Arsip Tag: dekranas

KemenKopUKM dan Dekranas Hadirkan Pelatihan dan Bimbingan Bagi UMKM di Labuan Bajo

Labuan Bajo:(Globalnews.id) – Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) bersama Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) bersinergi menghadirkan pelatihan dan bimbingan kepada pelaku UMKM di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Suzana Teten Masduki dari Bidang Pendanaan Dekranas mengatakan kegiatan yang berlangsung dari 21-24 Juli 2022 ini bertujuan untuk mengembangkan produk unggulan Labuan Bajo yang menjadi salah satu dari 5 Destinasi Super Prioritas Indonesia.

“Kegiatan ini berisikan rangkaian acara kolaborasi dengan tema Cerita Kriya, yang bertujuan mengembangkan para pelaku usaha khususnya pengembangan produk unggulan kriya khas Labuan Bajo,” ungkap Suzana dalam acara Cerita Kriya, Pengrajin Berdaya di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Jumat (22/7).

Lebih lanjut, Suzana menegaskan Indonesia boleh berbangga perannya dalam Presidensi G20 tahun 2022 ini. Namun, hal yang lebih membanggakan adalah semangat UMKM dalam menyambut dan mengambil bagian dalam perhelatan besar tersebut.

“Saya telah melihat UMKM yang memproduksi terutama kriya untuk _merchandise_ G20 dan memiliki kualitas yang baik dan indah,” ujar Suzana.

Dengan kualitas seperti ini, Suzana yakin _demand_ atau permintaan akan kriya karya Indonesia tidak akan berhenti di sini saja. Namun juga siap, menyambut pemulihan ekonomi dengan kembalinya pengunjung ke Labuan Bajo.

“Itulah mengapa kami mengambil tema Cerita Kriya tahun ini. Meskipun sudah berkembang luar biasa, kita masih harus terus memperbaiki beberapa hal agar perkembangannya hingga layak ekspor dan menjadi pilar ekonomi Labuan Bajo dan NTT secara keseluruhan,” katanya.

“Dengan G20, ini adalah tahun yang tepat dan terbaik untuk menggenjot kualitas produksi, manajemen, hingga akses pendanaan bagi UMKM Kriya, terutama di Labuan Bajo dan NTT secara keseluruhan. Tempat yang indah luar biasa ini, banyak lahir kriya dengan filosofi dan _craftmanship_ yang memukau. Lebih dari sanggup untuk memukau dunia,” ucap Suzana.

Di tempat yang sama, Deputi Bidang Usaha Mikro KemenKopUKM Eddy Satriya menambahkan tujuan kegiatan ini juga untuk meningkatkan kapasitas di bidang produksi, pemasaran, pembiayaan, dan manajemen usaha koperasi dan UMKM di sektor kriya di Kabupaten Manggarai barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Adapun rangkaian kegiatan acara ini antara lain Bimbingan Teknis Pengawasan Koperasi, Sosialisasi Pembentukan Koperasi kepada Kelompok Usaha Produktif Masyarakat, Pelatihan Vocational bagi Usaha Mikro di Sektor Pariwisata, Bimbingan Peningkatan Mutu Produk Usaha Mikro di Kawasan/Klaster Pariwisata, Sosialisasi KUR, dan Open Desk Pendampingan Penerbitan Legalitas Usaha Berupa Nomor Induk Berusaha (NIB).

Selain itu, acara lainnya ialah Pelatihan Vocational Design dan Branding Produk UKM Bersama, Bimbingan Teknis Kewirausahaan Penunjang Pariwisata Daerah, Fasilitasi Financial Matching bagi Wirausaha, Fasilitasi Literasi Digitalisasi Keuangan, Bimbingan Teknis Penyusunan Laporan Keuangan Terintegrasi dengan SIDT-KUMKM, Sinergitas Pengembangan Produk Lokal Unggulan, serta Workshop Kewirausahaan Pengembangan Produk Unggulan Daerah.

