Arsip Tag: Dirut LPDB Supomo

DPR Dorong Penguatan LPDB-KUMKM untuk Tingkatkan Daya Jangkau Pembiayaan Koperasi

Jakarta:(Globalnews.id)- Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dalam hal ini Komisi VI yang merupakan mitra kerja Kementerian Koperasi untuk meningkatkan organisasi Badan Layanan Umum (BLU)
yakni Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) untuk menjadi tulang punggung pembiayaan koperasi kedepan.

Dalam Rapat Kerja dengan Menteri Koperasi Budie Arie Setiadi dan Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono, anggota Komisi VI DPR RI, Herman Khaeron, menegaskan bahwa LPDB-KUMKM telah berhasil membuktikan diri sebagai tulang punggung pembiayaan khusus bagi koperasi di Indonesia dan kedepan perlu diperkuat secara organisasi maupun kinerjanya.

“Keberadaan LPDB-KUMKM telah memberikan ruang sosialisasi yang cukup bagi kami terkait pembiayaan koperasi. Kami bangga atas adanya LPDB-KUMKM dan ke depan harus terus diperkuat sebagai lembaga pembiayaan bagi masyarakat yang berbasis koperasi,” ujar Herman.

Senada dengan Herman, Muhammad Husein Fadlulloh dari Fraksi Partai Gerindra juga mendukung penuh penyaluran dana bergulir dari LPDB-KUMKM diperuntukkan khusus bagi koperasi-koperasi produktif.

Herman mendorong Kemenkop untuk memperkuat struktur LPDB-KUMKM di seluruh provinsi. Hal ini bertujuan agar daya jangkau penyaluran dana bergulir dapat menjangkau lebih banyak koperasi di daerah, terutama koperasi-koperasi yang memiliki potensi untuk menjadi produktif.

“Kalau sekarang hanya dibeberapa kota satgasnya, kedepan harus lebih banyak, tujuannya agar daerah-daerah lain juga harus merasakan kehadiran koperasi,” ucap Herman.

Menanggapi apresiasi dan dukungan dari anggota DPR, Direktur Utama LPDB-KUMKM, Supomo, menyampaikan komitmennya untuk terus meningkatkan kinerja LPDB-KUMKM dalam melayani koperasi dan mendukung program strategis dari pemerintah maupun Kementerian Koperasi dibawah kepemimpinan Menteri Koperasi Budie Arie Setiadi dan Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono.

“Kami mengapresiasi kepercayaan dan dukungan yang diberikan oleh Komisi VI DPR RI. LPDB-KUMKM siap menjadi mitra kerja yang solid dalam mewujudkan koperasi yang kuat dan berdaya saing. Kami akan terus berupaya untuk meningkatkan akses pembiayaan bagi koperasi, memperkuat pengawasan, serta meningkatkan kualitas layanan,” ujar Supomo.

Supomo juga menjelaskan bahwa LPDB telah menjalankan berbagai strategi untuk mendukung program pemerintah, terutama dalam rangka mewujudkan koperasi produktif.

Mulai dari peningkatan kapasitas koperasi, yakni LPDB-KUMKM akan terus memberikan pendampingan dan pelatihan kepada koperasi agar mampu meningkatkan produktivitas dan daya saing.

Kemudian, Penguatan sinergi dengan pemangku kepentingan dalam membangun ekosistem koperasi “LPDB-KUMKM terus memperkuat kerja sama dengan pemerintah daerah, perbankan, dan lembaga keuangan lainnya untuk meningkatkan akses pembiayaan bagi koperasi,” tambah Supomo.

Selain itu, lanjut Supomo, sejalan dengan perkembangan digital dan juga digitalisasi koperasi, LPDB-KUMKM juga terus mengembangkan sistem informasi yang lebih modern dan efisien untuk mempermudah proses penyaluran dana dan pengawasan.

“Kami yakin dengan dukungan dari semua pihak, LPDB-KUMKM dapat menjadi lembaga pembiayaan yang andal dan berkontribusi nyata dalam pengembangan ekonomi kerakyatan,” pungkas Supomo.(jef)

LPDB-KUMKM Akselerasi Pertumbuhan Koperasi melalui Program Inkubator

Jakarta:(Globalnews.id)-Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) memaparkan hasil capaian kinerja program Inkubator LPDB-KUMKM Tahun 2024.

Program yang bertujuan untuk mendorong pertumbuhan koperasi ini berhasil mencatatkan tenant deals sebesar Rp98,91 miliar dari 31 tenant koperasi.

