Arsip Kategori: ekbis
HP Bisa Jadi Sarana Tepat Bagi Pemasaran Produk Secara Online
SIAK: (Globalnews.id)- Kementerian Koperasi dan UKM meminta pelaku usaha khususnya sektor UMKM dan Koperasi supaya melek terhadap teknologi informasi.
Di era digitalisasi teknologi informasi merupakan sebuah keharusan bila UMKM dan Koperasi ingin berkembang dan meningkatkan produktifitasnya.
Hal itu disampaikan Asisten Deputi Permodalan pada Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM Luhur Pradjarto, dalam acara Pembekalan Kewirausahaan bagi Wirausaha Pemula dengan tema “Marketing Zaman Now” di Siak Sri Indrapura, Siak, Provinsi Riau.
Luhur mengatakan permodalan memang diperlukan untuk membiayai suatu kegiatan usaha KUMKM. Namun apabila modal yang dimiliki tidak dikelola dengan baik dan memasarkan produk hanya dipasaran lokal, maka omset yang diperoleh tidak akan maksimal.
Menurut Luhur pengelolaan modal dan cara pemasaran yang jitu akan mempercepat perputaran modal. Handphone misalnya yang banyak dimiliki wirausaha merupakan sarana yang tepat untuk memasarkan produk secara on-line.
“Melalui pemasaran on-line inilah produk-produk UMKM dapat dikenal oleh masyarakat, tidak hanya di Kabupaten Siak tetapi juga seluruh dunia,” kata Luhur dalam siaran pers, Jumat (8/12/2017).
Oleh karena itu, tegas dia pembekalan ini harus ditindak lanjuti oleh Dinaskop dan UMKM Kabupaten Siak dalam bentuk diklat maupun bimbingan teknis (bimtek). Sementara soal materi-materi yang diberikan dalam diklat maupun bimbingan teknik bisa disesuaikan.
“Misalnya terkait dengan pembukuan, pengembangan bisnis, teknik penyusunan proposal, maupun pembentukan jaringan usaha,” pungkas Luhur.
Pendapat yang sama juga disampaikan Rubiati, Staf Ahli Bupati Siak Bidang Ekonomi. Dimana ia mengatakan bahwa UMKM harus mampu berkembang diera digitalisai. Teknologi merupakan bagian pokok bagi pelaku usaha.
“Konsumen pun sudah banyak yang memanfaatkan teknologi untuk memesan produk dengan cara on-line,” papar Rubiati yang dalam kesempatan itu mewakili Bupati Siak.
Acara pembekalan Kewirausahaan bagi Wirausaha Pemula ini diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Siak bekerjasama dengan PT Bumi Siak Pusako, yang dihadiri SKPD terkait, Camat, anggota komisi II DPRD Kabupaten Siak dan sekitar 150 Wirausaha Pemula. (dan)
DJKN Kemenkeu Pastikan Terus Kejar 22 Obligor BLBI
JAKARTA:(Globalnews.id)- Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN), Kementerian Keuangan memastikan akan terus mengejar 22 obligor Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) yang hingga kini belum menyelesaikan kewajibannya.
Kementerian Keuangan saat ini mengaku tengah mencari terobosan baru demi kembalinya uang negara yang dipinjamkan kepada para pemilik bank pada saat krisis terjadi 1998 silam.
Hal tersebut disampaikan Kepala Sub Direktorat Pengelolaan Kekayaan Negara (PKN) II, DJKN, Kementerian Keuangan Suparyanto dalam diskusi bertajuk “Pengelolaan Aset Negara Paska BPPN’ yang diadakan oleh Forum Komunikasi Wartawan Ekonomi Makro (Forkem) di kantor Menteri Kordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (6/12).
Menurutnya, paska Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) dan Lembaga penerusnya yakni PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) menyelesaikan masa tugasnya, aset-aset terkait BLBI dikelola oleh Kementerian Keuangan, khususnya oleh DJKN.
“Jadi, prinsipnya kalau memang ada yang belum menyelesaikan kewajiban, kami akan tagih. Kami akan kejar sampai kapanpun,” tegasnya.
Aset eks BPPN dan PPA yang dikelola DJKN ini meliputi aset kredit, properti, inventaris, rekening nostro maupun saham. Rekening nostro atau nostro account adalah rekening yang dibuka atau dimiliki oleh suatu bank pada bank korespondennya (depository correspondent) di luar negeri.
Rekening tersebut biasanya dalam mata uang yang berlaku di negara bank tersebut. “Termasuk dalam aset kredit adalah PKPS, Penyelesaian Kewajiban Pemegang Saham dari pada obligor, karena itu hak tagih negara. Jadi di samping aset kredit yang berasal dari perjanjian kredit antara bank asal dengan nasabahnya, juga aset kredit yang berasal dari tagihan PKPS,” katanya.
Menurut Suparyanto, aset-aset kredit tersebut setelah besarnya diketahui secara pasti, diserahkan kepada Panitia Urusan Piutang Negara (PUPN).
“Pengelolaannya adalah kita melakukan penatausahaan, kemudian aset kredit yang telah ada dan besarnya pasti menurut hukum setelah kita verifikasi, diserahkan dan diurus oleh PUPN,” katanya.
Khusus untuk PKPS, pada saat diserahkan ke DJKN, jumlahnya mencapai 25 obligor yang belum menyelesaikan kewajibannya. Termasuk di dalamnya adalah 7 obligor yang penyelesaian kewajibannya dengan skema Akta Pengakuan Utang (APU) dan 2 obligor MRNIA (Master of Refinancing and Notes Issuance Agreement.
