Arsip Kategori: Uncategorized

LPDB-KUMKM Dorong Proses Pengalihan Dana Bergulir di Jawa Timur

Surabaya:(Globalnews.id)-Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) terus mendorong proses pengalihan dana bergulir yang disalurkan LPDB-KUMKM pada periode 2000 hingga 2007.

Untuk Provinsi Jawa Timur sendiri, total dana bergulir yang terserap pada periode 2000 hingga 2007 mencapai Rp379,52 miliar.

Sedangkan progress pengalihan ke rekening LPDB-KUMKM secara keseluruhan di Provinsi Jawa Timur baru mencapai 18,85 persen yakni sebesar Rp71,53 miliar dari total plafon yang dikucurkan kurang lebih sebesar Rp. 379,52 miliar.

Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengatakan, kedepan agar perbankan dan juga dinas koperasi dan UKM untuk membantu proses pengalihan dana yang masih di rekening penampungan atas nama koperasi ke rekening LPDB-KUMKM.

“Sehingga koperasi yang sudah lunas dan masih berjalan dengan baik dapat juga memiliki kesempatan untuk mengakses pembiayaan dari LPDB-KUMKM,” ujar Supomo saat Rapat Koordinasi Pengalihan Dan Bergulir di Kediri, Jawa Timur.

Supomo menambahkan, untuk penyaluran dana bergulir di Provinsi Jawa Timur sampai dengan 18 Maret 2022 sudah mencapai Rp2,44 triliun yang disalurkan kepada 603 mitra.

Selain itu, lanjut Supomo LPDB-KUMKM memiliki tanggung jawab dalam pelaksanaan pengalihan dana bergulir dari koperasi yang menerima bantuan program Kementerian Koperasi dan UKM Tahun 2000–2007 ke LPDB-KUMKM yang merupakan amanat dari Kementerian Koperasi dan UKM kepada LPDB-KUMKM.

Sementara itu, Direktur Keuangan LPDB-KUMKM Ahmad Nizar menambahkan, berdasarkan pencatatan data Nilai Realisasi Bersih (NRB) terdapat potensi pengalihan dana bergulir pada koperasi penerima program yang diundang saat ini, kurang lebih sebesar Rp5,88 miliar untuk Provinsi Jawa Timur.

Nizar berharap kepada bank pelaksana agar membantu dan mempermudah proses pengalihan dana bergulir dari rekening atas nama Koperasi ke rekening LPDB-KUMKM.

“Adapun kegiatan pengalihan tahun 2022 ini, kami masih tetap melaksanakan dengan skema melalui pendekatan dan bekerjasama dengan dinas yang membidangi Koperasi dan UKM Kabupaten/Kota dan Satgas LPDB-KUMKM, guna optimalisasi pengalihan dana bergulir ke rekening LPDB-KUMKM,” jelasnya.

*Permudah Akses Pembiayaan*

Menurut Supomo, di tengah pandemi Covid-19 yang belum usai ini, koperasi dan UMKM merupakan sektor usaha yang paling terdampak, dan juga paling teratas mampu bertahan di tengah pandemi.

“Koperasi dan UMKM telah memberikan kontribusi bagi kelangsungan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia, seperti
kondisi sekarang paling kena dampak pandemi, tetapi paling bisa bertaha,” kata Supomo.

Dengan itu, pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM tak tinggal diam dengan menerbitkan aturan berupa Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Nomor 04 Tahun 2020 tetang penyaluran dana bergulir 100 persen kepada koperasi, dan program pendampingan melalui inkubator wirausaha LPDB-KUMKM.

“LPDB-KUMKM diberikan mandat agar fokus pembiayaan kepada koperasi, dengan ini akses pembiayaan lebih mudah, murah, dan ramah dalam rangka meningkatkan kemampuan berusaha koperasi dan UMKM,” ungkap Supomo.

Diharapkan dengan alternatif instrumen pembiayaan melalui LPDB-KUMKM koperasi dapat tumbuh dan berkembang serta dapat memenuhi kebutuhan permodalan anggota.

Kemudian, meningkatkan perekonomian masyarakat melalui koperasi, mendorong percepatan kegiatan ekonomi sektor riil dan produktif masyarakat. dan mendidik masyarakat gerakan koperasi untuk bertanggung jawab terhadap pinjaman permodalan oleh pemerintah.

“Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada dinas maupun mitra perbankan atas sinergi dan kerja sama dalam proses pengalihan dana bergulir ini berjalan dengan baik,” pungkas Supomo.(Jef)

Menteri Teten: Kacang Koro Pedang Jadi Alternatif Atasi Ketergantungan Impor Kedelai

Sumedang:(Global ews.id)- Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan bahwa kacang koro pedang dapat menjadi alternatif pengganti kedelai yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan tempe dan tahu. Menurutnya, hal ini juga dapat menjadi jawaban dari ketergantungan impor kedelai yang saat ini terjadi di Indonesia.

“Kita selama ini makan tempe dan tahu sebagai sumber protein, tapi ironinya kedelai ini diimpor 2,5 juta sampai 3 juta ton pertahunnya. Kita lihat sekarang kacang koro punya potensi sebagai substisusi impor. Ini per satu hektare (ha) saja dapat memproduksi 5 ton dan kalau mau substitusi 1 juta ton itu hanya butuh 200 ribu sampai 250 ribu ha,” ungkapnya dalam acara Kick Off Penanaman Kacang Koro Pedang Bersama Koperasi Paramasera yang dilanjutkan dengan Dialog bersama Petani dan Pengurus Kopti (Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia) dan Gakoptindo (Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia) di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (24/01/2022).

