Arsip Kategori: koperasi dan ukm

Kementerian BUMN Apresiasi Program BNI Xpora yang Bantu UMKM Ekspor

Jakarta:(Globslnews.id)-Kementerian Badan Usaha Milik Negara mengapresiasi PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI melalui program BNI Xpora yang proaktif membantu pelaku UMKM untuk dapat go global.

Staf Khusus BUMN Arya Sinulingga berpendapat saat ini pelaku UMKM dapat dengan mudah menghubungi BNI untuk segala macam kebutuhan mulai dari pendampingan, pendanaan, hingga business matching untuk go global.

“Jadi semua yang dimiliki BUMN itu kita manfaatkan untuk mendorong UMKM. Mulai dari lokal, pembukaan pasar, pembukaan pasar global kita dorong BNI masuk ke sini. Dengan cara begini kalau ada UMKM yang punya market bagus dan butuh pendanaan, biasanya kami langsung rekomendasikan ke BNI Xpora. Karena kita lihat ini yang paling bermanfaat,” ungkapnya.

Adapun, BNI Xpora sendiri merupakan sebuah one stop shopping solution untuk mendukung potensi UMKM Indonesia agar dapat mengembangkan bisnisnya. BNI Xpora hadir dengan berbagai program, yang salah satunya adalah membantu memberi pelatihan dan pendampingan terkait peningkatan kualitas produk, sehingga dapat bersaing sampai kancah internasional.

BNI Xpora juga telah bekerja sama dengan berbagai instansi dalam memberikan pelatihan terkait prosedur dan lisensi ekspor seperti Kementerian Perdagangan, Bea Cukai, Bank Indonesia (BI) dan lainnya.

BNI Xpora juga akan memberikan program pembiayaan dengan bunga kompetitif dan proses yang lebih mudah, yang bernama Fast Trex untuk mengatasi masalah ini.

Selain itu, BNI Xpora menyediakan wadah digital portal bagi para pelaku UMKM dan diaspora atau global buyer untuk bertemu dan melakukan match making. Digital portal BNI Xpora juga menyediakan berbagai informasi serta solusi bagi para pelaku ekspor. Melalui BNI Xpora, UMKM diberikan akses pasar ke luar negeri berupa penyediaan event pameran maupun business matching dengan diaspora atau global buyer.

Arya mengatakan bahwa BNI Xpora menjadi bentuk keberpihakan BUMN kepada UMKM yang ingin go global.

“BNI memang didorong oleh Pak Erick Thohir untuk mendorong dan mengembangkan bisnis-bisnis diaspora di luar negeri. Kita kan tahu teman-teman dari Thailand dan Vietnam itu kan sangat disupport oleh pemerintahnya. Jadi kita dorong ke sana juga. BNI juga memberikan fasilitas kredit bagi kawan-kawan Indonesia UMKM,” ujar Arya. (Jef)

RUU Perkoperasian Perlu Segera Disahkan untuk Perbaiki Ekosistem Koperasi

Jakarta:(Globalnews.id) – RUU Perkoperasian segera dibahas dan disahkan setelah pekan lalu Surat Presiden (Surpres) terkait RUU tersebut sudah disampaikan oleh Presiden ke DPR RI sehingga diharapkan bisa dibahas dan diselesaikan dalam masa persidangan ke depan.

“RUU ini sangat krusial untuk memperbaiki ekosistem usaha koperasi dan memberikan perlindungan terhadap anggota serta masyarakat,” kata Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (9/10).

Ia mengatakan, sebagai fungsi perlindungan regulasi terkait koperasi sangat diperlukan mengingat saat
ini banyak koperasi bermasalah yang menimbulkan banyak korban di kalangan masyarakat.

Sebut saja ada delapan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) yang gagal bayar dengan total Rp26 triliun uang anggota yang berpotensi hilang.