Sementara itu Piter Abdullah dari Center of Reform on Economic Indonesia (CORE) mengatakan, pasca krisis ekonomi 1998 lalu Indonesia membentuk BPPN, LPS, OJK dan ini menjadi modal pemerintah dalam menjaga kondisi perbankan Indonesia pada krisis keuangan global tahun 2008 lalu.
Sebelumnya nasabah kurang percaya ke perbankan dan bahkan menarik uang secara besar besaran dari perbankan. Namun setelah pemerintah menjamin semua uang nasabah yang ada di perbankan maka lambat laun nasabah makin percaya kepada perbankan dan ekonomi Indonesia semakin kuat.
“Hikmah dari krisis 1998 dan kita bentuk BPPN, LPS mungkin sehingga menjadi modal kita pada krisis global 2008 lalu dimana kondisi perbankan kita menjadi sehat dan bahkan perekonomian Indonesia juga cukup baik,” tegasnya.
Karena pamerintah telah menyelamatkan perbankan pasca krisia ekonomi 1998, Piter berharap obligor eks BPPN yang telah dibantu pemerintah pasca krisis ekonomi yang bisa membayar utangnya .jika memang tidak bisa membayarkan maka asetnya bisa dijual, di lelang atau bisa dikembangkan sehingga menghasilkan uang dan menambah kas negara.(jef)
PT PPA Kelola Aset Rp 76 Triliun, Aset BPPN di Modern Group Ditelusuri
JAKARTA:(Globalnews.id)-Kementerian Keuangan tengah menelusuri aset Badan Penyehatan Perbankan Nasional ( BPPN ) yang ada pada Group Modern, PT Awani Modern Indonesia (Awani Dream) dalam upaya pengembangan pariwisata nasional.
“Kami sedang menelusuri aset potensial di Grup Modern untuk sektor pariwisata yang ada di Awani Modern, dahulu dikenal ada kasus Awani Dream,” kata Kasubdit Pengelolaan Keuangan Negara Ditjen Kekayaan Negara Kemenkeu, Suparyanto, dalam diskusi “Pengelolaan Aset Negara Pasca BPPN ” di Jakarta, Rabu (6/12).
Menurut Suparyanto, temuan aset di Awani Modern berupa bangunan atau tanah akan dimanfaatkan untuk pengembangan pariwisata. “Nantinya, pemerintah tidak akan menjual aset itu, tetapi akan mencari mitra untuk pengembangan wisata,” ucapnya.
Sejauh ini, lanjut dia, Kemenkeu tengah mengkaji pembentukan tim khusus untuk menelusuri aset-aset milik BPPN . “Pada Juni lalu Kemenkeu dan BPN (Badan Pertanaahan Nasional) sudah membentuk task force untuk menyelesaikan aset properti,” jelas Suparyanto.
Upaya yang dilakukan pemerintah itu terkait dengan hak Kemenkeu yang saat ini menjadi pengelola kekayaan BPPN . “Negara akan menuntut haknya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Obligor yang belum menyelesaikan kewajibannya harus ke BUPN (Badan Urusan Piutang Negara,” ucapnya.
Penyelesaian aset properti oleh Kemenkeu tersebut untuk mendukung tugas kementerian dan lembaga, seperti pembangunan Komisi Pemberantasan Korupsi dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan. “Penelusuran aset juga untuk menghasilkan penerimaan negara atau jual lelang yang menjadi prioritas saat ini,” kata Suparyanto.
Aset Clear Rp 76 Triliun
Sementara itu, kata dia, aset eks BPPN yang free and clear berada di bawah pengelolaan PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) dan yang belum clear berada pada Tim Pemberesan BPPN di bawah Kemenkeu.
Dia mengatakan, saat ini aset eks BPPN mencapai Rp76 triliun, seperti aset kredit, tagihan, properti, surat berharga, saham dan dokumen aset. “Kalau aset yang berupa saham, terus kami kelola. Namun dalam kondisi harga yaang bagus, maka akan kami jual saham-saham itu. Karena, tujuan pemerintah untuk mendapatkan penerimaan negara,” tuturnya.
Hingga akhir 2016 (periode 2007-2016) penerimaan negara dari aset eks BPPN mencapai Rp7,7 triliun. “Kalau pengembalian pada 2016 saja mencapai Rp550 miliar. Kami akan terus mengoptimalkan penerimaan dari pengembalian aset BPPN ,” imbuhnya.(jef)
Road to Asian Games 2018, BNI Undang The Legend Heroes
JAKARTA:(Globalnews.id)- Menjelang kompetisi olahraga terakbar di Asia, Asian Games 2018, BNI sebagai Prestige Digital Banking Partner mengajak masyarakat untuk selalu mengenang jasa para atlet olahraga senior yang telah membawa nama harum Indonesia di dunia Internasional, sekaligus memberikan semangat bagi para atlet muda yang akan berlaga tahun depan.
BNI memberikan penghargaan kepada para atlet senior berprestasi atau The Legend Heroes Indonesia dengan memberikan perlindungan kesehatan baik dari BNI sendiri maupun perusahaan anak, BNI Life.
Untuk menghargai The Legend Heroes tersebut, BNI juga sengaja menerbitkan berbagai produk khusus, antara lain uang elektronik atau BNI TapCash Limited Edition. Salah satu variannya adalah BNI TapCash Limited Edition yang membubuhkan foto-foto The Legend Heroes yang menjadi Collectible Item. Produk BNI TapCash Collectible Item ini akan dijual melalui berbagai channel e-Commerce dimana hasil penjualannya akan menjadi bentuk penghargaan kepada para atlet berprestasi.
