Arsip Tag: Dirut LPDB Supomo

Dorong Peningkatan Penyaluran Dana Bergulir, LPDB-KUMKM Gelar Rapat Koordinasi di Jawa Barat

Majalengka:(Globalnews.id)- Dalam meningkatkan penyaluran dana bergulir di Provinsi Jawa Barat, Lembaga Pengelola Dana Bergulir – Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) terus mendorong koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan termasuk Dinas Koperasi di Provinsi, hingga Kabupaten dan Kota di Jawa Barat. Hal itu dilakukan dengan menggelar Rapat Koordinasi dengan Kepala Dinas Koperasi dan UKM dan juga gerakan koperasi se Jawa Barat.

LPDB-KUMKM sebagai Satuan Kerja (Satker) dari Kementerian Koperasi dan UKM terus berupaya melayani koperasi di seluruh Indonesia. Sebab, saat ini Koperasi maupun Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di seluruh Indonesia sangat perlu bantuan, dukungan pembiayaan atau permodalan untuk keluar dari kesulitan akibat pandemi.

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat Kusmana Hartadji mengatakan, dengan rapat koordinasi yang dilaksanakan antara LPDB-KUMKM dengan Dinas Koperasi di wilayah Jawa Barat akan memberikan sinergi bersama dalam membantu koperasi-koperasi mengakses pinjaman/pembiayaan dari LPDB-KUMKM.

“Dengan dilaksanakannya rapat koordinasi ini semoga akan memberikan informasi yang jelas terkait dengan penyaluran dana bergulir dan program LPDB-KUMKM kepada koperasi-koperasi di Jawa Barat. Dan semoga dengan adanya rapat seperti ini bisa meningkatkan aktivitas ekonomi dan juga pariwisata di Majalengka,” ujar Kusmana saat Acara Rapat Koordinasi Penyaluran Dana Bergulir di Majalengka, Jawa Barat.

Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo, menjelaskan dengan adanya pandemi Covid-19 ini memberikan tekanan yang besar terhadap bisnis koperasi dan juga pelaku UMKM, dengan demikian koperasi sangat membutuhkan uluran tangan pemerintah, termasuk dalam hal ini LPDB-KUMKM yang merupakan kepanjangan tangan pemerintah untuk membantu meningkatkan perekonomian di daerah.

“Kami LPDB-KUMKM melakukan upaya dalam mendukung koperasi dan UMKM agar terus bertahan menghadapi pandemi Covid-19 dengan 5 (lima) strategi percepatan penyaluran untuk pemulihan dan pertumbuhan ekonomi,” ujar Supomo saat Acara Rapat Koordinasi Penyaluran Dana Bergulir di Majalengka.

Adapun, lima strategi percepatan yang dilakukan LPDB-KUMKM diantaranya, perluasan penyaluran melalui komunitas, melakukan fleksibilitas layanan dengan memberikan tarif murah, pemberian grace period, fokus kepada koperasi sektor riil dibidang pertanian, perikanan, dan peternakan, melakukan pengembangan skema venture approach untuk mendorong koperasi dibidang pangan atau berbasis ekspor, dan optimalisasi peran koperasi besar untuk memberikan multiplier effect.

Hal ini dilakukan LPDB-KUMKM karena untuk memberikan dukungan kepada koperasi maupun pelaku UMKM dalam menghadapi pandemi Covid-19, sebab salah satu dampak yang paling banyak menimpa koperasi dan pelaku UMKM adalah persoalan likuiditas keuangan yang membuat kinerja usaha menjadi tidak maksimal.

“Dengan itu, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengamanatkan kami LPDB-KUMKM untuk menyalurkan dana bergulir 100 persen kepada koperasi,” ungkap Supomo.
Supomo menambahkan, dalam mendukung kinerja keuangan koperasi, maupun akses permodalan bagi UMKM di seluruh Indonesia, LPDB-KUMKM menyadari tidak bisa jalan sendiri dan butuh dukungan seluruh pihak-pihak terkait, dalam hal ini Dinas Koperasi Provinsi, Kabupaten, dan Kota di seluruh Indonesia.

“Kami butuh percepatan penyaluran, karena memang kondisi pandemi Covid-19 mengharuskan kami segera menyalurkan dana bergulir untuk pelaku usaha yang mengalami kesulitan. Kenapa kami fokus menyalurkan ke koperasi, karena mengingat kondisi saat ini akan lebih mudah menyalurkan pinjaman/pembiayaan secara berkelompok yakni melalui wadah usaha koperasi yang dapat langsung menjangkau UKM-UKM. Oleh sebab itu, dengan kolaborasi dengan Dinas Koperasi dan UKM di Indonesia diharapkan dapat membantu koperasi dalam percepatan mengakses dana bergulir LPDB-KUMKM,” tambah Supomo.

