankan ekonomi yang sedang terpuruk di masa-masa pandemi covid 19 ini. Oleh karena itu tidak ada salahnya bagi Anda yang memiliki cukup modal untuk membuka usaha berjualan secara online. (fzr)

 

Kolaborasi LPDB-KUMKM, Koperasi, dan Pemkab Gelar Vaksinasi Bagi UMKM di Purbalingga


Purbalingga:(Global ews.id)- Berkolaborasi dengan Koperasi Makmur Mandiri dan Pemkab Purbalingga, Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) menggelar program percepatan vaksinasi Covid-19 di Desa Tlahab Kidul, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Sabtu (21/8).

Sasaran vaksinasi kali ini yang melibatkan sekitar 18 orang tenaga kesehatan (nakes) adalah sebanyak 530 orang yang merupakan para petani buncis, kentang, tomat, labu madu, dan lain-lain, serta masyarakat desa setempat.

“Kalau kita mau kembali ke kehidupan normal dan ekonomi kembali berjalan, maka masyarakat harus divaksin,” ucap Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, saat meninjau lokasi vaksinasi.

Teten menambahkan, dampak dari pandemi Covid-19, ekonomi seluruh dunia tengah terpuruk, termasuk Indonesia. “Kunci pemulihan ekonomi adalah vaksinasi. Oleh karena itu, Presiden Jokowi sudah meminta seluruh menteri untuk mendorong percepatan vaksinasi di seluruh Indonesia,” ungkap MenkopUKM.

Untuk itu, Teten berharap kerja sama dan sinergi berbagai pihak terus diciptakan untuk menyukseskan program vaksinasi. “Kami akan prioritaskan pelaku UMKM untuk divaksin karena UMKM menjadi kunci pemulihan ekonomi nasional,” tukas Teten.

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi menekankan bahwa meski sudah divaksin, Protokol Kesehatan harus tetap dijaga dalam kehidupan sehari-hari. “Karena, pandemi Covid-19 belum usai,” tegas Bupati Purbalingga.

Dyah Hayuning berharap, masyarakat yang sudah divaksin untuk menyosialisasikan kepada masyarakat lainnya agar mau divaksin. “Dengan divaksin, artinya kita sudah membentengi diri kita dari virus Covid-19. Vaksin itu halal dan aman,” ujar Dyah Hayuning.

Prokes Ketat

Sementara itu, Dirut LPDB-KUMKM Supomo menegaskan bahwa pihaknya berkewajiban turut serta menyukseskan program percepatan vaksinasi yang tengah diusung pemerintah. “Prioritas kami adalah para pelaku usaha anggota koperasi yang menjadi mitra LPDB-KUMKM, berikut masyarakat sekitar,” kata Supomo.

Supomo menambahkan, gelaran vaksinasi ini dengan menerapkan Protokol Kesehatan yang sangat ketat. “Kita sudah menciptakan alur vaksinasi dengan menghindari terciptanya kerumunan,” tandas Supomo.

Sebelum di Purbalingga, LPDB-KUMKM sudah menggelar vaksinasi bagi 1.200 petani anggota Koperasi Peternakan Bandung Selatan (KPBS) Pangalengan. Berikutnya, vaksinasi akan digelar di Kulon Progo, DI Yogyakarta, dengan menyasar sekitar 1.000 orang anggota koperasi BMT Beringharjo.

Bahkan, lanjut Supomo, gelaran serupa  akan dilaksanakan di wilayah Indonesia Bagian Timur. “Inti dari program vaksinasi dari LPDB-KUMKM ini adalah pemerintah hadir,” pungkas Supomo.(Jef)