Pada kesempatan tersebut para Pahlawan Olahraga Legendaris yang hadir adalah Ellyas Pical yang merupakan Juara 3 kali IBF Super Flyweight Champion (1985-1989), Junaidi Abdillah (legenda pemain bola di Olimpiade Munich 1972), Tati Sumirah (peraih Piala Uber Pertama untuk Indonesia tahun 1975),
Selanjutnya, Lelly Sampoerno (Penembak Putri Indonesia peraih 8 medali Emas South East Asia Shooting Association atau SEASA tahun 1968 – 1983), serta Yustedjo Tarik (Petenis Juara I Davis Cup tahun 1982). Foto ilustrasi wajah mereka diabadikan pada BNI TapCash Collectible Item.
Selain itu, BNI memberikan bantuan perlindungan kesehatan senilai masing-masing Rp 50 juta kepada setiap atlet senior yang hadir tersebut. Mereka juga mendapatkan perlindungan asuransi jiwa dari perusahaan anak BNI, yaitu BNI Life berupa asuransi dengan nilai premi sebesar Rp 30 juta per orang.
Jajaran Direksi BNI memberikan Mock Up kartu BNI TapCash edisi Collectible Item kepada atlet-atlet senior yang hadir pada acara Launching BNI as Official Prestige Digital Banking Partner pada Asian Games 2018 yang dilaksanakan di Kantor Pusat BNI, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Rabu (29 November 2017). Hadir pada kesempatan tersebut Wakil Direktur Utama BNI Herry Sidharta, Ketua Pelaksana INASGOC Erick Thohir, Direktur Bisnis Konsumer BNI Anggoro Eko Cahyo, dan jajaran Direksi BNI.
Pada kesempatan yang sama, BNI juga menghadirkan para Pahlawan Muda yang telah mengharumkan nama Indonesia serta menjadi harapan Indonesia di masa mendatang, Muhammad Naufal (Atlet tembak), Ardhi pratama (Pebasket), Hanif Syahbandi (Pesepak bola).
Pertemuan para pahlawan olahraga (The Legend Heroes) dengan atlit-atlit muda (The Future Heroes) ini dimaknai sebagai upaya yang tanpa putus untuk menularkan semangat juang untuk berprestasi membawa nama baik Indonesia.
Muhammad Naufal, mengatakan, “Sebagai atlet yang akan berlaga di Asian Games 2018, pastinya sudah banyak persiapan yang dilakukan seperti fisik, teknik bermain, strategi serta mental untuk dapat memberikan yang terbaik bagi Indonesia. Pelatih juga telah menciptakan situasi yang mendukung agar kami dapat menampilkan performa terbaik selama pertandingan. Saya juga ucapkan terima kasih kepada BNI serta mantan atlet Indonesia yang telah memberikan dukungan bagi saya dan seluruh atlet Indonesia yang akan bertanding. Dukungan dari memberikan semangat lebih bagi kami untuk meraih medali emas,” ujar Muhammad Naufal.
Sebagai simbol berlanjutnya pencetakan prestasi olahraga Indonesia di Asian Games 2018, wakil The Legend Heroes menyerahkan api kepada The Future Heroes. Aktivitas ini mengawali dukungan BNI terhadap kesuksesan Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games 2018.
“Masih dalam suasana Hari Pahlawan, acara kali ini mengusung semangat Menghargai Jasa Pahlawan, dalam hal ini para Pahlawan Olahraga yang telah mengharumkan nama baik bangsa dan negara pada kompetisi olahraga internasional, atau Empowering the Champion,” ungkap Herry Sidharta.
Produk baru
Herry Sidharta mengatakan, BNI mendapatkan penghargaan sebagai satu-satunya bank digital yang melayani Asian Games 2018 atau dengan predikat Official Prestige Digital Banking Partner Asian Games 2018. Untuk itu BNI mengembangkan berbagai produk-produk khusus untuk Asian Games, mulai dari BNI Debit Virtual Account, yap!, serta BNI TapCash Limited Edition Asian Games 2018 yang seluruhnya berbasiskan teknologi digital.
Erick Thohir menuturkan bahwa Asian Games adalah sebuah kesempatan untuk mendorong perusahaan Indonesia untuk lebih Go internasional. Apalagi BNI sudah memiliki banyak kantor cabang di luar negeri. BNI memiliki kekuatan ke arah itu karena tengah gencar mengusung layanan digitalnya, sebuah layanan yang paling dibutuhkan masyarakat saat ini.
Dengan Debit Combo Virtual Account, para atlet dan official yang berasal dari Jepang, Hong Kong, Singapura, Korea, dan Myanmar dapat memperoleh Kartu Debit Combo Virtual Account sebelum tiba di Indonesia. Caranya, mereka perlu mendatangi kantor-kantor cabang BNI di negara tersebut, sehingga ketika tiba di Indonesia, mereka sudah dapat langsung bertransaksi.
Pada saat yang sama, BNI memperkenalkan juga yap! (Your All Payment) yaitu aplikasi pembayaran yang merupakan bentuk digital dari uang tunai, kartu debit dan kartu kredit. yap! dapat digunakan oleh nasabah dan non nasabah BNI karena didalam aplikasi yap! terintegrasi 3 sumber dana yaitu uang elektronik (UnikQu), Kartu Debit BNI, dan Kartu Kredit BNI. yap! juga menawarkan kemudahan bertransaksi melalui mekanisme pembayaran menggunakan scan QR Code di merchant yang berlogo yap!. Nantinya pembelian tiket dan merchandise Asian Games bisa dilakukan menggunakan yap! baik melalui web online maupun ticket box. Hal tersebut menegaskan bahwa BNI memang layak ditetapkan sebagai Official Prestige Digital Banking Partner pada Asian Games 2018.