Tercatat, sejak tahun 2008 hingga tahun 2021, dana bergulir yang telah disalurkan LPDB-KUMKM mencapai Rp13,362 triliun menyebar hampir ke seluruh wilayah di Indonesia. Khusus realisasi penyaluran dana bergulir LPDB-KUMKM di Provinsi Jawa Barat itu sendiri dari 2008 hingga 17 September 2021 telah mencapai Rp 1,346 triliun yang disalurkan kepada 339 mitra dan 20.526 UMKM.Khusus untuk Kabupaten Majalengka sendiri realisasi penyaluran dana bergulir LPDB-KUMKM dari 2008 hingga 2021 sebesar Rp26,05 miliar yang disalurkan kepada 20 mitra dan 1.632 UMKM.

Sedangkan untuk realisasi penyaluran dana bergulir LPDB-KUMKM tahun 2021, per tanggal 17 September 2021 telah mencapai Rp1.035 triliun dengan total mitra sebanyak 128, yang terdiri dari 80 mitra konvensional sebesar Rp516 miliar, dan 48 mitra syariah sebesar Rp518 miliar.

Diharapkan dengan dilakukannya Rapat Koordinasi Penyaluran Dana Bergulir di Majalengka, Jawa Barat, maka akan semakin banyak koperasi yang bisa mengakses dana bergulir dari LPDB-KUMKM, selain bisa memberikan peningkatan kinerja koperasi, pembiayaan yang diberikan dari LPDB-KUMKM juga dapat meningkatkan tata keloka koperasi yang semakin baik mulai dari perizinan, operasional, maupun pelayanan kepada anggota yang semakin terpercaya, akuntabel, dan profesional.

“Kami akan terus berupaya memberikan layanan yang maksimal, dan juga memberikan pembiayaan kepada koperasi-koperasi di seluruh Indonesia yang mudah, cepat, dan murah, tetapi juga mengedepankan prinsip Good Corporate Governance (GCG). Agar dana APBN yang kami gunakan ini tersalurkan dengan baik, tepat sasaran, dan juga memberikan dampak ekonomi yang besar untuk pertumbuhan ekonomi,” pungkas Supomo.

Selain itu, LPDB-KUMKM juga diamanatkan oleh Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM untuk menyalurkan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan berhasil tersalurkan sebanyak Rp1,292 triliun atau sebesar (100%) kepada 84 mitra dan 118.783 UMKM sepanjang tahun 2020.

Sementara itu, Bupati Majalengka Karna Sobahi menjelaskan untuk wilayah Majalengka sendiri dari sektor koperasi telah melaksanakan program revitalisasi koperasi yang bertujuan untuk mendorong koperasi bisa menjadi kekuatan utama perkonomian di Majalengka. Dirinya berharap, dengan adanya rapat koordinasi dengan LPDB-KUMKM bisa memberikan kemudahan bagi koperasi-koperasi dalam mengakses pembiayaan dana bergulir.

“Kami telah merevitalisasi serta membangun spirit berkoperasi agar menjadi kekuatan utama perekonomian di Majalengka. Menyadari hal tersebut, kami pun mengambil langkah konkret bagaimana menyelamatkan koperasi yang ada dengan memberikan bimbingan dan pelatihan kepada koperasi. Dengan rapat koordinasi ini diharapkan dapat menumbuhkan spirit bagi Dinas Koperasi dan UKM untuk membantu para pelaku koperasi di Provinsi Jawa Barat dalam mengakses dana bergulir LPDB-KUMKM,” pungkasnya.(Jef)

15 Tahun LPDB-KUMKM, Sinergi Demi Kemajuan Negeri


 
Jakarta:(Globalnews.id)-Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) menggelar rangkaian puncak acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-15 secara virtual.  Turut hadir dalam ruang virtual Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo, jajaran Direksi LPDB-KUMKM, Dewan Pengawas LPDB-KUMKM, dan seluruh pegawai LPDB-KUMKM.
 
Perhelatan yang digelar melalui online ini juga mengundang sejumlah Kepala Pemerintahan, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi/Kabupaten/Kota, stakeholder, dan juga para pelaku koperasi di seluruh tanah air.
 
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan,  pandemi covid-19 memberikan tantangan yang begitu besar kepada koperasi dan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), dari sektor koperasi dan UMKM permasalahan yang menjadi tantangan terbesar adalah permodalan atau pembiayaan.
 