Eddy menyampaikan dalam acara ini, dilaksanakan pula Penyerahan Simbolis Program Strategis Kementerian Koperasi dan UKM, yaitu Simbolis Penyerahan Kredit Usaha Rakyat dan Penyerahan Simbolis Pemberian Pinjaman LPDB-KUMKM melalui KSP KOPDIT Suka Damai.

“Untuk mendukung Labuan Bajo sebagai Destinasi Super Prioritas diperlukan sinergitas semua pihak dalam rangka pengembangan produk-produk kreatif dan produk unggulan daerah termasuk produk kriya. Oleh karena itu, diharapkan dengan sinergitas tersebut dapat mewujudkan koperasi dan UMKM yang berkualitas, berdaya saing, dan berkontribusi nyata terhadap pertumbuhan ekonomi daerah,” ujar Eddy.

Sementara itu, Wakil Bupati Kabupaten Manggarai Barat Yulianus Weng mengapresiasi dilaksanakannya kegiatan ini. Menurutnya, kegiatan ini pun langsung bersentuhan dengan pelaku UMKM.

Yulianus menambahkan bahwa dalam masa jabatannya ini pertama kalinya ada Kementerian yang memberikan pelatihan secara komplit dari hulu ke hilir dari produksi, perizinan, pembiayaan, hingga pemasaran dan pendampingan.

“Perlu kami sampaikan bahwa kami pun mendukung gas full untuk pelaku UMKM baik pembinaan, modal, dan pemasaran produk. Melalui Dekranasda, kami juga melatih 10 UMKM di beberapa kecamatan dan hasil karya mereka yakni berupa topi dan selendang yang kemudian dibeli oleh Dekranasda serta Pemerintah Kabupaten untuk diberikan kepada tamu. Jadi UMKM tidak perlu lagi pikirkan pemasaran hasil produknya,” kata Yulianus Weng.(Jef)

Cerita Wastra 2021 Latih 1.000 Pengrajin Kain Tenun di Indonesia untuk Hasilkan Produk Bernilai Jual Tinggi


Ketua Bidang Manajemen Usaha Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Suzana Teten Masduki mengatakan bahwa Cerita Wastra 2021 yang dilaksanakan di 5 Destinasi Super Prioritas telah berhasil melibatkan lebih dari 20 komunitas kreatif di masing-masing destinasi dan melatih lebih dari 1.000 pengrajin untuk dapat menghasilkan produk yang bernilai jual tinggi secara nasional maupun global.

“Diharapkan ini dapat menimbulkan efek multiplikasi dengan pendekatan Training of Trainers. Beberapa dari yang dilatih bahkan punya 1.000 pengrajin binaan di bawahnya,” ungkapnya dalam Penutupan Cerita Wastra, Sinergi Kementerian Koperasi dan UKM dengan Dekranas di 5 Destinasi Super Prioritas, Nusa Dua, Bali, Jumat (29/10/2021).

Suzana menambahkan, pelatihan Cerita Wastra telah mendorong proses berdirinya satu koperasi wastra di Toba. Dia pun berharap akan ada semakin banyak lembaga koperasi sebagai aggregator dan off-taker pengrajin wastra ke depannya.

“Semoga ke depannya kita dapat membuat pelatihan dengan jenjang dan kelas yang jelas. Sehingga kelas pelatihan kita lebih tepat sasaran. Pelatihan kita juga harus beradaptasi dengan dinamika dunia digital yang semakin kompleks, bukan hanya permasalahan tergabung dalam ekosistem digital, namun juga seperti pengelolaan customer secara digital sampai pengelolaan data pribadi pelaku usaha, serta mendorong kesadaran perlindungan hak cipta motif juga saya rasa perlu,” ujar Suzana.