“Melalui acara ini, kami siap menyambut para atlet dan official yang akan datang ke Indonesia dan para atlet Indonesia yang akan bertanding di Jakarta dan Palembang, sekaligus mengingat kembali tentang banyaknya pahlawan-pahlawan olahraga yang telah berjasa namun terlupakan. Untuk para atlet yang akan memperkuat negaranya, kami siapkan pelayanan lengkap melalui produk perbankan yang serba digital, sedangkan untuk para atlet yang berprestasi, kami buatkan produk-produk yang dapat mendukung program filantropi,” ujar Herry Sidharta.
Tentang Debit Combo Virtual Account
Debit Combo Virtual Account sangat cocok untuk mendukung pengelolaan keuangan INASGOC. Virtual Account (VA) pada Kartu Debit Combo Virtual Account merupakan nomor Virtual Account yang terafiliasi pada satu rekening Giro INASGOC, yang digunakan untuk membantu pengelolaan operasional sesuai keperluan INASGOC dan dapat ditransaksikan melalui Kartu Debit BNI (Kartu ATM) dan BNIDirect. BNIDirect sendiri merupakan layanan Cash Management BNI yang terintegrasi sehingga mampu memberikan kemudahan bagi lembaga-lembaga yang memiliki kebutuhan pengelolaan uang secara cepat dan aman. Sehinggasolusi integrasi Debit Combo Virtual Account dan BNIDirect merupakan pilihan tepat untuk digunakan INASGOC dalam mengelola keuangannya.
Dengan BNI VA Debit, INASGOC dapat melakukan transaksi operasional keuangan di berbagai Channel BNI, seperti Teller, ATM, EDC, BNIDirect, yang akan memberikan nilai tambahan kepada INASGOC untuk meningkatkan efisiensi serta pengendalian dan pengelolaan keuangan yang sangat efektif.
Dengan keunggulan tersebut manfaat VA Debit yang dapat diperoleh pemiliknya adalah tidak memerlukan pembukaan rekening baru, sentralisasi dana operasional, dapat memonitor transaksi dari masing-masing Nomor VA, meningkatkan efisiensi & efektifitas kas kecil perusahaan, dan tidak ada fisik uang tunai yang tersimpan. Selain itu, setiap transaksi keuangan tercatat di sistem bank, dapat melakukan berbagai transaksi perbankan menggunakan Kartu Debit (ATM), dan ada identifikasi dari masing-masing pemegang Kartu Debit.
Sementara untuk nasabah perorangan, mereka akan mendapatkan manfaat lengkap, karena pada 1 kartu Combo VA terdapat fungsi Debit Virtual Account (identitas nasabah tanpa keharusan membuka buku tabungan) plus fungsi sebagai electronic money yang di BNI diberi nama BNI TapCash.(jef)
BNI Salurkan Kredit Rp 300 Miliar ke UMKM Melalui PNM
JAKARTA:(Globalnews.id)- Menginjak usia ke-10 tahun kerja sama antara PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI dengan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM kedua BUMN melanjutkan penyaluran kreditnya secara simultan dan bersifat bergulir (revolving), sehingga dapat menyentuh banyak orang. Kerja sama yang dimulai sejak tahun 2007 ini berkomitmen untuk menyalurkan dan memutarkan dana sebesar Rp 750 miliar untuk membiayai para pelaku usaha mikro dan kecil.
Hingga saat ini, sudah sekitar 15.000 debitur yang menerima manfaat penyaluran kredit BNI dan PNM ini. Sebagai kelanjutannya, pada bulan November 2017 ini, BNI kembali menyalurkan kredit melalui PNM sebesar Rp 300 miliar secara bertahap, pada tahap awal sebesar Rp 150 miliar. Ini merupakan penyaluran kredit Tahap VII dari total komitmen kredit senilai Rp 750 miliar.
Penyaluran kredit Tahap VII ini ditandai dengan Penandatanganan Dokumen Perjanjian Kredit yang dilakukan oleh Pemimpin Divisi Usaha Kecil BNI Bambang Setyatmojo serta Kepala Divisi Keuangan dan Pendanaan PNM Sunar Basuki di Jakarta, Selasa (28 November 2017). Hadir pula menyaksikan penandatanganan tersebut Direktur Utama PNM Parman Nataatmadja, Direktur Kepatuhan dan Risiko Perusahaan BNI Imam Budi Sarjito, dan Direktur Keuangan PNM Tjatur Herry Priyono.
Imam menyampaikan, BNI akan terus berkomitmen untuk mendukung sektor UMKM dan pemberdayaan ekonomi kerakyatan. BNI memiliki dua strategi dalam meningkatkan penyaluran kredit kepada UMKM, yaitu penyaluran langsung ke pelaku UMKM, atau penyaluran secara tidak langsung melalui kerja sama strategis dengan lembaga keuangan bank dan non bank seperti yang dilakukan dengan PNM.
Sejak tahun 2007, penyaluran kredit secara executing dari BNI ini dimanfaatkan untuk para nasabah UlaMM dan Mekaar PNM. ULaMM merupakan layanan pinjaman modal untuk usaha mikro dan kecil yang disertai bimbingan untuk mengembangkan usahanya. ULaMM merupakan model PNM dan menyalurkan pembiayaannya dilakukan secara langsung baik kepada perorangan atau pinjaman untuk Badan Usaha. Adapun Mekaar disiapkan untuk memberikan layanan bagi wanita pra sejahtera yang tidak memiliki modal untuk membuka usaha maupun modal untuk mengembangkan usaha mereka.
