Arsip Kategori: koperasi dan ukm

Stand UMKM Event Aquabike 2024 Diserbu Masyarakat, Pj Gubernur Sumut: Luar Biasa Antusiasnya

DAIRI:(Globalnews.id)- Memasuki hari kedua pelaksanaan Aquabike World Championship Dairi Cup 2024, berbagai stand UMKM ramai dikunjungi masyarakat. Mereka berbondong-bondong membeli berbagai jajanan, pakaian bahkan oleh-oleh.

Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Agus Fatoni bersyukur dengan adanya event tersebut mampu mendorong sektor pariwisata daerahnya. Dia berharap wilayah Dairi, khususnya Silalahi akan semakin terkenal dan menarik lebih banyak pengunjung.

“Luar biasa ternyata seramai ini, masyarakat kita antusias sekali, UMKM kita juga ramai pembeli, kita tentu berharap jumlah wisatawan kita tumbuh dengan adanya event-event seperti ini,” kata Fatoni di Dairi, Sumatera Utara, Kamis (14/11/2024).

Selain itu, Fatoni juga mengajak masyarakat agar tidak melewatkan event tahunan ini. Terlebih terdapat banyak hiburan, kuliner dan atraksi selain event utama, yaitu balapan jetski.

“Ayo sama-sama kita ramaikan, kita dukung apalagi ini gratis, ada balapan jektski, hiburan musik, banyak kuliner, produk-produk lokal. Masih ada 2 event utama lagi, Simalungun Cup tanggal 15 di Parapat dan event utama GP-nya di Pangururan 16-17 November, sayang sekali kalau dilewatkan,” ucap Fatoni.

Sebagai informasi, Pemprov Sumut sendiri menyiapkan anggaran sebesar Rp 15 miliar untuk penyelenggaraan Aquabike World Championship 2024. Tak hanya itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) penyelenggara juga menyiapkan anggaran guna menyukseskan event tersebut.

Sementara itu, salah satu pedagang ulos Pretty Purba mengaku merasakan peningkatan penjualan. Ulos dan produk pakaian yang dijualnya banyak dibeli pengunjung dari luar Sumut.

“Lumayan bang, habis balapan pertama tadi mulai banyak yang beli, Rata-rata dari luar Sumut, ada dari Aceh, Jambi, Jakarta, bersyukur kali ada Aquabike di sini,” kata Pretty.

Kemudian, salah satu penonton dari Pemantang Siantara Richard Sinaga mengatakan hari kedua kategori endurance ini tidak kalah seru dibandingkan dengan hari pertama di Pantai Sinalsal, Tongging, Kabupaten Karo. Dia juga memastikan tidak akan melewatkan kategori endurance hari ketiga di Parapat dan event puncaknya di Pangururan, Samosir.

“Seru bang, balapannya seru, lebih banyak pembalapnya dibanding tahun lalu, anak-anak pun senang apalagi pas freestyle itu yang salto-salto dia, nanti di Parapat sama Pangururan kami nonton lagi, gratis soalnya,” kata Richard.(jef)

Dapatkan Dana Bergulir dari Koperasi, Rotan Sintetis Asal Cirebon Tembus Pasar Ekspor

Cirebon:(Globalnews.id)-Akses permodalan menjadi salah satu kunci utama dalam mendorong pertumbuhan perekonomian masyarakat, dan juga untuk meningkatkan daya saing para wirausahawan.

Pemerintah melalui Kementerian Koperasi terus mendorong kehadiran koperasi yang berperan sebagai jembatan akses permodalan guna mengembangkan dan menumbuhkan ekonomi masyarakat.

Salah satu instrumen pembiayaan yang disediakan oleh pemerintah adalah dana bergulir dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM).

Seperti penerima manfaat dana bergulir, Muhammad Sadi, anggota Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) BMT Al-Bahjah di Kabupaten Cirebon, berhasil mengembangkan usahanya hingga ke kancah internasional.

Berawal dari seorang pengrajin lokal, Sadi kini telah sukses mengubah limbah plastik menjadi produk rotan sintetis berkualitas tinggi yang diminati pasar domestik maupun ekspor. Produk-produknya, seperti kursi dan perabotan lainnya, telah berhasil menembus pasar Turki dan Jerman.

“Saya bersyukur atas dukungan dari LPDB-KUMKM melalui KSPPS BMT Al-Bahjah. Dana bergulir yang saya peroleh sangat membantu saya dalam mengembangkan usaha, terutama untuk membeli mesin produksi,” ujar Sadi.

Yang menarik dari kisah sukses Sadi adalah proses kreatifnya dalam mengolah limbah plastik menjadi produk bernilai tambah untuk pasar domestik. Dengan inovasi yang baik, Sadi berhasil mengubah sampah plastik menjadi rotan sintetis yang memiliki kualitas tinggi dan ramah lingkungan.

“Awalnya, saya hanya membuat bangku dari rotan alami. Namun, seiring berjalannya waktu, saya tertantang untuk menciptakan produk yang lebih inovatif dan berkelanjutan. Akhirnya, saya menemukan ide untuk mengolah sampah plastik menjadi bahan baku rotan sintetis,” ungkap Sadi.

Menurut Sadi, usahanya kian bertumbuh seiring dengan perkuatan modal yang dirinya dapatkan dari BMT Al-Bahjah.

“Saya memulai usaha ini dari nol sepuluh tahun lalu. Berkat dukungan dari KSPPS BMT Al-Bahjah dan akses permodalan dari dana bergulir LPDB-KUMKM, usaha saya terus berkembang Alhamdulillah, ini peralatan mesin juga hasil permodalan dari Koperasi,” ujar Sadi.

