Arsip Tag: Bank BNI

Menteri BUMN Erick Thohir Kunjungi Trauma Healing Korban Gempa Cianjur

Cianjur:(Globalnews.id)-Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir kembali mendorong perusahaan-perusahaan pelat merah untuk berkolaborasi menanggulangi dampak serta pemulihan korban Gempa Cianjur. Dalam kunjungan ke Posko Medis & Trauma Healing di Cianjur, Erick berharap percepatan pemulihan korban terdampak gempa.

Menteri BUMN Erick Thohir menunjukkan rasa empatinya kepada para korban bencana gempa. Dia juga memberi semangat kepada para pegawai BUMN yang saling bahu-membahu dalam menolong para korban.

“Saya berterima kasih atas kerja kerasnya, atas amanah yang dijaga. Kehadiran di sini adalah untuk memastikan bahwa kita bisa terdepan, kita bisa menjadi satu keluarga besar, dan memberikan solusi bagi masyarakat,” kata Erick di Cianjur, Jumat (25/11/2022).

Adapun, Trauma Healing ini merupakan hasil kolaborasi PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI bersama PT Bio Farma (Persero), PT Pertamina Bina Medika IHC, dan PT Kereta Api Indonesia (Persero).

Dalam kolaborasi tersebut khususnya Trauma Healing, BNI dan KAI menyediakan infrastruktur, sarana dan prasarana seperti tempat mainan anak, playground, dan relawan. Sementara itu, Biofarma dan IHC menyediakan obat-obatan, tenaga medis dan mobil ambulans. Keberadaan Posko bertujuan untuk penyembuhan gangguan psikologis seperti kecemasan, panik dan gangguan lainnya akibat bencana gempa di Cianjur.

*BNI Dorong Berbagi*

Dalam keterangannya, Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo menyampaikan, perseroan sebagai bank milik negara memiliki tanggung jawab untuk membantu masyarakat yang kesulitan. Melalui program BNI Berbagi perseroan berupaya proaktif terlibat langung membantu negeri, khususnya pada periode-periode sulit seperti saat bencana gempa.

“Kami turut prihatin terhadap para korban terdampak gempa. Kami harap korban dapat cepat kembali pulih dan mulai membangun kembali rumah dan kehidupannya,” katanya.

Fasilitas Trauma Healing dioperasikan di Posko Bersama BUMN di Kampung Berenuk, Desa Limbangasari, Kecamatan Cianjur, Jawa Barat. Sekurangnya terdapat 250 kepala keluarga yang berada di lokasi tersebut.

BNI membangun posko trauma healing dengan menyediakan arena bermain anak dan melakukan kegiatan trauma healing bersama kurang lebih 100 anak terdampak dengan menyelenggarakan permainan edukatif, bekerja sama dengan IHC.

Selain itu, BNI juga membagikan hadiah kepada anak-anak berupa makanan ringan dan boneka-boneka. BNI sebelumnya juga telah memberikan sejumlah bantuan darurat, berupa beras, gula, minyak, mie instan, selimut, mukena dan sumur bor untuk akses air bersih.

BNI juga menyiapkan penyaluran bantuan lanjutan berupa air mineral, mie instan, sarden kaleng, minyak, mie gelas, abon, pembalut wanita, dan popok anak.

“Sebagai bagian dari satuan tugas (satgas) bencana BUMN bersama beberapa BUMN lain, BNI bergerak cepat dengan mendirikan beberapa posko guna membantu para korban yang membutuhkan pertolongan medis serta sebagai titik penyaluran bantuan,” pungkasnya.(Jef)

Pioneer Green Banking, BNI Dorong Bisnis Berkelanjutan

Nusa Dua:(Globalnews.id)-PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI terus mendukung untuk mewujudkan ekonomi hijau pemerintah dengan terus medorong ekspansi bisnis berkelanjutan. Perseroan telah menjabarkan komitmen ini dalam 5 pilar keberlanjutan BNI yaitu BNI untuk Indonesia, BNI untuk nasabah, BNI untuk lingkungan, BNI untuk masyarakat, dan BNI untuk pegawai.

Dalam Tempo Economic Forum 2022, Direktur Corporate & International Banking BNI Silvano Rumantir menyampaikan Pemerintah menargetkan Indonesia dapat mencapai nol emisi karbon pada tahun 2060. Oleh karena itu, diperlukan komitmen khususnya dari para pelaku industri perbankan guna melakukan transisi yang mengarah pada penggunaan energi baru terbarukan (EBT).