Kerja sama BNI dengan PNM telah berjalan sejak tahun 2007 melalui penyaluran kredit program. Kerja sama ini terus ditingkatkan dengan aliansi strategis penyaluran kredit komersial yang digunakan untuk pembiayaan pelaku ekonomi UMKM. Total kredit yang telah dikucurkan BNI ke PNM hingga saat ini telah mencapai Rp 1,27 triliun.
Selain kerja sama dalam menyalurkan pembiayaan bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), PNM juga menggandeng BNI untuk menjadi bank umum yang mengelola keuangan para karyawannya, termasuk dalam mengelola pembayaran dan pengelolaan gaji sekitar 5.000 karyawan serta belasan ribu karyawan perusahaan anak PNM. BNI juga menyiapkan berbagai produk pinjaman konsumer yang cocok untuk para karyawan PNM, mulai dari kredit kepemilikan rumah, kredit multiguna, kredit tanpa agunan, hingga kartu kredit.(jef)
BNI Perluas KUR Replanting Sawit ke Sumatera Utara
SERDANG BEDAGAI (Globalnews.id)- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mendukung program pemerintah dalam percepatan peremajaan (replanting) kebun kelapa sawit melalui penyaluran kredit untuk kebun sawit yang sudah layak diremajakan milik petani. BNI sebagai bank pertama yang mengucurkan kredit untuk peremajaan kebun kelapa sawit yang diawali di kebun sawit milik petani yang berlokasi di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan dan berlanjut di Sumatera Utara. Langkah ini merupakan wujud dukungan BNI terhadap program-program Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS) dalam mewujudkan ketahanan pangan dan energi serta mensejahterakan petani.
Dukungan BNI tersebut disampaikan dalam acara Program Peremajaan Sawit Rakyat yang dihadiri Presiden Republik Indonesia Joko Widodo di Desa Kota Tengah, Kecamatan Dolok Masihul, Kabupaten Serdang Bedagai, Propinsi Sumatera Utara, Senin (27 November 2017). Hadir pada kesempatan tersebut Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Agraria dan Tata Ruang Indonesia Sofyan Djalil, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi, dan Direktur Bisnis Menengah BNI Putrama Wahju Setyawan.
Dengan potensi peremajaan kebun rakyat di Sumatera Utara seluas 9.109,29 hektar (Ha) yang terdiri dari 38 Tani/Koperasi/Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di 12 kabupaten yaitu Serdang Bedagai, Langkat, Labuhan Batu Selatan, Labuhan Batu, Asahan, Batubara, Simalungun, Labuhan Batu Utara, Padang Lawas Utara, Padang Lawas, Deli Serdang, dan Tapanuli Tengah, BNI berkomitmen untuk mengoptimalkan potensi yang ada melalui pembiayaan kredit guna mendukung percepatan program replanting kebun sawit.
Sebagai langkah awal, BNI telah berkomitmen mendukung penyaluran kredit kepada petani sawit Serdang Bedagai yang tergabung dalam Gapoktan Fortuna mitra perusahaan PT Karya Hevea Indonesia yang terdiri atas 60 petani seluas 54,62 Ha dan Koperasi Maju Mandiri Labuhan Batu mitra PT Siringo Ringo yang terdiri dari 177 petani seluas 343,98 Ha. Petani tersebut merupakan petani swadaya yang akan menjalin kerjasama dengan Perusahaan Mitra yang akan menjadi perusahaan off taker.
“Pada tahap awal pembiayaannya akan kami berikan kepada 60 petani dengan total penyaluran kredit sebesar Rp 819 juta. Dengan adanya program launching KUR Khusus Peremajaan Sawit Rakyat dengan bunga 7% serta dukungan BPDP, kami optimis, program serupa dapat diteruskan di daerah lain untuk mendukung program pemerintah dalam ketahanan pangan dan energi,” ujar Putrama.
Selain mendukung kredit peremajaan kebun sawit, BNI juga mendukung sektor ekonomi lainnya pada segmen usaha kecil. Sejak tahun 2007 sampai dengan Oktober 2017, BNI telah menyalurkan Kredit Usaha rakyat (KUR) sebesar Rp 37,77 triliun kepada 323 ribu pengusaha kecil yang tersebar di seluruh Indonesia. Dimana, 40% KUR yang disalurkan pada tahun 2017 diberikan pada sektor produktif, seperti pertanian, perikanan, industri, dan jasa- jasa.
Pengelolaan Perkebunan Kelapa Sawit merupakan salah satu fokus pembiayaan industri di BNI. Kepercayaan pemerintah kepada BNI ditunjukan dengan terpilihnya BNI sebagai salah satu bank pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit.
Sebelumnya, Program Pengembangan Kelapa Sawit yang berkelanjutan merupakan tindak lanjut Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2015 tentang Penghimpunan dan Penggunaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit yang ditandatangani Presiden Joko Widodo pada tanggal 18 Mei 2015. Dana Perkebunan Kelapa Sawit tersebut antara lain dapat digunakan juga untuk peremajaan perkebunan sawit rakyat, penelitian dan pengembangan kelapa sawit, promosi kelapa sawit, sarana dan prasarana perkebunan kelapa sawit, serta pengembangan sumber daya manusia perkebunan kelapa sawit. Dana Perkebunan Kelapa Sawit pada umumnya berasal Pungutan Ekspor Produk Kelapa Sawit dengan tarif yang ditetapkan dalam denominasi Dollar AS namun disetorkan dalam bentuk Rupiah kepada bank pengelola.