Lebih lanjut, Menteri Teten menambahkan bahwa kacang koro pedang yang diolah menjadi tempe bahkan sudah dinikmati langsung oleh Presiden Joko Widodo. Maka dari itu, Kabupaten Sumedang akan dijadikan sebagai pilot project pengembangan kacang koro pedang yang diharapkan nantinya akan menjadi salah satu komoditas strategis penunjang ketahanan pangan di Indonesia.

Menteri Teten menargetkan, pada tahun 2022 ini akan tertanam kacang koro pedang di lahan seluas 100 ha yang terdapat di Kabupaten Sumedang. Setelah pilot project ini berlangsung, tahun depan akan dilakukan scalling up terhadap penanaman kacang koro pedang ini karena Kabupaten Sumedang sendiri memiliki potensi lahan hampir 1.000 ha yang dapat dipergunakan.

“Jadi nanti setelah ini ditanami, akan diserap oleh koperasi yang menjadi offtaker. Jadi ada kepastian bagi para petani bahwa yang mereka tanam akan terserap. Bapak Presiden bahkan sudah mencoba ini dan tertarik dalam pengembangan ekosistem kacang koro pedang ini,” ujar Menteri Teten.

Peran koperasi sebagai offtaker pertama dari para petani kacang koro juga dapat menjadi jawaban untuk pembiayaan KUR (Kredit Usaha Rakyat) Tani yang dapat diakses oleh para petani.

Saat ini, Bank BNI Cabang Sumedang juga dikatakan telah melakukan MoU dengan pengurus koperasi. Teten berharap BNI cabang-cabang di Kabupaten/Kota lainnya juga dapat melakukan dukungan serupa.

“Pengurus koperasi juga harus dapat menyusun model binis budidaya kacang koro dari hulu ke hilir, sehingga industrialisasi kacang koro yang dilakukan oleh koperasi dapat juga didukung pembiayaan dari LPDB-KUMKM,” tuturnya.

“Semoga kolaborasi yang sudah kita laksanakan ini, baik dari pihak Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Perbankan dan Koperasi beserta para petani anggota koperasi menjadi momentum penting untuk membangun ketahanan dan kedaulatan pangan kita. Semoga melalui koperasi dan ragam program, pengembangan usaha, peningkatan kesejahteraan petani dapat diwujudkan,” sambung Menteri Teten.

Di tempat yang sama, Ketua Koperasi Paramasera Agus Soma menegaskan bahwa pengembangan kacang koro pedang ini setidaknya dapat memenuhi 50% kebutuhan kedelai dalam negeri. Hal ini pun akan membuat Indonesia mampu berhemat sampai dengan Rp8 triliun dalam satu tahun.

“Kacang koro ini punya kandungan karbohidrat sebanyak 50% dan protein sampai dengan 27%. Olahannya juga bisa jadi tepung, susu dan banyak lainnya. Ini juga bisa menjadi jawaban dari permasalah stunting di Indonesia,” tegas Agus.

Sementara itu, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir menuturkan bahwa saat ini pihaknya sedang memetakan berbagai lahan yang dapat digunakan untuk mengembangkan kacang koro pedang ini ke depannya.

“Ini merupakan langkah yang tepat untuk menyejahterakan petani. Kami sedang petakan dan sediakan lahan 100 ha di tahun ini dan tahun depan kita sediakan sekitar 800 ha untuk pengembangan kacang koro pedang ini. Kita ingin ubah lahan yang tidak produktif menjadi produktif dengan pengembangan ini,” pungkas Dony.(Jef)

Beli Tiket di Ancol Apps, Bisa Pakai JakOne Mobile

Jakarta:(Globalnews.id)-Berwisata ke Ancol kini semakin nyaman dengan Ancol Apps. Dengan Ancol Apps, kini beli tiket masuk dan pembayaran transaksi di dalam Ancol bisa pakai JakOne Mobile. Selain itu, Ancol Apps juga menyediakan informasi mengenai setiap unit rekreasi, hotel, dan restoran terdekat, peta menuju wahana, hingga informasi promosi terbaru.

Situasi pandemi di Indonesia kini sudah kian membaik. Di Jakarta, situasi PPKM sudah mencapai level 1, dengan tempat hiburan yang sudah mulai dibuka kembali dengan protokol kesehatan yang ketat. Salah satu tempat hiburan tersebut adalah Taman Impian Jaya Ancol.

Dalam menyambut kembali para wisatawan, Ancol terus berbenah agar tetap dapat menyajikan hiburan yang terbaik. Salah satunya adalah dengan meluncurkan Ancol Apps, yakni aplikasi penunjang utama bagi para wisatawan yang berkunjung ke Ancol. Di dalam Ancol Apps, terdapat beragam informasi dan promosi menarik yang disajikan Ancol kepada para wisatawan.