“Penyelesaian sengketa antara anggota dan pengurus koperasi lewat mekanisme internal koperasi tidak berjalan, begitupun dengan upaya perdamaian melalui PKPU dan pemidanaan para pengurus koperasi yang menggelapkan uang anggota terbukti tidak efektif,” katanya.

Padahal kata dia, hal itu menjadi satu-satunya jalan untuk menyita aset koperasi milik anggota dan mengembalikanya kepada anggota.

Tidak ada landasan hukum bagi Pemerintah untuk menalangi uang anggota (bail out) yang digelapkan pengurus koperasi.

“Oleh karena itu, ke depan pengawasan koperasi harus diperketat,” katanya.

Menurut Menteri Teten, tidak cukup koperasi di Indonesia hanya menganut pengawasan internal saja, sebab uang anggota koperasi harus terlindungi seperti penyimpanan di bank.(Jef)

Dapat Mandat Menjadi Bank Global Dari Menteri Erick Thohir, Ini Strategi BNI Dorong UMKM Ekspor

Jakarta:(Globalnews.id)-
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI berkomitmen untuk terus berperan aktif mendukung pengembangan UMKM lokal menembus pasar internasional.

Hal ini diwujudkan BNI melalui program Xpora, yaitu sebuah solusi digital yang dikembangkan BNI bagi UMKM yang ingin meningkatkan kapasitas bisnisnya.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Retail Banking BNI Putrama Wahju Setyawan dalam webinar bertajuk BNI Angkat UMKM Go Global bersama Republika, Jumat (6/10/2023).

“Sebagai BUMN yang mendapat mandat untuk menjadi bank global dari Menteri BUMN Erick Thohir, kami selalu memaksimalkan program BNI Xpora menawarkan beragam layanan digital yang bisa digunakan oleh pelaku UMKM dari berbagai tingkatan, mulai dari yang masih merintis hingga yang siap memperluas marketnya ke kancah global,” katanya.

Di dalam peta jalan pemberdayaan UMKM menuju go global ini, Putrama menjelaskan BNI memiliki tiga kategori fase untuk UMKM, mulai dari fase inisiasi atau go productive, fase akselerasi atau go digital dan fase scale up atau go global.

Pada fase inisiasi, UMKM berorientasi ekspor akan mendapatkan pelatihan dan pendampingan yang diinisiasi oleh Xpora dan beberapa partner. BNI akan memberikan support berupa fasilitas pembiayan, cash management, serta produk lain dalam rangka meningkatkan kapabilitas UMKM.

Saat UMKM memasuki fase akselerasi, perseroan akan mendorong UMKM untuk menerapkan efisiensi di sisi operasional basis melalui proses digitalisasi. UMKM juga berkesempatan untuk meningkatkan kapabilitas pengelolaan keuangan dengan melalukan pencatatan keuangan secara digital.

Pada fase ini, BNI semakin aktif *mendorong UMKM untuk on boarding di e-commerce* sehingga memiliki kemampuan produk lebih besar dan lebih berkualitas.

Di fase ketiga atau fase go global, UMKM akan mendapatkan bantuan pendampingan BNI Xpora untuk melakukan business matching dengan buyer di luar negeri.

“Di tahap akhir ini, kami juga semakin proaktif mengajak UMKM untuk berpartisipasi di pameran nasional hingga internasional. Tentunya ini dilakukan dengan memanfaatkan outlet internasional BNI yang terdapat di 7 negara,” ujarnya. (Jef)

Dorong UMKM Bisa Ekspor, Ini Tips BNI Xpora

Jakarta:(Globalnews.id)- Animo pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk dapat memperkuat kinerja bisnis melalui pasar global semakin tinggi.

Terlebih kondisi pasar global saat ini cukup kondusif, dan semakin banyak konsumen dunia yang menyukai produk kerajinan tangan bernilai seni dan khas dari Indonesia.

Direktur Retail Banking BNI Putrama Wahju Setyawan berharap pelaku UMKM terus menjaga semangat sambil terus proaktif memperkuat kapasitas dan kapabilitas agar mampu naik kelas dan go global.