Jumlah tersebut berasal dari Pinjaman sebanyak 6 koperasi dengan nilai Rp16,45 miliar, Modal Penyertaan atau Investasi sebanyak 3 koperasi sebesar Rp7,5 miliar, dan kerja sama bisnis sebanyak 22 koperasi sebesar Rp74,96 miliar.

Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo menyatakan, program inkubator memiliki peran penting dalam mendukung pengembangan koperasi sebagai pilar ekonomi kerakyatan.

“Kami bangga dengan pencapaian program inkubator tahun ini. Program yang dijalankan telah berhasil dimanfaatkan oleh para tenant koperasi untuk mengembangkan usahanya. Hal ini menunjukkan bahwa program inkubator LPDB-KUMKM efektif dalam mendorong pertumbuhan koperasi di Indonesia,” kata Supomo.

Lebih lanjut, Supomo menjelaskan program inkubator ini juga berhasil mendorong koperasi untuk mengakses pinjaman atau pembiayaan dana bergulir dari LPDB-KUMKM.

“Selain itu, kami juga telah menyetujui proposal dari 4 koperasi dengan total nilai Rp14,95 miliar, dan masih ada 11 koperasi dengan total nilai Rp 119,8 miliar yang sedang dalam proses evaluasi. Meskipun demikian, ada juga koperasi yang tidak lolos seleksi, dan ini perlu dilakukan pendampingan lagi,” tambah Supomo.

Supomo berharap, dengan keberhasilan program inkubator ini, semakin banyak koperasi yang dapat tumbuh dan berkembang.

Menurutnya, LPDB-KUMKM berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan Koperasi di Indonesia melalui berbagai program dan fasilitasi.

Adapun, sepanjang tahun 2024 ini, Lembaga Inkubator terbaik diraih oleh Inkubator Bisnis Universitas Hindu Indonesia, kemudian Inkubator Pendamping Akses LPDB-KUMKM Siger Innovation Hub dari Provinsi Lampung.

Sedangkan Inkubator Rookie of The Year diraih oleh Koperasi Jasa Kreasi Kolaborasi Indonesia.

Selain itu, lanjut Supomo pada tahun 2025 mendatang LPDB-KUMKM akan terus melanjutkan program Inkubator LPDB-KUMKM dalam memberikan pendampingan kepada koperasi.

“Program inkubator LPDB-KUMKM tahun 2025 memfokuskan pada redefining, reorientasi, revitalisasi,
reorganisasi, dan modernisasi koperasi dalam rangka mendorong perubahan serta pengembangan koperasi dalam rangka rebranding Koperasi melalui aktivitas Inkubasi,” jelasnya.

Sebagai informasi, terdapat 10 Lembaga Inkubator yang tergabung dalam program Inkubator Wirausaha LPDB-KUMKM tahun 2024 mulai dari Garut Techno Park dari Provinsi Jawa Barat, Koperasi Jasa Kreasi Kolaborasi Indonesia dari Provinsi Aceh.

Selain itu, Inkubator Bisnis Universitas Hindu Indonesia dari Provinsi Bali, Hetero Inkubator dari Provinsi Jawa Tengah, Unbara Business Park dari Sumatera Selatan.

Selanjutnya, Business Learning Center (BLC) Incubator dari Provinsi Jawa Timur, Cubic Inkubator Bisnis dari Provinsi Jawa Barat, Siger Innovation Hub dari Provinsi Lampung, Amikom Business Park dari Yogyakarta, dan Inkubator Bisnis LPPM Universitas Negeri Semarang, Jawa Tengah, dan Koperasi Jasa Kreasi Kolaborasi Indonesia dari Provinsi Aceh.(jef)

Diperkuat Dana Bergulir, Koperasi Jembatan Akses Permodalan UMKM

Jakarta:(Globalnews.id)- Koperasi, sebagai pilar ekonomi kerakyatan, terus menunjukkan perannya yang vital dalam mendorong pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Melalui skema dana bergulir dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM), koperasi semakin mempermudah akses permodalan bagi para pelaku UMKM, sehingga mampu meningkatkan produktivitas dan daya saing usaha mereka.

Seperti KSPPS BMT Beringharjo, salah satu koperasi yang aktif menyalurkan dana bergulir, telah memberikan dampak positif bagi pelaku UMKM di wilayah D.I Yogyakarta . Dengan dukungan dana bergulir, para UMKM ini dapat manfaat konkret, yakni memperluas usaha, meningkatkan kualitas produk, dan membuka lapangan tenaga kerja.