“Tentunya kami akan selalu berupaya untuk mendukung pemerintah dalam mewujudkan ekonomi hijau. Langkah ini pun dilakukan dengan tetap menjaga tren pertumbuhan ekonomi saat ini yang masih dalam tren pemulihan,” katanya.

Silvano menyampaikan, secara bertahap BNI telah mengkaji upaya pemberian insentif untuk pinjaman portofolio hijau. Contoh nyata yang telah dilakukan BNI adalah dengan meluncurkan pembiayaan bersuku bunga rendah untuk kepemilikan kendaraan listrik.

BNI juga proaktif berkolaborasi dengan PLN dalam penyediaan infrastruktur stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di Tanah Air. Langkah ini untuk mensukseskan program pemerintah dalam percepatan pembentukan ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di Indonesia.

BNI telah mulai menggandeng beberapa korporasi untuk progarm Sustainability Linked Loan yang digunakan untuk investasi bisnis berkelanjutan nasabah.

“BNI tergolong bank di Indonesia yang memberikan perhatian serius terhadap pengelolaan lingkungan hidup. Beberapa aktivitas yang dilakukan BNI antara lain rehabilitasi lingkungan kawasan pesisir Pantai Anyer, Banten dan hulu Sungai DAS Citarum, Jawa Barat melalui Program pengembangan kebun bibit, melakukan penanaman dan perawatan pohon di area tersebut,” pungkasnya.(Jef)

Jadi Bagian Keberhasilan Atasi Covid-19, BNI Raih Anugerah Kemanusiaan

Nusa Dua:(Globalnews id)-Indonesia berhasil menjadi negara yang mampu mengatasi dampak pandemi Covid-19 yang telah berjalan lebih dari dua tahun. Bahkan, Indonesia sukses menjadi tuan rumah penyelenggara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang diselenggarakan di Bali.

Kesuksesan penyelenggaraan G20 ini menunjukkan kesiapan Indonesia dalam mengajak seluruh masyarakat dunia bahu-membahu, saling mendukung untuk pulih bersama, serta tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan.

Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi bersama Kementerian BUMN melalui Yayasan BUMN Untuk Indonesia menyelenggarakan Malam Anugerah Kemanusiaan sebagai wujud apresiasi pemerintah atas berbagai aksi filantropi dalam penanggulangan COVID-19. Anugerah yang diberikan kepada perseorangan, perusahaan swasta dan BUMN itu berlangsung di ajang O20, side event dari KTT G20, di Hotel Merusaka, Nusa Dua, Bali, Kamis (17/11/2022).

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI menjadi bank milik negara yang menerima Penganugerahan bersejarah tersebut. Direktur Corporate and International Banking BNI Silvano Rumantir hadir secara langsung mewakili perseroan.

Silvano menyampaikan perseroan selalu berupaya untuk memberikan dukungan maksimal kepada pemerintah khususnya dalam mengatasi dampak pandemi Covid-19. Terlebih, sebagai bank milik negara, BNI memiliki kewajiban lebih besar untuk dapat menjaga kestabilan ekonomi dengan mengusung berbagai program kemanusiaan.

“Kami sangat mengapresiasi penghargaan yang diberikan kepada kami. Tentunya dukungan yang sudah terealisasi sejauh ini akan terus kami tingkatkan, bukan hanya untuk menanggulangi dampak pandemi, tetapi juga mendukung penguatan ekonomi dengan berbagai program pendampingan kepada masyarakat,” katanya.

Adapun, program kemanusiaan khusus penanganan pandemi pencegahan Covid-19 melalui bantuan pemeriksaan deteksi awal berupa test swab PCR, pemberian alat pencegahan ke warga dan tenaga kesehatan seperti masker, alat pelindung diri, alat cuci tangan, dan lain-lain.

Ada pula, bantuan pengobatan dan penanganan di rumah sakit berupa alat-alat deteksi, dan laboratorium Covid-19 serta bantuan operasional untuk tenaga kesehatan. BNI pun aktif menyalurkan bantuan vaksinasi, sekaligus penyediaan tempat sampah khusus limbah masker. Perseroan juga ada bantuan ambulance penanganan pasien Covid-19.

“Di luar itu, kami memiliki beberapa program kemanusiaan lain seperti apresiasi guru honorer, dan apresiasi terhadap bidan dan perawat yang mana mereka semua berjuang di garda terdepan di masa-masa genting pandemi,” pungkasnya.(Jef)

Event KTT G20, BNI Hadir dengan Teknologi Imersif Metaverse


 
Bali: (Globalnews.id)-PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI berkomitmen untuk memberikan solusi perbankan yang imersif dengan cara yang baru.
 