Sebagai hasil dari kolaborasi Bank DKI bersama Taman Impian Jaya Ancol, pengunjung Ancol juga dapat melakukan pembelian tiket masuk secara nontunai melalui Ancol Apps yang didukung oleh aplikasi JakOne Mobile. Cara untuk menikmati kenyamanan pembelian tiket Ancol dengan menggunakan aplikasi Ancol Apps yang didukung oleh JakOne Mobile juga mudah. Pengguna hanya perlu mengunduh aplikasi di App Store untuk pengguna iOS atau di Play Store untuk pengguna Android, lalu melakukan registrasi JakOne Mobile di Ancol Apps. Berikut cara-caranya:

Registrasi di Akun Ancol Apps

Untuk menikmati berbagai kemudahan dan kenyamanan beli tiket di Ancol Apps menggunakan JakOne Mobile, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

Pilih menu Akun pada halaman Home Page Ancol Apps
Pilih tombol Login pada halaman Akun
Masukkan Nomor HP yang akan diregistrasi di Ancol Apps
Masukkan mandatory field yang tersedia di halaman Buat Akun antara lain: Nama, e-mail, Tempat Lahir, Tanggal Lahir, Jenis Kelamin, referral code (opsional)
Buat PIN JakOne Mobile lalu lakukan Konfirmasi PIN dan pilih Daftarkan Akun
Masukkan 4 digit Kode OTP yang dikirimkan melalui SMS ke nomor HP yang didaftarkan, lalu pilih Verifikasi

Beli Tiket Masuk di Ancol Apps Pakai JakOne Mobile

Setelah registrasi berhasil, pengguna dapat langsung membeli tiket masuk Ancol di Ancol Apps pakai JakOne Mobile. Caranya adalah sebagai berikut:

Pilih Tiket pada laman Home Page Ancol Apps
Pilih menu Beli Tiket untuk melakukan pemesanan
Pilih Unit Rekreasi dan Tanggal
Pilih Unit Rekreasi kemudian salah satu tanggal kedatangan yang dikehendaki
Pilih Tambah ke Keranjang untuk melakukan pemesanan tiket yang diinginkan, kemudian pilih tombol Beli untuk meneruskan pesanan
Pilih Lakukan Pemesanan untuk melanjutkan transaksi
User akan diarahkan ke Laman Pernyataan dan Ketentuan, kemudian dilanjutkan dengan memilih Lanjutkan Pemesanan
User akan masuk ke laman Pembayaran untuk kemudian melakukan pembayaran dengan JakOne Pay
User harus melakukan Input PIN JakOne untuk memverifikasi transaksiSetelah transaksi berhasil, tiket akan terbit di halaman pemesanan

Selain melakukan pembelian tiket, Ancol juga memiliki beragam fitur yang memudahkan pengunjung ketika berada di Ancol. Melalui Ancol Apps, pengunjung dapat melakukan pembayaran dengan fitur Scan to Pay QRIS yang sudah tersemat di dalam Ancol Apps dan terkoneksi langsung dengan JakOne Pay.

Selain itu, melalui Ancol Apps, pengguna juga akan mendapatkan informasi mulai dari peta dan penunjuk arah menuju Ancol hingga informasi mengenai setiap unit rekreasi, hotel, dan restoran. Selain itu, dengan Ancol Apps pengguna akan mendapatkan informasi mengenai beragam promosi terbaru yang ada di Ancol.(Jef)

LPDB-KUMKM Salurkan Rp10 Miliar kepada KSPPS Abdi Kerta Raharja

Tangerang:(Globalnews.id)- Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) terus mendorong pemulihan ekonomi di daerah melalui penyaluran pembiayaan/pinjaman dana bergulir kepada koperasi. Kali ini giliran KSPPS Abdi Kerta Raharja asal Kabupaten Tangerang yang mendapat pembiayaan Rp10 miliar.

Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki kepada Ketua KSPPS Abdi Kerta Raharja E. Farida, dengan disaksikan Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, dan KadiskopUKM Kabupaten Tangerang Nurul Hayati.

“Koperasi ini sangat berguna bagi masyarakat kecil. LPDB-KUMKM wajib bantu, usaha kecil boleh akses ke koperasi ini. Mudah-mudah pandemi bisa berakhir walaupun belum bisa memastikan kapan berakhir. Oleh karena itu, kita siap-siap beralih dari pandemi ke endemi,” kata Teten saat acara penyerahan bantuan LPDB-KUMKM di kantor KSPPS Abdi Kerta Raharja, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (15/9/2021).

Teten mengatakan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) bisa menjadi solusi bagi penyaluran pinjaman untuk usaha mikro di tengah pandemi Covid-19. Sebab kata dia, tidak sedikit usaha mikro yang terdampak akibat mewabahnya virus Covid-19.

“Kita tahu pandemi banyak usaha mikro yang kesulitan membayar cicilannya, karena omzet mereka turun dan bahkan mereka juga banyak yang tidak bisa top up KUR misalnya karena sudah masuk dengan program restrukturisasi,” terang Teten.

“Oleh karena itu, saya sudah menyampaikan kepada Menteri Keuangan sebenarnya untuk memulai usaha baru butuh pembiayaan, tapi terkendala dengan aturan di perbankan bisa disalurkan lewat Koperasi Simpan Pinjam sehingga betul Koperasi Simpan Pinjam bisa menjadi solusi pembiayaan bagi usaha mikro di tengah-tengah pandemi,” tambahnya.

Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo menjelaskan bahwa perkuatan pembiayaan bagi KSPPS Abdi Kerta Raharja sudah yang kedua kalinya dengan total sebesar Rp20 miliar. Rinciannya, tahap pertama sebesar Rp10 miliar pada tahun 2020, dan tahap kedua dengan cara top up sebesar Rp10 miliar pada tahun 2021.

“AKR ini adalah yang kedua dari LPDB selama Covid-19, karena beberapa bulan sebelum kita melakukan monitoring dan evaluasi pertumbuhannya dengan adanya PPKM itu melonjak cepat, sehingga momen itulah yang dibutuhkan oleh AKR untuk membantu para UKM-UKM ini untuk cepat bangkit,” kata Supomo kepada wartawan.