“Pemerintah terus menggulirkan pembiayaan untuk koperasi dan UMKM yang mudah, murah, dan cepat agar koperasi dan UMKM bisa naik kelas. LPDB-KUMKM hadir membantu koperasi melalui skema pinjaman atau pembiayaan sesuai dengan karakteristik, dan adanya relaksaksasi persyaratan dengan memberikan bunga yang murah, micro financing sistem, serta penyaluran yang cepat,” ujar Teten Masduki.
 
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menambahkan, saat ini pihaknya bersama dengan Kementerian Keuangan sedang menyusun strategi atau peran baru yang lebih besar untuk LPDB-KUMKM. Kedepan diharapkan dengan peran yang lebih besar LPDB-KUMKM dapat memberikan pembiayaan yang cepat, murah, dan tepat sasaran.
 
“Rencana besar kita bersama dengan Kementerian Keuangan untuk mensinergikan lembaga pembiayaan untuk UMKM yang sekarang begitu banyak dan menempatkan LPDB-KUMKM sebagai pembiayaan untuk agregator, agregator dalam hal ini koperasi, jadi hal ini diharapkan dengan peran LPDB-KUMKM membiayai agregator, membiayai offtaker pembiayaan dari perbankan bisa masuk ke sektor tier atau sektor pertanian, peternakan, perikanan yang saat ini relatif kecil,” kata Teten.


 
Sementara itu, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengatakan, tahun 2021 merupakan tahun yang penuh dengan tantangan, pada saat negara sedang menghadapi pandemi yang berdampak terhadap perlambatan ekonomi, LPDB-KUMKM justru diminta untuk hadir menjadi salah satu buffer ekonomi kepada koperasi dengan tetap komitmen menyalurkan Rp 1,6 triliun dana bergulir.
 
“Pada ulang tahun ke-15 ini kami mengusung tema “15 Tahun Merajut Sinergi, Menumbuhkan Ekonomi” yang kami implementasikan dengan 5 strategi percepatan penyaluran untuk pemulihan dan pertumbuhan ekonomi,” ujar Supomo.
 
Adapun lima strategi tersebut, pertama percepatan perluasan penyaluran melalui komunitas. Kedua, melakukan fleksibilitas layanan dengan memberikan tarif murah, pemberian grace period. Ketiga, fokus kepada koperasi sektor riil dibidang pertanian, perikanan, dan peternakan. Keempat, melakukan pengembangan skema venture approach untuk mendorong koperasi dibidang pangan atau berbasis ekspor. Kelima, optimalisasi peran koperasi besar untuk memberikan multi player effect.
 
Dalam rangkaian kegiatan HUT ke-15 LPDB-KUMKM telah melaksanakan berbagai kegiatan dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun ini. Rangkaian kegiatan diawali dengan melaksanakan vaksinasi massal pada tanggal 04 Agustus 2021 untuk Pegawai LPDB-KUMKM, Kementerian Koperasi dan UKM, Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN), dan juga rekan-rekan media.
 
Selain itu, kegiatan dilanjutkan vaksinasi massal di KPBS Pangalengan, Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat, yang berlangsung selama 2 (dua) hari pada tanggal 07 dan 08 Agustus 2021. Kemudian, direncanakan pada tanggal 21 Agustus dan 28 Agustus 2021, akan dilaksanakan kegiatan vaksinasi massal di Kabupaten Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah serta Kabupaten Kulonprogo, Provinsi D.I.Y.

“Kegiatan tersebut merupakan hasil kolaborasi antara LPDB-KUMKM dengan Koperasi Makmur Mandiri, dan KSPPS BMT Beringharjo, serta sinergi dengan Pemerintah Daerah,” ujar Supomo.
 
Diusia yang ke-15 ini, LPDB-KUMKM telah menorehkan sejumlah prestasi dan pencapaian yang menakjubkan. Di antaranya adalah pencapaian target penyaluran dari tahun ke tahun. Hal ini bukanlah kerja sebagian orang, namun hasil kerja keras dari seluruh pegawai LPDB-KUMKM dan seluruh pihak yang terlibat.
 
Pada tahun 2020 lalu, LPDB-KUMKM sukses melampaui target penyaluran dana bergulir sebesar Rp2,06 triliun, dari target yang ditetapkan sebesar Rp1,85 triliun. Di tahun yang sama, LPDB KUMKM juga telah merealisasikan 100% program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) atau sebesar Rp1 triliun yang disalurkan kepada 63 koperasi dan 101.011 UMKM.
 
Selain itu, tambah Supomo, per 13 Agustus 2021, LPDB-KUMKM telah menyalurkan dana bergulir sebesar Rp1 triliun, yang disalurkan kepada 119 mitra LPDB-KUMKM di Indonesia. Dengan rincian, untuk pola pinjaman konvensional telah tersalur sebesar Rp506 m miliar yang disalurkan  kepada 75 mitra, sedangkan untuk pola pembiayaan syariah  telah tersalur sebesar Rp498 miliar  yang disalurkan kepada 44 mitra.
 