Salah satu kisah sukses dari program ini adalah Ngadiyati, anggota KSPPS BMT Beringharjo, yang telah memanfaatkan dana bergulir untuk mengembangkan usaha Yasmin Souvenir di Kulonprogo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Ngadiyati memulai usaha Yasmin Souvenir pada tahun 2020, berfokus pada pembuatan bucket bunga yang mulai ramai di Yogyakarta.

Selain itu, usaha ini juga mencakup produk homedecor seperti gorden dan sarung bantal kursi sofa yang sudah lama dijalankan.

“Awalnya, pemasaran dilakukan secara offline, namun seiring berjalannya waktu, Yasmin Souvenir telah merambah ke pemasaran online dan melalui sosial media, meningkatkan jangkauan pasar,” ujar Ngadiyati.

Ngadiyati bergabung dengan KSPPS BMT Beringharjo pada tahun 2022, terdorong oleh kebutuhan akan akses permodalan yang signifikan untuk mengembangkan usahanya.

“Usaha ini membutuhkan permodalan yang tidak sedikit untuk belanja keperluan usaha, seperti paket perlengkapan seserahan pernikahan. Oleh karena itu, saya mengakses permodalan melalui koperasi mitra LPDB-KUMKM, dan prosesnya sangat terbantu oleh teman-teman dari BMT Beringharjo,” tambah Ngadiyati.

*Dampak Positif Akses Modal di Koperasi*

Dengan akses permodalan dari koperasi, usaha Ngadiyati mengalami pertumbuhan yang signifikan. “Alhamdulillah, usaha saya bertumbuh, semakin banyak reseller, dan rezeki pun bertambah. Termasuk peralatan untuk produksi juga semakin lengkap,” tambahnya.

Ngadiyati berharap agar LPDB-KUMKM dapat terus melakukan sosialisasi dan mendekatkan diri kepada UMKM. “Harapannya diadakan semacam sosialisasi dan lebih dekat kepada UMKM, agar lebih banyak pelaku usaha yang bisa merasakan manfaat dari dana bergulir ini,” katanya.

Direktur Utama LPDB-KUMKM, Supomo, memberikan tanggapan positif atas keberhasilan Ngadiyati dan KSPPS BMT Beringharjo.

Dalam pernyataannya, Supomo mengatakan, keberhasilan Ngadiyati dalam mengembangkan usahanya melalui akses permodalan koperasi adalah bukti nyata bahwa dana bergulir yang disediakan oleh pemerintah melalui LPDB-KUMKM merupakan instrumen perkuatan modal yang efektif. “Kami bangga melihat bagaimana dana ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah di seluruh Indonesia,” kata Supomo.

Supomo juga menambahkan bahwa LPDB-KUMKM akan terus berupaya memperluas jangkauan dan meningkatkan aksesibilitas dana bergulir untuk lebih banyak koperasi dan UMKM di berbagai daerah. “Kami akan terus bekerja sama dengan mitra koperasi seperti BMT Beringharjo untuk memastikan bahwa pelaku usaha mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan untuk tumbuh dan berkembang,” tambah Supomo.

Dengan komitmen yang kuat dan dukungan dari berbagai pihak, LPDB-KUMKM optimis dapat terus mendorong keberhasilan koperasi dan UMKM di seluruh Indonesia, menciptakan lebih banyak kisah sukses seperti yang dialami oleh Ngadiyati dan Yasmin Souvenir.

“Keberhasilan koperasi dalam mendorong pertumbuhan UMKM merupakan bukti nyata bahwa dana bergulir yang kami salurkan telah tepat sasaran. Dana ini bukan sekadar suntikan modal, melainkan juga katalisator bagi inovasi dan pengembangan usaha. Saya sering mendengar langsung dari para pelaku UMKM betapa besar manfaat yang mereka rasakan. Mereka mampu memperluas pasar, meningkatkan produktivitas, dan membuka lapangan kerja baru,” kata Supomo.

Selain itu, Supomo menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, koperasi, dan UMKM dalam menumbuhkembangkan sektor UMKM di berbagai daerah.

“Keberhasilan ini tidak terlepas dari sinergi yang kuat antara pemerintah, koperasi, dan UMKM. Pemerintah melalui LPDB-KUMKM berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan koperasi. Dana bergulir yang kami sediakan merupakan bentuk nyata dukungan tersebut. Di sisi lain, koperasi telah menunjukkan kemampuannya dalam mengelola dana dengan baik dan menyalurkannya kepada anggota yang membutuhkan. Sementara itu, UMKM telah memanfaatkan dana ini untuk mengembangkan usahanya. Sinergi yang kuat ini harus terus kita jaga dan kita tingkatkan,” jelas Supomo.(jef)

LPDB-KUMKM Jadi Solusi Pembiayaan Koperasi, UMKM Makin Berdaya

SUBANG:(Globalnews.id) – Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) kembali menunjukkan kinerja yang positif dalam mendukung pertumbuhan sektor Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama LPDB-KUMKM, Supomo, dalam kegiatan Media Gathering LPDB-KUMKM di Sari Ater Hotel Hot Springs, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Sabtu (19/10/2024)

Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo dapat menyampaikan bahwa program Dana Bergulir LPDB-KUMKM telah memberikan dampak yang sangat positif bagi pertumbuhan Koperasi dan UMKM di Indonesia.