“Kesempatan untuk naik kelas dan go global masih terbuka sangat lebar. BNI sebagai mitra UMKM untuk go global memiliki berbagai produk serta program yang dapat membantu UMKM menembus pasar internasional,” katanya.

Putrama menyampaikan beberapa saran yang dapat dijalankan oleh pelaku UMKM untuk dapat go global. Pertama adalah mengikuti pelatihan dan pendampingan secara rutin, khususnya yang diselenggarakan oleh *Kementerian* dan Lembaga, Instansi, dan Asosiasi yang expert dalam hal pengembangan UMKM.

Kedua, pelaku UMKM perlu terus meningkatkan kapabilitas dan literasi digital untuk kelangsungan usaha hingga menembus pasar global.

“Selanjutnya, pelaku UMKM perlu konsisten dalam mencari buyer dengan cara menghubungi instansi perwakilan Indonesia di luar negeri seperti atase perdagangan atau Indonesia Trade Promotion Center (ITPC),” imbuhnya.

Putrama melanjutkan perseroan memiliki platform BNI Xpora yang dapat diakses oleh pelaku UMKM melaluk situs www.xpora.bni.co.id.

Pelaku UMKM dapat melengkapi data usaha, mengunggah foto produk, dan spesifikasi produk. Data yang disampaikan menjadi informasi awal bagi calon buyer dapat mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

“Dengan tergabung dalam ekosistem BNI Xpora, pelaku UMKM juga akan mendapat info pelatihan dan pendampingan, event business matching hingga pameran,” sebutnya. (Jef)

Mantab, Rumah BUMN BNI Hadirkan UMKM Berkelanjutan di Inacraft On October 2023

Jakarta:(Globalnews.id)-PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI berkomitmen proaktif untuk ikut mengembangkan UMKM di sektor kerajinan tangan, fesyen, aksesori dan lainnya.

Dalam ajang Inacraft on October 2023, BNI secara khusus melakukan showcasing UMKM binaan yang telah mampu mengimplementasikan praktik ekonomi berkelanjutan.

Beberapa UMKM binaan Rumah BUMN BNI tersebut di antaranya adalah Kalani Wood dari Rumah BUMN Sleman, EL ART dari Rumah BUMN Tegal dan Borneo Queen.

Adapun, Kalani Wood adalah produsen kacamata dan jam tangan bernilai seni yang memanfaatkan limbah bekas skateboard. Selanjutnya, EL ART memanfaatkan limbah onderdil menjadi jam meja, lampu hias, dan kerajinan lainnya.

Sementara itu, Borneo Queen adalah UMKM yang mengolah rumput purun dari area hutan Kalimantan Tengah menjadi produk-produk anyaman yang menarik.

Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengatakan UMKM tersebut cukup istimewa karena merupakan mitra binaan BNI yang telah melakukan transformasi bisnis proses dengan mengimplementasikan prinsip ekonomi berkelanjutan.

“Kami sangat bangga dapat berkontribusi dalam Inacraft on October 2023 dengan membawa semua binaan Rumah BUMN BNI. BNI berkomitmen kuat mendukung program pemerintah dalam pendampingan dan peningkatan kualitas UMKM agar naik kelas sekaligus mampu menjadi pionir dalam menerapkan prinsip ekonomi berkelanjutan,” ujarnya.

Okki menjelaskan pengembangan UMKM berkelanjutan merupakan inisiatif pemerintah yang mendorong semua pelaku bisnis lebih tanggap dalam melakukan transformasi bisnis proses ke praktik operasional yang lebih berkelanjutan.

“Sebagai bank milik negara, BNI berupaya proaktif memberikan pelatihan dan pendampingan agar setiap mitra binaan memiliki semangat implementasi praktik ekonomi berkelanjutan. Tentu dengan harapan bisnis UMKM ini juga ikut berkelanjutan, dan terus memberi solusi inovatif dalam menghadapi berbagai isu lingkungan,” imbuhnya.