LPDB-KUMKM juga menjalin kerja sama dengan Lembaga Penegak Hukum seperti Kejaksaan Tinggi dan Kejaksaan Negeri. Kerja sama ini dilakukan demi mengamankan uang negara sehingga mampu meningkatkan pengelolaan dana bergulir dengan harapan dapat mencapai Sukses Penyaluran, Sukses Pemanfaatan dan Sukses Pengembalian sesuai Prinsip TriSukses LPDB-KUMKM.
 
Kerja sama ini juga bermaksud untuk mengawal penyaluran dana bergulir, juga memberikan pendampingan hukum kepada pelaku usaha koperasi terkait legalitas dan ketepatan memanfaatkan pinjaman/pembiayaan LPDB-KUMKM, khususnya untuk program PEN.
 
Wujudkan KUMKM Naik Kelas

Program Kemitraan Inkubator juga tengah dilakukan LPDB-KUMKM sejak tahun 2020. Program ini bertujuan untuk menginkubasi pelaku Koperasi dan UMKM (KUMKM) guna mendorong peningkatan kewirausahaan hingga berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia dimasa yang akan datang. Pada tahun ini, terpilih 8 (delapan) Inkubator Wirausaha LPDB-KUMKM dari 5 (lima) Provinsi di Indonesia. Harapannya, Inkubator Wirausaha ini mampu mendorong terwujudnya KUMKM naik kelas.
 
“Di usia LPDB-KUMKM ke-15 ini, kami berharap dapat membentuk ekosistem perekonomian yang lebih baik lagi ke depan. Melalui sejumlah terobosan, inovasi, dan sinergi dengan berbagai pihak, harapannya dapat menumbuhkan banyak manfaat bagi koperasi-koperasi di tanah air, khususnya berkontribusi aktif dalam peningkatan ekonomi nasional. Untung Bareng Koperasi, Untung Ada LPDB,” pungkas Supomo.(Jef)

LPDB-KUMKM Gelar Vaksinasi 1000 Peserta Mitra KPBS dan Warga Pangalengan


Bandung:(Globalnews.id)- Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) menggelar vaksinasi massal di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung Selatan, Jawa Barat. Kegiatan vaksinasi Covid-19 ini melibatkan 1000 peserta yang berasal dari anggota Koperasi Peternakan Bandung Selatan (KPBS) dan masyarakat setempat.

“Kebetulan ini dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun LPDB-KUMKM yang ke-15 dan juga menyongsong HUT Kemerdekaan RI ke-76, sehingga mudah-mudahan masyarakat Indonesia khususnya di Pangalengan ini diberi kesehatan dan berharap pandemi segera berakhir,” kata Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo di sela-sela hari pertama vaksinasi di kantor KPBS, Pangalengan, Bandung Selatan, Sabtu (7/8/2021).

Vaksinasi yang diadakan sebagai bentuk kolaborasi antara LPDB-KUMKM, KPBS Pangalengan, serta Pemerintah Provinsi Jawa Barat ini bertujuan untuk menyukseskan program pemerintah dalam mencapai target 80 persen vaksinasi dari total penduduk Indonesia.

“Saya berterima kasih kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan juga KPBS Pangalengan, karena dengan adanya kolaborasi ini program pemerintah untuk percepatan vaksinasi yang dicanangkan oleh Bapak Presiden (Jokowi) bisa terlaksana dengan baik dan lancar,” ujar Supomo.

Sejalan dengan itu, LPDB-KUMKM telah rutin menggelar vaksinasi Covid-19. Selain di Pangalengan, salah satu BLU pada Kementerian Koperasi dan UKM itu telah mengadakan vaksinasi Covid-19 hingga dosis kedua di kantornya, m Jakarta Selatan pada bulan Juli dan awal Agustus 2021.

“Kemudian ke depan kita juga akan melaksanakan bersama mitra yang rencananya di Serang, Bogor, Bekasi, karena pengadaan vaksin itu semua akan didesentralisasi di daerah-daerah, jadi kita bersama-sama,” terang dia.

*Dikunjungi MenkopUKM*

Anggota koperasi, dan warga yang mengikuti vaksinasi ini terlihat mulai mendatangi kantor KPBS sejak pagi hari hingga menjelang siang. Mereka begitu antusias mengikuti vaksinasi ini karena dihadiri langsung Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, dan jajaran direksi LPDB-KUMKM.