“Dengan penyaluran dana yang terus meningkat setiap tahunnya, kami telah berhasil menjangkau lebih banyak UMKM melalui koperasi di seluruh pelosok negeri. Keberhasilan ini tidak lepas dari dukungan penuh dari Kementerian Koperasi dan UKM. Sinergi yang kuat antara LPDB-KUMKM dan Kemenkop UKM telah menjadi kunci keberhasilan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Supomo.

Supomo menjelaskan, secara akumulasi berdasarkan data per 30 September 2024, LPDB-KUMKM telah menyalurkan dana bergulir sebesar Rp19,11 triliun sejak tahun 2008.

“Penyaluran ini mencakup 36 provinsi di Indonesia dengan total 3.323 mitra yang telah menerima manfaat. Dengan, outstanding atau sisa pinjaman tercatat sebesar Rp4,11 triliun,” tambahnya.

Sementara itu, pada tahun 2024, LPDB-KUMKM telah merealisasikan penyaluran dana sebesar Rp1,465 triliun hingga September 2024 dengan laju tingkat Non Performing Loan (NPL) sebesar 2,48 persen.

“Capaian ini menunjukkan komitmen LPDB-KUMKM dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi. Program penyaluran dana bergulir LPDB-KUMKM telah berhasil menjangkau banyak UMKM di seluruh Indonesia,” lanjut Supomo.

Menurut Supomo, akses pembiayaan bagi UMKM yang belum bisa mendapatkan pinjaman atau pembiayaan dari perbankan bisa melalui koperasi.

“Program ini telah memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan akses pembiayaan bagi UMKM, terutama bagi mereka yang sulit mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan konvensional,” tambah Supomo.

Namun demikian, lanjut Supomo, meski telah mencapai banyak keberhasilan, LPDB-KUMKM menyadari bahwa masih banyak tantangan yang harus dihadapi dalam pengembangan UMKM dan LPDB-KUMKM berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan memperluas jangkauan program, serta memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak terkait.

“Keberhasilan program Dana Bergulir LPDB-KUMKM tidak dapat dicapai sendiri. Dibutuhkan kolaborasi yang erat dengan berbagai pihak, baik pemerintah pusat maupun daerah, lembaga keuangan, perguruan tinggi, dan seluruh pemangku kepentingan lainnya,” pungkas Supomo.(jef)

Tiga Mitra Koperasi LPDB-KUMKM Raih Penghargaan Satya Lencana Wira Karya dari Presiden

Jakarta:(Globalnews.id)- Tiga Koperasi yang menjadi mitra Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) mendapat Penghargaan Satya Lencana Wira Karya dari Presiden Republik Indonesia.

Penghargaan tersebut diberikan saat Peringatan Puncak Acara Hari UMKM Nasional 2024 di Palembang, Sumatera Selatan.

Ketiga koperasi yang memperoleh penghargaan ini adalah Koperasi Pondok Pesantren Al-Ittifaq di Kabupaten Bandung, Jawa Barat yang bergerak di bidang pertanian.

Kemudian KSPPS BMT Beringharjo di Yogyakarta di bidang kerajinan tekstil dan Koperasi Unit Desa (KUD) Mino Saroyo di Cilacap Jawa Tengah di sektor perikanan.

Adapun penghargaan tersebut diberikan kepada koperasi-koperasi tersebut atas keberhasilannya dalam mengembangkan koperasi dan berdampak pada perekonomian masyarakat.

Perbaikan ekosistem pengelolaan koperasi yang dilakukan oleh ketiga koperasi ini tidak lepas dari peran serta LPDB-KUMKM yang memberikan dukungan pembiayaan hingga pendampingan secara intensif terutama paska Covid-19.

“Syukur Alhamdulillah, penghargaan Satya Lencana Wira Karya ini adalah bukti nyata bahwa koperasi-koperasi mitra LPDB-KUMKM telah memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat, khususnya bagi para pelaku UMKM. Prestasi ini juga menjadi motivasi bagi kami untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan pendampingan kepada seluruh mitra koperasi,” ujar Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo.