Sebagai informasi, saat ini BNI telah mendukung pembukaan 29 Rumah BUMN di seluruh Indonesia, yang dibekali dengan berbagai kegiatan untuk meningkatkan kualitas produk dan penjualan.

Perseroan menyelenggarakan berbagai macam pelatihan kemasan, merek, kualitas produk, hingga digital marketing, sehingga para UMKM dapat bersaing meningkatkan mutunya secara global. (Jef)

Pemerintah Segera Terapkan Pengetatan Impor Barang Konsumsi

Jakarta:(Globalnews.id)- Pemerintah segera menerapkan kebijakan pengetatan masuknya barang impor khususnya untuk produk atau barang konsumsi meliputi arus barang impor melalui retail online crossborder, importasi biasa, dan jasa titip menyusul kebijakan sebelumnya terkait perdagangan melalui sistem elektronik.

“Dalam rapat kabinet tadi pagi, kami telah membahas pengetatan impor produk barang-barang konsumsi,” kata Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki setelah rapat terbatas yang dipimpin oleh Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (6/10).

Pemerintah sedang gencar menata kelola sistem perdagangan di dalam negeri agar terwujud iklim perdagangan yang adil dan kondusif. Sebelumnya, penataan dilakukan untuk menegakkan regulasi dalam perdagangan digital. Dan kali ini berlanjut ke kebijakan pengetatan barang impor.

MenKopUKM mengatakan rapat tersebut segera ditindaklanjuti di tingkat kementerian/lembaga teknis karena ada sejumlah regulasi yang harus direvisi di beberapa Kementerian, dan harus dirampungkan dalam dua pekan ini.

Ia menambahkan, regulasi ini meliputi barang tekstil, elektronik, kosmetik, alas kaki, mainan anak, suplemen kesehatan, dan obat tradisional.

“Sedangkan untuk memperkuat daya saing produk dalam negeri, ada kebijakan restrukturisasi pembiayaan untuk modernisasi permesinan,” kata Teten.

Menteri Teten mengatakan, tujuan pengetatan ini adalah untuk melindung produk dalam negeri dari serbuan barang impor baik legal maupun ilegal.

Teten Masduki menyatakan bahwa pemerintah bertekad untuk mendorong kebijakan yang melindungi produk UMKM terutama dalam ekosistem digital.

Ia menyampaikan bahwa Presiden Jokowi huga telah menegaskan bahwa produk-produk yang dapat diproduksi dalam negeri sebaiknya tidak perlu diimpor. Langkah-langkah ini diharapkan dapat memberikan dukungan yang lebih kuat bagi produk UMKM dalam menghadapi persaingan di ekosistem digital yang semakin berkembang.(Jef)

Inacraft On October 2023, Ini Dua UMKM Binaan BNI Xpora Yang Dikunjungi Presiden

Jakarta:(Globalnews.id)-PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI terus proaktif dalam mengembangkan UMKM agar mendapat kesempatan naik kelas dan go global, salah satunya dengan turut berpartisipasi dalam event Pameran Inacraft on October 2023.

Adapun, BNI mengikutsertakan beberapa UMKM Binaan UMKM binaan BNI Xpora yang telah berhasil naik kelas dan go global. *Di samping itu,* dari total 700 UMKM yang ikut dalam acara ini hampir 60%-nya telah menjadi nasabah BNI.

Secara khusus, Presiden Joko Widodo pun sempat berkunjung ke Booth BNI Xpora Lounge untuk bertemu dengan dua UMKM binaan BNI Xpora yaitu Mahorahora Bumi Nusantara dan Ganesha Abaditama.

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar *mengungkapkan rasa syukurnya karena perseroan dapat menjalankan* mandat sebagai bank global asal Indonesia dengan sangat baik.

“Kunjungan Presiden ke dua UMKM binaan BNI Xpora merupakan penghargaan tertinggi, dan akan menjadi penyemangat bagi BNI sekaligus UMKM binaan lainnya untuk terus mengembangkan kapasitas dan kapabilitasnya agar mampu Go Global,” katanya.