Di tempat yang sama, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengapresiasi gelaran puncak Cerita Wastra 2021. Menurutnya, wastra merupakan salah satu produk unggulan dari kekayaan budaya tanah air. Hasil buah pikir, karsa, rasa, dan kriya para pendahulu yang terus berevolusi bahkan hingga saat ini.

“Harapannya, Cerita Wastra bisa hadir menjadi gerakan yang mengonsolidasi dan menjadi lokomotif yang senantiasa menarik gerbong UMKM bidang wastra, meningkatkan daya saing, serta menjadi produk kebanggaan Indonesia dan dunia,” tegas Teten.

Sementara itu, Deputi Bidang Kewirausahaan KemenKopUKM Siti Azizah menambahkan, Dekranas telah berkontribusi besar atas upaya pemberdayaan dan pengembangan UMKM dalam bentuk pelatihan-pelatihan secara online maupun offline. Hal ini dikatakan akan meningkatkan output, sehingga UMKM yang menerima manfaat akan lebih luas lagi.

“Dekranas turut berperan dalam pengembangan wastra yakni dengan mendorong para pelaku UMKM untuk membentuk kelembagaan koperasi yang berfungsi sebagai aggregator, sehingga pelaku UMKM tidak lagi khawatir bila barang hasil produksi belum terjual sepenuhnya,” pungkas Siti Azizah. (Jef)

Sinergi Dekranas dan KemenkopUKM Kembangkan Pengrajin Wastra Lombok NTB

Mandalika:(Global news.id) –  Rangkaian sinergi program antara Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) dengan Kementerian Koperasi dan UKM di lima destinasi wisata super prioritas, berlanjut di Mandalika, Nusa Tenggara Barat. Ini adalah rangkaian sinergi terakhir tahun 2021 setelah dilaksanakan di Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur, Borobudur Magelang, Danau Toba Sumatera  Utara, dan Likupang Sulawesi Utara. 

Sinergi antara Dekranas dan Kemenkop UKM ditujukan untuk melaksanakan berbagai program peningkatan sumber daya pengrajin wastra agar lebih berdaya saing dan mampu bertahan dalam kondisi era baru.

“Saya mengapresiasi sepenuhnya kegiatan Sinergi Program/Kegiatan Kementerian Koperasi dan UKM Bersama Dekranas  yang berkomitmen untuk mendorong usaha mikro, kecil dan menengah agar lebih berdaya saing dan mampu bertahan dalam kondisi era baru. Kegiatan ini merupakan wujud peran aktif Dekranas untuk berpartisipasi dalam mendorong perekonomian Indonesia,” kata Ketua Dekranas Bidang Manajemen Usaha Suzana Teten Masduki, dalam sambutan acara Sinergi Program/Kegiatan Kementerian Koperasi dan UKM Bersama Dekranas yang membawa tema “Wastra Lombok Sumbawa”, Selasa (26/10/2021) di Mandalika, Nusa Tenggara Barat.

Turut hadir Duta Besar Republik Indonesia untuk Slovakia  Adityawidi Adiwoso Asmady,  Duta Besar Chile untuk Indonesia Gustavo Ayeres,  Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Argentina untuk Indonesia Gustavo Arturo Torres,  Konsul Kehormatan Monaco untuk Indonesia Karlina Damiri, Gubernur Nusa Tenggara Barat yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Lalu Gita Ariadi, Ketua Dekranasda Provinsi Nusa Tenggara Barat,  Niken Zulkiflimansyah, Deputi Usaha Kecil dan Menengah Kemenkop UKM Hanung Harimba, Deputi Usaha Mikro Eddy Satriya, serta Deputi Kewirausahaan Siti Azizah.

Suzana menyampaikan bahwa Dekranas turut berperan dalam pengembangan wastra dengan mendorong para pelaku UMKM untuk membentuk kelembagaan koperasi. Karena melalui koperasi, pengrajin wastra akan memiliki daya tawar, akses permodalan yang mudah ke lembaga pembiayaan, serta pengembangan pasar.