Kesuksesan Sadi tidak hanya memberikan dampak positif bagi dirinya sendiri, tetapi juga bagi masyarakat sekitar. Saat ini, usaha Sadi telah menyerap tenaga kerja sebanyak 50 orang. Hal ini tentu saja sangat membantu dalam membuka lapangan pekerjaan di wilayah Cirebon.

*Instrumen Efektif Pembiayaan*

Sementara itu, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengatakan dana bergulir yang disalurkan LPDB-KUMKM bisa menjadi instrumen yang efektif dalam memperkuat permodalan koperasi dan mendorong pertumbuhan UMKM di Indonesia.

“Dengan tarif layanan yang kompetitif dan persyaratan yang mudah, dana bergulir memberikan akses permodalan yang lebih luas bagi wirausahawan yang selama ini sulit mendapatkan pembiayaan dari perbankan. Kami bangga dengan keberhasilan Bapak Sadi. Kisahnya menginspirasi kita semua bahwa dengan dukungan yang tepat, UMKM Indonesia mampu bersaing di pasar global,” ungkap Supomo.

Selain itu, Supomo menambahkan bahwa LPDB-KUMKM akan terus berkomitmen dalam menyalurkan dana bergulir kepada koperasi-koperasi di seluruh Indonesia, khususnya untuk sektor-sektor produktif seperti yang dilakukan oleh Bapak Sadi.

“Kami berharap semakin banyak koperasi yang dapat berkembang dan berkontribusi pada perekonomian nasional,” tegasnya.

Supomo menegaskan, sinergi koperasi dan LPDB-KUMKM terjalin untuk menjawab tantangan dan peluang yang dihadapi oleh koperasi Indonesia.

“Kami yakin bahwa dengan dukungan pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan, koperasi akan menjadi pilar utama perekonomian nasional. Melalui penyaluran dana bergulir, kami ingin mendorong tumbuhnya wirausaha-wirausaha baru dari kalangan koperasi, sehingga dapat menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan produktivitas masyarakat,” papar Supomo.(jef)

DPR Dorong Penguatan LPDB-KUMKM untuk Tingkatkan Daya Jangkau Pembiayaan Koperasi

Jakarta:(Globalnews.id)- Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dalam hal ini Komisi VI yang merupakan mitra kerja Kementerian Koperasi untuk meningkatkan organisasi Badan Layanan Umum (BLU)
yakni Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) untuk menjadi tulang punggung pembiayaan koperasi kedepan.

Dalam Rapat Kerja dengan Menteri Koperasi Budie Arie Setiadi dan Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono, anggota Komisi VI DPR RI, Herman Khaeron, menegaskan bahwa LPDB-KUMKM telah berhasil membuktikan diri sebagai tulang punggung pembiayaan khusus bagi koperasi di Indonesia dan kedepan perlu diperkuat secara organisasi maupun kinerjanya.

“Keberadaan LPDB-KUMKM telah memberikan ruang sosialisasi yang cukup bagi kami terkait pembiayaan koperasi. Kami bangga atas adanya LPDB-KUMKM dan ke depan harus terus diperkuat sebagai lembaga pembiayaan bagi masyarakat yang berbasis koperasi,” ujar Herman.

Senada dengan Herman, Muhammad Husein Fadlulloh dari Fraksi Partai Gerindra juga mendukung penuh penyaluran dana bergulir dari LPDB-KUMKM diperuntukkan khusus bagi koperasi-koperasi produktif.

Herman mendorong Kemenkop untuk memperkuat struktur LPDB-KUMKM di seluruh provinsi. Hal ini bertujuan agar daya jangkau penyaluran dana bergulir dapat menjangkau lebih banyak koperasi di daerah, terutama koperasi-koperasi yang memiliki potensi untuk menjadi produktif.

“Kalau sekarang hanya dibeberapa kota satgasnya, kedepan harus lebih banyak, tujuannya agar daerah-daerah lain juga harus merasakan kehadiran koperasi,” ucap Herman.

Menanggapi apresiasi dan dukungan dari anggota DPR, Direktur Utama LPDB-KUMKM, Supomo, menyampaikan komitmennya untuk terus meningkatkan kinerja LPDB-KUMKM dalam melayani koperasi dan mendukung program strategis dari pemerintah maupun Kementerian Koperasi dibawah kepemimpinan Menteri Koperasi Budie Arie Setiadi dan Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono.

“Kami mengapresiasi kepercayaan dan dukungan yang diberikan oleh Komisi VI DPR RI. LPDB-KUMKM siap menjadi mitra kerja yang solid dalam mewujudkan koperasi yang kuat dan berdaya saing. Kami akan terus berupaya untuk meningkatkan akses pembiayaan bagi koperasi, memperkuat pengawasan, serta meningkatkan kualitas layanan,” ujar Supomo.

Supomo juga menjelaskan bahwa LPDB telah menjalankan berbagai strategi untuk mendukung program pemerintah, terutama dalam rangka mewujudkan koperasi produktif.

Mulai dari peningkatan kapasitas koperasi, yakni LPDB-KUMKM akan terus memberikan pendampingan dan pelatihan kepada koperasi agar mampu meningkatkan produktivitas dan daya saing.