Supomo mengungkapkan alasan mengapa pihaknya melakukan top up pembiayaan bagi KSPPS Abdi Kerta Raharja.

“Dulu Rp10 miliar habis tahun 2020 tapi kondisinya sehat, stabil, lancar jadi ini top up Rp10 miliar lagi. Koperasinya sehat dalam artian dari sisi kelembagaannya dari sisi keuangannya, maupun operasionalnya,” papar Supomo.

Ia menilai selama ini sumbangan koperasi terhadap perekonomian di daerah sangat berarti, bahkan memberikan multiplayer effect bagi masyarakat. Meski begitu Supomo menekankan bahwa pinjaman/pembiayaan dana bergulir dari LPDB-KUKM dikhususkan bagi anggota koperasi yang produktif.

“Yang terpenting monitor dari LPDB-KUMKM memang dipersyaratkan kita untuk hanya kepada anggota (koperasi) yang produktif bukan konsumtif sehingga untuk peningkatan multiplayer effect di masyarakat biar terasa,” tandasnya.

KSPPS Abdi Kerta Raharja sejak berdiri 12 tahun lalu mempunyai keinginan untuk melayani masyarakat berpenghasilan rendah di Kabupaten Tangerang. Hingga saat ini koperasi ini sudah menunjukkan kinerja yang positif hingga diganjar berbagai penghargaan pemerintah.

“Dengan hebatnya kita sudah peroleh penghargaan Koperasi Berprestasi tingkat masional 2014, Koperasi Award dengan pertumbuhan anggota paling cepat, koperasi pemupukan modal sendiri dan penganugerahan Bhakti Koperasi, serta penganugerahan Satyalencana Wira Karya dari presiden,” kata ketua KSPPS Abdi Kerta Raharja, E. Farida.

Penyaluran pinjaman/pembiayaan kepada usaha mikro yang menjadi anggota KSPPS Abdi Kerta Raharja selama 12 tahun sudah mencapai Rp791 miliar dengan rata-rata setiap tahun mencapai Rp172 miliar.

Tidak hanya itu, kinerja pengurus KSPPS Abdi Kerta Raharja juga berhasil mendongkrak peningkatan jumlah aset menjadi Rp117 miliar pada tahun 2021, dan simpanan anggota Rp45 miliar, dan mendirikan 17 kantor cabang.

“Memang dampak dari pandemi Covid-19 sangat luar biasa mengajarkan kita untuk mandiri, kuat dan banyak hikah yang bisa kita ambil,” kata Farida.

Usai menyerahkan pembiayaan bagi KSPPS Abdi Kerta Raharja, MenkopUKM Teten Masduki bersama rombongan langsung munuju Gerai Tangerang Gemilang guna meninjau acara vaksinasi Covid-19 yang diselenggarakan oleh LPDB-KUMKM berkerja sama dengan Kopsyah BMI. Vaksinasi ini menyasar anggota koperasi, pelaku UKM dan masyarakat sekitar dengan jumlah 1.032 peserta.(Jef)

Bedah Buku : Kebaya Melintasi Masa, Warnai HUT ke-76 Indonesia


Ketua Dharma Wanita Persatuan KBRI Berlin, Sartika Oegroseno (isteri Dubes RI di Jerman) dalam acara bedah buku ‘Kebaya Melintasi Masa’, Minggu (15/8/2021

JAKARTA:(GLOBALNEWS.ID)– Pustaka Obor Indonesia didukung KBRI Berlin menyelenggarakan acara bedah Buku “Kebaya Melintasi Masa” karya Soesi Sastro dkk yang diselenggarakan secara virtual.

“Busana kebaya masih eksis bertahan dan terus berkembang hingga saat ini karena faktor-faktor eksternal, termasuk keberanian para perancang yang menggabungkan ide modern dengan nilai klasik kebaya. Kebaya kini dikembangkan sesuai aktivitas masyarakat yang ingin busana praktis, ada yang memadukan kebaya dengan bawahan modern seperti rok atau celana panjang agar lebih nyaman. Perkembangan bentuk itu menjadi titik eksistensi kebaya yang terhindar dari kepunahan selera zaman,” demikian disampaikan Ketua Dharma Wanita Persatuan KBRI Berlin, Sartika Oegroseno (isteri Dubes RI di Jerman) dalam acara bedah buku tersebut, Minggu (15/8/2021).

Dalam bedah buku “Kebaya Melintasi Masa” hadir sebagai pembahas adalah, Dr. Pudentia MPSS, M.Hum; Prof. Dr. drh. AETH Wahyuni, M.Si.; dan seniman nusantara Sari Yok Koeswoyo.

Menurut Sartika Oegroseno yang akrab disapa Titi, dirinya sudah membaca Buku “Kebaya Melintasi Masa” yang disunting dan ditulis oleh Soesi Sastro. Buku tersebut sangat menarik dan inspiratif karena ada pendapat, peran dan cerita pribadi dari seluruh penulisnya tentang kebaya sebagai baju tradisional Indonesia.

“Perempuan-perempuan Indonesia di Jerman aktif juga memperkenalkan budaya Indonesia. Di Berlin ada komunitas Selasa Berkebaya, beberapa ibu-ibu berkebaya pada hari Selasa, lalu mereka berfoto bersama di tempat bersejarah atau tempat-tempat wisata di Berlin,” tuturnya.

Ketua Umum Asosiasi Tradisi Lisan dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia Dr. Pudentia MPSS, M.Hum mengatakan, kebiasaan suatu kelompok mengenakan kebaya pada hari-hari yang disepakati bisa membantu menyebarkan “virus” cinta busana tradisional Nusantara.