Supomo menambahkan bahwa penghargaan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi seluruh koperasi di Indonesia untuk terus berinovasi dan berkontribusi dalam membangun perekonomian nasional.

“Kami berharap penghargaan ini dapat mendorong koperasi-koperasi lainnya untuk semakin aktif dalam mengakses pembiayaan dari LPDB-KUMKM dan memanfaatkan berbagai program pendampingan yang kami berikan. Dengan demikian, koperasi dapat tumbuh semakin kuat dan mandiri,” tambahnya.

Supomo juga menyampaikan harapannya agar penghargaan ini dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap koperasi sebagai salah satu pilar ekonomi kerakyatan. “Kami yakin bahwa dengan semakin kuatnya koperasi, maka kesejahteraan masyarakat akan semakin meningkat. LPDB-KUMKM berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan koperasi di Indonesia agar dapat berperan lebih besar dalam pembangunan ekonomi nasional,” tambahnya.

Selain itu, mitra koperasi yang meraih penghargaan ini diharapkan juga dapat menjadi role model bagi koperasi lainnya dalam mengembangkan usaha yang berkelanjutan dengab dukungan pemerintah dalam hal ini Kementerian Koperasi dan UKM bersama LPDB-KUMKM.

“Atas praktik baik dari ekosistem koperasi ini, saya diundang ke Jepang untuk mempresentasikan peran pemerintah dalam hal peningkatan ekosistem koperasi ini. Dengan semangat yang sama, saya yakin para mitra koperasi kami akan mampu menghadapi tantangan global dan menjadi ujung tombak dalam mewujudkan Indonesia yang mandiri dan sejahtera,” tutup Supomo.(jef)

Tingkatkan Pendampingan Koperasi, LPDB-KUMKM Optimalkan Program Inkubator Wirausaha di Sumsel

PALEMBANG:(Globalnews.id)-Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) menandatangani kerja sama (Memorandum of Understanding/ MoU) Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (pemprov Sumsel) terkait Sinergi Pendampingan dan Inkubasi Koperasi KUMKM melalui lembaga inkubator bisnis.

MoU ini ditandatangani langsung oleh Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo dengan Pj Gubernur Sumatera Selatan Elen Setiadi dalam rangkaian Peringatan Puncak Acara Hari UMKM Nasional 2024 yang digelar di Jaka Baring Sport Center Palembang Sumatera Selatan, Kamis (5/9/2024).

Kerja sama ini dilakukan sebagai payung hukum atas kegiatan pendampingan dan asistensi yang dilakukan oleh lembaga inkubator di Pemprov Sumsel yaitu Unbara Bisnis Park terhadap koperasi-koperasi di Sumsel agar naik kelas dan memudahkan mereka dalam mengakses pembiayaan terutama ke LPDB-KUMKM. 

“Isinya (MoU) berupa pendampingan UMKM dan koperasi melalui inkubator yang sebelumnya sudah kita dikerjasamakan. Jadi ini sebenarnya kita hanya meningkatkan kerja sama agar lebih fokus lagi kepada koperasi mana yang akan mau diinkubasi,” kata Supomo.

Diharapkan dengan MoU ini akan semakin mempertegas posisi lembaga inkubator dalam membantu pemerintah Pemprov Sumsel dalam upaya meningkatkan kompetensi dari setiap koperasi di wilayahnya agar memiliki daya saing yang tinggi dan lebih maju serta modern. 

Supomo menambahkan dari beberapa koperasi di Provinsi Sumsel, terdapat beberapa yang telah mengajukan proposal pengajuan dana bergulir ke LPDB-KUMKM. Namun setelah dilakukan kajian masih terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan penyesuaian dan peningkatan ekosistem bisnisnya agar layak mendapatkan dana bergulir. 

Oleh sebab itu peran lembaga inkubator menjadi sangat penting agar kemampuan koperasi dalam menyesuaikan ketentuan pengajuan pembiayaan hingga pembenahan ekosistem bisnis yang dijalankan bisa meningkat.

“Jadi kalau mau mengakses pembiayaan kepada LPDB memang tata kelola (koperasi) harus benar, sehat dan lainnya. Kalau mau maju dan ikut yang baik, pasti dia senang dengan  pendampingan yang dilakukan LPDB,” sambung Supomo. 

Adapun program Inkubator Wirausaha LPDB-KUMKM pada tahun 2024 ini dilaksanakan dengan bekerja sama 10 lembaga inkubator dari berbagai provinsi di Indonesia.

Mulai dari Garut Techno Park dari Provinsi Jawa Barat, Koperasi Jasa Kreasi Kolaborasi Indonesia dari Provinsi Aceh.