Kemudian, Penguatan sinergi dengan pemangku kepentingan dalam membangun ekosistem koperasi “LPDB-KUMKM terus memperkuat kerja sama dengan pemerintah daerah, perbankan, dan lembaga keuangan lainnya untuk meningkatkan akses pembiayaan bagi koperasi,” tambah Supomo.

Selain itu, lanjut Supomo, sejalan dengan perkembangan digital dan juga digitalisasi koperasi, LPDB-KUMKM juga terus mengembangkan sistem informasi yang lebih modern dan efisien untuk mempermudah proses penyaluran dana dan pengawasan.

“Kami yakin dengan dukungan dari semua pihak, LPDB-KUMKM dapat menjadi lembaga pembiayaan yang andal dan berkontribusi nyata dalam pengembangan ekonomi kerakyatan,” pungkas Supomo.(jef)

Dana Bergulir Dukung Hilirisasi Produk Unggulan Daerah Melalui Koperasi

Jakarta:(Globalnews.id)-Hilirisasi komoditas pertanian menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi dari komoditas unggulan daerah.

Seperti di Kabupaten Cirebon yang terkenal dengan komoditas unggulan daerah yakni mangga gedong gincu menjadi daya tarik sendiri karena dari sisi rasa maupun aroma mangga gedong gincu memiliki karakteristik yang berbeda dari varian mangga lainnya.

Melalui Koperasi Makmur Mandiri,
Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) memberikan dukungan penyaluran dana bergulir kepada koperasi yang kemudian disalurkan kepada anggota koperasi maupun usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Salah satu contoh suksesnya adalah kisah Hendrik Nurwanto, anggota Koperasi Makmur Mandiri yang berhasil mengembangkan konsep hilirisasi produk unggulan daerah, yakni mangga gedong gincu menjadi beberapa varian produk turunannya mulai dari kopi, es krim, dan juga jus mangga, serta pengembangan kawasan agrowisata mangga gendong gincu.

“Kami ingin menjadikan kawasan ini sebagai destinasi wisata edukasi, di mana pengunjung bisa belajar tentang proses budidaya mangga gincu sekaligus menikmati keindahan alam,” imbuhnya.

Hendrik, yang telah berkecimpung dalam usaha perkebunan mangga gedong gincu sejak tahun 2000, melihat potensi besar dalam mengembangkan produk olahan dari buah mangga gincu.

Dengan dukungan permodalan dari Koperasi Makmur Mandiri melalui program dana bergulir LPDB-KUMKM, ia berhasil membangun sebuah coffee shop yang menyajikan berbagai menu berbahan dasar mangga gincu.

“Awalnya, kami hanya fokus pada produksi buah mangga gedong gincu. Namun, dengan adanya dukungan permodalan dari koperasi, kami dapat mengembangkan usaha lebih lanjut. Kami membangun restoran, kolam renang, dan menjadikan kebun mangga sebagai tempat wisata edukasi,” ujar Hendrik.

Menanggapi keberhasilan Hendrik, Direktur Utama LPDB-KUMKM, Supomo, menyatakan pihaknya mengapresiasi keberhasilan Hendrik dalam mengembangkan usahanya.

Menurut Supomo, hal ini membuktikan bahwa dana bergulir yang disalurkan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh anggota koperasi untuk tumbuh dan berkembang.

“Kedepan, kami akan terus fokus dalam menyalurkan dana bergulir kepada koperasi di Indonesia, terutama untuk sektor-sektor produktif yang memiliki potensi besar,” kata Supomo.

*Dana Bergulir, Solusi Permodalan Koperasi*

Selain itu, lanjut Supomo dana bergulir merupakan instrumen perkuatan modal koperasi yang disediakan pemerintah.

“Dana ini sangat penting bagi koperasi dalam memberikan permodalan kepada UMKM, seperti yang dilakukan oleh Koperasi Makmur Mandiri terhadap Hendrik. Melalui dana bergulir, UMKM dapat mengembangkan usahanya, meningkatkan produktivitas, dan membuka lapangan kerja baru,” tambahnya.

*Hilirisasi, Kunci Peningkatan Nilai Ekonomi*

Sementara itu, keberhasilan Hendrik dalam mengembangkan konsep hilirisasi produk mangga gincu membuktikan bahwa hilirisasi merupakan kunci untuk meningkatkan nilai ekonomi suatu produk.

“Dengan mengolah mangga gincu menjadi berbagai produk olahan, seperti minuman, makanan ringan, dan produk kecantikan, nilai jual produk menjadi lebih tinggi. Selain itu, hilirisasi juga dapat memperpanjang rantai pasok dan membuka peluang pasar yang lebih luas,” jelas Supomo.

Supomo berharap penyaluran dana bergulir melalui LPDB-KUMKM dapat semakin optimal dan tepat sasaran. Dengan demikian, dana yang disalurkan dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi koperasi-koperasi yang membutuhkan.

“Kami juga optimis bahwa dengan dukungan yang berkelanjutan dari pemerintah saat ini, koperasi-koperasi di Indonesia akan tumbuh semakin kuat dan mandiri,” pungkasnya. (jef)

LPDB-KUMKM Akselerasi Pertumbuhan Koperasi melalui Program Inkubator

Jakarta:(Globalnews.id)-Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) memaparkan hasil capaian kinerja program Inkubator LPDB-KUMKM Tahun 2024.

Program yang bertujuan untuk mendorong pertumbuhan koperasi ini berhasil mencatatkan tenant deals sebesar Rp98,91 miliar dari 31 tenant koperasi.