Melalui event KTT G20 yang didalamnya juga terdapat B20 Summit Indonesia 2022 yang bertemakan “Advancing Innovative, Inclusive And Collaborative Growth”, BNI berkesempatan untuk memperkenalkan perbankan digital yang Go Global melalui Metaverse. Adapun, rangkaian B20 Summit Indonesia 2022 diselenggarakan pada tanggal 13-16 November 2022 di Bali Nusa Dua Convention Center 1, Nusa Dua, Bali. 
 
Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo menyampaikan BNI tidak hanya hadir sebagai bank internasional, tetapi juga bank yang memperkenalkan produk-produk digitalnya melalui showcase Metaverse.  Melalui dunia baru ini, BNI sudah mampu *menjalankan* beberapa program edukasi, promosi, dan marketing untuk memperkenalkan produk unggulan BNI kepada para nasabah.
 
BNI turut memperkenalkan produk-produk unggulan BNI seperti BNI Mobile Banking, BNI Xpora dan BNIDirect, yang dimana ketiga produk ini masuk dalam konten yang dikemas menarik serta informatif di dalam dunia metaverse.
 
Pengunjung pun disuguhkan venue dengan pengalaman baru dan menyenangkan agar pengunjung lebih dekat dengan BNI.  Pengunjung pun dapat merasakan kehadiran 7 Kantor Cabang Luar Negeri BNI di dalam Metaverse yaitu London, New York, Seoul, Tokyo, Singapura, Hong Kong, dan Amsterdam.
 
“Kami mau menunjukkan bahwa BNI sebagai bank milik negara dengan mandat sebagai *bank* Internasional, yang juga mampu memamerkan keunggulan solusi perbankan digital melalui Metaverse,” katanya.
 
Okki menyampaikan, ke depannya BNI Metaverse memiliki tujuan untuk dapat menyampaikan pesan ke seluruh masyarakat Indonesia mengenai era perbankan digital yang dapat melampaui batas, tidak terpengaruh oleh jarak, waktu dan juga akses untuk mendapatkan layanan perbankan. 
 
Adanya akses mengenai informasi secara luas, akan membuka peluang perekonomian Indonesia dengan berbagai kolaborasi yang akan tercipta, seperti para pelaku usaha UMKM yang turut berkontribusi dalam pemulihan ekonomi di Indonesia. 
 
“Tentunya, kami juga akan fokus dalam meningkatkan potensi market UMKM yang tidak hanya berskala nasional melainkan juga menembus pasar Internasional dan turut berkolaborasi bersama dengan seluruh negara untuk memajukan perekonomian secara global,” pungkasnya. (Jef)
 
 

Dukung UMKM Go Internasional, BNI Optimalkan Momentum G20

Foto :Dokumen BNI Sekretaris Kementerian BUMN sekaligus Komisaris BNI Susyanto meninjau langsung booth UMKM ekspor BNI pada penyelenggaraan Future SMEs Village yang merupakan side event G20 di Nusa Dua, Bali,  Jumat (11/11/2022).   Hingga September 2022, penyaluran kredit melalui Program BNI Xpora untuk mendukung pelalu UMKM ekspor ke luar negeri telah mencapai Rp25,79 triliun atau tumbuh 71,08% secara tahunan.

Nusa Dua: Perhelatan G20 menjadi momentum yang sangat baik untuk mendongkrak kembali kinerja pelaku UMKM di industri kreatif. Pelaku UMKM memiliki kesempatan untuk memperkenalkan produk-produk kerajinan tangan khas yang mampu menarik hati para tamu kenegaraan.

Bahkan, ada kesempatan bagi para pelaku UMKM untuk menemukan partner untuk Go Global dikarenakan ada juga tamu juga berasal dari kalangan pelaku bisnis internasional.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI terus mendorong pelaku UMKM binaan untuk dapat mengoptimalkan momentum positif G20 ini. Melalui side event G20 yakni Future SMEs Village, BNI melalui program BNI Xpora membawa sejumlah pelaku UMKM di bidang kerajinan tangan, kosmetik, hingga fesyen.

Adapun Future SMEs Village dibuka secara resmi oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki di Nusa Dua, Bali (Jumat, 11 November 2022).

Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo menyampaikan perseroan sebagai bank milik negara berkomitmen untuk terus mencari potensi bagi pelaku UMKM untuk dapat mengakselerasikan kinerja,  termasuk dengan memanfaatkan momentum G20.

BNI sebagai salah satu BUMN pendukung utama Future SMEs Village berharap agar pelaku UMKM ekspor dari BNI Xpora semakin dikenal oleh delegasi dari berbagai belahan dunia.