“Jika pengrajin wastra berjalan sendiri-sendiri akan lambat untuk berkembang. Oleh karena itu Kelembagaan koperasi berfungsi menjadi agregator, mengakses modal,   serta menjangkau pasar yang lebih luas. Sehingga produsen wastra tidak lagi berpikir bagaimana menjual produknya karena fungsi itu dilaksanakan koperasi. Pengrajin hanya berpikir tentang kualitas produk dan model yang harus dikembangkan,”  ujar Suzana.

Suzana juga menuturkan terkait perlunya promosi wastra terus menerus pada berbagai platform digital untuk menyasar pasar anak muda. Dikatakan, anak muda ternyata menyukai wastra dengan caranya sendiri. Hal tersebut terbukti dengan kompetisi foto wastra melalui media sosial yang menghimpun lebih dari 3.000 foto wastra dengan peserta mayoritas anak muda.

“Peran anak muda untuk mengembangkan wastra sangat perlu, agar wastra sebagai warisan bangsa terus berlanjut dan menjadi kebanggan anak bangsa,” tutur Suzana.

Di tempat yang sama, Deputi Bidang Usaha Kecil dan Menengah Hanung Harimba mengatakan melalui sinergi bertemakan Wastra Lombok Sumbawa ini diharapkan mampu meningkatkan citra produk kerajinan hasil karya pengrajin di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Sehingga Wastra Lombok Sumbawa dapat bersaing di pasar lokal maupun global.

“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia UMKM Pengrajin di Provinsi Nusa Tenggara Barat, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing produk kerajinan unggulan daerah yang berbasis kearifan lokal dan dapat terus dikembangkan secara berkelanjutan,” ungkap Hanung. 

Sementara itu Gubernur Nusa Tenggara Barat melalui sambutannya yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Lalu Gita Ariadi mengapresiasi sinergi yang dilakukan oleh Dekranas dengan Kemenkop UKM. Khususnya terkait dengan pengembangan UMKM Pengrajin Wastra yang kali ini dilaksanakan di Mandalika sebagai salah satu destinasi wisata super prioritas sekaligus termasuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

“Dukungan dari berbagai Kementerian/Lembaga kepada Mandalika sebagai KEK juga diberikan oleh Kemenkop UKM, salah satunya melalui Bazaar UMKM Mandalika. Selain itu, dukungan juga diberikan oleh Dekranasda melalui pengembangan sentra-sentra di Kawasan Mandalika yang menjadi bentuk kepedulian terhadap kekayaan Wastra,” sambut Lalu.

Ketua Dekranada Provinsi Nusa Tenggara Barat Niken Zulkiflimansyah juga mengungkapkan dukungan serta apresiasinya pada sinergi ini. kegiatan yang memiliki tujuan untuk membantu pengrajin dalam mengelola usaha Wastra ini diharapkan dapat terus terjalin kedepannya.

“Budaya Wastra bukan hanya di Pulau Lombok tetapi juga di Sumbawa. Sehingga saya berharap kegiatan semacam ini dapat terus terjalin dan berkelanjutan agar seluruh daerah mendapat kesempatan yang sama terkait pengmbangan usaha mulai dari sisi produk hingga teknik pemasarannya,” pungkas Niken. (Jef)

Ketua Umum Dekranas Hj. Wury Ma’ruf Amin Membuka Secara Resmi Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha Tenun Ikat di NTT


Jakarta:(Globalnews.id)- Pada Minggu, 17 Oktober 2021 bertempat di Gedung Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Nusa Tenggara Timur, dilaksanakan program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) yang dibuka secara resmi oleh Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Ibu Hj. Wury Ma’ruf Amin dan dihadiri oleh para pengurus Dekranas, Sekjen Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Ketua Dekranasda Provinsi Nusa Tenggara Timur dan beberapa Ketua Dekranasda Kabupaten/Kota se-Provinsi Nusa Tenggara Timur serta pejabat pemerintah daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur.    