Jumlah tersebut berasal dari Pinjaman sebanyak 6 koperasi dengan nilai Rp16,45 miliar, Modal Penyertaan atau Investasi sebanyak 3 koperasi sebesar Rp7,5 miliar, dan kerja sama bisnis sebanyak 22 koperasi sebesar Rp74,96 miliar.

Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo menyatakan, program inkubator memiliki peran penting dalam mendukung pengembangan koperasi sebagai pilar ekonomi kerakyatan.

“Kami bangga dengan pencapaian program inkubator tahun ini. Program yang dijalankan telah berhasil dimanfaatkan oleh para tenant koperasi untuk mengembangkan usahanya. Hal ini menunjukkan bahwa program inkubator LPDB-KUMKM efektif dalam mendorong pertumbuhan koperasi di Indonesia,” kata Supomo.

Lebih lanjut, Supomo menjelaskan program inkubator ini juga berhasil mendorong koperasi untuk mengakses pinjaman atau pembiayaan dana bergulir dari LPDB-KUMKM.

“Selain itu, kami juga telah menyetujui proposal dari 4 koperasi dengan total nilai Rp14,95 miliar, dan masih ada 11 koperasi dengan total nilai Rp 119,8 miliar yang sedang dalam proses evaluasi. Meskipun demikian, ada juga koperasi yang tidak lolos seleksi, dan ini perlu dilakukan pendampingan lagi,” tambah Supomo.

Supomo berharap, dengan keberhasilan program inkubator ini, semakin banyak koperasi yang dapat tumbuh dan berkembang.

Menurutnya, LPDB-KUMKM berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan Koperasi di Indonesia melalui berbagai program dan fasilitasi.

Adapun, sepanjang tahun 2024 ini, Lembaga Inkubator terbaik diraih oleh Inkubator Bisnis Universitas Hindu Indonesia, kemudian Inkubator Pendamping Akses LPDB-KUMKM Siger Innovation Hub dari Provinsi Lampung.

Sedangkan Inkubator Rookie of The Year diraih oleh Koperasi Jasa Kreasi Kolaborasi Indonesia.

Selain itu, lanjut Supomo pada tahun 2025 mendatang LPDB-KUMKM akan terus melanjutkan program Inkubator LPDB-KUMKM dalam memberikan pendampingan kepada koperasi.

“Program inkubator LPDB-KUMKM tahun 2025 memfokuskan pada redefining, reorientasi, revitalisasi,
reorganisasi, dan modernisasi koperasi dalam rangka mendorong perubahan serta pengembangan koperasi dalam rangka rebranding Koperasi melalui aktivitas Inkubasi,” jelasnya.

Sebagai informasi, terdapat 10 Lembaga Inkubator yang tergabung dalam program Inkubator Wirausaha LPDB-KUMKM tahun 2024 mulai dari Garut Techno Park dari Provinsi Jawa Barat, Koperasi Jasa Kreasi Kolaborasi Indonesia dari Provinsi Aceh.

Selain itu, Inkubator Bisnis Universitas Hindu Indonesia dari Provinsi Bali, Hetero Inkubator dari Provinsi Jawa Tengah, Unbara Business Park dari Sumatera Selatan.

Selanjutnya, Business Learning Center (BLC) Incubator dari Provinsi Jawa Timur, Cubic Inkubator Bisnis dari Provinsi Jawa Barat, Siger Innovation Hub dari Provinsi Lampung, Amikom Business Park dari Yogyakarta, dan Inkubator Bisnis LPPM Universitas Negeri Semarang, Jawa Tengah, dan Koperasi Jasa Kreasi Kolaborasi Indonesia dari Provinsi Aceh.(jef)

Salurkan Dana Bergulir, Peran LPDB-KUMKM Diperlukan untuk Perkuatan Permodalan Koperasi

Jakarta:(Globalnews.id)-Fokus penyaluran dana bergulir dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) pada koperasi untuk memperkuat kebutuhan permodalan telah memberikan dampak positif yang signifikan selama lima tahun terakhir.

Hal ini dibuktikan oleh banyaknya koperasi yang berkembang pesat setelah menerima pembiayaan dari LPDB-KUMKM.

Direktur Operasional Koperasi Syariah Sarekat Bisnis Pesantren (KSBP) Jawa Timur Anas Al Hifni, mengakui bahwa keberadaan LPDB-KUMKM sangat membantu dalam pemberdayaan anggota-anggota koperasi, khususnya di Sunan Drajat.

Menurutnya, Jawa Timur memiliki populasi pesantren yang sangat besar. Pada tahun 2017, inisiatif untuk membentuk koperasi sekunder khusus pesantren besar di Jawa Timur menghasilkan terbentuknya Koperasi Sarekat Bisnis Pesantren (KSBP).

“KSBP mulai beroperasi pada tahun 2019 dengan transaksi terbatas antar pesantren. Untuk mengisi keberadaan gudang dan barang-barang, kami memanfaatkan dana bergulir dari LPDB-KUMKM,” ujar Anas.

Menurutnya, LPDB-KUMKM masuk pada saat KSBP masih merintis sebagai koperasi sekunder di Jawa Timur, dan sejak saat itu, KSBP terus berkembang pesat.

Hal serupa diungkapkan oleh Ketua KUD Mino Saroyo Cilacap, Untung Jayanto. Ia menyatakan bahwa koperasinya sangat terbantu oleh pembiayaan dari LPDB-KUMKM dalam mengembangkan unit-unit usaha, termasuk usaha para anggotanya. “Alhamdulillah, kami diberikan kepercayaan oleh LPDB-KUMKM untuk mengakses dana,” ujar Untung.