Royke memaparkan, Mahorahora Bumi Nusantara merupakan perusahaan penghasil gula aren berkualitas yang juga berfokus pada pemberdayaan petani dan masyarakat.

Untuk menghasilkan aren dengan kualitas terbaik, Mahorahora bermitra dengan para petani di Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak.

Saat ini Mahorahora telah memiliki website dan sosial media yang dikelola dengan baik. Selain itu, manajemen menggunakan produk layanan Taplus Bisnis, BNI Direct, dan Payroll BNI untuk pembayaran gaji karyawan dan petani binaannya.

Mahorahora telah melakukan ekspor dengan negara tujuan Singapore dan New Zealand. Benefit yang telah didapatkan yaitu produk Mahorahora selama menjadi binaan BNI Xpora yaitu diikutsertakan dalam pameran Food Expo di Hong Kong dan Korea Selatan. Terdapat beberapa buyer yang tertarik dengan produk Mahorahora di Hong Kong dan Korea Selatan.

Sementara itu, PT Ganesha Abaditama yang berlokasi di Cipayung, Jakarta Timur merupakan UMKM yang bergerak sebagai penyuplai rempah dan bumbu ke supermarket dan bisnis kuliner lainnya.

Dalam menjalankan operasional bisnisnya, PT Ganesha Abaditama sudah melakukan digitalisasi dan memanfaatkan layanan BNI antara lain menggunakan BNI Direct, rekening Taplus Bisnis serta mendapatkan fasilitas pendanaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BNI dengan maksimal Rp500 juta.

Saat ini, PT Ganesha Abaditama fokus untuk melakukan ekspor produk dan telah menjadi binaan BNI Xpora. *Benefit yang telah didapatkan selama menjadi binaan BNI Xpora antara lain pelatihan dan pendampingan ekspor serta keikutsertaan dalam pameran seperti Food Expo di Hong Kong dan Korea selatan.*

Selain itu, mereka juga mengikuti business matching dengan Lotte Group Korea Selatan yang diinisiasi oleh Atase Perdagangan Seoul dan BNI Xpora. Saat ini perusahaan telah melakukan pengiriman produk ke China dan dalam proses negoisasi dengan buyer New Zealand.

“Dengan menjadi binaan BNI Xpora, diharapkan dapat memberikan potensi market baru di negara lain bagi para pelaku UMKM,” ujar Royke. (Jef)

MenKopUKM: IDM 2023 Tawarkan Berbagai Kemudahan untuk Jadi Wirausaha

Jakarta:(Globalnews.id)– Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mengatakan ajang Indonesia Digital MeetUp 2023 (IDM) 2023 yang secara khusus mengusung tema Festival Wirausaha Muda menawarkan berbagai kemudahan untuk menjadi wirausaha.

“Jadi kalau kita masuk ke sini, untuk memulai bisnis sepertinya cukup punya ide bisnis saja. Seluruh ekosistem yang ada di acara ini bisa membantu kita untuk memulai bisnis,” kata MenKopUKM Teten Masduki dalam acara IDM 2023, Festival Wirausaha Muda di Gedung Smesco, Jakarta, Kamis (5/10).

MenKopUKM menjelaskan, saat ini sudah banyak berkembang aplikasi digital yang bisa membantu masyarakat dalam memulai berbisnis.

“Banyak sekali aplikasi digital yang bisa membantu memudahkan orang memulai bisnis, dari mulai menyediakan perusahaan maklon, jasa pengiriman, hingga perluasan akses pasar yang jangkauannya luas. Sudah banyak enabler yang bisa membantu produksi, pembiayaan, dan kemudahan lainnya, itulah kenapa kita buat program wirausaha mudah,” ujar Menteri Teten.

Menteri Teten menambahkan, UMKM perlu berevolusi agar tidak sekadar tumbuh dan berkembang.