Kegiatan Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) ini diselenggarakan secara luring dan diikuti oleh 1.000 orang peserta yang berasal dari 18 (delapan belas) Kabupaten/Kota se-Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Adapun para peserta PKW diutamakan adalah anak usia sekolah yang tidak sekolah atau yang telah lulus sekolah namun tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi yang berusia antara 15 s.d. 25 tahun. Selain itu juga diutamakan adalah warga masyarakat yang belum memiliki pekerjaan.

Kegiatan PKW itu sendiri dilakukan secara bersamaan di beberapa daerah dengan jumlah jam pelaksanaan mencapai 200 jam yang dimulai pada tanggal 17 Oktober 2021. Pelaksanaan kegiatan itu sendiri mencakup pendidikan teori paling banyak 40% dan praktek keterampilan paling sedikit 60%. 

Kegiatan PKW di Provinsi Nusa Tenggara Timur ini merupakan wujud kemitraan antara Dekranas dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi dan Dekranasda Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kementerian Komunikasi dan Informatika sebagai salah satu Kementerian pendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia turut mendukung adanya program PKW dalam menciptakan wirausaha baru berbasis komoditi tenun dan meningkatkan kecakapan wirausaha generasi muda Nusa Tenggara Timur dalam pelestarian tenun ikat.

Dalam sambutan pembukaan, Ibu Hj. Wury Ma’ruf Amin selaku Ketua Dekranas berharap agar dengan adanya program PKW, nantinya akan tumbuh wirausaha-wirausaha baru yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan serta berkontribusi dalam upaya pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan sektor-sektor ekonomi, salah satunya yaitu kerajinan tenun yang merupakan salah satu komoditi unggulan di Provinsi Nusa Tenggara Timur dan dalam rangka pelestarian warisan budaya setempat.

Beliau juga menghimbau agar Dekranas turut aktif berperan serta untuk menggerakkan kembali sektor kerajinan, di mana dalam situasi saat ini, pemberdayaan ekonomi rakyat menjadi salah satu hal yang penting dan urgen untuk dilakukan. Penciptaan dan pengembangan wirausaha baru harus terus digalakkan di berbagai sektor agar ekonomi masyarakat terus bertumbuh, tegas beliau. Dalam kesempatan yang sama, Ibu Hj. Wury Ma’ruf Amin juga menyampaikan bahwa tenun akan diusulkan sebagai warisan budaya tak benda Indonesia di UNESCO.

Sementara itu Ketua Harian Dekranas, Ibu Tri Tito Karnavian menyampaikan bahwa selain program PKW, diadakan juga fasilitasi bantuan sarana produksi berupa peralatan tenun dan alat pendukungnya yang diharapkan dapat membantu akselerasi penumbuhan wirausaha baru di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Sementara Ibu Endang Budi Karya sebagai Ketua Bidang Wirausahabaru juga menyampaikan bahwa potensi produk kerajinan di Provinsi Nusa Tenggara Timur sangat baik. Oleh karena itu beliau pada kesempatan ini melaksanakan pameran wastra Nusa Tenggara Timur dan pameran 1000 topi Ti’i Langga hasil Pelatihan 100 generasi muda untuk menjadi Wirausaha Baru. 

Ketua Dekranasda NTT, Julie Sutrisno Laiskodat juga menambahkan, “1000 Peserta ini nantinya mendapatkan pelatihan menenun, pemasaran dan merintis usaha. Tiap peserta mendapatkan Rp. 6.000.000 yang terbagi dalam alat tenun, benang serta modal untuk merintis usaha dan modal yang diberikan tersebut dapat terus berputar sehingga mereka bisa terus berjalan sebagai wirausahawan.(Jef)
   

Sinergi KemenKopUKM dan Dekranas Tingkatkan Kreativitas Wirausaha Produktif dan Ekosistem Wastra Nusantara Melalui Cerita Wastra

Magelang:(Globalnews.id)– Kementerian Koperasi dan UKM kembali bersinergi dengan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) dalam meningkatkan kreativitas bagi para wirausaha produktif.