Menurut Pudentia, berkebaya adalah salah satu cara membangun identitas diri. Tanpa identitas, kita nyaris tidak bermakna dan tidak berdaya. Kita selalu berusaha menunjukkan identitas dan keberpihakan identitas tertentu. Penulis-penulis dalam buku ini menunjukkan upaya membangun identitas bangsa dengan cara menarik.

“Sejak abad ke-19, kebaya tidak hanya milik perempuan Jawa. Dari foto dari masa lampau, ada bukti bahwa kebaya juga dikenakan di Sumbawa hingga Pontianak. Kebaya digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari acara ritual yang formal, sebagai busana resmi untuk menerima tamu hingga busana informal sehari-hari untuk rekreasi,” ujar Pudentia yang menjadi salah satu penulis kata pengantar pada buku tersebut.

Pada kesempatan yang sama Prof. Dr. drh. AETH Wahyuni M.Si dari Fakultas Kedokteran Hewan UGM yang dikenal sebagai pencinta kebaya memaparkan tentang pengalamannya menggunakan kebaya saat kecil menjadi pendamping pengantin menumbuhkan ketertarikan dan rasa cinta terhadap busana khas Indonesia. Dalam berbagai kesempatan, formal maupun informal, AETH Wahyuni selalu berkebaya dengan jenis bervariasi. Bahkan ke kampus pun, Profesor yang satu ini selalu lekat dengan kebaya warna-warni.

“Berkebaya itu tidak merepotkan, justru menyenangkan, kita bisa mengekspresikan apa keinginan kita. Tulisan dalam buku Kebaya Melintasi Masa menurutnya, ibarat serpihan-serpihan kain perca yang berhasil dijahit dengan baik oleh Soesi Sastro menjadi sesuatu yang enak dibaca, dikelompokkan menjadi 12 bagian sehingga memudahkan pembacanya,” kata AETH Wahyuni.

Sementara seniman dan mantan penyanyi cilik Sari Yok Koeswoyo (puteri penyanyi grup band Koes Ploes, Yok Koeswoyo) mengaku bahwa membaca buku Kebaya Melintasi Masa ini seperti ‘gue banget’. Sejak lama ia mengoleksi kain-kain nusantara.

“Bukan kain yang mahal tetapi kain yang sudah ada di rumah terutama yang ada di lemari ayahnya,” tuturnya.

Karena kecintaannya pada budaya nusantara, Sari rajin berkebaya dan berkain bukan hanya untuk acara formal seperti resepsi pernikahan atau acara-acara adat, tetapi ke tempat-tempat seperti supermarket atau saat keluar kota. Gaya busananya sering di padupadan ketika harus pergi untuk urusan santai. Kain atau sarung bawahan dikombinasikan dengan kaos oblong sebagai pengganti kebaya.

Menurut Sari Koeswoyo, busana tradisional Indonesia memberi aura berbeda terhadap pemakainya karena tampilannya berubah jadi elegan dan menarik. Meskipun memakai kebaya motif kembang dipadu kain batik sogan terlihat bertabrakan, tetapi mendiang neneknya terlihat menarik dan cantik dengan padanan tersebut.

“Ketika harus ke acara resmi, aku merasa berubah drastis saat berkain kebaya. Pembawaan jadi otomatis berubah menjadi elegan setelah berkebaya lengkap dengan selop tinggi dan cepol. Kalau berjalan, serasa ratu. Kebaya itu seperti “jimat”-nya perempuan Indonesia. Kalau mau kelihatan cakep, megah, pakailah kebaya,” ujar Sari menambahkan.

Ketua Yayasan Obor Indonesia Kartini Nurdin mengapresi DWP KBRI Berlin yang memberikan perspektif berbagai pakaian tradisional di berbagai belahan dunia termasuk busana kebaya Indonesia. Kartini bersyukur, peserta dari berbagai negara dapat bergabung dalam acara bedah buku karya Soesi Sastro dkk tersebut. Dirinya berharap perempuan-perempuan lain terinspirasi untuk menghasilkan karya tulis dengan topik-topik menarik lainnya sehingga menghidupkan dunia literasi di Indonesia.

Bagi Soesi Sastro, kebaya dan berkebaya termasuk budaya yang menjadi saksi sejarah kemerdekaan bangsa ini bahkan jauh sebelumnya. Kebaya adalah tradisi, busana yang merdeka, bisa dipadu dengan apa saja, dimana pun dan kapanpun melekat dengan masanya. Dirinya yakin, kebaya akan tetap ada dan dikenakan selamanya sebagai busana perempuan Indonesia, dengan segala manfaatnya dari aspek sosial, budaya, ekonomi, dan politik. Tulisan-tulisan tentang kebaya dari perspektif lain perlu dikembangkan lagi.

Dalam acara yang dipandu Diah Yulianti dari Heidelberg Jerman ini, tampak hadir dan berbagi pengalamannya, seniman tari Maria Dardamaningsih, Nungki Kusumastuti, dan Gana Stegmann. (Jef)

Dirjen Perhubungan Laut Agus R Agus H Purnomo Apresiasi Isoter Apung Kapal Pelni

JAKARTA:(GLobalnews.id) Penyediaan tempat isolasi mandiri terpadu (isoter) apung bagi masyarakat terkonfirmasi Covid-19 tanpa gejala di kapal Pelni dinilai positif.