“Terima kasih ini support banget, jadi semua harus berperan melalui kolaborasi karena kalau hanya Pemerintah Daerah saja tidak (efektif tekan penyebaran Covid-19), jadi semua terlibat. Ini bentuk kolaborasi antara kami Pemerintah Daerah, LPDB-KUMKM dan gerakan koperasi khususnya KPBS Pangalengan,” tandas Kepala Dinas KUMKM Jabar, Kusmana Hartadji.

Kusmana berharap peran semua stakeholders dalam menekan angka penyebaran Covid-19 melalui kegiatan vaksinasi. “Insya Allah target nasional 80 persen _herd immunity_ ini tercapai insya Allah Covid-19 segera berakhir dan masyarakat bertahan,” tukasnya.

Ketua KPBS Pangalengan Aun Gunawan mengatakan kegiatan vaksinasi ini akan berlangsung selama dua hari dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Pihaknya tak hanya melibatkan anggota koperasi, vaksinasi ini juga terbuka bagi masyarakat sekitar yang belum sama sekali divaksin.

“Memang kita sudah melaksanakan vaksin sejak seminggu lalu bersama mitra kami yang lain di daerah penampungan susu di daerah Warna Sari. Alhamdulillah responnya bagus dan bahkan sekarang luar biasa,” ucap Aun.

Aun menyampaikan apresiasi kepada LPDB-KUMKM yang telah menginisiasi kegiatan vaksin di Pangalengan. Mulanya mereka khawatir tidak dapat stok vaksin padahal Pangalengan merupakan salah satu daerah di Jabar dengan kasus paparan Covid-19 cukup tinggi.

“Penduduk Pangalengan 150 ribu, makanya kami bersama Pak Camat bagaimana dorongan dari pak gubernur termasuk mungkin dari pusat bahwa Desember ini bisa tercapai syukur-syukur 50 persen,” kata Aun.

MenkopUKM Teten Masduki mengunjungi kegiatan vaksinasi di kantor KPBS Pangalengan, Bandung Selatan. Kedatangan Teten disambut antusias oleh peserta vaksinasi yang hadir.

Usai dari kantor KPBS Pangalengan, MenkopUKM melanjutkan kunjungan kerja dengan mengunjungi tempat pengolahan susu milik KPBS, dan peternakan sapi milik PT UPBS Pangalengan.

KPBS Pangalengan yang berlokasi di Kabupaten Bandung Selatan kini jadi salah satu koperasi terbaik di Indonesia. Selain mengolah susu pasteurisasi, KPBS juga membuat susu menjadi produk turunan seperti yogurt, keju, dan butter.(Jef)

Berkah Ramadan Bersama LPDB-KUMKM,Upaya Mendukung Ekonomi Nasional Melalui UMKM

Jakarta:(Globalnews.id)- Upaya Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) dalam mendukung perekonomian nasional kian gencar dilakukan, di antaranya dengan melibatkan para pedagang kaki lima (PKL) dalam acara Berkah Ramadan Bersama LPDB-KUMKM di Jakarta, Selasa (4/5). Acara yang dihadiri oleh Direksi dan karyawan LPDB-KUMKM ini selain memperat tali silahturahmi, juga bertujuan untuk membantu para UMKM di lingkungan sekitar LPDB-KUMKM.

Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengatakan, pandemi Covid-19 memukul banyak sektor industri. Bukan hanya industri besar yang terdampak, namun juga usaha skala menengah, mikro, dan kecil. Terkait hal ini, LPDB-KUMKM hadir dan mengupayakan semaksimal mungkin agar pelaku usaha khususnya UMKM dapat mampu bertahan melewati masa-masa sulit akibat pandemi Covid-19.

“Dengan melibatkan pedagang-pedagang kecil dan PKL, serta membeli produk-produk mereka, merupakan langkah kami dalam membantu UMKM. Terlebih LPDB-KUMKM merupakan satuan kerja Kementerian Koperasi dan UKM, dimana tugas dan peranannya sangat diperlukan dalam meningkatkan perekonomian nasional,” kata Supomo.

Supomo menjelaskan, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki terus berpesan agar Kementerian dan Lembaga (K/L) memberi ruang dan peluang seluas-luasnya kepada UMKM dalam memasarkan dan memajukan usahanya, terutama berbelanja produk-produk UMKM. Selain itu, 40 persen anggaran belanja K/L juga diharapkan dapat membeli dan menyerap produk-produk UMKM sehingga membuka peluang pasar yang lebih besar untuk UMKM.