“Kami harap para pelaku UMKM binaan kami ini dapat menemukan semangat baru, peningkatan kinerja lebih baik, serta potensi-potensi baru pada Future SMEs Village ini,” katanya.

Okki melanjutkan, dalam rangka menyambut banyaknya wisatawan dari kalangan pebisnis, BNI saat ini tengah memperkuat kapasitas dan kapabilitas produksi para pelaku UMKM binaan.

BNI beraharap pelaku UMKM lebih siap dalam menjawab kesempatan kerja sama ekspor yang semakin besar dalam momentum G20 ini.

“Justru yang kami harapkan bukan one time buying yang itu hanya temporary. Kami tentunya siapkan juga berbagai program pembinaan, pendampingan, hingga business matching yang dapat digunakan pelaku UMKM untuk Go Internsional guna melompat lebih tinggi,” katanya.

Adapun, BNI memiliki program BNI Xpora yang khusus mendorong pelaku UMKM ekspor ke luar negeri. Total portofolio kredit BNI Xpora hingga September 2022 tercatat telah mencapai Rp25,79 triliun, tumbuh 71,08% secara tahunan (YoY).

Sementara itu untuk memudahkan pengelolaan cash manajemen dan kebutuhan transaksi personal pelaku UMKM, BNI memiliki BNI Direct dan BNI Mobile Banking yang menambah experience nasabah dalam melakukan mengakses berbagai solusi perbankan BNI.(Jef)

Kinerja Solid Di Tengah Turbulensi Ekonomi, Laba BNI Tumbuh Sehat 76,8%

Jakarta:(Globalnews.id)- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI (kode saham: BBNI) terus membukukan kinerja yang solid hingga kuartal ketiga tahun 2022, sehingga dapat memperkuat fondasi perusahaan dalam menghadapi tantangan ekonomi global ke depan.

Sampai dengan September 2022, laba bersih BNI tumbuh 76,8% Year on Year (YoY) mencapai Rp 13,7 triliun. Pertumbuhan laba yang sehat ini tetap dapat dicapai meskipun perseroan menerapkan strategi fungsi intermediasi selektif. Pertumbuhan kredit mencapai 9,1% YoY menjadi Rp 622,61 triliun dengan fokus pada segmen berisiko rendah, debitur Top Tier di setiap sektor industri prospektif, serta regional champion di masing-masing daerah. Diharapkan, eksposur kredit berkualitas tinggi ini berdampak pada perbaikan kualitas kredit dalam jangka panjang.

Sebagai penopang pertumbuhan kredit, BNI mengandalkan pendanaan terutama dari Current Account Savings Account (CASA) yakni tabungan dan giro. Rasio CASA BNI mencapai 70,9% dari total dana pihak ketiga (DPK). Angka ini merupakan pencapaian yang tertinggi dalam beberapa tahun terakhir ini.

Dengan performa tersebut, Net Interest Income BNI tumbuh 5,2% YoY menjadi Rp 30,2 triliun. Non-Interest Income juga tumbuh baik mencapai 7,8% YoY menjadi Rp11 triliun, yang didorong oleh transaksi digital dan fee dari bisnis sindikasi, sehingga BNI mencetak pendapatan operasional sebelum pencadangan atau Pre-Provisioning Operating Profit (PPOP) sebesar Rp 25,8 triliun atau meningkat 9,7% YoY.

“Kami sangat bersyukur sampai dengan kuartal ketiga 2022 ini, kami dapat konsisten membukukan kinerja yang solid di tengah berbagai tantangan ekonomi global maupun domestik,” kata Direktur Utama BNI Royke Tumilaar di Jakarta Senin (24/10/2022)

Dia berpendapat, kondisi eksternal di kuartal tiga ini tergolong menantang dipicu oleh eskalasi tensi geopolitik sehingga menciptakan sejumlah risiko baru di tengah efek Pandemi Covid-19 mulai mereda. Ketegangan geopolitik telah mengganggu rantai pasok sehingga menyebabkan lonjakan harga komoditas energi dan pangan global. Hal ini pun berdampak pada meningkatnya laju inflasi yang kemudian diikuti pengetatan kebijakan moneter di berbagai negara.

Tren ini berpotensi menyebabkan perlambatan laju pertumbuhan ekonomi. “Tentunya kami akan terus berupaya untuk menjaga kinerja perseroan agar tetap sustain sehingga dapat membantu pemerintah melanjutkan tren pemulihan ekonomi serta tetap memberikan imbal hasil investasi kepada pemegang saham,” katanya.