Selain itu, Inkubator Bisnis Universitas Hindu Indonesia dari Provinsi Bali, Hetero Inkubator dari Provinsi Jawa Tengah, Unbara Business Park dari Sumatera Selatan.

Selanjutnya, Business Learning Center (BLC) Incubator dari Provinsi Jawa Timur, Cubic Inkubator Bisnis dari Provinsi Jawa Barat, Siger Innovation Hub dari Provinsi Lampung, Amikom Business Park dari Yogyakarta, dan Inkubator Bisnis LPPM Universitas Negeri Semarang, Jawa Tengah.(jef)

LPDB-KUMKM Dorong Koperasi Sektor Produktif Akses Dana Bergulir

Jakarta:(Globalnews.id)-Langkah konkret dalam mendukung ketahanan pangan nasional terus dilakukan oleh Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM).

Salah satu upayanya, LPDB-KUMKM melakukan penjajakan dengan industri gula nasional yakni PT Kebon Agung dengan mendorong koperasi-koperasi binaan dari Pabrik Gula (PG) grup PT Kebon Agung untuk mengakses dana bergulir.

“Dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan, koperasi-koperasi sektor produktif memiliki peran yang sangat penting. Melalui kerja sama dengan LPDB-KUMKM, kami berharap dapat memberikan dukungan finansial yang memadai bagi koperasi-koperasi ini untuk meningkatkan produksi dan produktivitasnya,” ujar Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo saat kunjungan kerja ke PG Trangkil di Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

Pada kunjungan kerja tersebut, Supomo didampingi oleh sejumlah pejabat terkait yakni Ketua Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Hj Kamari, Direktur Keuangan PT Kebon Agung Krisman Lumban Tobing, Direktur Produksi Prasetyo Budi Santoso, Pimpinan PG Trangkil Sukirno, Staf Khusus Menteri Agus Santoso, dan Direktur Bisnis LPDB-KUMKM Krisdianto.

Supomo menambahkan, LPDB-KUMKM terus mendorong akses pembiayaan bagi koperasi-koperasi sektor produktif, sebagai bagian dari upaya konkret dalam mendukung program ketahanan pangan yang digagas oleh pemerintah.

“Dengan adanya pembiayaan yang terjangkau dan berkelanjutan, diharapkan koperasi-koperasi ini dapat berkembang secara mandiri dan berkelanjutan,” lanjut Supomo.

Kunjungan ke Pabrik Gula Trangkil ini juga menjadi upaya positif dari LPDB-KUMKM untuk menjemput bola dan mendorong koperasi sektor produktif untuk meningkatkan skala usahanya, dan juga mendekatkan akses pembiayaan kepada koperasi-koperasi yang berpotensi memperluas dampak positifnya dalam sektor ekonomi, khususnya sektor pangan.

“Sebagai contoh yang sudah berjalan, LPDB-KUMKM sebelumnya telah memberikan pinjaman/pembiayaan kepada Koperasi Unit Desa (KUD) Karangploso yang merupakan koperasi binaan dari PG Kebon Agung,” kata Supomo.

Menurut Supomo, dengan penjajakan yang LPDB-KUMKM lakukan, pihaknya berharap koperasi-koperasi yang terkait dengan Pabrik Gula Trangkil dapat segera mengakses pembiayaan dari LPDB-KUMKM.

Terlebih dari sisi wilayah kerja, Pabrik Gula Trangkil ini meliputi berbagai wilayah di Pantura mulai dari Cirebon, Tegal, Pekalongan, Semarang, Kudus, Jepara, Pati, Blora, Rembang dengan jumlah petani sebanyak 2.409 petani.

“Langkah ini sejalan dengan komitmen kami untuk terus mendukung pengembangan sektor-sektor produktif, termasuk sektor gula, demi mencapai ketahanan pangan yang berkelanjutan,” tambah Supomo.

Supomo berharap, dengan kerja sama yang sinergis antara pemerintah, industri, dan koperasi, diharapkan Indonesia dapat menjadi lebih mandiri atau swasembada dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional termasuk komoditi gula.

“Harapannya bisa turut andil dalam program ketahanan pangan hingga mencapai swasembada pangan, dan menekan laju inflasi dari sektor pangan, serta menekan jumlah impor komoditas pangan, pendapatan petani naik, kesejahteraan juga naik, dan usaha koperasi terus berkelanjutan dengan sinergi yang baik dengan seluruh pihak,” pungkas Supomo.(jef)

LPDB-KUMKM Gelar Halal Bihalal Idul Fitri 1445 H

Jakarta:(Globalnews.id)-Mengawali hari pertama bekerja setelah Libur Idul Fitri 2024, Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) Supomo menggelar Halal Bihalal dan Silahturahmi Idul Fitri 1445 Hijriah bersama segenap jajarannya di Jakarta, Selasa (16/4/2024).