“Ini menjadi momen bagus, membantu banyak pihak di saat kapal Pelni juga banyak yang portstay di tengah pandemi di mana angkutan penumpang dibatasi,” ujar Dirjen Perhubungan Laut Agus H Purnomo saat menjadi pembicara kunci sekaligus membuka Diskusi virtual Ditjen Hubla bersama Forum Wartawan Perhubungan di Jakarta, Kamis (19/8/2021).

Menurutnya, kalau niat baik, maka jalan ada terus dan supaya pengendalian penyebaran Covid-19 bisa diwujudkan.

Dukungan Presiden dan Menteri Perhubungan menurutnya juga sangat besar atas adanya isoter apung tersebut.

“Untuk itu saya minta Pemda harus proaktif kita dukung penuh supaya manfaatnya bisa dirasakan. Kami dukung supaya program isolasi terapung berjalan baik,’ ucap dia.

Dirjen Agus juga memberikan apresiasi pada Pemkot Makassar yang menginisiasi dan menggagas adanya program isoter dengan kapal Pelni.

Agus berharap pelaksanaan isoter apung di daerah lainnya baik yang akan diakukan maupun baru, bisa saling b kerja sama agar semuanya dapat berjalan lancar, menuju suasana yang kondusif dalam meredam pandemi (Jef)

MenkopUKM: UMKM Harus Bangun Produk Unggulan yang Khas dan Unik

BANDUNG:(GLOBALNEWS.ID)- Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menekankan bahwa pelaku UMKM harus mulai masuk ke produk-produk inovasi berbasis teknologi. Karena, ke depan, di dunia ini hanya akan terbentuk satu market saja yakni pasar digital yang merupakan bagian dari ekonomi global.

“Artinya, kita harus mampu membangun produk unggulan kita, sesuai dengan kekhasan dan keunikan tersendiri yang kita miliki,” ucap Teten, pada acara Interview Video Podcast bersama Putri Tanjung, di The Hallway, Pasar Kosambi, Bandung, Jumat (11/6).

Di samping itu, lanjut MenkopUKM, tren produk dan lifestyle kehidupan masyarakat dunia juga berubah dan berkembang secara cepat dan dinamis.

“Pelaku UMKM kita harus bisa mengikuti perubahan tren dan lifestyle masyarakat dunia,” tandas Teten.

Lebih dari itu, Teten berharap UMKM harus mampu bergerak dinamis dan cepat beradaptasi dengan perubahan zaman.

“UMKM harus sudah mulai melakukan research and development agar bisa mengikuti tren produk dunia, tak hanya pasar nasional,” imbuh MenkopUKM.

Selain itu, digital marketing juga harus dijalankan secara efektif. “Nah, kelompok anak muda generasi milenial ke depan yang bisa mendorong kemajuan UMKM kita berkiprah di pasar global,” tukas Teten.

Hanya saja, Teten mengakui bahwa 99% pelaku usaha nasional yang didominasi usaha mikro tersebut, masih berkapasitas produksi rendah. Jadi, hanya sebagian kecil saja yang mampu berjualan di platform e-commerce. Itu pun mayoritas masih sebagai reseller saja.

Meskipun demikian, Teten masih melihat banyak juga pelaku usaha mikro yang efektif memanfaatkan ceruk pasarnya di media sosial seperti Facebook, Instagram, dan lainnya.

“Saya yakin mereka bakal berkembang bagus di pasar media sosial, bukan e-commerce,” ulas Teten.

Oleh karena itu, Teten berharap generasi milenial berjiwa inovasi mampu menyiapkan platform digital bagi UMKM, khususnya bagi usaha mikro.

“Harus jujur saya katakan, aneka kreativitas seperti itu sangat luar biasa bagi akses pasar usaha mikro di pentas digital marketing,” pungkas MenkopUKM. (Jef)

Dorong UKM Jabar Naik Kelas dan Go Digital, KemenkopUKM Gandeng Lima Lembaga/Institusi

Sumedang:(Globalnews.id)- Guna meningkatkan kapasitas dan kapabilitas UKM di kabupaten/kota di Jawa Barat agar mampu Naik Kelas sekaligus mengarahkan untuk Go Digital, Kementerian Koperasi dan UKM melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan lima lembaga/Institusi yaitu Universitas Padjajaran, Universitas Prasetiya Mulya, Telkomsel, GIZ
(Gesellschaft Für Internationale Zusammenarbeit)
dan Tik Tok Pte Ltd, di Jatinangor, Sumedang, Kamis (29/4/2021).

Penandatanganan MoU dan PKS dilakukan oleh Asdep Pengembangan SDM UKM Dwi Andriani Suliatyowati, mewakili Deputi Bidang UKM, Hanung Harimba Rachman yang hadir secara daring dan perwakilan lima lembaga/institusi tersebut. Ikut hadir dan menyaksikan penandatanganan MOU ini antara Iain Sekretaris Dinaskop dan Usaha Kecil Jabar, Surah dan perwakilan Dinas Koperasi dan UKM di Kabupaten/Kota di Jawa Barat.

Berbarengan dengan penandatanganan MoU dan PKS itu juga dilakukan Sinergi Kegiatan Pengembangan kapasitas SDM UKM , Pelatihan Ketrampilan Teknis Produksi dan Digital Marketing yang diikuti oleh 120 pelaku UKM di Kabupaten/Kota di Jawa Barat, yang terbagi dalam empat angkatan.