Dana ini akan digunakan untuk menjamin pengembangan perkebunan kelapa sawit secara berkelanjutan, dan mendorong masyarakat untuk lebih banyak memanfaatkan bahan bakar nabati jenis biodiesel. Dana Perkebunan Sawit juga dapat membantu memberikan insentif agar terjadi proses peremajaan (replanting) dari perkebunan rakyat; Mendorong pengembangan sumber daya manusia dalam perkebunan kelapa sawit; Mendorong penelitian dan pengembangan perkebunan kelapa sawit; Mendorong promosi perkebunan kelapa sawit; dan Membangun sarana dan prasarana perkebunan kelapa sawit. (jef)
Chateraise dari Jepang Buka Toko Pertama di Jakarta
JAKARTA: (Globalnews.id) – Produsen makanan-minuman premium asal Jepang Chateraise menggandeng Gobel Group membuka toko pertama di Indonesia pada Jumat, 24 November 2017 di Senayan City Shopping Mall, Jakarta Selatan. “Chateraise Senayan City Store” merupakan toko yang ke-47 di luar Jepang.
Chateraise telah menekuni usaha industri makanan-minuman sejak tahun 1954, perusahaan ini memiliki kekuatan di bidang riset dan inovasi teknologi, serta memiliki komitmen tinggi untuk pemakaian bahan-bahan makanan dengan konsep “Farm Factory”, agar selalu dapat menghadirkan produk berkualitas, yang aman dikonsumsi dan terpercaya.
Keistimewaan produk Chateraise ialah selalu menggunakan bahan-bahan segar dan bermutu tinggi, hasil kolaborasi dengan para petani di sekitar pabrik, termasuk diantaranya menggunakan susu segar dan telur premium dari Propinsi Yamanashi, sampai menggunakan air yang berasal dari mata air alami Hakushu di kaki Gunung Fuji.
Sampai saat ini Chateraise telah membuka toko di berbagai negara seperti Singapura (21 toko), Taiwan (4), Malaysia (4) Hong Kong (13), Korea (2) serta di UEA dan Thailand masing-masing satu toko. Chateraise juga berencana untuk membuka sekitar 50 toko lagi di berbagai negara.
Seperti toko lainnya di berbagai negara, toko di Indonesia akan menjual sekitar 50 jenis makanan seperti cake, gift, double choux cream (kue sus), legendary fresh cream shortcake, baked cake, kue kering sampai kue Jepang. Produk makanan Chateraise diimpor langsung dari pabriknya di Jepang dengan menjaga kualitas bahan-bahan tersebut dan dijajakan dengan harga yang terjangkau.
Kehadiran Chateraise di Indonesia tidak semata hanya untuk menjual produk, melainkan diharapkan mendorong pengembangan produk bahan makanan lokal, dengan memajukan industri makanan-minuman di dalam negeri melalui penggunaan teknologi dari Jepang, serta memberdayakan potensi bahan baku dari dalam negeri.
Sebagai langkah nyata, Chateraise pada September 2016 bersama Gobel Group telah menjalin kerjasama dengan mendirikan Perusahaan Joint Venture bernama PT. Chateraise Gobel Indonesia. Dengan memegang prinsip trade mutual benefit, pada awal kerjasamanya dipasarkan produk perusahaan Jepang ini di Indonesia. Selanjutnya produsen Jepang ini akan memberdayakan bahan baku makanan dari Indonesia seperti buah-buahan, cocoa, dan lain-lain, yang tentunya akan disertai dukungan riset dan inovasi teknologi, serta pembinaan kepada para petani agar diperoleh kualitas dengan standar tinggi.
Chairman & Shareholder Gobel Group, Rachmat Gobel optimis akan banyak keuntungan yang bisa diraih melalui pengalihan teknologi makanan dari Jepang ini. Tidak hanya potensi pasarnya yang besar di dalam negeri, melainkan juga berpotensi ekspor. Pada akhirnya akan terbangun industri makanan-minuman yang berkualitas dan berteknologi, memiliki struktur industri yang kuat, serta dapat memberdayakan potensi bahan lokal sehingga bisa diserap oleh pasar dunia.
“Produsen makanan Jepang ini telah mengekspor produknya ke berbagai negara. Nilai tambah lainnya yang sangat berarti adalah diharapkan bahan baku makanan di dalam negeri dapat meningkat kualitas produksinya, karena mendapat dukungan pembinaan, riset dan inovasi teknologi dari produsen Jepang,” kata Rachmat Gobel.
Industri makanan dan minuman merupakan industri yang sangat strategis dan mempunyai prospek cukup cerah untuk dikembangkan di tanah air. Data menyebutkan pada 2011 pertumbuhan industri makanan dan minuman di Indonesia mencapai 10,98%. Kemudian berturut-turut19,33% di 2012, 4,07% di tahun 2013, 9,49 di 2014, 7,54% di 2015 dan 8,46% di tahun 2016 (BPS, 2017). Angka pertumbuhan industri makanan dan minuman ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan angka pertumbuhan industri pengolahan Non Migas yang rata-rata angka pertumbuhannya hanya 5,83% dan rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional yang berada pada level angka 5%. Pengembangan industri ini patut lebih didorong karena bisa menjadi alat pemerataan, mengingat banyak melibatkan industri kecil dan menengah di sektor ini hingga ke daerah-daerah.