Royke melanjutkan, perseroan yakin dapat merealisasikan kinerja positif hingga akhir 2022, didukung oleh portofolio kredit yang sudah jauh lebih sehat dan tetap mengedepankan aspek prudential banking.

Terlebih, tren kinerja ekonomi Indonesia yang masih tumbuh impresif sebesar 5,4% YoY di kuartal dua dan hingga akhir tahun diperkirakan masih pada kisaran di atas 5,3% YoY. “Tren pertumbuhan ini masih cukup baik dibandingkan dengan banyak negara lain di dunia. Maka, kami optimis masih berada dalam jalur yang tepat untuk memenuhi perkiraan laba tahun 2022 sesuai dengan corporate plan,” pungkasnya.

Distribusi Pembiayaan

Sementara itu, Wakil Direktur Utama BNI, Adi Sulistyowati, memaparkan kinerja pertumbuhan kredit di Kuartal Ketiga 2022 ini didorong oleh kredit korporasi swasta yang mencapai Rp 211,9 triliun atau tumbuh 20,4% YoY, selanjutnya diikuti oleh segmen large komersial tercatat sebesar Rp 49,4 triliun tumbuh 22,3% YoY.

Pada segmen kecil, pertumbuhan terutama pada Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang tercatat sebesar Rp 51,3 triliun atau naik 24,3% YoY, dan untuk segmen konsumer mencapai Rp 106,9 triliun atau naik 11,3% YoY dengan pertumbuhan terutama pada produk payroll loan.
“Pertumbuhan ini sejalan dengan strategi manajemen untuk tumbuh dengan sehat dan sustain dengan menyasar pada debitur top tier di segmen industri prospektif diiringi dengan kebijakan manajemen risiko yang prudent,” sebutnya.

Adi Sulistyowati yang akrab disapa Susi menuturkan, perkembangan kinerja BNI hingga Kuartal Ketiga 2022 juga didukung oleh tingkat permodalan yang kuat dan likuiditas yang memadai sebagaimana tercermin dari Capital Adequacy Ratio (CAR) yang berada di level 18,9% dan Loan to Deposit Ratio (LDR) yang berada pada posisi 91,2%. “Selain itu, Liquidity Coverage Ratio (LCR) berada di 193% dan Net Stable Funding Ratio (NSFR) berada di 124% yang menunjukkan bahwa BNI memiliki kecukupan likuiditas untuk mendukung pertumbuhan bisnis,” katanya.

Dari sisi kualitas aset, Susi menyampaikan bahwa Loan at Risk (LAR) mengalami penurunan signifikan dari 25,2% di September 2021 menjadi 19,3% di September 2022, terutama karena menurunnya jumlah kredit restrukturisasi karena Covid – 19. “Kami pun terus berupaya menjaga LAR Coverage atau rasio pencadangan untuk debitur LAR pada level yang memadai yakni sebesar 42,7%. Bahkan, kami melihat bahwa kemampuan pembayaran kewajiban dari debitur LAR semakin membaik sehingga mendorong perbaikan pada pendapatan bunga, serta menjadi indikasi pemulihan bisnis nasabah yang lebih baik setelah terdampak pandemi,” sebutnya.

Strategi BNI

Royke Tumilaar mengakui prospek ekonomi domestik berpotensi tidak lagi seimpresif semester pertama. Namun, perseroan masih melihat indikator makro ekonomi di Indonesia akan cukup sehat dibandingkan negara lain. Inflasi hingga September berada pada level 6%, dan masih cukup wajar untuk ukuran negara berkembang dan tahun depan diperkirakan membaik di bawah 4%.

Meskipun tren perlambatan ekonomi global cukup mengkhawatirkan, perekonomian Indonesia diperkirakan relatif stabil dengan didukung bauran kebijakan fiskal dan moneter yang efektif untuk menjaga stabilitas. Indikator kestabilan eksternal ekonomi Indonesia pun terus membaik, terutama dari cadangan devisa yang kuat serta tingkat eksposur utang luar negeri yang rendah.

“Tentu kita perlu mewaspadai potensi meningkatnya risiko yang akan dihadapi oleh perekonomian dan perbankan Indonesia ke depan. Untuk itu, perseroan mengambil langkah proaktif untuk menjaga profitabilitas dapat sustain dalam jangka panjang,” katanya.

Strategi pertumbuhan BNI akan tetap fokus pada segmen yang memiliki return yang atraktif dengan kualitas kredit yang baik, seperti korporasi sektor unggulan dan value chain-nya, pinjaman payroll di segmen konsumer, serta KUR di segmen kecil.