“Diharapkan melalui kesepakatan ini, dapat dimulai gebrakan UKM untuk bertransformasi dari manual ke digital sehingga dapat bergerak lebih cepat, lincah, dan efektif dalam menjalankan bisnisnya” ujar Hanung, Deputi Bidang UKM KemenkopUKM dalam sambutannya melalui virtual.
Caranya, pelaku UKM yang telah mapan dan siap untuk on boarding, akan didampingi dalam proses go digital melalui pelatihan digital marketing dan pelatihan peningkatan Skill dalam teknis produksi, yang melibatkan instruktur yang berkompeten.

Hanung mengatakan, upaya ini menunjukan komitmen dan keseriusan Deputi Bidang UKM melalui sinergi dan kolaborasi dengan berbagai institusi pendidikan yang harapannya pengembangan dan pemberdayaan UKM secara konkrit mampu meningkatkan omset dan berdaya saing secara profesional, bahkan UKM naik kelas dan siap bersaing untuk masuk pasar ekspor. “Sesuai arahan Bapak Menteri, kita harus bisa mencetak UKM naik kelas dan Ekspor yang sustainable”, ujarnya.

Akselerasi Transformasi
Digital

Lebih lanjut Hanung menguraikan, adanya pandemi covid 19 ini, menjadi
momentum bagi KUMKM untuk melakukan akselerasitransformasi digital di berbagai sektor kehidupan,
agar bisnisnya tetap eksis.Menurut data pada saat pandemi covid 19, hanya UMKM yang terhubung platform digital mengalami pertumbuhan, di tahun ini penjualan di platform digital naik 26% dibandingkan tahun lalu, sementara UMKM yang belum terhubung dengan
platform digital mengalami penurunan omzet.

“Tantangan besar kita saat ini UMKM yang
berjumlah 64,1 juta yang memanfaatkan
ekonomi digital masih minim, baru sekitar 16% unit atau 10,25 juta UMKM saja,” ujar Hanung. Sejak pandemi
covid 19, tercatat 37% pengguna jasa internet baru. 93% konsumen akan tetap memanfaatkan digital setelah pandemi dengan rata-rata akses internet per orang mencapai 4,3 sampai dengan
4,7 jam per hari

“Sistem ekonomi kerakyatan di Indonesia bisa menjadi kuat dan berdaya saing apabila ditopang dengan pemberdayaan UMKM, oleh sebab itu salah satu prioritas kami di Kementerian Koperasi
dan UKM adalah untuk mendorong inovasi,
digitalisasi, ekspor dan pembesaran Pelaku UMKM agar berperan lebih strategis lagi dalam perekonomian nasional,” pungkasnya.

Pasar Lokal Sampai Global

Sementara itu Dharma Simorangkir, Senior VP Enterprise Account Management Telkomsel mengatakan, saat ini Telkomsel sudah memiliki aplikasi khusus buat UMKM yang dinamakan 99% Usahaku, dimana UKM yang tergabung akan bisa mengakses pasar
Sebanyak 160 juta pelanggan Telkomsel.
“99 Persen Usahaku Ini adalah Layanan digital terintegrasi yang akan memberikan edukasi masalah UMKM. Edukasi itu sangat penting dalam UMKM ada yg core/inti dan ada yang supporting. Namun bisa digabungkan bersama-sama,” kata Dharma.

Agung Pamungkas perwakilan Tik Tok Pte Ltd mengatakan, Tik Tok adalah aplikasi video berbasis ponsel kini memiliki pasar sebanyak 1,65 miliar orang di 150 negara dengan layanan 75 bahasa. “Sebagai perusahaan global Tik tok siap berperan aktif dalam mengembangkan UKM melalui berbagai pembinaan dan pelatihan,” katanya.

Sementara Yacinta perwakilan GIZ mengatakan GIZ menjembatani pemasaran produk di kawasan regional ASEAN dengan keanggotaan saat ini berjumlah 10 negara. “Kami memberikan ruang bagi UKM Indonesia dan 9 negara lain untuk melakukan perdagangan mulai dari promosi sampai distribusi yang bisa bantu UKM masuk pasar ASEAN. Beberapa aktivitas lain adalah virtual business matching dan mengkurasi UKM yang potensial maupun siap ekspor,” tambahnya.(Jef)

MenkopUKM: JaFest 2021 Bisa Menjadi Pemicu Ribuan Local Heroes UMKM Jabar

Bandung:(Globalnews.id) – Substansi dari Jabar Culture dan Tourism Festival (JaFest) 2021 adalah culture and tourism, budaya dan pariwisata. Dan ini telah menjadi modal kuat Jawa Barat sejak lama. Namun, pandemi dan dinamisnya perubahan pasar, memaksa kita terus berevolusi serta menghadirkan nilai tambah.

Hal itu diungkapkan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, saat membuka acara Jabar Culture and Tourism Festival (JaFest) 2021, di Kota Bandung, Minggu (21/3).

“Kita harus terus memoles produk dan proses bisnis untuk hadir sebagai wirausaha yang berdampak menjadi Local Heroes UMKM,” tandas Teten.

MenkopUKM pun berharap JaFest 2021 sukses menjadi pemicu munculnya ribuan Local Heroes UMKM asal Jawa Barat yang menjadi inspirasi dan berdampak secara sosial ekonomi. “Yang tidak hanya memiliki brand kuat, namun juga siap mengambil peran sebagai offtaker dan agregator,” ucap Teten.

Bahkan, lanjut Teten, Jafest 2021 menjadi bukti nyata betapa gagasan gotong royong yang telah mengakar sejak beratus tahun lalu di bumi nusantara justru semakin relevan dengan perkembangan zaman apalagi di tengah tantangan pandemi Covid-19.