Kegiatan yang diselenggarakan secara offline dan online (hybrid) ini diikuti oleh Direktur LPDB-KUMKM, Kepala Divisi, Kepala Subdivisi, Kepala Satuan Tugas LPDB-KUMKM di lima wilayah di Indonesia, serta pegawai di lingkup LPDB-KUMKM.

Supomo mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1445 H dan menyampaikan permohonan maaf lahir dan batin kepada seluruh pegawainya. “Momen hari yang fitri ini kiranya kita rayakan dengan rasa syukur, kemenangan, kebahagiaan, serta memohon ampunan dariNya. Sebagai seorang “Pemenang” yang telah finish menjalani bulan Ramadan, kiranya nilai-nilai kesabaran, keikhlasan, dan kerja keras terus diterapkan dalam menjalankan tugas kita sebagai perpanjangan tangan pemerintah dan pelayan masyarakat,” katanya.

Tugas LPDB-KUMKM dalam menyalurkan dana bergulir ke seluruh koperasi di Indonesia, lanjut Supomo, harus diemban dengan amanah dan tanggung jawab. Untuk mencapai prestasi dan kemajuan bersama, Saya selaku Pimpinan LPDB-KUMKM mengajak seluruh pegawai LPDB-KUMKM untuk terus bersinergi dan berkolaborasi dalam mewujudkan visi dan misi LPDB-KUMKM. Melalui semangat kebersamaan dan kesungguhan dalam mencapai tujuan bersama, ini menjadi komitmen kita dalam meningkatkan kualitas kerja dan integritas di LPDB-KUMKM.

Supomo menambahkan, sebagai salah satu langkah mengurai kepadatan arus balik Lebaran 2024, Presiden Joko Widodo melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) mengarahkan agar Aparatur Sipil Negara (ASN) menerapkan kebijakan kombinasi bekerja antara dari kantor (WFO) atau dari rumah (WFH) pada Selasa dan Rabu (16-17 April 2024). Kebijakan ini juga diberlakukan di lingkungan LPDB-KUMKM dengan tetap mengutamakan kinerja organisasi dan kualitas pelayanan publik.

Dalam acara yang bertema “Taburkan Maaf, Sucikan Hati, Dalam Indahnya Kebersamaan dan Keberagaman Silahturahmi”, Supomo juga menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya kepada seluruh pegawai LPDB-KUMKM atas integritas dan kontribusinya dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan koperasi-koperasi di Indonesia.

“Melalui maping dan strategi yang baik di internal LPDB-KUMKM, serta sinergi dan kolaborasi dengan stakeholder terkait, diharapkan mampu menjawab tantangan dan tuntutan ke depan. Percepatan penyaluran dana bergulir 2024 terus ditingkatkan dan dimaksimalkan agar LPDB-KUMKM mencapai target yang telah ditetapkan,” tutup Supomo.(jef)

LPDB-KUMKM Tegaskan Komitmen Target Penyaluran Dana Bergulir Tahun 2024 Sebesar Rp 1,85 Triliun

Jakarta:(Globalnews.id)-Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) menegaskan komitmennya untuk target penyaluran dana bergulir tahun 2024 sebesar Rp 1,85 triliun.

Dalam upaya mencapai target tersebut, LPDB-KUMKM menetapkan alokasi sebesar 60 persen untuk konvensional dan 40 persen untuk syariah.

Dari jumlah tersebut, sektor riil menjadi fokus utama dengan alokasi dana sebesar Rp600 miliar.

“LPDB-KUMKM berkomitmen untuk memberikan dukungan kepada koperasi sektor riil melalui ekosistem yang dibangun bersama offtaker, dalam rangka memperkuat sektor ekonomi riil di Indonesia,” kata Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo di Jakarta, Selasa (2/4/2024).

Selain itu, upaya strategis lainnya LPDB-KUMKM juga bekerja sama dengan Ikatan Akuntan Indonesia (IA) dalam mengembangkan Standar Akuntansi Koperasi di Indonesia, sebagai upaya untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana bergulir.

Supomo menambahkan, dalam melakukan proses penyaluran dana bergulir LPDB-KUMKM juga terus menerapkan aturan dan kriteria yang jelas dan konsisten dalam proses penyaluran dana bergulir.

