Jakarta :(Globalnews.id) – Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) ikut berpartisipasi dalam gelaran Badan Layanan Umum (BLU) EXPO Tahun 2021.
BLU EXPO 2021 diselenggarakan dari tanggal 16 November sampai dengan 18 November 2021 secara virtual dengan melibatkan seluruh BLU.
Acara ini memiliki tema besar yaitu “BLU Berstratregi Pulihkan Ekonomi”. Sesuai dengan tema yang diangkat, satker BLU harus dapat menghadirkan strategi-strategi yang extraordinary guna memulihkan ekonomi Indonesia melewati tantangan yang luar biasa untuk bangkit dari krisis akibat pandemi.
Dalam pembukaan BLU EXPO 2021, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, BLU Kementerian Koperasi dan UKM dalam hal ini LPDB-KUMKM menjadi garda terdepan dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
“Tahun 2020 ini kita didominasi oleh BLU, terutama bidang kesehatan, namun juga BLU-nya Pak Teten Masduki (Menteri Koperasi dan UKM) menjadi frontliner untuk memberikan bantuan sosial dan bantuan sektor produktif,” kata Sri Mulyani.
Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengatakan, selama pandemi covid-19 LPDB-KUMKM terus melakukan penyaluran dana bergulir kepada koperasi di seluruh Indonesia, hal ini dilakukan untuk memberikan dukungan secara permodalan kepada koperasi maupun pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang merupakan anggota koperasi.
“Sekarang memang waktu yang tepat untuk sama-sama bangkit, baik sektor UMKM maupun sektor usaha lain. Kami LPDB-KUMKM melakukan penyaluran dana bergulir kepada koperasi sektor produktif atau sektor riil, sebab dengan kondisi krisis ekonomi yang terjadi, UMKM menjadi salah satu yang terdampak, dan sektor produktif yang perlu menjadi perhatian besar, agar pemulihan ekonomi nasional terwujud,” kata Supomo saat acara Talkshow BLU Expo 2021 di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (18/11).
Menurut Supomo, LPDB-KUMKM terus bergerak dengan merapkan lima strategi percepatan yang dilakukan diantaranya, perluasan penyaluran melalui komunitas, melakukan fleksibilitas layanan dengan memberikan tarif murah, pemberian grace period.
Kemudian, fokus kepada koperasi sektor riil dibidang pertanian, perikanan, dan peternakan, melakukan pengembangan skema venture approach untuk mendorong koperasi dibidang pangan atau berbasis ekspor, dan optimalisasi peran koperasi besar untuk memberikan multiplier effect.
“Berbagai strategi ini kami lakukan untuk mempercepat penyaluran dana bergulir, dan dipastikan tersalurkan dengan baik, serta tepat sasaran melalui koperasi. Sebab dengan melalui koperasi, penyaluran dana bergulir akan lebih tepat sasaran, karena kami BLU LPDB-KUMKM yang berpusat di Jakarta, tidak mungkin menjangkau UKM satu per satu, akan lebih efektif melalui koperasi, agar koperasinya bangkit, UKM naik kelas, dan ekonomi tumbuh,” papar Supomo.
Tersalurkan Tepat Sasaran
Supomo memaparkan, terdapat beberapa contoh penyaluran dana bergulir dari LPDB-KUMKM yang tepat sasaran dan memerikan dampak ekonomi yang luas. “Sebagai contoh kami menyalurkan kepada Koperasi Baitul Qiradh Baburrayyan di Takengon, Kabupaten Aceh, Tengah Provinsi Aceh, sebesar Rp10 miliar.
Merupakan koperasi yang bergerak dalam bidang sektor riil, yaitu bidang processing atau mengolah biji kopi dari awal pemetikan hingga pengeringan, juga bidang perdagangan kopi,” jelas Supomo.
Saat ini, jumlah anggota mencapai 4.260 petani kopi organik dengan luas lahan seluas 5.590 hektare yang tersebar di dua kabupaten, yaitu di Kabupaten Aceh Tengah dengan 3.064 anggota dan luas lahan 3.509 hektare, serta di Kabupaten Bener Meriah dengan 1.196 anggota yng memiliki lahan seluas 2.079 hektare.
“Dengan pembiayaan ini Koperasi Baitul Qiradh (KBQ) Baburrayyan terus menjalankan usahanya, dan melayani anggotanya yang merupakan petani kopi, dan melakukan ekspor kopi ke Amerika. Salah satu pasar ekspor kopi KBQ Baburrayyan adalah Starbucks Coffee Company yang berkantor pusat di Seattle, AS,” papar Supomo.
Tercatat, hingga 17 November 2021 LPDB-KUMKM telah melakukan penyaluran dana bergulir sebesar Rp1,294 triliun, dengan komposisi penyaluran kepada koperasi konvensional sebesar Rp669 Miliar, dan koperasi syariah sebesar Rp624 Miliar.
Sementara itu, dengan hadirnya LPDB-KUMKM dalam gelaran BLU Expo 2021 dapat meningkatkan kerja sama dan sinergi program antar BLU di Indonesia, guna memberikan dampak pada perekonomian nasional.
BLU EXPO tahun 2021 diharapkan menjadi sarana promosi produk dan layanan BLU kepada masyarakat serta mendapatkan calon mitra usaha.
Sesuai dengan tema BLU EXPO 2021 “BLU Berstrategi Pulihkan Ekonomi” BLU diharapkan memikirkan strategi baru yang tidak business as usual dalam memberikan layanan kepada masyarakat khususnya dalam menghadapi kondisi extraordinary seperti saat ini.
Dengan fleksibilitas yang dimiliki, BLU diharapkan mampu memberikan dampak peningkatan kinerja layanan dan keuangan yang siginifikan.(Jef)