Gobel Group sendiri bukan pendatang baru dalam industri makanan dan minuman. Pada 1977, Gobel mendirikan PT Gobel Dharma Sarana Karya yang memproduksi makanan catering skala besar untuk pabrik, rumah sakit, perusahaan pengeboran minyak, dan usaha lainnya. Hingga kini, perusahaan ini mampu menyediakan 65 ribu porsi makanan per hari (jef)
Permudah Bayar Iuran, BNI Siap Pasarkan Tabungan Sehat
JAKARTA:(Globalnews.id)- Pembayaran iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan terus dipermudah. Kali ini, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menerbitkan produk tabungan yang khusus memberikan manfaat berupa pembayaran iuran BPJS Kesehatan secara rutin langsung dengan cara Autodebet dari tabungan tersebut.
Hal tersebut terungkap saat Penandatanganan Nota Kesepahaman antara BPJS Kesehatan dengan BNI tentang Penyediaan Layanan Tabungan Untuk Peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional dalam Rangka Menyukseskan Program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN – KIS) di Jakarta, Rabu (22 November 2017).
Hadir pada kesempatan tersebut Direktur Bisnis Konsumer BNI Anggoro Eko Cahyo serta Direktur Keuangan dan Investasi BPJS Kesehatan Kemal Imam Santoso.
Anggoro Eko Cahyo menuturkan, produk Tabungan Sehat ini dapat dimanfaatkan oleh peserta program jaminan kesehatan nasional yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan. BNI Tabungan Sehat untuk peserta BPJS Kesehatan adalah salah satu produk tabungan BNI yang ditujukan untuk memfasilitasi nasabah dalam melakukan pembayaran iuran Program JKN – KIS (BPJS Kesehatan) dengan metode menabung, khususnya untuk Peserta JKN – KIS yang memiliki tunggakan.
“Tabungan ini akan dilengkapi fitur autodebet BPJS Kesehatan sehingga ketika nilai tabungan sudah mencapai nilai tagihan BPJS Kesehatan, sistem akan secara otomatis mendebet tabungan peserta pada periode waktu tertentu,” ujarnya.
Dengan disediakannya BNI Tabungan Sehat, diharapkan dapat meningkatkan awareness Nasabah BNI dan Calon Nasabah BNI untuk melakukan pembayaran iuran BPJS Kesehatan, khususnya melalui BNI.
Dengan kemudahan yang ditawarkan, Tabungan Sehat BNI ini juga turut mempercepat program Inklusi Keuangan, karena adanya perpaduan layanan dari dua lembaga keuangan, yaitu perbankan dan asuransi.
Inklusif dengan memberikan layanan keuangan kepada masyarakat untuk memanfaatkan produk tabungan yang aman serta dikombinasikan dengan fitur layanan pembayaran iuran BPJS Kesehatan. Solusi ini juga sebagai bentuk dukungan BNI dalam mendukung program pemerintah, dalam hal ini Program JKN – KIS yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan.
Dengan kehadiran BNI Tabungan Sehat maka dapat mempermudah masyarakat untuk melakukan pembayaran iuran BPJS Kesehatan dan diharapkan partisipasi peserta BPJS dapat meningkat.
Peningkatan partisipasi peserta pada akhirnya akan meningkatkan kolektabilitas iuran. Peserta Program JKN – KIS dapat melakukan pembukaan rekening BNI Tabungan Sehat di seluruh Cabang BNI terdekat sekaligus mendaftarkan autodebet BPJS Kesehatan.
Proses pembukaan rekening dapat dilakukan di Kantor Cabang BNI, sedangkan untuk setoran tunai /menabung dapat dilakukan di Kantor Cabang BNI dan Agen46 sehingga para peserta Program JKN –KIS semakin dimudahkan.(jef)
Dinas LH DKI Jakarta Gandeng BNI, Kembangkan Online Transaction Bank Sampah
JAKARTA: (Gloalnews.id) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mengembangkan kolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Danone dalam hal transaksi secara real time online dengan Bank Sampah di DKI Jakarta. Kolaborasi ini dilaksanakan dengan menggunakan rekening Tabungan dan Agen46, yang kemudian akan didukung dengan sebuah aplikasi yang memudahkan masyarakat pengelola sampah di DKI Jakarta mencatatkan hasil konversi sampah hingga bernilai ekonomis dengan Bank Sampah yang dikelola oleh pemerintah daerah.
Aplikasi ini saat ini masih dalam proses pengembangan, dan direncanakan akan dinamakan BNI Digitrash. Melalui aplikasi ini, masyarakat dapat mengembangkan Budaya Menabung dengan mengkonversi sampah yang mereka kelola menjadi penghasilan tambahan di Bank Sampah yang dikelola Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta bersama dengan seluruh Suku Dinas Lingkungan di Provinsi DKI Jakarta. Sedangkan pihak Danone sendiri bertindak sebagai pembeli sampah yang telah dikumpulkan oleh warga melalui Bank Sampah.
Kerja sama ini ditandai dengan Penandatanganan Nota Kesepahaman Tata Kelola Sampah Berbasis Masyarakat yang Diimplementasikan dalam Gerakan Ayo Menabung dengan Sampah antara BNI, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, dan Danone di Jakarta, Selasa (21 November 2017). Acara yang dilaksanakan di Balai Agung, Balai Kota DKI Jakarta tersebut dilaksanakan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta Isnawa Adji, Pemimpin Divisi Manajemen Produk Konsumer BNI Hermita, serta Presiden Direktur PT Aqua Golden Missisipi Theresia L Setionegero dengan disaksikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anis Baswedan.
“BNI Digitrash yang sedang dikembangkan ini diharapkan nantinya dapat mendukung monitoring dari gerakan Ayo Menabung dengan sampah. Dengan pengembangan aplikasi berbasis web dan mobile ini, aplikasi dapat dimanfaatkan oleh stakeholder yang terkait dengan gerakan ini. Aplikasi ini nantinya akan memiliki kapabilitas sebagai dashboard, database, dan juga transaksi,” ujar Corporate Secretary BNI Kiryanto.