“MenkopUKM terus mendorong agar produk-produk UMKM bisa go export dan go global. Melalui bentuk pendampingan, perkuatan permodalan, hingga pemasaran melalui offline maupun online (digital market platform), LPDB-KUMKM memegang peranan penting dalam menyalurkan pinjaman/pembiayaan kepada koperasi, yang anggotanya merupakan para pelaku UMKM. Dengan adanya suntikan modal usaha, juga pendampingan dari Dinas Koperasi dan UKM dalam meningkatkan kapasitas dan kapabilitas UMKM, ke depannya produk-produk UMKM dapat memiliki nilai yang berkualitas ekspor dan siap masuk pasar Internasional,” lanjut Supomo.

8 Inkubator Wirausaha

Sejak awal penyaluran di tahun 2008 hingga akhir April 2021, LPDB-KUMKM telah menyalurkan dana bergulir sebesar Rp12,9 triliun, yang terbagi menjadi dua skema penyaluran yakni pola konvensional sebesar Rp10 triliun, dan dengan pola syariah sebesar Rp2,9 triliun.

Supomo menyampaikan, kinerja penyaluran dana bergulir LPDB-KUMKM pada kuartal pertama tahun 2021 mencapai Rp 553 miliar yang terdiri dari pinjaman konvensional sebesar Rp 252 miliar dan pembiayaan syariah sebesar Rp 301 miliar.

“Sesuai amanat Menteri Koperasi dan UKM Bapak Teten Masduki, sejak dua tahun terakhir LPDB-KUMKM fokus menyalurkan pinjaman/pembiayaan ke koperasi. Koperasi dan UMKM sejak dulu menjadi sokoguru perekonomian nasional, sehingga merupakan pondasi kuat dalam bertahan menghadapi segala krisis,” kata Supomo.

Selain itu, melalui Permenkop 04 Tahun 2020, LPDB-KUMKM diberikan amanat bukan hanya menyalurkan dana bergulir saja, namun melakukan pendampingan kepada calon mitra atau mitra yang sudah existing. Untuk melakukan pendampingan, di tahun 2021 ini LPDB- KUMKM telah memilih 8 Inkubator Wirausaha.

Di antaranya, Badan Inovasi dan Inkubator Wirausaha Universitas Brawijaya (BIIW) Jawa Timur, Inkubator Bisnis LPPM Universitas Udayana Bali, Siger Innovation Hub Lampung, Pusat Inkubator Bisnis Universitas Ottow Geissler Papua, Cubic Inkubator Bisnis Jawa Barat, Badan Pengembangan Bisnis Rintisan dan Inkubasi Universitas Airlangga Jawa Timur, Pusat Inkubator Bisnis-Oorange Universitas Padjajaran Jawa Barat, dan Pusat Pengembangan Inovasi dan Inkubator Bisnis Teknologi Universitas Tanjungpura Kalimantan Barat.

Program ini bertujuan untuk memitigasi dampak pandemi Covid-19 dan mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Dengan menginkubasi pelaku usaha khususnya Koperasi dan UMKM,
LPDB-KUMKM diharapkan dapat mendorong peningkatan kewirausahaan hingga mampu berkontribusi dalam perekonomian Indonesia di masa kini dan masa yang akan datang.(Jef)

Sesmenkop UKM Lantik Deputi Perkoperasian dan Stafsus MenkopUKM Menjadi Anggota Dewas LPDB – KUMKM

Jakarta: (Globalnews.id)- Sekretaris Kementrian Koperasi dan UKM (SeskemenkopUKM) Arif Rahman Hakim melantik Deputi Bidang Perkoperasian KemenkopUKM Ahmad Zabadi dan Staf Khusus MenkopUKM.Bidang Hukum, Pengawasan Koperasi dan Pembiayaan Agus Santoso menjadi anggota Dewan Pengawas (Dewas) Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB KUMKM).

” Semangat dari pelantikan dua anggita Dewas LPDB KUMKM ini adalah agar kinerjanya LPDB KUMKM sesuai dengan target dan memastikan adanya kepatuhan terhadap peraturan,” kata SekemenkopUKM Arif Rahman Hakim, usai pelantikan dewas LPDB KUMKM di Jakarta Senin (1/3/2021)

SeskemenkopUKM mengatakan saat ini anggaran yang dikelola LPDB KUMKM semakin bertambah terlebih dengan adanya tugas tambahan menyalurkan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pada 2020 lalu.

” Kita di KemenkopUKM memiliki target modernisasi koperasi dimana salah satu unsurnya adalah pembiayaan. Dengan pembiayaan yang dikelola LPDB khususnya buat koperasi dan biaya yang lebih murah, tentu akan berdampak pada kemajuan koperasi itu sendiri,” kata Seskemenkop Arif Rahman.