“Evolusi UMKM dimaksudkan agar UMKM bukan sekadar usahanya berkembang. Produk yang diciptakan harus berdaya saing, melahirkan entrepreneur baru dari kalangan anak muda, yang aware dengan teknologi, bisnis model inovatif, relevan, dan tidak menjadi kompetitor bagi pedagang yang ada. Jangan investasi baru hanya memodernisasi model lama ke model baru,” jelas Menteri Teten.

Untuk itu, kata MenKopUKM, pemerintah saat ini berupaya melakukan transformasi digital yang juga mampu memperkuat bisnis tak hanya kuat di sektor hilir, tetapi juga di hulu.

“Di hilir sudah terlalu banyak, digitalisasi jangan kemudian diturunkan artinya hanya bagaimana berjualan di online saja. Bukan lagi bicara apa itu seller, afiliator, bukan itu,” katanya.

MenKopUKM menyebutkan, aplikasi unicorn e-Fishery misalnya, mereka sukses memperbesar bisnis pertambakan ikan dengan menggunakan AI sehingga menghasilkan produk yang sangat besar, bahkan bisa menyuplai pasar di dalam negeri hingga ekspor.

“Jika sudah teragregasi, memudahkan pembiayaan dan buyer untuk masuk,” katanya.

Senada, Direktur Utama Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LLP-KUMKM) atau Smesco Indonesia Leonard Theosabrata mengatakan, IDM23 diselenggarakan di Gedung Smesco Indonesia pada 5-6 Oktober 2023. IDM menjadi satu-satunya event di Indonesia yang menawarkan berbagai solusi digital bagi UKM yang ingin scaling-up bisnisnya.

“Rangkaian Exhibition Day di IDM 23 akan menjadi tempat showcasing ekosistem kemudahan berwirausaha untuk mendukung target pencapaian rasio 4 persen jumlah wirausahawan pada 2024, sekaligus menuju Indonesia Emas Tahun 2045,” ucapnya.

Terdapat 80 booth/tenant perusahaan yang menawarkan beragam jenis kemudahan yang akan didapat oleh pengunjung. Terdiri dari Kemudahan Perizinan (Zona 1) yang berisikan Pusat Layanan UKM Smesco (kemudahan badan usaha, BPOM, Halal, Haki Merek, dan lain-lain).

Kemudahan Produksi (Zona 2), berisi perusahaan makloon seperti kosmetik, perawatan kulit, minuman kecantikan, minuman kesehatan, herbal, makanan dan minuman, pakaian, sepatu, dan lain-lain. Di dalamnya termasuk perusahaan kemasan, label, dan desain kemasan.

Kemudian Kemudahan Logistik (Zona 3), berisi aggregator logistik, perusahaan ekspedisi, transportasi, warehousing.

Kemudahan marketing (Zona 4) berisikan marketing agency, live streaming agency, SEO company, programmatic ads, kelas online, dan lainnya.

Kemudahan Enabler-Platform SAAS (Zona 5) berisikan perusahaan hosting/domain, CRM platform, ticketing platform, checkout platform. Kemudahan pembiayaan (Zona 6), berisikan perbankan, koperasi, dan digital bank.(Jef)

TikTok Shop Tutup Hari Ini

Jakarta:(Globalnews.id)- TikTok Shop akan menutup bisnis dan layanannya mulai Rabu, 4 Oktober 2023 sejalan dengan terbitnya Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 31 Tahun 2023 tentang Perizinan Berusaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE).

Penutupan ini dilakukan setelah Kementerian Perdagangan memberikan tambahan waktu selama satu minggu kepada TikTok Shop untuk mematuhi ketentuan yang terdapat dalam beleid baru tersebut. Karena sejatinya, sesuai dengan Pasal 67 Permendag Nomor 31 Tahun 2023, TikTok Shop harus menutup bisnis dan layanannya sejak 25 September 2023 atau saat regulasi tersebut diterbitkan.

“Pemerintah mengapresiasi TikTok Shop karena mematuhi regulasi yang ada di Indonesia dan memahami dampak ekonomi yang perlu kami lindungi,” kata Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki, dalam keterangan resminya, di Jakarta, Rabu (4/10).