KUD Mino Saroyo telah mengakses dana LPDB sebanyak tiga kali. Pada 2013 untuk pengembangan unit simpan pinjam, pada 2015 untuk penebusan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBUN) saat musim panen nelayan, dan pada 2021 untuk modal investasi pembiayaan feed bunker agent serta modal kerja SPBUN secara keseluruhan.

Menanggapi keberhasilan ini, Direktur Utama LPDB-KUMKM, Supomo, menyampaikan rasa bangga dan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh para ketua koperasi.

“Kami sangat bangga melihat perkembangan koperasi-koperasi yang telah kami bantu. Keberhasilan mereka adalah bukti nyata bahwa dana bergulir yang kami salurkan memberikan manfaat yang besar bagi penguatan ekonomi kerakyatan,” kata Supomo.

Supomo menambahkan bahwa LPDB-KUMKM akan terus berkomitmen untuk mendukung koperasi-koperasi di seluruh Indonesia.

“Kami berharap pemerintah dan para pemangku kebijakan terus mendukung kinerja LPDB-KUMKM, karena peran kami sangat krusial dalam membangun perekonomian yang lebih inklusif dan berkeadilan melalui kelembagaan koperasi,” kata Supomo.

Menurut Supomo, dukungan dana bergulir LPDB-KUMKM membuktikan bahwa dengan dukungan permodalan yang tepat, koperasi dapat menjadi tulang punggung perekonomian.

“Ke depan, kami akan terus berkomitmen untuk memperluas akses pembiayaan bagi koperasi, serta meningkatkan kualitas layanan kami. Keberadaan LPDB-KUMKM sangat penting untuk memastikan keberlanjutan dan pertumbuhan koperasi di masa depan, serta memperkuat perekonomian nasional,” kata Supomo.

Supomo menerangkan, kedepan LPDB-KUMKM akan terus berkomitmen untuk memperluas akses pembiayaan bagi koperasi, terutama di daerah-daerah yang masih membutuhkan.

“Selain itu, kami juga akan fokus pada pengembangan program-program pendampingan untuk meningkatkan kapasitas manajemen koperasi. Pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan perlu terus berkomitmen untuk menciptakan ekosistem yang kondusif bagi pertumbuhan koperasi. Bersama-sama, kita dapat mewujudkan Indonesia yang maju dan sejahtera berdasarkan prinsip-prinsip ekonomi kerakyatan,” pungkasnya. (jef)

Diperkuat Dana Bergulir, Koperasi Jembatan Akses Permodalan UMKM

Jakarta:(Globalnews.id)- Koperasi, sebagai pilar ekonomi kerakyatan, terus menunjukkan perannya yang vital dalam mendorong pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Melalui skema dana bergulir dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM), koperasi semakin mempermudah akses permodalan bagi para pelaku UMKM, sehingga mampu meningkatkan produktivitas dan daya saing usaha mereka.

Seperti KSPPS BMT Beringharjo, salah satu koperasi yang aktif menyalurkan dana bergulir, telah memberikan dampak positif bagi pelaku UMKM di wilayah D.I Yogyakarta . Dengan dukungan dana bergulir, para UMKM ini dapat manfaat konkret, yakni memperluas usaha, meningkatkan kualitas produk, dan membuka lapangan tenaga kerja.

Salah satu kisah sukses dari program ini adalah Ngadiyati, anggota KSPPS BMT Beringharjo, yang telah memanfaatkan dana bergulir untuk mengembangkan usaha Yasmin Souvenir di Kulonprogo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Ngadiyati memulai usaha Yasmin Souvenir pada tahun 2020, berfokus pada pembuatan bucket bunga yang mulai ramai di Yogyakarta.

Selain itu, usaha ini juga mencakup produk homedecor seperti gorden dan sarung bantal kursi sofa yang sudah lama dijalankan.

“Awalnya, pemasaran dilakukan secara offline, namun seiring berjalannya waktu, Yasmin Souvenir telah merambah ke pemasaran online dan melalui sosial media, meningkatkan jangkauan pasar,” ujar Ngadiyati.

Ngadiyati bergabung dengan KSPPS BMT Beringharjo pada tahun 2022, terdorong oleh kebutuhan akan akses permodalan yang signifikan untuk mengembangkan usahanya.

“Usaha ini membutuhkan permodalan yang tidak sedikit untuk belanja keperluan usaha, seperti paket perlengkapan seserahan pernikahan. Oleh karena itu, saya mengakses permodalan melalui koperasi mitra LPDB-KUMKM, dan prosesnya sangat terbantu oleh teman-teman dari BMT Beringharjo,” tambah Ngadiyati.

*Dampak Positif Akses Modal di Koperasi*

Dengan akses permodalan dari koperasi, usaha Ngadiyati mengalami pertumbuhan yang signifikan. “Alhamdulillah, usaha saya bertumbuh, semakin banyak reseller, dan rezeki pun bertambah. Termasuk peralatan untuk produksi juga semakin lengkap,” tambahnya.

Ngadiyati berharap agar LPDB-KUMKM dapat terus melakukan sosialisasi dan mendekatkan diri kepada UMKM. “Harapannya diadakan semacam sosialisasi dan lebih dekat kepada UMKM, agar lebih banyak pelaku usaha yang bisa merasakan manfaat dari dana bergulir ini,” katanya.

Direktur Utama LPDB-KUMKM, Supomo, memberikan tanggapan positif atas keberhasilan Ngadiyati dan KSPPS BMT Beringharjo.