Apalagi tambahnya dari dari laporan akuntabilitas, kinerja dari LPDB KUMKM diniilai sudah on the track dan kemarin pada 2020 dipercaya menyalurkan program PEN yang tercapai 100 persen. ” Untuk PEN tahun ini belum ada informasi apakah ada PEN lagi atau tidak, , masih dalam pembahasan. Mudah mudahan ada penugasan lagi sehingga koperasi akan lebih luas kemungkinan mendapatkan pembiayaan yang lebih mudah,” harap SeskemenkopUKM.

Energi Positif

Sementara itu Direktur Utama LPDB KUMKM Supomo mengatakan dalam kondisi saat ini LPDB KUMKM memerlukan penguatan agar tetap bisa menjalankan fungsinya secara optimal. “Dengan adanya anggota Dewas yang baru ini daoat memberikan suatu energi posirif buat LPDB karena tahun ini juga tidak mudah dimana tahun ini fokus kita ke sektor riil,” kata Dirut Supomo.

Jadi tambah Supomo, pelantikan anggota Dewas LPDB KUMKM yang baru ini, sangat tepat momentumnya. “Kami mengucapkan terimakasih kepada bapak Menteri karena sangat concern dan melihat situasi terutama di LPDB KUMKM,” ujar Supomo.

“Selain penguatan dari sisi SDM juga dari segi wacana kita secara internal dan kita memberikan suatu amunisi tehadap komunitas komunitas yang ada diluar yang harus kita garap. Jadi kalau kita tak punya partner yang lebih punya kapasitas mumpuni kita berat,” kata Supomo.

Dirut LPDB KUMKM Supomo menambahkan Untuk PEN pada tahun 2021 masih digodok terus, tetapi LPDB tetap menjalankan program PEN. Sementara untuk penyaluran reguler , LPDB KUamKM punya target kurang lebih sekitar Rp 2 triliun. “Jadi ada tambahan PEN atau tidak LPDB tetap melaksanakan program PEN. Itu arahan pak menteri,” pubgkasnya. (Jef)

LPDB-KUMKM Tandatangani Kerjasama dengan Lembaga Penjamin Daerah


Lombok:(Globalnews.id)-Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) harus tetap hadir di tengah masyarakat terutama koperasi yang menjadi tempat naungan tepat bagi UMKM terlebih di tengah pandemi Covid-19.

Dalam hal ini LPDB-KUMKM tidak bisa berdiri sendiri tanpa kerjasama dengan Pemerintah Daerah (Pemda) khususnya lembaga penjaminan daerah sebagai partner strategis bagi LPDB-KUMKM dalam menyalurkan dana bergulir di daerah.

“Kami tidak mungkin hadir sendiri tanpa kerjasama dengan Pemda. Maka dari itu kami ajak semua Jamkrida, ayo kita bersama-sama dalam memajukan perekonomian daerah, “kata Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo, dalam sambutannya pada Penandatanganan MoU dengan 18 Lembaga Penjamin di sela-sela Raker antara LPDB-KUMKM dengan Lembaga Penjamin di Lombok Tengah, NTB Selasa (23/2/2021).

Adapun ke-18 lembaga penjamin itu adalah PT Askrindo Konvensional, PT Askrindo Syariah, PT Jamkrida Jawa Timur, PT Jamkrida Jawa Tengah, PT Jamkrida Jawa Barat, PT. Jamkrida DKI Jakarta, PT Jamkrida Riau, PT Jamkrida Bali Mandara, PT Jamkrida NTT dan PT Jamkrida NTB Bersaing.

Selanjutnya PT Jamkrida Kalimantan Timur, PT Jamkrida Kalimantan Selatan, PT Jamkrida Kalimantan Barat, PT Jamkrida Sumatera Barat, PT Jamkrida Sumatera Selatan, PT Jamkrida Bangka Belitung, PT Jamkrida Sulawesi Selatan dan PT Jamkrida Banten.

Supomo menjelaskan, LPDB-KUMKM adalah satker (satuan kerja) Kementerian Koperasi dan UKM, dimana mulai tahun 2020 lalu memiliki program untuk fokus kepada koperasi.

“Jadi sudah tidak ada lagi yang tidak melalui koperasi. Kalau UMKM siapa yang urus? Sudah banyak program dari pemerintah bagi UMKM yang sudah bankable misalnya KUR melalui BPD atau Himbara. Nah yang tidak bankable siapa yang urus? Maka dari itu, ayo mereka kita arahkan untuk berkoperasi nanti LPDB KUMKM akan support di sana”, jelas Supomo.

Selama pandemi tahun 2020, LPDB-KUMKM telah menyalurkan Rp2,066 triliun, dimana 80% disalurkan melalui Koperasi. Tahun ini LPDB-KUMKM akan tetap fokus penyaluran kepada Koperasi sesuai arahan Menteri Koperasi dan UKM,” ujarnya.