Dengan strategi yang konservatif ini, Net Interest Margin (NIM) diperkirakan akan berada di level yang moderat, namun akan dikompensasikan dengan Cost of Credit atau biaya CKPN yang rendah dan fee income yang optimal dari transaksi nasabah.

“Kami percaya ini adalah strategi yang tepat di tengah turbulensi ekonomi global, untuk memberikan hasil yang optimal dan sustainable bagi para pemegang saham kami”, imbuh Royke.

Pengelolaan UMKM Indonesia Dipandang Sangat Tepat, Ini Pandangan Simon Paris CEO Finastra

Nusa Dua Bali:(Globalnews.id)-Strategi Pemerintah Indonesia dalam mengembangkan segmen usaha mikro, kecil, dan menengah dipandang sudah tepat dengan mengedepankan subsidi yang menjadi dasar perbankan untuk menyalurkan trade finance.  

CEO Finastra Group Holding Ltd. Simon Paris berpandangan ekonomi Indonesia memiliki harapan yang cukup besar terhadap pertumbuhan kinerja segmen UMKM. Terlebih, kontribusi ekonomi UMKM dalam produk domestik bruto mencapai lebih dari 65%.  

Menurutnya, langkah Pemerintah Indonesia yang mengedepankan subsidi baik dengan skema kredit usaha rakyat, penjaminan kredit, dan lainnya tergolong sudah sangat tepat khususnya dalam mendorong pelaku industri keuangan menyalurkan pembiayaan.  

“Jika pemerintah memberi garansi terhadap semua transaksi dari pelaku UMKM, maka akan lebih banyak perbankan yang menyalurkan trade finance. Terlebih saat ini sudah mulai banyak marketplace yang mewadahi perdagangan mereka,” katanya dalam SOE International Conference #BUMNuntukG20 #SOEInternationalConference di Bali Nusa Dua Conference Center, Senin (17/10/2022).  

Dia berpendapat langkah untuk memperluas keterjangkauan dengan memanfaatkan solusi digital banking juga sudah tergolong tepat. Terlebih, hal ini diikuti pula dengan berbagai program yang menjangkau kelompok masyarakat rentan seperti Wanita dan masyarakat di daerah terpencil.  

“Pemerintah juga terus mendorong semua pelaku ekonominya untuk mampu menjadi teman seperjalanan bagi para UMKM untuk berkembang dan memberi nilai tambah,” katanya.  

Dalam kesempatan terpisah, Corporate Secretary *PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI Okki Rushartomo mengatakan,* sebagai bank milik negara tentunya ekspansi pembiayaan inklusif atau kredit UMKM menjadi salah satu prioritas *BNI*. Terlebih, BNI telah memiliki ekosistem pengembangan UMKM berbasis digital yang mampu *menjadi sarana bagi* UMKM agar naik kelas dan Go Global. 

Beragam solusi yang BNI miliki mencakup cash management, mobile banking, aktivasi EDC, dan QRIS, serta dukungan peningkatan kapabilitas dan membuka pasar melalui BNI Xpora. 

BNI pun telah memperlengkapi diri dengan beragam solusi keuangan untuk mendukung operasional UMKM. Berbagai program pengembangan dan pendampingan UMKM akan terus dilaksanakan. 

“Sesuai dengan semangat di G20 yakni *Recover Together Recover Stronger* BNI terus membuka akses pasar dengan menggandeng banyak asosiasi UMKM, e-commerce hingga komunitas diaspora di luar negeri,” pungkasnya. (Jef)

Transformasi BNI Berlanjut Demi Penguatan Kinerja Ekonomi Indonesia

Jakarta:(Globalnews.id)-Sebagai Agent of Development PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI (kode saham: BBNI) terus melanjutkan transformasi guna memberikan dorongan kinerja maksimal pada masa pemulihan ekonomi. 

Melalui journey transformasi perusahaan, BNI terus memperbaiki setiap lini operasional bisnis guna meningkatkan fundamental keuangan dan kapabilitas perusahaan dalam menjalankan fungsi intermediasi, investasi, dan penyediaan solusi transaksi keuangan yang unggul melalui digitalisasi. 

BNI memastikan lebih adaptif terhadap perkembangan preferensi nasabah dan memiliki daya tahan terhadap turbulensi ekonomi ke depan seperti yang terjadi akibat pandemi covid-19. 

Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo menyampaikan transformasi BNI hingga saat ini telah berbuah manis dalam bentuk peningkatan kinerja pada dua tahun terakhir setelah terdampak pandemi. 

Dia mengakui kondisi ekonomi ke depan masih cukup menantang dengan beberapa isu seperti perang Rusia dan Ukraina yang berdampak pada perekonomian dunia dan Indonesia. 