Dalam pernyataannya, Supomo mengatakan, keberhasilan Ngadiyati dalam mengembangkan usahanya melalui akses permodalan koperasi adalah bukti nyata bahwa dana bergulir yang disediakan oleh pemerintah melalui LPDB-KUMKM merupakan instrumen perkuatan modal yang efektif. “Kami bangga melihat bagaimana dana ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah di seluruh Indonesia,” kata Supomo.

Supomo juga menambahkan bahwa LPDB-KUMKM akan terus berupaya memperluas jangkauan dan meningkatkan aksesibilitas dana bergulir untuk lebih banyak koperasi dan UMKM di berbagai daerah. “Kami akan terus bekerja sama dengan mitra koperasi seperti BMT Beringharjo untuk memastikan bahwa pelaku usaha mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan untuk tumbuh dan berkembang,” tambah Supomo.

Dengan komitmen yang kuat dan dukungan dari berbagai pihak, LPDB-KUMKM optimis dapat terus mendorong keberhasilan koperasi dan UMKM di seluruh Indonesia, menciptakan lebih banyak kisah sukses seperti yang dialami oleh Ngadiyati dan Yasmin Souvenir.

“Keberhasilan koperasi dalam mendorong pertumbuhan UMKM merupakan bukti nyata bahwa dana bergulir yang kami salurkan telah tepat sasaran. Dana ini bukan sekadar suntikan modal, melainkan juga katalisator bagi inovasi dan pengembangan usaha. Saya sering mendengar langsung dari para pelaku UMKM betapa besar manfaat yang mereka rasakan. Mereka mampu memperluas pasar, meningkatkan produktivitas, dan membuka lapangan kerja baru,” kata Supomo.

Selain itu, Supomo menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, koperasi, dan UMKM dalam menumbuhkembangkan sektor UMKM di berbagai daerah.

“Keberhasilan ini tidak terlepas dari sinergi yang kuat antara pemerintah, koperasi, dan UMKM. Pemerintah melalui LPDB-KUMKM berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan koperasi. Dana bergulir yang kami sediakan merupakan bentuk nyata dukungan tersebut. Di sisi lain, koperasi telah menunjukkan kemampuannya dalam mengelola dana dengan baik dan menyalurkannya kepada anggota yang membutuhkan. Sementara itu, UMKM telah memanfaatkan dana ini untuk mengembangkan usahanya. Sinergi yang kuat ini harus terus kita jaga dan kita tingkatkan,” jelas Supomo.(jef)

LPDB-KUMKM Jadi Solusi Pembiayaan Koperasi, UMKM Makin Berdaya

SUBANG:(Globalnews.id) – Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) kembali menunjukkan kinerja yang positif dalam mendukung pertumbuhan sektor Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama LPDB-KUMKM, Supomo, dalam kegiatan Media Gathering LPDB-KUMKM di Sari Ater Hotel Hot Springs, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Sabtu (19/10/2024)

Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo dapat menyampaikan bahwa program Dana Bergulir LPDB-KUMKM telah memberikan dampak yang sangat positif bagi pertumbuhan Koperasi dan UMKM di Indonesia.

“Dengan penyaluran dana yang terus meningkat setiap tahunnya, kami telah berhasil menjangkau lebih banyak UMKM melalui koperasi di seluruh pelosok negeri. Keberhasilan ini tidak lepas dari dukungan penuh dari Kementerian Koperasi dan UKM. Sinergi yang kuat antara LPDB-KUMKM dan Kemenkop UKM telah menjadi kunci keberhasilan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Supomo.

Supomo menjelaskan, secara akumulasi berdasarkan data per 30 September 2024, LPDB-KUMKM telah menyalurkan dana bergulir sebesar Rp19,11 triliun sejak tahun 2008.

“Penyaluran ini mencakup 36 provinsi di Indonesia dengan total 3.323 mitra yang telah menerima manfaat. Dengan, outstanding atau sisa pinjaman tercatat sebesar Rp4,11 triliun,” tambahnya.

Sementara itu, pada tahun 2024, LPDB-KUMKM telah merealisasikan penyaluran dana sebesar Rp1,465 triliun hingga September 2024 dengan laju tingkat Non Performing Loan (NPL) sebesar 2,48 persen.

“Capaian ini menunjukkan komitmen LPDB-KUMKM dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi. Program penyaluran dana bergulir LPDB-KUMKM telah berhasil menjangkau banyak UMKM di seluruh Indonesia,” lanjut Supomo.

Menurut Supomo, akses pembiayaan bagi UMKM yang belum bisa mendapatkan pinjaman atau pembiayaan dari perbankan bisa melalui koperasi.

“Program ini telah memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan akses pembiayaan bagi UMKM, terutama bagi mereka yang sulit mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan konvensional,” tambah Supomo.

Namun demikian, lanjut Supomo, meski telah mencapai banyak keberhasilan, LPDB-KUMKM menyadari bahwa masih banyak tantangan yang harus dihadapi dalam pengembangan UMKM dan LPDB-KUMKM berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan memperluas jangkauan program, serta memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak terkait.