Selain itu, LPDB-KUMKM ditengah pandemi ini juga diberi amanah oleh pemerintah pusat, untuk menyalurkan dana program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dimana LPDB-KUMKM ikut andil dengan tingkat bunga murah, mudah, dan ramah sebesar 3%. Hal tersebut kurang lebih ekuivalen dengan pembiayaan syariah yang pembagiannya 30:70.

“Ramahnya apa? Yang dibiayai LPDB KUMKM itu kita lihat situasinya bagaimana skema pembiayaannya, kami di internal telah melakukan berbagai terobosan transformasi,” jelas Supomo.

Dalam memberikan pembiayaan harus ada lembaga penjamin, makanya kita gandeng lembaga penjamin ini. LPDB-KUMKM berkolaborasi dengan lembaga penjamin daerah, dalam rangka memajukan ekonomi daerah. Hal ini akan sulit kalau LPDB-KUMKM tidak memilik cabang, dan kalau tidak ada kolaborasi dengan Pemda.

Supomo menegaskan, kerjasama yang dilakukan LPDB-KUMKM ini dilakukan dalam rangka meningkatkan perekonomian masyarakat, gerakan ekonomi UMKM yang merupakan penopang ekonomi nasional. Dengan kondisi pandemi ini, kita tetap lakukan protokol kesehatan (prokes) karena kita harus hadir dan bisa menjadi contoh di masyarakat.

Tahun ini LPDB-KUMKM dianggarkan program PEN sebesar Rp2 triliun dan ada kabar akan ditambah Rp1 triliun lagi. Sesuai arahan pak Menteri, LPDB-KUMKM tahun ini tetap menyalurkan program dana PEN. Jadi ada dua direktorat kami yaitu direktorat bisnis dan direktorat pembiayaan syariah yang sangat fleksibel untuk membiayai koperasi manapun baik secara konvensional atau syariah.

Dan kami berkomitmen bersama-sama kedepannya ditengah pandemi Covid-19 ini untuk memajukan UMKM nasional. “Harapan kami di forum ini, mudah-mudahan yang kita lakukan dan niatkan dapat dimudahkan segala permasalahannya khususnya pandemi ini agar cepat berlalu,” pungkasnya.

Apresiasi Pemda NTB

Sementara itu Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi NTB Lalu Gita Ariadi yang mewakili Gubernur NTB, memberikan apresiasi penghargaan pada Kemenkop dan UKM khususnya kepada LPDB-KUMKM atas atensinya dalam melaksanakan kegiatan di KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) Mandalika yang diresmikan Presiden RI pada 22 oktober 2018.

“Alhamdulillah, Kemenkop dan UKM berada di garda terdepan dalam memberikan dukungan pada perkembangan KEK Mandalika. Dimana waktu itu pak Puspayoga bersama Hermawan Kertajaya mendesain lapak-lapak yang jadi area bazar bagi UMKM di kawasan ini,” kata Lalu Gita.

Ia berharap dengan mengadakan kegiatan seperti ini yang tentunya dengan menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) setidaknya akan memberikan manfaat bagi daerah yang terkena dampak Covid-19 terutama Koperasi dan UMKM yang kegiatan ekonominya melemah.

“Kami juga mengapresiasi acara ini karena mengikuti protokol Covid-19. Seperti membawa nakes (tenaga kesehatan) dari Jakarta, lalu ada SWAB Antigen. Saya selaku ketua harian satgas Covid-19 NTB memberikan apresiasi setinggi-tingginya, karena berdasarkan informasi rilis yang ada tiap malam, NTB terkonfirmasi 9.103 positif, namun Lombok Tengah yang menjadi KEK Mandalika masih termasuk zona kuning yang akan terus diusahakan ke zona hijau,” tambah Lalu Gita.

Bagaimanapun kata Lalu Gita, jika hanya berdiam diri saja dimasa pandemi, maka ekonomi nasional daerah sampai skala yang terkecil ini pemda dan nasional dan skala yang lebih kecil, maka pilar-pilar ekonomi akan melemah dan akan runtuh.

“Makanya kami di NTB disamping melakukan upaya mengatasi pandemi, kami juga melakukan kegiatan BERNTB, atau singkatan dari Bangkitkan Ekonomi Rakyat Nurut Tatanan Baru. Dengan BERNTB itu kami berkomitmen membangun UMKM. Misalnya dalam program jaring pengaman sosial, kami tidak menggunakan produk pabrikan untuk paket bantuan, tapi kami serap produk UMKM yang kemudian di distribusikan kepada masyarakat yang berhak. Kami juga melakukan berbagai upaya agar setidakya UMKM itu bisa bertahan dimasa pandemi ini,” pungkas Lalu Gita.(Jef)