Ketua Bidang Manajemen Usaha Dekranas Suzana Teten Masduki menyampaikan, sinergi ini merupakan wujud peran aktif Dekranas untuk mendorong tingkat entrepreneur di dalam negeri.

“Dekranas turut berperan dalam pengembangan Wastra yakni dengan mendorong para pelaku UMKM untuk membentuk kelembagaan koperasi yang berfungsi sebagai agregator, sehingga pelaku UMKM tidak lagi khawatir bila barang hasil produksi belum terjual sepenuhnya,” kata Suzana saat membuka secara resmi Sinergi Program Kementerian Koperasi dan UKM dengan Bidang Manajemen Usaha Dekranas di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Selasa (12/10/2021).

Turut hadir dalam acara tersebut Deputi Bidang Kewirausahaan KemenKopUKM Siti Azizah, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah Ema Rachmawati, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo, dan Ketua Dekranasda Provinsi Jawa Tengah Siti Atikoh.

Suzana menuturkan, selama satu tahun lebih, pandemi mendorong pelaku koperasi & UMKM untuk beradaptasi dan bertransformasi.

“Dekranas mendorong para pelaku UMKM nasional untuk memanfaatkan dunia digital dalam mempromosikan produknya karena digitalisasi sangat penting pada masa pandemi Covid-19 ini,” jelas Suzana.

Melalui kegiatan ini, Dekranas ingin mendorong akses pasar dengan membuka peluang untuk bekerja sama, menjadi influencer yang handal, serta membantu menjembatani para pelaku UMKM dan stakeholder lainnya dalam mempromosikan kerajinan nasional melalui platform digital.

Di tempat yang sama, Deputi Bidang Kewirausahaan Siti Azizah mengatakan sinergi ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian pelaku UMKM khususnya di sektor wastra, dalam memanfaatkan teknologi digital terkait pemasaran produk UMKM.

“Diharapkan dengan adanya pelatihan dan pendampingan pada acara ini, para peserta mempunyai keahlian tentang wastra dengan kualitas dan desain motif yang bervariasi tetapi tetap mempertahankan identitas kearifan lokal serta menguasai manajemen pemasaran baik offline maupun online,” ujar Siti Azizah.

Selain itu sinergi ini juga diharapkan mampu mengembangkan produk-produk kreatif lokal unggulan, serta memberikan kontribusi pada pariwisata yang berkualitas dan bernilai ekonomi tinggi, sehingga diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi kreatif di Provinsi Jawa Tengah, khususnya di Kabupaten Magelang.

Sementara itu Bupati Magelang yang dalam kesempatan ini diwakili oleh Asisten Daerah II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Iwan Sutiarso, menyampaikan bahwa perlu kearifan lokal untuk mengelola sumber daya baik alam atau manusia tanpa meninggalkan budaya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi secara luas.

“Pembinaan potensi di daerah wisata khususnya para pengrajin sebagai pelaku utamanya mampu meningkatkan produktivitas dan daya saing di pasar yang semakin ketat,” imbuh Iwan.

Ketua Dekranasda Jawa Tengah Siti Atikoh juga berharap dengan adanya Borobudur sebagai Destinasi Wisata Super Prioritas, yang didukung dengan pelatihan-pelatihan semacam ini, bisa dimanfaatkan oleh para pelaku usaha di Jawa Tengah untuk berkolaborasi dan bersinergi agar naik kelas.

“Harapannya para pelaku usaha di sini tidak hanya jadi penonton, tetapi melalui pelatihan-pelatihan yang diadakan ini bisa naik kelas dan siap dipasarkan secara global,” harap Siti Atikoh.