“Jawa Barat adalah negeri yang dirahmati dengan inspirasi dan ide yang melimpah, tempat kreativitas lincah bereksplorasi, pabriknya produk-produk yang selalu menggugah selera, dan titik mula dari gerakan dan inisiatif yang memberdayakan,” papar MenkopUKM.

Hanya saja, Teten mengakui, setahun ke belakang, pandemi sudah meluluhlantakkan seluruh sektor ekonomi, termasuk diantara yang terdampak adalah pelaku UMKM. Terlebih lagi yang bergerak di sektor pariwisata.

“Oleh karena itu, UMKM sebagai representasi 99% populasi pelaku usaha, saat ini dipaksa untuk dapat terus berinovasi dan beradaptasi, demi menolak gugur, untuk lalu pulih dari dampak pandemi, dan bangkit kembali dengan produk atau proses bisnis yang dapat bersaing di level nasional dan global,” papar MenkopUKM.

Diantara transformasi yang mutlak terjadi bagi UMKM adalah transformasi digital. “Harus mampu memanfaatkan sepenuhnya fitur, kemudahan, dan keunggulan dari platform digital,” imbuh Teten.

Selain JaFest 2021, ada juga Jafest Parekraf dan UMKM Expo 2021, dimana 2.000 UMKM unggulan telah hadir dalam digital platform milik IKA Unpad, IA ITB, ILUNI UI dan HA IPB.

“Saya berharap, 2.000 UMKM ini juga kemudian dapat mengambil peran sebagai kakak asuh transformasi digital bagi UMKM yang lain. Sehingga, menimbulkan efek gelombang,” tukas Teten.

Dari 2.000 menjadi 4.000 UMKM bertransformasi digital, lalu 8.000 dan seterusnya. “Hingga akhirnya mayoritas UMKM kita menjadi entitas usaha yang piawai mengeksplorasi pasar digital,” pungkas MenkopUKM.(Jef)

Koperasi Mahasiswa Dapat Berfungsi Sebagai Laboratorium Perkoperasian

Jakarta:(Globalnews.id) – Keberadaan Koperasi Mahasiswa (Kopma) menjadi penting dalam era digital saat ini, karena Kopma dapat berfungsi sebagai Laboratorium Perkoperasian. Suatu laboratorium ekonomi yang lahir di lingkungan kampus.

Hal itu dikatakan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki saat memberikan sambutan pada acara Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi Mahasiswa Universitas Gajah Mada (Kopma UGM) ke-39, secara daring, Senin (1/2).

“Pandemi Covid-19 menjadi momentum bagi percepatan koperasi dan UMKM ke arah ekonomi digital. Mereka yang terhubung ke dalam ekosistem digital lebih memiliki daya tahan di tengah pandemi. Kopma UGM harus melakukan transformasi digital,” papar Teten.

Menurut Teten, besarnya potensi ekonomi digital di Indonesia merupakan kesempatan yang harus dimanfaatkan seluruh gerakan koperasi dan UMKM. “Di tahun 2025, ekonomi digital Indonesia terbesar di Asia Tenggara senilai kurang lebih Rp18 ribu triliun,” ucap MenkopUKM.

Teten menekankan ekonomi digital Indonesia harus dikuasai oleh pelaku usaha dalam negeri. “Pasar Domestik harus dibanjiri produk-produk anak bangsa sendiri, yakni produk koperasi dan UMKM,” imbuh Teten.

Terlebih lagi, lanjut Teten, UU Cipta Kerja memiliki peran penting untuk koperasi di tanah air, dengan memberi kemudahan dalam pembentukan koperasi yang hanya dengan 9 orang. Tidak hanya itu, untuk RAT dapat dilakukan secara daring, untuk buku daftar anggota kini bisa berbentuk secara elektronik, dan khusus untuk Koperasi Syariah kini dapat lebih meningkatkan kapasitas kelembagaanya.

Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM, juga melakukan reformasi pengawasan koperasi melalui penguatan regulasi. Perubahan pelaksanaan pengawasan koperasi dengan menekankan pada empat hal.

“Pertama, tujuh prinsip koperasi. Kedua, kepatuhan koperasi terhadap peraturan perundang-undangan. Ketiga, kehati-hatian dalam penyelenggaraan usaha dan keuangan. Keempat, standar pemeriksaan koperasi berbasis risiko dengan Klasifikasi Usaha Koperasi (KUK) berdasarkan jumlah anggota, modal dan aset,” jelas MenkopUKM.

Sementara itu, kata Teten, dalam melakukan pengawasan koperasi, akan dilaksanakan oleh Pejabat Fungsional Pengawas Koperasi yang memiliki kompetensi, dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang direkomendasikan Kementerian Koperasi dan UKM.

“Sejatinya, ujung tombak dari pengawasan koperasi ada pada anggota yang merupakan pemilik sekaligus pengguna koperasi, melalui Pengawas internal koperasi yang telah dipilih oleh anggota, guna menjaga agar berjalannya usaha koperasi yang sesuai rencana kerja,” kata Teten.

Teten berharap pengurus dan pengawas terpilih berikutnya, bisa meneruskan estafet keberhasilan yang telah dicapai selama ini dan dapat terus mengembangkan Kopma UGM menjadi koperasi yang terdepan dalam melahirkan wirausaha-wirausaha muda yang tangguh.

“Bahkan, menjadi pelopor bagi generasi milenial yang menjadikan koperasi sebagai pilihan rasional dalam mengembangkan potensi ekonomi masa depan,” pungkas MenkopUKM.(Jef)