Terlebih, banyak negara kini dihadapkan pada risiko inflasi lebih tinggi sehingga berdampak pada perlambatan pertumbuhan ekonomi. 

Namun, sebagai bank milik pemerintah yang proaktif melakukan transformasi BNI tentunya tidak hanya sekadar riding the wave tetapi proaktif mencari ceruk pertumbuhan baru melalui Journey transformasi perusahaan. 

Transformasi ke depan meliputi perbaikan end-to-end credit proses, crosss selling dan up selling nasabah Segmen Korporasi, peluncuran SMExporter HUB, pengelolaan Loan at Risk (LaR), solusi bisnis untuk klaster kelembagaan terpilih, dan lainnya. 

“Journey transformasi perusahaan BNI ini telah dimulai sejak 2021, dan masih berlanjut hingga tahun ini. Kami harap upaya ini dapat semakin memperkuat kinerja pemulihan ekonomi.” katanya. 

Okki memaparkan dengan transformasi yang telah berjalan sejauh ini, perseroan mampu mendorong peningkatan kinerja melalui salah satu program andalan BNI Xpora. 

Melalui kolaborasi dengan asosiasi UMKM dan e-commmerce, BNI terus menciptakan lebih banyak program pembinaan dan pelatihan BNI yang mendorong pelaku UMKM lebih berdaya saing global. 

Untuk mendorong penguatan ekspor pelaku UMKM, BNI juga menggandeng pihak sudah kompeten dengan ekspor-impor seperti Indonesia International Chamber of Commerce (ICC), Sarinah, hingga House of Indonesia di sejumlah negara. 

“Perluasan pasar ini juga semakin lengkap dengan semakin banyaknya komunitas diaspora di banyak negara. Kami telah menciptakan sebuah ekosistem ekspor agar UMKM bisa Go Global. Ini juga sejalan dengan mandat yang diberikan Kementerian BUMN kepada BNI untuk menjadi bank global,” katanya. 

Di samping itu, BNI juga semakin mampu menunjukkan kinerja di segmen korporasi dengan menjadi salah satu preferensi highly reputable company di Indonesia. Hal ini membuat portofolio kredit segmen korporasi mampu tumbuh lebih kuat serta berkualitas. 

“Tentunya BNI juga tak hanya mendorong kinerja pembiayaan, tetapi segmen korporasi ini membuka banyak peluang cross selling ke produk payroll, payroll loan, hingga kredit griya,” sebutnya. 

Selain transformasi secara organik, BNI juga melakukan transformasi secara anorganik untuk melakukan transformasi pada aspek digital, hal ini dilakukan dengan mengakuisisi Bank Mayora yang efektif terlaksana pada Mei 2022. 

Rencananya Bank Mayora akan ditransformasi menjadi Bank Digital dengan fokus utama pada segmen UKM, segmen yang berbeda dengan bank digital yang telah ada saat ini. 

“Kolaborasi antara group usaha Mayora sebagai salah satu perusahaan Fast Moving Consumer Good terbesar di Indonesia dengan BNI sebagai salah satu preferred bank di Indonesia akan menjadi salah satu keunggulan dari Bank Digital ini nantinya” pungkas Okki. (Jef)

BNI Akselerasi Akusisi Digital Client

Jakarta:(Globalnews.id)-PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI (kode saham: BBNI) terus memperkuat akuisisi digital client seperti e-commerce dan fintech guna memperkaya produk sekaligus meningkatkan kenyamanan bertransaksi bagi nasabah.

Hingga Juni 2022, jumlah digital client BNI telah mencapai 458 perusahaan, naik 70,3% dari periode sama tahun lalu sebanyak 269 perusahaan. Rasio digital client di dominasi oleh e-commerce 59,2%, sedangkan sisanya adalah digital client teknologi finansial atau fintech. Beberapa digital client tersebut antara lain, Shopee Pay, Tokopedia, Bukalapak, Link Aja, Dana, Ovo, Commuter, Xendit dan beberapa fintech lainnya.

Jumlah transaksi dari digital client ini telah mencapai 347 juta, naik 58% dari periode sama tahun lalu sebesar 219 juta. Nilai fee based yang dihasilkan tercatat naik 38% dari periode sama tahun lalu.

Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati menyampaikan transformasi digital telah memberi kontribusi yang cukup kuat baik dari segi operasional maupun profitabilitas BNI. Perseroan proaktif untuk menggandeng mitra digital yang diharapkan dapat memperkuat kapabilitas pelaku ekonomi digital, sekaligus memberikan nilai tambah lebih baik kepada nasabah.