“Keberhasilan program Dana Bergulir LPDB-KUMKM tidak dapat dicapai sendiri. Dibutuhkan kolaborasi yang erat dengan berbagai pihak, baik pemerintah pusat maupun daerah, lembaga keuangan, perguruan tinggi, dan seluruh pemangku kepentingan lainnya,” pungkas Supomo.(jef)

Buku Apa dan Siapa 100 Orang Koperasi: Menghimpun Sosok Dengan Talenta Tidak Biasa

Jakarta:(Globalnews.id)- Majalah Peluang kembali menerbitkan buku mengenai perkoperasian. Jika sebelumnya sukses dengan 4 sekuel 100 Koperasi Besar Indonesia, pada 2024 ini terbit buku baru dengan judul Apa dan Siapa 100 Orang Koperasi Indonesia dengan penulis yang sama, yaitu Irsyad Muchtar.

Sejumlah orang koperasi yang dihimpun dalam buku ini yang terdiri dari para pemimpin dan para manajer adalah sosok dengan talenta yang tidak biasa. Mereka mampu mengkapitalisasi dukungan anggota dan berinovasi sesuai perkembangan zaman sehingga koperasi yang mereka pimpin mampu bersanding dengan usaha skala besar.

Buku Apa dan Siapa 100 Orang Koperasi Indonesia memotret pergulatan aktor-aktor koperasi dalam dinamika sosio kultur dan sosio ekonomi politik di tanah air. Cerita kegigihan para pendiri dan penerusnya dalam mempertahankan keberlanjutan usaha menjadi dokumentasi sejarah yang bakal berguna dalam menavigasi perkembangan koperasi ke depannya.

“Buku Apa dan Siapa 100 Orang Koperasi Indonesia merekam perjuangan orang-orang hebat koperasi di tengah arus zaman yang seringkali tidak berpihak pada mereka dan hebatnya tetap bisa eksis hingga kini,” kata Irsyad, penulis buku sekaligus Pemimpin Redaksi Majalah Peluang, pada acara Launching dan Bedah Buku Apa dan Siapa 100 Orang Koperasi, di Jakarta, Kamis (10/10).

Irsyad berharap, diluncurkannya buku ini menjadi ventilasi di tengah pekatnya sistem kapitalisme yang makin menjauhkan cita-cita para Founding Father untuk kesejahteraan rakyat.

100 Orang Koperasi yang diulas dalam buku ini komprehensif mewakili ragam jenis koperasi yakni koperasi kredit, produsen, konsumen, dan simpan pinjam baik yang konvensional maupun syariah. Orang-orang yang punya concern dalam mengembangkan ekonomi kerakyatan via koperasi seperti Prof. Sri Edi Swasono, Romanus Woga dan Dr. Ferry Juliantono turut dibahas.

Acara peluncuran buku diiringi dengan penganugerahan penghargaan kepada orang-orang koperasi yang dinilai telah berjasa memajukan lembaga soko guru ekonomi. Ini merupakan apresiasi dari Majalah Peluang atas peran nyata orang-orang tersebut dalam mengembangkan ekonomi berbasis koperasi.

“Kami memberikan apresiasi kepada orang-orang yang telah berjasa memajukan usaha koperasi. Semoga penghargaan ini dapat memberi inspirasi bagi penerima dan yang lain untuk terus membuat ekonomi berbasis gotong royong ini relevan di tengah kepungan modal dan teknologi,” tukas Irsyad.

Bedah Buku

Di sela-sela acara, digelar pula Bedah Buku yang menghadirkan para tokoh yang concern di bidang koperasi. Diantaranya Staf Ahli Menteri Koperasi dan UKM Bidang Produktivitas dan Daya Saing Dr Herbert Siagian yang menyebutkan, harus ada satu orang yang menginisiasi gerakan yang sifatnya kolektif seperti Gerakan Koperasi.

“Karena, koperasi tidak bergantung pada orang perorang, tetapi merupakan gerakan kolektif,” kata Herbert.

Dari buku tersebut, Herbert melihat ada strategi yang dilakukan orang-orang koperasi. Yakni, memiliki kemampuan berbisnis, memiliki inisiatif perhitungan risiko, dan lebih mengandalkan kearifan lokal, serta mudah untuk diusahakan.

“Mengedepankan kepentingan bersama anggota, daripada kepentingan pribadi,” tandas Herbert.

Yang tak kalah penting, lanjut Herbert, memiliki kemampuan negosiasi, memperjuangkan bisnis anggota, menciptakan iklim usaha, hingga mengembangkan skema pembiayaan yang kondusif bagi bisnis anggota. “Mereka juga disiplin, memiliki integritas, dan kemampuan manajerial,” tandas Herbert.

Narasumber lainnya, pengamat ekonomi Revrisond Baswir menyatakan bahwa koperasi itu secara ideologis harus lebih jelas, apakah sosialis atau bukan. “Karena, sejarahnya koperasi itu dibentuk untuk melawan kapitalisme. Bukan dengan jargon, tapi langsung secara organisasi. Yaitu, kumpulan orang versus kumpulan modal,” ungkap Revrisond.

Revrisond pun mempertanyakan perkembangan koperasi saat ini, apakah sudah mencapai berkeadilan atau seimbang dalam perekonomian nasional. Faktanya, kesenjangan sosial terus meningkat hingga 15%.

“Oleh karena itu, Gerakan Koperasi harus over acting untuk memperjuangkan peradaban dan keadilan sosial,” ungkap Revrisond.

Sementara akademisi lainnya, Prof Dr Ahmad Subagyo menekankan bahwa koperasi harus terus tumbuh dan suistain meski di tengah kondisi yang kurang menguntungkan. “Bila buku ini menjadi bacaan mahasiswa di kampus-kampus sebagai sebuah literasi untuk meningkatkan rasa percaya diri berkoperasi,” kata Prof Ahmad.