Gerakan Ayo Menabung dengan Sampah ini bertujuan mengedukasi masyarakat agar mengelola lingkungan yang bersih, rapi, dan sehat. Warga juga diajak mengubah paradigma, agar memandang sampah sebagai sesuatu yang memiliki nilai ekonomis. Edukasi tersebut juga ditujukan untuk membentuk budaya menabung ditengah masyarakat melalui produk tabungan dengan persyaratan yang mudah dan ringan melalui Agen 46 BNI. Agen46 BNI merupakan kepanjangan tangan BNI dalam memberikan pelayanan perbankan kepada masyarakat yang selama ini memiliki keterbatasan dalam menjangkau outlet atau jasa perbankan. Dengan melibatkan Agen46 BNI, maka Gerakan Ayo Menabung dengan Sampah juga sekaligus menyukseskan program Literasi dan Inklusi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Kolaborasi
Kali ini, Program Gerakan Ayo Menabung dengan Sampah merupakan kolaborasi antara BNI dan Bank Sampah yang dikelola oleh Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta bersama dengan seluruh Suku Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta. Program ini mendorong pola keterlibatan (engagement) dan pemberdayaan (empowerment) sebuah komunitas/ masyarakat. Hal ini perlu dilakukan untuk mengatasi permasalahan rendahnya partisipasi masyarakat. Program ini diharapkan menjadi fondasi bagi sebuah ekosistem positif dari sebuah masyarakat yang memahami pentingnya pengelolaan sampah.
Kiryanto mengungkapkan, peran serta BNI dalam pembentukan fondasi tersebut adalah dengan memperkenalkan potensi ekonomi dari sebuah pengelolaan sampah. Aktivitas literasi keuangan yang dilakukan memberikan nilai tambah yang dapat dijadikan alasan bagi warga untuk lebih aktif berpartisipasi dalam kegiatan Bank Sampah.
Tiga nilai tambah yang didapat dari kolaborasi BNI dan Bank Sampah adalah Collect, Save & Earn. Collect berarti setiap konversi sampah yang dikumpulkan dicatat secara real time dan menggunakan sistem perbankan dengan menggunakan produk Tabungan dan Agen46 BNI. Save artinya warga akan mendapatkan kemudahan dalam menabung hasil konversi sampah karena menggunakan rekening dengan fasilitas perbankan. Earn, karena hasil konversi dikelola menggunakan rekening dan juga diberikan bunga maka warga akan merasakan dampak konversi sampah sebagai sumber pendapatan tambahan.
“Rangkaian aktivitas yang bernilai tambah tersebut dikemas dalam sebuah community banking platform yang mendukung terciptanya less cash society melalui aktivitas finansial. Semuanya dapat dilakukan di Agen46 BNI. Rekening yang sudah dibuka sesuai kategorinya yaitu BNI Pandai untuk warga, PNS, dan pasukan orange. Adapun BNI Simpanan Pelajar untuk kalangan pelajar. Dan guna mendukung monitoring dari Gerakan Ayo Menabung dengan Sampah ini, BNI juga akan mengembangkan BNI Digithrash,” lanjut Kiryanto.
Dengan gerakan ini maka setiap setoran dari warga yang telah ditimbang dan disepakati harga konversinya akan ditransaksikan langsung oleh Bank Sampah (yang sudah menjadi Agen 46 BNI) menggunakan aplikasi Agen46 dan mesin EDC Agen46 dan transaksi tersebut akan tercatat langsung di rekening warga.
Hal ini tentu saja akan menambah kepercayaan warga kepada Bank Sampah karena bertambahnya akuntabilitas pengelolaan uang hasil konversi sampah. Tidak hanya itu, dari hasil konversi sampah tersebut, warga juga dapat menikmati layanan perbankan lainnya seperti pembayaran tagihan bahkan transfer antar rekening tanpa perlu datang ke bank.
Selain memperoleh manfaat dari menabung, dalam gerakan ini BNI juga akan memberikan loyalty program bagi nasabah penabung terbaik dari beberapa kategori (Warga, Siswa, PNS dan pasukan orange) dalam bentuk tabungan, serta Bank Sampah dan sekolah terbaik dalam bentuk peralatan/ pelengkapan yang mendukung aktivitas operasional masing-masing.
Selain untuk mendukung program tersebut di atas, Agen46 BNI juga tersebar di seluruh Indonesia untuk mendukung program literasi keuangan dan juga memberikan kemudahan layanan bagi masyarakat pedesaan dan perkotaan. Saat ini sudah lebih dari 60.000 Agen46 di Indonesia. Sementara untuk produk BNI Pandai dan BNI Simpanan Pelajar saat ini pun pemilik rekeningnya juga sudah tersebar luas di seluruh Indonesia, dimana BNI Pandai sudah mencapai lebih dari 1,8 Juta rekening dan rekening BNI Simpanan Pelajar sudah dimiliki oleh lebih dari 400.000 pelajar mulai dari tingkat SD sampai dengan SMA/sederajat.
Produk BNI Simpanan Pelajar ini juga dipergunakan untuk mendukung penyaluran bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) Tahun 2017 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bagi 3 juta siswa SMA dan SMK seluruh Indonesia dan 185 ribu siswa Madrasah dari Kementerian Agama RI. Sedangkan produk BNI Pandai juga digunakan untuk penyaluran program Program Keluarga Harapan (PKH) dari Kementerian Sosial RI.(jef)