Adapun acara sinergi tersebut meliputi rangkaian kegiatan seperti seperti Sosialisasi KUR, Pelatihan Vocational untuk Usaha Mikro Sektor Pariwisata, Pelatihan E-commerce, Pelatihan Marketing, Coaching Clinic, Bimtek Kewirausahaan, Pelatihan Manajemen Ekspor, dan program strategis lainnya.(Jef)

Punya Potensi Budaya dan Wisata, Dekranas Puji Desa Meat Toba


Toba :(Globalnews.id) — Ketua Bidang Manajemen Usaha Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Suzana Teten Masduki meninjau pelatihan pengrajin di Desa Meat, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, Selasa (5/10/2021).

“Ini desa yang punya keunggulan tersendiri ada narasi budayanya, ada daerah wisatanya, juga ada produknya. Jadi itu yang menjadi kekuatan niat Toba menjadi salah satu destinasi wisata yang dicanangkan oleh pemerintah,” puji Suzana atas Desa Meat yang dikunjungi.

Turut hadir dalam acara tersebut Ketua Dekranasda Provinsi Sumatera Utara Nawal Lubis Edy Rahmayadi, Bupati Toba Poltak Sitorus, Deputi Bidang Kewirausahaan KemenKopUKM Siti Azizah, Dirut LPDB-KUMKM Supomo dan Direktur Bisnis dan Pemasaran Smesco Indonesia Wientor Rahmada.

“Tadi sudah saya lihat ada beberapa kendala produk kreatif. Di sini masih punya kendala dengan benangnya mungkin sampai impor. Kita punya wastra atau garmen itu selalu problemnya ada di situ. Jadi bahan baku benang itu kita tidak punya industri,” kata Suzana kepada wartawan.

Menurutnya pengembangan UMKM di Desa Meat, Kabupaten Toba ini sudah bagus hanya saja perlu melembaga. Oleh karena itu, Suzana mengusulkan kepada para pelaku UMKM di sana untuk membentuk koperasi dimana koperasi tersebut sekaligus akan menjadi agregator.

“Jadi mereka tidak khawatir kalau mereka memproduksi barangnya tidak lagi terjual. Sebetulnya banyak akses pasar, kalau kita memegang sebuah handphone itu, berarti kita sudah memegang dunia. Sekarang bagaimana kita memanfaatkan barang elektronik kita,” ujar Suzana.

Ketua Dekranasda Sumut Nawal Lubis Edy Rahmayadi mengatakan UMKM merupakan kunci pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19 dimana hal ini telah membuka cara pandang semua pihak tentang pentingnya peran UMKM. Oleh karena itu, menurut Nawal Lubis dibutuhkan perhatian agar pelaku UMKM tumbuh subur di Tanah Air.

“Sumatera Utara kaya akan sumber daya alam, dengan jumlah penduduk yang besar tentu menjadi peluang ekonomi yang besar khususnya bagi para pelaku UMKM,” terang Nawal Lubis.

Nawal Lubis juga menekankan perlunya program pendidikan pelatihan, pendampingan, serta permodalan dan fasilitas usaha, serta peningkatan akses pasar bagi pelaku UMKM. “Untuk itu, berbagai kemudahan bagi koperasi dan UMKM akan terus dilakukan dan diupayakan oleh pemerintah,” katanya.

Tidak hanya itu, dalam rangka pemberdayaan UMKM, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan perekonomian masyarakat, pemerintah berupaya mendorong peningkatan akses pada sumber pembiayaan yang dilakukan dengan memberikan pinjaman kredit bagi UMKM dan pelaku usaha lainnya melalui KUR dan pemberian bantuan dana bergulir melalui LPDB-KUMKM.(Jef)

Perluas Pasar Wastra Khas Labuan Bajo, Sinergi Dekranas-KemenkopUKM Gelar Pelatihan UMKM Wastra Go Digital

Labuan Bajo:(Globalnews.id)-Wastra dalam bahasa Sansekerta berarti kain merupakan salah satu kerajinan dan kebudayaan dari Labuan Bajo. Wastra Labuan Bajo lebih sering dikenal dengan nama Songke merupakan tenun yang indah berasal dari kapas asli, yang kemudian ditenun dengan menggunakan alat tradisional.