Ketua Pengawas Syariah Kopsyah Benteng Mikro Indonesia (BMI) Hendri Tanjung Ph.D bercerita pengalaman berkeliling kampung orang-orang miskin yang diberi modal untuk usaha. “Ini juga yang dilakukan Muhammad Yunus dengan Grameen Bank,” kata Hendri.

Bagi Hendri, koperasi merupakan pribadi bangsa, dengan gotong royong yang juga kepribadian bangsa kita. “Sekarang ini eranya kapitalis yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin. Jangan sampai kita berkoperasi, tapi kehilangan ruhnya,” ujar Hendri. (jef)

Bergabung ke Koperasi, UMKM Dapatkan Akses Modal dan Pertumbuhan Usaha

Yogyakarta:(Globalnews.id)- Akses permodalan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan sebuah harapan untuk berkembangnya usaha, meningkatkan penjualan, dan memperluas pemasaran.

Dengan permodalan yang mudah, UMKM dapat dengan gampangnya memberikan kontribusi nyata terhadap penghidupannya termasuk perekonomian lokal.

Seperti di wilayah Yogyakarta, yang menjadi salah satu destinasi wisata baik bagi turis mancanegara maupun domestik, Yogyakarta memiliki magnet tersendiri bagi wisatawan.

Hal ini menjadi peluang dan juga tantangan bagi para pelaku UMKM untuk bisa bersaing, dan berlomba-lomba mendapatkan hati dari para pelancong kota pelajar yang terkenal dengan budaya dan kulinernya.

Salah satu contoh nyata adalah kisah sukses Patmini, seorang Ibu rumah Tangga yang merupakan anggota Koperasi Simpan Pinjam dan Produksi Syariah (KSPPS) BMT Beringharjo di Kulonprogo, Yogyakarta sukses membangun usahanya berkat akses modal dari koperasi mitra LPDB-KUMKM.

Patmini, pemilik usaha keripik pisang Ranum, berhasil mengembangkan usahanya secara signifikan setelah mengakses dana bergulir melalui KSPPS BMT Beringharjo.

Sebelumnya, produksi keripik pisang miliknya hanya mampu mencapai dua kilogram per hari. Namun, berkat tambahan modal dari dana bergulir melalui koperasi, kapasitas produksi Patmini kini meningkat drastis menjadi rata-rata 10 kilogram per hari.

Sejak mengikuti sosialisasi mengenai koperasi dari Dinas Koperasi dan UKM, Patmini memberanikan diri untuk bergabung menjadi anggota koperasi hingga akhirnya mendapatlan akses permodalan untuk pengembangan usahanya

“Dana bergulir dari koperasi sangat membantu saya dalam mengembangkan usaha. Saya bisa menambah tenaga kerja dan meningkatkan kapasitas produksi. Selain itu, saya juga bisa memperluas pemasaran produk ke berbagai toko oleh-oleh dan supermarket di Yogyakarta,” ujar Patmini.

*Dampak Positif Dana Bergulir bagi UMKM*

Keberhasilan Patmini merupakan bukti nyata bahwa dana bergulir yang disalurkan melalui koperasi mampu memberikan dampak positif bagi UMKM. Selain meningkatkan kapasitas produksi, dana bergulir juga dapat digunakan untuk memperluas jaringan pemasaran.

Sebab, dengan tambahan modal, UMKM dapat melakukan promosi yang lebih luas dan menjangkau pasar yang lebih besar.

Selain itu, dapat meningkatkan kualitas produk untuk membeli bahan baku yang lebih berkualitas, sehingga produk yang dihasilkan juga lebih baik. Hingga berdampak pada peningkatan penyerapan tenaga kerja.

“Dulu saya masih mengerjakan semua proses produksi sendiri. Sekarang, berkat tambahan modal dari koperasi mitra LPDB-KUMKM, saya bisa mempekerjakan tenaga kerja untuk membantu produksi, penjualan, dan pengemasan. Produksi pun meningkat drastis dari awalnya dua kilogram per hari menjadi rata-rata 10 kilogram per hari,” ujar Patmini.

*LPDB-KUMKM Komitmen Dukung Pertumbuhan UMKM*

Direktur Utama LPDB-KUMKM, Supomo, menyambut baik keberhasilan program dana bergulir dalam mendukung pertumbuhan UMKM.

“Kami sangat senang melihat dana bergulir yang kami salurkan dapat memberikan manfaat nyata bagi para pelaku UMKM seperti Ibu Patmini Ini membuktikan bahwa dana bergulir merupakan instrumen yang efektif dalam memperkuat modal koperasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat,” ujar Supomo.

Supomo juga menegaskan bahwa LPDB-KUMKM akan terus berkomitmen dalam menyalurkan dana bergulir kepada koperasi-koperasi di seluruh Indonesia.

“Kami akan terus berupaya untuk mendekatkan diri dengan UMKM dan memberikan pendampingan yang dibutuhkan, sehingga dana bergulir dapat dimanfaatkan secara optimal,” tambahnya.

Patmini berharap agar program dana bergulir dapat terus berlanjut dan semakin banyak UMKM yang dapat merasakan manfaatnya.

Selain itu, ia juga berharap agar koperasi dapat memberikan pendampingan yang lebih intensif kepada para anggotanya, terutama dalam hal manajemen bisnis dan pemasaran digital.

“Sebagai UMKM kami berharap agar program akses modal ini terus ada, dan LPDB-KUMKM bisa lebih dekat kepada UMKM,” harap Patmini.(jef)