“Kita harus tegakkan aturan, termasuk pendampingan LPDB yang mengikuti aturan yang ada, agar proses pengajuan dana bergulir dapat berjalan dengan lancar dan berkinerja baik,” ujarnya.

Adapun dalam menjalankan pendampingan, LPDB-KUMKM juga melaksanakan inkubator untuk menginkubasi koperasi agar memiliki kinerja yang sehat dan tata kelola yang baik.

“LPDB-KUMKM berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui penyaluran dana bergulir kepada koperasi,” kata Supomo.

Sementara itu, Direktur Umum dan Hukum LPDB-KUMKM Oetje Koesoema Prasetia menambahkan, selain strategi penyaluran, LPDB-KUMKM juga terus memperkuat peran Satuan Tugas (Satgas) yang tersebar di lima Provinsi di Indonesia, yakni Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.

“Kami terus memperkuat peran Satgas ini, dan juga intensif melaksanakan Sosialisasi dan juga Bimbingan Teknis, sehingga koperasi yang mau mengajukan proposal pinjaman atau pinjaman dana bergulir bisa mendapatkan informasi dan pelayanan yang tepat,” kata Oetje.(Jef)

LPDB-KUMKM Dukung Program Strategis Kemenkop UKM Melalui Kerja Sama Antarnegara dengan Vietnam

Jakarta:(Globalnews.id)- Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKop UKM) terus menggalang kerja sama strategis dengan negara-negara anggota ASEAN untuk memperkuat ekonomi regional, khususnya dalam sektor koperasi, UKM, dan produksi pangan.

Hal ini terbukti melalui kunjungan kerja Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, ke Vietnam pada tanggal 21-22 Maret 2024.

Dalam kunjungannya, Menteri Teten Masduki bertemu dengan berbagai pemangku kepentingan Vietnam, termasuk Nguyen Hai Ninh, Sekretaris Komite Partai Provinsi yang bertindak sebagai ketua pertemuan, serta Nguyen Tan Tuan, Ketua Dewan Rakyat Provinsi Khanh Hoa.

Turut hadir dalam delegasi ini adalah Duta Besar Indonesia untuk Vietnam, Denny Abdi, dan Pelaksana Tugas Gubernur Jawa Timur, Adi Karyono, serta Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo, dan Direktur Umum dan Hukum LPDB-KUMKM Oetje Koesoema Prasetia.

Potensi ekonomi yang relatif sama antara Indonesia dan Vietnam menjadi dasar penting bagi kedua negara untuk menjalin kerja sama yang erat, terutama dalam memperkuat sektor pertanian dan koperasi. Data dari Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) menunjukkan bahwa ASEAN memiliki kontribusi signifikan dalam produksi pangan global, termasuk produksi ikan dan beras.

“Dalam konteks ini, LPDB-KUMKM sebagai Satuan Kerja dari Kementerian Koperasi dan UKM menyatakan kesiapannya untuk mendukung program-program strategis Kemenkop UKM, termasuk kolaborasi antara Indonesia dan Vietnam,” ujar Supomo, Direktur Utama LPDB-KUMKM dalam keterangannya.

Kerja sama ini tidak hanya terfokus pada peningkatan produksi pangan, tetapi juga pada upaya hilirisasi produk dan pengembangan ekosistem pertanian digital. Dengan melibatkan koperasi dan UMKM dalam proses ini, diharapkan dapat menciptakan nilai tambah yang signifikan bagi kedua negara.

“Saat ini, kami tengah mengembangkan model-model bisnis dan kemitraan rantai pasok di sektor pertanian dan perikanan, serta mendukung inisiatif hilirisasi berbasis koperasi yang telah digagas oleh Kemenkop UKM,” tambah Supomo.

Menurut Supomo, langkah-langkah konkret telah diambil oleh pemerintah Indonesia, khususnya dalam mengembangkan model korporatisasi petani dan nelayan berbasis koperasi.

“Melalui program Kemenkop UKM, berbagai inisiatif hilirisasi telah diimplementasikan, seperti transformasi kelapa sawit menjadi minyak makan merah, serta pengembangan komoditas unggulan oleh koperasi melalui rumah produksi bersama,” kata Supomo.

Dengan semakin terbukanya lapangan kerja berkualitas di sektor pertanian dan perikanan, diharapkan dapat memberikan peluang bagi generasi muda ASEAN untuk terlibat aktif dalam pembangunan ekonomi regional.

“LPDB-KUMKM berkomitmen untuk terus mendukung upaya penguatan ekonomi kreatif dan inklusif di Indonesia, serta berperan aktif dalam memperkuat kerja sama ekonomi antar negara untuk kemajuan bersama,” kata Supomo.(Jef)