“Benang pada kain tenun ikat umumnya memiliki beragam warna dalam satu helai benang, tergantung dari proses pencelupan atau pewarnaannya,” kata Ketua Bidang Manajemen Usaha Dekranas Suzana Teten Masduki, saat memberikan sambutan pada pelatihan ‘UMKM Wastra Go Digital’, hasil kolaborasi dengan Kementerian Koperasi dan UKM di Labuan Bajo, Kab. Manggarai Barat, Selasa (09/06/2021).

Pelatihan ini, imbuhnya, bertujuan mengembangkan para pelaku usaha khususnya pengembangan produk unggulan wastra khas Labuan Bajo, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Beragam motif pada kain tenun yang sarat akan makna ini lanjutnya, menjadikan kain tradisional tersebut semakin indah dan bernilai jual tinggi.

“Keindahan wastra khas Labuan Bajo, Songke dan wastra lainnya harus terus dilestarikan dan dikembangkan. Berbagai inovasi produk berbahan dasar kain tenun sudah banyak dikembangkan sehingga menambah nilai jual produk tersebut. Kain tenun tidak hanya dibuat sebatas untuk produk pakaian saja, namun bisa diolah menjadi produk lain seperti tas, sepatu, dan aksesoris lainnya,” harap Suzana.

Meski demikian, menurutnya, kendala masih sering dihadapi oleh pengrajin kain tenun, salah satunya akses pasar wastra yang tidak mudah, ditambah dengan situasi pandemi yang masih melanda.

“Oleh karena itu, digitalisasi pemasaran bisa menjadi strategi jitu untuk memperluas akses pasar kain tenun yang salah satunya dengan terhubung ke marketplace atau e-commerce,” tutur Suzana.

Sementara itu Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi dalam sambutannya mengatakan, masyarakat Manggarai Barat ingin menjadi pelaku di semua sektor, sehingga tidak hanya sektor pariwisata yang premium, tapi pola pikir dan pola usaha serta yang lain juga premium.

“Dengan kegiatan KemenkopUKM ini, kami berharap para pelaku UKM di sini bisa berdaya saing dengan para pelaku usaha dari manapun di kabupaten ini,” ujar Edi.

Kegiatan seperti ini diharapkan, tidak berhenti sampai di sini. Ia berharap semua pihak untuk terus mendorong dan mendukung kegiatan-kegiatan semacam ini terus diadakan.

Di tempat yang sama, Ketua Dekranasda Trince Yuni Endi meminta, para pengrajin lokal untuk terus berinovasi meningkatkan hasil tenun dan berkreasi untuk memberi sentuhan baru yang mengikuti perkembangan jaman. “Sebagai Ketua Dekranasda Manggarai Barat mengucapkan terima kasih karena Labuhan Bajo dipilih sebagai tempat pelatihan ‘UMKM Wastra Go Digital’, semoga memberikan dampak baik bagi penenun kami dalam memasarkan produksi,”  harap Trince.

Sebelumnya, Deputi Bidang Usaha Mikro Eddy Satriya mengatakan Sinergi ini merupakan kegiatan yang sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat dan merupakan wujud upaya Kedeputian dalam rangka untuk meningkatkan kemampuan UMKM, masyarakat dan generasi milenial menggali potensi.

Pelatihan-pelatihan yang diberikan pada kesempatan ini antara lain pelatihan usaha mikro, pelatihan literasi keuangan dan pembiayaan, sosialisasi pembentukan koperasi dan lain-lain.(Jef)