Lebih lanjut, Menteri Teten juga berharap agar TikTok Shop dapat secepatnya menyelesaikan pemenuhan kewajiban terhadap seller (pedagang), affiliator dan konsumen.

Seperti diketahui, di laman resmi TikTok.com menyatakan bahwa TikTok Shop Indonesia akan berhenti memfasilitasi transaksi e-commerce per 4 Oktober 2023 mulai pukul 17.00 WIB demi menghormati dan mematuhi regulasi di Indonesia. TikTok akan terus berkoordinasi dengan pemerintah terkait langkah dan rencana perusahaan ke depan.

Meski akan menutup layanannya, dalam surat elektronik (e-mail) kepada pedagang yang beredar di lini masa, TikTok mengaku akan tetap berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh terhadap pemenuhan pesanan, baik yang telah maupun sedang berlangsung, beserta layanan pelanggan.

Teten mengatakan bahwa para seller dan affiliator tetap bisa mempromosikan produknya di TikTok lantaran yang ditutup hanya layanan e-commerce serta bisa menjadi seller dan affiliator produk di platform lokapasar lain. “Dengan begitu, bisnis yang dijalankan oleh seller dan affiliator tak akan terganggu dan tetap bisa berjalan,” kata Menteri Teten.

Melalui regulasi baru tersebut, Pemerintah berupaya menciptakan ekosistem bisnis yang berkelanjutan baik di online maupun offline, yang melindungi UMKM dan produk domestik. (Jef)

MenKopUKM: Aplikasi LBH Beri Perlindungan Hukum Bagi Usaha Mikro dan Kecil

Jakarta:(Globalnews.id)- Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menegaskan, perlindungan hukum bagi pelaku usaha penting dilakukan terutama bagi para pelaku usaha mikro, yang tak memiliki modal besar untuk mendapatkan perlindungan hukum dari pengacara saat menjalani proses hukum terkait bisnisnya.

MenKopUKM Teten Masduki dalam acara launching Aplikasi Layanan Bantuan dan Pendampingan Hukum dan Seminar Optimalisasi Perlindungan Hukum Bagi Pelaku Usaha Mikro dan Kecil, di Jakarta, Selasa (3/10) menambahkan sebagian besar pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK) masih bertumpu pada modal pribadi.

Sebagaimana amanat Undang-Undang Cipta Kerja dan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Pelindungan, dan Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah yang menyebutkan bahwa Pemerintah harus hadir memberikan layanan bantuan dan pendampingan hukum bagi pelaku UMK.

Untuk itu Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) bersama Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, perguruan tinggi, serta berbagai pihak terkait meluncurkan aplikasi LBH, sebagai bentuk inisiatif pelindungan UMKM dalam berbisnis.

“Karena sekecil apapun bisnis memiliki kemungkinan untuk berhadapan dengan masalah hukum. Mulai dari perjanjian usaha, kontrak bisnis di dalam maupun luar negeri, banyak bersinggungan dengan aspek hukum. Banyak pula pelaku usaha mikro yang literasi hukumnya masih rendah,” kata MenKopUKM Teten Masduki.

Ia menegaskan, pekerja yang tak didampingi ahli hukum hingga kontrak kerja atau perjanjian kerja tak sesuai, besar kemungkinan akan merugikan para pelaku usaha mikro. “Misalnya kalau melakukan ekspor tapi terjadi penipuan, barang sudah dikirim tetapi pembayaran bodong dan sebagainya, ini yang perlu diwaspadai,” ujar Teten.

Tak hanya itu, potensi terjadinya masalah hukum kerap kali ditemui ketika UMK mengakses pembiayaan. Apalagi mereka yang terlanjur mengambil pinjaman di platform pinjaman online (pinjol) ilegal.