“Tentunya pencapaian yang sangat baik ini akan terus dijaga dan ditingkatkan. BNI terus memperkuat eksistensi dan kapabilitas digital melalui layanan API untuk menjadi channel layanan perbankan utama bagi seluruh nasabah perbankan Indonesia,” sebutnya.

Di luar akuisisi digital client, Adi Sulistyowati yang akrab disapa Susi menuturkan BNI juga memiliki program atensi dan apresiasi yg diberikan kepada nasabah. Hal ini membuat banyak kebutuhan transaksi dapat difasilitasi lebih baik dengan berbagai program promo.

“Program-program promo yang tepat ini j pada akhirnya mendorong solusi digital banking ini menjadi lebih menarik. Nasabah menjadi lebih aktif mengikuti berbagai tawaran menarik yang kami siapkan sehingga menarik bagi digital client maupun nasabah pengguna,” katanya.(Jef)

Restoran Padang Binaan BNI di Den Haag Diapresiasi DPR

Jakarta:(Globalnews.id)-PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI memperkuat komitmen dalam mendukung kinerja diaspora dalam memperkenalkan kultur dan budaya Indonesia. Hal ini diharap dapat menjadi jalan masuk untuk produk Indonesia, sekaligus menarik lebih banyak investasi ke Tanah Air.

Teranyar, dalam rangka mendorong kinerja salah satu diaspora binaan Warung Makan Padang Lapek di kota Den Haag, BNI telah menyalurkan diaspora Loan 50.000 euro. Anggota Komisi VI DPR RI Andre Rosiade bersama Menteri BUMN Erick Thohir pun berkunjung ke Belanda dalam rangka melihat secara langsung program BNI Diaspora Go Global yang telah berjalan di negeri kincir angin tersebut.

Andre menjelaskan, program Diaspora Go Global tersebut merupakan upaya Kementerian BUMN melalui BNI untuk membantu peningkatan ekonomi bagi para diaspora Indonesia di dunia, serta menjadi pembuka jalan bagi produk Indonesia untuk go internasional.

“Saya Andre Rosiade selaku Anggota Komisi VI DPR RI berkesempatan mendampingi Menteri BUMN Erick Thohir untuk melihat secara langsung program BNI Go Global di Belanda. Pada kesempatan ini, Pak Menteri Erick Thohir juga meresmikan Pengembangan Restoran Warung Padang Lapek Jo di Kota Den Haag Belanda,” Ungkapnya.

Andre mengapresiasi langkah proaktif dari BNI. Menurutnya, restoran seperti Warung Padang Lapek Jo ini perlu didukung karena memiliki potensi yang sangat tinggi seiring dengan tingginya peminat makanan otentik Indonesia di Belanda serta di belahan dunia lainnya.

“Restoran ini dilakukan pengembangan dan sekarang luasnya dua kali lipat lebih besar dari sebelumnya. Dimana pengembangan ini dibantu oleh kementerian BUMN melalui Program BNI Diaspora Go Global. BNI membantu pembiayaan diaspora diberbagai dunia. Warung Padang Lapek Jo ini dibantu dan dibiayai oleh BNI Amsterdam dan BNI London,” Imbuhnya.

*Terus Dorong Diaspora Loan*

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menyampaikan dukungan BNI terhadap Warung Makan Padang Lapek Jo merupakan bentuk kinerja BNI dalam mendorong ekonomi diaspora Indonesia. Terlebih, Warung Makan Padang Lapek Jo juga memiliki potensi yang sangat tinggi seiring dengan tingginya peminat Makanan Padang di Den Haag. Dia berharap, dengan pembiayaan ini akan membantu Warung Makan Padang Lapek Jo dalam hal modal kerja sekaligus melakukan ekspansi bisnis untuk menarik lebih banyak pengunjung.

“Tentunya kami sangat berharap penyaluran diaspora loan ini dapat mendorong Citra Restoran Padang sebagai sarana untuk memperkenalkan budaya Indonesia ke kancah dunia,” kata Royke.

Masih dalam pengembangan Warung Makan Padang Lapek Jo, Royke melanjutkan, BNI Xpora kembali berhasil mendorong produsen kerupuk untuk melakukan ekspor produknya ke luar negeri, khususnya sebagai makanan pelengkap di restoran Lapek Jo.

“Tentunya ini adalah tren yang sangat baik. Kami akan lebih banyak menyalurkan Diaspora Loan untuk mendukung pengembangan usaha diasapora serta mengoptimalkan layanan Business Matching dari BNI Xpora agar semakin banyak produk UMKM Indonesia merambah pasar global,” katanya. (Jef)