Kata MenKopUKM, salah satu tantangan yang dihadapi UMK di era digital ini semakin kompleks sehingga penting untuk selalu disediakan pelindungan. “UMKM yang menjadi reseller di market online saja misalnya, juga bisa mendapatkan order fiktif yang merugikan seller UMK di platform online. Padahal mereka juga harus menanggung beban biaya logistik,” ucapnya.

Selain itu ada pula praktik shadows banking (perbankan bayangan) yang merupakan jenis transaksi ilegal layaknya perbankan yang harus terus dipantau, yang dinilainya juga sudah banyak merugikan UMK.

“Harus ada edukasi untuk mengenali praktik-praktik kejahatan bisnis yang berpotensi merugikan pelaku UMK, sehingga mereka bisa terus waspada dan memiliki kemampuan untuk berhati-hati,” kata Menteri Teten.

MenKopUKM juga meminta beberapa pihak yang terlibat dalam pendampingan hukum UMK, untuk memetakan praktik kejahatan bisnis apa saja yang merugikan UMK. Sehingga diharapkan kerja sama dengan banyak lembaga bantuan hukum lainnya bisa terus dilakukan.

Di kesempatan yang sama, Deputi Bidang Usaha Mikro KemenKopUKM Yulius menambahkan, peran Pemerintah dalam meningkatkan daya saing UMK, tidak hanya dilakukan dari sisi pemberdayaan ekonomi saja tetapi juga dari sisi perlindungan hukum bagi UMK.

Dalam kaitan dengan itu, sejak 2021 KemenKopUKM bersinergi dengan Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, perguruan tinggi, serta berbagai pihak terkait telah memberikan literasi hukum bagi 6.950 pelaku usaha mikro dan bantuan pendampingan hukum tanpa biaya kepada 56 pelaku UMK yang menghadapi persoalan hukum.

“Kami menyadari bahwa upaya literasi dan pendampingan hukum bagi UMK khususnya harus ditingkatkan lagi. Mengingat jumlah UMK yang perlu dilayani begitu besar dan tersebar keberadaannya di pelosok Tanah Air,” ujarnya.

Sementara, informasi atau data UMK terkait hukum juga sangat minim. “Untuk itu, sesuai arahan MenKopUKM kami terus berupaya untuk mengoptimalkan strategi dalam memberikan layanan konsultasi dan pendampingan hukum bagi UMK,” tutur Yulius.

Salah satunya dengan menginisiasi pengembangan suatu aplikasi berbasis digital untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan Layanan Bantuan dan Pendampingan Hukum kepada UMK dalam lingkup nasional. Para pelaku UMK dimanapun berada dapat mengakses secara langsung literasi dan layanan perlindungan hukum bagi usahanya.

Selain meluncurkan aplikasi LBH, pihaknya juga menyelenggarakan kegiatan seminar yang bertujuan untuk mendapatkan rumusan rekomendasi dalam kerangka peningkatan sinergi peran berbagai pihak dalam membangun pemahaman hukum dan peningkatan layanan bantuan dan pendampingan hukum bagi UMK.

Kegiatan ini dilaksanakan secara hybrid dengan mengundang sekitar 665 orang dari berbagai unsur, Kementerian/Lembaga, Perangkat Daerah yang membidangi KUMKM, Assosiasi UMKM, Lembaga Bantuan Hukum dan Advokat, Pendamping PLUT, dan serta pelaku UMK. Hadir secara offline sekitar 65 orang dan mengikuti secara online kurang lebih 600 orang.

Beberapa narasumber yang hadir di antaranya Direktur LBH Yogyakarta Julian Dwi Prasetyo yang menyampaikan materi tentang Strategi Pendampingan hukum bagi UMK, Advokat Muhammad Hamzah dengan materi Peran Lembaga Bantuan Hukum dalam Pelayanan Pendampingan Hukum bagi UMK, serta Direktur Badan Konsultasi dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta Marisa Kurnianingsih dengan materi Dukungan Perguruan Tinggi terhadap Layanan Bantuan dan Pendampingan Hukum bagi UMK.(Jef)